• Tidak ada hasil yang ditemukan

Saira Ulinnuha

Dalam dokumen e book LMC SD MI 2012 (Halaman 106-110)

Namaku Saira Ulinnuha. Orang-orang biasa memanggilku Fira. Aku menetap di sebuah kota kecil di daerah Jawa Tengah, tepatnya di kota Temanggung, bersama kedua orangtuaku, seorang adik laki-laki, dan seorang mbak yang sudah kuanggap

sebagai kakak kandungku. O ya, aku lahir pada 30 September 2000 Aku dan adikku sekolah di tempat yang sama, Aku duduk di kelas enam, sementara adikku duduk di kelas satu Sekolah Dasar. Tiap pagi kami berangkat bersama diantar mama, terkadang kami juga diantar bapak. Pulang sekolah, kami biasa dijemput, namun terkadang kami berdua naik angkutan umum. Ya,... orang tua kami kan pasti punya kesibukan sendiri. Apalagi jarak dari rumah ke sekolah, tidak terlalu jauh.

Di rumah, aku mempunyai perpustakaan kecil yang berisi buku cerita, ensiklopedia, dan lain-lain. Mama dan bapak sering membelikanku buku-buku untuk mendukung keterampilan menulisku. Tanggal muda adalah saat yang kutunggu-tunggu, karena biasanya mama mengajakku untuk menemani belanja. Wah, senangnya karena saat itu aku boleh beli buku bacaan, sehingga buku koleksiku semakin banyak Kata Bapak dan mama, semakin banyak aku membaca buku, akan semakin banyak pula ide-ide yang muncul. Aku berteman dengan siapa saja. Jika waktu istirahat tiba, aku bersama teman-temanku pergi ke kantin sekolah. Tempat duduk di sekolah kami juga tidak tetap. Setiap seminggu sekali pasti diacak. Tujuannya agar kami bisa berteman dengan satu sama lain, tidak membeda-bedakan teman.

Di rumah aku juga mempunyai cukup banyak teman bermain, biasanya jika ada waktu luang, kami bermain lompat tali, bola bekel, dua benteng, petak umpet, atau bermain di depan komputer.

Setiap Senin, Selasa, dan Rabu, aku pulang pukul tiga sore. Hari kamis pukul setengah satu siang, Jum’at pukul satu, sementara Sabtu pukul sebelas pagi. Setiap Selasa, Kamis, dan Sabtu, aku pergi les (pelajaran di luar sekolah) mulai setengah empat hingga pukul setengah enam sore. Jika sedang santai, biasanya aku bermain bersama teman- teman, menggambar, menulis, atau mendengarkan musik.

Orangtuaku biasa pergi pagi dan pulang sore. Ibuku adalah seorang guru di sebuah Sekolah Menengah Pertama, sementara ayahku seorang Pengawas Sekolah dan Madrasah pada Kantor Kementerian Agama Kabupaten. Adik laki-lakiku, bernama Azrinaz Mazhar Mirdaz, biasanya ia dipanggil Inaz. Inaz sangat gemar bermain sepak bola. Ia biasa bermain sepak bola saat istirahat sekolah bersama teman-teman sebayanya, dan seusai sekolah bersama teman-temannya di rumah.

Ibuku dan mbak sering masak bersama. Terkadang aku dan Inaz membantu mereka. Setiap malam seusai kami semua sholat maghrib, aku dan Inaz mengaji ditemani oleh mama atau bapak. Setelah itu, kami belajar. Biasanya aku belajar hingga pukul sembilan malam, sementara Inaz belajar sesuai dengan mood-nya saja. Mama juga tidak memaksakan Inaz belajar hingga larut malam. Inaz bisa saja belajar sepulang sekolah, sebelum maghrib, atau bersamaan denganku.

Awal mula hobi menulisku berawal sejak aku berumur 7 tahun, ketika aku duduk di bangku kelas satu sekolah dasar. Aku menulis sesuai dengan moodku saja. Kata Bapak, di setiap akhir ceritaku, pasti terdapat kalimat, ‘akhirnya mereka semua hidup bahagia...’ hehehe....

Pada waktu itu, aku masih menulis di buku. Beberapa waktu kemudian, aku mulai belajar menulis di komputer secara autodidak. Tulisanku saat itu masih berantakan dan sulit dibaca. Tidak ada paragraf, bahkan tanda titik! Kata bapak, aku disuruh menulis dulu. Soal kerapian, nanti mudah diedit.

Sampai suatu hari, komputerku rusak dan tidak dapat digunakan. File-ileku juga hilang semua. Aku sangat sedih. Sehingga akhirnya beberapa waktu aku fakum menulis.

Suatu hari, salah seorang sahabatku meminjamiku buku cerita anak. Aku jadi terinspirasi menulis lagi. Aku mulai menulis cerita pendek, yang dimuat di majalah dinding sekolah. Aku juga menulis di notebook milik bapak. Kala itu aku belum serius membuat cerita, banyak ileku yang hanya terisi satu lembar cerita, sebaris, atau bahkan hanya judul saja.

Setelah diperbaiki, komputerku ternyata masih bisa digunakan kembali. File-ileku ternyata juga tidak hilang semuanya. Aku sering membuka buka karya-karya lamaku. Terkadang aku tertawa sendiri. Bahasa menulisku dulu masih sangat lugu dan banyak yang tidak nyambung.

Kedua orangtuaku sangat mendukungku dalam bidang tulis menulis. Karena berkat menulis pula, nilai pelajaran Bahasa Indonesiaku bertambah baik. Bahasa Indonesia pun kemudian menjadi salah satu pelajaran favoritku.

Mama dan Bapak menyarankan agar aku serius mendalami dunia tulis menulis. Kata bapak, jika tulisanku sudah jadi, beliau akan

mengirimkannya ke penerbit, dan tulisanku bisa saja diterbitkan. Wuih, aku jadi tambah semangat saja menulis cerita.

Kebanyakan karyaku berasal dari imajinasi. Aku suka berkhayal dan menggabung-gabungkan pengalaman sehari-hari dengan imajinasiku. Biasanya ketika aku mendapat ide, langsung kutulis di buku catatan, karena ide cepat sekali singgah dan cepat pula pergi. Maka dari itu, jika mendapat ide, aku cepat-cepat menuliskannya agar tidak lupa.

Suatu saat, ada salah satu pengumuman lomba menulis cerita pendek. Pemenangnya akan diundang untuk mengikuti Konferensi Penulis Cilik Indonesia (KPCI) tahun 2011 di Jakarta yang diselenggarakan oleh KEMENDIKNAS dan Penerbit Kecil-Kecil Punya Karya. Mama menyarankan aku mengirimkan salah satu karyaku. Setelah beberapa saat kemudian, pengumuman pemenang diumumkan. Alhamdulillah, aku termasuk salah satu dari dua puluh karya terpilih yang akan diterbitkan. Aku juga diundang mengikuti KPCI di Jakarta.

Pada hari terakhir berkonferensi, diumkan pemenang perlombaan tersebut. Alhamdulillah-nya lagi, aku mendapat juara kedua. Aku sangat bersyukur, karena baru pertama kalinya mengikuti lomba menulis, aku langsung mendapatkan juara kedua.

Sampai saat ini, aku baru menerbitkan satu buku cerita anak. tetapi aku masih tetap berusaha untuk menambah karya-karyaku terutama di bidang menulis cerita.

Jumlah buku yang telah kubaca dari tahun 2011 hingga 2012 sudah tidak terhitung lagi. Aku sering membaca buku-buku lamaku, buku pengetahuan milik orang tuaku, dan buku-buku yang kupinjam dari teman-teman maupun dari perpustakaan sekolah. Biasanya aku berkunjung ke perpustakaan sekolah pada hari Sabtu dengan teman- temanku. Banyak teman-teman yang terinspirasi untuk menulis semejak membaca karya-karyaku. Aku senang dapat menjadi inspirasi bagi teman-temanku. Semoga ke depannya aku bisa menjadi lebih baik lagi.

Dalam dokumen e book LMC SD MI 2012 (Halaman 106-110)