• Tidak ada hasil yang ditemukan

NASKAH NASB (UPDATED): 8:12-17

Dalam dokumen Surat Paulus kepada: Jemaat di Roma (Halaman 173-176)

TERJEMAHAN-TERJEMAHAN MODERN

NASKAH NASB (UPDATED): 8:12-17

12Jadi, saudara-saudara, kita adalah orang berhutang, tetapi bukan kepada daging, supaya hidup menurut daging. 13Sebab, jika kamu hidup menurut daging, kamu akan mati; tetapi jika oleh Roh kamu mematikan perbuatan-perbuatan tubuhmu, kamu akan hidup. 14Semua orang, yang dipimpin Roh Allah, adalah anak Allah. 15Sebab kamu tidak menerima roh perbudakan yang membuat kamu menjadi takut lagi, tetapi kamu telah menerima Roh yang menjadikan kamu anak Allah. Oleh Roh itu kita berseru: "ya Abba, ya Bapa!" 16Roh itu bersaksi bersama-sama dengan roh kita, bahwa kita adalah anak-anak Allah. 17Dan jika kita adalah anak, maka kita juga adalah ahli waris, maksudnya orang-orang yang berhak menerima janji-janji Allah, yang akan menerimanya bersama-sama dengan Kristus, yaitu jika kita menderita bersama-sama dengan Dia, supaya kita juga dipermuliakan bersama-sama dengan Dia.

8:12 “Jadi” Paulus berlanjut memanjangkan implikasi dari presentasinya tentang ay 1-11

‰ “kita adalah orang berhutuang” Ini adalah sisi lain dari kemerdekaan Kristen (lih. 14:1-15:13). Ini

adaalah kesimpulan yang ditarik dari diskusi mengenai pengkudusan dalam ay 1-11, yang mencakup baik posisional (INDICATIVE) maupun progresif (IMPERATIVE). Jelas pula ditunjukkan bahwa orang percaya harus masih berjuang melawan sifat-sifat kejatuhan yang lama (lih. Roma 7). Ada pilihan yang harus dibuat (iman mula-mula) dan kelanjutan pilihan yang harus dibuat (iman gaya hidup)!

8:13 “jika” Ada serentetan KALIMAT CONDITIONAL dalam ay 9,10,11,13 (dua kali), dan 17 (dua

kali). Kesemuanya adalah KALIMAT FIRST CLASS CONDITIONAL, yang dianggap benar dari sudut pandang penulisnya atau untuk tujuan penulisannya. Paulus menganggap bahwa pembacanya di gereja Roma adalah Orang Kristen yang hidup oleh Roh.

‰ “kamu hidup menurut daging, kamu akan mati” kedua KATA KERJA dai ay 13 berbentuk

PRESENT TENSE, yang berbicara mengenai tindakan yang berkelanjutan. Alkitab mengungkapkan tiga tahapan kematian (1) kematian rohani (lih. Kej 2:17; 3:1-7; Ef 2:1); (2) kematian jasmani (lih. Kej 5); dan (3) kematian kekal (lih. Wah 2:11; 20:6,14; 21:8). Kematian yang dibicarakan dalam bagian ini adalah kematian rohani dari Adam (lih. Kej 3:14-19) yang menghasilkan kematian jasmani dari umat manusia (lih. Kej 5).

Dosa Adam membawa kematian pada pengalaman manusia (lih. 5:12-21). Setiap kita atas dasar kehendak kita sendiri telah memilih untuk mengambil bagian dalam dosa. Jika kita memilih untuk tinggal di dalamnya, dosa akan membinasakan kita “secara kekal” (lih. Wah 20:6, 14, “kematian kedua”). Sebagai orang Kristen kita harus mati bagi dosa dan diri kita sendiri dan hidup bagi Allah (lih. Rom 6).

‰ “jika oleh Roh kamu mematikan perbuatan-perbuatan tubuhmu, kamu akan hidup” Jaminan

keselamatan orang percaya disahkan atau didemonstrasikan oleh gaya hidup keKristenan mereka (lih. Kitab PB Yakobus dan I Yohanes). Orang percaya tidak hidup dalah kehidupan barunya dengan usaha mereka sendiri, namun oleh pimpinan dari Roh (lih. ay14). Namun demikian, sehari-hari, mereka harus menyerahkan diri mereka pada pengendalianNya (lih. Ef 5:17-18).

Dalam konteks ini “perbuatan tubuh” dipandang sebagai kehidupan dalam jaman lama yang menuh dosa. Ini bukanlah penolakan terhadap kekekalan terhadan keberadaan jasmaniah (lih. 8:23) namun merupakan kontras antara Roh yang berdiam dalam kita (jaman baru) dan pergumulan dengan dosa (jaman lama).

8:14 “Semua orang, yang dipimpin Roh Allah” Ini adalah sebuah PRESENT PASSIVE PARTICIPLE,

yang menyatakan panduan yang berkelanjutan dari Roh. Ro menarik kita kepada Kristus dan kemudian membentuk Kristus dalam kita (lih. ay 29). KeKristenan lebih daripada sebuah keputusan. Melainkan adalah suatu pemuridan yang terus berlangsung, yang diawali dengan sebuah keputusan. Ini tidak menunjuk pada peristiwa, waktu, atau pelayanan yang khusus, namun kegiatan harian.

‰ “anak-anak Allah” Frasa JAMAK ini digunakan dalam PL untuk malaikat dan jarang untuk

manusia. Bentuk kata TUNGGAL digunakan untuk Adam, Israel, Rajanya, dan Mesias. Di sini kata ini menunjuk pada orang-orag percaya. Dalam ay 14 kata Yunani huioi (anak-anak laki-laki) digunakan, dalam ayat 16, tekna (anak-anak). Kedua kata tersebut sinonim dalam konteks ini.

8:15 “roh” Ayat ini, seperti ay 10, bersifat mendua. Yaitu dapat menunjuk pada roh yang baru dalam

Kristus dari manusia yang telah ditebus atau Roh Kudus. Keduanya ditemukan di ayat 16.

Ada beberapa tempat dalam tulisan Paulus yang menggunakan pengembangan ketata-bahasaan ini untuk menjelaskan apa yang dihasilkan Roh Kudus dalam orang percaya secara pribadi.

1. di sini “bukan suatu oh perbudakan,” “suatu roh pengangkatan anak,” ay 15 2. “suatu roh kelemah-lembutan,” I Kor 4:21

3. “suatu roh iman (kesetiaan), II Kor 4:13

4. “suatu roh hikmat dan tentang perwahyuan,” Ef 1:17

Ada beberapa tempat, khususnya di I Korintus, di mana Paulus menggunakan pneuma untuk menunjuk pada dirinya sendiri (lih. I Kor 2:11; 5:3,14; 7:34; 16:8; dan Kol 2:5). Dalam konteks ini secara meyakinkan ay 10 dan 15 sangat cocok dengan kategori ini.

‰ “(dari) perbudakan yang membuat kamu menjadi takut lagi” Ciri-ciri dari sifat lama adalah rasa

takut. Ciri-ciri dari sifat baru dijelaskan di ay 14-17.

‰ “menjadikan… anak” Mengangkat anak sangatlah sulit menurut Hukum Roma, namun sekali

berhasil, sifatnya permanen. (lih. Gal 4:4-6). Penggambaran ini mendukung kebenaran teologis tentang jaminan bagi orang percaya. Seorang anak lahiriah dapat dicabut hak warisnya, anak angkat tidak. Ini adalah penggambaran kekeluargaan favorit dari Paulus untuk menjelaskan tentang keselamatan (lih. ay 15, 23). Yohanes dan Petrus menggunakan penggambaran kekeluargaan yang berhubungan, yaitu “lahir baru” (lih. Yoh 3:3; I Pet 1:3,23).

‰ “Abba” Istilah bahasa Aram ini adalah panggilan seorang ayah oleh anaknya di rumah. (“bapa” or

kepada Allah yang Maha Kudus dengan menggunakan darah Kristus, melalui Roh yang diam dalam kita dengan iman yang teguh dan keyakinan keluarga (lih. Markus 14:36; Gal. 4:6). Apakah tidak mengagumkan bahwa manusia yang jatuh dapat memanggil Allah, Bapa, dan bahwa Roh Kudus yang abadi akan menghendaki hal ini! Lihat Topik Khusus: Bapa pada 1:7.

8:16 “Roh itu (sendiri)” kata bahasa Yunani dari Roh ialah NEUTER, oleh karena itu, KJV menterjemahkannya sebagai “Roh, sendiri,” namun Roh adalah suatu pribadi; Ia dapat berduka (cf. Eph. 4:30; I Thess. 5:19), so “Himself” is a better translation.

“bersaksi bersama-sama dengan roh kita, bahwa kita adalah anak-anak Allah.” Sebagaimana

dicatat dalam ay 13, satu aspek dari jaminan iman adalah kehidupan orang percaya yang diubahkan dan terus berubah. (lih. kitab PB Yakobus dan I Yohanes). Aspek lain dari jaminan adalah bahwa Roh yang berdiam dalam kita telah menggantikan rasa takut pada Allah dengan kasih kekeluargaan. Catat terjemahan dan pungtuasi dari RSV dan NRSV, “ketika kita berseru, ya Abba! Ya Bapa! Roh Kudus sendirilah yang menjadi saksi bersama roh kita bahwa kita adalah anak-anak Allah” (lih. Gal 4:6). Ini menyatakan bahwa jaminan ini datang ketika orang percaya dapat memanggil Allah Bapa, oleh Roh Kudus.

Roh yang menjadi saksi di dalam memang tak dapat didengar, namun nyata kerjaNya. 1. rasa bersalah akibat dosa

2. kerinduan untuk menjadi seperti Kristus

3. kerinduan untuk bersama dengan keluarga Allah 4. lapar akan firman Allah

5. rasa perlu untuk melakukan penginjilan

6. rasa perlu untuk memberikan pengorbanan Kristen

Ini adalah jenis kerinduan dari dalam yang menyediakan suatu bukti iman dari pertobatan. Jaminan keselamatan telah dibelokkan menjadi hal-hal yang bersifat denominasional:

1. Teologia Katholik Romawi menolak kemungkinan jaminan dalam kehidupan ini namun mendasarkan keyakinan dalam keanggotaan seseorang pada suatu gereja yang “benar”.

2. John Calvin (tradisi Reformasi) mendasarkan jaminan pada pemilihan (pradestinasi), namun tak seorangpun dapat mengetahuinya dengan yakin sampai setelah masa kehidupan ini, yaitu pada Hari Penghakiman.

3. John Wesley (tradisi Methodist) medasarkan jaminan pada suatu kasih yang sempurna (hidup di atas dosa yang diketahui)

4. sebagian besar Baptist telah cenderung mendasarkan jaminan pada janji-janji Alkitabiah tentang anugerah yang cuma-cuma (namun mengabaikan semua peringatan dan teguran).

Ada dua bahaya yang berkaitan dengan penyajian PB yang bersifat paradoks mengenai jaminan orang Kristen:

5. penekanan yang berlebihan pada “sekali selamat, selalu selamat”

6. penekanan yang berlebihan pada prestasi manusia dalam pemeliharaan keselamatan.

Ibrani 6 dengan jelas mengajarkan “sekali keluar, selalu di luar,” Usaha manusia (pekerjaan yang baik) tidak memelihara keselamatan orang percaya (lih. Gal 3:1-14). Namun pekerjaan yang baik adalah tujuan dari kehidupan keKristenan (lih. Ef 2:10). Ini adalah hasil alamiah dari pertemuan dengan Allah dan memiliki Roh yang berdiam di dalam. Itu semua adalah bukti dari kesungguhan pertobatan seseorang.

Jaminan tidak dimaksudkan sebagai pelembutan dari seruan Alkitab akan kekudusan! Secara teologis, jaminan didasarkan pada sifat dan tindakan dari Allah Tritunggal:

1. Kasih dan kemurahan Bapa

2. Karya pengorbanan paripurna dari Anak

3. Penarikan kepada Kristus oleh Roh yang kemudian membentuk Kristus dalam orang percaya yang bertobat.

Bukti dari keselamatan ini adalah pandangan terhadap dunia yang diubahkan, hati yang diubahkan, gaya hidup yang diubahkan, dan pengharapan yang diubahkan! Baukti ini tidak dapat didasarkan atas keputusan emosional di masa lalu yang tanpa disertai oleh bukti gaya hidup (yaitu, buah-buah, lih. Mat 7:15-23; 13:20-22; Yoh 15). Jamina, seperti keselamatan, seperti kehidupan keKristenan dimulai dengan suatu tanggapan terhadap kemurahan Allah dan melanjutkan tanggapan tersebut disepanjang kehidupan ini. Suatu kehidupan iman yang diubahkan dan terus berubah!

‰ “bersaksi” Ini adalah satu lagi kata majemuk syn. Roh menjadi saksi bersama dengan roh orang

percaya. Paulus menggunakan istilah kata majemuk ini dalam 2:15; 8:16 dan 9:1.

8:17 “jika” Ada serentetan KALIMAT CONDITIONAL dalam ay 9,10,11,13 (dua kali), dan 17 (dua

kali). Kesemuanya adalah KALIMAT FIRST CLASS CONDITIONAL, yang dianggap benar dari sudut pandang penulisnya atau untuk tujuan penulisannya. Paulus menganggap bahwa pembacanya di gereja Roma adalah Orang Kristen.

‰ Dalam ayat ini ada tiga kata majemuk yang menggunakan syn, yang artinya “berpartisipasi secara bersama dengan”. Orang-orang percaya berbagi hak waris bersama Kristus; orang percaya berbagi penderitaan bersama Kristus; dan orang percaya akan berbagi kemuliaan bersama Kristus. Ada lagi kata majemuk syn dalam ay 22 (dua kali), 26 & 28. Ef 2:5-6 juga memiliki tiga kata majemuk syn yang menjelaskan kehidupan orang percaya dalam Kristus.

‰ “ahli waris” Ini adalah satu lagi penggambaran kekeluargaan untuk menjelaskan mengenai orang

percaya (lih. 4:13-14; 9:8; Gal 3:29). Lihat Topik Khusus beriut ini.

Dalam dokumen Surat Paulus kepada: Jemaat di Roma (Halaman 173-176)