• Tidak ada hasil yang ditemukan

Penguatan Struktur Sosial-Ekonom

PEMBANGUNAN JANGKA PANJANG PROPINSI SULAWESI SELATAN TAHUN 2008

D. Mewujudkan Sulawesi Selatan sebagai satu Kesatuan Sosial-Ekonomi yang Berkeadilan, Asri dan Les ta r

1. Penguatan Struktur Sosial-Ekonom

Kebijakan pembangunan ekonomi disusun dengan memperhatikan dinamika glo balisasi, kepentingan nasional--antara lain berupa kemandirian dan kedaulat - an ekonomi bangsa--dengan tetap mengutamakan kepentingan daerah kabu pa -

ten dan kota serta kelompok masyarakat yang relatif lemah, keunggulan lokal, serta daya dukung lingkungan hidup dan sumber daya, terbaharukan dan yang tidak terbaharukan, yang diarahkan untuk memperkuat struktur perekonomian yang menjamin terwujudnya pertumbuhan ekonomi yang berkualitas (berkeadil - an) serta memiliki pijakan yang kuat untuk menuju sistem perekonomian berbasis pe ngetahuan (knowl edge-based econ omy).

Arahan kebijakan untuk penataan struktur ekonomi Sulawesi Selatan adalah se - ba gai berikut:

a. Pertumbuhan sektor primer didorong melalui intensifikasi dan ektensifikasi de ngan senantiasa mengedepan kan pertimbangan kelestarian lingkungan hi - dup dan sumberdaya alam--sesuai dengan pola kebijakan pemanfaatan sum - ber daya alam terbaharukan dan tidak terbaharukan yang dijabarkan pada a - gen da D.5--dengan memberikan perhatian khusus kepada pengem bang an ko - moditas yang memiliki keunggulan lokal.

ü

Ekstensifikasi pertambangan dan pertanian, khususnya perkebunan meng - ha dapi kendala keter sediaan lahan. Masalah utama yang diha dapi Sulsel adalah daya dukung lingkungan yang telah mencapai kondisi kri sis yang parah se hingga memerlukan upaya konservasi atau bahkan rehabilitasi la - han yang serius. Demikian pula halnya dengan upaya eksten sifikasi tam bak yang diperhadapkan pada kondisi kawasan pesisir yang telah meng alami deg radasi kualitas yang parah, antara lain dicerminkan oleh semakin ber ku - rangnya luasan hutan man grove dan rusaknya terumbu karang, yang se ma - kin diper pa rah oleh kemungkinan naiknya permukaan laut akibat pe ma nas - an global. Oleh karena itu, alternatif pembangunan yang tersedia de ngan resi ko lingkungan terkecil ada lah intensifikasi pada sektor primer yang dila - ku kan dengan me ning katkan efisiensi dan produktivitas (terma suk nilai tam bah) sehingga dapat meng hasilkan komoditi ber kua litas yang meme - nuhi standar ekspor dan sebagai bahan baku in dus tri lokal (agro-in dus tri). Peluang ekstensifikasi di sektor pertanian, khususnya tanaman pangan ha - nya terbuka pada pemanfaatan lahan mar ginal yang selama ini diter lan tar - kan.

ü

Kualitas kedaulatan pangan ditingkatkan melalui peningkatan ketersediaan pangan dan aksesibilitas masyarakat terhadap pangan. Ketersediaan pa - ngan ditingkatkan melalui peningkatan produktivitas lahan, melalui inten si - fi kasi pe man faatan pupuk dan pestisida, per baik an kiner ja sistem pengair - an, dan pemanfaatan benih hibrida dari tetua lokal sehingga lebih tahan terhadap hama; serta perluasan ar eal lahan pertanian, yang dila ku kan antara lain dengan memanfaatkan la han mar ginal (lahan kering atau lahan ter - lantar). Aksesibilitas masyarakat terhadap pangan cenderung semakin ren - tan, khususnya bagi kelompok masyaralat berpendapatan rendah, akibat

har ga pangan dunia yang semakin meningkat. Aksesi bilitas dimaksud dapat diperbaiki melalui peningkatan daya beli masyarakat serta pengembangan ins tru men jaminan pangan untuk tingkat rumah tangga. Di samping itu, pe - tani per lu dilibatkan secara langsung dalam kegiatan di luar on-farm ing (agri - bis nis) un tuk meningkatkan pendapatannya, dan diperlukan adanya skema pem bia yaan, khususnya dalam pengadaan in put pertanian, yang menjamin po si si petani sehingga tidak menjadi satu-satunya pihak yang harus me - nang gung kegagalan pa nen.

ü

Pengembangan pertanian untuk energi (bio-fuel) merupakan keniscayaan, de mi untuk mengurangi ketergantungan Sulsel terhadap sumber energi, se - ka ligus untuk mendukung pro gram nasional pengurangan ketergan tung an kepada sumber energi fosil. Walaupun demikian, pemanfaatan lahan dan sum berdaya lainnya, termasuk petani, untuk kegiatan ini mesti diupayakan se de mikian rupa sehingga tidak memberikan pengaruh signifikan terhadap kualitas kedaulatan pangan dan kelestarian fungsi lingkungan hidup. Da - lam hal ini, pemanfaatan lahan mar ginal / terlantar merupakan kiat yang di - an jurkan.

ü

Mendorong pengembangan pertanian organik, antara lain melalui pro yek- proyek percontohan yang diinisiasi pemerintah dan masyarakat (termasuk perguruan tinggi), dengan memanfaatkan dana pemerintah dan dana CSR (Cor po rate So cial Responsibily) dari perusahaan.

ü

Memberikan perhatian yang lebih besar kepada pemanfaatan sumberdaya kelautan dan pesisir yang merupakan embrio bagi berkembangnya industri kelautan guna untuk mendukung pro gram nasional pembangunan ekonomi kelautan secara terpadu dengan meng op timalkan peman faat an sumber ke - ka ya an laut secara berke lan jutan.

b. Pengembangan sektor industri diarahkan untuk menciptakan lingkungan usa - ha yang dapat merangsang tumbuhnya rumpun industri yang sehat dan kuat melalui pengem bangan rantai pertambahan nilai melalui diver sifikasi produk (pengembangan ke hilir), pendalaman struktur ke hulu, atau pe ngembangan secara menyeluruh (hulu-hilir), serta penguatan hubung an antar industri yang terkait secara hor i zon tal termasuk industri pendukung dan industri kom ple - men, serta penguatan hubungan dengan kegiatan sektor pri mer dan jasa yang men dukungnya.

Kriteria pemilihan jenis industri yang prioritas dikembangkan adalah memiliki porsi "upah dan gaji" yang tinggi, untuk menghasilkan peme ra taan pen da pat - an, dan atau memiliki potensi ekspor. Untuk mendorong pengembangan in - dustri dimaksud, pemerintah perlu segera menyusun daftarnya serta skema in sentif yang ditawarkan kepada calon in ves tor dengan terlebih dahulu mem -

berikan kesempatan kepada koperasi dan kepada kelompok usaha mikro, kecil dan menengah (UMKM).

c. Pengembangan sektor tersier selain untuk mendukung sektor primer dan se - kun der, ditekankan pada penciptaan nilai tambah yang didukung oleh ma nu - sia berkualitas, teknologi informasi, distri busi yang lancar dan dukungan pen - danaan dengan memberikan prioritas kepada pengembangan jaringan per da - gangan (sistem informasi pasar, trade cen ter, for ward mar ket) sehingga men jang - kau pasar-pasar komoditas dunia.

Beberapa kegiatan pelayanan yang dapat dikembangkan adalah pelayanan pen didikan tinggi dan pelatihan profesional, pelayanan kesehatan dan pariwi - sata, untuk mendorong pengembangan sektor transpor tasi, ho tel dan restoran. d. Pertumbuhan penduduk perlu dikendalikan sedemikian rupa sehingga se suai

dengan daya dukung pereko nomian Sulsel. Dalam hal ini, agar daya beli ma - sya rakat pada akhir tahun 2028 berada di atas rata-rata nasional serta angka peng angguran dapat ditekan serendah mungkin.

ü

Pengendalian laju pertumbuhan penduduk dilakukan melalui pe ning katan pelayanan Keluarga Berencana dan kesehatan reproduksi yang terjangkau, bermutu dan efektif menuju terbentuknya keluarga kecil yang berkualitas.

ü

Penataan persebaran dan mobilitas penduduk diarahkan menuju perse bar -

an penduduk yang lebih seimbang sesuai dengan daya dukung dan daya tampung lingkungan melalui pemerataan pem ba ngunan ekonomi dan wila - yah dengan memperhatikan keragaman etnis dan budaya serta pemba ngun - an berke lan jutan. Disertai dengan adanya sistem administrasi kependu duk - an untuk mendukung perencanaan dan pelaksanaan pembangunan di ting - kat pro pinsi dan daerah, serta untuk menjamin terselenggaranya perlin - dung an sosial dan terpenuhinya hak-hak dasar masyarakat.

ü

Kompetensi tenaga kerja dipelihara dan ditingkatkan secara ber kesinam - bung an agar tetap sesuai dengan kebutuhan dunia usa ha yang semakin ce - pat ber ubah, melalui penerapan pola pembe la jar an seumur hidup (life long ed u ca tion)yang ditunjang oleh pemerintah, perguruan ting gi, pengusaha dan masyarakat.

ü

Kualitas sistem ketenagakerjaan ditingkatkan secara berkesinambungan, antara lain melalui pengembangan sistem informasi ketenagakerjaan bagi ma sya ra kat, pemerintah dan pengguna tenaga kerja; perbaikan sistem per - lin dungan keselamatan kerja dan hak-hak tena ga kerja; dan peningkatan kua litas pelayanan penyalur tenaga kerja, baik antar dae rah maupun antar negara.