• Tidak ada hasil yang ditemukan

Profesional NURINI

C. METODE DAN PROSES PENYELESAIAN MASALAH

Kegiatan KKGdilaksakan diluar jam pelajaran sekolah agar tidak mengganggu kegiatan belajar mengajar anak. Kelompok Kerja Guru ini lebih difokuskan untuk guru kelas VI di wilayah kecamatan Bantul. Karena kelas VI merupakan tingkatan terakhir di jenjang SD, selain itu perlu menyiapkan untuk kelulusan guna menuntut ke jenjang tingkat lanjut SMP. Sedangkan KKG guru kelas I-V dilaksanakan sendiri sesuai jenjang kelas masing-masing

Langkah-langkah yang dilakukan ketika memulai KKG guru kelas VI: 1. Menentukan Jadwal Pelaksanaan Kegiatan KKG

Kegiatan dilaksanakan setiap 2 minggu sekali, setiap hari Kamis, mulai pukul 12.30-15.00 atau durasi selama 2,5 jam setiap pertemuan

2. Sasaran Kegiatan KKG

Peserta kegiatan KKG adalah guru kelas VI sebagai pengampu utama kelas VI, tim sukses guru kelas VI masing-masing sekolah, Kepala Sekolah, dan Pengawas Sekolah.

3. Penyusunan Struktur Program Organisasi

Susunan struktur organisasi diperlukan untuk pembagian tugas yang akan dilaksanakan selama pelaksanaan KKG. Periode kepengurusan selama 1 tahun,

73 hal ini dimaksudkan karena pembagian tugas guru di sekolah masing-masing juga satu tahun sekali, hal ini untuk mengantisipasi jika tahun berikutnya tidak menjadi guru kelas VI di sekolah tempat tugasnya.

4. Pembahasan Program KKG Guru dan Tim Sukses Kelas VI

Program ditentukan supaya mempunyai tujuan jelas dalam pelaksaan kegiatan. Program yang dilaksanakan selama satu tahun antara lain:

a. Ujian Penguasaan Materi Guru

Guru layaknya siswa juga melaksanakan ujian disesuaikan dengan materi yang ada di kelas VI. Latihan ujian memuat semua pelajaran yang ada di kelas VI. Pembuat soal ujian untuk guru adalah kepala sekolah pendamping yang lebih menguasai mata pelajaran tertentu

b. Pembuatan Administrasi Pembelajaran

Administrasi pembelajaran adalah hal yang harus dimiliki dan dibuat oleh guru sebelum melaksanakan kegiatan pembelajaran. Kelengkapan administrasi jika dikerjakan sendiri membutuhkan waktu yang lama untuk melengkapi. Dalam KKG kelngkapan administrasi mulai dari pemetaan KI-KD, silabus, RPP, Penilaian disiapkan bersama dalam kelompok, yang nantinya semua guru dapat memiliki.

c. Bedah kisi-kisi materi USBN tahun sebelumnya

Kisi-kisi tahun sebelumnya dibahas secara tuntas untuk menguatkan kembali materi yang sudah dilaksanakan.

d. Program Pertukaran Guru

Program pertukaran guru dilakukan hanya pada saat materi tertentu, Jadi hanya bersifat sementara. Misalnya jika suatu sekolah kesulitan dalam menyampaikan materi tertentu dapat meminta bantuan dari guru sekolah lain. Untuk jam dan jadwal pertukaran guru disesuaikan dengan jadwal pelajaran dan jam luang guru yang diminta bantuannya. Sehingga selain membantu sekolah lain, guru yang bersangkutan tidak meninggalkan kewajiban mengajar di tempat tugasnya.

e. Pembuatan Soal Uji Pemetaan Awal 1,2, dan 3

Soal uji pemetaan awal dibuat oleh guru dalam kelompok mata pelajaran tertentu. Hal ini dimaksudkan agar setiap guru tidak terbebani dengan soal yang harus dibuat terlalu banyak. Soal uji kompetensi awal merujuk pada soal-soal yang berstandar USBN agar anak terbiasa berlatih soal. Latihan soal dibuat sebanyak 3 paket secara bertahap. Dengan anggapan, setelah paket pertama diujikan, kemudian dianalisis untuk mengetahui hasinya, kemudian dicobakan lagi, untuk mengetahui perubahan dari tahap pertama. f. Analisis Hasil Uji Pemetaan Awal 1,2, dan 3

Analisis Hasil Uji Pemetaan dilakukan setelah diujikan kepada siswa, hasilnya dianalisa di tiap sekolah, kemudian dianalisa bersama ketika pelaksanaan KKG untuk mengetahui kelebihan dan kelemahan siswa pada umumnya yang selanjutnya ditentukan rencana tindak lanjut yang akan dikerjakan.

g. Bedah kisi-kisi materi USBN pada tahun berjalan.

Bedah kisi materi dimaksudkan untuk mengulang dan menguatkan materi yang ada dan yang akan digunakan dalam USBN tahun tersebut. Hal ini

74 dimaksudkan agar guru mampu mengarahkan sesuia dengan SKL yang diminta dan belajar hal baru jika ada materi yang berbeda.

h. Pembuatan Hand Out Mata Pelajaran sesuai Kisi-kisi tahun berjalan

Pembuatan Hand out dibuat oleh guru bersama-sama dalam kelompok yang sudah ditentukan seperti sewaktu pembagian kelompok pembuatan soal uji pemetaan awal

i. Pembuatan soal prediksi USBN

Pembuatan soal juga dilakukan berkelompok sesuai mata pelajaran yang sudah ditentukan. Hal ini dimaksudkan untuk memprediksi soal yang dimungkinkan keluar pada USBN berdasarkan kisi yang telah ditentukan oleh kementerian pendidikan.

j. Pembahasan materi baru dan yang sulit berdasarkan kisi-kisi

Pembahasan materi dilaksanakan secara klasikal, sebagai tutor dilaksanakan secara bergantian bagi yang memiliki kemampuan lebih dan salah satu guru yang ditunjuk untuk mengikuti diklat di tingkat kabupaten dan propinsi untuk mengimbaskan.

k. Kegiatan wisata guru dalam kelompok KKG

Tujuan wisata jelas sebagai wahana hiburan guru setelah sekian lama melaksanakan kewajiban profesionalisme nya, namun dibalik itu terdapat manfaat lain, yaitu menambah keakraban dengan suasana yang berbeda untuk semakin mengenal karakter dan memudahkan kerja sama untuk dalam melaksanakan program-program yang lain.

D. HASIL DAN PEMBAHASAN

Kegiatan Kelompok Kerja Guru (KKG) yang dilakukan secara rutin, dan memiliki program yang jelas, serta dilaksanakan dengan penuh tanggung jawab mempunyai manfaat besar yang dapat diperoleh oleh guru. Hal yang diperoleh secara nyata dalam kegiatan ini antara lain:

1. Diadakannya Uji Kompetensi Guru dalam KKG dengan materi sesuai dengan SKL kelas VI, dapat diketahui beberapa materi yang kurang dikuasai oleh guru sehingga dapat ditindaklanjuti dan dicari solusi yang tepat untuk mengatasi hal tersebut. Mengetahui kelemahan guru terhadap materi tertetu bukan untuk menjatuhkan guru tetapi untuk bahan sharing materi, sekaligus mencari solusi yang tepat agar guru mudah dan memiliki cara yang tepat dalam menyampaikan ke peserta didik agar mudah dipahami. Karena jikalau guru sendiri tidak paham materi tersebut jelas proses transfer ke peserta didik tidak maksimal. Dengan demikian, setelah ada perbaikan dan pegetahuan baru, diharapkan guru dapat memberikan ilmunya dengan benar ke peserta didik disekolah masing-masing.

2. Menambah rasa persaudaraan yang kuat sehingga tidak ada jurang pemisah antara pengawas sekolah, kepala sekolah, guru baik PNS maupun non PNS. Karena KKG yang dijalankan setiap pertemuan selalu didukung oleh orang-orang yang berkompenten sehingga kegiatan selalu terpantau. Pengawas dan kepala sekolah selalu bersedia mendampingi guru, mengarahkaan dan membimbing. Rasa nyaman, aman , dan bersaudara membuat kegiatan semakin kondusif. Pembagian tugas yang adil dan merata tanpa membedakan golongan

75 dan pangkat menjadi modal kebersamaan untuk menambah semangat dalam berkompettensi.

3. Memperkaya ilmu, menyegarkan beberapa ilmu yang telah lama tidak digunakan, menambah pengalaman melalui rekan gur secara langsung ataupun ketika saling berbagi pengalaman dalam mengajar, menambah wawasan dengan adanya teman guru bertambah, dan informasi karakteristik peserta didik yang berbeda, dapat bertukar pikiran, untuk mengatasi hal tersebut dan mencari solusi terbaik menghadapi karakteristi setiap siswa.

4. Membantu kesulitan guru lain secara langsung dan mempunyai pengalaman baru menghadapi peserta didik yang berbeda. Pertukaran guru disini, dilaksanakan pada jam tertentu dengan jadwal telah disepakati oleh kedua belah pihak, baik yang akan mengunjungi sekaligus menjadi guru tamu, dan guru yang dikunjungi. Guru tamu akan mengajar berdasarkan pesanan materi yang sulit bagi sekolah tersebut, harapannya siswa akan mendapatkan pengalaman baru dari guru yang berbeda dan menjadi penyegaran agar materi yang tadi dianggap sulit dengan guru dan teknik berbeda akan mudah dipahami.

5. Meringankan pekerjaan guru dalam menyiapkan administrasi pembelajaran, baik administrasi persiapan mengajar seperti penentuan hari efektif, program tahunan, program semester, analisis pemetaan KI-KD, penyusunan silabus, penyusunan RPP, administrasi penilaian seperti penentuan KKM, penyiapan bahan ajar, dan pembuatan LKPD (lembar kerja peserta didik). Serta di kelas VI semester akhir sering difokuskan pada kesiapan menghadap USBN sehingga perlu ditambah frekuensi mengerjakan soal sejenis. Dalam KKG juga dibagi dalam kelompok kecil untuk membuat soal latihan sesuai kisi-kisi, pembuatan hand out atau bahan ajar. Guna menyiapkan kesemuanya, jika dilakukan oleh seorang guru tentu membutuhkan waktu yang lama. Dengan adanya KKG, efektifitas waktu akan lebih baik, karena dikerjakan bersama sehingga waktu yang dimiliki oleh guru dapat difokuskan dalam perbaikan kualitas pembelajaran di kelas.

6. Menemukan solusi bersama dalam menghadapi materi yang dianggap sulit oleh siswa. Hasil analisis yang didiskusikan bersama dapat digunakan untuk perbaikan kualitas pembelajaran di sekolah masing-masing.