• Tidak ada hasil yang ditemukan

TOPIK KHUSUS: PERTOBATAN

Dalam dokumen Surat Paulus kepada: Jemaat di Roma (Halaman 64-67)

TERJEMAHAN-TERJEMAHAN MODERN

TOPIK KHUSUS: PERTOBATAN

Pertobatan (sejalan dengan iman) adalah syarat perjanjian dari baik Perjanjian Lama (Nacham, I Raj 8:47; Shuv, I Raj 8:48; Yeh 14:6; 18:30; Jo 2:12-13; Zak 1:3-4) dan Perjanjian Baru.

1. Yohanes Pembaptis (Mat 3:2; Mar 1:4; Luk 3:3,8)

2. Yesus (Mat 4:17; Mar 1:15; 2:17; Luk 5:32; 13:3,5; 15:7; 17:3) 3. Petrus (Kis 2:38; 3:19; 8:22; 11:18; II Pet 3:9)

4. Paulus (Kis 13:24; 17:30; 20:21; 26:20; Rom 2:4; II Kor 2:9-10)

Namun apakah pertobatan itu? Apakah penderitaan? Apakah merupakan penghentian dosa? Pasal terbaik dalam PB untuk pemahaman konotasi-konotasi yang berbeda dari konsep ini adalah II Korintus 7:8-11, dimana tiga istilah Yunani yang saling berhubungan dan berbeda artinya digunakan.

1. “penderitaan” (lupē, lih. ay. 8 [dua kali], 9 [tiga kali], 10 [dua kali], 11). Ini artinya brdika atau tertekan dan memiliki konotasi teologis yang netral.

2. “pertobatan” (metanoeō, lih. ay. 9,10). Ini adalah gabungan dari kata “setelah” dan “pikiran”, yang menyatakan adanya suatu pemikiran baru, cara berpikir yang baru, sikap yang baru terhadapkehidupan dan Allah. Ini adalah pertobatan yang benar.

3. “penyesalan” (metamelomai, cf. vv. 8 [twice], 10). Ini adalah gabungan kata “setelah” dan “kepedulian”. Kata ini digunakan mengenai Yudas di Mat 27:3 dan Esau di Ibr 12:16-17. Hal ini menyatakan penderitaan sebagai akibat dari konsekuensi bukan atas perbuatan.

Pertobatan dan iman adalah tindakan perjanjian wajib (lih. Mar 1:15; Kis 2:38,41; 3:16,19; 20:21). Ada beberapa naskah yang menyatakan bahwa Allah memberikan pertobatan (lih. Kis 5:31; 11:18; II Tim 2:25). Namun kebanyakan naskah memandang hal ini sebagai sesuatu tanggapan perjanjian dari manusia yang merupakan keharusan terhadap penawaran Allah akan keselamatan yang cuma-cuma.

Definisi istilah Ibrani dan Yunani sangat diperlukan untuk dapat mencakup arti pertobatan. Bahasa Ibrani mensyaratkan “suatu berubahan tindakan”, sementara Yunani mensyaratkan “Perubahan Pikiran”. Orang yang diselamatkan menerima pikiran dan hati yang baru. Ia akan berpikir dan hidup berbeda dengan sebelumnya. Bukannya “Mana yang untuk aku?”, sekarang pertannyaannya, “Apa yang dikehendaki Allah?” Pertobatan bukansuatu emosi yang akanmemudar atau suatu ketidak berdosaan total, namun hubungan yang baru dengan Yang Kudus, yang akan mengubah seorang yang percaya secara progresif menjadi orang yang kudus.

2:5-9 Ayat-ayat ini menjabarkan (1) kekeras-kepaan hati manusia yang jatuh dan (2) murka dan

:5. “kekerasan hati” Israel dijabarkan dengan cara yang sama ini dalam Kel 32:9; 33:3,5; 34:9; Ul

ari Penghakiman, atau bagi orang percaya, Hari Kebangkitan. Manusia akan a itu sendiri (“engkau” dan “engkau sendiri”) yang e

bertobat

pada saat ini ehingga hari depan mereka akan keberkatan, bukannya dihakimi (lih. Ul 27-28). Para nabi PL sering

n pelayanannya kepada Kristus (lih. II Kor 5:10). Orang-orang percaya tidak diselamatkan leh

penghakiman Allah. 2

9:6,13,27.

‰ “hati” Lihat Topik Khusus pada 1:24

‰ “pada hari … murka … Allah” Ini dinmkan “Hari Tuhan” dalam PL (lih. Yoel, Amos). Inilah

konsep dari H

mempertanggung jawabkan kehidupan yang diberikan oleh Allah di hadapanNya. (lih. Mat 25:31-46; Wah 20:11-15).

Catat bahwa adalah orang-orang berdos

m numpuk kemurkaan. Allah hanya, pada suatu saat, mengijinkan murka yang tertimbun ini utuk menjadi nyata dan mengalir dengan derasnya.

Murka, seperti semua perkataan manusia untuk menjabarkan Allah, adalah hanya suatu analogi. (secara antropomorfikal) yang berlaku bagi Tuhan! Allah adalah abadi, kudus dan Roh. Manusia terbatas, berdosa, dan badani. Allah tidak marah secara emosional seperti dalam suatu amukan. Alkitab menampilkan Dia sebagai yang mengasihi orang berdosa dan menginginkan mereka untuk

namun juga memiliki penolakan yang tetap terhadap pemberontakan manusia. Allah adalah pribadi; Ia menghadapi dosa secara pribadi dan kita juga secara pribadi bertanggung jawab atas dosa kita.

Satu lagi pemikiran tambahan tentang murka Allah. Dalam Alkitab kemurkaan ini pada saat ini (sementara, lih. 1:24, 26,28) dan pada akhir jaman (eskatologis, lih 2:5-8). Hari Tuhan (Hari Penghakiman) adalah satu cara dari para nabi PL memperingatkan Israel untuk bertobat

s

mengambil krisis pada jamannya dan memproyeksikannya kepada hari terakhir mendatang.

2:6 Ini adalah kutipan dari Maz 62:12. Adalah suatu prinsip universal bahwa manusia bertanggung

jawab atas perbuatannya dan akan mempertanggung jawabkannya dihadapan Allah (lih. Ayb 34:11; Ams 24:12; Pkh 12:14; Yer 17:10; 32:19; Mat 16:27; 25:31-46; Rom 2:6; 14:12; I Kor 3:8; Gal 6:7-10; II Tim 4:14; I Pet 1:17; Wah 2:23; 20:12; 22:12). Bahkanorang-orang percaya akan mempertanggung jawabkan kehidupan da

o perbuatan namun diselamatkan untuk suatu tugas (lih. Ef 2:8-10 [khususnya 2:14-26]; Yakobus and

:7 “kepada mereka yang” Ada suatu kontras antara orang yang dijelaskan dalam ay 7 dan mereka

l ay 8 (“namun kepada mereka yang”) ‰

n

n hidup yang kekal”

I Yohanes).

2

da am

NASB “hidup kekal kepada mereka yang dengan tekun berbuat baik, mencari kemuliaan, kehormatan dan ketidakbinasaan”

NKJV “hidup kekal bagi mereka yang dengan sabar terus menerus berbuat baik mencari kemuliaan, kehormatan dan ketidakbinasaan”

NRSV “kepada mereka yang dengan sabar berbuat baik mencari kemuliaan dan hormat da ketidakbinasaanm Ia akan memberikan hidup yang kekal”

TEV “Beberapa orang selalu berbuat baik, dan mencari kemuliaan, hormat, dan ketidak binasaan; kepada mereka Allah akan memberika

J “Bagi mereka yang mencari ketenaran dan kehormatan dan ketidak binasaan dengan selalu berbuat baik aka nada hidup yang kekal”

Hal ini menunjuk kepada orang seperti Kornelius (lih. Kis 10:34-35). Bagian ini mungkin kedengaran seperti kebenaran perbuatan (memperoleh kebenaran melalui upaya manusia), namun hal ini akan berlawanan dengan tema utama kitab Roma. Ingat bahwa baik ay 1-16 atau ay 1-11 adalah satu paragraph. Point teologis dari keseluruhan hal ini adalah bahwa Allah tidak memandang muka (ay 11) dan bahwa sekua telah berdosa (ay 12). Jika orang hidup sesuai dengan pandangan yang telah mereka miliki (perwahyuan alam untuk orang bukan Yahudi, perwahyuan khusus bagi orang Yahudi, (lih. 10:5) maka mereka akan menjadi benar dengan Allah. Bagaimanapun, ringkasan dari 3:9-18,23 menunjukkan bahwa tak satupun pernah memilikinya, mereka bahkan mustahil untuk memilikinya! Sebuah kehidupan kudus yang diubahkan dari seorang percaya dipandang sebagai mengkonfirmasikan dan mem-validasi tangapan iman awalny

B

a. Keidupan yang diubahkan adalah bukti dari berdiamnya Roh Allah (lih. y10,13; Mat 7; Ef 2:8-10; Yak 2:14-26 and I Yohanes). Lihat Topik Khusus: Kebutuhan akan

ertama kali dalam Gal 6:8. Hal ini adalah tema umum dalam bagian doktrin dari itab Roma (lih. 2:7; 5:21; 6:22,23). Ini juga muncul beberapa kali dalam surat-surat pastoral (lih. I Tim

; Titus 1:2; 3:7).

ndiri”

rarti “bekerja untuk direkrut” (lih. Tob. 2:11). ini.

. “permusuhan”, menggunakan Flp 1:17 yang menyebutkan “persaingan” sebagai salah satu pilihan pengertian rani (emeth) dari kejujuran dan kebisa-dipercayaan. Dalam konteks ini, kata ini berfokus di moral

enghakiman Allah yang enyatakan penghakiman universal dan konsekuensi-konsekuensi yang a

Ketekunan pada 8:25.

‰ “hidup kekal” Ini adalah frasa khas dari tulisan-tulisan Yohanes dan digunakan beberapa kali dalam

Injil Sinoptik. Paulus nampaknya mengambil frasa ini dari dan 12:2 (lih. Titus 1:2; 3:7), dimana hal ini menyatakan kehidupan di jaman baru, hidup dalam persekutuan dengan Allah, hidup yang dibangkitkan. Ia menggunakannya p

k 1:16

2:8

NASB “mereka yang berambisi mencari kepentingan se NKJV, NRSV “mereka yang mencari kepentingan sendiri TEV “orang lain adalah mementingkan diri sendiri” NJB “mereka yang berdasar kecemburuan”

Istilah ini aslinya be

Louw and Nida, Kamus Bahasa Yunani-Inggris, vol 2, hal. 104, mendaftar dua kegunaan dari istilah 1. “ambisi yang mementingkan diri sendiri”. Menggunakan Rom 2:8 yang menyebutkan “ingin untuk

lebih baik dari orang lain” yang cocok dengan konteks ini. 2

terjemahan (Lihat juga II Kor 12:20; Gal 5:20; Flp 2:3; Yak 3:14,16)

‰ “yang tidak taat kepada kebenaran” Istilah “kebenaran” (aletheia) digunakan dalam

Ib

bukan intelektual. Lihat Topik Khusus: Kebenaran danlam Tulisan-tulisan Paulus pada 1:18.

2:9 “setiap orang yang hidup” Paulus meggunakan istilah Yunani pas yang diterjemahkan sebagai

“semua” atau “setiap” sedemikian seringnya dalam pasal-pasal pembukaan dari kitab Roma ini untuk menunjukkan pengaruh dari baik “kabar buruk” (ketersesatan manusia dan p

tidak memihak) dan “kabar baik” (Penawaran Allah akan keselamatan yang cuma-Cuma dan pengampunan sepenuh dalam Kristus kepada siapa yang bertobat dan percaya).

Konteks ini secara kuat m

dihasilkannya. Kebenaran ini menuntut suatu kebangkitan baik orang benar dan orang jahat (lih. Dan 12:2; Yoh 5:28-29; Kis 24:15).

Jika ayat-ayat 6-11 adalah suatu chiasma atau inverse, maka ay 8-9 adalah ayat kunci yang menyatakan penghukuman atau pembuat kejahatan.

2:9-10 “pertama-tama orang Yahudi” Ini diulangkan kembali untuk memberi tekanan. Orang Yahudi yang diberi kesempatan pertama karena mereka memiliki perwahyuan dari Allah. (lih. 1:16; Mat

yang pertama dalam penghakiman (lih.

9-stem pengadilan PL (lih. Im 19:15; Ul 10:17; II Taw 19:7; Kis 10:34; Gal 2:6; Ef 6:9; Kol 3:25; I Pet 1:17). Apabila seorang hakim melihat kepada siapa ia mengadili maka besar kemungkinan terjadinya kecondongan. Oleh karena itu, ia tidak akan mengangkat muka dari orang yang berdiri dihadapannya.

adalah

10:6; 15:24; Yoh 4:22; Kis 3:26; 13:46), namun mereka juga 11) karena mereka adalah memiliki wahyu Allah (lih. 9:4-5).

2:11

NASB, NKJV “sebab Allah tidak memandang bulu”

NRSV “Sebab Allah tidak menunjukkan adanya pemihakan”

TEV “Karena Allah menghakimi setiap orang dengan tolok ukur yang sama” NJB “Tidak ada favoritisme dengan Allah”

Secara hurufiah ini adalah “mengangkat muka”, yang adalah penggambaran dari sy

Dalam dokumen Surat Paulus kepada: Jemaat di Roma (Halaman 64-67)