• Tidak ada hasil yang ditemukan

MASYARAKAT LOKAL

HASIL/OUTPUT PENELITIAN

3.3 Rancangan Penelitian .1 Metode Pengumpulan Data .1 Metode Pengumpulan Data

Berdasarkan tujuan yang ingin dicapai maka pelaksanaan penelitian

bersifat eksploratif-partisipatif-deskriptif. Arah penelitian adalah penemuan fakta

lapangan berdasarkan potensi maupun gejala faktual yang ada pada lokasi penelitian. Selanjutnya dibuat deskripsi secara sistematis, faktual dan akurat tehadap fakta-fakta, sifat-sifat serta hubungan antar fenomena yang ditelaah dan merumuskan berbagai alternatif solusi sesuai dengan aspek yang dikaji.

Untuk mendapatkan data dan informasi objektif sesuai dengan kebutuhan studi, maka dilakukan pengumpulan data dan informasi yang dilakukan dengan menggunakan berbagai pendekatan/teknik sebagai berikut:

Metode Pengumpulan Data untuk Tujuan Penelitian 1, 2, dan 3

1) Wawancara (interview), dilakukan untuk mengumpulkan data dan informasi

kuantitatif dan kualitatif dari kelompok sasaran yang telah ditetapkan. Data dan informasi yang dikumpulkan melalui pendekatan ini berkenaan dengan karakteristik ekonomi, sosial, dan kelembagaan masyarakat lokal di sekitar TNGR. Dalam hal ini adalah pendapatan, pengeluaran, dan asset rumahtangga, pola/gaya hidup, persepsi dan penilaian ekonomi terhadap hutan, tata nilai dan kearifan local, serta keterlibatan masyarakat dalam pengelolaan TNGR.

2) Wawancara mendalam (in-depth interview), dimaksudkan untuk mengetahui

aspek-aspek kualitatif secara lebih mendalam dan komprehensif. Untuk itu

sasaran wawancara mendalam (interview) ini adalah informan kunci (key

informant) yang memiliki kompetensi dengan kajian yang ditelaah. Data dan informasi yang dikumpulkan melalui pendekatan ini berkenaan dengan keseluruhan aspek kajian yang ditelaah, dimana data dan informasi yang dikumpulkan lebih bersifat kualitatif.

Metode Pengumpulan Data untuk Tujuan Penelitian 4

1) Penelusuran dokumen, dilakukan untuk memperluas dan melengkapi hasil kajian. Kegiatan ini dilakukan terhadap berbagai laporan dan dokumen seperti hasil-hasil penelitian (studi) yang terkait, serta data dan informasi dari sumber-sumber lainnya. Pendekatan ini terutama sekali berkenaan dengan pengumpulan data dan informasi tentang kelembagaan TNGR, termasuk peraturan perundangan dan kebijakan-kebijakan serta dokumen-dokumen lainnya yang berkenaan dengan pengelolaan TNGR.

2) Observasi langsung ke lapangan (direct observation), dimaksudkan untuk mengetahui dan melihat secara langsung berbagai gejala dan perilaku stakeholders, serta keberadaan dan ketersediaan infrastruktur pendukung.

Hasil observasi ini digunakan sebagai dasar klarifikasi dan cek silang (cross

check) berbagai informasi dan fenomena yang terungkap, terutama sekali berkenaan dengan kondisi biofisik TNGR.

3) Focus Group Discussion (FGD), dilakukan untuk menggali gagasan-gagasan dalam rangka merumuskan desain model pemberdayaan masyarakat lokal dalam pengelolaan hutan berkelanjutan. Pendekatan ini dilakukan guna mendapatkan informasi dan gagasan komprehensif yang sesuai dengan kebutuhan masyarakat sasaran.

3.3.2 Teknik Penentuan Contoh, Responden, dan Pakar

Berkenaan dengan tujuan penelitian 1, 2, dan 3 dilakukan pengumpulan data dan informasi dari masyarakat lokal yang berada di sekitar kawasan hutan TNGR. Dalam hal ini yang menjadi populasi adalah semua masyarakat yang berdomisili di sekitar kawasan hutan TNGR. Jumlah contoh ditetapkan secara

quota sebanyak 30 rumahtangga pada setiap lokasi penelitian yang ditentukan

secara random sampling. Adapun responden dalam penelitian ini adalah kepala

keluarga dari rumahtangga contoh.

Untuk melengkapi informasi yang diperoleh dari para responden,

dilakukan wawancara mendalam dengan para informan kunci (key informan).

Dalam penelitian ini informan yang diwawancarai secara mendalam adalah: Kepala Balai TNGR, bagian Perlindungan dan Pengawasan Kawasan Hutan Balai TNGR, Kepala Seksi Konservasi Wilayah (SKW) 1 Lombok Barat dan SKW 2 Lombok Timur, Kepala-kepala Resort, Petugas Keamanan (Polhut), Petugas Pengendali Ekosistem Hutan (PEH), Dinas Kehutanan Propinsi NTB, Dinas Pariwisata Kabupaten Lombok Timur, Kepala-kepala desa dan tokoh masyarakat di sekitar TNGR, Direktur WWF Program Nusa Tenggara, Ketua Yayasan

Pemberdayaan Masyarakat Pedesaan (YPMP), Direktur Pelaksana Rinjani Trek

Management Board (RTMB), Kepala Pusat Penelitian dan Pengembangan Pedesan Universitas Mataram, dan Ketua Koperasi Sinar Rinjani Sembalun (Koperasi yang menangani pendakian ke Gunung Rinjani).

Selanjutnya untuk merumuskan strategi dan model yang aspiratif (tujuan

berbagai stakeholder secara komprehensif, yaitu tokoh masyarakat, tokoh agama, kelompok pemuda peduli lingkungan, ibu-ibu rumahtangga di sekitar TNGR, kelompok masyarakat peduli hutan, petugas Pengendali Ekosistem Hutan (PEH), petugas keamanan TNGR (Polhut), kepala-kepala resort, aparat Balai TNGR, dan aparat desa. FGD dilakukan di Resort Kembang Kuning, dan Resort Sembalun. Selain FGD, dilakukan juga diskusi dengan para pihak yang dilaksanakan di Resort Joben, Kantor Balai TNGR Mataram, Kantor SPTN II Lombok Timur, Kantor YPMP Bayan (Lombok Barat Bagian Utara), dan Balai Desa Sembalun (Lombok Timur Bagian Utara).

Penentuan pakar dilakukan melalui penelusuran (snow-bowling) dengan

persyaratan utama adalah ahli dalam perhutanan sosial. Penerapan metode snow-bowling ini dilakukan dengan penentuan pakar pertama, selanjutnya pakar pertama memberikan usulan dan rekomendasi untuk penentuan pakar berikutnya dan seterusnya. Dalam penelitian ini, para pakar dan praktisi yang dihubungi dan diajak berdiskusi adalah Pakar Kehutanan, Pakar Kelembagaan Kehutanan, Pakar Pemberdayaan Masyarakat, Pakar Sosiologi, serta Pakar Perencanaan dan Perekonomian Mikro Pedesaan.

3.3.3 Variabel Penelitian

Variabel/peubah penelitian difokuskan pada persoalan yang ditelaah, sementara itu agar variabel dapat dianalisis maka ditetapkan indikator/ukuran yang bersifat praktis, terukur, dapat dilaksanakan dan relevan. Sesuai dengan tujuan yang hendak dicapai, maka variabel yang ditelaah dalam penelitian ini adalah:

Variabel Penelitian untuk Tujuan 1, 2, dan 3

1) Karakteristik sosial, ekonomi dan budaya responden, meliputi: umur, pendidikan, pekerjaan, jumlah tanggungan keluarga, mata pencaharian, lama berdomisili di kawasan TNGR, dan karakteristik sosial ekonomi lainnya. 2) Aset rumahtangga, meliputi: aset produktif dan non produktif yang dimiliki

responden (termasuk lahan pertanian dan non pertnian).

3) Interaksi masyarakat dengan hutan, meliputi: bentuk dan jenis interaksi, frekuensi interaksi, jenis dan jumlah hasil hutan yang diekstraksi, motif berinteraksi, lama waktu untuk sekali interaksi, sejak kapan mulai melakukan aktivitas tersebut.

peralatan dan biaya lainnya yang dikeluarkan untuk mengambil hasil hutan, dinyatakan dalam Rp/frekuensi pengambilan.

5) Total pendapatan rumahtangga, meliputi: sumber dan besarnya pendapatan total rumahtangga dalam satu satuan waktu tertentu, dinyatakan dalam Rp/bulan.

6) Total kebutuhan rumahtangga, meliputi: total kebutuhan dan alokasi pemanfaatannya dalam satu satuan waktu tertentu, dinyatakan dalam Rp/bulan.

7) Persepsi masyarakat terhadap keberadaan TNGR dan penilaian ekonominya terhadap sumberdaya hutan TNGR.

8) Manfaat hutan yang dirasakan oleh masyarakat, baik secara langsung maupun tidak langsung, dan kesediaan untuk melestarikannya.

9) Tata nilai dan kearifan lokal masyarakat berkenaan dengan pengelolaan hutan.

10) Interaksi sosial masyarakat, meliputi: keterlibatan di dalam organisasi masyarakat, frekwensi pertemuan sosial, hubungan kekerabatan, dan posisi dalam relasi sosial.

Variabel Penelitian untuk Tujuan 4

1) Kelembagaan kehutanan, meliputi: lembaga pengelola, akses masyarakat, peran dan fungsi masing-masing stakeholders, dan peraturan perundangan yang berlaku berkenaan dengan pengelolaan TNGR.

2) Kondisi biofisik TNGR, yaitu perkembangan kondisi biofisik TNGR selama beberapa periode waktu.

3) Perubahan perilaku, tata nilai (kearifan lokal), dan peran lembaga adat berkenaan dengan perubahan kondisi biofisik TNGR.

4) Peluang usaha/kegiatan ekonomi produktif yang dapat dimanfaatkan oleh masyarakat sekitar TNGR berkenaan dengan pengelolaan TNGR, baik yang

berkaitan ke belakang (backward linkages) maupun yang berkaitan ke depan

(forward linkages).

5) Konflik sosial dan permasalahan-permasalahan yang timbul berkenaan dengan pengelolaan TNGR.

3.3.4 Jenis dan Sumber Data

Data dan informasi yang dikumpulkan dalam penelitian ini meliputi data kualitatif dan kuantitatif. Dari segi sumber perolehannya, dibedakan menjadi data

primer dan data sekunder. Data primer diperoleh melalui pendekatan wawancara

dengan para responden, focus group discussion (FGD) dan wawancara

mendalam (in-depth interview) dengan pakar, tokoh masyarakat, dinas/instansi,

dan LSM terkait.

Data sekunder diperoleh melalui studi pustaka atau telaah literatur, dokumen, data/informasi spasial dan lain sebagainya yang berkenaan dengan tujuan penelitian yang ingin dicapai. Data sekunder meliputi kondisi geografi, demografi, keadaan sosial-ekonomi-budaya masyarakat, program-program yang berkaitan dengan pengelolaan TNGR serta data penunjang lainnya. Sumber data sekunder antara lain adalah laporan dinas/instansi pemerintah seperti Kantor Desa, Kantor Kecamatan, Bappeda, Dinas Pariwisata, Dinas Pertanian, Dinas Kehutanan, BPS, Balai Taman Nasional Gunung Rinjani, LSM maupun lembaga lainnya yang berkaitan dengan penelitian.

Tabel 4. Jenis dan Sumber Data Menurut Variabel dan Parameter Penelitian

No Variabel/ Parameter Data/Informasi Sumber Data 1. Karakteristik Responden 1) Umur responden

2) Pendidikan resp. dan anggota keluarga lain 3) Pekerjaan resp. dan anggota keluarga lain 4) Lama berdomisili di kawasan TNGR 5) Jumlah tanggungan keluarga

Wawancara dengan Responden 6) Pola konsumsi 7) Gaya Hidup 2 Aset Rumahtangga 1) Lahan pertanian 2) Ternak 3) Sarana usaha 4) Kendaraan 5) Aset produktif lain 6) Aset non produktif

Wawancara dengan Responden 3 Interaksi masyarakat dengan hutan 1) Bentuk interaksi 2) Jenis interaksi 3) Frekuensi interaksi 4) Motif interaksi

5) Lama waktu untuk setiap interaksi 6) Jenis hasil hutan yang diekstraksi 7) Legalitas interaksi - Wawancara dengan resp. - Indepth interview

4 Biaya Interaksi 1) Biaya transportasi 2) Biaya konsumsi 3) Biaya peralatan 4) Biaya lainnya

Wawancara dengan resp.

Lanjutan Tabel 4.

No Variabel/ Parameter

Data/Informasi Sumber Data

5 Pendapatan RT 1) Besarnya pendapatan total RT

2) Sumber pendapatan (hutan, bukan hutan, luar CWK)

3) Komposisi pendapatan (hutan, bukan hutan, luar CWK)

4) Kontribusi pendapatan anggora RT

Wawancara dengan resp. 6 Kebutuhan/ Pengeluaran RT 1) Besarnya pengeluaran RT 2) Komposisi pengeluaran RT Wawancara dengan resp. 7 Persepsi & Penilaian Masyarakat

1) Persepsi masyarakat terhadap TNGR 2) Penilaian terhadap SDH 3) WTP