• Tidak ada hasil yang ditemukan

Embun Pagi. Jun 29, For subscription of our Daily Focus, please contact us at

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2022

Membagikan "Embun Pagi. Jun 29, For subscription of our Daily Focus, please contact us at"

Copied!
9
0
0

Teks penuh

(1)

Nur Marini +62-21-515-1140 marini@dwsec-id.com For subscription of our Daily Focus, please contact us at research@dwsec-id.com

Price of imported fruits (left) vs local (right)

Embun Pagi

The price of fruits in our backyard vs. from the next door neighbor

Indonesia adalah negara tropis yang mengisyaratkan kita bahwa negara ini sangat subur. Memang, banyak produk pertanian dipanen termasuk buah-buahan. Banyak bagian dari Indonesia terkenal untuk buah-buahan yang lezat: Indramayu terkenal dengan buah mangga, Sleman di Yogyakarta terkenal sebagai produsen kualitas salak pondoh super, daerah Gayo di Aceh Tengah juga terkenal dengan kualitas alpukat top dengan tekstur tidak berserat.

Buah ini kualitas yang sangat baik dianggap komoditas dolar produktif baik (yaitu, ekspor). Menurut data dari Badan Pusat Statistik (BPS), nilai ekspor buah-buahan pada tahun 2013 mencapai USD418mn (4% YoY). Produksi buah-buahan populer adalah mangga (2,192.9ton / tahun), manggis (139.608 ton / tahun), dan salak 1,030.4ton / tahun). Buah-buahan yang diekspor ke beberapa negara seperti Singapura, Malaysia, Vietnam, Cina, dan Uni Emirat Arab.

Berdasarkan pengamatan lapangan kami, kami menemukan beberapa fakta menarik.

Dalam kunjungan terakhir kami ke salah satu supermarket (supermarket penghasilan menengah), buah-buahan impor lebih mudah ditemukan di lapangan. Apa yang lebih menarik adalah bahwa buah-buahan impor yang lebih besar ukurannya dan jumlah lebih banyak dan apa yang tertangkap kita terkejut adalah bahwa buah-buahan impor yang lebih murah dari pada buah-buahan lokal. Apel diproduksi secara lokal harganya IDR65,000 / kg sedangkan apel impor yang harga IDR49,500 / kg (lihat gambar di bawah). Menurut wawancara kami dengan seorang penjual, kami menemukan bahwa ini adalah karena kebanyakan semua buah-buahan lokal yang diekspor dan sulit untuk mengamankan pasokan. Namun, konsumsi buah dalam negeri masih tinggi. Menurut Tropical Hortikultura Research Center, konsumsi buah dalam negeri mencapai 18.5 juta ton buah per tahun. Berdasarkan angka 2014, impor buah terbesar berasal dari China (82,7%), Amerika Serikat (4,7%), Thailand (4,5%), Vietnam (1,2%), Australia (0,6%), dan lain-lain (6,3%). Kami akan menambahkan lebih banyak warna untuk masalah ini di edisi berikutnya.

Market Index

Last Trade Chg (%) MoM YoY

JCI 4,923.0 0.1 -5.7 1.5

MSCI EM 980.6 -0.8 -1.6 -5.5

HANG SENG 26,663.9 -1.8 -1.0 16.9

KOSPI 2,090.3 -1.1 -1.2 5.1

FTSE 6,753.7 -0.8 -2.5 0.7

DJIA 17,946.7 0.3 -0.7 6.2

NASDAQ 5,080.5 -0.6 0.8 16.2

Valuation

2015F P/E (x) P/B (x) ROE (%)

JCI 15.5 2.5 18.4

Key Rates

Last Trade Chg (bps) MoM YoY

Policy Rate 7.50 0 -25 -25

3yr 8.07 2 22 51

10yr 8.32 11 16 3

FX

Last Trade Chg (%) MoM YoY

USD/IDR 13,308.00 -0.2 0.8 10.2

USD/KRW 1,116.44 0.6 0.7 10.3

USD/JPY 123.85 0.2 -0.2 22.2

USD/CNY 6.21 0.0 0.1 -0.3

Commodities

Last Trade Chg (%) MoM YoY

WTI 59.6 -0.1 -1.6 -38.2

Gold 1,175.5 0.2 -1.3 -11.4

Coal 61.8 -1.0 -0.6 -25.4

Palm Oil 667.5 -1.9 0.0 -24.9

Rubber 132.9 0.0 -2.3 -11.0

Nickel 12,450.0 -2.0 -1.3 -34.2

Copper 5,755.0 -0.3 -4.3 -17.1

Tin 14,895.0 0.1 -3.4 -33.6

JCI Index VS MSCI Emerging Markets

1,200 5,500

(pt) JCI MSCI EM (pt)

(2)

Local flashes

GGRM: Gudang Garam Bagikan Dividen Rp800/Saham. PT Gudang Garam Tbk membagikan dividen sebesar Rp800/lembar saham dalam rapat umum pemegang saham tahun buku 2014 atau sama dengan 2013. "Pembagian dividen ini dilakukan dengan pertimbangan kebutuhan perseroan," kata Direktur Gudang Garam Heru Budiman. (Bisnis Indonesia)

LSIP: London Sumatra akuisisi perusahaan properti. PT PP London Sumatra Indonesia Tbk (LSIP) memeluk anak usaha baru. Emiten perkebunan ini mengakuisisi 56,7 juta saham atau setara 50% kepemiikan di Asian Assets Management Pte. Ltd. Nilai transaksinya adalah US$ 39 juta. Dengan perkiraan nilai tukar di kisaran Rp 13.300, maka transaksinya setara Rp 518,7 miliar. “Ini didanai oleh kas internal LSIP,” ungkap Endah Madnawidjaja, Sekretaris Perusahaan LSIP. (Kontan)

MDLN: Modernland catatkan penjualan lahan 135 ha. Di saat penjualan lahan industri dilanda kelesuan, PT Modernland Realty Tbk (MDLN) justru mampu mendulang penjualan yang cukup positif. Lihat saja, hingga pertengahan Juni, emiten properti ini mencatatkan penjualan lahan seluas 135 hektare (ha). Ini berarti MDLN sudah hampir menggapai target penjualan lahan yang dipatok hingga akhir tahun seluas 145 ha.

Kendati sudah meraih 93,1% target penjualan lahan, perseroan belum berencana merevisi target. "Kita belum mau menaikkan target," kata Cuncun Wijaja, Sekretaris perusahaan MDLN. (Kontan)

MPPA: Matahari berencana buka dua gerai Foodmart Primo. PT Matahari Putra Prima Tbk (MPPA) yang mengoperasikan ritel Hypermart, Foodmart, dan Boston Health &

Beauty meluncurkan secara perdana format supermarket baru bertajuk Foodmart Primo. Gerai baru yang berlokasi di Lippo Village Karawaci tersebut pun resmi dibuka pada Jumat (26/6) lalu. Direktur Komunikasi Korporasi PT Matahari Putra Prima Tbk (MPPA), Danny Konjongian mengatakan keberadaaan gerai Foodmart bagi perseroan sama pentingnya dengan ritel lain seperti Hypermart biarpun skalanya lebih kecil.

Untuk itu, perseroan pun membuat inovasi baru dengan meluncurkan format supermarket bertajuk Foodmart Primo yang merupakan improvisasi dari Foodmart Gourmert. (Kontan)

MASA: Multistrada siapkan US$ 30 juta menambah mesin. PT Multistrada Arah Sarana Tbk (MASA) menyiapkan dana US$ 30 juta untuk membeli mesin-mesin tambahan guna memaksimalkan kapasitas produksi ban kendaraan penumpang. Akan ada tambahan volume produksi 5.000 unit ban tiap hari, difokuskan untuk ekspor. Saat ini, kapasitas produksi ban penumpang perusahaan dengan kode saham MASA di Bursa Efek Indonesia ini sekitar 28.500 unit per hari. Dengan tambahan 5.000 unit artinya MASA bisa memproduksi ban penumpang 32.500 unit. (Kontan)

TKIM: Tjiwi Kimia fokus selesaikan proyek pembangkit. Pabrik Kertas Tjiwi Kimia Tbk (TKIM) fokus menyelesaikan pembangunan pembangkit listrik di Jawa Timur. Proyek setrum berkapasitas 90 megawatt (MW) itu ditargetkan rampung akhir tahun ini.

Arman Sutedja, Direktur Tjiwi Kimia bilang, setelah proyek pembangkit senilai US$ 110 juta rampung, barulah mereka menyusun rencana penambahan produksi. "Jika proyek pembangkit rampung, barulah kami menambah mesin," kata Arman. (Kontan)

ISAT: Indosat Siapkan Rp 9,2 Triliun. PT Indosat Tbk (ISAT) menyiapkan dana tunai hingga sebesar US$ 697,93 juta atau sekitar Rp 9,2 triliun untuk membeli kembali surat utang perseroan. Meski mengeluarkan dana besar, anak usaha Ooredoo Group tersebut masih memiliki dana yang cukup untuk membiayai ekspansi pada semester II-2015.

Indosat akan membayar penuh surat utang bergaransi (guaranteed notes) senilai US$ 650 juta pada 29 Juli 2015. Selain melunasi pokok surat utang, perseroan akan membayar price value dan premi sebesar US$ 23,96 juta. Price value tersebut setara 103,6875 persen dari total pokok surat utang. (Berita Satu)

(3)

Technical analysis

View from the Charts

Pada perdagangan akhir pekan kemarin, IHSG menjadi satu-satunya bursa di Asia yang ditutup menguat 0.1% ditengah membaranya indeks di bursa-bursa utama Asia. IHSG mencatatkan penguatan 3.02pts ditutup pada level 4,923 dengan total nilai transaksi yang diperdagangkan seluruhnya berjumlah IDR4.27tr, IHSG mencoba kembali pada area positif konsolidasi 4,935-5,010.

Sejumlah saham unggulan, seperti; UNTR, BBRI, GGRM, TLKM, membukukan penguatan rata-rata 1.7%, berhasil mendorong serta menahan IHSG dari gempuran sentiment negatif global. Dibandingkan hari perdagangan sebelumnya, posisi stochastic IHSG telah bergerak dari posisi dasar oversold menjadi 26.7% memasuki area trading stochasticnya. Demikian pula jumlah saham yang diperdagangkan akhir kemarin terlihat lebih besar 30%, dibandingkan total yang diperdagangkan pada hari sebelumnya.

Meskipun minim signal dua katalis tersebut diharapkan mampu menahan potensi tekanan yang masih akan membayangi pergerakan IHSG di awal pekan ini untuk bergerak mix-positif posisi 4,935-5,005 area.

Chart 1. IHSG Daily Chart Chart 2. IHSG Intraday Chart

Source: HOTS, KDB Daewoo Securities Indonesia Research Source: HOTS, KDB Daewoo Securities Indonesia Research

Recommendation Trading Sell

Close 4,923

Resistance 4,935

Support 4,890

Stop-Loss 4,875

(4)

Stocks on our focus list

PT Bank Negara Indonesia(Persero), Tbk (BBNI)

Pada penutupan sesi perdagangan akhir pekan kemarin, BBNI mencatatkan pelemahan -1.4% dan ditutup pada level harga IDR5,275. Dengan demikian akumulasi pelemahan BBNI selama sepekan kemarin adalah sebesar -5.5%, yang membawa BBNI tenggelam pada posisi oversold 5.9%nya.

Meskipun Bollinger Band serta Moving Average (5,20) yang masih melebar dan cenderung melemah, memberikan indikasi bahwa tekanan pelemahan masih akan membayangi pergerakan BBNI. Namun potensi positif distribusi MACD demikian pula PSAR diharapkan mampu menahan laju tekanan pada support IDR5,200.

Kami perkirakan BBNI akan mencoba bergerak dalam rentang harga IDR5,200-5,500.

Recommendation Trading

Target Price 5,500

Close 5,275

Resistance 5,400

Support 5,200

Stop-Loss 5,200

Chart 3. BBNI

HOTS, KDB Daewoo Securities Indonesia Research

(5)

BMRI pada perdagangan akhir pekan kemarin membukukan penguatan sebesar 1%

pada harga IDR10,100, mencoba kembali pada area downtrend support IDR10,000.

Apabila pada awal perdagangan pekan ini BMRI berhasil membukukan pergerakan di atas IDR10,150 dan membentuk golden cross, maka target pencapaian selanjutnya adalah resistensi IDR10,500 zona hijau perdagangan BMRI.

Pada hari ini BMRI diharapkan bergerak mix-positif dalam rentang harga IDR10,000- 10,200

Recommendation Trading

Target Price 10,500

Close 10,100

Resistance 10,150

Support 9,800

Stop-Loss 9,650

Chart 4. BMRI

HOTS, KDB Daewoo Securities Indonesia Research

(6)

PT Telekomunikasi Indonesia(Persero), Tbk (TLKM)

Pada akhir pekan perdagangan kemarin, TLKM berhasil mencatatkan penguatan 1.03%

dan ditutup di atas konsolidasi area IDR2,775-2,900 yang telah terbentuk sejak awal Mei 2015 lalu.

Yang harus diwaspadai adalah penguatan tersebut tidak didukung oleh jumlah saham yang diperdagangkan kemarin, yang jauh lebih rendah 53.9% dibandingkan hari perdagangan sebelumnya.

Namun demikiang TLKM kami perkirakan masih memiliki ruang untuk melanjutkan penguatan harganya, dan melakukan penetrasi target resistensi harga di IDR2,950.

Recommendation Trading

Target Price 2,950

Close 2,935

Resistance 2,950

Support 2,920

Stop-Loss 2,890

Chart 5. TLKM

HOTS, KDB Daewoo Securities Indonesia Research

(7)

Chart 6. JCI Vs. IDR/USD Chart 7. JCI performance (absolute vs. relative)

Source: Bloomberg, KDB Daewoo Securities Indonesia Research Note: Relative to MSCI EM Index

Source: Bloomberg, KDB Daewoo Securities Indonesia Research

Chart 8. Foreigner’s net purchase (EM) Chart 9. Energy price

Note: The latest figure for India is Jun, 25th ;

Source: Bloomberg, KDB Daewoo Securities Indonesia Research Source: Bloomberg, KDB Daewoo Securities Indonesia Research

Chart 10. Non-ferrous metal price Chart 11. Precious metal price

Source: Bloomberg, KDB Daewoo Securities Indonesia Research Source: Bloomberg, KDB Daewoo Securities Indonesia Research 11,300

11,800 12,300 12,800 13,300 13,800

4,600 4,700 4,800 4,900 5,000 5,100 5,200 5,300 5,400 5,500 5,600

3/30 4/13 4/27 5/11 5/25 6/8 6/22

(IDR)

(pt) JCI Composite Index (L)

USD/IDR (R)

0.1

-1.2

-5.6 0.8 1.6

-0.6

-3.3

7.9

-8 -4 0 4 8 12

1D 1W 1M 1Y

Absolute Relative (%, %p)

9

67

10 13 1

94 52

489

-21

17

-48

122

-100 0 100 200 300 400 500 600

Korea Taiwan Indonesia Thailand Philippines India

1 Day 5 Days

(USDmn)

1,900 2,000 2,100 2,200 2,300 2,400

40 50 60 70

3/15 4/15 4/15 5/15 5/15 6/15 6/15

(USD/b) Brent (L) CPO(R) (USD)

(

70 75 80 85 90 95 100 105 110 115

3/15 4/15 5/15

(D-3M=100) Copper Nickel Tin

85 90 95 100 105 110 115 120 125

3/15 4/15 5/15 6/15

Silver Gold Platinum

(8)

Table. Key valuation metrics

Company Name Ticker Price Market Cap Price Performance (%) P/E(X)* P/B(X)* ROE(%)*

(IDR) (IDRbn) 1D 1W 1M 1Y FY14 FY15 FY14 FY15 FY14 FY15

BANKING

Bank Central Asia Tbk PT BBCA 13,550 334,075 0.6 -1.1 -5.6 23.2 19.6 18.0 4.2 3.6 23.3 21.8

Bank Mandiri Persero Tbk PT BMRI 10,100 235,667 1.0 1.0 -9.2 2.5 12.7 10.7 2.4 2.0 20.9 19.7

Bank Rakyat Indonesia Persero Tbk PT BBRI 10,475 258,409 2.7 -5.2 -15.4 4.2 11.9 9.8 2.9 2.2 27.4 24.4 Bank Negara Indonesia Persero Tbk PT BBNI 5,275 98,372 -1.4 -5.4 -24.1 10.1 10.6 8.3 1.9 1.5 20.2 18.3

Bank Danamon Indonesia Tbk PT BDMN 4,200 40,256 -2.6 -3.6 -5.6 0.1 16.7 11.8 1.3 1.1 8.1 9.6

Bank Tabungan Pensiunan Nasional Tbk PT BTPN 3,550 20,733 -2.2 -6.0 -11.0 -16.4 12.5 9.3 2.0 1.5 17.2 17.2 PROPERTY

Surya Semesta Internusa Tbk PT SSIA 1,000 4,705 -1.5 0.5 -14.9 51.5 12.0 9.9 1.9 1.5 16.7 17.0

Ciputra Property Tbk PT CTRP 575 3,536 -0.9 -0.9 -16.7 -19.0 12.8 6.8 1.2 N/A 9.4 14.1

Pakuwon Jati Tbk PT PWON 442 21,287 0.2 3.0 -2.9 27.7 9.9 10.7 4.0 2.9 50.1 29.3

Alam Sutera Realty Tbk PT ASRI 605 11,888 -0.8 16.3 -4.0 38.4 10.0 8.5 1.8 1.6 19.5 20.0

Bumi Serpong Damai PT BSDE 1,755 33,778 -2.5 -3.6 -11.1 19.4 8.5 12.4 2.2 1.9 29.9 16.4

CONSTRUCTION

Total Bangun Persada Tbk PT TOTL 850 2,899 -0.6 -0.6 -8.6 14.9 23.3 15.3 4.8 3.2 21.1 20.7

Adhi Karya Persero Tbk PT ADHI 2,085 3,756 -1.2 -0.5 -23.2 -23.5 19.3 10.6 3.6 1.8 19.7 18.8

Wijaya Karya Persero Tbk PT WIKA 2,610 16,049 -1.9 -4.2 -20.3 19.7 36.7 22.2 5.7 3.6 17.7 15.9

Pembangunan Perumahan Persero Tbk PT PTPP 3,600 17,433 0.4 1.4 -13.4 99.4 32.5 24.4 7.2 5.6 24.3 25.2

Waskita Karya Persero Tbk PT WSKT 1,580 22,107 -0.3 -0.9 -6.8 140.1 28.3 26.1 5.0 4.7 19.2 16.6

RETAIL & CONSUMER

Indofood Sukses Makmur Tbk PT INDF 6,625 58,170 -1.9 -4.7 -5.7 -2.9 18.9 13.5 2.4 2.1 16.0 15.8

Kalbe Farma Tbk PT KLBF 1,685 78,985 2.1 1.8 -7.9 0.9 41.6 33.2 9.1 7.4 23.6 22.6

Mitra Adiperkasa Tbk PT MAPI 5,600 9,296 0.0 -2.6 -3.4 18.6 112.8 32.3 3.3 3.3 3.0 10.6

Unilever Indonesia Tbk PT UNVR 40,000 305,200 -1.9 -3.5 -12.5 34.2 43.0 49.0 53.6 61.0 129.6 129.2 Indofood CBP Sukses Makmur Tbk PT ICBP 12,600 73,470 -1.6 -2.7 -10.8 26.0 29.3 23.7 5.4 4.6 19.5 20.0

Ramayana Lestari Sentosa Tbk PT RALS 690 4,896 -0.7 -2.1 -6.1 -41.8 15.8 15.3 1.7 1.4 10.8 9.4

Mayora Indah Tbk PT MYOR 24,600 22,001 -1.6 -8.6 -7.9 -16.1 46.3 27.1 4.7 4.4 10.3 18.5

Ace Hardware Indonesia Tbk PT ACES 640 10,976 0.8 0.8 -7.2 -27.7 24.2 19.1 5.7 4.0 26.0 21.9

Gudang Garam Tbk PT GGRM 44,200 85,045 0.5 -4.3 -4.6 -16.6 21.8 14.6 3.5 2.3 17.2 16.1

Nippon Indosari Corpindo Tbk PT ROTI 1,145 5,796 0.4 0.0 -10.5 -18.5 37.2 23.9 7.3 5.0 21.6 22.2

AUTOMOTIVE

Astra International Tbk PT ASII 6,825 276,300 -0.4 -3.2 -9.0 -5.5 15.7 14.3 3.1 2.6 21.4 18.4

Indomobil Sukses Internasional Tbk PT IMAS 3,490 9,651 -0.3 -3.1 -14.9 -27.3 N/A 21.4 1.9 1.6 -2.2 6.1

Astra Otoparts Tbk PT AUTO 2,345 11,302 0.9 -1.5 -20.5 -37.4 23.2 17.9 2.2 1.2 9.8 6.5

TELECOMMUNICATION

Telekomunikasi Indonesia Persero Tbk PT TLKM 2,935 295,848 1.0 1.6 2.3 19.7 19.1 17.4 4.1 3.8 22.8 22.4

XL Axiata Tbk PT EXCL 3,760 32,116 0.3 -9.4 -9.5 -26.6 N/A 95.1 3.0 2.2 -6.1 2.2

Indosat Tbk PT ISAT 4,000 21,736 -0.6 0.5 8.0 6.2 20.2 41.4 1.6 1.6 -13.3 3.1

INFRASTRUCTURE

Jasa Marga Persero Tbk PT JSMR 5,500 37,400 -0.9 -2.2 -14.7 -8.3 34.2 22.9 4.9 3.5 14.9 15.3

Tower Bersama Infrastructure Tbk PT TBIG 9,275 44,488 0.5 1.9 5.4 14.5 35.3 26.7 11.5 6.6 32.7 31.2 MINING

Aneka Tambang Persero Tbk PT ANTM 695 6,629 -1.4 -2.1 -14.2 -36.2 N/A 87.1 0.9 0.7 -6.3 5.3

Timah Persero Tbk PT TINS 725 5,400 -1.4 0.7 -18.1 -42.7 13.5 11.2 1.6 1.0 12.2 8.3

Tambang Batubara Bukit Asam Persero Tbk PTBA 8,500 19,585 -2.3 -5.8 -19.4 -19.4 13.5 12.3 3.2 2.0 25.2 17.2 CEMENT

Indocement Tunggal Prakarsa Tbk PT INTP 20,975 77,214 -0.1 -0.1 -5.5 -7.2 17.5 14.9 3.7 3.0 22.1 20.0

Holcim Indonesia Tbk PT SMCB 1,520 11,648 0.0 -0.3 -5.9 -41.8 25.1 17.1 1.9 1.3 7.6 7.4

Semen Indonesia Persero Tbk PT SMGR 12,075 71,623 -0.2 -2.8 -8.9 -20.0 17.3 13.0 4.0 2.7 24.8 21.1 Source: Bloomberg, KDB Daewoo Securities Indonesia Research

*Note: Valuation metrics based on Bloomberg consensus estimates

(9)

Sector performance Top 10 market cap performance

Name Index Chg (%) Ticker Price Market Cap (IDRbn) Chg (%)

Agricultural 2,085.4 -0.4 ULTJ IJ 3920 11,322 4.95

Mining 1,129.0 -0.2 LPKR IJ 1250 28,847 2.88

Basic-Industry 426.3 -0.5 TSPC IJ 2000 9,000 2.83

Miscellaneous Industry 1,182.2 -0.2 BBRI IJ 10475 258,409 2.70

Consumer Goods 2,169.3 -0.8 SSMS IJ 1915 18,240 2.68

Property & Construction 514.7 -0.4 UNTR IJ 19350 72,178 2.5

Infrastructure 1,046.4 0.5 MSKY IJ 1290 9,112 2.38

Finance 703.7 0.7 SMMA IJ 4500 28,070 2.27

Trade 916.1 0.2 KLBF IJ 1685 78,985 2.12

Composite 4,923.0 0.1 MEGA IJ 2550 17,758 2.0

Source: Bloomberg

Top 5 leading movers Top 5 lagging movers

Name Chg (%) Close Name Chg (%) Close

BBRI IJ 2.7 10,475 UNVR IJ -1.9 40,000

TLKM IJ 1.0 2,935 BBNI IJ -1.4 5,275

BMRI IJ 1.0 10,100 ICBP IJ -1.6 12,600

BBCA IJ 0.6 13,550 INDF IJ -1.9 6,625

UNTR IJ 2.5 19,350 BDMN IJ -2.6 4,200

Source: Bloomberg

Economic Calendar

Time Currency Detail Forecast Previous

All Day EUR Italian Bank Holiday

All Day EUR German Prelim CPI m/m 0.1% 0.1%

3:00am EUR Spanish Flash CPI y/y -0.1% -0.2%

4:30am GBP Net Lending to Individuals m/m 3.3B 2.9B

4:30am GBP M4 Money Supply m/m 0.5% 0.4%

4:30am GBP Mortgage Approvals 69K 68K

8:30am CAD RMPI m/m 4.4% 3.8%

8:30am CAD IPPI m/m 0.4% -0.9%

10:00am USD Pending Home Sales m/m 1.3% 3.4%

6:45pm NZD Building Consents m/m -1.7%

7:05pm GBP GfK Consumer Confidence 2 1

9:00pm AUD HIA New Home Sales m/m 0.6%

9:00pm NZD ANZ Business Confidence 15.7

9:30pm AUD Private Sector Credit m/m 0.5% 0.3%

9:30pm JPY Average Cash Earnings y/y 0.7% 0.7%

Note: Time is based on Indonesian local time Source: Forex Factory

Disclaimers

This report is prepared strictly for private circulation only to clients of PT Daewoo Securities Indonesia (DWS). It is purpo sed only to person having professional experience in matters relating to investments. The information contained in this report has been taken from sources which we deem reliable. No warranty (express or implied) is made to the accuracy or completeness of the information. All opinions and estimates included in this report constitute our judgments as of this date, without regards to its fairness, and are subject to change without notice. However, none of DWS and/or its affiliated companies and/or their respective employees and/or agents makes any representation or warranty (express or implied) or accepts any responsibility or liability as to, or in relation to, the accuracy or completeness of the information and opinions contained in this report or as to any information contained in this report or any other such information or opinions remaining unchanged after the issue thereof. We expressly disclaim any responsibility or liability (express or implied) of DWS, its affiliated companies and their respective employees and agents whatsoever and howsoever arising (including, without limitation for any claims, proceedings, action, suits, losses, expenses, damages or costs) which may be brought against or suffered by any person as a results of acting in reliance upon the whole or any part of the contents of this report and neither DWS, its affiliated companies or their respective employees or agents accepts liability for any errors, omissions or misstatements, negligent or otherwise, in the report and any liability in respect of the report or any i naccuracy therein or omission there from which might otherwise arise is hereby expresses disclaimed.

Referensi

Dokumen terkait

Hit and Run yang terjadi pada BBTN kemarin, pada akhirnya berhasil mengembalikan posisi saham emiten tersebut pada area positif dan di tutup menguat 1.3% di level harga

Serupa dengan pola perdagangan pada sektor perdagangan, indeks sektor consumer pun berhasil melakukan pembalikan arah pada support 1,860.0 bergerak positif dan

Dalam rangka memenuhi kebutuhan berbuka puasa, orang mempunyai selera makan yang tinggi untuk menghabiskan seperti makanan bergizi, suplemen, dan makanan manis..

Melihat kembali pergerakan pasar yang cenderung naik (sebelum penurunan di tanggal 27 April), kami terkejut melihat sektor keuangan merupakan salah satu sektor yang

Sebagaimana beberapa saham property yang mencatatkan penguatan di penutupan perdagangan kemarin, LPKR pun mengalami penguatan sebesar 3.0% dan ditutup pada harga

Pada saat yang sama, harga emas meningkat c.1,0% dikarenakan oleh ketidakpastian dan volatilitas pasar yang berlangsung lebih lama dari ekspektasi pasar membuat

Ditutup mendekati area Fibonacci retracement 2,000-2,100 setelah berhasil bergerak positif dari swing negatif di area 2,026.9, membuka peluang bagi sektor konsumsi untuk

Sementara signal golden cross MA(5,20) muncul pada perdagangan kemarin, dimana ADHI membukukan kenaikan 13.0% dengan ditutup pada level harga IDR2,180 serta jumlah