• Tidak ada hasil yang ditemukan

Primary Group dan Secondary Group

Dalam dokumen Buku Isbd Baru (Halaman 73-78)

MANUSIA SEBAGAI MAKHLUK INDIVIDU DAN MAKHLUK SOSIAL

7. Klasifikasi Tipe-tipe Kelompok Sosial

7.3 Primary Group dan Secondary Group

Dalam klasifikasi kelompok-kelompok sosial, perbedaan yang luas dan fundamental adalah perbedaan antara kelompok-kelompok kecil di mana hubungan antara anggota-anggotanya erat sekali di satu pihak, dengan kelompok-kelompok yang lebih besar di pihak lain. Primary Group dan Secondary Group mungkin dapat diterjemahkan dengan istilah “kelompok utama” dan “kelompok sekunder”. Menurut Cooley, primary groups adalah kelompok-kelompok yang ditandai ciri-ciri kenal-mengenal antara anggota-anggotanya serta kerja sama erat yang bersifat pribadi. Sebagai salah satu hasil hubungan yang erat dan bersifat pribadi tadi, adalah peleburan individu-individu dalam satu kelompok-kelompok, sehingga tujuan individu menjadi juga tujuan kelompoknya. Kelompok-kelompok tersebut mempunyai makna utama dalam berbagai arti, terutama dalam pembentukan ataupun perwujudan cita-cita sosial individu. Hasil hubungan timbal balik antara anggota kelompok tersebut secara psikologis, sama dengan peleburan individu dengan cita-citanya masing-masing, sehingga tujuan dan cita-cita individu juga menjadi tujuan serta cita-cita kelompoknya. Sudah tentu secara mutlak tak dapat dikatakan bahwa kehidupan serta hubungan antara anggota-anggota kelompok tersebut selalu harmonis. Tentu ada kalanya terjadi perbedaan paham, bahkan pertentangan; namun kesemuanya itu untuk kepentingan kelompoknya juga. Secara singkat dapatlah dikatakan Primary Group adalah kelompok-kelompok kecil yang agak langgeng (permanent) dan yang berdasarkan kenal-mengenal secara pribada antara sesama anggota kelompoknya.

Konsep Cooley mengenai hubungan saling kenal mengenal, belum cukup untuk menerangkan persyaratan yang penting bagi adanya suatu primary group. Syarat-syarat yang sangat penting adalah ; pertama bahwa anggota-anggota kelompok secara fisik berdekatan antara satu dengan lainnya. Kedua, bahwa kelompok tersebut adalah kecil, dan ketiga adalah adanya suatu kelanggengan hubungan antara anggota-anggota kelompok yang bersangkutan. Supaya terjadi hubungan yang akrab di antara individu-individu yang ada mau tak mau secara fisik harus saling kenal mengenal. Saling berbicara dan saling melihat merupakan saluran utama untuk pertukaran pikiran, cita-cita, maupun perasaan. Kenal-mengenal secara fisik, memberi kemungkinan terbentuknya primary group, akan tetapi hal itu tergantung dari kemungkinan-kemungkinan yang ditentukan oleh kebudayaan masyarakat yang bersangkutan. Setiap masyarakat mempunyai norma-norma yang mengatur hubungan fisik antara anggota-anggotanya yang kadang-kadang dapat

merupakan penghalang bagi terjadinya hubungan, seperti hubungan antara orang-orang dari kasta yang berbeda derajatnya, dalam masyarakat yang mempunyai system pelapisan masyarakat yang tertutup (misalnya di India.). akan tetapi hubugan antara mereka di tempat-tempat umum, misalnya di loket karcis kereta api tidak dilarang. Dalam keadaan demikian, norma-norma masyarakat seolah-olah memberikan suatu kelonggaran. Kecilnya kelompok juga merupakan salah satu syarat yang penting, oleh karena tidak mungkin seseorang pada waktu yang tertentu berhubungan dengan banyak orang sekaligus. Memang dalam keadaan-keadaan tertentu hal itu mungkin terjadi, misalnya apabila seorang guru memberikan pelajaran kepada murid-muridnya. Akan tetapi ternyata kemudian bahwa semakin kecil kelas yang bersangkutan, semakin akrab pula hubungan antara guru dengan murid-muridnya. Dalam suatu kelompok yang kecil, seorang anggota, secara pribadi, dapat ikut serta mengambil bagian dalam membentuk keputusan-keputusan kelompok tersebut. Selanjutnya, suatu sifat kelompok dan keakraban kelompok juga lebih mudah terwujud. Keakraban dalam hubungan antar individu, sebetulnya tergantung dari seringnya individu-individu yang bersangkutan berhubungan dan mendalamnya hubungan tadi. Semakin lama mereka berhubungan satu sama lain, semakin akrab pula hubungan tersebut. Walaupun misalnya sepasang suami istri yang telah berumah tangga selama 10 tahun seringkali bertengkar, namun sangat sukar bagi masing-masing untuk hidup lepas satu sama lainnya. Jadi suatu kontinyuitas tertentu merupakan pula suatu faktor dalam pembentukan primary group.

RINGKASAN

Manusia adalah makhluk ciptaan Allah yang paling sempurna dibandingkan dengan makhluk-makhluk ciptaan lainnya karena memiliki unsur rohani yang berupa akal, rasa, dan kehendak, secara jasmani yang mengandung nilai estetika (keindahan). Meurut teori keindahan suatu benda dikatakan indah jika mengandung 3 unsur, yaitu contrast (pertentangan), simetry/ balance (keserasian/keseimbangan), dan unity (kesatuan)

Secara kodrati manusia adalah sebagai makhluk individu dan sosial. Sebagai makhluk individu manusia memiliki karakteristik tersendiri yang berbeda dengan manusia lainnya. Karakteristik manusia sebagai makhluk individu memiliki sifat-sifat sebagai berikut.

1) Merupakan satu kesatuan yang utuh, terorganisir yang beraksi dan bereaksi

2) Dinamis, selalu berkembang baik karena pengaruh internal maupun eksternal.

3) Berbeda dengan pribadi-pribadi lainnya.

4) Memiliki nilai tersendiri, prilakunya tunduk dan menggambarkan nilai yang diakuinya.

5) Sulit dinilai, yang dapat diamati hanya manifestasinya dalam bentuk perbuatan.

Manusia satu berbeda dengan manusia lainnya disebabkan oleh dua faktor, yaitu faktor internal dan eksternal. Faktor internal banyak berhubungan dengan hereditas, sedangkan faktor eksternal berhubungan dengan lingkungan. Antara faktor internal maupun eksternal terdapat suatu interaksi yang saling mempemgaruhi sehingga dapat membentuk keribadian tertentu bagi setiap orang. Jadi individu merupakan hasil dari hereditas dan lingkungan.

Dalam dunia pendidikan pandangan terhadap kepribadian manusia sebagai hasil interaksi antara faktor internal dan eksternal melahirkan berbagai teori yang dikenal dengan hukum dasar pendidikan. Teori pertama menganggap bahwa aspek perkembangan pribadi seseorang ditentukan oleh faktor lingkungan. Teori ini dipelopori oleh John Lock (1632-1704). ia mengatakan bahwa anak lahir bagaikan kertas putih. Dalam perkembangan hidupnya anak akan menjadi apa tergantung pada tulisan apa yang akan menggores pada kertas tersebut. Kalau yang menggores tulisan yang baik, maka jadi anak baik, dan sebaliknya.

Teori kedua disebut dengan Nativisme. Teori ini memandang bahwa anak lahir sudah membawa suatu bakat sehingga kelak ia akan menjadi apa sangat tergantung pada bakatnya. Dengan demikian maka lingkungan tidak penting karena tidak akan memberikan kontribusi apa-apa terhadap potensi bawaan tertsebut. Pelopor teori ini ialah Arthur Schopenhuer (1788-1860)

Teori berpendapat bahwa potensi hereditas yang baik tanpa pengaruh lingkungan (pendidikan) yang positip tidak akan membina kepribadian yang ideal. Sebaliknya meskipun lingkungan (pendidikan) yang positip dan maksimal tidak akan menghasilkan perkembangan kepribadian yang ideal tanpa didukung potensi hereditas yang baik. Oleh sebab itu perkembangan pribadi seseorang pada dasarnya adalah perpaduan atau hasil proses kerja sama antara faktor potensi hereditas (internal) dan kondisi lingkungan atau pendidikan (eksternal). Teori ini dipelopori oleh William Stern (1871 – 1938).

Manusia sebagai makhluk sosial memerlukan manusia lain dalam kehidupannya. Dibandingkan dengan makhluk hidup lainnya kondisi manusia ketika baru lahir amat lemah, tidak berdaya sehingga membutuhkan pertolongan orang lain. Berbeda dengan seekor anak ayam misalnya, walaupun tanpa induk ia langsung mampu mencari makan sendiri. Demikian pula hewan-hewan lainnya

Naluri dari manusia untuk selalu hidup dengan orang lain, disebut gregariousness. Oleh karena itu manusia disebut juga sosial animal (hewan sosial, hewan yang mempunyai naluri untuk senantiasa hidup bersama). Keinginannya untuk hidup bersama dengan manusia lainnya menimbulkan kelompok-kelompok sosial. Ciri dari suatu kelompok-kelompok sosial yaitu:

2) Setiap anggota kelompok sadar bahwa dia merupakan bagian dari kelompok yang bersangkutan.

3) Ada hubungan timbal balik antara anggota yang satu dengan anggota yang lainnya.

4) Memiliki rasa senasib seperjuangan.

5) Berstruktur, berkaidah, dan mempunyai pola perilaku.

Satuan terkecil dari kehidupan sosial individu adalah keluarga, yang juga merupakan unsur terpenting pembentuk masyarakat. Keluarga merupakan salah satu cermin peran di mana manusia merupakan individu yang juga memiliki tanggungjawab sekaligus fungsi sebagai makhluk sosial. Intisari pengertian keluarga, yaitu:

1) merupakan kelompok sosial kecil yang umumnya terdiri atas ayah, ibu, dan anak.

2) terdapat hubungan sosial di antara anggota keluarga relatif tetap dan didasarkan atas ikatan darah, perkawinan, dan atau adopsi.

3) hubungan tersebut dijiwai oleh suasana afeksi dan rasa tanggung jawab.

4) berfungsi memelihara, merawat, dan melindungi anak dalam rangka sosialisasinya agar mereka mampu mengendalikan diri dan berjiwa sosial.

Tipe-tipe kelompok-kelompok sosial dapat diklasifikasikan kedalam beberapa kriteria. Pertama dipandang dari sudut individu. Kelompok-kelompok sosial ini biasanya terbentuk atas dasar kekerabatan, usia, sex, dan kadang-kadang atas dasar perbedaan pekerjaan atau kedudukan. Keanggotaan masing-masing kelompok sosial, memberikan kedudukan atau prestise tertentu sesuai dengan adat istiadat dan yang ada. Dalam masyarakat yang sudah kompleks, individu menjadi anggota dari kelompok-kelompok sosial tertentu sekaligus, misalnya atas dasar sex, ras, dan lainnya. Akan tetapi, dalam hal lain seperti dibidang pekerjaan, rekreasi dan sebagainya keanggotaannya

bersifat sukarela. Kedua In-group dan Out-grup. Dalam proses sosialisasi seseorang mendapatkan pengetahuan “kami”-nya dengan “mereka”-nya. Kelompok-kelompok sosial di mana individu mengidentifikasikan dirinya merupakan in-group-nya. Out-group diartikan oleh individu sebagai kelompok yang menjadi lawan in-group-nya yang sering dihubungkan dengan istilah-istilah “kami atau kita” dan “mereka”. Misalnya; “kita warga R.T 001” sedangkan “mereka warga R.T 002”.

Sikap-sikap in-group pada umumnya didasarkan pada faktor simpati dan selalu mempunyai perasaan dekat dengan anggota-anggota kelompok. Sikap out-group selalu ditandai dengan kelainan yang berwujud suatu antagonisme atau antipati. Perasaan in-group dan out-group atau perasaan dalam serta luar kelompok dapat merupakan dasar suatu sikap yang dinamakan etnosentrisme. Ketiga yaitu Primary Group dan Secondary Group. Primary Group dan Secondary Group mungkin dapat diterjemahkan dengan istilah kelompok utama dan kelompok sekunder. Primary groups merupakan kelompok sosial yang ditandai ciri-ciri kenal-mengenal antara anggota-anggotanya serta kerja sama erat yang bersifat pribadi. Kelompok ini cukup signifikan, terutama dalam pembentukan ataupun perwujudan cita-cita sosial individu. Hasil hubungan timbal balik antara anggota kelompok secara psikologis, sama dengan peleburan individu dengan cita-citanya masing-masing, sehingga tujuan dan cita-cita individu juga menjadi tujuan dan cita-cita kelompoknya. Syarat penting dalam primary group adalah ; anggota-anggotanya berdekatan, kelompok tersebut adalah kecil, dan adanya suatu hubungan kontinyu di antara mereka.

TUGAS UNTUK DISELESAIKAN

1. Coba jelaskan dengan disertai contoh mengapa manusia dikatakan sebagai makhluk ciptaan Allah yang paling sempurna kejadiannya dibandingkan dengan makhluk-makhluk lainnya ?

2. Jelaskan mengapa manusi sebagai makhluk individu memiliki ciri-ciri yang berbeda dengan individu-individu lainnya ?

3. Jelaskan bagaimana pandangan teori-teori pendidikan terhadap konsep perkembangan kepribadian seseorang, dan bagaimana menurut pandangan saudara sendiri ?

4. Coba jelaskan dengan disertai contoh mengapa dikatakan sebagai makhluk sosial ?

5. Diskusikan dengan teman sekelompok antara 3 – 5 orang apa fungsi manusia sebagai makhluk individu dan sosial ?

6. Jelaskan apa yang disebut dengan keluarga dan apa fungsinya ?

7. Dalam kehidupan sosial terdapat proses sosialisasi. Coba jelaskan dengan disertai contoh apa maksud dari sosialisasi?

8. Jelaskan apa arti istilah-istilah di bawah ini a) animal social

b) in-group out group c) primary-secondary group d) animal symbolicum e) animal educandum f) hayawanun natiq

Dalam dokumen Buku Isbd Baru (Halaman 73-78)