• Tidak ada hasil yang ditemukan

Upaya menggambarkan kondisi Tahun 2010 yang terkait dengan reformasi birokrasi diawali dengan menunjukkan komitmen Kementerian Pekerjaan Umum (PU) pada proses reformasi birokrasi, dilanjutkan pada informasi spesifik tentang peran Kementerian PU dalam menempatkan pemahaman reformasi birokrasi secara proporsional. Penggambaran kondisi saat ini (tahun 2010) dilakukan melalui pendekatan pada 3 hal sebagai berikut:

Hasil Pelaksanaan Evaluasi Kinerja Organisasi Kementerian PU •

Inventarisasi dan Penilaian dokumen berbasis 9 program mikro, beserta Rencana •

Aksi kegiatan (Form 1, 2 dan 3) sesuai Permen PAN&RB Nomor 9 Tahun 2011 Turunan indikator keberhasilan reformasi birokrasi nasional

Terkait Hasil Evaluasi Kinerja Organisasi Kementerian PU, kondisi kinerja Kementerian Pekerjaan Umum sampai dengan tahun 2010 dapat digambarkan berdasarkan hasil evaluasi kinerja organisasi sesuai ketentuan Peraturan Menteri Pendayagunaan Aparatur Negara No.19/m.PAN/112008 tentang Petunjuk Pelaksanan Evaluasi Kinerja Organisasi Pemerintah. Evaluasi kinerja organisasi merupakan salah satu tahapan penting dalam mengawali proses RB di Kementerian PU. Tujuan evaluasi kinerja adalah untuk mendapatkan gambaran kondisi obyektif kinerja organisasi saat ini dalam menerapkan berbagai prinsip-prinsip pengelolaan sumber daya dan pencapaian hasil-hasil organisasi pemerintah.

Ruang lingkup evaluasi kinerja organisasi meliputi 8 (delapan) aspek atau komponen yaitu: 1) Aspek kepemimpinan, 2) Aspek perencanaan kinerja, 3) Aspek organisasi, 4) Aspek manajemen SDM, 5) Aspek penganggaran, 6) Aspek pengukuran, analisis dan manajemen informasi kinerja, 7) Aspek manajemen proses, serta 8) Aspek hasil. Kedelapan aspek memiliki saling keterkaitan satu sama lainnya. Aspek nomor 1 sampai dengan 7 menggambarkan dimensi proses dan sistem informasi sedangkan aspek nomor 8 menggambarkan dimensi hasil. Sesuai dengan pedoman tersebut, Kementerian Pekerjaan Umum sejak tahun 2009 sampai dengan 2010 telah melakukan evaluasi kinerja di seluruh unit organisasi yang ada. Metode

10

Eselon II, Eselon III dan Eselon IV sehingga dapat menggambarkan keseluruhan struktur kinerja organisasi pada level satminkal dan unit kerja. Evaluasi kinerja organisasi dilakukan terhadap 8 (delapan) aspek yang dikelompokan menjadi 3 (tiga) kelompok dengan pembobotan sebagai berikut: Kelompok Proses (46%): • Kepemimpinan (8%); ͳ Perencanaan Kinerja (12%); ͳ Manajemen Proses (8%) ͳ Organisasi (6%); ͳ Manajemen SDM (8%); ͳ Penganggaran (4%). ͳ

Kelompok Sistem Informasi (9%): •

Pengukuran, analisis, dan manajemen informasi kinerja (9%). Kelompok Hasil (45%):

Hasil (45%)

Kerangka Penilaian Kinerja Organisasi dan pembobotannya dapat dilihat pada Gambar berikut:

Kerangka Evaluasi Kinerja Organisasi Gambar 2.1.

Dari kegiatan evaluasi yang dilakukan terhadap 8 (delapan) aspek organisasi, diperoleh hasil yang berdasarkan Indeks Prestasi terdapat 3 (tiga) aspek organisasi yang perlu mendapat perhatian adalah:

Manajemen Proses, nilai 2,354 •

Manajemen SDM, nilai 2,422 •

Pengukuran, analisis, dan manajemen informasi kinerja, nilai 2,578. •

Selanjutnya informasi rinci hasil evaluasi kinerja organisasi terlihat pada Tabel dan Gambar hasil evaluasi kinerja (yang merupakan agregasi seluruh Satminkal) di bawah ini.

Evaluasi Kinerja Kementerian PU

Tabel 2.1.

KOMPONEN IP NK NK MAKS GAP NK

(1) (2) (3) (4) (5)

Kepemimpinan (DRIVER) 2.770 5.54% 8.0% 2.46%

Perenc. Kinerja (BRAINWARE) 2.874 8.62% 12.0% 3.38%

Organisasi (HARDWARE-1) 3.045 4.57% 6.0% 1.43%

Manajemen SDM

(HARDWARE-2) 2.442 4.84 8.0% 3.16%

Penganggaran (HARDWARE-3) 2.811 2.81% 4.0% 1.19%

Pengukuran, Analisis, Manajemen Info Kinerja (SISTEM INFO)

2.578 5.80% 9.0% 3.20%

Manajemen Proses (SOFTWARE) 2.354 4.71% 8.0% 3.29%

Capaian Hasil (OUTCOME)

Rata-rata 2.711 5.08% 7.5% 2.42%

JUMLAH 21.565 41.98% 62.5% 20.52%

12

Profil Kinerja Kementerian Gambar 2.2.

Dari hasil evaluasi kinerja organisasi tersebut maka nilai-nilai komponen yang relatif lemah memerlukan penanganan lebih serius dalam implementasi program dan kegiatan dalam

Road Map RBPU.

Sementara itu, terkait hasil Identifikasi dan Penilaian Dokumen pada tahun 2010, penilaian capaian menggunakan formulir 1 untuk melakukan inventarisasi dan formulir 2 untuk menilai statusnya. Penilaian dinyatakan dalam status akhir dari dokumen yaitu:

Warna Hijau

berarti program/kegiatan yang dinilai sudah selesai dilaksanakan , dengan hasil yang sesuai dengan yang dimandatkan dalam program dan kegiatan reformasi birokrasi. Hasil menunjukkan dari 26 kegiatan hanya dua yang baru selesai. Pertama adalah kegiatan Restrukturisasi Penataan Tugas dan Fungsi Unit Kerja Kementerian PU telah selesai dengan diterbitkannya Permen PU No. 08/tahun 2010 tentang Organisasi dan Tata Kerja Kementerian PU dan Permen PU no. 21/tahun 2010 tentang Organisasi dan Tata Kerja Unit Pelaksana Teknis Kementerian PU. Kedua adalah Penyusunan Indikator Kinerja Utama kementerian yang ditetapkan dengan Permen PU No. 23/ PRT/M/2010.

Warna Kuning

berarti program dan kegiatan yang dinilai masih berlangsung atau sedang dilaksanakan. Kegiatan yang sedang berlangsung ini paling banyak, yaitu sebanyak 21 kegiatan, yaitu:

Pembentukan Tim manajemen perubahan. ͳ

Penyusunan strategi manajemen perubahan dan strategi komunikasi. ͳ

Sosialisasi dan internalisasi manajemen perubahan dalam rangka reformasi ͳ

birokrasi.

Penataan berbagai peraturan perundang-undangan yang diterbitkan ͳ

kementerian.

Penguatan unit kerja yang menangani organisasi, tatalaksana, pelayanan publik, ͳ

kepegawaian, dan diklat.

Penyusunan SOP penyelenggaraan tugas dan fungsi. ͳ

Pembangunan atau pengembangan

ͳ e-government.

Penataan sistem rekrutmen pegawai. ͳ

Analisis jabatan. ͳ

Evaluasi jabatan. ͳ

Penyusunan standar kompetensi jabatan. ͳ

Asesmen individu berdasarkan kompetensi. ͳ

Penerapan sistem penilaian kinerja individu. ͳ

Pembangunan/pengembangan database pegawai. ͳ

Pengembangan pendidikan dan pelatihan. ͳ

Penerapan Sistem Pengendalian Intern Pemerintah (SPIP). ͳ

Peningkatan Peran Aparat Pengawasan Intern Pemerintah (APIP) sebagai

ͳ quality

assurer dan konsultan.

Penguatan akuntabilitas kinerja instansi pemerintah. ͳ

Pengembangan sistem manajemen kinerja organisasi. ͳ

Penerapan standar pelayanan pada unit kerja masing-masing kementerian. ͳ

Partisipasi masyarakat dalam penyelenggaraan pelayanan publik. ͳ

Warna Merah

berarti bahwa program dan kegiatan yang dinilai belum atau akan dilaksanakan, terdiri dari 3 kegiatan berikut:

Monitoring

ͳ setiap triwulan ( B03, B06, B09, B12). Evaluasi dilakukan setiap tahun (B13 dari kegiatan). ͳ

Evaluasi menyeluruh 2014 ( B07-B12 tahun 2014). ͳ

Kesimpulan hasil inventarisasi dan penilaian status dari 26 kegiatan secara umum menunjukkan bahwa sebagian besar kegiatan sedang berjalan yaitu mencapai lebih dari 92% akan merupakan basemap bagi penyusunan sasaran (output dan outcome) dan rencana aksi masing-masing kegiatan dari tahun 2011 sampai tahun 2014. Pernyataan status kegiatan dalam keberlangsungan proses (belum, sedang, dan sudah) dan kualitas kegiatan (baik, sedang, kurang) minimal akan dapat memberikan gambaran kondisi basemap 2010. Untuk mendapatkan struktur/prioritas dari 26 kegiatan akan sangat dipengaruhi oleh agenda prioritas reformasi birokrasi Kementerian PU.

Terakhir, terkait Turunan Indikator Keberhasilan Nasional, penggambaran kondisi Kementerian PU didekati pada tingkatan sasaran. Acuan harapan atau keinginan pada tahun 2014 adalah

14

pada tahun 2014 adalah mencapai penguatan dalam ketiga sasaran reformasi birokrasi yang telah diuraikan di atas. Penguatan dilakukan dengan mewujudkan enam target indikator keberhasilan reformasi birokrasi untuk tahun 2014, yang tertera pada tabel di bawah.

Sasaran dan Indikator Keberhasilan Reformasi Birokrasi Tabel 2.2.

SASARAN INDIKATOR BASELINE

(2009) TARGET(2014)

(1) (2) (3) (4)

Terwujudnya pemerintahan yang bersih dan bebas korupsi, kolusi dan nepotisme

IPK*) 2,8 5,0

OPINI BPK

(WTP) PusatDaerah 42,17%2,73% 100%60%

Terwujudnya peningkatan kualitas pelayanan publik kepada masyarakat Integritas Pelayanan Publik Pusat 6,64 8,0 Daerah 6,46 8,0

Peringkat Kemudahan Berusaha 122 75

Meningkatnya kapasitas dan

akuntabilitas kinerja birokrasi Indeks Efektifitas Pemerintahan**) -0,29 0,5

Instansi pemerintah yang

akunta-bel 24% 80%

*) Skala 0 - 10 **) Skala -2,5 s/d 2,5

Sumber: Diolah dari RPJMN 2010 - 2014

Ketiga sasaran prioritas terwadahi dalam indikator keberhasilan nasional, dimana terdapat 2 penggambaran indikator besar, yaitu:

Actionable Indicators,

yaitu indikator yang dapat dilekatkan pada kinerja masing-masing K/L. Yang masuk dalam indikator ini adalah:

Opini BPK atas laporan keuangan ͳ

Integritas Pelayanan Publik ͳ

Instansi pemerintah yang akuntabel (SAKIP) ͳ

Peringkat Kemudahan Berusaha ͳ

Non-actionable indicators

, yaitu indikator yang penghitungannya dilakukan melalui

agregasi nasional, dan tidak dilekatkan kinerja pada setiap K/L secara parsial. Yang termasuk dalam indikator ini adalah:

Indeks Persepsi Korupsi (IPK) ͳ

Indeks Efektivitas Pemerintahan ͳ

Dari target indikator tersebut, maka kementerian PU perlu menyusunan langkah strategis untuk ikut berpartisipasi dalam pemenuhan target nasional tersebut, sehingga konsolidasi rencana aksi road map terkait penetapan sasaran prioritas tersebut menjadi krusial.

Komitmen Pimpinan dan Peran Kementerian Pekerjaan Umum