Korea Selatan
TAHAP : OUTPUT
- Laporan tahunan Badan Pengembangan KAPET
- Laporan tahunan Badan Pengelola KAPET
- Persepsi pengurus BP KAPET
Pengukuran : - Cek ketersediaan laporan rapat koordinasi nasional tahunan antara Badan Pengelola KAPET dengan Badan Pengembangan KAPET
- Cek ketersediaan dokumen MoU antar pemda dalam wilayah KAPET
- Wawancara dengan pengurus BP KAPET
Kuesioner : Form A‐2, A‐3, A‐4, A‐5, A‐6, A‐7, C‐12, dan C‐13 (lampiran)
TAHAP : OUTPUT
Kriteria I : Terciptanya Daya Tarik Investasi
Indikator 7 : Tersedianya prasarana dan sarana yang memadai dan sesuai dengan
kebutuhan
Dasar Pemikiran : Ketersediaan prasarana dan sarana yang memadai dan sesuai dengan kebutuhan sangat diperlukan untuk menggerakkan aktivitas ekonomi di wilayah KAPET, meliputi sarana dan prasarana air bersih, listrik, pengolahan limbah, telekomunikasi, dan transportasi).
Varifikasi Data : - Data Statistik daerah kota/kabupaten
- Persepsi pengusaha
Pengukuran : - Analisis trend perkembangan jumlah prasarana dan sarana
- Wawancara pengusaha mengenai kualitas prasarana dan sarana
Kuesioner : Form A‐8, A‐9, A‐10, A‐11, A‐12, A‐13, A‐14, A‐15, A‐16, A‐17, B‐1, B‐2, B‐3, B‐
4, B‐5, B‐6, B‐7, B‐8, dan B‐9 (lampiran)
Indikator 8 : Tersedianya one stop service (OSS) yang berfungsi optimal
Dasar Pemikiran : Keberadaan sistem pelayanan satu atap yang melayani berbagai jenis perijinan usaha yang diperlukan oleh investor sangat diperlukan bagi peningkatan daya tarik investasi suatu wilayah. Beroperasinya OSS secara optimal dapat memberikan kemudahan karena semua perijinan dapat diselesaikan dalam satu tempat.
Varifikasi Data : - Profil KAPET
- Laporan tahunan BP KAPET
Pengukuran : - Cek ketersediaan kantor pelayanan perijinan satu atap/pintu
- Cek jenis pelayanan yang diberikan oleh OSS
- Cek lama waktu dan besaran biaya perijinan
- Persepsi pengusaha
Kuesioner : Form A‐18, A‐19, A‐20, C‐13, C‐14, dan C‐15 (lampiran)
Indikator 9 : Proses pengurusan perijinan yang lebih cepat
Dasar Pemikiran : Pelayanan perijinan yang cepat, baik di tingkat pusat maupun daerah sangat diperlukan untuk meningkatkan daya tarik investasi suatu wilayah.
Verifikasi Data : Persepsi pengusaha
Pengukuran : Wawancara pengusaha mengenai waktu pengurusan perijinan di wilayah KAPET
Kuesioner : Form A‐21 (lampiran)
Kriteria II : Terlaksananya Pengelolaan KAPET yang Berkelanjutan, Efektif, dan Efisien
Indikator 10 : Persentase realiasasi Rencana Induk/Rencana Bisnis/Rencana Aksi Tahunan
Bab V 11 Dasar Pemikiran : Pengelolaan KAPET yang berkelanjutan dapat dilihat dari sejauh mana target‐
target yang telah disusun dalam rencana induk dan rencana bisnis dapat direalisasikan secara efektif.
Varifikasi Data : Laporan tahunan KAPET
Pengukuran : Cek realisasi pelaksanaan kegiatan dalam rencana induk dan rencana bisnis KAPET Kuesioner : Form D TAHAP : SASARAN Kriteria I : Peningkatan Investasi Indikator 11 : Peningkatan nilai investasi
Dasar Pemikiran : Melalui investasi PMA ataupun PMDN baik dalam sektor industri maupun industri penunjangnya diharapkan dapat tercipta lapangan kerja serta meningkatkan perekonomian kawasan. Nilai realisasi proyek investasi PMA dan PMDN sektor industri merupakan indikator yang dapat digunakan untuk menilai capaian investasi KAPET.
Varifikasi Data : Data statistik daerah kabupaten/kota
Pengukuran : Analisis trend data realisasi PMA dan PMDN di wilayah KAPET selama lima tahun terakhir
Kuesioner : Form B‐10 dan B‐11 (lampiran)
Kriteria II : Berkembangnya Sektor Komoditi Unggulan Lokal Hulu‐Hilir
Indikator 12 : Peningkatan indeks keterkaitan hulu hilir dari sektor/komoditi unggulan
lokal
Dasar Pemikiran : Salah satu sasaran yang ingin dicapai dari pengembangan KAPET adalah berkembangnya sektor/komoditi unggulan lokal. Sektor/komoditi unggulan lokal ini dikembangkan mulai dari sisi hulu hingga hilir, sehingga diharapkan menjadi pendorong bagi pengembangan sektor/komoditi unggulan lainnya. Varifikasi Data : Tabel Input‐Output (I‐O)
Pengukuran : Analisis trend indeks keterkaitan selama lima tahun terakhir. Indeks keterkaitan digunakan sebagai dasar perumusan strategi pembangunan ekonomi dengan melihat keterkaitan antarsektor dalam suatu sistem perekonomian. Indeks keterkaitan meliputi indeks keterkaitan ke belakang dan indeks keterkaitan ke depan. Indeks keterkaitan ke belakang suatu industri atau sektor menunjukkan hubungan keterkaitan tentang pengaruh yang ditimbulkan oleh satu unit permintaan akhir pada sektor tersebut terhadap total pembelian input semua sektor dalam suatu perekonomian. Konsep ini diartikan sebagai kemampuan suatu sektor untuk meningkatkan pertumbuhan industri hulunya. Sementara indeks keterkaitan ke depan menunjukkan hubungan keterkaitan tentang pengaruh yang ditimbulkan oleh satu unit permintaan akhir suatu sektor terhadap total penjualan output semua sektor di dalam suatu perekonomian. Konsep ini diartikan sebagai kemampuan suatu sektor untuk mendorong pertumbuhan produksi sektor‐ sektor lain yang memakai input dari sektor ini.
Kuesioner : Form B‐12 (lampiran)
12 Bab V
TAHAP : TUJUAN
Kriteria I : Peningkatan Peran Sektor/Komoditi Unggulan Lokal dalam Penyerapan
Tenaga Kerja
Indikator 13 : Peningkatan indeks tenaga kerja
Dasar Pemikiran : Dengan berkembangnya sektor/komoditi unggulan lokal di wilayah KAPET, maka berarti terjadi penyerapan tenaga kerja di wilayah KAPET. Oleh karenanya, adanya peningkatan indeks tenaga dijadikan sebagai salah satu indikator input kinerja pengembangan KAPET.
Varifikasi Data : Tabel Input‐Output (I‐O)
Pengukuran : Analisis trend indeks tenaga kerja selama lima tahun terakhir. Indeks tenaga kerja digunakan untuk melihat peran suatu sektor dalam hal meningkatkan besarnya tenaga kerja yang terserap dalam perekonomian. Jika indeks tenaga kerja di suatu sektor lebih besar dari satu, menunjukkan daya serap tenaga kerja di sektor yang bersangkutan sangat tinggi.
Kuesioner : Form B‐13 (lampiran)
Kriteria II : Peningkatan Peran Sektor/Komoditi Unggulan Lokal dalam Peningkatan
Pendapatan Masyarakat
Indikator 14 : Peningkatan indeks pendapatan masyarakat
Dasar Pemikiran : Selain terjadi penyerapan tenaga kerja, berkembangnya sektor/komoditi unggulan mulai dari hulu dan hilirnya, juga berimplikasi pada peningkatan pendapatan masyarakat.
Varifikasi Data : Tabel Input‐Ouput (I‐O)
Pengukuran : Analisis trend indeks pendapatan masyarakat. Indeks pendapatan masyarakat digunakan untuk melihat besarnya kenaikan total pendapatan masyarakat untuk setiap kenaikan satu satuan output yang dihasilkan oleh suatu sektor. Sebuah sektor dikatakan mempunyai peranan tinggi dalam menarik pendapatan masyarakat jika indeks pendapatan masyarakat lebih dari satu. Kuesioner : Form B‐14 (lampiran)
Kriteria III : Peningkatan Peran Sektor/Komoditi Unggulan Lokal dalam Menggerakkan
Perekonomian Wilayah Lain
Indikator 15 : Peningkatan indeks ekspor dan indeks impor
Dasar Pemikiran : KAPET dikembangkan sebagai pusat pertumbuhan yang diharapkan dapat menggerakkan perekonomian wilayah lain di sekitarnya.
Varifikasi Data : Tabel Input‐Ouput (I‐O)
Pengukuran : Analisis trend indeks ekspor dan indeks impor selama lima tahun terakhir. Indeks ekspor dan indeks impor menggambarkan suatu sektor yang dapat menggerakkan perekenomian wilayah lain. Suatu sektor dikatakan dapat menggerakkan perekonomian lain apabila memiliki indeks ekspor dan indeks impor lebih dari satu.
Kuesioner : Form B‐15 (lampiran)
TAHAP : DAMPAK Kriteria I : Percepatan Pembangunan di Wilayah KAPET Indikator 16 : Pertumbuhan ekonomi di wilayah KAPET