• Tidak ada hasil yang ditemukan

Embun Pagi. Aug 26, For subscription of our Daily Focus, please contact us at BSDE: Dragged down by negative sentiment

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2022

Membagikan "Embun Pagi. Aug 26, For subscription of our Daily Focus, please contact us at BSDE: Dragged down by negative sentiment"

Copied!
10
0
0

Teks penuh

(1)

Mimi Halimin +62-21-515-1140 mimi.halimin@dwsec-id.com For subscription of our Daily Focus, please contact us at research@dwsec-id.com

Share price performances

Embun Pagi

BSDE: Dragged down by negative sentiment

Kejatuhan pasar saham belakangan ini mengakibatkan penurunan sebagian besar kapitalisasi pasar para emiten. Salah satu emiten yang mengalami penurunan kapitalisasi pasar adalah PT Bumi Serpong Damai Tbk (BSDE). Sebagai perusahaan terbesar (dalam hal kapitalisasi pasar) di Indeks Properti, kapitalisasi pasar BSDE saat ini hanya sekitar c.IDR27.7tr (vs c.IDR33.2tr pada tahun 2014). Kinerja harga saham BSDE tertekan -20,2% YTD as of 25 Agustus.

Secara fundamental, kinerja keuangan BSDE 1H15 cukup baik. Pendapatan naik 37,8% YoY dari IDR2.4tr menjadi IDR3.4tr. Tanah dan bangunan merupakan penyumbang terbesar bagi pendapatan 1H15 dengan 80,4% dari total pendapatan.

Laba kotor naik 38,8% YoY dari IDR1.8tr menjadi IDR2.5tr. Laba untuk periode berjalan menurun 43,0% YoY dari IDR2.7tr menjadi IDR1.5tr karena penurunan 99,6% YoY pada total penghasilan lain-lain. Penurunan penghasilan lain-lain adalah karena pada tahun 2014, BSDE memiliki penghasilan lain dari selisih laba pada pembelian saham PT Plaza Indonesia Realty Tbk (PLIN).

Dari posisi neraca, kas dan setara kas naik signifikan ke IDR6.9tr, naik 69,6% YoY atau 144,3% naik dari posisi kas pada akhir 2014. Hal ini disebabkan aksi korporasi yang terakhir (private placement dan juga USD225mn obligasi di April 2015). Dengan posisi kas yang kuat, BSDE akan memiliki cukup amunisi untuk melakukan ekspansi.

BSDE menargetkan IDR7.5tr untuk FY2015 marketing sales. Realisasi marketing sales untuk 1H15 adalah IDR3.5tr. Penyumbang terbesar berasal dari BSD City dengan IDR2.52tr. Walaupun menurut kami, kinerja harga saham BSDE yang buruk baru- baru ini adalah dikarenakan terseret oleh sentimen ekonomi yang lesu, tetapi kami masih menyarankan investor untuk lebih selektif memilih karena kondisi pasar properti yang melambat.

Market Index

Last Trade Chg (%) MoM YoY

JCI 4,228.5 1.6 -14.3 -19.1

MSCI EM 788.5 2.2 -15.2 -29.1

HANG SENG 21,405.0 0.7 -15.4 -15.2

KOSPI 1,846.6 0.8 -9.7 -10.7

FTSE 6,081.3 3.0 -10.3 -13.5

DJIA 15,666.4 -1.3 -9.7 -7.2

NASDAQ 4,506.5 -0.4 -11.1 -1.0

Valuation

2015F P/E (x) P/B (x) ROE (%)

JCI 13.7 2.1 17.2

Key Rates

Last Trade Chg (bps) MoM YoY

Policy Rate 7.50 0 0 -25

3yr 8.45 9 53 69

10yr 8.99 -6 73 71

FX

Last Trade Chg (%) MoM YoY

USD/IDR 14,054.00 0.0 4.4 19.9

USD/KRW 1,195.53 -0.3 2.4 17.6

USD/JPY 118.83 0.4 -3.6 14.2

USD/CNY 6.41 0.2 3.1 4.1

Commodities

Last Trade Chg (%) MoM YoY

WTI 39.3 2.8 -19.1 -57.2

Gold 1,140.5 -1.3 4.3 -11.0

Coal 61.8 -1.0 -0.6 -25.4

Palm Oil 545.0 0.4 -11.2 -18.9

Rubber 108.0 0.0 -11.8 -15.7

Nickel 9,610.0 1.0 -15.0 -49.3

Copper 5,065.0 2.3 -3.8 -28.2

Tin 14,185.0 -0.5 -7.5 -35.2

JCI Index VS MSCI Emerging Markets

1,000 1,200

4,500 5,500

(pt) JCI MSCI EM (pt)

70 80 90 100 110 120 130

BSDE JCI Property Index

30Dec14 = 100

(2)

Local flashes

MAIN: Bayar utang, MAIN rights issue Rp 716,5 miliar. PT Malindo Feedmill Tbk (MAIN) mencari dana tambahan dari pasar modal untuk melunasi utang-utangnya. Emiten pakan ternak ini melakukan Penawaran Umum Terbatas (PUT) I dengan Hak Memesan Efek Terlebih Dahulu (HMETD) sebanyak-banyaknya 447,75 juta saham baru atau 20%

dari modal ditempatkan dan disetor penuh. Dalam rights issue itu, perseroan berpotensi mendulang dana segar sebesar Rp 716,5 miliar. Nilai nominal saham adalah Rp 20 per saham. Nantinya, setiap pemegang empat saham lama berhak atas satu HMETD. Perseroan mematok harga pelaksanaan antara Rp 1.200 hingga Rp 1.600 per saham. Harga itu masih lebih tinggi dari harga saham MAIN saat ini Rp 1.140 per saham.

(Kontan)

AALI: Volume Penjualan Astra Agro Terpangkas 21,2 Persen. PT Astra Agro Lestari Tbk (AALI) hingga Juil 2015 mencatatkan penurunan volume penjualan minyak sawit mentah (crude palm oil/CPO) sebesar 21,2 persen menjadi 614.042 ton dibandingkan periode sama 2014 sebesar 779.476 ton. Penurunan disebabkan pengalihan produksi CPO menjadi olein sepanjang tahun ini. “Pengalihan berdampak pada volume penjualan olein yang meningkat signifikan mencapai 223.516 ton atau naik 85,7 persen,” ungkap Investor Relations Astra Agro Rudy Limardjo. (Berita Satu)

UNVR: Unilever kembali naikkan harga produk. Demi menyelamatkan margin, PT Unilever Indonesia Tbk (UNVR) kembali mengerek harga jual produknya. Pada Agustus ini, UNVR telah mengerek rata-rata harga jual sekitar 1%. Kenaikan tersebut lantaran nilai tukar Rupiah yang semakin melemah. "Sebanyak 55% biaya kami berhubungan dengan hard currencies. Terpaksa harus menyesuaikan," sebut Direktur Hubungan Eksternal UNVR Sancoyo Antarikso. (Kontan)

MDLN: Modernland Gandeng Mayapada Group Bangun Rumah Sakit. Pengembang Ppoperti nasional PT Modernland Realty Tbk menggandeng Mayapada Group, bangun rumah sakit di kawasan kota mandiri terintegrasi seluas 370 hektar di Jakarta Garden City, Cakung, Jakarta Timur. Kerjasama tersebut ditandai dengan Memorandum of Understanding (MoU) antara kedua belah pihak. Dimana Pihak Mayapada Group diwakili oleh Jonathan Tahir, Deputy Chairman Mayapada Group sementara PT Modernland Realty Tbk. diwakili William Honoris, President Director PT Modernland Realty Tbk. (Berita Satu)

ANJT: Austindo Nusantara Raih Pinjaman Rp 2,1 Triliun. PT Austindo Nusantara Jaya Tbk (ANJT) serta enam anak usaha, mengantongi pinjaman bank senilai Rp 2,13 triliun dari PT Bank OCBC NISP Tbk (NISP). Besaran tersebut terdiri dari denominasi dolar sebesar US$ 49,5 juta dan rupiah sebesar Rp 1,44 triliun. Sekretaris Perusahaan Austindo Nusantara, Naga Waskita, mengatakan perseroan dan keenam anak usaha menandatangani perjanjian pinjaman pada 24 Agustus 2015. Keenam anak usaha itu adalah PT Austindo Nusantara Jaya Agri (ANJA), PT Austindo Nusantara Jaya Agri Siais (ANJAS), PT Sahabat Mewah dan Makmur (SMM), PT Putera Manunggal Perkasa (PMP), PT Permata Putera Mandiri (PPM), dan PT ANJ Agri Papua (ANJAP). (Berita Satu) KRAS: PLN-Krakatau Steel Teken Kontrak Pembangunan Transmisi Listrik. PT Perusahaan Listrik Negara (PLN) Persero berencana melakukan kontrak dengan PT Krakatau Steel Tbk (KRAS) untuk pembangunan transmisi listrik seperti yang disebutkan pada rapat terbatas dengan Wakil Presiden Republik Indonesia Jusuf Kalla siang tadi. Menteri Energi dan Sumber Daya Alam (ESDM) Sudirman Said menjelaskan, dalam pembangunan transmisi yang rencananya akan mulai dikerjakan September ini, PLN akan bekerja sama dengan Krakatau Steel dalam pengadaan beberapa komponen transmisi listrik. (Metrotvnews)

SSIA: Surya Semesta Kembangkan Lahan di Karawang dan Subang. PT Surya Semesta Internusa Tbk, perusahaan pengembang properti dan lahan industri menyatakan tengah fokus mengembangkan lahan di Subang dan Karawang. Presiden Direktur PT Surya Semester Internusa Tbk, Johannes Suriadjaja mengatakan tahun ini perseroan tetap akan menambah cadangan lahan kendati target penjualan lahan industri diturunkan. (Bisnis Indonesia)

(3)

Technical analysis

View from the Charts

Paska keterpurukan yang mencapai -421.7pts atau melemah hingga mencapai 10%

selama 5 hari berturut-turut, IHSG pada akhirnya berhasil melakukan pembalikan arah memasuki area 4,200 serta ditutup pada level 4,229 mencatatkan kenaikan 1.6%

diakhir sesi perdagangan senin kemarin. Para investor asing membukukan penjualan bersih sebesar IDR294.3bn diseluruh papan perdagangan, dimana total nilai perdagangan kemarin mencapai IDR6.3tr dengan rasio transaksi 155:159, dan 72 saham tidak mengalami perubahan harga. Disisi lain, sektor perkebunan serta sektor industry dasar mengalami tekanan 7.7%/6.8%, membentuk support level baru di 306.1 dan 1,535.0. Sementara, sektor perdagangan dan sektor konsumsi berhasil melakukan pembalikan arah setelah menyentuh support intraday serta mencatatkan kenaikan 4.1%/4.7%.

Saat ini IHSG diperdagangkan dalam posisi golden cross 11.2 oversold stochastic dengan peningkatan jumlah saham yang diperdagangkan 46.1% lebih tinggi dibandingkan dengan rata-rata saham yang diperdagangkan selama 20 hari. Dengan adanya sinyal positif tersebut, didukung dengan melebarnya rentang harga pada Bollinger band IHSG memiliki peluang untuk melanjutkan penguatannya serta menutup sepenuhnya celah resisten harga 4,302-4,336.

Kami perkirakan IHSG akan bergerak bervariasi dengan kecenderungan positif dalam rentang harga 4,225-4,330, perketat stop-loss di 4,100-4,110 untuk mengantisipasi gagalnya upaya penetrasi resistensi 4,280-4,290.

Chart 1. IHSG Daily Chart Chart 2. IHSG Intraday Chart

Source: HOTS, KDB Daewoo Securities Indonesia Research Source: HOTS, KDB Daewoo Securities Indonesia Research

Recommendation Trading Buy

Close 4,229

Resistance 4,290

Support 4,180

Stop-Loss 4,110

Indicator daily

Stoch UP

MACD UP

PSAR DN

Volume UP

GC = Golden-cross AC = Accumulation DC = Dead-cross Dis = Distribution

UP = Up OB = Overbought

DN = Down OS = Oversold

NM = Normal

(4)

Stocks on our focus list

PT Adaro Energy, Tbk (ADRO)

Perburuan saham ADRO sepanjang perdagangan kemarin, berhasil mendorong saham emiten tersebut untuk mencatatkan kenaikan hingga mencapai 15.0% dan ditutup pada level harga IDR545.

Diperdagangkan pada area overbought trading 66.1 stochastic mencoba kembali memasuki area distribusi normal MACD, ADRO masih memiliki peluang untuk melakukan swing positif menguji resistensi IDR580-595.

Pada posisi overbought yang cukup tinggi, manfaatkan swing positif yang ada untuk merealisasi profit yang mungkin didapat. Stop buy level pada harga IDR570-75, perketat stop-loss IDR435-450 untuk mengantisipasi adanya fluktuasi harga yang melebar.

Recommendation Sell On Strength

Target Price 595

Close 545

Resistance 580

Support 465

Stop-Loss 450

Indicator daily

Stoch OB

MACD UP

PSAR DN

Volume UP

GC = Golden-cross AC = Accumulation DC = Dead-cross Dis = Distribution

UP = Up OB = Overbought

DN = Down OS = Oversold

NM = Normal

Chart 3. ADRO

HOTS, KDB Daewoo Securities Indonesia Research

(5)

Doji pada penghujung downtrend yang tercipta dari swing trading yang berhasil mendorong BWPT ditutup positif 0.8% di level harga IDR242, membuka peluang bagi BWPT untuk melanjutkan penguatan menguji resistensi terdekatnya

Diperdagangkan dengan indikasi sinyal golden cross pada area 6.4 oversold stochastic, BWPT memiliki peluang serta ruang untuk menguji resistensi IDR260 untuk selanjutnya menutup celah harga IDR270-276 pada 1.4 oversold.

Tentukan stop-buy IDR255-257, serta perketat stop-loss IDR225-230.

Recommendation Trading Buy

Target Price 267

Close 242

Resistance 260

Support 240

Stop-Loss 230

Indicator daily

Stoch GC

MACD NM

PSAR DN

Volume DN

GC = Golden-cross AC = Accumulation DC = Dead-cross Dis = Distribution

UP = Up OB = Overbought

DN = Down OS = Oversold

NM = Normal Chart 4. BWPT

HOTS, KDB Daewoo Securities Indonesia Research

(6)

PT Sri Rejeki Isman, Tbk (SRIL)

Diperdagangkan pada kondisi 52.4 overbought trading, paska pembalikan arah dengan sinyal golden cross di 24.5 hari sebelumnya. SRIL yang kemarin mencatatkan kenaikan 5.8% di IDR327, memiliki peluang untuk melanjutkan penguatan menguji resistensi harga berikutnya di IDR350

Dengan adanya momentum positif tersebut, tentukan stop-buy pada area IDR330-335, dan perketat stop-loss harga IDR265-270.

Recommendation Trading Buy

Target Price 364

Close 327

Resistance 350

Support 394

Stop-Loss 280

Indicator daily

Stoch UP

MACD UP

PSAR DN

Volume UP

GC = Golden-cross AC = Accumulation DC = Dead-cross Dis = Distribution

UP = Up OB = Overbought

DN = Down OS = Oversold

NM = Normal

Chart 5. SRIL

HOTS, KDB Daewoo Securities Indonesia Research

(7)

Sektor Perdagangan

Bargain hunting serta akumulasi pembelian menjelang penutupan akhir sesi kemarin, mendorong indeks sektor perdagangan melakukan pembalikan arah pada batas support indeks 801.2 selanjutnya membukukan 2.9% dan ditutup membentuk hammer serta mencatatkan pelemahan -2.1% di 829.0

Diperdagangkan pada oversold trading stochastic 30.7, dengan kecenderungan arah positif. Didukung oleh sinyal positif lainnya, yang memiliki kecenderungan arah positif.

Dengan adanya momentum positif tersebut, indeks sektor perdagangan tersebut memiliki ruang untuk melaju positif, mencoba menutup celah 834.4-846.9 dan 871.1- 875.6

Sektor Konsumsi

Serupa dengan pola perdagangan pada sektor perdagangan, indeks sektor consumer pun berhasil melakukan pembalikan arah pada support 1,860.0 bergerak positif dan ditutup pada level 1,913.0 area resistensi pola ascending triangle yang terbentuk (chart 7. Consumer Intraday) sepanjang sesi kedua perdagangan kemarin.

Waspadai dan perketat stop loss 1,860 dari munculnya death-cross pada overbought trading 95.6 yang merosot ke 53.6 pada penutupan sesi perdagangan, mengindikasikan masih adanya swing negatif untuk uji trend support triangle di 1,899-1,900.

Dengan adanya momentum tersebut, akumulasi trading dapat dilakukan pada swing area 1,850-1,900.

Chart 6. Trade Sector Intraday Chart Chart 7. Consumer Sectors Intraday Chart

Source: HOTS, KDB Daewoo Securities Indonesia Research Source: HOTS, KDB Daewoo Securities Indonesia Research Recommendation Trading Buy

Target Price 871.3

Close 829.0

Resistance 845.7

Support 806.7

Stop-Loss 801.2

Indicator daily

Stoch UP

MACD UP

PSAR UP

Volume UP

GC = Golden-cross AC = Accumulation DC = Dead-cross Dis = Distribution

UP = Up OB = Overbought

DN = Down OS = Oversold

NM = Normal

Recommendation Trading Buy

Target Price 1,967..0

Close 1,913.0

Resistance 1,949.7

Support 1,885.3

Stop-Loss 1,860.0

Indicator daily

Stoch GC

MACD NM

PSAR UP

Volume UP

GC = Golden-cross AC = Accumulation DC = Dead-cross Dis = Distribution

UP = Up OB = Overbought

DN = Down OS = Oversold

NM = Normal

(8)

Chart 6. JCI Vs. IDR/USD Chart 7. JCI performance (absolute vs. relative)

Source: Bloomberg, KDB Daewoo Securities Indonesia Research Note: Relative to MSCI EM Index

Source: Bloomberg, KDB Daewoo Securities Indonesia Research

Chart 8. Foreigner’s net purchase (EM) Chart 9. Energy price

Note: The latest figure for India is Aug, 24th

Source: Bloomberg, KDB Daewoo Securities Indonesia Research Source: Bloomberg, KDB Daewoo Securities Indonesia Research

Chart 10. Non-ferrous metal price Chart 11. Precious metal price

Source: Bloomberg, KDB Daewoo Securities Indonesia Research Source: Bloomberg, KDB Daewoo Securities Indonesia Research 13,100

13,200 13,300 13,400 13,500 13,600 13,700 13,800 13,900 14,000 14,100

4,100 4,300 4,500 4,700 4,900 5,100 5,300 5,500

5/26 6/9 6/23 7/7 7/21 8/4 8/18

(IDR)

(pt) JCI Composite Index (L)

USD/IDR (R)

1.6

-6.3

-12.9

-17.8

-0.6 -0.1

0.5

9.7

-20 -16 -12 -8 -4 0 4 8 12

1D 1W 1M 1Y

Absolute Relative (%, %p)

-49

140

-50 -93 -59

-773

-1,613 -641

-374

-561 -165

-1,311

-1,800 -1,600 -1,400 -1,200 -1,000 -800 -600 -400 -200 0 200 400

Korea Taiwan Indonesia ThailandPhilippines India

1 Day 5 Days

(USDmn)

1,700 1,800 1,900 2,000 2,100 2,200 2,300 2,400

40 50 60 70

5/15 6/15 6/15 7/15 7/15 8/15 8/15

Brent (L) CPO(R) (USD)

( (USDmn)

1,800 1,900 2,000 2,100 2,200 2,300 2,400

40 50 60 70

5/15 5/15 6/15 6/15 7/15 7/15 8/15

Brent (L) CPO(R) (USD)

( (USDmn)

70 75 80 85 90 95 100 105 110 115

5/15 6/15 7/15 8/15

(D-3M=100) Copper Nickel Tin

80 85 90 95 100 105 110 115

5/15 6/15 7/15 8/15

Silver Gold Platinum

(9)

Table. Key valuation metrics

Company Name Ticker Price Market Cap Price Performance (%) P/E(X)* P/B(X)* ROE(%)*

(IDR) (IDRbn) 1D 1W 1M 1Y FY14 FY15 FY14 FY15 FY14 FY15

FINANCIALS

Bank Central Asia BBCA 11,625 286,614 2.9 -10.4 -15.3 -1.3 19.6 15.8 4.2 3.1 23.3 21.3

Bank Mandiri Persero BMRI 8,500 198,333 4.0 -3.4 -15.0 -19.6 12.7 9.6 2.4 1.7 20.9 18.6

Bank Rakyat Indonesia Persero BBRI 9,500 234,357 3.8 -3.1 -5.9 -15.9 11.9 9.4 2.9 2.0 27.4 23.5

Bank Negara Indonesia Persero BBNI 4,350 81,122 5.5 0.2 -13.0 -19.8 10.6 8.0 1.9 1.2 20.2 15.9

Bank Danamon Indonesia BDMN 2,945 28,227 7.1 -6.5 -28.3 -22.3 16.7 9.6 1.3 0.8 8.1 8.6

CONSUMER

Gudang Garam GGRM 41,425 79,705 -0.1 -10.9 -18.8 -24.7 21.8 14.5 3.5 2.2 17.2 15.6

Indofood CBP Sukses Makmur ICBP 12,400 72,304 -2.0 -0.8 -0.2 20.4 29.3 23.3 5.4 4.5 19.5 20.2

Indofood Sukses Makmur INDF 4,680 41,092 -5.5 -19.7 -23.9 -33.9 18.9 10.3 2.4 1.5 16.0 15.0

Kalbe Farma KLBF 1,565 73,360 3.6 -2.8 -6.3 -6.6 41.6 32.3 9.1 6.9 23.6 22.0

Unilever Indonesia UNVR 37,100 283,073 9.1 1.3 -7.2 17.8 43.0 45.9 53.6 57.1 129.6 127.2

AGRICULTURAL

Astra Agro Lestari AALI 14,800 23,306 -3.0 -18.6 -35.4 -42.9 15.3 13.0 3.3 1.9 23.5 14.9

PP London Sumatera Indonesia LSIP 940 6,413 0.5 -11.7 -37.7 -52.0 14.1 8.4 1.8 0.9 13.7 11.2

Sawit Sumbermas Sarana SSMS 1,645 15,669 -6.5 -11.6 -16.9 29.0 22.2 15.8 5.4 8.5 27.6 29.0

INFRASTRUCTURE

XL Axiata EXCL 2,805 23,959 0.2 -2.6 -10.2 -50.6 N/A 176.7 3.0 1.7 -6.1 0.1

Jasa Marga JSMR 5,075 34,510 5.1 -7.3 -14.0 -20.7 34.2 21.8 4.9 3.2 14.9 14.6

Perusahaan Gas Negara PGAS 2,845 68,967 -1.2 -15.7 -30.6 -52.4 16.1 8.1 4.2 1.6 27.2 19.5

Tower Bersama Infrastructure TBIG 7,050 33,816 2.5 1.4 -17.1 -9.3 35.3 21.7 11.5 5.9 32.7 30.9

Telekomunikasi Indonesia TLKM 2,705 272,664 1.7 -5.9 -5.3 1.3 19.1 16.2 4.1 3.6 22.8 22.3

BASIC-INDUSTRIES

Semen Indonesia SMGR 7,700 45,673 6.9 -6.4 -31.4 -54.1 17.3 8.8 4.0 1.7 24.8 19.6

Charoen Pokphand Indonesia CPIN 1,430 23,449 0.7 -27.4 -46.6 -64.6 35.3 10.7 5.7 1.8 16.7 19.4

Indocement Tunggal Prakarsa INTP 16,800 61,845 1.4 -7.2 -23.7 -33.2 17.5 12.4 3.7 2.4 22.1 19.5

Japfa Comfeed Indonesia JPFA 312 3,326 -0.6 -17.9 -39.4 -75.5 30.6 654.1 2.1 0.7 6.9 -1.9

MINING

Indo Tambangraya Megah ITMG 8,700 9,830 3.3 -7.0 -13.2 -69.1 6.9 5.3 1.6 0.8 22.3 15.2

Adaro Energy ADRO 545 17,432 15.0 11.9 -2.7 -55.7 15.0 6.5 1.0 0.4 6.5 6.0

Aneka Tambang ANTM 500 4,769 6.4 -2.9 -14.5 -59.2 N/A N/A 0.9 0.5 -6.3 -0.2

Vale Indonesia INCO 1,250 12,420 -4.6 -28.2 -46.4 -70.0 17.2 7.4 1.6 0.5 9.8 6.9

Tambang Batubara Bukit Asam PTBA 5,475 12,615 2.8 4.3 -13.4 -58.8 13.5 8.3 3.2 1.3 25.2 17.4

TRADE

United Tractors UNTR 17,275 64,438 1.0 -9.6 -6.5 -25.4 12.0 10.4 1.8 1.6 15.4 15.9

AKR Corporindo AKRA 5,425 21,373 -3.1 -2.3 -7.7 8.5 19.8 19.2 3.0 3.5 15.9 17.7

Global Mediacom BMTR 1,090 15,476 -6.0 -14.5 -5.6 -46.0 27.4 13.3 1.8 1.3 6.9 11.4

Matahari Department Store LPPF 15,650 45,665 5.0 -9.5 -9.5 -3.7 30.9 24.4 246.5 37.8 N/A 267.3

Media Nusantara Citra MNCN 1,615 23,056 0.6 -15.4 -17.0 -45.2 20.2 12.6 4.0 2.3 21.6 19.1

Matahari Putra Prima MPPA 2,130 11,455 -7.0 -14.6 -27.9 -31.2 29.6 19.9 5.8 3.3 18.0 18.2

Surya Citra Media SCMA 2,445 35,750 -0.2 -10.9 -17.0 -37.3 35.2 23.1 14.9 9.1 47.0 41.0

Siloam International Hospital SILO 13,850 16,012 0.4 -11.8 -12.9 -10.8 253.1 152.3 9.6 9.1 3.8 5.8

PROPERTY

Bumi Serpong Damai BSDE 1,440 27,715 3.2 -12.7 -21.1 -11.7 8.5 10.2 2.2 1.5 29.9 16.2

Adhi Karya ADHI 1,735 3,125 0.6 -17.6 -32.4 -44.4 19.3 8.5 3.6 1.5 19.7 18.0

Alam Sutera Relaty ASRI 334 6,563 -1.5 -18.1 -35.1 -36.4 10.0 4.9 1.8 0.9 19.5 18.8

Ciputra Development CTRA 800 12,133 2.6 -21.2 -34.2 -33.1 14.4 8.7 2.6 1.5 19.2 17.8

Lippo Karawaci LPKR 995 22,962 2.1 -6.1 -16.7 -11.2 9.1 13.6 1.5 1.3 17.9 10.7

Pembangunan Perumahan PTPP 3,145 15,229 -4.4 -17.2 -22.5 27.8 32.5 21.3 7.2 4.6 24.3 25.4

Pakuwon Jati PWON 333 16,037 -2.1 -7.0 -22.6 -22.2 9.9 8.5 4.0 2.0 50.1 26.1

Summarecon Agung SMRA 1,445 20,847 -0.3 -9.1 -16.7 5.1 15.7 15.6 4.0 3.2 28.2 21.9

Wijaya Karya WIKA 2,570 15,804 4.5 -5.0 -15.3 -11.8 36.7 24.1 5.7 3.6 17.7 14.7

Waskita Karya WSKT 1,570 21,967 -1.9 -11.0 -13.5 74.1 28.3 25.8 5.0 3.5 19.2 14.2

MISCELLANEOUS

Astra International ASII 5,600 226,708 -1.3 -9.3 -15.8 -26.6 15.7 12.6 3.1 2.2 21.4 17.3

Source: Bloomberg, KDB Daewoo Securities Indonesia Research

(10)

Sector performance Top 10 market cap performance

Name Index Chg (%) Ticker Price Market Cap (IDRbn) Chg (%)

Agricultural 1,537.9 -1.1 ADRO IJ 545 17,432 14.98

Mining 866.1 1.3 TINS IJ 530 3,947 2.91

Basic-Industry 314.1 1.9 SMAR IJ 5000 14,361 11.11

Miscellaneous Industry 978.5 -1.2 AISA IJ 1495 4,812 (5.08)

Consumer Goods 1,982.5 3.6 BBKP IJ 620 5,634 10.71

Property & Construction 435.9 0.0 UNVR IJ 37100 283,073 9.1

Infrastructure 893.7 1.1 SMMT IJ 1495 4,709 10.74

Finance 617.3 3.0 BDMN IJ 2945 28,227 7.09

Trade 828.6 0.0 SMGR IJ 7700 45,673 6.94

Composite 4,228.5 1.6 SRIL IJ 327 6,080 5.8

Source: Bloomberg

Top 5 leading movers Top 5 lagging movers

Name Chg (%) Close Name Chg (%) Close

UNVR IJ 9.1 37,100 ASII IJ -1.3 5,600

BBRI IJ 3.8 9,500 INDF IJ -5.6 4,680

BBCA IJ 2.9 11,625 ICBP IJ -2.0 12,400

BMRI IJ 4.0 8,500 SSMS IJ -6.5 1,645

TLKM IJ 1.7 2,705 MDIA IJ -8.8 2,650

Source: Bloomberg

Economic Calendar

Time Currency Detail Forecast Previous

2:00am CHF UBS Consumption Indicator 1.68

4:30am GBP BBA Mortgage Approvals 46.0K 44.5K

6:00am GBP CBI Realized Sales 19 21

8:30am USD Core Durable Goods Orders m/m 0.3% 0.6%

8:30am USD Durable Goods Orders m/m -0.4% 3.4%

10:00am USD FOMC Member Dudley Speaks

10:30am USD Crude Oil Inventories 1.0M 2.6M

9:30pm AUD Private Capital Expenditure q/q -2.5% -4.4%

Note: Time is based on Indonesian local time Source: Forex Factory

Disclaimers

This report is prepared strictly for private circulation only to clients of PT Daewoo Securities Indonesia (DWS). It is purposed only to person having professional experience in matters relating to investments. The information contained in this report has been taken from sour ces which we deem reliable. No warranty (express or implied) is made to the accuracy or completeness of the information. All opinions and estimates included in this report constitute our judgments as of this date, without regards to its fairness, and are subject to change without notice. However, none of DWS an d/or its affiliated companies and/or their respective employees and/or agents makes any representation or warranty (express or implied) or accepts any resp onsibility or liability as to, or in relation to, the accuracy or completeness of the information and opinions contained in this report or as to any information contained in this report or any other such information or opinions remaining unchanged after the issue thereof. We expressly disclaim any responsibility or l iability (express or implied) of DWS, its affiliated companies and their respective employees and agents whatsoever and howsoever arising (including, without limitation for any claims, proceedings, action, suits, losses, expenses, damages or costs) which may be brought against or suffered by any person as a results of acting in reliance upon the whole or any part of the contents of this report and neither DWS, its affiliated companies or their respective employees or agents accepts liability for any errors, omissions or misstatements, negligent or otherwise, in the report and any liability in respect of the report or any inaccuracy therein or omission there from which might otherwise arise is hereby expresses disclaimed.

This document is not an offer to sell or a solicitation to buy any securities. This firms and its affiliates and their office rs and employees may have a position, make markets, act as principal or engage in transaction in securities or related investments of any company mentioned herein, may perform services for or solicit business from any company mentioned herein, and may have acted upon or used any of the recommendations herein before they have been provided to you. © PT Daewoo Securities Indonesia 2015.

Referensi

Dokumen terkait

Hit and Run yang terjadi pada BBTN kemarin, pada akhirnya berhasil mengembalikan posisi saham emiten tersebut pada area positif dan di tutup menguat 1.3% di level harga

Dalam rangka memenuhi kebutuhan berbuka puasa, orang mempunyai selera makan yang tinggi untuk menghabiskan seperti makanan bergizi, suplemen, dan makanan manis..

Melihat kembali pergerakan pasar yang cenderung naik (sebelum penurunan di tanggal 27 April), kami terkejut melihat sektor keuangan merupakan salah satu sektor yang

Sebagaimana beberapa saham property yang mencatatkan penguatan di penutupan perdagangan kemarin, LPKR pun mengalami penguatan sebesar 3.0% dan ditutup pada harga

Pada saat yang sama, harga emas meningkat c.1,0% dikarenakan oleh ketidakpastian dan volatilitas pasar yang berlangsung lebih lama dari ekspektasi pasar membuat

Ditutup mendekati area Fibonacci retracement 2,000-2,100 setelah berhasil bergerak positif dari swing negatif di area 2,026.9, membuka peluang bagi sektor konsumsi untuk

Sementara signal golden cross MA(5,20) muncul pada perdagangan kemarin, dimana ADHI membukukan kenaikan 13.0% dengan ditutup pada level harga IDR2,180 serta jumlah

Dengan PSAR yang masih cenderung positif pada posisi 4,853, serta MACD yang masih mencoba bertahan pada zona biru distribusi, IHSG masih memiliki peluang untuk bertahan