• Tidak ada hasil yang ditemukan

Mewujudkan Sulawesi Selatan yang Atraktif dan Kondusif

PEMBANGUNAN JANGKA PANJANG PROPINSI SULAWESI SELATAN TAHUN 2008

C. Mewujudkan Sulawesi Selatan yang Atraktif dan Kondusif

Sasaran utama yang ingin dicapai adalah terciptanya ling kungan kondusif yang merupakan syarat harus untuk menjamin dan menunjang tumbuhkem bang nya kelembagaan masyarakat pada berbagai kehidupan kemasyarakatan yang pada gilir - annya akan memicu kegiatan pem bangun an di semua bidang. Di samping itu, kon - disi kondusif dimak sud akan mening katkan daya tarik Sulsel bagi para in ves tor dan pihak- pi hak lainnya untuk datang berusaha (termasuk cost-actractiveness, iklim inves - tasi yang menarik) dan bahkan untuk menetap di Sulsel.

Setidaknya, ada 4 (empat) aspek yang memerlukan perhatian khu sus dalam pen ciptaan lingkungan dimaksud, yaitu: (i) penataan sistem ke a man an, keten te ram - an dan ketertiban masyarakat untuk mewujudkan rasa aman dan damai bagi seluruh masyarakat; (ii) adanya jaminan ke pas tian hu kum melalui penegakan hukum dalam berbagai aspek kehidupan masyarakat yang bermuara pada kesadaran hukum yang semakin mantap; (iii) adanya aliran informasi yang transparan yang tidak memihak ke pa da kepentingan kelom pok atau golongan tertentu dan (iv) adanya pelayanan masyarakat dengan kualitas prima yang disediakan oleh kelembaga an pemerintah yang berkualitas yang didukung oleh aparatur daerah yang semakin profesional. 1. Keamanan, Ketenteraman dan Ketertiban Masyarakat

Keamanan, ketenteraman dan ketertiban masyarakat merupakan syarat utama berkembangnya lingkungan yang kondusif bagi kegiatan profe sio nal, baik yang dilakukan oleh lembaga maupun perorangan. Di sam ping itu, suasana aman, ter - tib dan tenteram akan meningkatkan pula kenya man an hidup. Olehnya, men ja di dambaan setiap orang. Bahkan dalam suatu pendekatan pembangunan diposisi - kan se ba gai salah satu hak dasar masyarakat.

Arah pembangunan keamanan, ketentraman dan ketertiban ma sya rakat dija bar - kan dalam bentuk:

a. Mengembangkan sistem pengamanan wilayah terpadu dengan me li batkan Pe - me rintah Daerah, Polri dan TNI (atas permintaan) serta kom ponen masya rakat lainnya yang bertanggung jawab terhadap pe meli haraan dan peningkatan kualitas keamanan dan ketertiban masya rakat sesuai dengan lingkup tugas dan kewenangan masing- masing, yang da lam pelaksanaannya senantiasa mem perhatikan dan mengedepankan perlindungan Hak Asasi Manusia. b. Mendorong terciptanya mekanisme pemolisian masyarakat, dimana masyara -

kat turut bertanggung jawab dan berperan aktif dalam penciptaan keamanan dan ketertiban dalam bentuk kerja sama dan kemitraan dengan polisi dalam menjaga keamanan dan ketertiban.

b. Membantu memantapkan dan meningkatkan pro fe sio nalisme Polri agar mam - pu melindungi dan mengayomi masyarakat, mencegah tindak kejahatan, dan me nun tas kan tindak kriminalitas dalam rangka mewujudkan terjaminnya keamanan dan ketertiban masyarakat, tertib dan tegaknya hukum, serta ter se - leng garanya perlindungan, pengayoman, dan pelayanan masyarakat.

d. Mendorong dan memfasilitasi pengembangan sistem pengamanan swa karsa pada tataran kelurahan yang sepenuhnya di bawah bim bing an pemerintah ke - lurahan serta dibina secara teknis oleh aparat ke aman an setempat. Model ke - lem bagaan sistem dimaksud ditentu kan oleh masyarakat dengan sepenuh nya memperhatikan dan meng acu kepada nilai-nilai lokal yang dianut.

2. Hukum

Pembangunan hukum diarahkan pada tercipta dan berfungsinya sis tem hukum yang responsif yang menjamin adanya kepastian hukum yang merupakan syarat yang diperlukan bagi terciptanya kondisi kehidupan bermasyarakat, berbangsa dan bernegara yang kondusif, melalui pembenahan struktur hukum, pening katan bu da ya hukum serta penegakan hukum secara adil, konsekuen, tidak dis kri mi na - tif, dan memihak pada rakyat kecil.

Arah pembangunan hukum dijabarkan dalam bentuk :

a. Terciptanya penegakan hukum tanpa memandang ke du duk an, pangkat, dan ja batan seseorang demi supremasi hukum dan terciptanya peng hormatan pa - da hak-hak asasi manusia.

b. Pembangunan hukum dilaksa nakan melalui pembaruan materi hukum de - ngan tetap memperhatikan kema je mu k an tatanan hukum yang berlaku dan pengaruh globalisasi sebagai upaya untuk meningkatkan kepastian dan per lin - dungan hukum, penegakan hukum dan hak- hak asasi manusia (HAM), kesa - dar an hukum, serta pelayanan hukum yang berintikan keadilan dan kebenar -

an, ketertiban dan kesejahteraan dalam rangka pe nyelenggaraan negara yang makin tertib, teratur, lancar, serta berdaya saing glo bal.

c. Menggali dan mengembangkan nilai-nilai tradisional yang relevan untuk mem berikan kontribusi dalam upaya pe nataan kembali sistem hukum nasio - nal yang terpadu dan res pon sif serta sesuai dengan kesa dar an hukum masya - rakat dan me nunjang tinggi Hak-hak Asasi Manu sia (HAM).

d. Meningkatkan kesadaran hukum masyarakat dan aparat penye leng gara an pe - me rintah, menlaksanakan penegakan hukum (law en force ment) secara kon sis - ten dan tidak diskriminatif, menjunjung ting gi su pre masi hukum menuju ter - wujudnya budaya hu kum yang kondusif bagi pening kat an kualitas tatanan ke - hi dupan masyarakat.

e. Meningkatkan kewibawaan aparatur hukum yang memiliki ke mam puan pro - fesional dan integritas yang tinggi yang dilandasi de ngan kualitas mo ral dan etika sebagai pengayom masyarakat serta mencip takan kondisi yang da pat men jamin terwujudnya keman dirian apara tur penegak hu kum dalam me ne - gakkan hukum yang berintikan ke adilan, kejujuran, kebenaran, dan men ja min ter cipta nya kepastian hu kum.

f. Mendorong kemandirian lembaga peradilan dalam penye leng gara an pro ses per adilan yang bebas, terbuka, murah dan cepat serta ti dak me mihak dengan tetap menjunjung tinggi asas keadilan, keju jur an dan kebenaran.

g. Mengembangkan berbagai produk hukum dan peraturan perun dang- undang - an guna mendukung kemandirian lokal.

h. Mengupayakan perlindungan hak atas kekayaan intelektual dan pro duk- pro - duk daerah dari klaim pihak ketiga.

i. Memberikan prioritas pada penyelesaian masalah pertanahan khususnya yang berkaitan dengan kebutuhan pembangunan tanpa mengorbankan hak-hak ma sya rakat.

3. Informasi, Komunikasi dan Me dia Massa

Adanya aliran informasi yang transparan, tidak memihak pada kepen ting an sua - tu kelompok dan golongan akan menjadi katalisator bagi tum buh dan berkem - bang nya suatu lingkungan kehidupan bermasya rakat yang kondusif.

Untuk maksud tersebut, maka arah pembangunan informasi, komu ni kasi dan me dia massa dija bar kan dalam bentuk:

a. Mengembangkan sarana dan prasarana komunikasi sesuai dengan per kem - bang an dan kemajuan ilmu pengetahuan dan teknologi agar mampu menun - jang kemandirian lokal dan interkoneksitas antar ta ta nan dalam wilayah. b. Menciptakan jaringan teknologi informasi dan komunikasi yang mampu

tan dan daerah lain di In do ne sia sebagai suatu kesatuan yang mampu meng - ikat dan memperluas integritas bangsa serta memudahkan peme rin tah dan selu ruh lapisan masyarakat dalam mengakses informasi se cara cepat dan aku - rat.

c. Mewujudkan kebebasan pers yang lebih mapan, melembaga dan kebebasan me dia dalam mengomunikasikan kepentingan masyarakat, serta menjamin hak masyarakat luas untuk berpendapat dan mengontrol jalannya pemerintah - an daerah secara cerdas dan demokratis.

d. Mewujudkan pemerataan informasi yang lebih besar dengan mendorong ber - kembangnya me dia-me dia massa daerah yang independen.

e. Menciptakan jaringan informasi yang bersifat interaktif antara masyarakat dan kalangan pengambil keputusan politik untuk mendukung proses perumusan kebijakan yang mengedepankan aspirasi masyarakat dan dapat dipahami oleh masyarakat luas.

f. Meningkatkan peranan me dia massa, pers dan lembaga-lembaga independen di bidang komunikasi dan informasi untuk mendukung proses pen cer dasan ma syarakat serta mengembangkan kehidupan demok ra si yang dilandasi oleh etika, moral dan tang gung jawab.

g. Mendorong dan memfasilitasi terjadinya peluasan pemanfaatan internet serta peningkatan sinergi dan integrasi prasarana jaringan menuju next gen er a tion net work yang akan menjembatani kesenjangan dig i tal (dig i tal di vide) sekaligus berfungsi menjadi tulang pung gung pengembangan masyarakat ber basis pe - nge tahuan.

h. Meningkatkan pengetahuan dan pema ham an masyarakat terhadap potensi pe manfaatan telematika serta pemanfaatan dan pengembangan aplikasi ber ba - sis teknologi informasi dan komu nikasi, termasuk pengembangan industri kon ten sebagai upaya penciptaan nilai tambah informasi.

i. Meningkatkan kualitas pelayanan pos dan telematika yang efisien dan mod ern guna terciptanya masyarakat informasi In do ne sia.

4. Tata Kelola Kepemerintahan yang Berkualitas

Kelembagaan pemerintah yang bersih, tangguh dan berwibawa yang berlan das - kan hukum, serta birokrasi yang profesional dan netral, selain di butuh kan un tuk meningkatkan kualitas pelayanan publik, juga diper lukan sebagai prime- mover da - lam pembangunan Sulawesi Selatan, da lam hal ini berupa terselenggaranya agen - da pem ba ngunan lain , serta memper cepat ter cip ta nya lingkungan kondusif dan atraktif, yang akan bermuara pada terwujudnya masyarakat sipil, masya rakat po - litik dan masya ra kat ekonomi yang mandiri dan terwujudnya keman diri an dae - rah (kemandirian lokal) dalam konstelasi global.

Dengan kata lain, selain tugas umumnya, seperti menyediakan fasilitas pelayan masyarakat sesuai dengan standar pelayanan min i mal yang disepakati, pemerin - tah propinsi serta pemerintah kabupaten dan kota diharapkan memfokuskan ke - bi jakan dan ke giat annya kepada upaya-upaya untuk mendorong pe ngem bangan kelembagaan masyarakat, seba gai upaya awal untuk mewujudkan masyarakat sipil; mewujudkan Sulawesi Selatan sebagai komunitas yang utuh, dan menjaga serta meningkatkan sinergi antara kepentingan pemerintah (pelayanan maksi - mum), kepentingan masyarakat (utili tas maksimun) dan kepentingan swasta (ke - un tung an maksimun) dalam kerangka kepentingan yang lebih besar, yaitu keber - langsungan keberadaan Sulsel sebagai bagian yang tidak terpisahkan dari NKRI; dan mendorong mewujudnya kabupaten / kota sebagai komunitas yang tangguh dan mandiri yang berbasis pada keung gul an lokal masing-masing.

Agar mampu melakonkan peran yang disebutkan di atas, maka diperlukan pe - ning katan secara berkesinambungan kualitas dan kapasitas pemerintah daerah me la lui pe ning katan profesionalisme aparat, kapasitas ke lem ba gaan, kapasitas ke uangan, serta kapasitas lem ba ga legislatif daerah yang diarahkan pada ter wu - jud nya tata kepemerintahan yang demokra tis, bersih, kreatif, dina mis serta penuh tanggungjawab dalam me laksanakan pemerin tah an, pembangunan dan pela yan - an masyarakat, yang dila kukan dengan mengikuti arahan kebijakan sebagai ber i - kut:

a. Mewujudkan kelembagaan pemerintah dengan paradigma ber beda, ya itu me - nge depankan pelayanan ketimbang pengendalian, streering ketimbang row ing (pelaku pembangunan), berprespektif gen der dan pembangun an ber ke lan jutan, serta mengikuti prinsip-prinsip tata pemerintahan yang bersih dan berwibawa (clean and good gov er nance), yang di ikuti de ngan upaya sistimatis untuk me - ning katkan kua litas dan profesionalis me apa ratur untuk melakonkan peran baru itu.

b. Meningkat kan profesionalisme aparatur peme rintah yang didasarkan pada per tim bang an bahwa ba sis profesio nalisme adalah kompetensi dan kapasitas belajar yang di dasarkan pada eti ka dan moral yang tinggi, serta dijaga dengan kesejahte raan yang memadai serta jaminan penjenjangan karier yang trans - paran dan adil.

c. Memperkuat peran pemerintah daerah sebagai prime- mover proses pema tang - an kelembagaan masyarakat Sulawesi Selatan, dengan memberikan pene kan - an kepada upaya pemeliharaan sekaligus pengendalian dinamika masyarakat agar dapat mencapai kondisi di batas chaos (the edge of chaos)--kondisi yang memungkinkan terpicunya kreativitas masyarakat (mewujud nya masyarakat kreatif)--tanpa terjebak ke dalam perangkap chaos yang sebenarnya, seperti benturan sosial serta konflik pada sektor kehidupan lainnya yang berkepan - jang an, termasuk krisis budaya. Untuk maksud tersebut diper lu kan adanya ke -

bijakan pemerintah yang jelas tentang po la pembinaan kelem bagaan masya ra - kat, mulai dari pem binaan awal berupa bantuan finansial dan manajemen, pro - ses penya pihan dan lainnya, termasuk kriteria lembaga- lem baga yang per lu di do rong dan dibantu pengem bang annya, agar pada saatnya akan dapat ber - fungsi sebagai mana mesti nya secara mandiri.

d. Menuntaskan penanggulangan penyalahgunaan kewenangan aparatur negara dicapai dengan penerapan prinsip-prinsip tata pemerintahan yang baik pada semua tingkat, lini pemerintahan, dan semua kegiatan; pemberian sanksi yang seberat-beratnya kepada pelaku penyalahguna kewenangan sesuai dengan ke - tentuan yang berlaku; peningkatan intensitas dan efektivitas pengawasan apa - ra tur pemerintah melalui pengawasan in ter nal, pengawasan fungsional, dan pengawasan masyarakat; serta peningkatan etika birokrasi, budaya kerja, pe - nge tahuan dan pemahaman para aparatur pemerintah terhadap prinsip- prin - sip ketatapemerintahan yang baik.

e. Menata kelembagaan pemerintah daerah agar sesuai dan sepandan de ngan lingkup pe ran yang diemban yang umumnya bersifat spesifik lokasi sehingga lebih mampu menggali, dan mengembangkan sumber daya dan potensi yang dimil iki menjadi keunggulan lokal dengan cara yang sesuai atau mengacu ke - pa da bu daya lo kal, serta mendorong dan memfasilitasi pematangan kelemba - gaan masyarakat daerah guna mentransformasikan daerah sebagai komunitas yang tangguh dan mandiri sebagai perwujudan puncak dari desentralisasi dan oto no mi daerah.

f. Mewujudkan kemandirian Dewan Perwakilan Rakyat Daerah (DPRD) dalam rangka melaksanakan fungsi dan perannya guna me man tapkan penyeleng - gara an otonomi daerah yang luas, nyata dan bertanggung jawab.

g. Mewujudkan perimbangan keuangan antara propinsi dengan kabupa ten/ ko - ta secara profesional dan berkeadilan serta pengelolaan keuangan daerah yang bertumpu pada sistem anggaran yang transparan dan dapat menjamin efek - tifitas pemanfaatannya dalam pembangunan daerah, khususnya yang ber kait - an dengan upaya-upaya peme nuhan hak dasar masyarakat dan mendorong pengembangan perekonomian lokal.

h. Mengembangkan e-gov untuk mendukung transparansi dan memper cepat pe - la yanan pemerintah dan aliran informasi dari dan ke masyarakat, serta untuk ikut mendorong terwujudnya perekonomian berbasis pengetahu an.

D. Mewujudkan Sulawesi Selatan sebagai satu Kesatuan Sosial-Ekonomi yang