Standar baru, revisi dan interpretasi yang telah diterbitkan dan akan berlaku efektif untuk tahun buku yang dimulai pada tanggal 1 Januari 2015 adalah sebagai berikut:
1. PSAK 1 (Revisi 2013) Penyajian laporan Keuangan 2. PSAK 2 (Revisi 2009) laporan Arus Kas
3. PSAK 3 (Revisi 2010) laporan Keuangan Interim 4. PSAK 4 (Revisi 2013) laporan Keuangan Tersendiri 5. PSAK 5 (Revisi 2010) Segmen Operasi
6. PSAK 7 (Revisi 2010) Pengungkapan Pihak-pihak Berelasi 7. PSAK 8 (Revisi 2010) Peristiwa Setelah Periode Pelaporan
8. PSAK 12 (Revisi 2009) Bagian Partisipas dalam Ventura Bersama
9. PSAK 15 (Revisi 2013) Investasi Pada Entitas Asosiasi dan Ventura Bersama.
10. PSAK 16 (Revisi 2011) Aset Tetap
11. PSAK 19 (Revisi 2010) Aset Tak Berwujud 12. PSAK 22 (Revisi 2010) Kombinasi Bisnis
new standards, revised and interpretations issued and will become efective for the inancial year beginning January 1, 2015 are as follows:
1. PSAK 1 (Revised 2013) Presentation of Financial Statements 2. PSAK 2 (Revised 2009) Cash Flow Reporting
3. PSAK 3 (Revised 2010) Interim Financial Statements 4. PSAK 4 (Revised 2013) Separate Financial Statements 5. PSAK 5 (Revised 2010) Operating Segment
6. PSAK 7 (Revised 2010) Disclosure on Related Parties 7. PSAK 8 (Revisi 2010) Events Subsequent to the Period of
Reporting
8. PSAK 12 (Revised 2009) Participation in Joint venture
9. PSAK 15 (Revised2013) Investment in Associates and Joint ventures.
10. PSAK 16 (Revised2011) Fixed Asset 11. PSAK 19 (Revised 2010) Intangible Asset 12. PSAK 22 (Revised 2010) Business Combination
MANAJEMEN REVIEW
14. PSAK 24 (Revisi 2013) Imbalan Kerja
15. PSAK 25 (Revisi 2009) Kebijakan Akuntansi, Perubahan Estimasi Akuntansi, dan Kesalahan
16. PSAK 46 (Revisi 2014) Pajak Penghasilan 17. PSAK 48 (Revisi 2014) Penurunan Nilai Aset
18. PSAK 50 (Revisi 2014) Instrumen Keuangan: Penyajian 19. PSAK 55 (Revisi 2014) Instrumen Keuangan: Pengakuan
dan Pengukuran
20. PSAK 57 (Revisi 2009) Provisi, liabilitas Kontijensi, dan Aset Kontijensi
21. PSAK 58 (Revisi 2009) Aset Tidak lancar yang dimiliki untuk dijual dan operasi yang dihentikan
22. PSAK 60 (Revisi 2014) Instrumen Keuangan: Pengungkapan
23. PSAK 66 Pengaturan Bersama
24. PSAK 67 Pengungkapan Kepentingan dalam Entitas lain 25. PSAK 68 Pengukuran Nilai Wajar
26. ISAK 12 Pengendalian Bersama Entitas, Kontribusi Non moneter oleh Venturer
27. ISAK 17 laporan Keuangan Interim dan Penurunan Nilai 28. PSAK 34 (Revisi 2010) Kontrak Konstruksi.
14. PSAK 24 (Revised 2013) Employee Beneits
15. PSAK 25 (Revised 2009) Accounting Policy, Change of Accounting Estimate, and Error
16. PSAK 46 (Revised 2014) Accounting for Income Tax 17. PSAK 48 (Revised 2014) Asset Impairment
18. PSAK 50 (Revised 2014) Financial Instrument: Presentation 19. PSAK 50 (Revised 2014) Financial Instrument: Recognition
and measurement
20. PSAK 57 (Revised 2009) Provision, Contingency Liability, and Contingency Asset
21. PSAK 58 (Revised 2009) noncurrent Asset Owned for Sale and Terminated Operations
22. PSAK 60 (Revised 2014) Financial Instrument: Disclosures
23. PSAK 66 Joint Arrangements
24. PSAK 67 Disclosure of interests in Other Entities 25. PSAK 68 Fair value measurement
26. ISAK 12 Jointly Controlled Entity, non-monetary Contribution by venturer
27. ISAK 17 Interim Financial Statements and value Impairment 28. PSAK 34 (Revised 2010) Construction Contract.
KEBIJAKAN MANAJEMEN RISIKO KEUANGAN
Dalam menjalankan aktivitas operasi, investasi dan pendanaan, perseroan menghadapi risiko keuangan, termasuk dampak nilai tukar mata uang asing, tingkat harga komoditas dan tingkat suku bunga. Program manajemen risiko keseluruhan yang dimiliki Perseroan ditujukan untuk menghadapi ketidakpastian harga komoditas dan untuk meminimalkan dampak yang tidak diharapkan pada kinerja keuangan Perseroan.
Dalam rangka untuk mengelola risiko tersebut secara efektif, Manajemen risiko dijalankan oleh Dewan Direksi Perusahaan dengan melakukan identiikasi, evaluasi dan lindung nilai terhadap risiko-risiko keuangan, apabila dianggap perlu. Komite menentukan prinsip manajemen risiko secara keseluruhan, termasuk risiko pasar, risiko kredit, dan risiko likuiditas. Pedoman ini menetapkan tujuan dan tindakan yang harus diambil dalam rangka mengelola risiko keuangan yang dihadapi Perseroan.
I. Risiko pasar
a. Risiko mata uang asing
Pendapatan, pendanaan dan sebagian besar biaya operasi dari Perseroan, dilakukan dalam mata uang Rupiah, oleh karena itu Perseroan memiliki eksposur yang signiikan terhadap luktuasi nilai tukar mata uang asing (USD).
b. Risiko harga
Risiko harga adalah risiko luktuasi nilai instrumen keuangan sebagai akibat perubahan harga pasar, terlepas dari apakah perubahan tersebut disebabkan oleh faktor-faktor spesiik dari instrumen individual atau penerbitnya atau faktor-faktor yang mempengaruhi seluruh instrumen yang diperdagangkan di pasar. Perseroan tidak memiliki instrumen keuangan yang
terekspos terhadap perubahan harga pasar, dimana Perseroan secara aktif melakukan penyesuaian yang diperlukan untuk mengatasi dampak perubahan harga pasar.
c. Risiko Suku Bunga
Risiko bunga atas arus kas adalah risiko dimana arus kas masa datang suatu instrumen keuangan akan berluktuasi akibat perubahan suku bunga pasar. Eksposure terhadap suku bunga Perseroan dinilai rendah apabila ditinjau dari sisi neraca, namun Perseroan terus memonitor hal ini untuk meminimalkan dampak negatif terhadap Perseroan. Pinjaman yang dikeluarkan pada tingkat suku bunga variable mengekspose Perseroan terhadap arus kas dari risiko tingkat suku bunga.
Financial riSK management policy
In carrying out operational activities, investments, and funding, the Company is exposed to inanciak risk, including impacts of changes of foreign currency rate, commodity price, and interest rate. The Company’s risk management program aims to anticipate the uncertainty of commodity price and to minimize adverse impacts on the Company’s inancial performance.
To efectively manage the risks, the Company’s Board of Directors implement Risk management to identify, evaluate, and perform hedging against inancial risks,If considered necessary, the Committee determines the enterprise-wide risk management principles, including market, credit, and liquidity risks. The guideline deines goals and actions to be implemented in order to manage inancial risks that the Company is exposed to.
I. market Risk
a. Foreign Currency Risk
Income, funding, and most of Company’s operating expenses are made in Rupiah. Therefore, the Company bears signiicant exposure to the luctuation of foreign currency exchange rate (USD).
b. Price Risk
Price risk arises from luctuation of inancial instrument values resulted by the change of market prices, regardless of whether the changes are caused by speciic factors of individual instruments or the issuer or other factors that afect all instruments available in the market.
The Company has no inancial instruments that are exposed to changes in market price, which the Company actively makes the necessary adjustments to respond to the impact of changes in market price.
c. Interest Rate Risk
Interest rate risk on cash lows is the risk that future cash lows of a inancial instrument will luctuate because of changes in market interest rates.Exposure to interest rates if the company is undervalued in terms of the balance, but the company continues to monitor this is to minimize the negative impact on the company. Borrowings issued at variable interest rates expose the company to cash low interest rate risk.
II. Risiko Kredit
Risiko kredit adalah risiko dimana salah satu pihak atas instrumen keuangan akan gagal memenuhi kewajibannya dan menyebakan pihak lain mengalami kerugian keuangan. Kebijakan umum Perusahaan untuk penjualan ke pelanggan baru dan yang sudah ada adalah menyeleksi pelanggan pelanggan yang memiliki kondisi keuangan yang kuat serta reputasi yang baik. Manajemen yakin akan kemampuannya untuk terus mengontrol dan mempertahankan exposure yang minimal terhadap risiko kredit mengingat Perusahaan memiliki kebijaksanaan yang jelas dalam pemilihan pelanggan, menggunakan perjanjian yang berkekuatan hukum pada saat melakukan transaksi penjualan, dan sejarah tingkat kredit macet yang rendah. III. Risiko likuiditas
Risiko likuiditas (juga dikenal risiko pendanaan) adalah risiko dimana Perseroan akan mengalami kesulitan dalam memperoleh pendanaan untuk memenuhi komitmennya terkait dengan instrumen keuangan. Risiko likuiditas mungkin timbul akibat ketidakmampuan Perseroan untuk menjual aset keuangan secara cepat dengan harga yang mendekati nilai wajarnya.
Risiko likuiditas muncul dalam situasi Perseroan kesulitan memperoleh pendanaan. Kebijakan manajemen risiko likuiditas yang berhati-hati dilakukan dengan menjaga kecukupan kas dan setara kas. Perusahaan mengelola risiko likuiditas dengan memonitor perkiraan arus kas dan arus kas aktual serta menyesuaikan proil jatuh tempo dari aset dan kewajiban keuangan.
IV. Nilai Wajar
Manajemen berpendapat bahwa nilai buku dari aset dan kewajiban keuangannya mendekati nilai wajar dari aset dan kewajiban keuangan tersebut.
II. Credit Risk
Credit risk is the risk that one party to a inancial instrument will fail to meet its obligation and cause the other party sufered a inancial loss. The general policy of the company for sale to new customers and existing customers are selecting who have strong inancial condition and reputation. management believes its ability to continue to control and sustain minimal exposure to credit risk since the company has a clear policy in the selection of customers, using a legally enforceable agreement at the time of the sale, and a history of low levels of bad debts.
III. Liquidity Risk
Liquidity risk (also known as funding risk) is the risk that the company will have diiculty in obtaining funds to meet commitments associated with inancial instruments. Liquidity risk may result from the inability of the company to sell a inancial asset quickly at a price close to fair value.
Liquidity risks arise in situations of diiculty obtaining inancing company. Liquidity risk management policy of cautious done by keeping suicient cash and cash equivalents. The Company manages liquidity by monitoring risikio cash low forecast and actual cash lows and adjusting the maturity proiles of inancial assets and liabilities.
Iv. Fair value
The management believes that the book value of inancial assets and inancial liabilities are close to the fair value of the inancial assets and liabilities.