• Tidak ada hasil yang ditemukan

Pembinaan SDM

Dalam dokumen LAPORAN TAHUNAN SEKRETARIAT JENDERAL 2011 (Halaman 32-37)

Pembinaan SDM

3

BAB

3. 1. Kebijakan Tahun 2011

Dalam rangka menjamin efektivitas dan optimalisasi pelaksanaan tugas dan fungsi Biro Sumber Daya Manusia (SDM), maka pada tahun 2011 telah ditetapkan kebijakan-kebijakan sebagai berikut:

1. perencanaan dan pengadaan pegawai sesuai dengan kebutuhan organisasi; 2. pengembangan pola mutasi dan perencanaan karier;

3. pengembangan SDM yang didukung oleh assessment center, manajemen talenta, talent scouting, penataan pegawai yang sesuai dengan kebutuhan organisasi;

4. penegakan disiplin dan manajemen kinerja; serta 5. Sistem Informasi Manajemen SDM yang terintegrasi. 3.2. Perkembangan/Realisasi Kebijakan

Kebijakan umum peningkatan manajemen SDM Kementerian Keuangan merupakan salah satu pilar Reformasi Birokrasi yang diusung oleh Biro SDM. Upaya-upaya yang telah ditempuh untuk meningkatkan kualitas pembinaan SDM dimulai dari proses rekrutmen, penempatan, pengembangan, pengadministrasian, sampai dengan pemensiunan.

Dalam hal perencanaan dan pengadaan pegawai, sebagai konsekuensi dari Kebijakan Moratorium Calon Pegawai Negeri Sipil (CPNS), maka pada tahun 2011, Kementerian Keuangan tidak melaksanakan rekrutmen pegawai baru maupun pengangkatan CPNS dari para lulusan Program Diploma Keuangan Sekolah Tinggi Akuntansi Negara (Prodip Keuangan STAN). Namun demikian, Kementerian Keuangan telah mengajukan usul pengecualian moratorium CPNS untuk memfasilitasi pemenuhan kebutuhan SDM baru bagi unit-unit di lingkungan Kementerian Keuangan yang bersifat mendesak. Pengusulan pengecualian moratorium CPNS telah sampai pada tahap verifikasi final oleh Kementerian Pendayagunaan Aparatur Negara dan Reformasi Birokrasi dan Badan Kepegawaian Negara (BKN). Verifikasi dapat dilakukan mengingat usulan pengecualian tersebut telah disetujui oleh Wakil Presiden dan Kementerian Keuangan telah memenuhi keseluruhan persyaratan pengecualian moratorium CPNS.

Untuk pengembangan pola mutasi, sebagaimana hasil rapat dinas Sekretariat Jenderal, diperlukan pengkajian mengenai pola mutasi antar Eselon I sebagaimana arahan Menteri Keuangan. Pola mutasi ini nantinya akan didasarkan pada generalisasi dan spesialisasi tugas. Agar pola mutasi dapat dilaksanakan dengan baik, maka pada tahun 2012, akan dilaksanakan rintisan untuk menyusun job competency/standar kompetensi teknis bersama dengan Biro Organisasi dan Ketatalaksanaan.

Salah satu strategi pengelolaan SDM yang dilakukan untuk mempersiapkan, memperoleh, dan menjamin

future leaders di Kementerian Keuangan adalah melalui Manajemen Talenta. Manajemen Talenta merupakan

serangkaian proses untuk mencari, mengelola, mengembangkan, dan mempertahankan PNS terbaik Kementerian Keuangan yang dipersiapkan sebagai pemimpin masa depan dalam rangka menjalin kesinambungan dan kesuksesan organisasi dalam jangka panjang. Untuk mendukung pelaksanaan manajemen talenta dan talent

scouting, Biro SDM sedang memproses penyusunan landasan hukum atas kebijakan dimaksud.

Biro SDM juga telah melaksanakan assessment terhadap para pejabat eselon II, eselon III, dan eselon IV dalam rangka pemenuhan standar kompetensi jabatan. Sepanjang tahun 2011, assessment telah dilaksanakan di lingkungan Sekretariat Jenderal maupun di tingkat Kementerian Keuangan dengan persentase jumlah Pejabat yang telah di-assess melebihi target yang ditetapkan, yaitu 87,59 persen dari seluruh pejabat struktural di lingkungan Sekretariat Jenderal. Pemenuhan standar kompetensi jabatan ini digunakan sebagai kriteria dalam pembuatan keputusan promosi dan dimasukkan dalam peta strategis Kementerian Keuangan.

3.3. Aktivitas/Kegiatan

Dalam mengimplementasikan kebijakan-kebijakan yang ditetapkan pada tahun 2011, Biro SDM bersama dengan Tim Reformasi Birokrasi Transformasi Kelembagaan Pusat (TRBTKP) telah melaksanakan beberapa kegiatan, antara lain:

1. penyusunan peraturan tentang pengelolaan kinerja di lingkungan Kementerian Keuangan; 2. penyusunan Core Values/Nilai-Nilai Kementerian Keuangan;

3. pelaksanaan roadmap di bidang pembinaan dan pengelolaan SDM;

4. penyusunan dan sosialisasi kebijakan penegakan disiplin;

5. pelaksanakan assessment bagi para pejabat Sekretariat Jenderal, Kementerian Keuangan;

6. penyelesaian kasus pelanggaran disiplin;

7. pemutakhiran/update akurasi data pada layanan kepegawaian; serta 8. penyerapan anggaran (non belanja pegawai) secara efisien dan optimal.

Menindaklanjuti arahan Menteri Keuangan dalam Rapat Pimpinan Terbatas (Rapimtas) SDM pada tanggal 10 Oktober 2011, yaitu dalam rangka menunjang pelaksanaan perencanaan SDM di Kementerian Keuangan, maka Biro SDM bekerja sama dengan penyedia jasa konsultasi SDM menambah input/masukan perbaikan perencanaan SDM di masa depan. Vendor penyedia jasa konsultasi SDM tersebut adalah Hay Group dan Daya Dimensi Indonesia.

Bersama dengan Hay Group telah dilaksanakan jasa konsultansi untuk peningkatan kualitas perencanaan SDM. Kegiatan yang dilaksanakan adalah workshop yang diikuti oleh para pejabat pengelola SDM di lingkungan Kementerian Keuangan. Tujuan dari kegiatan ini adalah agar para pejabat yang mengelola SDM Kementerian Keuangan dapat mengidentifikasi productivity drivers. Productivity drivers adalah hal-hal yang mempengaruhi jumlah kebutuhan pegawai di masing-masing unit. Hasil dari identifikasi ini nantinya akan digunakan sebagai

dasar perbaikan proses perencanaaan SDM di masing-masing unit. Di samping itu, telah juga disampaikan beberapa jenis/model perencanaan sebagai referensi dalam penyusunan kebutuhan SDM.

Adapun kerja sama dengan Daya Dimensi Indonesia diwujudkan dalam bentuk reviu atas organisasi Biro SDM sebagaimana arahan Menteri Keuangan. Hasil reviu akan dijadikan sebagai masukan untuk perbaikan organisasi Biro SDM bilamana transformasi kelembagaan dilaksanakan di Kementerian Keuangan.

Sehubungan dengan program pemenuhan standar kompetensi jabatan para pejabat di lingkungan Kementerian Keuangan, Biro SDM telah melakukan upaya-upaya berikut ini.

1. Pendataan terhadap pejabat yang masih memiliki JPM di bawah 72 persen (JPM < 72 persen) dan menyampaikan data pejabat tersebut kepada unit Eselon I untuk diberikan program pengembangan kapasitas dan prioritas mengikuti re-assessment center.

2. Penyeleksian kriteria peserta assessment center dan re-assessment center terhadap pejabat/ pegawai yang belum pernah mengikuti assessment center untuk profiling kompetensi di jabatannya saat ini. Pejabat yang menduduki jabatan setingkat lebih tinggi atau mendapatkan penugasan yang lebih tinggi selama minimal 6 bulan dan pejabat yang memiliki nilai JPM dibawah ketentuan standar minimal (72 persen) pada SKJ jabatannya saat ini.

3. Penjadwalan assessment center dan assessor yang ketat, sehingga kebutuhan assessment center Pusat dan unit Eselon I dapat terpenuhi.

Dalam menunjang pelaksanaan pengelolaan Sistem Informasi Manajemen SDM yang terintegrasi, Biro SDM telah pula menjalankan beberapa kegiatan, diantaranya:

1. monitoring/Maintenance Technical Update SIMPEG BARU secara frekuensial dalam rangka meningkatkan efektivitas implementasi SIMPEG Baru di lingkungan Kementerian Keuangan;

2. mengaktifan Help desk SIMPEG Kementerian Keuangan dalam rangka meningkatkan efektivitas penerapan

SIMPEG di lingkungan Kementerian Keuangan;

3. mengaktifkan pelayanan database pegawai on line melalui update data dan tampilan pada website Biro SDM untuk meningkatkan hit points ke website Biro SDM; serta

4. melakukan pemeliharaan database SIMPEG.

Secara lebih spesifik beberapa kegiatan dan produk yang telah dihasilkan oleh Biro SDM pada tahun 2011 adalah berikut ini.

1. Produk Kebijakan Penegakan Disiplin

Biro SDM telah menghasilkan 4 produk kebijakan penegakan disiplin selama tahun 2011, yaitu:

i. Peraturan Menteri Keuangan Nomor 41/PMK.01/2011 tentang Penegakan Disiplin dalam Kaitannya dengan Pemberian Tunjangan Khusus Pembinaan Keuangan Negara kepada Pegawai Negeri Sipil di lingkungan Kementerian Keuangan, ditetapkan tanggal 4 Maret 2011;

ii. Keputusan Menteri Keuangan Nomor 174/KMK.01/2011 tentang Penunjukan Inspektur Jenderal Sebagai Pejabat yang Berwenang Untuk Membentuk Tim Pemeriksa dalam rangka Penjatuhan Hukuman Disiplin Sedang dan Berat di lingkungan Kementerian Keuangan, ditetapkan pada tanggal 13 Juni 2011;

iii. Instruksi Menteri Keuangan Nomor 289/IMK.01/2011 tentang Pemberian atau Penolakan Izin Masuk Bekerja dan Melaksanakan Tugas bagi PNS di lingkungan Kementerian Keuangan yang Dijatuhi Hukuman Disiplin berupa Pemberhentian dan Mengajukan Banding Administratif ke BAPEK, ditetapkan tanggal 26 Agustus 2011; serta

iv. Penetapan Peraturan Menteri Keuangan Nomor 214/PMK.01/2011 tentang Penegakan Displin dalam Kaitannya dengan TKPKN di lingkungan Kementerian Keuangan ditetapkan tanggal 14 Desember 2011 2. Assessment

Jumlah pejabat Kementerian Keuangan yang telah mengikuti kegiatan assessment di tahun 2011 sebanyak 460 orang. Jumlah ini lebih dari dua kali lipat jika dibandingkan dengan jumlah pejabat yang ditargetkan

Pembinaan SDM

3

BAB

sebanyak 200 orang. Dari sejumlah pejabat Kementerian Keuangan yang telah mengikuti assessment, sebagian besar diantaranya mampu memenuhi standar jabatan, dengan rincian:

i. Pejabat Eselon II sebanyak 91,26 persen; ii. Pejabat Eselon III sebanyak 85,70 persen; dan iii. Pejabat Eselon IV sebanyak 85,82 persen.

Khusus untuk para pejabat di Sekretariat Jenderal, rincian pejabat yang diketahui telah memenuhi standar kompetensi jabatannya adalah sebagai berikut:

i. Pejabat Eselon II sebanyak 100,00 persen; ii. Pejabat Eselon III sebanyak 95,00 persen; dan iii. Pejabat Eselon IV sebanyak 85,82 persen. 3. Mutasi

Standar penyelesaian Surat Keputusan (SK) Mutasi Jabatan adalah 7 hari kerja. Selama tahun 2011, Biro SDM mampu menyelesaikan SK dimaksud lebih cepat dari standar, yaitu rata-rata 5 hari kerja. Sedangkan total SK Mutasi Jabatan yang telah diproses berjumlah 8 SK.

4. Kepangkatan

Pada semester pertama dan kedua tahun 2011 telah diselesaikan 7.606 usulan kenaikan pangkat yang terdiri dari 4.841 usulan kenaikan pangkat periode April 2012 dan 2.765 usulan kenaikan pangkat periode Oktober 2012. Usulan-usulan tersebut diselesaikan dalam kurun waktu rata-rata 30 hari kerja terhitung mulai diterimanya usulan di Biro SDM sampai dengan penyelesaian penetapan nota persetujuan teknis oleh BKN.

5. Penegakan Disiplin

Penegakan disiplin merupakan faktor lainnya yang sangat krusial dalam mengoptimalkan manajemen SDM pada suatu organisasi. Sebanyak 139 kasus pelanggaran disiplin ditemukan di Kementerian Keuangan sepanjang tahun 2011. Seluruh kasus berhasil dituntaskan dan ditetapkan oleh Menteri Keuangan. 6. Kemajuan SIMPEG

Target pencapaian IKU “Akurasi data pada layanan kepegawaian” ditetapkan sebesar 80 persen. Target ini berhasil dilampaui dalam realisasi dengan capaian sebesar 120 persen. Total jumlah data umpan balik terkait riwayat pangkat dan jabatan adalah sebanyak 3.673. Sedangkan target akurasi data pada layanan kepegawaian adalah 80 persen dari total Jumlah data umpan balik terkait riwayat pangkat dan jabatan, yaitu 2.938. Sementara itu, total jumlah data umpan balik terkait riwayat pangkat dan jabatan yang telah ditindaklanjuti sampai dengan bulan Desember 2011 sebanyak 3.673 atau 100 persen.

3.4. Pending Matters

Sampai dengan berakhirnya tahun 2011, masih terdapat beberapa hal/kegiatan yang belum terlaksana. Hal ini disebabkan kebutuhan akan persiapan lebih lanjut atas pelaksanaan suatu kebijakan maupun perlunya pengkajian/pembahasan lebih lanjut atas suatu perencanaan kegiatan/program. Pending matters Biro SDM pada tahun 2011 diantaranya adalah:

1. reviu Peraturan Menteri Keuangan Nomor PMK 39/PMK.01/2009 tentang Pola Mutasi Jabatan Karier di lingkungan Departemen Keuangan, serta penyusunan job family dan job competency (Standar Kompetensi Teknis);

2. reviu Metode Assessment di Kementerian Keuangan;

3. penyusunan kajian mengenai talent pool di Kementerian Keuangan; dan 4. penyelarasan SIMPEG dan PINTAR Section B secara intensif di tahun 2012.

3.5. Rencana Strategis Tindak Lanjut Pending Matters

Biro SDM telah merencanakan langkah-langkah strategis untuk menyelesaikan pending matters di tahun 2011. Rencana/langkah strategis yang dimaksud meliputi:

1. melaksanakan kajian pola mutasi antar Eselon I sebagaimana dikemukakan Menteri Keuangan, melalui penyusunan job family dan job competency bersama dengan Biro Organisasi dan Ketatalaksanaan; 2. membuka kerja sama dengan konsultan pada tahun 2012 dengan penganggaran diusulkan ke TRBTKP; 3. mereviu Sistem Pedoman Implementasi Manajemen Talenta;

4. melakukan koordinasi teknis dengan TRBTKP dan Direktorat Jenderal Pajak untuk menetapkan feasibility

study dari sisi bisnis proses di biro SDM terkait SIMPEG dan PINTAR;

5. mengimplementasikan Keputusan Menteri Keuangan Nomor KMK-454/KMK.01/2011 tentang Pengelolaan Kinerja di lingkungan Kementerian Keuangan; dan

6. melaksanakan rekrutmen pegawai baru lulusan Pascasarjana (S2), Sarjana (S1), Program Diploma I dan III Keuangan STAN, serta Anak Buah Kapal (ABK), setelah memperoleh penetapan formasi dari Kementerian PAN dan Reformasi Birokrasi.

Pembinaan SDM

3

BAB

Dalam dokumen LAPORAN TAHUNAN SEKRETARIAT JENDERAL 2011 (Halaman 32-37)