• Tidak ada hasil yang ditemukan

Sosial Ekonomi dan Kesejahteraan

PEMBANGUNAN JANGKA PANJANG PROPINSI SULAWESI SELATAN TAHUN 2008

B. Terwujudnya Sulawesi Selatan sebagai Komunitas Pembelajar

2. Sosial Ekonomi dan Kesejahteraan

Kelembagaan masyarakat di bidang sosial-ekonomi diharapkan men jadi landas - an bagi tumbuhkembangnya tatanan perekonomian Sulawesi Selatan yang pada satu sisi memiliki watak adaptif, dalam arti mampu secara kreatif menyesuaikan diri terhadap dinamika perekonomian global, sedangkan pada sisi lain mampu mem beri peluang bagi se ge nap pelaku eko nomi secara propor sional yang saling ter kait secara fung sio nal, sehingga membentuk kekuatan eko nomi wilayah yang sinergis dan mampu menjaga ke se tim bangan dinamis yang proporsional an tara kepen ting an untuk menjaga kesempatan kerja dan lapangan usaha yang mema - dai bagi ke lom pok- kelom pok masya rakat mar ginal dan kepen ting an untuk men - do rong pe ngem bang an lembaga- lem ba ga ekono mi mod ern yang padat modal, pa - dat ener gi dan padat teknologi yang di harapkan dapat menjadi penjamin per tum - buhan eko no mi yang tinggi. Di samping itu, merupakan pula me dia yang kon du - sif bagi tumbuh kem bang nya pelaku ekonomi yang kreatif-inovatif yang meru pa - kan pemicu perge ser an ba sis perekonomian sulsel dari hanya mengandalkan ke -

ter sediaan sum ber da ya alam lo kal menjadi perekonomian yang mengandalkan in ter koneksitas de ngan daerah lain di In do ne sia atau bahkan dengan negara lain,yang pada gi lira n nya akan bermuara pada terwujudnya tatanan per eko no mi - an yang ber basis pe nge tahuan (knowl edge-based econ omy).

For mat kelembagaan seperti itu diharapkan mencegah timbulnya tatanan ekonomi yang predatorik, serta mendorong terwujudnya kesejahteraan sosial yang semakin adil dan me ra ta serta menumbuhkan ke se tiakawanan so sial yang pada ujungnya akan semakin me ning katkan kualitas partisipasi ma sya rakat dalam pembangun - an.

Untuk mewujudkan sasaran tersebut, maka pengembangan kelembagaan masya - rakat di bi dang sosial ekonomi dan kesejah te raan perlu difasilitasi dan diarahkan melalui rang kaian kebijakan se ba gai berikut:

a. Membuka peluang kepada semua kelompok masyarakat tanpa kecuali untuk mengembangkan pendekatan dan model kelembagaan sosial-ekonomi yang berbasis pada etika lingkungan dan pola pengelolaan sumberdaya alam yang berkesinambungan; mengedepankan sinergi antar pelaku ekonomi sehingga mencegah sedini mungkin berkembangnya tatanan ekonomi yang predatorik; serta memiliki kemampuan adaptasi terhadap dinamika pereko nomian global. Seti dak nya, terdapat 2 (dua) alternatif bagi pengembangan model dimaksud. Pertama, adalah mengadopsi model ke lem bagaan yang memiliki reputasi baik di daerah atau bahkan di negara lain, seperti misalnya model perbankan sya - riah atau pendekatan so cial-en tre pre neur ship yang antara lain mewujud dalam bentuk lembaga keuangan a la Grameen Bank di Ban gla desh. Kedua, menggali dan melakukan reak tuali sasi dan revitalisasi terhadap model-model kelem ba - ga an tradisional, misalnya model kelembagaan Ponggawa-Sawi.

b. Meningkatkan akses yang proporsional bagi setiap pelaku ekonomi kepada sumber daya modal dan sumber daya alam serta pening kat an kesempatan dan kemampuan untuk mengelola usaha ekonomi produk tif yang mendatangkan kemakmuran dan mengatasi kemiskinan, serta menghilangkan seluruh ham - batan yang mengganggu mekanisme pa sar me lalui regulasi, kemudahan pe - layanan, subsidi, dan insentif yang dilakukan se ca ra transparan dengan tetap mengedepankan kepentingan pelaku ekonomi mikro, kecil dan me ne ngah. c. Mendorong pengembangan kelembagaan ekonomi kerakyatan melalui pem -

ber dayaan usaha mikro, kecil dan menengah, mendorong dan memfasilitasi agar petani dapat ikut terlibat dalam kegiatan off-farm ing, serta menanamkan kembali se ma ngat koperasi di segenap lapis an masya ra kat melalui peng ga lak - an Gerakan Koperasi yang mengacu pada nilai-nilai dan kearifan budaya lokal sebagai ba sis pengembangan eko nomi kerakyatan dan ba sis ker jasama antar kelompok usaha mikro, kecil dan menengah. Jaringan kerjasama dimaksud di - ha rapkan akan mampu berperan sebagai pela ku eko nomi yang tang guh, man -

diri dan pro fesional dan menjadi bagian in te gral dari keseluruhan kegiat an ekonomi, yang dikelola secara profesional dan menguntungkan sehingga mam pu men cip takan lapang an kerja dan pendapatan yang layak, yang pada gilirannya a kan meningkatkan kualitas kesejahteraan dan pemerataan antar - wi layah dan an tar go longan.

d. Pengembang an usaha mikro, kecil dan menengah (UMKM) diupayakan antara lain melalui pening katan kompetensi kewi ra usa ha an, produktivitas, kemam - puan adaptasi terha dap kebutuhan pasar, pemanfaatan hasil inovasi dan pene - rap an teknologi dalam iklim usaha yang sehat, yang dilakukan secara terin teg - rasi de ngan upaya moder nisasi agribisnis dan agroindustri. Skim kebijakan itu, ten tunya termasuk kebijakan dukungan pembiayaan, dilakukan sedemikian rupa agar kelompok usaha dimaksud bersama-sama dengan Koperasi dapat ber pe ran sebagai pemain utama dalam mendukung pro gram ketahanan pa - ngan dan pengembangan Kawasan Andalan. Di sam ping itu, diperlukan pe - na nganan khusus bagi kelompok usaha mikro dan kecil, agar mereka dapat menik mati se penuhnya fasilitas yang tersedia, tidak hanya terserap oleh ke - lom pok usaha menengah.

e. Mendorong dan memfasilitasi pengembangan kelembagaan ekonomi mod ern, se perti jasa keuangan (perbankan, lembaga pembiayaan, asuransi dan lain - nya), jasa transportasi dan akomodasi serta jasa pendidikan dan pelatihan, untuk men du kung kegiatan pelaku ekonomi / pengusaha besar dan in ves tor, dengan tetap mem buka peluang bagi pelaku usaha ekonomi mikro, kecil dan me ne ngah (UMKM).

f. Mengoptimalkan upaya pemberdayaan dan pengembangan inter ko neksitas antarlembaga sosial-ekonomi yang ada dimasyarakat, di dalam maupun di luar wilayah Sulawesi Selatan, agar tercipta kerjasama berdasar kan keung gul - an spe sifik yang dimi liki masing-masing yang merupakan pemicu tumbuh - kembangnya industri dan jasa yang berbasis interkoneksitas dimaksud di Sula - we si Selatan.

g. Mendorong dan memfasilitasi berkembangnya kelembagaan masyarakat yang mendukung dan kondusif bagi maraknya upaya-upaya kreatif-inovatif di bidang teknologi, proses dan manajemen in dus trial yang diperlukan untuk mem percepat laju pertumbuhan perekonomian daerah dan pergeseran struk - tur perekonomian menuju perekonomian berbasis penge ta hu an

h. Mendorong dan memfasilitasi perguruan tinggi, sebagai satu-satunya lembaga yang memiliki mo dal berupa khazanah pengetahuan yang relatif lengkap, untuk melibatkan diri sebagai pionir dalam pe ngembangan tatanan pereko no - mi an berbasis pengetahuan (knowl edge-based econ omy)

i. Memberi perhatian khusus bagi pengembangan kelemba gaan eko nomi yang ber kaitan dengan pemanfaat sumberdaya pesisir dan kelautan, agar sumber -

daya dimaksud dapat dimanfaatkan seoptimal mungkin dan secara bertahap memosisikannya sebagai ba sis utama pembangunan daerah, sekaligus untuk mendukung pro gram nasional pembangunan industri kelautan. Di samping itu, diperlukan adanya kebijakan khusus untuk memperkuat kelembagaan per tanian masyarakat sehingga mampu berartikulasi terhadap isu global yang ber kaitan dengan kecenderungan kelangkaan bahan pangan akibat adanya ta - rik ulur (trade off) antara "pertanian untuk pangan" dengan "pertanian untuk energi (bio- fuel)".

j. Memfasilitasi berkembangnya kelembagaan masyarakat yang mampu meng - atasi masalah ketersediaan dan kepemilikan tanah, sehingga pemanfaatan dan pengelolaan tanah menjadi lebih efektif tanpa mengurangi hak-hak masya - rakat atas tanah, sehingga kontribusi sektor pertanian terhadap pertumbuhan ekonomi dapat ditingkatkan.