• Tidak ada hasil yang ditemukan

Embun Pagi. Jul 30, For subscription of our Daily Focus, please contact us at Private consumption an area of focus

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2022

Membagikan "Embun Pagi. Jul 30, For subscription of our Daily Focus, please contact us at Private consumption an area of focus"

Copied!
10
0
0

Teks penuh

(1)

Dang Maulida +62-21-515-1140 dangmaulida@dwsec-id.com For subscription of our Daily Focus, please contact us at research@dwsec-id.com

1Q & 2Q YoY private consumption growth (%)

Embun Pagi

Private consumption an area of focus

Mengingat pentingnya peranan konsumsi yang tidak hanya terhadap ekonomi Indonesia, tetapi juga terhadap kualitas hidup yang mendasar, kami percaya bahwa pemerintah sangat memantau sektor ini. Sejak tahun 2010, konsumsi swasta pada kuartal kedua (2Q) telah tumbuh pada tingkat rata-rata 5% (lihat grafik di bawah).

Setelah publikasi pertumbuhan ekonomi kuartal I-2015 yang mengecewakan, pemerintah melakukan upaya untuk menyalurkan dana dan membuat kebijakan yang tepat waktu untuk mendongkrak ekonomi yang melemah melalui peningkatan aktifitas konsumsi. Kebijakan tersebut termasuk a) meningkatkan pendapatan tidak kena pajak, b) menghapus pajak penjualan barang mewah untuk barang rumah- tangga seperti TV, kulkas, dan mesin cuci, dan c) meningkatkan tarif bea masuk atas barang konsumsi impor.

Pemerintah mengumumkan pada 27 Mei bahwa pendapatan tidak kena pajak meningkat sebesar 48% dari sebelumnya menjadi IDR36juta pertahun untuk wajib pajak pribadi, efektif Juli 2015. Selain itu, pemerintah mengumumkan pada 12 Juni bahwa PPnBM dihapus untuk barang penting rumah tangga, dan barang bermerek.

Lebih jauh lagi, pada Juli 2015, pemerintah meningkatkan tarif bea masuk atas 1.151 unit barang konsumsi impor, termasuk makanan, pakaian, dan kosmetik. Peningkatan tarif tersebut signifikan, menurut pendapat kami. Misalnya, kopi impor sebelumnya dibebankan bea masuk 5%, sekarang menjadi 20%, seperti juga teh dan pasta. Secara keseluruhan, rata-rata tarif bea masuk barang impor sekarang menjadi 8,3% (7,6%

sebelumnya), terendah di Asia, jika dibandingkan dengan Cina (9,9%), India 913,5%), Korea (13%), dan Vietnam (9,5%).

Tujuan utama peningkatan tarif bea masuk barang impor tersebut adalah untuk melindungi produsen di dalam negeri. Barang impor yang lebih mahal akan memberikan keleluasaan bagi produsen makanan dan minuman di dalam negeri untuk memilih apakah akan meningkatkan keuntungan melalui kenaikan harga, atau meningkatkan pangsa pasar melalui kenaikan volume. Namun demikian, yang masih harus dicermati adalah apakah konsumen akan berpindah ke produk dari dalam negeri ketimbang produk konsumsi impor yang sekarang sudah lebih mahal.

Market Index

Last Trade Chg (%) MoM YoY

JCI 4,721.1 0.1 -4.0 -7.4

MSCI EM 900.1 1.0 -8.3 -17.4

HANG SENG 24,619.5 0.5 -6.7 -0.9

KOSPI 2,037.6 -0.2 -1.8 -2.2

FTSE 6,631.0 1.1 0.5 -3.2

DJIA 17,751.4 0.7 0.1 4.4

NASDAQ 5,111.7 0.4 2.1 14.0

Valuation

2015F P/E (x) P/B (x) ROE (%)

JCI 14.3 2.3 17.9

Key Rates

Last Trade Chg (bps) MoM YoY

Policy Rate 7.50 0 -25 -25

3yr 8.07 3 1 46

10yr 8.58 5 25 57

FX

Last Trade Chg (%) MoM YoY

USD/IDR 13,456.00 -0.1 0.9 16.3

USD/KRW 1,158.61 -0.5 3.9 13.1

USD/JPY 123.94 0.3 1.2 20.6

USD/CNY 6.21 0.0 0.0 0.5

Commodities

Last Trade Chg (%) MoM YoY

WTI 48.8 1.7 -18.5 -47.7

Gold 1,096.9 0.1 -6.4 -15.4

Coal 61.8 -1.0 -0.6 -25.4

Palm Oil 630.0 1.6 -1.9 -20.2

Rubber 119.6 0.0 -8.7 -14.7

Nickel 11,250.0 -0.7 -6.1 -40.7

Copper 5,328.0 0.6 -7.6 -25.2

Tin 16,200.0 0.3 12.0 -29.5

JCI Index VS MSCI Emerging Markets

1,200 5,500

(pt) JCI MSCI EM (pt)

3.9 5.0

4.5 4.6 4.9 5.0 5.2 5.1

5.6 5.6

5.0 5.0

1.0 2.0 3.0 4.0 5.0 6.0

(2)

Local flashes

BBCA: Laba BCA semester I tumbuh 8,8%. Melemahnya perekonomian Indonesia tidak menyurutkan perolehan laba PT Bank Central Asia Tbk. Hingga semester I/2015. laba bank ini mencapai Rp 8,5 triliun, naik 8,8% dibandingkan periode sama 2014 yang sebesar Rp 7,9 triliun. Presiden Direktur BCA Jahja Setiaatmadja mengatakan, pihaknya berhasil mempertahankan kinerja keuangan yang positif dengan tetap menjaga posisi likuiditas, kualitas kredit, dan permodalan. (Kontan)

BBRI: BRI targetkan kredit di Singapura US$100 juta. PT Bank Rakyat Indonesia (Persero) Tbk (BRI) meresmikan kantor cabang di Singapura. Pada tahun pertama, BRI menargetkan penyaluran kredit kantor cabang Singapura mencapai US$ 100 juta.

Peresmian Kantor Cabang BRI Singapura dapat dilakukan setelah perseroan mengurus izin yang cukup alot sejak tahun 2012. Peresmian kantor tersebut dihadiri oleh Menteri Koordinator Bidang Perekonomian Sofyan Djalil, Menteri BUMN Rini Soemarno, dan Ketua Monetary Authority of Singapore (MAS) Leong Sing Chiong.(Investor Daily) PWON: Pendapatan Pakuwon semester pertama tumbuh 29%. Perusahaan properti PT Pakuwon Jati Tbk (PWON) meraup pendapatan bersih Rp 2,42 triliun selama paruh pertama 2015. Jumlah ini meningkat 29% dari periode yang sama tahun sebelumnya sebesar Rp 1,88 triliun. Alhasil, laba komprehensif yang disesuaikan tumbuh 12%

menjadi Rp 1,019 triliun dari Rp 907 miliar pada semester I 2014.(Kontan)

ASII: Akuisisi TMJ, Astra masuk ruas tol Semarang-Solo. PT Astratel Nusantara, anak perusahaan PT Astra International Tbk yang bergerak di bidang infrastruktur dan logistik resmi menyelesaikan akuisisi 25% saham milik PT Trans Marga Jateng (TMJ), operator yang memiliki dan mengelola ruas jalan tol Semarang–Solo sepanjang 72,64 km. Dengan akuisisi ini, maka komposisi kepemilikan saham operator ruas Tol Semarang-Solo adalah PT Jasa Marga 73,9%, PT Astratel Nusantara 25%, dan PT Sarana Pembangunan Jawa Tengah 1,1%. (Kontan)

PTPP: PP Properti genjot pendapatan berulang. PT PP Properti Tbk (PPRO) mengincar pendapatan berulang atau recurring income sebagai bentuk passive income untuk mendongkrak pendapatan penjualan perusahaan. Indaryanto, Direktur Keuangan dan Sumber Daya Manusia (SDM) PP Properti mengatakan, pihaknya ingin memiliki porsi recurring income sebesar 15%-25% terhadap total pendapatan untuk 5-6 tahun mendatang. Saat ini, perusahaan baru mengantongi recurring income sebesar 5%-10%

terhadap total pendapatan yang berasal dari dua hotel, yakni Park Hotel Jakarta dan Park Hotel Bandung, serta satu mall Kaza City Surabaya dan kawasan superblok Pekanbaru Park. Kedepan, anak usaha emiten pelat merah ini akan menambah dua hotel, satu mal, dan satu perkantoran untuk memenuhi target reccuring tersebut.

(Kontan)

MSKY: MNC Sky Vision siapkan capex Rp 1 triliun. PT MNC Sky Vision Tbk (MSKY) enyiapkan belanja modal (capex) sebesar Rp 1 triliun tahun ini. Perusahaan televisi berlanggangan milik MNC Group ini berharap capex tersebut bisa meningkatkan jumlah pelanggannya. "Tahun ini capex kami sebesar Rp 1 triliun. Dana ini dipakai untuk membeli set top box, parabola, juga membeli konten-konten baru ataupun produksi konten," kata Erwin Andersen, Direktur MSKY. (Kontan)

PNBN: 1H15, Laba Bank Panin terkoreksi 12,6%. PT Bank Panin Tbk. mencatatkan perolehan laba komprehensif senilai Rp1,39 triliun pada semester I/2015 atau terkoreksi 12,6% dibandingkan dengan laba pada periode yang sama tahun lalu Rp1,59 triliun.Presiden Direktur Bank Panin Herwidayatmo mengatakan perolehan laba tersebut terutama disumbang dari pendapatan bunga bersih yang mencapai Rp3,35 triliun atau meningkat 13,3% dibanding periode yang sama tahun 2014 sebesar Rp2,96 triliun. Adapun pertumbuhan pendapatan bunga bersih tersebut ditopang kenaikan kredit.(Bisnis Indonesia)

(3)

Technical analysis

View from the Charts

Seiring dengan menghijaunya bursa-bursa utama asia pasifik, IHSG bergerak bergerak mencatatkan nilai positif sebesar 1.1% mencoba melakukan penetrasi resistensi 4,750 dan menyentuh level 4,767 di awal sesi perdagangan kemarin. Namun aksi ambil untung serta tekanan jual kembali mewarnai pergerakan IHSG yang secara perlahan menjauh dari area resistensinya dan ditutup dengan hanya membukukan kenaikan 0.1%

di level 4,721.

Para investor asing pun masih mencatatkan nilai penjualan bersih sebesar IDR366.7bn, seluruh papan perdagangan. Sekaligus menahan pergeseran posisi oversold pada area 4.8% stochastic. Swing positif pada area resistensi 4,750, belum sepenuhnya menutup celah harga yang terbentuk pada level 4,771 menjadikan level tersebut resistensi target untuk hari ini.

Kami perkirakan IHSG di hari ini akan mencoba kembali bertahan dalam rentang 4,720- 4,790.

Chart 1. IHSG Daily Chart Chart 2. IHSG Intraday Chart

Source: HOTS, KDB Daewoo Securities Indonesia Research Source: HOTS, KDB Daewoo Securities Indonesia Research

Recommendation Trading

Close 4,721

Resistance 4,750

Support 4,720

Stop-Loss 4,680

(4)

Stocks on our focus list

PT Astra Agro Lestari, Tbk (AALI)

Konvergensi antara pergerakan harga dan pertumbuhan volume yang terbentuk sejak 07/23/2015 yang lalu, mengindikasikan adanya perburuan serta akumulasi saham AALI yang mencoba bergerak positif mendekati target resistensi harga IDR21,500 sebelum akhirnya ditutup dengan mencatatkan penguatan sebesar 1.1% di level harga IDR20,700.

Pada kondisi dimana jumlah saham yang diperdagangkan kemarin tumbuh 43.6% lebih tinggi dari rerata jumlah saham yang diperdagangkan selama 20hr kebelakan, AALI memiliki peluang untuk mencoba kembali pada area perdagangan positif oversold stochastic dan selanjutnya bergerak dalam rentang harga IDR20,500-21,500.

Recommendation Trading

Target Price 21,500

Close 20,700

Resistance 21,200

Support 20,200

Stop-Loss 20,200

Chart 3. AALI

HOTS, KDB Daewoo Securities Indonesia Research

(5)

BBCA merupakan salah satu saham pada sektor perbankan yang justru mengalami tekanan jual hingga mendekati trend support downtrend IDR12,400, dan diburu oleh para pelaku pasar sebagaimana tercermin dengan adanya pembentuk distribusi positif yang sekaligus membawanya ditutup pada resistensi IDR12,850 setelah sebelumnya sempat menguji kekuatan support IDR12,650 di awal sesi perdagangan kemarin.

Berdasarkan indikasi tersebut di atas dengan juga munculnya kekuatan beli yang mencoba menahan laju tekanan jual membentuk doji, membuka peluang bagi BBCA untuk melakukan technical rebound dengan target pencapaian IDR13,050.

Dengan demikian, kami perkirakan BBCA memiliki peluang bergerak dalam rentang harga IDR12,650-13,100

Recommendation Trading

Target Price 13,050

Close 12,850

Resistance 12,850

Support 12,700

Stop-Loss 12,650

Chart 4. BBCA

HOTS, KDB Daewoo Securities Indonesia Research

(6)

PT Charoen Phokpand Indonesia, Tbk (CPIN)

Paska terjadi panic selling dihari perdagangan sebelumnya, yang menyisakan celah harga resistensi IDR2,555-2,600 bargain hunting di sesi kedua perdagangan kemarin telah mendorong CPIN membentuk doji pada area trend support IDR2,435-2,450 dari downtrend channelnya.

Berdasarkan kondisi tersebut di atas CPIN memiliki peluang untuk kembali bergerak positif sekaligus menutup celah resistensi IDR2,600, pada perdagangan hari ini.

Recommendation Trading

Target Price 2,600

Close 2,490

Resistance 2,525

Support 2,475

Stop-Loss 2,450

Chart 5. CPIN

HOTS, KDB Daewoo Securities Indonesia Research

(7)

Chart 6. JCI Vs. IDR/USD Chart 7. JCI performance (absolute vs. relative)

Source: Bloomberg, KDB Daewoo Securities Indonesia Research Note: Relative to MSCI EM Index

Source: Bloomberg, KDB Daewoo Securities Indonesia Research

Chart 8. Foreigner’s net purchase (EM) Chart 9. Energy price

Note: The latest figure for India is Jul, 28th ;

Source: Bloomberg, KDB Daewoo Securities Indonesia Research Source: Bloomberg, KDB Daewoo Securities Indonesia Research

Chart 10. Non-ferrous metal price Chart 11. Precious metal price

Source: Bloomberg, KDB Daewoo Securities Indonesia Research Source: Bloomberg, KDB Daewoo Securities Indonesia Research 12,800

12,900 13,000 13,100 13,200 13,300 13,400 13,500

4,600 4,700 4,800 4,900 5,000 5,100 5,200 5,300 5,400

4/29 5/13 5/27 6/10 6/24 7/8 7/22

(IDR)

(pt) JCI Composite Index (L)

USD/IDR (R)

0.1

-3.8 -3.9

-7.2

-0.9 -1.2

3.6

9.3

-12 -8 -4 0 4 8 12

1D 1W 1M 1Y

Absolute Relative (%, %p)

-1

-84 27

-39 -8

-205

-378

-532 -74

-263 -93

-195

-600 -500 -400 -300 -200 -100 0 100

Korea Taiwan Indonesia Thailand Philippines India

1 Day 5 Days

(USDmn)

1,900 2,000 2,100 2,200 2,300 2,400

40 50 60 70

4/15 5/15 5/15 6/15 6/15 7/15 7/15

Brent (L) CPO(R) (USD)

( (USDmn)

70 75 80 85 90 95 100 105 110 115

4/15 5/15 6/15 7/15

(D-3M=100) Copper Nickel Tin

85 90 95 100 105 110 115 120 125

4/15 5/15 6/15 7/15

Silver Gold Platinum

(8)

Table. Key valuation metrics

Company Name Ticker Price Market Cap Price Performance (%) P/E(X)* P/B(X)* ROE(%)*

(IDR) (IDRbn) 1D 1W 1M 1Y FY14 FY15 FY14 FY15 FY14 FY15

BANKING

Bank Central Asia Tbk PT BBCA 12,850 316,817 -1.2 -5.2 -4.8 10.8 19.6 17.2 4.2 3.5 23.3 21.7

Bank Mandiri Persero Tbk PT BMRI 9,500 221,667 1.3 -8.7 -5.2 -7.3 12.7 10.2 2.4 1.9 20.9 19.6

Bank Rakyat Indonesia Persero Tbk PT BBRI 9,500 234,357 1.1 -8.2 -8.4 -15.2 11.9 9.1 2.9 2.0 27.4 24.1 Bank Negara Indonesia Persero Tbk PT BBNI 4,640 86,530 -2.2 -10.3 -11.6 -9.0 10.6 7.4 1.9 1.3 20.2 18.2

Bank Danamon Indonesia Tbk PT BDMN 4,095 39,249 0.2 0.6 -2.6 6.2 16.7 11.6 1.3 1.1 8.1 9.4

Bank Tabungan Pensiunan Nasional Tbk PT BTPN 3,180 18,572 -4.4 -3.6 -7.8 -23.4 12.5 8.4 2.0 1.4 17.2 17.1 PROPERTY

Surya Semesta Internusa Tbk PT SSIA 830 3,905 1.8 -9.8 -14.4 12.2 12.0 8.4 1.9 1.2 16.7 16.8

Ciputra Property Tbk PT CTRP 520 3,198 4.0 -3.7 -6.3 -31.6 12.8 7.2 1.2 0.7 9.4 11.2

Pakuwon Jati Tbk PT PWON 406 19,553 0.5 -7.7 -4.7 -2.2 9.9 9.9 4.0 2.6 50.1 25.6

Alam Sutera Realty Tbk PT ASRI 510 10,021 0.0 -3.8 -12.1 -2.9 10.0 7.2 1.8 1.4 19.5 19.9

Bumi Serpong Damai PT BSDE 1,715 33,008 2.4 -8.0 2.4 8.2 8.5 12.1 2.2 1.8 29.9 16.8

CONSTRUCTION

Total Bangun Persada Tbk PT TOTL 810 2,762 -3.6 -6.4 -2.4 1.3 23.3 14.6 4.8 3.1 21.1 22.2

Adhi Karya Persero Tbk PT ADHI 2,635 4,746 1.7 -4.5 30.8 -15.3 19.3 12.5 3.6 2.3 19.7 19.1

Wijaya Karya Persero Tbk PT WIKA 2,800 17,218 -1.1 -9.8 11.6 5.7 36.7 24.5 5.7 3.9 17.7 15.7

Pembangunan Perumahan Persero Tbk PT PTPP 3,875 18,764 -1.1 -4.1 9.9 71.5 32.5 26.2 7.2 5.7 24.3 25.3

Waskita Karya Persero Tbk PT WSKT 1,670 23,367 -3.7 -10.7 9.5 111.5 28.3 27.1 5.0 5.0 19.2 14.8

RETAIL & CONSUMER

Indofood Sukses Makmur Tbk PT INDF 5,775 50,707 -4.1 -5.7 -10.8 -18.4 18.9 11.9 2.4 1.8 16.0 15.7

Kalbe Farma Tbk PT KLBF 1,700 79,688 2.7 0.0 -0.6 -1.7 41.6 33.8 9.1 7.4 23.6 22.6

Mitra Adiperkasa Tbk PT MAPI 4,590 7,619 -0.8 -8.2 -15.4 -11.7 112.8 26.5 3.3 2.7 3.0 10.6

Unilever Indonesia Tbk PT UNVR 39,700 302,911 -0.8 -0.8 0.2 29.1 43.0 48.6 53.6 61.0 129.6 128.6

Indofood CBP Sukses Makmur Tbk PT ICBP 12,025 70,117 -0.2 -7.9 -0.2 15.1 29.3 22.7 5.4 4.4 19.5 20.0

Ramayana Lestari Sentosa Tbk PT RALS 705 5,003 0.7 0.0 4.4 -34.7 15.8 17.0 1.7 1.4 10.8 9.1

Mayora Indah Tbk PT MYOR 27,375 24,483 2.3 7.4 8.4 -8.3 46.3 29.7 4.7 4.8 10.3 18.5

Ace Hardware Indonesia Tbk PT ACES 625 10,719 0.8 -5.3 -1.6 -32.4 24.2 18.7 5.7 3.9 26.0 22.0

Gudang Garam Tbk PT GGRM 47,000 90,432 -2.0 -9.6 7.3 -13.3 21.8 15.7 3.5 2.5 17.2 16.0

Nippon Indosari Corpindo Tbk PT ROTI 1,165 5,897 8.9 -0.4 2.6 -11.1 37.2 24.3 7.3 5.0 21.6 22.2

AUTOMOTIVE

Astra International Tbk PT ASII 6,425 260,107 1.2 -7.6 -6.5 -16.8 15.7 13.7 3.1 2.5 21.4 18.3

Indomobil Sukses Internasional Tbk PT IMAS 3,410 9,430 0.1 -3.8 -5.0 -24.9 N/A 22.4 1.9 1.5 -2.2 5.5

Astra Otoparts Tbk PT AUTO 2,205 10,628 0.5 -0.2 -5.6 -43.5 23.2 17.4 2.2 1.1 9.8 6.3

TELECOMMUNICATION

Telekomunikasi Indonesia Persero Tbk PT TLKM 2,855 287,784 0.4 -0.3 -1.7 8.3 19.1 16.9 4.1 3.8 22.8 22.1

XL Axiata Tbk PT EXCL 2,830 24,172 1.6 -16.5 -23.7 -47.6 N/A 138.9 3.0 1.7 -6.1 1.1

Indosat Tbk PT ISAT 4,300 23,366 0.0 -1.4 7.5 7.2 20.2 43.0 1.6 1.7 -13.3 3.0

INFRASTRUCTURE

Jasa Marga Persero Tbk PT JSMR 5,575 37,910 0.9 -4.3 4.2 -13.2 34.2 23.6 4.9 3.5 14.9 15.1

Tower Bersama Infrastructure Tbk PT TBIG 8,500 40,770 1.2 0.0 -7.9 2.4 35.3 25.5 11.5 6.3 32.7 30.3 MINING

Aneka Tambang Persero Tbk PT ANTM 525 5,008 -0.9 -11.8 -23.9 -58.7 N/A N/A 0.9 0.6 -6.3 0.4

Timah Persero Tbk PT TINS 610 4,543 6.1 -0.8 -15.9 -57.0 13.5 9.5 1.6 0.8 12.2 7.4

Tambang Batubara Bukit Asam Persero Tbk PTBA 6,250 14,401 -2.7 -3.8 -25.4 -46.4 13.5 9.5 3.2 1.5 25.2 17.3 CEMENT

Indocement Tunggal Prakarsa Tbk PT INTP 20,425 75,189 -2.4 -6.3 -2.2 -18.1 17.5 14.7 3.7 2.9 22.1 19.8

Holcim Indonesia Tbk PT SMCB 1,490 11,418 0.3 -5.4 -1.0 -50.8 25.1 20.5 1.9 1.3 7.6 5.4

Semen Indonesia Persero Tbk PT SMGR 10,275 60,946 1.7 -11.4 -14.4 -38.0 17.3 11.3 4.0 2.3 24.8 20.4 Source: Bloomberg, KDB Daewoo Securities Indonesia Research

*Note: Valuation metrics based on Bloomberg consensus estimates

(9)

Sector performance Top 10 market cap performance

Name Index Chg (%) Ticker Price Market Cap (IDRbn) Chg (%)

Agricultural 1,952.7 1.0 ROTI IJ 1165 5,897 8.88

Mining 990.9 -0.7 VIVA IJ 445 7,327 7.49

Basic-Industry 398.0 -0.1 TPIA IJ 3500 11,504 6.06

Miscellaneous Industry 1,132.7 1.0 GIAA IJ 451 11,667 5.87

Consumer Goods 2,152.0 -0.5 BWPT IJ 383 12,074 5.51

Property & Construction 495.5 -0.7 EMTK IJ 11600 65,424 5.5

Infrastructure 995.0 0.2 NISP IJ 1250 14,341 4.17

Finance 663.2 -0.1 UNTR IJ 18650 69,567 3.90

Trade 919.3 1.4 SILO IJ 16225 18,758 3.34

Composite 4,721.1 0.1 KLBF IJ 1700 79,688 2.7

Source: Bloomberg

Top 5 leading movers Top 5 lagging movers

Name Chg (%) Close Name Chg (%) Close

EMTK IJ 5.5 11,600 BBCA IJ -1.2 12,850

ASII IJ 1.2 6,425 UNVR IJ -0.8 39,700

BMRI IJ 1.3 9,500 INDF IJ -4.2 5,775

UNTR IJ 3.9 18,650 BBNI IJ -2.2 4,640

BBRI IJ 1.1 9,500 GGRM IJ -2.0 47,000

Source: Bloomberg

Economic Calendar

Time Currency Detail Forecast Previous

All Day EUR German Prelim CPI m/m 0.2% -0.1%

3:00am CHF KOF Economic Barometer 90.3 89.7

3:00am EUR Spanish Flash CPI y/y 0.1% 0.1%

3:00am EUR Spanish Flash GDP q/q 1.1% 0.9%

3:55am EUR German Unemployment Change -5K -1K

4:00am EUR ECB Economic Bulletin

Tentative EUR Italian 10-y Bond Auction 2.35|1.4

8:30am USD Advance GDP q/q 2.6% -0.2%

8:30am USD Goods Trade Balance

8:30am USD Unemployment Claims 268K 255K

8:30am USD Advance GDP Price Index q/q 1.5% 0.0%

10:30am USD Natural Gas Storage 53B 61B

7:05pm GBP GfK Consumer Confidence 5 7

7:30pm JPY Household Spending y/y 2.0% 4.8%

7:30pm JPY Tokyo Core CPI y/y 0.0% 0.1%

7:30pm JPY National Core CPI y/y 0.0% 0.1%

7:30pm JPY Unemployment Rate 3.3% 3.3%

9:00pm NZD ANZ Business Confidence -2.3

9:30pm AUD PPI q/q 0.5%

9:30pm AUD Private Sector Credit m/m 0.5% 0.5%

Note: Time is based on Indonesian local time Source: Forex Factory

Disclaimers

This report is prepared strictly for private circulation only to clients of PT Daewoo Securities Indonesia (DWS). It is purpo sed only to person having professional experience in matters relating to investments. The information contained in this report has been taken from sour ces which we deem reliable. No warranty (express or implied) is made to the accuracy or completeness of the information. All opinions and estimates included in this report constitute our judgments as of this date, without regards to its fairness, and are subject to change without notice. However, none of DWS an d/or its affiliated companies and/or their respective employees and/or agents makes any representation or warranty (express or implied) or accepts any responsibility or liability as to, or in relation to, the accuracy or completeness of the information and opinions contained in this report or as to any information contained in this report or any other such information or opinions remaining unchanged after the issue thereof. We expressly disclaim any responsibility or l iability (express or implied) of

(10)

from which might otherwise arise is hereby expresses disclaimed.

This document is not an offer to sell or a solicitation to buy any securities. This firms and its affiliates and their office rs and employees may have a position, make markets, act as principal or engage in transaction in securities or related investments of any company mentioned herein, may perform services for or solicit business from any company mentioned herein, and may have acted upon or used any of the recommendations herein before they have been provided to you. © PT Daewoo Securities Indonesia 2015.

Referensi

Dokumen terkait

Hit and Run yang terjadi pada BBTN kemarin, pada akhirnya berhasil mengembalikan posisi saham emiten tersebut pada area positif dan di tutup menguat 1.3% di level harga

Serupa dengan pola perdagangan pada sektor perdagangan, indeks sektor consumer pun berhasil melakukan pembalikan arah pada support 1,860.0 bergerak positif dan

Dalam rangka memenuhi kebutuhan berbuka puasa, orang mempunyai selera makan yang tinggi untuk menghabiskan seperti makanan bergizi, suplemen, dan makanan manis..

Melihat kembali pergerakan pasar yang cenderung naik (sebelum penurunan di tanggal 27 April), kami terkejut melihat sektor keuangan merupakan salah satu sektor yang

Sebagaimana beberapa saham property yang mencatatkan penguatan di penutupan perdagangan kemarin, LPKR pun mengalami penguatan sebesar 3.0% dan ditutup pada harga

Pada saat yang sama, harga emas meningkat c.1,0% dikarenakan oleh ketidakpastian dan volatilitas pasar yang berlangsung lebih lama dari ekspektasi pasar membuat

Ditutup mendekati area Fibonacci retracement 2,000-2,100 setelah berhasil bergerak positif dari swing negatif di area 2,026.9, membuka peluang bagi sektor konsumsi untuk

Sementara signal golden cross MA(5,20) muncul pada perdagangan kemarin, dimana ADHI membukukan kenaikan 13.0% dengan ditutup pada level harga IDR2,180 serta jumlah