• Tidak ada hasil yang ditemukan

NASKAH NASB (UPDATED): 5:18-21

Dalam dokumen Surat Paulus kepada: Jemaat di Roma (Halaman 128-135)

TERJEMAHAN-TERJEMAHAN MODERN

NASKAH NASB (UPDATED): 5:18-21

18Sebab itu, sama seperti oleh satu pelanggaran semua orang beroleh penghukuman, demikian pula oleh satu perbuatan kebenaran semua orang beroleh pembenaran untuk hidup. 19Jadi sama seperti oleh ketidaktaatan satu orang semua orang telah menjadi orang berdosa, demikian pula oleh ketaatan satu orang semua orang menjadi orang benar. 20Tetapi hukum Taurat ditambahkan, TOPIK KHUSUS: MEMERINTAH DALAM KERAJAAN ALLAH

Konsep memerintah bersama Kristus adalah bagian dari suatu kategori teologia yang lebih besar yang disebut “Kerajaan Allah”. Ini adalah konsep Allah sebagai raja Israel sejati yang diteruskan dari PL (lih. I Sam 8:7). Ia memerintah secara simbolis (I Sam 8:7; 10:17-19) melalui seorang keturunan suku Yehuda (lih. Kej 49:10) dan keluarga dari Isai (lih. II Sam 7).

Yesus adalah penggenapan yang dijanjikan dari nubuatan PL mengenai Mesias. Ia meresmikan Kerjaan Allah dengan inkarnasiNya di Bethlehem. Kerajaan Allah menjadi tiang sentral dari khotbah Yesus. Kerajaan itu telah sepenuhnya datang dalam Dia (lih. Mat 10:7; 11:12; 12:28; Mar 1:15; Luk 10:9,11; 11:20; 16:16; 17:20-21).

Namun demikian, Kerajaan itu juga di masa depan (eskatologis). Kerajaan itu ada sekearang, namun belum disempurnakan (lih. Mat 6:10; 8:11; 16:28; 22:1-14; 26:29; Luk 9:27; 11:2; 13:29; 14:10-24; 22:16,18). Yesus datang pertama kali sebagai seorang hamba yang menderita (lih Yes 52:13-53:12); sebagai orang sederhana (lih. Zak 9:9) namun Ia akan datang kembali sebagai Raja atas Segala Raja (lih. Mat 2:2; 21:5; 27:11-14). Konsep “memerintah” ini secara pasti adalah bagian dari teologia “kerajaan” ini. Allah telah mengaruniakan kerajaan kepada para pengikut Yesus (lihat Luk 12:32).

Konsep memerintah bersama Kristus memiliki beberapa aspek dan pertanyaan:

1. Apakah bagian Alkiab yang menyatakan bahwa Allah telah memberikan pada orang-orang percaya “suatu kerajaan” melalui Kristus menunjuk kepada “memerintah” (lih. Mat 5:3,10; Luk 12:32)?

2. Apakah kata-kata Yesus kepada murid-murid aslinya di abad pertama dalam konteks Yahudi menunjuk pada semua orang percaya (lih Mat 19:28; Luk 22:28-30)?

3. Apakah penekanan Paulus pada memerintah dalam kehidupan saat ini berlawanan atau saling mendukung naskah naskah diatas (lih. Rom 5:17; I Kor 4:8)?

4. bagaimana hubungan antara penderitaan dan memerintah (lih. Rom 8:17; II Tim 2:11-12; I Pet 4:13; Wah 1:9)?

5. Tema berulang dari Wahyu adalah berbagi dalam pemerintahan kemuliaan Kristus a. Di dunia, 5:10

b. Dalam kerajaan seribu tahun, 20:5,6 c. Kekal, 2:26; 3:21; 22:5 dan Dan 7:14,18,27

supaya pelanggaran menjadi semakin banyak; dan di mana dosa bertambah banyak, di sana kasih karunia menjadi berlimpah-limpah, 21supaya, sama seperti dosa berkuasa dalam alam maut, demikian kasih karunia akan berkuasa oleh kebenaran untuk hidup yang kekal, oleh Yesus Kristus, Tuhan kita.

5:18

NASB “satu perbuatan kebenaran semua orang beroleh pembenaran untuk hidup.”

NKJV “demikian melalui tindakan kebenaran satu Orang, anugerah datang bagi semua orang”

NRSV “sehingga perbuatan kebenaran satu orang membawa pembenaran dan kehidupan bagi semua”

TEV “dengan cara sama satu perbuatan benar membebaskan semua orang dan memberikan kehidupan pada mereka”

JB “sehingga perbuatan baik satu orang membawa kehidupan bagi semua dan membuat mereka dibenarkan”

Ini bukan berkata bahwa semua orang akan selamat (universalisme). Ayat ini tak bisa ditafsirkan terpisah dari berita dari kitab Roma dan konteks terdekatnya. Hal ini menunjuk kepada kesempatan keselamatan bagi semua manusia melalui kehidupan/kematian/kebangkitan Yesus. Manusia harus menanggapi tawaran injil dengan pertobatan dan (lih. Mar 1:15; Kis 3:16,19; 20:21). Allah selalu mengambil inisiatif (lih. Yoh 6:44,65), namun Ia telah memilih bahwa tiap individu harus menanggapi secara pribadi (lih. Mar 1:15; Yoh 1:12; dan Rom 10:9-13). PenawaranNya bersifat universal (lih. I Tim 2:4,6; II Pet 3:9; I Yoh 2:2), namun misteri dari ketidak adilan adalah bahwa banyak orang menjawab “tidak”.

“Perbuatan Kebenaran” bisa merupakan (1) kehidupan ketaatan Yesus secara keseluruhan dan perwahyuan akan Bapa dalam Dia atau (2) secara khusus kematianNya untuk dan atas nama manusia berdosa. Sebagaimana kehidupan seseorang akan mempengaruhi semua (kebersamaan Yahudi, lih Yos 7), demikian pula, satu kehidupan tak berdosa akan mempengaruhi semua. Dua perbuatan ini adalah paralel namun tidak setingkat. Semua terpengaruhi oleh dosa Adam, namun semua hanya memiliki kesempatan pengaruh yang sama dari kehidupan Yesus; hanya orang yang percaya yang menerima anugerah pembenaran. Perbuatan Yesus juga mempengaruhi semua dosa manusia, yaitu bagi mereka yang percaya dan menerima, di masa lalu, sekarang, dan di masa depan!

5:18-19 “semua orang beroleh penghukuman… semua orang beroleh pembenaran untuk hidup… semua orang telah menjadi orang berdosa… semua orang menjadi orang benar.” Ini adalah frasa

paralel yang menunjukkan bahwa kata “semua (banyak)” bukan bersifat membatasi namun bersifat mencakup. Paralelisme yang sama dapat ditemukan dalam Yesaya 53:6 “semua” dan 53:11,12 “banyak.” Istilah “banyak” tak dapat digunakan dalam pengertian pembatasan untuk membatasi penawaran Allah akan keselamatan pada seluruh manusia (pilihan dan bukan pilihan dari Kalvin).

Catat bentuk PASSIVE VOICE dari kedua KATA KERJA. Ini menunjuk kepada perbuatan Allah. Manusia berdosa dalam hubungannya dengan sifat Allah dan mereka dibenarkan dalam hubungannya dengan sifatNya.

5:19 “oleh ketidaktaatan satu orang… ketaatan satu Orang” Paulus sedang menggunakan konsep

teologis kebersamaan dari PL. Perbuatan satu orang mempengaruhi seluruh masyarakat (lih. Akhan dalah Yos 7). Ketidak taatan Adam dan Hawa membawa penghakiman Allah atas seluruh ciptaan. (lih.

Kej 3). Semua ciptaan telah terpengaruhi oleh konsekuensi dari pemberontakan Adam (lih. 8:18-25). Dunia tidak sama lagi. Manusia tidak sama lagi. Kematian menjadi akhir dari seluruh kehidupan duniawi (cf. Gen. 5). Ini bukan dunia yang dimaksudkan oleh Allah!

Dalam pengertian kebersamaan yang sama perbuaan tunggal ketaatan Yesus, Kalvari, menghasilkan (1) jaman baru, (2) manusia baru, dan (3) suatu perjanjian baru. Teologi perwakilan ini disebut “tipologi Adam-Kristus” (lih. Flp 2:6). Yesus adalah Adam kedua. Ia adalah permulaan baru bagi manusia yang telah jatuh.

‰ “dijadikan benar” Lihat Topik Khusus pada 1:17. 5:20

NASB “Tetapi hukum Taurat ditambahkan, supaya pelanggaran menjadi semakin banyak” NKJV “Lebih lagi Taurat dimasukkan hingga pelanggaran menjadi berlimpah”

NRSV “Namun Taurat ditambahkan, yang menghasilkan perkembangan pelanggaran” TEV “Hukum Taurat diperkenalkan supaya meningkatkan kesalahan”

JB “Ketika Hukum Taurat datang, kedatangannya melipat gandakan kesempatan untuk jatuh”

Tujuan dari Hukum Taurat tidak pernah untuk menyelamatkan manusia namun untuk menunjukkan kebutuhan dan ketidak berdayaan manusia berdosa. (lih. Ef 2:1-3) dan dari sana nanti membawa mereka kepada Kristus (lih. 3:20; 4:15; 7:5; Gal 3:19, 23-26). Hukum Taurat itu bagus, namun manusialah yang penuh dengan dosa.

‰ “kasih karunia menjadi berlimpah-limpah” Ini adalah pokok utama Paulus dalam bagian ini. Dosa

adalah mengerikan dan merasuk, namun kasih karunia melimpah dan melebihi pengaruh dosa yang mematikan itu! Ini adalah satu cara untuk membesarkan hati dari gereja abad pertama yang masih sangat muda. Mereka adalah pemenang dalam Kristus (lih. 5:9-11; 8:31-39; I Yoh 5:4). Ini bukan suatu ijin untuk berdosa lebih banyak! Lihat Topik Khusus: Penggunaan Kata Majemuk Huper oleh Paulus pada 1:30.

5:21 Baik “dosa” dan “anugerah” dipersonifikasikan sebagai raja-raja. Dosa memerintah dengan kuasa

kematian universal (ay 14, 17). Kasih Karunia memerintah melalui kuasa anugerah kebenaran melalui karya paripurnaYesus Kristus dan tanggapan iman serta pertobatan orang percaya terhadap Injil.

Sebagai umat Allah yang baru, sebagai tubuh Kristus, Orang Kristen juga memerintah bersama Kristus (lih. 5:17; II Tim 2:12; Wah 22:5). Ini dapat dilihat sebagai suatu pemerintahan di dunia atau dalam kerajaan seribu tahun (lih. Wah 5:9-10; 20). Alkitab juga berbicara mengenai kebenaran yang sama dengan menyatakan bahwa Kerajaan telah dianugerahkan kepada orang-orang kudus (lih. Mat 5:3,10; Luk 12:32; Ef 2:5-6). Lihat Topik Khusus: memerintah dalam Kerajaan Allah pada 5:17.

PERTANYAAN-PERTANYAAN DISKUSI

Buku ini adalah suatu komentari panduan belajar, yang artinya bahwa andalah yang bertanggung jawab terhadap penafsiran anda terhadap Alkitab. Setiap kita harus berjalan dalam pandangan yang kita miliki. Anda, Alkitab, dan Roh Kudus adalah prioritas dalam penafsiran. Anda tidak boleh menyerahkan hal ini kepada komentator.

Pertanyaan-pertanyaan diskusi ini disediakan untuk membantu anda untuk berpikir secara menyeluruh mengenai hal-hal pokok dari bagian buku ini. Pertanyaan-pertanyaan ini bersifat tantangan berpikir, bukan definitif.

1. Definisikan “kebenaran” Allah

2. Apakah perbedaan teologis antara “pengkudusan posisional” dan “What is the theological distinction between “positional sanctification” and “milik progresif”?

3. Apakah kita diselamatkan oleh anugerah atau iman (lih. Ef 2:8-9)? 4. Mengapa Kristian menderita?

5. Apakah kita selamat atau sedang diselamatkan atau akan diselamatkan?

6. Apakah kita jadi orang berdosa karena kita berbuat dosa atau kita berbuat dosa karena kita adalah orang berdosa?

7. bagaimana lata-kata “dibenarkan,” “diselamatkan” dan “diperdamaikan” dalam pasal ini saling berhubungan?

8. mengapa Allah menuntut pertanggung jawaban kita atas dosa yang dibuat orang lain yang hidup ribuan tahun yang lalu (ay 12-21)?

9. Mengapa semua orang di atntara Adam dan Musa mati kalau dosa di kurun waktu ini tidak diperhitungkan (ay 13-14)?

ROMA 6

PEMBAGIAN PARAGRAF DARI

TERJEMAHAN-TERJEMAHAN MODERN

UBS* NKJV NRSV TEV JB

Mati bagi Dosa namun Hidup dalam Kristus

Mati bagi Dosa, Hidup bagi Allah

Mati dan Bangkit Dengan Kristus

Mati bagi Dosa namun

Hidup dalam Kristus Baptisan

6:1-11 6:1-14 6:1-4 6:1-4 6:1-7

6:5-11 6:5-11

6:8-11 Kekudusan, Bukan Dosa, yang Menjadi Tuan

6:12-14 6:12-14 6:12-14 6:12-14

Budak Kebenaran Dari Budak Dosa kepada Budak Allah Dua Macam Perbudakan Budak Kebenaran Orang Kristen Dibebaskan dari Perbudakan Dosa

6:15-23 6:15-23 6:15-19 6:15-19 6:15-19 Upah Dosa dan Upah Kekudusan

6:20-23 6:20-23 6:20-23

SIKLUS PEMBACAAN KETIGA (lihat hal. xv)

MENGIKUTI MAKSUD SI PENULIS ASLI PADA TINGKAT PARAGRAF

Buku ini adalah komentari panduan belajar, yang artinya andalah yang bertanggung jawab untuk penafsiran anda akan Alkitab. Setiap kita harus berjalan dalam terang yang kita miliki. Anda, Alkitab, dan Roh Kudus adalah prioritas dalam penafsiran. Janganlah menyerahkan hal ini pada seorang komentator.

Baca pasal ini satu kali sekaligus. Identifikasikan pokok-pokoknya. Bandingkan pembagian-pembagian pokok dengan lima terjemahan moderen. Walau pemisahan paragraf bukan diilhami Allah, namun adalah merupakan kunci untuk bisa mengikuti maksud si penulis asli, yang adalah inti dari penterjemahan. Setiap paragraf hanya memiliki satu dan satu pokok saja.

1. Paragraf pertama 2. Paragraf kedua 3. Paragraf ketiga 4. Dst.

WAWASAN-WAWASAN KONTEKSTUAL

A. Pasal 6:1-8:39 membentuk sebuah unit pemikiran (unit tulisan)yang membahas mengenai hubungan orang Kristen dengan dosa. Ini adalah hal yang sangat penting karena Injil didasarkan atas anuerah Allah, yang cuma-cuma dan tak berdasarkan perbuatan, melaui Kristus (3:21-5:21) sehingga, bagaimana dosa bisa mempengaruhi orang percaya? Pasal 6 didasarkan atas dua pertanyaan pengandaian, ay 1. dan 15. Ayat 1 berhubungan dengan 5:20, sementara ay 15 berhubungan dengan 6:14. Yang pertama berhubungan dengan dosa sebagai suatu gaya hidup (PRESENT TENSE), yang kedua kepada perbuatan dosa individual (AORIST TENSE). Jelaslah juga bahwa ay 1-14 berkaitan dengan kemerdekaan orang percaya dari dominasi dosa, sementara ay 15-23 berhubungan dengan kemerdekaan orang percaya untuk melayani Allah sebagaimana mereka dahulu melayani dosa— secara total, lengkap, dan sepenuh hati.

B. Pengkudusan adalah:

1. suatu posisi (diberikan seperti pembenraran pada keselamatan, 3:21-5:21) 2. suatu Keserupaan dengan Kristus yang bertumbuh

a. 6:1-8:39 menyatakan kebenaran ini secara teologis

b. 12:1-15:13 menyatakannya secara praktis (Lihat Topik Khusus pada 6:4)

C. Terkadang kementator harus memisahkan secara teologis pokok mengenai pembenaran dan pengkudusan posisional untuk membantu menangkapan arti Alkitabiahnya. Dalam kenyataannya keduanya adalah perbuatan anugerah yang dilakukan secara serentak. (posisional, I Kor 1:30; 6:11). Mekanisme untuk keduanya adalah sama—Anugerah Allah ditunjukkan dalam kehidupan dan kematian Yesus yang diterima oleh iman (lih. Ef 2:8-9).

D. Pasal ini mengajarkan potensi dari kedewasaan penuh (ketidak berdosaan, lih I Yoh 3:6,9; 5:18) dari anak-anak Allah dalam Kristus. Pasal 7 dan I Yoh 1:8-21 menunjukkan kenyataan dari terus berdosanya orang percaya.

Kebanyakan konflik atas pandangan Paulus mengenai pengampunan adalah berhubungan dengan hal moralias. Orang Yahudi ingin memastikan kehidupan kudus dengan cara menuntut orang yang baru bertobat untuk menjalankan Taurat Musa. Haruslah diakui bahwa beberapa orang memang dahulu maupun sekarang menggunakan pandangan Paulus sebagai suatu ijin untuk berdosa. (lih. ay 1,15; II Pet 3:15-16). Paulus percaya bahwa adalah Roh yang diam dalam hati, dan bukan aturan dari luar, yang akan menghasilkan pengikut-pengikut Serupa Kristus yang kudus. Dalam kenyataannya inilah perbedaan antara Perjanjian Lama (lih. Ul 27-28) dan Perjanjian Baru (lih. Yer 31:31-34; Yeh 36:26-27).

E. Baptisan adalah hanya merupakan suatu penggambaran secara jasmani dari kenyataan rohani dari pembenran/pengkudusan. Dalam kitab Roma doktrin kembar pengkudusan posisional (pembenaran) dan pengkudusan eksperensial (Keserupaan dengan Kristus) sama-sama ditekankan. Dikuburkan bersama Dia (ay 4) adalah paralel dengan “disalibkan bersama Dia” (ay 6).

F. Kunci-kunci unuk mengalahkan pencobaan dan dosa dalam kehidupan KeKristenan adalah:

1. Mengetahui siapa anda di dalam Kristus. Ketahui apa yang Ia telah kerjakan bagi anda. Anda telah bebas dari dosa! Anda telah mati bagi dosa!

2. Perhatikan/perhitungkan posisi anda dalam Kristus kedalam situasi-situasi kehidupan keseharian anda.

3. Kita bkan milik kita sendiri! Kita harus melayani/taat pada Tuan kita. Kita melayani/taat atas dasar rasa syukur dan kasih kepada Dia yang mengasihi kita!

4. Kehidupan keKristenan adalah suatu kehidupan yang bersifat adi kodrati. Hal ini, sebagaimana keselamatan, adalah anugerah Allah dalam Kristus. Ia mengawalinya dan menyediakan kuasanya. Kita harus menanggapinya dalam pertobatan dan iman, baik pada mulanya maupun secara terus menerus.

5. Jangan bermain-main dengan dosa. Tandailah dosa sebagaimna adanya. Berbaliklah dari padanya; jauhilah. Jangan menempatkan diri anda ditempat percobaan.

6. Dosa adalah suatu kecanduan yang bisa dipatahkan, namun memerlukan waktu, usaha, dan kehendak yang kuat.

KAJIAN KATA DAN FRASA

Dalam dokumen Surat Paulus kepada: Jemaat di Roma (Halaman 128-135)