• Tidak ada hasil yang ditemukan

BAB V KETERPADUAN STRATEGI PENGEMBANGAN KABUPATEN BANGKA TENGAH - DOCRPIJM 8b107310bd BAB VBab V Keterpasuan Strategi

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2019

Membagikan "BAB V KETERPADUAN STRATEGI PENGEMBANGAN KABUPATEN BANGKA TENGAH - DOCRPIJM 8b107310bd BAB VBab V Keterpasuan Strategi"

Copied!
16
0
0

Teks penuh

(1)

BAB V

KETERPADUAN STRATEGI PENGEMBANGAN KABUPATEN BANGKA TENGAH

5.1 Arahan Rencana Tata Ruang Wilayah Kabupaten Bangka Tengah

Ruang wilayah Kabupaten Bangka Tengah, baik sebagai kesatuan wadah yang meliputi ruang darat, ruang air, dan ruang udara, termasuk ruang di dalam bumi, maupun sebagai sumber

daya, merupakan karunia Tuhan Yang Maha Esa bagi masyarakat Kabupaten Bangka Tengah secara khusus dan bangsa Indonesia secara umum, maka perlu dilindungi dan dikelola

secara berkelanjutan untuk sebesar-besarnya kemakmuran rakyat sesuai dengan amanat yang terkandung dalam Pasal 33 ayat (3) Undang-Undang Dasar Negara Republik Indonesia

Tahun 1945, serta makna yang terkandung dalam falsafah dan dasar negara Pancasila. Untuk mewujudkan amanat tersebut, maka sesuai dengan Undang-undang No. 26 Tahun 2007

tentang Penataan Ruang pasal 77, maka dipandang perlu untuk melakukan penyesuaian Peraturan Daerah Kabupaten Bangka Tengah No. 7 Tahun 2006 tentang RTRW Kabupaten

Bangka Tengah 2004 – 2014 melalui Peraturan Daerah Kabupaten Bangka Tengah No. 48 Tahun 2011 tentang RTRW Kabupaten Bangka Tengah 2011 – 2031.

5.1.1 Kebijakan dan Strategi Penataan Ruang

Kebijakan penataan wilayah Kabupaten Bangka Tengah meliputi:

a. Pengembangan sistem pusat-pusat permukiman secara hirarkis untuk mendorong tumbuhnya efesiensi keterkaitan hubungan antar kota-desa yang saling menguntungkan.

b. Peningkatan jangkauan pelayanan jaringan prasarana dan sarana dasar secara terpadu dan merata di dalam wilayah kabupaten.

c. Pelestarian dan pemantapan fungsi perlindungan dan konservasi pada wilayah yang sudah ditetapkan dan/atau wilayah yang direncanakan.

d. Pengoptimalan pemanfaatan ruang untuk kegiatan-kegiatan produksi dan permukiman yang disesuaikan dengan daya dukung dan daya tampung lingkungan serta keserasian antar

sektor; dan

e. Penyelarasan penataan ruang antar kawasan kabupaten/ kota dan provinsi.

Strategi penataan ruang wilayah di Kabupaten Bangka Tengah ini merupakan strategi strategi yang disusun berdasarkan kebijakan yang telah dirumuskan di atas. Adapun strategi

strategi penataan ruang wilayah Kabupaten Bangka Tengah adalah sebagai berikut:

1. Pengembangan sistem pusat-pusat permukiman secara hirarkis untuk mendorong tumbuhnya efesiensi keterkaitan hubungan antar kota-desa yang saling menguntungkan, yang

dilaksanakan melalui:

a. Menata dan mengendalikan pengembangan kawasan perkotaan Koba sebagai pusat pemerintahan;

b. Mengembangkan wilayah perkotaan baru di kecamatan Pangkalan Baru sebagai bagian dari pengembangan wilayah penyangga ibukota provinsi;

c. Meningkatkan interaksi antara kota Koba sebagai ibukota Kabupaten dengan ibukota kecamatan di Kabupaten Bangka Tengah maupun dengan Kabupaten lainnya;

(2)

e. Mengembangkan kawasan perdesaan yang memiliki fungsi produksi pertanian menjadi kawasan agropolitan;

f. Mengembangkan kawasan perdesaan yang memiliki fungsi pemerintahan ibukota kecamatan;

g. Mengembangkan kawasan perdesaan yang berkembang pesat menjadi pusat kegiatan baru; dan

h. Mengendalikan pertumbuhan permukiman yang linier di sepanjang jalan arteri primer.

2. Peningkatan jangkauan pelayanan jaringan prasarana dan sarana dasar secara terpadu dan merata di dalam wilayah kabupaten yang dilaksanakan melalui:

a. Memanfaatkan sumber daya air permukaan, air tanah dan air bawah tanah untuk kawasan permukiman;

b. Mengembangkan kolam maupun saluran-saluran irigasi secara komunal terutama untuk lahan-lahan produktif;

c. Memanfaatkan sumber daya air permukaan dan sumber air bawah tanah secara terbatas untuk kawasan industri;

d. Meningkatkan kapasitas produksi melalui penambahan daya distribusi dari pembangkit listrik berdasarkan sistem permukiman penduduk;

e. Mengembangkan pembangki-pembangkit listrik berskala kecil dengan basis energi alternatif untuk satuan-satuan permukiman pedesaan;

f. Mengupayakan peningkatan kapasitas pelayanan depo logistik bahan bakar minyak untuk seluruh wilayah kabupaten;

g. Mengembangkan sistem transportasi darat yang meliputi pengadaan, perbaikan prasarana dan sarana angkutan umum dan angkutan barang serta mewujudkan sistem

transportasi multimoda;

h. Meningkatkan prasana dan sarana untuk kegiatan perhubungan, informasi dan komunikasi melalui media pemancar gelombang radio, jaringan kabel dan jaringan nirkabel;

i. mengembangkan sistem transportasi laut, sungai dan penyeberangan melalui pembukaan jalur penyeberangan antar Kabupaten dan antar kecamatan pada simpul-simpul transportasi

yang strategis dengan memperbaiki teknologi perkapalan; menambah jumlah dan frekuensi armada, menambah daya tampung pelabuhan laut dan dermaga sungai, serta membangun

pelabuhan khusus; dan

j. mendukung pengembangan sistem transportasi udara di Bandar Udara Depati Amir sebagai pengumpul skala tersier untuk mengantisipasi perkembangan pasar dalam jangka panjang.

3. Pelestarian dan pemantapan fungsi perlindungan dan konservasi pada wilayah yang sudah ditetapkan dan/atau wilayah yang direncanakan kabupaten yang dilaksanakan melalui:

a. mempertahankan dan melestarikan fungsi kawasan-kawasan lindung yang mempunyai nilai ekologis tinggi, terutama pada hutan konservasi Gunung Mangkol dan hutan lindung Lubuk

Besar dan hutan-hutan rawa di wilayah Kabupaten;

b. menghentikan pembangunan kawasan permukiman baru, membatasi prasarana dan sarana pendukung, dan memindahkan permukiman penduduk yang sudah ada di dalam kawasan

lindung yang dinilai telah mengganggu fungsi alamiah dan hidrologis kawasan tersebut secara bertahap;

c. menetapkan persyaratan teknis untuk pengembangan permukiman dan kegiatan produktif lainnya yang bersifat mengubah bentang tanah pada kawasan rawan bencana;

d. menata dan menetapkan ruang-ruang yang memiliki nilai adat-istiadat masyarakat setempat sebagai kawasan pelestarian budaya melalui peraturan daerah tersendiri;

e. menata dan menetapkan kawasan lindung oleh bupati;

f. menjaga konsistensi dan keterpaduan pemanfaatan kawasan lindung pada daerah-daerah perbatasan dengan kabupaten/kota tetangga; dan

g. mempertahankan kondisi lingkungan di luar kawasan lindung yang memiliki keanekaragaman hayati endemis.

4. Pengoptimalan pemanfaatan ruang untuk kegiatan-kegiatan produksi dan permukiman yang disesuaikan dengan daya dukung dan daya tampung lingkungan serta keserasian antar

(3)

a. mengembangkan kawasan budidaya hutan melalui pengelolaan hutan tanaman industri, hutan produksi tetap, agroforestry atau hutan wisata pada kawasan hutan secara

berkelanjutan;

b. mengembangkan kawasan budidaya pertanian dengan intensifikasi dan ekstensifikasi lahan-lahan pertanian, yang memiliki kesesuaian lahan untuk pertanian dan daya dukung

lingkungan melalui keterpaduan program antar sektor terkait;

c. mengembangkan kawasan budidaya perkebunanmelalui keterpaduan pengembangan perkebunan skala besar dengan perkebunan masyarakat pada lahan-lahan perkebunan dan

lahan-lahan yang memiliki kesesuaian lahan untuk perkebunan atau pertanian lahan kering serta daya dukung lingkungan;

d. mengembangkan kawasan peternakan melalui pola peternakan rakyat pada lahan-lahan datar dan berumput di dalam kawasan perdesaan baik secara mandiri maupun terintegrasi

dengan kawasan pertanian;

e. mengembangkan kawasan perikanan melalui pola penangkapan di kawasan perairan laut, sungai, maupun kolong yang ramah lingkungan dan pola pengembangan budidaya

perikanan laut, budidaya perikanan air payau (tambak) dan budidaya perikanan air tawar (kolam) yang ramah lingkungan;

f. mengembangkan kawasan industri melalui pembukaan lahan yang strategis untuk industri pengolahan hasil pertanian dan industri rumah tangga serta peningkatan keterkaitan industri

sektor lainnya;

g. mengembangkan kawasan jasa dan perdagangan melalui peningkatan akses maupun prasarana dan sarana wilayah pada lokasi kawasan yang sedang tumbuh dan berada dalam

jaringan rantai pemasaran secara berjenjang dan saling menguntungkan; dan

h. mengembangkan kawasan penggalian dan atau pertambangan melalui pemanfaatan sumber daya mineral secara bijaksana dan berwawasan lingkungan pada lokasi-lokasi yang

memiliki deposit galian strategis.

5.1.2 Arahan Kawasan Strategis Kabupaten (KSK)

Kawasan strategis yang ada di wilayah Kabupaten, terdiri atas :

a. kawasan strategis provins

merupakan kawasan strategis bidang pertumbuhan ekonomi, terdiri atas :

a. kawasan Tanjung Berikat Kecamatan Lubuk Besar; dan

b. kawasan perkotaan Pangkalanbaru.

b. kawasan strategis Kabupaten

merupakan kawasan strategis bidang pertumbuhan ekonomi, terdiri atas:

a. kawasan agropolitan Kecamatan Pangkalanbaru, meliputi Desa pedindang dan mangkol;

b. kawasan agropolitan Kecamatan Sungaiselan, meliputi Kelurahan Sungaiselan dan Desa Lampur;

c. kawasan agropolitan Kecamatan Lubuk Besar, meliputi Desa Perlang, Kulur Ilir dan Kulur;

d. kawasan agropolitan Kecamatan Namang, meliputi Desa Namang, Jelutung, dan Belilik;

(4)

f. kawasan agropolitan Kecamatan Koba;

g. kawasan Tanjung Berikat Kecamatan Lubuk Besar; dan

h. kawasan perkotaan Pangkalanbaru sebagai PKL Promosi.

Pembiayaan pengembangan kawasan strategis tersebut, dialokasikan dari sumber dana anggaran pemerintah, pemerintah provinsi dan Pemerintah Kabupatenserta dari dari dana investasi

perorangan dan masyarakat maupun dana yang dibiayai bersama baik antar swasta/investor dengan pemerintah dan atau Pemerintah Kabupaten, dan dana lain lain dari penerimaan yang sah.

5.1.3 Ketentuan Umum Zonasi Kawasan Permukiman

Ketentuan umum peraturan zonasi kawasan permukiman, ditetapkan sebagai berikut :

a. peruntukan kawasan permukiman diperkenankan untuk dialih fungsikan sesuai dengan ketentuan peraturan perundang-undangan yang berlaku;

b. pada kawasan permukiman diperkenankan adanya sarana dan prasarana pendukung fasilitas permukiman sesuai dengan petunjuk teknis dan peraturan yang berlaku;

c. dalam kawasan permukiman masih diperkenankan dibangun prasarana wilayah sesuai dengan ketentuan peraturan yang berlaku;

d. kawasan permukiman harus dilengkapi dengan fasilitas sosial termasuk Ruang Terbuka Hijau perkotaan dengan luas paling sedikit 30% dari luas kawasan perkotaan;

e. dalam kawasan permukiman masih diperkenankan adanya kegiatan industri skala rumah tangga dan fasilitas sosial ekonomi lainnya dengan skala pelayanan lingkungan;

f. kawasan permukiman tidak diperkenankan dibangun di dalam kawasan lindung/konservasi dan lahan pertanian dengan irigasi teknis;

g. dalam kawasan permukiman tidak diperkenankan dikembangkan kegiatan yang mengganggu fungsi permukiman dan kelangsungan kehidupan sosial masyarakat;

h. pengembangan kawasan permukiman harus dilakukan sesuai ketentuan peraturan yang berlaku di bidang perumahan dan permukiman;

i. pembangunan hunian dan kegiatan lainnya di kawasan permukiman harus sesuai dengan peraturan teknis dan peraturan lainnya yang berlaku (KDB, KLB, sempadan bangunan, dan lain

sebagainya); dan

j. pada kawasan permukiman perkotaan harus disediakan prasarana dan sarana dasar pendukung permukiman yang tersambung dengan sistem prasarana perkotaan yang sudah ada.

5.2 Arahan Rencana Pembangunan Jangka Menengah Daerah (RPJMD)

5.2.1 Strategi dan Arah kebijakan

Dalam menentukan strategi pembangunan Kabupaten Bangka Tengah harus bersifat rasional dan obyektif dengan mempertimbangkan keadaan masa lalu dan saat ini, kepentingan

kebijakan dan persepsi yang diharapkan oleh pihak pemangku kepentingan pembangunan.

Strategi pembangunan yang akan digunakan dalam pembangunan Kabupaten Bangka Tengah tahun 2014-2019 guna mencapai visi, misi dan sasaran yang telah ditetapkan yaitu

sebagai berikut :

1) Strategi Penguatan dan Pemberdayaan SDM

Strategi ini dimaksudkan untuk menciptakan pemerataan kualitas sumber daya manusia, serta memberi ruang yang cukup bagi tumbuhnya partisipasi masyarakat pada berbagai

(5)

Strategi pembangunan ini merupakan upaya menciptakan situasi dan kondisi agar masyarakat berperan aktif dalam berbagai pembangunan. Selain itu strategi ini juga mendorong

masyarakat yang kurang beruntung agar dapat meningkatkan kemampuan dalam memenuhi kebutuhan hidupnya.

2) Strategi Pertumbuhan Sub Fungsi Unggulan

Strategi pertumbuhan sub fungsi unggulan diharapkan dapat menciptakan pertumbuhan ekonomi secara luas. Strategi ini adalah untuk meningkatkan kesejahteraan masyarakat

melalui perwujudan perekonomian daerah yang kuat dan berkeadilan, dalam rangka meningkatkan pendapatan masyarakat, menciptakan lapangan kerja dan kesempatan berusaha,

sehingga pada akhirnya terimplikasi pada pertumbuhan pendapatan perkapita penduduk dan meningkatkan Pendapatan Asli Daerah (PAD). Strategi pembangunan ini mencakup

upaya pendayagunaan berbagai potensi sumber-sumber pendapatan daerah dengan tidak memberatkan masyarakat dan pihak lain disertai optimalisasi, alokasi pembiayaan

pembangunan berdasarkan skala prioritas kebutuhan.

3) Strategi Pemerataan Pembangunan

Strategi ini bertujuan agar terjadi keseimbangan pertumbuhan yang cukup bagi tumbuhnya partisipasi masyarakat di berbagai bidang pembangunan, sehingga terjadi perkembangan

wilayah di daerah terpencil, pesisir dan pulau-pulau kecil serta di wilayah perbatasan dan tidak terjadi pemusatan pertumbuhan pembangunan hanya di sebagian wilayah perkotaan.

Strategi pembangunan ini mencakup upaya pemanfaatan nilai strategis yang dimiliki, untuk meningkatkan kemampuan daerah dalam pengembangan kawasan strategis melalui

pengembangan infrastruktur.

4) Strategi Efisiensi Penganggaran

Strategi efisiensi penganggaran dilakukan terhadap program-program pembangunan yang dirasa kurang efektif dan efisien, dengan harapan program-program pembangunan akan

lebih berdaya guna dan berhasil guna. Daya guna dan hasil guna dapat diukur dari proses yang lebih cepat, tepat, mudah dan murah, serta hasil dan manfaatnya lebih luas dengan

resiko seminimal mungkin. Strategi pembangunan ini mensyaratkan adanya telaah pada program-program pembangunan berdasarkan kebijakan umum dan prioritas anggaran.

5) Strategi Keserasian Pembangunan

Strategi keserasian pembangunan bertujuan agar dapat terjadi keharmonisan hubungan antar berbagai elemen masyarakat di dalam pelaksanaan pembangunan, serta dalam rangka

menjaga keseimbangan kepentingan. Keserasian juga dimaksudkan dalam pola hubungan kerja antar unit atau lembaga pemerintah dan antar wilayah pembangunan. Sehingga

dapat dikembangkan kerja sama internal/lembaga fungsional masyarakat, serta kerja sama eksternal lintas daerah baik antar pemerintah maupun antar pelaku pembangunan dalam

membangun berbagai bentuk kerja sama. Hal ini diperkuat dengan upaya untuk pengembangan jaringan kerja sama yang saling menguntungkan dengan berbagai pihak.

6) Strategi Kesinambungan Program Pembangunan

Strategi ini didasarkan bahwa perencanaan tidak hanya berhenti pada satu tahap, tetapi harus berlanjut sehingga menjamin adanya kemajuan terus menerus dalam pembangunan.

Dalam hal strategi kesinambungan ini mensyaratkan perlunya evaluasi dan pengawasan dalam pelaksanaan pembangunan, sehingga secara terus menerus dapat diadakan koreksi

dan perbaikan selama perencanaan dijalankan. Strategi ini mencakup upaya penciptaan keterkaitan (Interlinkages) yang tepat antar pembangunan berdimensi fisik, alam dengan

(6)

Berdasarkan Undang-undang Nomor 25 Tahun 2004 tentang Sistem Perencanaan Pembangunan Nasional, Kebijakan merupakan arah atau tindakan yang diambil oleh Pemerintah

Daerah dalam mewujudkan Visi dan Misi yang telah ditetapkan. Prioritas Pembangunan Daerah sebagai arah kebijakan pembangunan tahunan daerah harus menjadi instrumen untuk

mengajak masyarakat secara bersama-sama mendukung penyelenggaraan pemerintahan daerah secara rasional, obyektif dan adil serta selaras dengan agenda pembangunan nasional.

Visi dan Misi pemerintah Kabupaten Bangka Tengah Tahun 2014-2019, perlu dirumuskan dan dijabarkan lebih operasional ke dalam sejumlah program prioritas sehingga lebih mudah

diimplementasikan dan diukur tingkat keberhasilannya. Secara indikatif arah prioritas pembangunan daerah Kabupaten Bangka Tengah tahun 2011-2015 mengacu kepada Rencana

Pembangunan Jangka Menengah Nasional (RPJMN) 2010-2014, yaitu 11 prioritas :

1) Reformasi birokrasi dan tata kelola

Pemantapan tata kelola pemerintahan yang baik melalui terobosan kinerja secara terpadu, penuh integritas, taat kepada hukum yang bersih, berwibawa, efektif, transparan,

professional dan akuntabel dalam memberikan pelayanan publik.

2) Pendidikan

Peningkatan kualitas pendidikan dan akses pendidikan yang berkualitas, terjangkau, relevan dan efisien, peningkatan kualitas dan kesejahteraan tenaga pendidik.

3) Kesehatan

Peningkatan pelayanan kesehatan melalui peningkatan sarana kesehatan dan kualitas serta kuantitas tenaga kesehatan.

4) Penanggulangan Kemiskinan

Penurunan tingkat kemiskinan dari 3,65% pada tahun 2011 menjadi 1,45% pada tahun 2015, melalui perbaikan distribusi pendapatan dengan perlindungan sosial dan perluasan

kesempatan ekonomi masyarakat yang berpendapatan rendah, pembangunan rumah layak huni, sanitasi dan program air bersih

5) Ketahanan Pangan

Revitalisasi bidang pertanian dengan penyiapan dan penataan lahan, penyiapan infrastruktur dan peningkatan pola pangan harapan

6) Infrastruktur

Penyediaan infrastruktur dasar diprioritaskan untuk menjamin akses masyarakat terhadap jasa kegiatan infrastruktur, seperti air bersih, sanitasi, perumahan, transportasi, listrik serta

informasi dengan harga terjangkau bagi seluruh masyarakat. Pembangunan akses jalan, sarana transporatasi, penataan dan pengelolaan tata ruang serta perumahan.

7) Iklim Investasi dan Usaha

Peningkatan investasi melalui perbaikan kepastian hukum, penyederhanaan prosedur, perbaikan sistem informasi dan pengembangan kawasan ekonomi khusus.

8) Energi

Perlu adanya kearifan dalam pemakaian dan pemanfaatan energi

9) Lingkungan hidup dan bencana

Konservasi pengendalian kerusakan lingkungan hidup dan pemanfaatan lingkungan hidup mendukung pertumbuhan ekonomi dan kesejahteraan yang keberlanjutan, disertai

penguasaan dan pengelolaan risiko bencana untuk mengantisipasi perubahan iklim.

10) Daerah tertinggal, terdepan, terluar

(7)

11) Kebudayaan, kreativitas dan inovasi teknologi

Pengembangan dan perlindungan keanekaragaman budaya, karya seni, dan ilmu serta apresiasinya, untuk memperkaya khazanah artistik dan intelektual bagi tumbuh-mapannya jati

diri yang disertai pengembangan inovasi, ilmu pengetahuan, dan teknologi yang dilandasi oleh keunggulan Bangka Tengah sebagai daerah maritim dan kepulauan

5.2.2 Strategi dan Arah Kebijakan Mewujudkan Misi 1

Dalam upaya mewujudkan Misi pertama: Meningkatkan pengelolaan potensi sumber daya alam secara arif dan bijaksana melalui penguasaan dan pengembangan IPTEK dan IMTAQ,

berorientasi kepada ekonomi masyarakat, maka strategi dan arah kebijakan pembangunan yang ditempuh adalah dalam Tabel VI.1:

Tabel 5.1 Misi kesatu : Isu Strategis, Tujuan, Sasaran, Strategi dan Arah Kebijakan RPJMD Kabupaten Bangka Tengah Tahun 2011-2015

Isu Strategis Tujuan Sasaran Strategi Arah Kebijakan

1) Kurangnya ketersediaan infrastruktur sarana prasarana, lahan dan air dan kualitas SDM Pertanian

2) Lemahnya sistem perbenihan

3) Keterbatasan akses petani terhadap permodalan dan masih tingginya suku bunga usaha tani

4) Lemahnya kapasitas dan kelembagaan petani dan penyuluh 5) Belum berjalannya diversifikasi pangan dengan baik

6) Terdapatnya alih fungsi lahan perkebunan ke sektor lainnya 7) Adanya perambahan hutan dan illegal logging

Mengoptimalkan

Memfokuskan arah pembangunan sektor pertanian dan kehutanan pada pembangunan dasar-dasar yang kuat di sektor pertanian dan kehutanan untuk tahap pembangunan jangka panjang

a. pada sektor perkebunan/kehutanan fokuskan perkebunan sawit, karet, pengembangan HTR, dan penataan kawasan hutan kota

b. pada sektor peternakan mewujudkan swasembada daging sapi pada tahun 2014

a. Rendahnya produktifitas perikanan karena kegiatan perikanan tangkap sebagian besar masih menggunakan sarana penangkapan tradisional dan belum didukung dengan adanya prasarana pelabuhan perikanan yang memadai dengan keterbatasan kelengkapan sarana prasarana TPI/PPI

b. Masih banyaknya masyarakat miskin di wilayah pesisir dan pulau-pulau kecil

c. Kegiatan usaha perikanan masih berskala kecil dan konvensional

d. Lemahnya permodalan dan kelembagaan yang belum mapan

e. Belum tersedianya tata ruang kawasan wisata bahari/laut, pantai dan konservasi

f. Masih adanya pemanfaatan sumber daya laut secara illegal, aktifitas penambangan dan merusak ekosistem laut serta transasksi laut

Memfokuskan arah pembangunan sektor kelautan dan perikanan pada pembangunan dasar-dasar yang kuat di sektor kelautan dan perikanan untuk tahap pembangunan jangka panjang

(8)

Isu Strategis Tujuan Sasaran Strategi Arah Kebijakan

a. Kerusakan tanah, air, dan pencemaran lingkungan di beberapa tempat wilayah Kabupaten Bangka Tengah akibat dari penambangan

b. Masih rendahnya pengetahuan dan tingkat kepedulian masyarakat dan pengusaha tentang pentingnya kelestarian lingkungan hidup

Mengoptimalkan

pengelolaan dan pemanfaatan potensi SDA untuk peningkatan kesejahteraan

masyarakat serta menjaga kelestarian lingkungan

a. Meningkatnya

pengelolaan SDA pertambangan dengan tetap memandang azas berkelanjutan

b. Meningkatnya

pengendalian kerusakan lingkungan hidup

Pertumbuhan Sub Fungsi Unggulan

Memfokuskan arah pembangunan sektor energi, sumber daya alam, dan lingkungan hidup pada pembangunan dasar-dasar yang kuat di sektor energi, sumber daya alam, dan lingkungan hidup untuk tahap pembangunan jangka panjang melalui:

a. Peningkatan pengelolaan sda pertambangan dengan tetap memandang azas berkelanjutan dan pengendalian kerusakan lingkungan hidup yang ditandai dengan berkembangnya proses rehabilitasi lahan bekas areal pertambangan, konservasi sumber daya alam dan lingkungan hidup yang disertai dengan menguatnya partisipasi aktif masyarakat; terpeliharanya keanekaragaman hayati dan kekhasan sumber daya alam tropis lainnya, b. Penanganan masalah persampahan dengan sistem

poac (planning, organizing, actuating and controlling)

(9)

5.2.3 Strategi dan Arah Kebijakan Mewujudkan Misi 2

Dalam upaya mewujudkan Misi kedua: Menciptakan situasi politik dan keamanan yang kondusif untuk memacu iklim usaha dan investasi, maka strategi dan arah kebijakan pembangunan

yang ditempuh adalah:

Tabel 5.2 Misi kedua : Isu Strategis, Tujuan, Sasaran, Strategi dan Arah Kebijakan RPJMD Kabupaten Bangka Tengah Tahun 2011-2015

Isu Strategis Tujuan Sasaran Strategi Arah Kebijakan

a. Belum optimalnya kinerja aparat birokrasi dalam memberikan pelayanan publik

b. Belum kondusifnya peraturan perundangan di daerah bagi pengembangan usaha, pengelolaan pendapatan daerah, pengelolaan potensi sumber daya alam, perizinan dan investasi

Mewujudkan sistem politik dan keamanan yang dinamis,

pemerintahan yang

bertanggungjawab, penegakan hukum yang adil, koordinasi yang baik dengan lembaga legislatif dan partai politik, ormas serta media massa sebagai lembaga kontrol sosial atas pelaksanaan pemerintahan

Meningkatnya

ketertiban dan keamanan daerah, yang ditandai suasana kehidupan yang kondusif dalam masyarakat

Keserasian Pembangunan

a. Meletakan dasar-dasar yang kuat dalam menciptakan kesatuan bangsa, perlindungan, dan pemberdayaan masyarakat

b. Meletakan dasar-dasar yang kuat bagi penciptaan layanan ketertiban umum dan keamanan

Proses konsultasi antara Pemerintah Daerah, DPRD dan masyarakat sipil seringkali memerlukan waktu yang panjang, bertahap dan tidak pasti sehingga berdampak pada lambatnya pengambilan keputusan

Meningkatnya mutu hubungan kerja antara legislatif dengan eksekutif

Keserasian Pembangunan

(10)

Isu Strategis Tujuan Sasaran Strategi Arah Kebijakan

a. Belum optimalnya kinerja aparat birokrasi dalam memberikan pelayanan publik

b. Masih rendahnya kualitas sumber daya manusia yang ada

c. Lemahnya koordinasi antara Pemerintah Pusat, Provinsi dan Kabupaten

a. Meletakan dasar-dasar integrasi dan harmonisasi yang kuat di bidang perencanaan pembangunan

b. Meletakkan dasar-dasar yang kuat dalam mengembangkan substansi (materi) hukum, struktur (kelembagaan), kultur, dan struktur organisasi pemkab, dan ketatalaksanaan organisasi

• reformasi birokrasi dan tata kelola pemerintahan yang bersih, efektif, transparan, professional dan akuntabel dalam memberikan pelayanan publik

• Pelaksanaan desentralisasi kewenangan perijinan perbaikan kepastian hukum, penyederhanaan prosedur, standarisasi pelayanan, biaya dan kecepatan perijinan c. Meletakan dasar-dasar yang kuat dibidang pengelolaan

sarana dan prasarana fisik dalam mendukung penyelenggaraan pemerintah

d. Meletakkan dasar-dasar yang kuat di bidang pengelolaan sumber daya keuangan dalam mendukung penyelenggaraan pemerintahan pembangunan

a. Belum optimalnya kinerja aparat birokrasi dalam memberikan pelayanan publik

b. Masih rendahnya kualitas sumber daya manusia yang ada

c. Lemahnya koordinasi antara Pemerintah Pusat, Provinsi dan Kabupaten

Meningkatkan kinerja penyelenggaraan pemerintahan melalui pengawasan

a. Belum kondusifnya peraturan perundangan di daerah bagi pengembangan usaha, pengelolaan pendapatan daerah,

pengelolaan potensi sumber daya alam, perizinan dan investasi

b. Terbatasnya infrastruktur, sarana dan prasarana perekonomian dan pemerintahan (jalan, pelabuhan,angkutan umum, listrik, telepon, air bersih dan pasar) yang menghambat pengembangan usaha dan pelayanan publik

c. Belum Optimalnya Investasi Swasta

Meningkatkan kemitraan antara

a. Memfokuskan arah pembangunan sektor industri, perdagangan, koperasi, dan penanaman modal pada pembangunan dasar-dasar yang kuat di sektor industri, perdagangan, koperasi dan penanaman modal untuk tahap pembangunan jangka panjang

pada sektor perindustrian, kita fokuskan pada pengembangan potensi industri kecil dengan meningkatkan kualitas produksi yang mampu berdaya saing tinggi

• kemudahan pelayanan perijinan, perbaikan infrastruktur pendukung dan perbaikan sistem informasi peluang investasi yang konkrit tentang komoditi unggulan daerah yang dapat diakses oleh para penanam modal serta pengembangan kawasan strategis kabupaten b. Meletakkan dasar-dasar yang kuat bagi terciptanya integrasi

(11)

Isu Strategis Tujuan Sasaran Strategi Arah Kebijakan

a. Masih Tingginya Tingkat Pengangguran Dan Masih Adanya Kemiskinan

b. Terbatasnya infrastruktur, sarana dan prasarana perekonomian dan pemerintahan (jalan, pelabuhan,angkutan umum, listrik, telepon, air bersih dan pasar) yang menghambat pengembangan usaha dan pelayanan publik

c. Belum Optimalnya Investasi Swasta

Menyediakan fasilitas dan insentif untuk menarik minat investor

Meningkatnya kualitas tenaga kerja yang sesuai dengan kebutuhan pasar

Penguatan dan pemberdayaan SDM

Memfokuskan arah pembangunan tenaga kerja pada pembangunan dasar-dasar yang kuat di sektor tenaga kerja untuk tahap pembangunan jangka panjang penciptaan lapangan pekerjaan melalui pengembangan sektor-sektor unggulan . peningkatan program penanggulangan kemiskinan

a. Belum kondusifnya peraturan perundangan di daerah bagi pengembangan usaha, pengelolaan pendapatan daerah,

pengelolaan potensi sumber daya alam, perizinan dan investasi

b. Pada sektor pariwisata masih kurangnya infrastruktur dan fasilitas pendukung sektor pariwisata seperti akses jalan, energi listrik dan air, SDM professional di bidang

pariwisata dan kurangnya investor

Meningkatnya pariwisata dengan memanfaatkan potensi objek wisata tujuan daerah

Pertumbuhan Sub Fungsi Unggulan

(12)

5.2.4 Strategi dan Arah Kebijakan Mewujudkan Misi 3

Dalam upaya mewujudkan Misi ketiga: Meningkatkan sarana dan prasarana untuk memacu percepatan pelaksanaan pembangunan, maka strategi pembangunan yang ditempuh adalah:

Tabel 5.3 Misi ketiga : Isu Strategis, Tujuan, Sasaran, Strategi dan Arah Kebijakan RPJMD Kabupaten Bangka Tengah Tahun 2011-2015

Isu Strategis Tujuan Sasaran Strategi Arah Kebijakan

1) Masih Belum Berkembangnya Industri Dan Perdagangan Dikarenakan Masih Belum Optimalnya Sarana Prasarana pendukung (Transportasi, Pelabuhan) Dan Pasar Sebagai Sarana Perdagangan

2) Terbatasnya infrastruktur, sarana dan prasarana perekonomian dan pemerintahan (jalan, pelabuhan, angkutan umum, listrik, telepon, air bersih dan pasar) yang menghambat pengembangan usaha dan pelayanan publik

3) Belum Optimalnya Pengembangan Kawasan Pulau-Pulau Terdepan Dan Terpencil, baik dalam hal sarana dan prasarana infrastruktur pendukung perekonomian maupun sektor pendidikan dan kesehatan

a. Memfokuskan arah pembangunan sektor pekerjaan umum dan perhubungan pada pembangunan dasar-dasar yang kuat di sektor pekerjaanumum dan perhubungan untuk tahap pembangunan jangka panjang

b. Meletakkan dasar-dasar yang kuat bagi terciptanya integrasi dalam pembangunan di bidang ekonomi dan pembangunan

• pada sektor perhubungan, dititikberatkan pada pengoptimalisasian pelabuhan sungaiselan, donasi dan parkir bandara depati amir, pembangunan pelabuhan batu beriga, pembangunan terminal terpadu dan penyelenggaraan sistem transportasi masyarakat murah di kawasan perkotaan

• pembangunan infrastruktur jalan, infrastruktur pendidikan, kesehatan, air bersih, listrik di daerah terpencil, pengoptimalisasian akses pelayanan pendidikan dan kesehatan, pemberdayaan perekonomian masyarakat pulau-pulau terpencil dan pengembangan potensi wisata pulau terpencil

• Pengembangan sistem jaringan listrik melalui kebijakan rencana umum ketenagalistrikan daerah (rukd)

Terbatasnya infrastruktur, sarana dan prasarana perekonomian dan pemerintahan (jalan, pelabuhan,angkutan umum, listrik, telepon, air bersih dan pasar) yang menghambat pengembangan usaha dan pelayanan publik

Meletakan dasar-dasar yang kuat dibidang pengelolaan sarana dan prasarana fisik dalam mendukung penyelenggaraan pemerintah

• Pengembangan sistem jaringan listrik melalui kebijakan rencana umum ketenagalistrikan daerah (rukd)

Belum optimalnya penataan dan pengembangan kawasan-kawasan strategis Kabupaten

Memfokuskan arah pembangunan sektor pekerjaan umum dan perhubungan pada pembangunan dasar-dasar yang kuat di sektor pekerjaan umum dan perhubungan untuk tahap pembangunan jangka panjang

• peningkatan kualitas perencanaan tata ruang serta konsistensi pemanfaatan ruang dalam rangka pengendalian pemanfaatan ruang.

(13)

5.2.5 Strategi dan Arah Kebijakan Mewujudkan Misi 4

Dalam upaya mewujudkan Misi keempat: Meningkatkan kualitas sumber daya manusia, maka strategi pembangunan yang ditempuh adalah:

Tabel 5.4 Misi keempat : Isu Strategis, Tujuan, Sasaran, Strategi dan Arah Kebijakan RPJMD Kabupaten Bangka Tengah Tahun 2011-2015

Isu Strategis Tujuan Sasaran Strategi Arah Kebijakan

a. Masih rendahnya kualitas sumber daya manusia yang ada b. Belum Optimalnya Pelayanan Pendidikan Akibat Belum

Meratanya Pencapaian Hasil Pendidikan Terutama Di Daerah Tertinggal, Perdesaan Dan Terisolasi Sebagai Akibat Terbatasnya Prasarana Dan Sarana Pendidikan Dan Terbatasnya Jumlah Tenaga Pengajar

Memfokuskan arah pembangunan sektor pendidikan dan kebudayaan dan dinas pariwisata, seni dan budaya pada pembangunan dasar-dasar yang kuat di sektor pendidikan, kebudayaan, dan pariwisata untuk tahap pembangunan jangka panjang

Peningkatan kualitas sumber daya manusia melalui peningkatan mutu pendidikan,tenaga pendidik , dan sarana infrastruktur penunjang didukung dengan penguasaan ilmu pengetahuan dan teknologi

a. Terbatasnya Aksesibilitas Terhadap Pelayanan Kesehatan Yang Berkualitas Terutama Pada Kelompok Rentan Seperti: Penduduk Miskin, Perbatasan, Dan Kepulauan Terdepan

b. Belum Terlindunginya Masyarakat Secara Maksimal Terhadap Beban Pembiayaan Kesehatan

c. Belum teratasi permasalahan PHBS secara menyeluruh d. Masih rendahnya penanggulangan penyakit menular

Meningkatnya derajat kesehatan masyarakat

Penguatan dan pemberdayaan SDM

Memfokuskan arah pembangunan sektor kesehatan pada pembangunan dasar-dasar yang kuat di sektor kesehatan untuk tahap pembangunan jangka panjang

peningkatan pelayanan kesehatan, melalui kemudahan pelayanan jamkesda, peningkatan pelayanan puskesmas dan jaringannya serta pembangunan infrastruktur kesehatan terutama di daerah terpencil

a. Masih Tingginya Tingkat Pengangguran Dan Masih Adanya Kemiskinan

b. Belum optimalnya penanganan terhadap Penyandang Masalah Kesejahteraan Sosial (PMKS) dan Pemberdayaan Kelembagaan Kesejahteraan Sosial dan Potensi Sumber Kesejahteraan Sosial (PSKS)

c. Belum Optimalnya Pengembangan Kawasan Pulau-Pulau Terdepan Dan Terpencil, baik dalam hal sarana dan prasarana infrastruktur pendukung perekonomian maupun sektor pendidikan dan kesehatan

Meletakan dasar-dasar yang kuat bagi terciptanya integrasi dalam pembangunan di bidang kesejahteraan sosial

• Pembangunan infrastruktur jalan, infrastruktur pendidikan, kesehatan, air bersih, listrik di daerah terpencil, pengoptimalisasian akses pelayanan pendidikan dan kesehatan, pemberdayaan perekonomian masyarakat pulau-pulau terpencil dan pengembangan potensi wisata pulau terpencil

• Penciptaan lapangan pekerjaan melalui pengembangan sektor-sektor unggulan . peningkatan program penanggulangan kemiskinan

a. Regulasi tentang Pengelolaan Keuangan Daerah yang sering mengalami perubahan.

b. Belum Kondusifnya Peraturan Perundangan Di Daerah Bagi Pengembangan Usaha, Pengelolaan Pendapatan Daerah, Pengelolaan Potensi Sumber Daya Alam, Perizinan Dan Investasi

c. Adanya ketergantungan terhadap dana dari pusat.

d. Kebijakan fiskal yang kurang menguntungkan bagi daerah. e. Tingkat kesadaran Wajib Pajak yang minim

Mendorong

(14)

5.2.6 Strategi dan Arah Kebijakan Mewujudkan Misi 5

Dalam upaya mewujudkan Misi kelima: Meningkatkan kualitas dan kuantitas pelayanan publik melalui penyelenggaraan pemerintahan yang bersih dan terbuka maka strategi

pembangunan yang ditempuh adalah:

Tabel 5.5 Misi kelima : Isu Strategis, Tujuan, Sasaran, Strategi dan Arah Kebijakan RPJMD Kabupaten Bangka Tengah Tahun 2011-2015

Isu Strategis Tujuan Sasaran Strategi Arah Kebijakan

a. Masih rendahnya kualitas sumber daya manusia yang ada b. Terbatasnya infrastruktur, sarana dan prasarana perekonomian

dan pemerintahan (jalan, pelabuhan,angkutan umum, listrik, telepon, air bersih dan pasar) yang menghambat pengembangan usaha dan pelayanan publik

c. Belum Optimalnya Kinerja Aparat Birokrasi Dalam Memberikan Pelayanan Publik

Meningkatkan kualitas pelayanan publik dan

kemampuan masyarakat dalam penguasaan dan pemanfaatan IPTEK melalui

pengembangan sistem informasi dan teknologi

Mewujudkan pelayanan kepada masyarakat secara bersih dan baik (Good Governance)

Penguatan dan pemberdayaan SDM

a. Meletakan dasar-dasar yang kuat bagi pengelolaan sumber daya aparatur daerah

b. Meletakan dasar-dasar yang kuat bagi penciptaan layanan ketertiban umum dan keamanan

c. Meletakan dasar-dasar yang kuat bagi pengelolaan administrasi, kehumasan, dan rumah tangga

d. Meletakan dasar-dasar yang kuat di bidang pelaksanaan tugas pokok dan fungsi manajemen penyelenggaraan pemerintahan kecamatan, desa, dan kelurahan

a. Masih rendahnya kualitas sumber daya manusia yang ada b. Keterbatasan sarana prasarana jaringan sistem komunikasi

dan informasi administrasi kependudukan serta sumber daya listrik, sehingga pengembangan teknologinya belum optimal c. Kualitas penyajian data kependudukan belum optimal

d. Belum optimalnya pemahaman masyarakat akan pentingnya kepemilikan dokumen kependudukan dan pencatatan sipil

Meningkatnya pelayanan

Kependudukan dan Catatan Sipil

Penguatan dan pemberdayaan SDM

(15)

5.3 Arah Kebijakan Bidang CIpta Karya

Pembangunan infrastruktur pekerjaan umum diselenggarakan dalam rangka mencapai visi jangka panjang ‘Tersedianya Infrastruktur Pekerjaan Umum dan Permukiman yang Andal

untuk Mendukung Indonesia Sejahtera 2025’. Untuk itu dalam mengantisipasi tantangan ke depan menuju kondisi yang sesuai dengan tuntutan paradigm baru pembangunan maka Dinas

Pekerjaan Umum Kabupaten Bangka Tengah mempunyai visi adalah sebagai berikut :

‘Terwujudnya Pembangunan yang Berkesinambungan dengan Didukung Sumber Daya Manusia yang Berkualitas, Handal dan Profesional’

Dan mempunyai Misi di bidang Cipta Karya yaitu : Meningkatkan kualitas sarana dan prasarana dasar permukiman yang produktif melalui fasilitas pengembangan infrastruktur

permukiman yang terpadu

Sehingga arah kebijakan pembangunan bidang pekerjaan umum Kabupaten Bangka Tengah adalah sebagai berikut :

1. Sektor Pengembangan Permukiman, dengan arah kebijakan sebagai berikut :

a. Menata kawasan kumuh di Kabupaten Bangka Tengah

b. Pembangunan sarana dan prasarana permukiman sehat

c. Fasilitasi kredit mikro untuk pembangunan dan perbaikan perumahan

d. Pembangunan infrastruktur pedesaan

e. Pembangunan sarana dan prasarana pemakaman

2. Sektor Air Minum, dengan arah kebijakan sebagai berikut :

a. Menyusun rencana pengelolaan air minum di Kabupaten Bangka tengah

b. Penyediaan sarana air bersih bagi masyarakat

c. Pemeliharaan/optimalisasi sarana dan prasarana air bersih

d. Peningkatan kapasitas kelembagaan pengelolaan air minum

3. Sektor Penyehatan Lingkungan Permukiman, dengan arah kebijakan sebagai berikut :

a. Penambahan prasarana dan sarana persampahan sesuai dengan kebutuhan

b. Membangun sarana dan prasarana dasar sanitasi bagi masyarakat berpenghasilan rendah

c. Memfasilitasi pembangunan IPAL sistim terpusat maupun komunal dan pendukungnya

4. Sektor Penataan Bangunan dan Lingkungan, dengan arah kebijakan sebagai berikut :

a. Penyusunan Rencana Tata Bangunan dan Lingkungan

b. Peningkatan kesiagaan dan pencegahan bahaya kebakaran

c. Pengawasan dan perizinan bangunan gedung

d. Penyusunan rencana ruang terbuka hijau

(16)

Beberapa dokumen yang telah disusun oleh Pemerintah Kabupaten Bangka Tengah dalam melaksanakan strategi dalam bidang Cipta Karya yang terpadu dapat dilihat pada tabel berikut.

Tabel 5.6 Matriks Identifikasi Rencana Pembangunan Bidang Cipta Karya Kabupaten Bangka Tengah

No Produk Rencana Status

(Ada/Tidak) Arahan Pembangunan Lokasi Sektor

1 Rencana Tata Ruang Wilayah Kabupaten (RTRWK) Ada

RTRW Kabupaten berfungsi sebagai arahan struktur dan pola ruang, pemanfaatan sumberdaya dan pembangunan daerah serta penyelaras kebijakan penataan ruang Nasional, Provinsi dan Kabupaten/Kota yang berbatasan

Kabupaten Bangka

Tengah Penataan Ruang

2 Rencana Detail Tata Ruang (RDTR) Proses

Penyusunan

-Kecamatan Koba

dan Pangkalanbaru Penataan Ruang

3 Rencana Tata Bangunan dan Lingkungan Tidak - - Penataan Bangunan dan

Lingkungan

4 Rencana Induk Sistem Penyediaan Air Minum

(RISPAM) Ada

Berfungsi memberikan gambaran pengelolaan SPAM dan menjadi acuan dalam pembangunan dan pengembangan pelayanan air minum di Kabupaten Bangka Tengah yang dapat lebih ekonomis, efisien dan terjangkau

Kabupaten Bangka

Tengah Pengembangan Air Minum

5 Strategi Sanitasi Kota (SSK) Ada

Sebagai dokumen acuan bagi implementasi program percepatan pembangunan yang berisi tentang rencana strategis dan rencana tindak pembangunan sanitasi di Kabupaten Bangka Tengah

Kabupaten Bangka Tengah

Penyehatan Lingkungan Permukiman

6 Rencana Pembangunan dan Pengembangan Kawasan Permukiman (RP2KP)

Proses Penyusunan

sebagai acuan bagi implementasi program-program pembangunan permukiman dan infrastruktur perkotaan, sehingga dapat terintegrasi dengan program-program pembangunan lainnya yang telah ada

Gambar

Tabel 5.1 Misi kesatu : Isu Strategis, Tujuan, Sasaran, Strategi dan Arah Kebijakan RPJMD Kabupaten Bangka Tengah Tahun 2011-2015
Tabel 5.2 Misi kedua : Isu Strategis, Tujuan, Sasaran, Strategi dan Arah Kebijakan RPJMD Kabupaten Bangka Tengah Tahun 2011-2015
Tabel 5.3 Misi ketiga : Isu Strategis, Tujuan, Sasaran, Strategi dan Arah Kebijakan RPJMD Kabupaten Bangka Tengah Tahun 2011-2015
Tabel 5.4 Misi keempat : Isu Strategis, Tujuan, Sasaran, Strategi dan Arah Kebijakan RPJMD Kabupaten Bangka Tengah Tahun 2011-2015
+3

Referensi

Dokumen terkait

Sebagaimana yang telah kita ketahui bersama, bahwa Islam merupakan agama tauhid yang mengajak manusia untuk memurnikan ibadah mereka hanya kepada Allah dan

Ketika saya merasa tidak mampu dalam beberapa hal, saya mencoba mengingatkan diri saya bahwa sebagian besar orang lain juga merasakan hal yang saya

Sedangkan untuk variabel harga dengan keputusan pembelian kosmetik wardah diperoleh hasil Thitung 0,514 <Ttabel 2,01174 dengan nilai signifikansi 0,610 >

Sebagai contoh, di dunia nyata kita menggunakan peralatan yang sifatnya fisik seperti pensil, penggaris dan jangka, sedangkan dalam Geogebra kita dapat

Sesuai dengan subyek penelitian yang merupakan pendengar radio salah satu program dari RRI di Surabaya, kota Surabaya dipilih karena para pendengar tersebut berdomisili

Selaku dekan Fakultas Psikologi Universitas Katolik Widya Mandala Surabaya yang telah banyak memberikan dukungan serta kebijakan pada akademik saya.. Hapsari,

Cooling Tower mini dengan menggunakan bahan dari plastik berupa ember dengan memberikan 1 buah fan di bagian bawah dan 2 buah fan di bagian atas yang berfungsi

faktual dalam bahasa yang jelas, sistematis dan logis, dalam karya yang estetis, dalam gerakan yang mencerminkan anak sehat, dan dalam tindakan yang mencerminkan perilaku