• Tidak ada hasil yang ditemukan

Pembangunan Kawasan

PEMBANGUNAN JANGKA PANJANG PROPINSI SULAWESI SELATAN TAHUN 2008

D. Mewujudkan Sulawesi Selatan sebagai satu Kesatuan Sosial-Ekonomi yang Berkeadilan, Asri dan Les ta r

3. Pembangunan Kawasan

Kawasan merupakan kesatuan geo grafis beserta segenap unsur terkait yang batas dan sistemnya diten tukan berdasarkan aspek fungsional. Tujuan utama pengem - bangan kawasan adalah untuk menunjang pertumbuhan ekonomi Sulawesi Sela - tan, pemerataan pembangunan antar daerah serta keberlangsungan pem ba ngun - an daerah.

Untuk mencapai sasaran tersebut, maka kawasan dikelompokkan ke dalam 3 (ti - ga) kategori umum. Pertama, Kawasan Andalan (sosial-ekonomi), yaitu kawasan yang memiliki potensi spesifik yang dapat dikembangkan menjadi keunggulan lo kal. Fungsi utama kawasan ini adalah untuk memicu pertumbuhan ekonomi dan pendapatan masyarakat. Kedua, Kawasan Ter t inggal, yaitu kawasan yang se ca - ra sosial-ekonomis re la tif terkebelakang di ban dingkan dengan kondisi sosial eko - nomi rata-rata Sulsel, dan ketiga, Kawasan Kritis, yaitu kawasan yang sedang meng alami kondisi ling kungan hidup (dari perspektif ekologis) yang pa rah se - hing ga membutuhkan prio ritas dalam pena ngan annya, misalnya berupa reha bi - litasi lahan dan upaya kon ser vasi lainnya.

Arahan kebijakan pembangunan kawasan adalah sebagai berikut:

a. Kebijakan umum pengembangan setiap kawasan adalah adanya sinergi dan komitmen dari pemerintah daerah dan dunia usaha dengan senantiasa menge - depankan aspirasi masyarakat lokal serta pertimbangan kelestarian fungsi ling kungan hidup. Untuk maksud tersebut, maka Pemerin tah Propinsi ber sa - ma- sama dengan Pemerintah Daerah terkait perlu menemu kenali dan menye - pakati ba sis keunggulan dari setiap kawasan yang diproyeksikan sebagai ka - wasan andalan dan alasan-alasan bagi kawasan yang diproyeksikan sebagai kawasan kritis dan kawasan tertinggal.

b. Untuk menjamin transparansi dan sinergi dengan pengembangan ka wa s an lainnya, maka setiap rencana pengembangan kawasan harus dijabarkan dan disinkronisasikan ke dalam Rencana Tata Ruang Propinsi yang konsisten, baik materi maupun jangka waktunya dan dengan mengedepankan alasan pene - tapannya (yaitu potensi dan peluang keunggulan sumberdaya yang tersedia (ke ung gulan lokal) yang dimiliki untuk kawasan andalan serta masa lah spe - sifik yang dihadapi untuk kawasan kritis dan kawasan tertinggal).

c. Untuk menjamin keberlangsungan pembangunannya dan untuk mendorong sinergi antara pemerintah daerah, dunia usaha dan masyarakat lokal, pene - tapan suatu wilayah sebagai kawasan andalan yang berbasis pertanian dila ku - kan dengan mempertimbangkan ke ung gulan spesifik yang dimiliki (fisik,

sum berdaya, budaya dan lainnya), dan memenuhi kesesuaian agro-ekologis, agar sesuai dengan prinsip- prinsip kelestarian lingkungan hidup dan peman - faatan sumberdaya alam yang op ti mal; kesesuaian agro-ekonomis, agar sesuai de ngan prinsip dasar penge lolaan agri bisnis; dan kesesuaian agro-sosio- eko no - mis, untuk menjamin keikut sertaan masyarakat lo kal. Di sam ping itu, diperlu - kan adanya komitmen pemerintah daerah untuk menjamin terselenggaranya proses pem bangunan kawasan yang berkelanjutan.

d. Pembangunan Kawasan Andalan diarahkan sedemikian rupa agar mampu mentransformasikan potensi, sumberdaya fisik maupun non fisik, yang dimi - liki menjadi keunggulan lokal yang se lanjutnya menjadi ba sis pengembangan kawasan bersangkutan, yang men do rong mewu judnya kelembagaan masya - rakat yang mam pu menciptakan akti vi tas ekonomi sekunder dan tersier di ka - wasan bersangkutan. Di samping itu, kawasan andalan diarahkan agar mam - pu berperan sebagai penarik pengembangan wila yah- wilayah tertinggal di se - ki tarnya dalam suatu sistem wilayah pe ngem bangan ekonomi yang siner gis, tan pa mem pertimbangkan batas wilayah administrasi, tetapi lebih dite kan kan pada pertim bangan keter kaitan mata- ran tai proses industri dan distri bu si, ser - ta pertimbangan ekologis. Upaya itu perlu didukung oleh koordinasi, sin kro - nisasi, keter pa du an dan kerja sama antar sektor, antarpemerintah, dunia usaha, serta masya rakat lokal.

e. Kawasan ter ting gal dan terpencil, termasuk pulau-pulau yang letaknya jauh dari daratan utama, diupayakan agar da pat tumbuh dan berkem bang secara le - bih cepat dan dapat mengurangi ketertinggalan pembangunan nya dengan dae rah lain. Pendekatan pembangunan yang perlu dilakukan ada lah pember - dayaan masyarakat secara langsung melalui skema pemberian da na alokasi khu sus, termasuk jaminan pelayanan publik dan keperintisan, serta penguatan keterkaitan kegiatan ekonomi dengan kawasan pengembangan da lam satu ‘sis tem wilayah pengembangan terpadu’ yang terkait dengan sistem hirarki per kotaan (agenda D-6) agar terjangkau dalam sistem pemerataan distribusi pe layanan sosial ekonomi. Sis tem wilayah pengembangan terpadu bertujuan un tuk memadukan berba gai sektor kegiatan utama dan sektor kegiatan penun - jang yang tersinergi dalam satu kesatuan wilayah ber dasarkan kondisi obyek - tif dan potensi riil. Konsep pengembangan kawasan tertinggal dititik beratkan kepada pemberdayaan dan pemenuhan pelayan an, baik sarana dan prasarana maupun pelayanan fasilitas umum, beser ta peningkatan bina usaha pereko no - mian, bina manu sia pada wilayah dan peningkatan lingkungan yang berke lan - jutan.

f. Pembangunan kawasan kritis ditekankan kepada pengurangan tekanan ter ha - dap daya dukung lingkungannya, upaya-upaya konservasi dan rehabilitasi la - han, serta upaya-upaya yang berdimensi kelembagaan, antara lain berupa

pem berdayaan masyarakat lokal agar mampu menyesuaikan diri terhadap da - ya dukung lingkungan hidup dan sumberdaya alam yang semakin berku rang. g. Wilayah perbatasan dikembangkan agar mampu berfungsi sebagai pintu ger -

bang aktivitas sosial-ekonomi dan perdagangan dengan propinsi tetangga, se - hing ga pada satu sisi dapat meningkatkan kesejahteraan masyarakat lokal, se - dang kan pada sisi lain mendorong berkembangnya sinergi antardaerah dan an tarpropinsi.

h. Mengembangkan pemanfaatan dan pengelolaan potensi sumber daya alam pe - si sir dan kelautan melalui perumusan tata ruang kawasan pesisir dan laut yang pemanfaatannya diarahkan untuk mendukung peningkatan pro duksi dengan tetap memper hatikan kelestarian lingkungan pesisir dan laut.

i. Setiap kawasan andalan diharapkan dibina oleh perguruan tinggi ter tentu, khu susnya dalam pengembangangan kelembagaan dan penemuke nal an ino - va si yang diperlukan dalam proses dan manajemen produksi dan pema saran. j. Upaya untuk pengembangan pertanian untuk energi (bio-fuel) perlu didorong un tuk mengurangi ketergantungan Sulsel dan In do ne sia dari sumber-sumber ener gi konvensional (energi fosil), walaupun demikian upaya tersebut harus ti - dak mengurangi secara signifikan kualitas ketahanan pangan nasional dan dae rah.