• Tidak ada hasil yang ditemukan

Embun Pagi. Jun 25, For subscription of our Daily Focus, please contact us at

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2022

Membagikan "Embun Pagi. Jun 25, For subscription of our Daily Focus, please contact us at"

Copied!
9
0
0

Teks penuh

(1)

Dang Maulida +62-21-515-1140 dangmaulida@dwsec-id.com For subscription of our Daily Focus, please contact us at research@dwsec-id.com

Rice price trend

Embun Pagi

Rice business: Profitable in a potential oligopoly

Di Indonesia, beras merupakan makanan pokok sehari-hari untuk sekitar 250 juta penduduk. Konsumsi beras per kapita sebesar 139 kg per tahun mencerminkan permintaan tahunan kisaran 38,4 juta ton. Populasi Indonesia yang besar telah menciptakan pasar sehingga bisnis beras merupakan usaha yang menguntungkan di Indonesia. Sementara itu, Indonesia memproduksi kisaran 45 juta ton beras per tahun, sehingga menunjukkan posisi surplus pasokan. Di lain pihak, merujuk ke data BPS, Indonesia, selama empat tahun terakhir melaksanakan impor beras, pada rata- rata 1,5 juta ton per tahun. Selain itu, kenaikan harga yang tiba-tiba (lihat grafik di bawah) telah menarik perhatian, seakan berlawanan dengan posisi surplus yang dialami. Posisi impor dan kenyataan kenaikan harga yang tiba-tiba menimbulkan beberapa pertanyaan dalam sektor strategis ini yang perlu di garis bawahi, yakni: 1) keabsahaan data konsumsi dan pasokan, 2) kemungkinan terjadinya struktur oligopoli yang bisa membentuk kartel di sektor ini. Sektor strategis ini, memerlukan lebih banyak perhatian dari pemerintah, menurut pandangan kami.

Menyisihkan masalah di atas, kami berpendapat produsen beras dengan kapasitas tertentu bisa memetik manfaat dari iklim bisnis di sektor ini. Tiga Pilar Sejahtera Food (AISA), satu-satunya emiten produsen beras yang tercatat di BEI sejak 1997, tahun lalu mendapatkan 64% dari total pendapatan dari divisi beras. Selama periode 2010-2014, pendapatan dari divisi beras tumbuh sebesar CAGR 149% menjadi IDR3,3tr, dengan total laba bersih tumbuh sebesar 57% CAGR pada periode yang sama. Kinerja kuartal I-2015 juga positif, dengan total penjualan tumbuh 39% YoY ke IDR1,6tr, dan laba bersih 26% YoY ke IDR124miliar. Tahun lalu, AISA meningkatkan kapasitas produksi beras dua kali lipat menjadi 480,000 ton per tahun. AISA berada dalam posisi yang tepat untuk mendapatkan manfaat dari permintaan beras di Indonesia.

Market Index

Last Trade Chg (%) MoM YoY

JCI 4,953.5 0.3 -6.6 2.0

MSCI EM 993.3 0.3 -4.3 -4.9

HANG SENG 27,405.0 0.3 -2.4 19.5

KOSPI 2,085.5 -0.2 -2.8 5.2

FTSE 6,844.8 0.1 -2.8 1.5

DJIA 17,966.1 -1.0 -0.5 7.6

NASDAQ 5,122.4 -0.7 1.4 17.8

Valuation

2015F P/E (x) P/B (x) ROE (%)

JCI 15.6 2.5 18.4

Key Rates

Last Trade Chg (bps) MoM YoY

Policy Rate 7.50 0 -25 -25

3yr 8.05 -3 26 52

10yr 8.21 -1 6 -1

FX

Last Trade Chg (%) MoM YoY

USD/IDR 13,301.00 0.3 0.5 10.6

USD/KRW 1,108.51 0.3 0.9 8.6

USD/JPY 123.85 -0.1 1.9 21.6

USD/CNY 6.21 0.0 0.1 -0.4

Commodities

Last Trade Chg (%) MoM YoY

WTI 60.3 -1.2 0.2 -37.6

Gold 1,175.4 -0.3 -2.6 -10.9

Coal 61.8 -1.0 -0.6 -25.4

Palm Oil 670.0 0.0 2.3 -24.0

Rubber 135.1 0.0 -1.5 -10.8

Nickel 12,770.0 -0.7 0.5 -31.3

Copper 5,739.0 -0.7 -6.9 -17.0

Tin 15,175.0 -1.3 -2.6 -31.9

JCI Index VS MSCI Emerging Markets

1,200 5,500

(pt) JCI MSCI EM (pt)

(2)

Local flashes

TBIG: Kuartal kedua, tenant TBIG tumbuh 10%. PT Tower Bersama Infrastructure Tbk (TBIG) berusaha untuk terus meninggikan bisnis menaranya. Di kuartal kedua ini, jumlah tenant TBIG diperkirakan bertambah sekitar 385 unit. "Kuartal kedua lebih bagus. Kenaikannya di atas 10% dibanding kuartal pertama," ucap Direktur Keuangan TBIG Helmy Yusman Santoso. Pada kuartal pertama, TBIG memiliki 350 tenant. Dengan kenaikan di kuartal kedua, maka TBIG memiliki 735 tenant sampai akhir kuartal kedua.

Dus, Helmy bilang TBIG menargetkan 2.000 tenant hingga penghujung tahun. (Kontan) KIJA: Jababeka Bagi Dividen Rp 140 Miliar. PT Kawasan Industri Jababeka Tbk (KIJA) membagikan dividen senilai total Rp 140,28 miliar. Besaran tersebut terdiri dari dividen final saham sebesar Rp 112,28 miliar dan dividen interim tunai Rp 28 miliar. Sekretaris Perusahaan Jababeka Muljadi Suganda mengatakan rasio pembagian dividen final saham 237 banding lima. Dividen final saham tahun buku 2014 tersebut akan dibagikan pada 7 Agustus 2015. (Berita Satu)

BMRI: Demi Efisiensi, Bank Mandiri Gencar Kembangkan Internet Banking. PT Bank Mandiri (Persero) Tbk gencar mengembangkan fasilitas internet banking demi efisiensi biaya operasional. Director of Technology & Operation Bank Mandiri Ogi Prastomiyono menuturkan biaya yang dikeluarkan perseroan dalam menyediakan layanan internet banking relatif lebih murah dibandingkan apabila bank harus menyediakan layanan kantor cabang maupun mesin anjungan tunai mandiri (ATM). (Bisnis Indonesia) CSAP: Catur Sentosa Revisi Capex dan Target Pendapatan. Emiten distribusi bahan bangunan, kimia, dan consumer goods serta ritel modern, PT Catur Sentosa Adiprana Tbk (CSAP) membidik pertumbuhan pendapatan pada tahun ini hanya 5 persen menjadi Rp 7,5 triliun. Target ini direvisi dari sebelumnya 18 persen kenaikan pendapatan. "Daya beli masyarakat menurun, itu terlihat dari pertumbuhan penjualan turun, jadi kita lebih hati-hati," kata Corporate Secretary CSAP Idrus H Widjajakusuma.

(Berita Satu)

SRIL: Sritex Incar Penjualan Hingga US$ 672 Juta pada 2016. Perusahaan tekstil asal Solo, PT Sri Rejeki Isman Tbk (Sritex) memasang target nilai penjualan kotor di kisaran US$ 641-US$ 672 juta pada 2016. Pada tahun ini, perusahaan pembuat seragam pasukan North Atlantic Treaty Organization (NATO) tersebut membidik penjualan kotor senilai US$ 594 juta-US$ 611 juta. Sekretaris Perusahaan Sritex Welly Salam mengungkapkan, pada tahun ini perseroan membidik laba komprehensif bersih senilai US$ 49-US$ 52 juta. Sementara, pada 2016 Sritex menargetkan laba komprehensif bersih di kisaran US$ 55 juta-US$ 59 juta. (CNN Indonesia)

ANJT: Austindo Nusantara Jaya Resmi Lebur dengan Pusaka Agro. PT Austindo Nusantara Jaya Tbk. (ANJT) remsi merger dengan anak usahanya, PT Pusaka Agro Makmur sejak 23 Juni 2015, sekaligus mengubah kegiatan usaha utama perseroan.

Sekretaris Perusahaan Austindo Nusantara Jaya Naga Waskita mengatakan penggabungan kedua perusahaan itu telah mendapat restu dalam rapat umum pemegang saham luar biasa (RUPSLB) pada 22 Juni 2015 dan mengantongi persetujuan perubahan anggaran dasar dari Kementerian Hukum dan Ham. (Bisnis Indonesia)

BBRI: Jajaki Penambahan Anak Usaha, BRI Bidik Peningkatan Fee Based Income. PT Bank Rakyat Indonesia (Persero) Tbk (BRI) membidik peningkatan pendapatan berbasis biaya (fee base income) terkait penjajakan akuisisi PT Asuransi Jiwa Bringin Sejahtera (BRIngin Life). Sampai saat ini perseroan masih memproses akusisi tersebut dari Dana Pensiun BRI. Terkait fee based income, pada kuartal I-2015 BRI membukukan pendapatan nonbunga sebesar Rp 1,7 triliun. Direktur Utama BRI Asmawi Syam mengatakan, ia belum dapat menguraikan secara terperinci mengenai proses akusisi BRIngin Life. Namun, secara jangka panjang ia menyakini, penambahan anak usaha berupa perusahaan asuransi jiwa dapat berpotensi meningkatkan perolehan fee based income perseroan. (Berita Satu)

(3)

Technical analysis

View from the Charts

Sepanjang perdagangan hari kemarin, IHSG bergerak datar ditengah minimnya sentiment positif lokal maupun global sekalipun berhasil membukukan 65.73mn saham diperdagangkan. Para pelaku pasar masih menantikan kepastian keputusan penyelesaian permasalahan utang Yunani. IHSG ditutup dengan mencatatkan kenaikan 0.4% di level 4,954, sedikit di atas retracement support 4,950.

Akumulasi perburuan terhadap sejumlah saham property seperti BKSL, PWON, BEST, serta KIJA, mulai mewarnai pergerakan IHSG dalam rentang 4,938-4,973 dan mencoba menahan gejolak profit taking. Kondisi oversold stochastic yang cenderung lambat dari 27.4% pada perdagangan sebelumnya dan menjadi 31,2% serta pola doji candle yang terbentuk, mencerminkan bahwa pergerakan IHSG mulai dibayangi oleh aksi jual maupun ambil untung.

Ditengah kondisi pasar dunia yang bervariasi, dimana bursa global tertekan akibat kebuntuan penyelesaian permasalahan Yuunani di Eropa, sementara regional relatif kondusif. Kami perkirakan IHSG akan kembali bergerak dalam kondisi yang serupa, dengan kecenderungan negatif selanjutnya mencoba dalam rentang 4,905-5,005.

Chart 1. IHSG Daily Chart Chart 2. IHSG Intraday Chart

Source: HOTS, KDB Daewoo Securities Indonesia Research Source: HOTS, KDB Daewoo Securities Indonesia Research

Recommendation Trading

Close 4,954

Resistance 5,005

Support 4,935

Stop-Loss 4,825

(4)

Stocks on our focus list

PT Bekasi Fajar Industrial Estate, Tbk (BEST)

Akumulasi kenaikan sebesar 11.4% sejak melalui technical rebound 19 Juni lalu, telah membawa BEST mendekati target harga terdekat IDR435. 3 dari 5 indikator menunjukan BEST masih memiliki ruang untuk bergerak mencapai target harga tersebut, atau penetrasi resistensi IDR425, namun peluang tersebut akan diwarnai oleh tekanan pelemahan aksi ambil untung.

Kami perkirakan BEST akan mencoba bergerak dalam rentang harga IDR410-430.

Recommendation Trading

Target Price 435

Close 419

Resistance 425

Support 414

Stop-Loss 410

Chart 3. BEST

HOTS, KDB Daewoo Securities Indonesia Research

(5)

KIJA yang juga merupakan salah satu dari saham pada sektor property yang membukukan peningkatan 11.2%, dan telah mendorong harga KIJA mendekati retracement IDR273 ataupun resistensi IDR272 dengan ditutup pada harga IDR269 di perdagangan kemarin. Pada kondisi overbought stochastic 86.1%, perketat stop loss harga IDR260 untuk mengantisipasi gejolak aksi ambil untung dengan target support IDR248. Meskipun demikian PSAR, MA maupun arus distribusi pada MACD menunjukkan KIJA masih berpeluang untung melanjutkan penguatan mencapai target harga IDR275.

Kami perkirakan KIJA pada hari ini akan mencoba bergerak pada rentang harga IDR250- 275

Recommendation Trading

Target Price 275

Close 269

Resistance 272

Support 265

Stop-Loss 260

Chart 4. KIJA

HOTS, KDB Daewoo Securities Indonesia Research

(6)

PT Pakuwon Jati, Tbk (PWON)

Setelah naik 16% sepanjang 7 candle termasuk penguatan 4.8% di IDR455 kemarin, animo serta power signal pada PWON mulai melemah. Kami melihat adanya potensi tekanan/koreksi pada saham tersebut dengan target support GAP bawah IDR405-410.

Dengan demikian, apabila masih ada rally lanjutan pada perdagangan hari ini akan menjadi peluang untung akumulasi keuntungan. Kami perkirakan PWON akan bergerak mix negatif dalam rentang IDR435-460

Recommendation Take Profit

Target Price 470

Close 455

Resistance 468

Support 450

Stop-Loss 440

Chart 5. PWON

HOTS, KDB Daewoo Securities Indonesia Research

(7)

Chart 6. JCI Vs. IDR/USD Chart 7. JCI performance (absolute vs. relative)

Source: Bloomberg, KDB Daewoo Securities Indonesia Research Note: Relative to MSCI EM Index

Source: Bloomberg, KDB Daewoo Securities Indonesia Research

Chart 8. Foreigner’s net purchase (EM) Chart 9. Energy price

Note: The latest figure for India is Jun, 23th ;

Source: Bloomberg, KDB Daewoo Securities Indonesia Research Source: Bloomberg, KDB Daewoo Securities Indonesia Research

Chart 10. Non-ferrous metal price Chart 11. Precious metal price

Source: Bloomberg, KDB Daewoo Securities Indonesia Research Source: Bloomberg, KDB Daewoo Securities Indonesia Research 11,300

11,800 12,300 12,800 13,300 13,800

4,600 4,700 4,800 4,900 5,000 5,100 5,200 5,300 5,400 5,500 5,600

3/25 4/8 4/22 5/6 5/20 6/3 6/17

(IDR)

(pt) JCI Composite Index (L)

USD/IDR (R)

0.3 0.2

-6.3

2.4 0.1

-1.4

-2.3

7.0

-8 -4 0 4 8

1D 1W 1M 1Y

Absolute Relative (%, %p)

-3

24

-6 30

-1 -49

-357

-433 38

-11 -52

-187

-500 -400 -300 -200 -100 0 100

Korea Taiwan Indonesia Thailand Philippines India

1 Day 5 Days

(USDmn)

1,900 2,000 2,100 2,200 2,300 2,400

40 50 60 70

3/15 4/15 4/15 5/15 5/15 6/15 6/15

(USD/b) Brent (L) CPO(R) (USD)

(

70 75 80 85 90 95 100 105 110 115

3/15 4/15 5/15 6/15

(D-3M=100) Copper Nickel Tin

85 90 95 100 105 110 115 120 125

3/15 4/15 5/15 6/15

Silver Gold Platinum

(8)

Table. Key valuation metrics

Company Name Ticker Price Market Cap Price Performance (%) P/E(X)* P/B(X)* ROE(%)*

(IDR) (IDRbn) 1D 1W 1M 1Y FY14 FY15 FY14 FY15 FY14 FY15

BANKING

Bank Central Asia Tbk PT BBCA 13,625 335,925 -0.4 -0.7 -5.1 24.4 19.6 18.1 4.2 3.7 23.3 21.8

Bank Mandiri Persero Tbk PT BMRI 9,900 231,000 -1.5 0.8 -13.3 1.3 12.7 10.5 2.4 1.9 20.9 19.8

Bank Rakyat Indonesia Persero Tbk PT BBRI 10,300 254,092 -4.6 -6.4 -18.3 3.0 11.9 9.6 2.9 2.2 27.4 24.5 Bank Negara Indonesia Persero Tbk PT BBNI 5,500 102,568 -1.3 -2.7 -22.3 15.1 10.6 8.7 1.9 1.5 20.2 18.3

Bank Danamon Indonesia Tbk PT BDMN 4,390 42,077 5.0 8.0 1.2 4.0 16.7 12.3 1.3 1.2 8.1 9.6

Bank Tabungan Pensiunan Nasional Tbk PT BTPN 3,660 21,375 0.0 -3.7 -6.2 -13.6 12.5 9.6 2.0 1.5 17.2 17.2 PROPERTY

Surya Semesta Internusa Tbk PT SSIA 1,035 4,870 1.5 -1.0 -12.3 56.8 12.0 10.2 1.9 1.6 16.7 16.5

Ciputra Property Tbk PT CTRP 605 3,721 3.4 4.3 -11.7 -13.6 12.8 7.1 1.2 N/A 9.4 14.1

Pakuwon Jati Tbk PT PWON 455 21,913 4.8 7.8 -3.4 31.9 9.9 11.0 4.0 3.0 50.1 29.3

Alam Sutera Realty Tbk PT ASRI 570 11,200 3.6 7.5 -12.3 26.7 10.0 8.0 1.8 1.5 19.5 20.0

Bumi Serpong Damai PT BSDE 1,805 34,740 2.6 2.3 -7.4 20.3 8.5 12.7 2.2 1.9 29.9 16.4

CONSTRUCTION

Total Bangun Persada Tbk PT TOTL 865 2,950 0.6 -1.1 -7.5 15.3 23.3 15.6 4.8 3.3 21.1 20.7

Adhi Karya Persero Tbk PT ADHI 2,150 3,873 -3.2 1.4 -23.2 -23.2 19.3 11.0 3.6 1.9 19.7 18.4

Wijaya Karya Persero Tbk PT WIKA 2,700 16,603 -1.8 1.1 -19.4 21.6 36.7 23.0 5.7 3.7 17.7 15.9

Pembangunan Perumahan Persero Tbk PT PTPP 3,550 17,191 -2.2 6.1 -12.9 95.6 32.5 24.1 7.2 5.5 24.3 25.2

Waskita Karya Persero Tbk PT WSKT 1,625 22,737 -2.1 4.2 -5.5 148.8 28.3 26.8 5.0 4.9 19.2 16.6

RETAIL & CONSUMER

Indofood Sukses Makmur Tbk PT INDF 6,900 60,585 0.7 4.9 0.4 1.1 18.9 14.0 2.4 2.2 16.0 14.9

Kalbe Farma Tbk PT KLBF 1,695 79,453 3.4 1.5 -7.9 2.1 41.6 33.4 9.1 7.4 23.6 22.6

Mitra Adiperkasa Tbk PT MAPI 5,500 9,130 -2.2 -5.2 -0.9 13.2 112.8 31.8 3.3 3.2 3.0 10.8

Unilever Indonesia Tbk PT UNVR 41,400 315,882 2.2 1.2 -5.4 39.4 43.0 50.5 53.6 63.3 129.6 129.7

Indofood CBP Sukses Makmur Tbk PT ICBP 12,850 74,928 -0.4 -0.4 -7.7 28.5 29.3 24.2 5.4 4.7 19.5 20.0

Ramayana Lestari Sentosa Tbk PT RALS 710 5,038 0.7 1.4 -7.2 -39.3 15.8 15.8 1.7 1.5 10.8 9.3

Mayora Indah Tbk PT MYOR 25,200 22,538 0.0 -1.2 -4.5 -14.1 46.3 27.8 4.7 4.5 10.3 18.5

Ace Hardware Indonesia Tbk PT ACES 635 10,890 -1.6 -3.1 -7.3 -27.8 24.2 18.8 5.7 3.9 26.0 21.9

Gudang Garam Tbk PT GGRM 45,300 87,161 -1.4 -0.7 -3.8 -15.3 21.8 15.0 3.5 2.4 17.2 16.1

Nippon Indosari Corpindo Tbk PT ROTI 1,145 5,796 -1.7 -0.9 -8.0 -18.2 37.2 23.9 7.3 5.0 21.6 22.2 AUTOMOTIVE

Astra International Tbk PT ASII 6,950 281,361 1.8 -0.7 -8.3 -4.5 15.7 14.6 3.1 2.7 21.4 18.4

Indomobil Sukses Internasional Tbk PT IMAS 3,510 9,706 -0.3 -3.8 -11.1 -24.8 N/A 21.5 1.9 1.6 -2.2 6.1

Astra Otoparts Tbk PT AUTO 2,340 11,278 -0.2 -4.1 -21.6 -37.5 23.2 17.8 2.2 1.2 9.8 6.5

TELECOMMUNICATION

Telekomunikasi Indonesia Persero Tbk PT TLKM 2,880 290,304 1.1 0.2 0.3 17.5 19.1 17.1 4.1 3.8 22.8 22.4

XL Axiata Tbk PT EXCL 3,850 32,884 0.0 -5.8 -5.2 -23.0 N/A 91.3 3.0 2.3 -6.1 2.3

Indosat Tbk PT ISAT 4,005 21,763 0.3 1.1 5.0 3.2 20.2 37.8 1.6 1.5 -13.3 3.4

INFRASTRUCTURE

Jasa Marga Persero Tbk PT JSMR 5,650 38,420 0.0 -4.6 -14.1 -5.4 34.2 23.5 4.9 3.5 14.9 15.1

Tower Bersama Infrastructure Tbk PT TBIG 9,175 44,008 1.4 4.9 1.9 16.5 35.3 26.4 11.5 6.3 32.7 30.6 MINING

Aneka Tambang Persero Tbk PT ANTM 715 6,820 -0.7 -1.4 -11.2 -35.9 N/A 89.6 0.9 0.8 -6.3 5.3

Timah Persero Tbk PT TINS 745 5,549 0.0 1.4 -15.8 -41.8 13.5 11.5 1.6 1.0 12.2 8.3

Tambang Batubara Bukit Asam Persero Tbk PTBA 9,025 20,795 0.8 -1.4 -14.5 -13.4 13.5 13.0 3.2 2.2 25.2 17.2 CEMENT

Indocement Tunggal Prakarsa Tbk PT INTP 21,000 77,306 -0.1 -0.1 -6.4 -8.3 17.5 14.8 3.7 2.9 22.1 20.0

Holcim Indonesia Tbk PT SMCB 1,525 11,686 0.7 2.3 -6.2 -41.2 25.1 16.8 1.9 1.3 7.6 7.5

Semen Indonesia Persero Tbk PT SMGR 12,300 72,958 0.4 -0.8 -6.3 -18.0 17.3 13.2 4.0 2.7 24.8 21.2 Source: Bloomberg, KDB Daewoo Securities Indonesia Research

*Note: Valuation metrics based on Bloomberg consensus estimates

(9)

Sector performance Top 10 market cap performance

Name Index Chg (%) Ticker Price Market Cap (IDRbn) Chg (%)

Agricultural 2,088.5 1.2 DUTI IJ 6500 12,025 8.33

Mining 1,137.7 0.1 LPKR IJ 1180 27,232 8.26

Basic-Industry 435.5 0.9 MKPI IJ 17000 16,119 6.25

Miscellaneous Industry 1,199.3 1.4 AKRA IJ 5900 23,244 5.83

Consumer Goods 2,222.3 1.1 BHIT IJ 240 9,336 5.26

Property & Construction 517.8 2.0 CPIN IJ 3040 49,850 5.2

Infrastructure 1,041.6 0.9 SILO IJ 14300 16,532 5.15

Finance 703.0 -1.3 BDMN IJ 4390 42,077 5.02

Trade 916.7 0.2 PWON IJ 455 21,913 4.84

Composite 4,953.5 0.3 AALI IJ 22950 36,140 4.3

Source: Bloomberg

Top 5 leading movers Top 5 lagging movers

Name Chg (%) Close Name Chg (%) Close

UNVR IJ 2.2 41,400 BBRI IJ -4.6 10,300

ASII IJ 1.8 6,950 BMRI IJ -1.5 9,900

TLKM IJ 1.1 2,880 BBNI IJ -1.4 5,500

KLBF IJ 3.4 1,695 MDIA IJ -9.3 3,400

CPIN IJ 5.2 3,040 GGRM IJ -1.4 45,300

Source: Bloomberg

Economic Calendar

Time Currency Detail Forecast Previous

2:00am EUR GfK German Consumer Climate 10.1 10.2

4:00am CHF SNB Chairman Jordan Speaks

6:00am GBP CBI Realized Sales 32 51

Day 1 EUR EU Economic Summit

8:00am USD FOMC Member Tarullo Speaks

8:30am USD Unemployment Claims 271K 267K

8:30am USD Core PCE Price Index m/m 0.1% 0.1%

8:30am USD Personal Spending m/m 0.7% 0.0%

8:30am USD Personal Income m/m 0.6% 0.4%

9:45am USD FOMC Member Powell Speaks

9:45am USD Flash Services PMI 56.5 56.2

10:30am USD Natural Gas Storage 79B 89B

12:10pm CAD Gov Council Member Schembri Speaks

6:45pm NZD Trade Balance -50M 123M

7:30pm JPY Household Spending y/y 3.5% -1.3%

7:30pm JPY Tokyo Core CPI y/y 0.1% 0.2%

7:30pm JPY National Core CPI y/y 0.0% 0.3%

7:30pm JPY Unemployment Rate 3.3% 3.3%

Note: Time is based on Indonesian local time Source: Forex Factory

Disclaimers

This report is prepared strictly for private circulation only to clients of PT Daewoo Securities Indonesia (DWS). It is purpo sed only to person having professional experience in matters relating to investments. The information contained in this report has been taken from sour ces which we deem reliable. No warranty (express or implied) is made to the accuracy or completeness of the information. All opinions and estimates included in this report constitute our judgments as of this date, without regards to its fairness, and are subject to change without notice. However, none of DWS an d/or its affiliated companies and/or their respective employees and/or agents makes any representation or warranty (express or implied) or accepts any responsibility or liability as to, or in relation to, the accuracy or completeness of the information and opinions contained in this report or as to any information contained in this report or any other such information or opinions remaining unchanged after the issue thereof. We expressly disclaim any responsibility or l iability (express or implied) of DWS, its affiliated companies and their respective employees and agents whatsoever and howsoever arising (including, without limitation for any claims, proceedings, action, suits, losses, expenses, damages or costs) which may be brought against or suffered by any person as a results of acting in reliance upon the whole or any part of the contents of this report and neither DWS, its affiliated companies or their respective employees or agents accepts liability for any errors, omissions or misstatements, negligent or otherwise, in the report and any liability in respect of the report or any inaccuracy therein or omission there

Referensi

Dokumen terkait

Hit and Run yang terjadi pada BBTN kemarin, pada akhirnya berhasil mengembalikan posisi saham emiten tersebut pada area positif dan di tutup menguat 1.3% di level harga

Serupa dengan pola perdagangan pada sektor perdagangan, indeks sektor consumer pun berhasil melakukan pembalikan arah pada support 1,860.0 bergerak positif dan

Dalam rangka memenuhi kebutuhan berbuka puasa, orang mempunyai selera makan yang tinggi untuk menghabiskan seperti makanan bergizi, suplemen, dan makanan manis..

Melihat kembali pergerakan pasar yang cenderung naik (sebelum penurunan di tanggal 27 April), kami terkejut melihat sektor keuangan merupakan salah satu sektor yang

Sebagaimana beberapa saham property yang mencatatkan penguatan di penutupan perdagangan kemarin, LPKR pun mengalami penguatan sebesar 3.0% dan ditutup pada harga

Pada saat yang sama, harga emas meningkat c.1,0% dikarenakan oleh ketidakpastian dan volatilitas pasar yang berlangsung lebih lama dari ekspektasi pasar membuat

Ditutup mendekati area Fibonacci retracement 2,000-2,100 setelah berhasil bergerak positif dari swing negatif di area 2,026.9, membuka peluang bagi sektor konsumsi untuk

Sementara signal golden cross MA(5,20) muncul pada perdagangan kemarin, dimana ADHI membukukan kenaikan 13.0% dengan ditutup pada level harga IDR2,180 serta jumlah