• Tidak ada hasil yang ditemukan

Kurikulum diklat teknis dan manajerial berdasarkan IKAD dan AKAD telah ͳ

disusun, dan telah dituangkan dalam kalender Diklat Kemeterian PU 2014. Berdasarkan IKAD dan AKAD tersebut, untuk peningkatan kapasitas pegawai, ͳ

pada tahun 2013 telah dilaksanakan 163 paket Pendidikan dan Pelatihan Teknis, Kepemimpinan, dan Fungsional dengan total peserta 4.591 pegawai, dan untuk Tahun 2014 direncanakan akan dilaksanakan 152 Pendidikan dan Pelatihan untuk 4.560 peserta.

Peningkatan kapasitas pegawai melalui pendidikan formal bekerjasama ͳ

dengan perguruan tinggi dengan mengirimkan karyasiswa untuk berbagai program studi sesuai kebutuhan dari masing-masing satminkal telah dilaksanakan, yang pada Tahun 2013 mencakup 520 karyasiswa, dan untuk Tahun 2014 tersaring 347 karyasiswa, yang tersebar di 14 perguruan tinggi di Indonesia, yang beberapa di antaranya merupakan program double degree bekerja sama dengan universitas di Inggris dan Jerman.

Program Penguatan Pengawasan

6.

Program Penguatan Pengawasan bertujuan untuk meningkatkan penyelenggaraan pemerintahan yang bersih dan bebas KKN, dengan target capaian yang diinginkan antara lain peningkatan ketaatan, efisiensi, serta peningkatan kualitas pertanggungjawaban keuangan Negara

Hasil yang telah dicapai melalui program ini adalah: Kegiatan Penerapan Sistem Pengendalian

Intern Pemerintah (SPIP) pada

masing-masing Unit Kerja Organisasi Eselon 1 di Kementerian PU.

Pelaksanaan Instruksi Menteri PU Nomor. 02/IN/M/2011 tentang Penerapan ͳ

Peraturan Pemerintah 60 Tahun 2008 tentang Sistem Pengendalian Intern Pemerintah.

Kegiatan ini sebagai tindaklanjut dari dikutum 3 Instruksi Menteri PU Nomor. 02/IN/ M/2011 bahwa para pejabat Eselon I, Kepala Balai dan Kasatker untuk menerapkan Manajemen Resiko melalui proses penetapan konteks, identifikasi resiko, analisis resiko, evaluasi resiko, monitoring dan peninjauan dan komunikasi dan konsultansi.

Program sosialisasi dan evaluasi Penerapan InMen PU Nomor 02/IN/M/2011 telah •

dilakukan pada tahun 2012 dan akan berakhir pada bulan September 2014, sedangkan untuk evaluasi penerapan InMen PU Nomor 02/IN/M/2011 akan dilakukan pada akhir bulan Desember 2014.

40

Kegiatan Peningkatan Peran Aparat Pengawasan

Intern Pemerintah (APIP) sebagai

Quality Assurance dan Consulting.

Kode Etik Auditor Inspektorat Jenderal Kementerian PU ͳ

Kode Etik Auditor Itjen Kementerian PU, berdasarkan Peraturan Menteri PU Nomor 04/PRT/M/2006 yang mengatur tentang hubungan sesama auditor, hubungan auditor dengan pihak yang diperiksa, serta adanya larangan dan saksi dan apabila seorang Auditor melakukan pelanggaran didalam melaksanan tugas audit maka akan diberikan sanksi sesuai hasil keputusan Dewan Inspektur.

Draft

ͳ Pedoman Auditor Berbasis Resiko .

Audit berbasis Resiko yang selanjutnya disebut Risk Based Internal Audit (RBIA) adalah metodologi audit yang dipergunakan untuk memberikan jaminan bahwa resiko telah dikelola di dalam batasan resiko yang telah ditetapkan oleh manajemen pada tingkatan organisasi dengan prinsip auditor harus memahami aspek pengendalian setiap proses kegiatan yang terkait dan resiko dan faktor-faktor pengendalian guna mendukung pencapaian sasaran organisasi.

Dalam melakukan audit berbasis resiko, auditor melakukan evaluasi terhadap manajemen resiko yang ditetapkan oleh auditi, serta mematuhi standard audit dan mempertimbangkan resiko yang dihadapinya untuk mendapatkan resiko signifikan yang untuk selanjutnya ditindaklanjuti dengan proses audit melalui audit rinci.

Penyempurnaan pedoman penanganan pengaduan masyarakat ͳ

Peraturan Menteri Pekerjaan Umum Nomor 323/PRT/M/2005, tentang tata cara penanganan masukan dari masyarakat dengan mekanisme penyampaian informasi melalui surat,kotak pos 5000/kotak pos 5100, situs saran, pengaduan PU net, E-mail, SMS, telepon dan media massa atau yangbersangkutan datang langsung ke Departemen.

Pendampingan penyusunan laporan keuangan ͳ

Pendampingan Penyusunan Laporan Keuangan kepada Satker Daerah dan Pusat dimulai Tahun 2009 sampai dengan saat ini bekerja sama dengan BPKP sesuai MOU Kementerian dengan BPKP, dengan fokus pendampingan terhadap penyusunan Laporan Keuangan pada Satker dan Balai diseluruh Indonesia,termasuk pendampingan penyusunan laporan keuangan di tingkat pusat dan sekaligus melakukan review laporan keuangan tingkat Kementerian dengan sasaran agar para Satker dalam penyusunan laporan Keuangan sesuai standar SAP termasuk dalam penyusunan BMN lebih tertib.

Penandatanganan Pakta Integritas Pelaksanaan Zona Bebas Korupsi ͳ

PermenPAN dan RB No. 60 tahun 2012 tentang Pedoman Pembangunan Zona Integritas Menuju Wilayah Bebas Korupsi (WBK) bahwa setiap Kementerian menyiapkan dan mengusulkan kepada Kementerian PAN dan RB satminkal setingkat Eselon I atau Eselon II yang akan ditetapkan sebagai satminkal wilayah bebas korupsi.

Tahapan sebelum mengusulkan Satminkal WBK kepada Kementerian PAN dan RB didahulu dengan melakukan Pencanganan Pembangunan Zona Integritas menuju WBK yang telah dilaksanakan pada tanggal 14 Nopember 2012. Tindak lanjut dari Pencanganan Pembangunan Zona Integritas menuju WBK maka selanjutnya mengusulkan satminkal yang berpredikat wilayah bebas korupsi yang telah memenuhi 20 persyaratan dan selanjutnya menjadi satminkal Wilayah Birokrasi Bersih dan Melayani (WBBM). Implementasi dari Pencanganan Pembangunan Zona Integritas sesuai Permen PU Nomor 21/ PRT/M/2008 telah ditetapkan Pedoman Operasionalisasi WBK pada aspek pemrograman anggaran dan pengadaan barang dan jasa di lingkungan Kementerian Pekerjaan Umum yang merupakan wilayah bebas dari korupsi. Sesuai program PIAK-KPK (Program Inisiatif Anti Korupsi-KPK) Kementerian ͳ

PU masuk dalam program PIAK dengan menetapkan 3 (tiga) Satminkal yaitu Sekretariat Jenderal, Bina Marga dan Sumber Daya Air.

Program PIAK-KPK ini dimulai tahun 2009-2012 dengan 8 indikator yang menjadi penilaian KPK yaitu:

Indikator transparansi dalam manajemen SDM, ¤

Transparansi penyelenggaran Negara ¤

Promosi anti korupsi ¤

Kode Etik khusus ¤

Transparansi dalam pengadaan ¤

Mekanisme pengaduan masyarakat ¤

Akses publik dalam memperoleh informasi ¤

Pelaksanaan saran BPK / KPK / APIP ¤

Berdasarkan hasil penilaian KPK Tahun 2012, atas PIAK-KPK Kementerian PU ͳ

mendapatkan nilai 6,47 diatas nilai rata-rata Kementerian lainnya sehingga mulai tahun 2012 Kementerian PU tidak melakukan penilaian kembali oleh KPK pada program PIAK KPK.

Evaluasi hasil pencapaian output pada kegiatan ini adalah sebagai berikut: Penerapan Sistem Pengendalian

42

Tersusunnya Peta kompetensi Petugas Pengelola Keuangan. ͳ

Daftar Pejabat Inti Satker (PISK) sebagai Petugas Pengelola Keuangan. ͳ

Program peningkatan kompetensi Petugas Pengelola Keuangan per-satminkal ͳ

belum dilaporkan.

Hasil Laporan Keuangan yang sudah diberikan opini oleh BPK dengan hasil ͳ

Wajar Dengan Pengecualian (WDP).

Belum dilaporkan tentang peningkatan ketaatan, efisiensi, dan efetivitas ͳ

pelaksanaan tugas dan fungsi.

Program sosialisasi Inmen PU No. 02/IN/M/2011 kepada seluruh Satker ͳ

belum seluruhnya dilakukan dan akan baru selesai pada bulan September 2014, diharapkan pada akhir tahun 2014 seluruh Satker sudah menyusun dan melaksanakan manajemen resiko.

Peningkatan Peran Aparat Pengawasan

Intern Pemerintah (APIP) sebagai Quality

Assurance dan Consulting.

Pelaksanaan audit berdasarkan

ͳ Risk Based Internal Audit (RBIA), Review Kode

Etik Auditor, Peraturan Menteri PU Nomor 603/2005, Nomor 14/2007, Nomor 06/2008, Nomor 07/2008 sudah selesai dibahas secara Internal dan perlu percepatan dalam proses legalisasi.

Program Penguatan Akuntabilitas Kinerja