• Tidak ada hasil yang ditemukan

Embun Pagi. Jul 08, For subscription of our Daily Focus, please contact us at The best time is yet to come

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2022

Membagikan "Embun Pagi. Jul 08, For subscription of our Daily Focus, please contact us at The best time is yet to come"

Copied!
10
0
0

Teks penuh

(1)

Mimi Halimin +62-21-515-1140 mimi.halimin@dwsec-id.com For subscription of our Daily Focus, please contact us at research@dwsec-id.com

CPIN’s share price vs. USD/IDR

Embun Pagi

The best time is yet to come

Tampaknya tahun 2015 masih menjadi tahun yang penuh tantangan bagi pemain poultry. Harga DOC yang masih lemah dan juga melemahnya Rupiah masih membebani sektor ini. Salah satu listed company di sektor ini adalah PT Charoen Pokphand Indonesia Tbk (CPIN). As of 6 Juli, harga saham CPIN sudah turun 24,5%

YTD (vs. JCI -5.9%) YTD. Meskipun harga saham sudah menurun tajam, kami belum melihat adanya pemulihan yang signifikan karena beberapa alasan di bawah ini.

Kinerja keuangan 1Q15 CPIN tidak begitu menggembirakan. Meskipun pendapatan naik 12,1% YOY, HPP juga naik 11,5%. Laba untuk periode berjalan turun c.34.8% YOY. Segmen usaha CPIN terdiri dari feed (c.75.4% dari 1Q15 revenue), DOC (c.12.3% dari 1Q15 revenue), ayam olahan (c.9.7% dari 1Q15 revenue) dan lain-lain (c.2.7% dari 1Q15 revenue). Karena kontribusi segmen DOC tergolong kecil dibandingkan dengan segmen feed, kami berpendapat bahwa melemahnya harga DOC bukan faktor utama yang menyebabkan discouraging CPIN financial report. Beban besar berasal dari biaya operasional lainnya yang naik 7,107.9% YOY menjadi IDR320.2bn karena rugi selisih kurs dan beban keuangan yang naik 93% menjadi IDR122.9bn karena meningkatnya bank loans interest expenses. Per tanggal 31 Maret 2015 CPIN memiliki bank loans IDR7.5tr dimana sekitar c.51% dalam USD. Oleh karena itu, permasalahan CPIN adalah melemahnya rupiah yang masih menghantui kita sampai sekarang.

Diversification through new business: Still a long way to go. Melengkapi bisnis makanan CPIN (ayam olahan), tahun ini, CPIN mulai memasuki bisnis minuman melalui "Fiesta White Tea". CPIN akan membangun pabrik teh senilai IDR400bn di Modern Cikande Industrial Estate, Banten. Pabrik ini diperkirakan akan selesai tahun depan. Kapasitas pabrik tersebut c.40K botol per jam. Saat ini, kami berpendapat bisnis baru ini masih infant dibandingkan dengan pemain lain di pasar.

Market Index

Last Trade Chg (%) MoM YoY

JCI 4,906.1 -0.2 -2.0 -2.1

MSCI EM 930.3 -1.4 -3.4 -11.4

HANG SENG 24,975.3 -1.0 -7.6 7.2

KOSPI 2,040.3 -0.1 -1.2 1.7

FTSE 6,432.2 -1.6 -3.7 -3.0

DJIA 17,776.9 0.5 -0.5 4.6

NASDAQ 4,997.5 0.1 -0.6 13.7

Valuation

2015F P/E (x) P/B (x) ROE (%)

JCI 15.5 2.5 18.3

Key Rates

Last Trade Chg (bps) MoM YoY

Policy Rate 7.50 0 -25 -25

3yr 7.90 -2 -34 35

10yr 8.22 -2 -54 16

FX

Last Trade Chg (%) MoM YoY

USD/IDR 13,330.00 -0.1 -0.3 14.0

USD/KRW 1,130.20 0.3 0.6 11.7

USD/JPY 122.54 0.0 -1.6 20.6

USD/CNY 6.21 0.1 0.1 0.1

Commodities

Last Trade Chg (%) MoM YoY

WTI 52.3 -0.4 -10.7 -45.4

Gold 1,155.3 -1.3 -1.6 -12.4

Coal 61.8 -1.0 -0.6 -25.4

Palm Oil 655.0 -1.1 -1.5 -20.8

Rubber 125.4 0.0 -10.7 -10.8

Nickel 10,650.0 -9.0 -20.8 -46.1

Copper 5,339.5 -4.5 -10.2 -25.1

Tin 13,850.0 -3.1 -6.5 -36.9

JCI Index VS MSCI Emerging Markets

1,200 5,500

(pt) JCI MSCI EM (pt)

(2)

Local flashes

BOLT: Pendapatan Garuda Metalindo Diprediksi Stagnan. Produsen berbagai jenis fasteners (mur dan baut) untuk kendaraan otomotif PT Garuda Metalindo Tbk (BOLT) memprediksi, sepanjang tahun ini pendapatannya akan meningkat sedikit dibanding tahun 2014 di kisaran Rp 900 miliar hingga Rp 1 triliun. Kebijakan Bank Indonesia (BI) yang menurunkan batasan uang muka (DP) untuk kendaraan bermotor disinyalir belum terlalu membantu kinerja perseroan. "Kebijakan pemerintah untuk turunkan DP motor dan mobil hal itu sangat positif bagi kami komponen suplai. Sampai akhir tahun akan terjadi relaksasi positif meski tidak signifikan," ujar Presiden Direktur Garuda Metalindo Hendra Widjaja. (Berita Satu)

UNTR: Bangun power plant, UNTR beri utang ke anak usaha. PT United Tractors Tbk (UNTR) makin serius untuk masuk ke bisnis pembangkit listrik. Perseroan bakal menggarap satu pembangkit listrik melalui cucu usahaya, PT Energia Prima Nusantara (EPN). Saham EPN dikendalikan oleh anak usaha UNTR, PT Pamapersada Nusantara (PAMA). Demi memuluskan ekspansi di bisnis ini, PAMA akan memberikan fasilitas pinjaman kepada EPN senilai US$ 47,5 juta. (Kontan)

MYRX: Hanson akan private placement senilai US$ 250 juta. PT Hanson International Tbk (MYRX) berencana menerbitkan saham baru tanpa hak memesan efek terlebih dahulu (non HMETD) atau private placement. Manajemen perseroan menargetkan bisa menerbitkan saham baru sebesar 30%-35% atau senilai US$ 200 juta - US$ 250 juta diparuh kedua tahun ini. Presiden Direktur MYRX, Benny Tjokrosaputro mengatakan saat ini proses private placement tengah berjalan dan baru dalam tahap awal.

Perseroan pun telah menunjuk Credit Suisse dalam rencana private placement ini.

Diharapkan proses private placement ini segera rampung dalam waktu dekat. (Kontan) PWON: Pakuwon belum akan ubah target walau LTV dilonggarkan. Sepanjang semester I 2015, PT Pakuwon Jati Tbk (PWON) berhasil merealisasikan target marketing sales sebesar 58,8%, atau senilai Rp 2 triliun. Kendati lebih dari separuh target telah terlampaui dan adanya sentimen positif dari aturan pelonggaran LTV, emiten properti ini belum berencana merevisi target. Data penjualan properti PWON pada tahun 2014 dengan menggunakan fasilitas KPR cukup besar yakni mencapai 25%.

Dengan angka tersebut tentu dampak pelonggaran LTV akan berpengaruh besar terhadap penjualan perseroan. Apalagi ditambah dengan sentimen positif rencana dibukanya keran kepemilikan properti bagi asing. (Kontan)

APLN: Penjualan lesu, realisasi capex APLN masih minim. Pada semester I 2015, serapan belanja modal PT Agung Podomoro Land Tbk (APLN) belum mencapai 50%

dari target Rp 6,5 triliun- Rp 7,5 triliun. Wibisono, Investor relation APLN mengatakan, minimnya serapan capex lantaran penjualan selama kuartal I tidak sesuai harapan.

"Angka pastinya belum keluar tapi tidak sampai 50%," kata Wibisono. (Kontan) AISA: Ekspansi kelapa sawit, AISA siapkan Rp 237 miliar. PT Tiga Pilar Sejahtera Food Tbk (AISA) memacu pertumbuhan bisnis perkebunan kelapa sawit. AISA menyiapkan Rp 237 miliar untuk belanja modal anak usahanya yang bergerak di bidang tersebut, PT Golden Plantation Tbk (GOLL). Desilina, Sekretaris Perusahaan AISA mengatakan, dana itu akan digunakan untuk ekspansi organik penanaman lahan baru sekitar 6.000-8.000 hektare (ha). "Selain itu, juga untuk perawatan dan mengembangkan aset perkebunan yang sudah tertanam," ujar Desi. (Kontan)

WSKT: Hingga Juni, kontrak baru Waskita capai Rp 9,9 Triliun. Rencana PT Waskita Karya (Persero) Tbk (WSKT) untuk merevisi kinerjanya sepertinya semakin dekat dengan realisasi. Hal ini bisa dilihat dari perolehan kontrak baru hingga Juni lalu.

Antonius Yulianto, Corporate Secretary Waskita menjelaskan, hingga Juni lalu kontrak baru yang diperoleh sebesar Rp 9,9 triliun. Angka ini naik 39% dibanding realisasi pada periode yang sama tahun sebelumnya, Rp 7,1 triliun. (Kontan)

(3)

Technical analysis

View from the Charts

Aksi perburuan terhadap beberapa saham sektor property; WSKT, ASRI, PPRO, ADHI, WIKA yang pada akhirnya mampu menahan laju tekanan pelemahan pada IHSG untuk tidak melakukan penetrasi trend support 4,885-,4890 dari Ascending Triangle yang terbentuk sejak 16 Juni lalu. Sektor tersebut merupakan salah satu selain sektor perdagangan, yang membukukan kenaikan hingga 1.4% dan 0.3% Volatilitas pergerakan IHSG melebar hingga 0.31%, sebelum akhirnya terkoreksi 0.21% dan ditutup pada batas support 4,906.05.

Pada perdagangan kemarin, investor asing kembali membukukan nilai penjualan bersih sebesar IDR140bn di seluruh papan perdagangan. Dimana total nilai transaksi yang terjadi tercatat sebesar IDR4.09tr dari 4.5tr saham yang diperdagangkan, 14% lebih rendah dari jumlah saham yang diperdagangkan hari sebelumnya.

Dalam kondisi normal, IHSG pada perdagangan esok hari diperkirakan akan mencoba bergerak dalam rentang yang serupa 4,910-4,950. Perketat stop-loss 4,880-4,885 apabila IHSG gagal bertahan pada trend support 4,910, untuk mengantisipasi potensi tekanan hingga ke level 4,740.

Chart 1. IHSG Daily Chart Chart 2. IHSG Intraday Chart

Source: HOTS, KDB Daewoo Securities Indonesia Research Source: HOTS, KDB Daewoo Securities Indonesia Research

Recommendation Trading

Close 4,906

Resistance 4,950

Support 4,890

Stop-Loss 4,820

(4)

Stocks on our focus list

PT Alam Sutera Realty, Tbk (ASRI)

Bargain hunting pada saham sektor properti, juga menyentuh ASRI yang bergerak menguat 2.7% kemarin dan ditutup pada level harga IDR565. Serta merta menempatkan posisi ASRI pada oversold 42.9%, melonjak dari sisi terendah stochasticnya. Diharapkan mampu mendorong ASRI bergerak positif untuk selanjutnya mencoba menutup celah IDR590-605, serta menunda pembentukan dead-cross MA(5,20) pada area distribusi positif MACD.

Kami perkirakan ASRI akan mencoba bergerak mix-positif dalam rentang harga IDR560- 590.

Recommendation Trading

Target Price 590

Close 565

Resistance 575

Support 550

Stop-Loss 550

Chart 3. ASRI

HOTS, KDB Daewoo Securities Indonesia Research

(5)

Bargain hunting juga mewarnai pergerakan SMGR pada perdagangan kemarin, dimana tercermin dengan adanya eskalasi akumulasi jumlah saham sebesar 89% ataupun total 202% sejak tekanan pelemahan yang menyisakan celah resisten di awal pekan kemarin.

Area distribusi positif MACD, serta celah lebar pada stochastic dan Bollinger band, diharapkan dapat mendorong SMGR bergerak positif menutup celah IDR12,100-12,175.

Kami perkirakan SMGR akan mencoba bergerak dalam rentang IDR11,600-11,900.

Recommendation Trading

Target Price 11,900

Close 11,625

Resistance 11,750

Support 11,525

Stop-Loss 11,525

Chart 4. SMGR

HOTS, KDB Daewoo Securities Indonesia Research

(6)

PT Waskita Karya(Persero), Tbk (WSKT)

Pada perdagangan kemarin, WSKT merupakan salah satu saham pada sektor property yang mengalami kenaikan harga cukup tinggi, yaitu sebesar 6.2% dan ditutup pada level harga IDR1,720 melampaui downtrend resistensinya di level harga IDR1,650. Hal tersebut juga mendorong posisi overbought 66.7%nya kembali menyentuh puncak stochastic.

Secara umum WSKT masih berpeluang untuk melanjutkan penguatan menuju retracement IDR1,750nya dan mencoba bergerak dalam rentang IDR1,700-1,750.

Recommendation Trading

Target Price 1,750

Close 1,720

Resistance 1,750

Support 1,680

Stop-Loss 1,650

Chart 5. WSKT

HOTS, KDB Daewoo Securities Indonesia Research

(7)

Chart 6. JCI Vs. IDR/USD Chart 7. JCI performance (absolute vs. relative)

Source: Bloomberg, KDB Daewoo Securities Indonesia Research Note: Relative to MSCI EM Index

Source: Bloomberg, KDB Daewoo Securities Indonesia Research

Chart 8. Foreigner’s net purchase (EM) Chart 9. Energy price

Note: The latest figure for India is Jul, 06th ;

Source: Bloomberg, KDB Daewoo Securities Indonesia Research Source: Bloomberg, KDB Daewoo Securities Indonesia Research

Chart 10. Non-ferrous metal price Chart 11. Precious metal price

Source: Bloomberg, KDB Daewoo Securities Indonesia Research Source: Bloomberg, KDB Daewoo Securities Indonesia Research 11,300

11,800 12,300 12,800 13,300 13,800

4,600 4,700 4,800 4,900 5,000 5,100 5,200 5,300 5,400 5,500 5,600

4/7 4/21 5/5 5/19 6/2 6/16 6/30

(IDR)

(pt) JCI Composite Index (L)

USD/IDR (R)

-0.2 -0.1

-2.2 -2.4

1.2

4.2

2.6

10.3

-4 0 4 8 12

1D 1W 1M 1Y

Absolute Relative (%, %p)

-43 -3 -11

16 2

461

-369

-422 -12

-196 -15

545

-600 -400 -200 0 200 400 600

Korea Taiwan Indonesia Thailand Philippines India

1 Day 5 Days

(USDmn)

1,900 2,000 2,100 2,200 2,300 2,400

40 50 60 70

4/15 4/15 5/15 5/15 6/15 6/15 6/15

(USD/b) Brent (L) CPO(R) (USD)

(

70 75 80 85 90 95 100 105 110 115

4/15 5/15 6/15 7/15

(D-3M=100) Copper Nickel Tin

85 90 95 100 105 110 115 120 125

4/15 5/15 6/15 7/15

Silver Gold Platinum

(8)

Table. Key valuation metrics

Company Name Ticker Price Market Cap Price Performance (%) P/E(X)* P/B(X)* ROE(%)*

(IDR) (IDRbn) 1D 1W 1M 1Y FY14 FY15 FY14 FY15 FY14 FY15

BANKING

Bank Central Asia Tbk PT BBCA 13,200 325,446 -2.9 -2.2 -3.3 17.1 19.6 17.6 4.2 3.5 23.3 21.7

Bank Mandiri Persero Tbk PT BMRI 10,150 236,833 2.3 1.0 -4.9 2.3 12.7 10.8 2.4 2.0 20.9 19.7

Bank Rakyat Indonesia Persero Tbk PT BBRI 10,475 258,409 0.7 1.2 -7.3 -0.7 11.9 9.9 2.9 2.2 27.4 24.2 Bank Negara Indonesia Persero Tbk PT BBNI 5,550 103,500 1.8 4.7 -10.8 14.6 10.6 8.8 1.9 1.5 20.2 18.3

Bank Danamon Indonesia Tbk PT BDMN 4,220 40,447 0.7 -1.9 0.5 -1.6 16.7 12.0 1.3 1.2 8.1 9.6

Bank Tabungan Pensiunan Nasional Tbk PT BTPN 3,440 20,091 -0.1 0.4 -9.5 -19.4 12.5 9.0 2.0 1.5 17.2 17.1 PROPERTY

Surya Semesta Internusa Tbk PT SSIA 940 4,423 -1.6 -2.6 -16.4 21.3 12.0 9.3 1.9 1.4 16.7 17.0

Ciputra Property Tbk PT CTRP 570 3,506 0.9 0.0 -10.9 -24.5 12.8 6.7 1.2 N/A 9.4 14.1

Pakuwon Jati Tbk PT PWON 415 19,986 -1.4 -3.5 2.5 10.4 9.9 10.0 4.0 2.7 50.1 29.3

Alam Sutera Realty Tbk PT ASRI 565 11,102 2.7 -1.7 -2.6 13.0 10.0 7.9 1.8 1.5 19.5 20.0

Bumi Serpong Damai PT BSDE 1,700 32,719 -0.6 1.8 -11.5 6.9 8.5 12.0 2.2 1.8 29.9 16.4

CONSTRUCTION

Total Bangun Persada Tbk PT TOTL 890 3,035 2.3 7.9 -4.3 11.9 23.3 16.0 4.8 3.4 21.1 21.9

Adhi Karya Persero Tbk PT ADHI 2,305 4,152 6.0 14.1 -4.0 -26.6 19.3 11.2 3.6 2.0 19.7 18.9

Wijaya Karya Persero Tbk PT WIKA 2,975 18,294 4.4 18.8 -2.3 22.4 36.7 25.5 5.7 4.1 17.7 15.7

Pembangunan Perumahan Persero Tbk PT PTPP 3,880 18,789 5.0 11.8 -1.8 93.0 32.5 26.3 7.2 6.1 24.3 25.4

Waskita Karya Persero Tbk PT WSKT 1,720 24,066 6.2 13.2 4.7 138.5 28.3 27.9 5.0 5.1 19.2 15.2

RETAIL & CONSUMER

Indofood Sukses Makmur Tbk PT INDF 6,575 57,731 0.4 0.0 -6.7 -4.7 18.9 13.4 2.4 2.1 16.0 15.8

Kalbe Farma Tbk PT KLBF 1,650 77,344 0.0 -1.5 -5.2 -2.7 41.6 32.5 9.1 7.2 23.6 22.6

Mitra Adiperkasa Tbk PT MAPI 5,250 8,715 -0.9 -5.0 -7.9 7.1 112.8 30.3 3.3 3.1 3.0 10.6

Unilever Indonesia Tbk PT UNVR 40,250 307,108 -0.6 1.9 -4.5 30.3 43.0 49.3 53.6 61.7 129.6 129.2

Indofood CBP Sukses Makmur Tbk PT ICBP 12,100 70,555 -1.4 -3.0 -10.0 18.3 29.3 22.8 5.4 4.4 19.5 20.0

Ramayana Lestari Sentosa Tbk PT RALS 675 4,790 0.0 -2.2 -8.2 -40.3 15.8 15.3 1.7 1.4 10.8 9.3

Mayora Indah Tbk PT MYOR 25,475 22,784 -1.9 -2.0 -2.0 -13.8 46.3 28.1 4.7 4.5 10.3 18.5

Ace Hardware Indonesia Tbk PT ACES 635 10,890 0.8 -1.6 -4.5 -26.2 24.2 19.0 5.7 3.9 26.0 22.0

Gudang Garam Tbk PT GGRM 46,650 89,759 -0.9 3.4 3.2 -12.6 21.8 15.4 3.5 2.5 17.2 16.1

Nippon Indosari Corpindo Tbk PT ROTI 1,160 5,872 -0.4 0.9 -7.2 -17.4 37.2 24.2 7.3 5.0 21.6 22.2

AUTOMOTIVE

Astra International Tbk PT ASII 6,900 279,337 -1.4 -2.5 -1.4 -8.0 15.7 14.5 3.1 2.7 21.4 18.4

Indomobil Sukses Internasional Tbk PT IMAS 3,510 9,706 -4.2 -7.6 -9.4 -28.4 N/A 21.5 1.9 1.6 -2.2 6.1

Astra Otoparts Tbk PT AUTO 2,350 11,326 -2.1 -6.0 -6.9 -38.2 23.2 17.9 2.2 1.2 9.8 6.5

TELECOMMUNICATION

Telekomunikasi Indonesia Persero Tbk PT TLKM 2,870 289,296 -2.0 -2.0 0.5 11.0 19.1 17.0 4.1 3.8 22.8 22.4

XL Axiata Tbk PT EXCL 3,265 27,888 1.2 -11.4 -25.7 -38.4 N/A 109.3 3.0 1.9 -6.1 1.5

Indosat Tbk PT ISAT 4,000 21,736 0.0 0.0 12.5 9.4 20.2 39.1 1.6 1.6 -13.3 3.0

INFRASTRUCTURE

Jasa Marga Persero Tbk PT JSMR 6,000 40,800 1.3 9.6 -5.5 -1.2 34.2 25.3 4.9 3.8 14.9 15.2

Tower Bersama Infrastructure Tbk PT TBIG 8,950 42,929 0.0 -3.0 -3.8 15.1 35.3 26.9 11.5 6.6 32.7 30.3 MINING

Aneka Tambang Persero Tbk PT ANTM 655 6,248 -1.5 -3.7 -13.8 -43.0 N/A 81.6 0.9 0.7 -6.3 1.5

Timah Persero Tbk PT TINS 665 4,953 -0.7 -6.3 -19.4 -52.3 13.5 10.3 1.6 0.9 12.2 8.9

Tambang Batubara Bukit Asam Persero Tbk PTBA 7,975 18,375 -2.7 -5.1 -15.4 -28.8 13.5 11.7 3.2 1.9 25.2 17.0 CEMENT

Indocement Tunggal Prakarsa Tbk PT INTP 21,175 77,950 -0.6 1.4 -2.2 -15.3 17.5 15.1 3.7 3.0 22.1 19.9

Holcim Indonesia Tbk PT SMCB 1,500 11,494 0.0 0.0 -3.8 -44.6 25.1 18.8 1.9 1.3 7.6 6.4

Semen Indonesia Persero Tbk PT SMGR 11,625 68,954 -2.3 -3.1 -12.1 -27.0 17.3 12.5 4.0 2.6 24.8 20.8 Source: Bloomberg, KDB Daewoo Securities Indonesia Research

*Note: Valuation metrics based on Bloomberg consensus estimates

(9)

Sector performance Top 10 market cap performance

Name Index Chg (%) Ticker Price Market Cap (IDRbn) Chg (%)

Agricultural 2,146.2 -0.2 MLPL IJ 680 6,844 8.80

Mining 1,099.5 -1.1 SRIL IJ 389 7,233 8.17

Basic-Industry 424.0 -0.5 WSKT IJ 1720 24,066 6.17

Miscellaneous Industry 1,198.5 -1.0 SMRA IJ 1775 25,608 5.65

Consumer Goods 2,175.2 -0.6 PTPP IJ 3880 18,789 5.01

Property & Construction 516.6 1.5 WIKA IJ 2975 18,294 4.4

Infrastructure 1,028.9 -0.8 JKON IJ 1050 17,124 3.96

Finance 700.3 -0.1 AMRT IJ 600 24,915 3.45

Trade 910.3 0.4 KAEF IJ 1035 5,748 2.99

Composite 4,906.1 -0.2 MSKY IJ 1440 10,172 2.9

Source: Bloomberg

Top 5 leading movers Top 5 lagging movers

Name Chg (%) Close Name Chg (%) Close

BMRI IJ 2.3 10,150 BBCA IJ -2.9 13,200

BBNI IJ 1.8 5,550 TLKM IJ -2.1 2,870

BBRI IJ 0.7 10,475 ASII IJ -1.4 6,900

SMRA IJ 5.7 1,775 UNVR IJ -0.6 40,250

WSKT IJ 6.2 1,720 SMGR IJ -2.3 11,625

Source: Bloomberg

Economic Calendar

Time Currency Detail Forecast Previous

1:00am JPY Economy Watchers Sentiment 53.2 53.3

3:00am GBP Halifax HPI m/m 0.2% -0.1%

5:30am GBP FPC Meeting Minutes

All Day EUR Eurogroup Meetings

7:30am GBP Annual Budget Release

8:30am CAD Building Permits m/m -5.2% 11.6%

10:30am USD Crude Oil Inventories -0.6M 2.4M

1:01pm USD 10-y Bond Auction 2.46|2.7

2:00pm USD FOMC Meeting Minutes

2:00pm USD FOMC Member Williams Speaks

3:00pm USD Consumer Credit m/m 18.5B 20.5B

7:01pm GBP RICS House Price Balance 37% 34%

7:50pm JPY Core Machinery Orders m/m -4.8% 3.8%

7:50pm JPY M2 Money Stock y/y 4.0% 4.0%

9:30pm AUD Employment Change -2.1K 42.0K

9:30pm AUD Unemployment Rate 6.1% 6.0%

9:30pm CNY CPI y/y 1.3% 1.2%

9:30pm CNY PPI y/y -4.6% -4.6%

11:45pm JPY 30-y Bond Auction 1.53|3.1

Note: Time is based on Indonesian local time Source: Forex Factory

Disclaimers

This report is prepared strictly for private circulation only to clients of PT Daewoo Securiti es Indonesia (DWS). It is purposed only to person having professional experience in matters relating to investments. The information contained in this report has been taken from sour ces which we deem reliable. No warranty (express or implied) is made to the accuracy or completeness of the information. All opinions and estimates included in this report constitute our judgments as of this date, without regards to its fairness, and are subject to change without notice. However, none of DWS an d/or its affiliated companies and/or their respective employees and/or agents makes any representation or warranty (express or implied) or accepts any resp onsibility or liability as to, or in relation to, the accuracy or completeness of the information and opinions contained in this report or as to any information contained in this report or any other such information or opinions remaining unchanged after the issue thereof. We expressly disclaim any responsibility or l iability (express or implied) of DWS, its affiliated companies and their respective employees and agents whatsoever and howsoever arising (including, without limitation for any claim s, proceedings, action, suits, losses, expenses, damages or costs) which may be brought against or suffered by any person as a results of acting in reliance upon the whole or any part of the contents of this report and neither DWS, its affiliated companies or their respective employees or agents accepts liability for any

(10)

solicit business from any company mentioned herein, and may have acted upon or used any of the recommendations herein before they have been provided to you. © PT Daewoo Securities Indonesia 2015.

Referensi

Dokumen terkait

Hit and Run yang terjadi pada BBTN kemarin, pada akhirnya berhasil mengembalikan posisi saham emiten tersebut pada area positif dan di tutup menguat 1.3% di level harga

Dalam rangka memenuhi kebutuhan berbuka puasa, orang mempunyai selera makan yang tinggi untuk menghabiskan seperti makanan bergizi, suplemen, dan makanan manis..

Melihat kembali pergerakan pasar yang cenderung naik (sebelum penurunan di tanggal 27 April), kami terkejut melihat sektor keuangan merupakan salah satu sektor yang

Sebagaimana beberapa saham property yang mencatatkan penguatan di penutupan perdagangan kemarin, LPKR pun mengalami penguatan sebesar 3.0% dan ditutup pada harga

Pada saat yang sama, harga emas meningkat c.1,0% dikarenakan oleh ketidakpastian dan volatilitas pasar yang berlangsung lebih lama dari ekspektasi pasar membuat

Ditutup mendekati area Fibonacci retracement 2,000-2,100 setelah berhasil bergerak positif dari swing negatif di area 2,026.9, membuka peluang bagi sektor konsumsi untuk

Sementara signal golden cross MA(5,20) muncul pada perdagangan kemarin, dimana ADHI membukukan kenaikan 13.0% dengan ditutup pada level harga IDR2,180 serta jumlah

Dengan PSAR yang masih cenderung positif pada posisi 4,853, serta MACD yang masih mencoba bertahan pada zona biru distribusi, IHSG masih memiliki peluang untuk bertahan