• Tidak ada hasil yang ditemukan

BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN

4.3 Implementasi Program Smart City Melalui Elektronik

4.3.5 Sikap Pelaksana

Sikap pelaksana merupakan sikap penerimaan atau penolakan dari (agen) pelaksana akan sangat banyak mempengaruhi keberhasilan atau tidaknya kinerja implementasi kebijakan publik. Hal ini sangat mungkin terjadi oleh karena kebijakan yang dilaksanakan bukanlah hasil formulasi warga setempat mengenai betul persoalan dan permasalahan yang mereka rasakan. Tetapi kebijakan yang akan implementor laksanakan adalah kebijakan dari atas (top down) yang sangat mungkin

para pengambil keputusan tidak pernah mengetahui (bahkan tidak mampu menyentuh) kebutuhan, keinginan, atau permasalahan yang warga ingin selesaikan (Agustino 2008:141-144).

Dalam implementasi kebijakan, sikap atau disposisi implementor sangat menentukan efektivitas implementasi kebijakan. Sikap atau disposisi implementor mencakup tiga hal yang penting yaitu respon implementor terhadap kebijakan yang terkait dengan kemauan implementor untuk melaksanakan kebijakan publik, kognisi yakni pemahaman terhadap kebijakan yang telah ditetapkan, dan intensitas disposisi implementor yaitu preferensi nilai yang dimilik oleh implementor. Dalam melaksanakan suatu kebijakan harus didukung dengan adanya pelaksana kebijakan yang memiliki kompetensi dan kapasitas demi keberhasilan kebijakan tersebut. Untuk melihat sikap para pelaksana, peneliti melakukan wawancara mengenai pandangan mereka mengenai Kebijakan Smart City dalam program Elektronik Pajak Bumi Bangunan (E-PBB) di Kota Binjai. Kota Binjai berusaha untuk terus mengembangkan program ini dengan bekerja sama dengan Bank Sumut dan Binjai Commad Center (BCC). Dalam program, e-PBB, semua jaringan/server berasal dari Binjai Command Center (BCC) karena BCC merupakan aplikasi terpadu Binjai.

Kerjasama yang dilakukan Bank Sumut dan Pemerintah Kota Binjai dalam program Elektronik Pajak Bumi Bangunan karena Bank sumut merupakan bank penerimaan kas daerah Kota Binjai. Seperti yang disampaikan oleh Informan Bapak Fadjar Arifianto selaku Sekretaris Badan Pengelola Keuangan Pendapatan dan Aset Daerah (BPKPAD) Kota Binjai mengenai Kota Binjai :

“Dalam program E-PBB ini kami terus berusaha untuk lebih mengembangkan program ini. Bank Sumut kerjasama yang dilakukan Bank Sumut dan Pemerintah Kota Binjai dalam program Elektronik Pajak Bumi Bangunan karena Bank sumut merupakan bank penerimaan kas daerah Kota Binjai. Masyarakat yang membayar pajak bumi bangunan membawa Nomor Objek Pajak (NOP) dan Surat Pemberitahuan Pajak Terhutang (SPPT) untuk melakukan pembayaran, kemudian masyarakat menunjukkan NOP/SPPT tersebut kepada teller atau langsung ke ATM Bank Sumut, bisa juga melalui SMS Banking, dimana masyarakat harus memiliki pulsa untuk membayar Pajak Bumi Bangunan. Dalam program, e-PBB, semua jaringan/server berasal dari Binjai Command Center (BCC) karena BCC merupakan aplikasi terpadu Binjai. ”(Fadjar Arifianto.Wawancara 11 Mei 2019).

Pernyataan tersebut menjelaskan bahwa pihak Badan Pengelola Keuangan Pendapatan dan Aset Daerah (BPKPAD) Kota Binjai berusaha untuk terus mengembangkan program ini dengan bekerja sama dengan Bank Sumut dan Binjai Commad Center (BCC). Dalam program, e-PBB, semua jaringan/server berasal dari Binjai Command Center (BCC) karena BCC merupakan aplikasi terpadu Binjai.

Kerjasama yang dilakukan Bank Sumut dan Pemerintah Kota Binjai dalam program Elektronik Pajak Bumi Bangunan karena Bank sumut merupakan bank penerimaan kas daerah Kota Binjai. Keuntungan Bank Sumut bekerjasama dengan program Elektronik Pajak Bumi Bangunan yaitu menambah potensi nasabah dari masyarakat yang membayar pajak bumi bangunan dengan menjadi nasabah di Bank Sumut, karena masyarakat yang membayar PBB melalui Bank Sumut harus memiliki nomor rekening dari Bank Sumut. Program E-PBB juga menjadi income bagi Bank Sumut.

Masyarakat yang membayar pajak bumi bangunan membawa Nomor Objek Pajak (NOP) dan Surat Pemberitahuan Pajak Terhutang (SPPT) untuk melakukan pembayaran, kemudian masyarakat menunjukkan NOP/SPPT tersebut kepada teller atau langsung ke ATM Bank Sumut, bisa juga melalui SMS Banking, dimana masyarakat harus memiliki pulsa untuk membayar Pajak Bumi Bangunan.

Selanjutnya, hasil wawancara dengan informan Ibu Khairida selaku masyarakat wajib pajak daerah Binjai Kota mengenai komunikasi antar badan pelaksana dalam pelaksanaan program Elektronik Pajak Bumi Bangunan (E-PBB) ini, menyatakan bahwa :

“Para pegawai PBB melakukan sosialisasi dengan melalui media massa, serta secara langsung dengan memberitahu kepada masyarakat wajib pajak bahwa adanya E-PBB. Namun tidak sedikit masyarakat yang kurang respon.”(Khairida.Wawancara 11 Mei 2019).

Pernyataan tersebut menjelaskan bahwa Para pegawai PBB melakukan sosialisasi dengan melalui media massa, serta secara langsung dengan memberitahu kepada masyarakat wajib pajak bahwa adanya E-PBB. Hal ini dilakukan agar masyarakat mengetahu program elektronik pajak bumi bangunan tersebut, namun tidak sedikit masyarakat yang kurang respon.

Gambar 4.3.5.1 : Pegawai Pajak Bumi Bangunan (PBB) yang sedang Melayani Masyarakat yang sedang Mengurus PBB

(Sumber : Dokumentasi Peneliti, 15 Mei 2019 )

Berdasarkan observasi yang dilakukan pada tanggal 15 Mei 2019 dapat dilihat bahwa para pegawai sedang memberi pelayanan kepada masyarakat wajib pajak bumi bangunan sedang mengurus pajak bumi bangunannya di bagian

pelayanan pajak daerah di Badan Pengelola Keuangan Pendapatan dan Aset Daerah (BPKPAD) Kota Binjai. Setiap masayarakat yang ingin mengurus mengenai pajak bumi bangunan, maka masyarakat dapat mendatangi Kantor Badan Pengelola Keuangan Pendapatan dan Aset Daerah Kota Binjai di Bagian pelayanan PBB.

Kemudian hasil wawancara dengan informan Ibu Indah Sari selaku pegawai/staf yang bertugas dilapangan daerah Binjai Utara di Badan Pengelola Keuangan Pendapatan dan Aset Daerah (BPKPAD) Kota Binjai mengenai sikap pelaksana dari program Elektronik Pajak Bumi Bangunan (E-PBB) ini, menyatakan bahwa:

“Kami melakukan sosialisasi dengan cara menjelaskan kepada masyarakat wajib pajak ketika datang kerumah setiap wajib pajak untuk melakukan pengutipan. Ada beberapa masyarakat yang sudah paham dengan program ini, namun ada juga yang tidak paham karena kurang respon.”(Indah Sari.Wawancara 13 Mei 2019).

Pernyataan tersebut menjelaskan bahwa para pegawai/staff melakukan sosialisasi dengan cara menjelaskan kepada masyarakat wajib pajak ketika datang kerumah setiap wajib pajak untuk melakukan pengutipan. Ada beberapa masyarakat yang sudah paham dengan program ini, namun ada juga yang tidak paham karena kurang respon.

Hal ini juga dikemukakan oleh hasil wawancara dengan informan Bapak Putra Setiawan selaku pegawai/staf yang bertugas dilapangan daerah Binjai Timur di Badan Pengelola Keuangan Pendapatan dan Aset Daerah (BPKPAD) Kota Binjai mengenai sikap pelaksana dari program Elektronik Pajak Bumi Bangunan (E-PBB) ini, menyatakan bahwa:

“Informasi tentang E-PBB juga kami sampaikan melalui media masa, seperti instragram, Facebook, dan media sosial lainnya. Selain itu kami juga menyampaikan secara langsung ketika kelapangan. Namun tetap saja ada masyarakat yang kurang respon.”(Putra Setiawan.Wawancara 13 Mei 2019).

Dari pernyataan tersebut, penulis menginterpretasikan adanya proses kerjasama dengan beberapa pihak terkait program Elektronik Pajak Bumi Bangunan (E-PBB) Kota Binjai. Para pegawai/staff yang berkaitan dengan program Elektronik Pajak Bumi Bangunan (E-PBB) melakukan sosialisasi secara langsung dan melalui media massa. Sosialisasi dilakukan secara langsung, dilakukan ketika pegawai lapangan datang kerumah masyarakat wajib pajak dan ketika masyarakat datang ke Badan Pengelola Keuangan Pendapatan dan Aset Daerah (BPKPAD) Kota Binjai di bagian pelayanan PBB.

Selanjutnya, hasil wawancara dengan informan Bapak Lili Kurniadi selaku masyarakat wajib pajak daerah Binjai Timur mengenai sikap pelaksana dalam pelaksanaan program Elektronik Pajak Bumi Bangunan (E-PBB) ini, menyatakan bahwa :

“Petugas yang datang untuk mengutip pajak bumi bangunan cukup baik dalam menyampaikan informasi terkait PBB dan juga membantu saya dalam pengecekan tunggak PBB saya, mereka juga mengingatkan selalu agar saya membayar tidak lewat tanggal jatuh tempo.”(Lili Kurniadi.Wawancara 21 Mei 2019).

Dari pernyataan-pernyataan tersebut, peneliti dapat menginterpretasikan bahwa sikap pelaksana sudah baik, dengan adanya sosialisasi yang dilakukan para pegawai yang bersangkutan dengan Pajak Bumi Bangunan (PBB). Program Elektronik Pajak Bumi Bangunan (E-PBB) di Badan Pengelola Keuangan Pendapatan dan Aset Daerah (BPKPAD) Kota Binjai didukung oleh pihak-pihak yang berperan

seperti Bank Sumut dan Binjai Command Center (BCC). Adanya kerjasama yang dilakukan Bank Sumut dan Pemerintah Kota Binjai dalam program Elektronik Pajak Bumi Bangunan karena Bank sumut merupakan bank penerimaan kas daerah Kota Binjai. Keuntungan Bank Sumut bekerjasama dengan program Elektronik Pajak Bumi Bangunan yaitu menambah potensi nasabah dari masyarakat yang membayar pajak bumi bangunan dengan menjadi nasabah di Bank Sumut, karena masyarakat yang membayar PBB melalui Bank Sumut harus memiliki nomor rekening dari Bank Sumut. Program E-PBB juga menjadi income bagi Bank Sumut. Masyarakat yang membayar pajak bumi bangunan membawa Nomor Objek Pajak (NOP) dan Surat Pemberitahuan Pajak Terhutang (SPPT) untuk melakukan pembayaran, kemudian masyarakat menunjukkan NOP/SPPT tersebut kepada teller atau langsung ke ATM Bank Sumut, bisa juga melalui SMS Banking, dimana masyarakat harus memiliki pulsa untuk membayar Pajak Bumi Bangunan. Selain Bank Sumut, Binjai Command Center (BCC) juga berpartisipaasi dalam program Elektronik Pajak Bumi Bangunan (e-PBB), dimana BCC sebagai pusat kendali masyarakat dalam pembangunan Kota Binjai, dimana bertujuan agar Kota Binjai menjadi Kota yang cerdas dengan tata kelola pemerintah yang pintar. BCC merupakan pusat kendali masyarakat dalam pembangunan Kota Binjai yang mengatur jaringan/server mengenai semua program elektronik Smart City, salah satunya e-PBB