• Tidak ada hasil yang ditemukan

Embun Pagi. Sept 4, For subscription of our Daily Focus, please contact us at Helicopter ambulance

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2022

Membagikan "Embun Pagi. Sept 4, For subscription of our Daily Focus, please contact us at Helicopter ambulance"

Copied!
9
0
0

Teks penuh

(1)

Nur Marini +62-21-515-1140 marini@dwsec-id.com For subscription of our Daily Focus, please contact us at research@dwsec-id.com

A traditional ambulance Helicopter ambulance

Embun Pagi

Helicopter ambulence

Mengingat kemacetan lalu lintas yang padat di daerah kota kesibukan dan karakteristik pulau besar Indonesia, orang mungkin memiliki pertanyaan tentang situasi darurat: "Bagaimana pasien terdesak mencapai rumah sakit dalam situasi seperti ini?" Nah, di Indonesia, ada alternatif lain - aumbulans udara.

Ambulans udara dapat berupa helikopter atau jet dengan fasilitas medis darurat.

Kehadiran ambulans udara dianggap menjadi alternatif untuk mengangkut modus untuk menangani pasien darurat, terutama bila kondisi lalu lintas yang tidak memungkinkan fasilitas medis. Semakin banyak rumah sakit besar, khususnya di ibu kota berlomba-lomba untuk memberikan ini fasilitas khusus, seperti Siloam, RSPAD Rumah Sakit Gatot Subroto, dan MH Thamrin.

Menurut laporan pers, Siloam menyatakan bahwa peran ambulans udara sebagai sarana evakuasi pasien semakin penting. Mengevakuasi pasien dari satu lokasi ke lokasi lain, kedua pasien yang terdaftar dan non-pasien. Biaya layanan berkisar dari USD2,800-3,000 / jam.

Peluang usaha ini juga cukup menjanjikan, terutama di daerah dengan banyak eksplorasi sumber daya alam. Namun, isu biaya layanan yang tinggi sering merupakan kendala utama dalam menerapkan penggunaan ekstensif layanan ambulans udara karena dianggap "terlalu mahal". Hal ini secara luas diberitahu bahwa sekitar 80% dari biaya penggunaan ambulans udara masuk ke sewa pesawat. Dengan asumsi terbang pasien ke tujuan di seluruh 1 jam 45 menit, pasien harus membayar USD4,350 (USD3,480 untuk biaya sewa pesawat, dan USD870 untuk rumah sakit).

Market Index

Last Trade Chg (%) MoM YoY

JCI 4,433.1 0.7 -7.9 -15.4

MSCI EM 19.5 -0.4 -12.4 -32.1

HANG SENG 801.5 0.6 -10.8 -27.6

KOSPI 20,934.9 -1.2 -13.2 -16.3

FTSE 1,915.5 -0.2 -5.5 -6.8

DJIA 6,194.1 1.8 -9.0 -11.6

NASDAQ 16,374.8 0.1 -6.8 -4.2

Valuation

2015F P/E (x) P/B (x) ROE (%)

JCI 14.6 2.2 17.0

Key Rates

Last Trade Chg (bps) MoM YoY

Policy Rate 7.50 0 0 -25

3yr 8.38 -1 22 66

10yr 8.88 6 34 86

FX

Last Trade Chg (%) MoM YoY

USD/IDR 14,170.00 0.2 4.6 20.2

USD/KRW 1,190.28 0.8 2.1 16.8

USD/JPY 120.07 -0.2 -3.5 14.1

USD/CNY 6.36 -0.1 2.4 3.5

Commodities

Last Trade Chg (%) MoM YoY

WTI 46.3 1.8 2.4 -51.6

Gold 1,134.1 -0.5 4.3 -10.7

Coal 61.8 -1.0 -0.6 -25.4

Palm Oil 570.0 -1.8 -12.4 -19.7

Rubber 105.5 0.0 -10.3 -14.6

Nickel 9,870.0 1.1 -8.1 -48.3

Copper 5,120.0 1.0 -1.9 -25.8

Tin 15,225.0 3.7 -9.9 -31.8

JCI Index VS MSCI Emerging Markets

1,000 1,200

4,500 5,500

(pt) JCI MSCI EM (pt)

(2)

Local flashes

TINS: Timah targetkan capex tahun depan naik. PT Timah (Persero) Tbk (TINS) akan lebih ekspansif di tahun depan. Sekretaris Perusahaan TINS, Agung Nugroho mengatakan, tahun depan, belanja modal TINS kemungkinan akan meningkat dari tahun 2015. Pasalnya, TINS akan mendorong diversifikasi bisnis yang sudah mulai dijalankan sejak tahun ini. Sebagai informasi, tahun ini, TINS menyiapkan belanja modal sekitar Rp 800 miliar hingga Rp 1 triliun untuk pengembangan produksi timah. "Tahun depan, kemungkinan belanja modal akan meningkat, lebih dari Rp 1 triliun," ujarnya.

(Kontan)

SRIL: Sritex menimbang kenaikan harga jual produknya. PT Sri Rejeki Isman Tbk (SRIL) ingin mengamankan raihan keuntungannya. Emiten tekstil ini berupaya menjaga posisi margin laba bruto di kisaran 20%. Oleh karena itu, SRIL menimbang dan melihat situasi untuk menaikkan harga jual produknya. Welly Salam, Sekretaris Perusahaan SRIL menyebut penjualan SRIL sedikit melesu pada kuartal ketiga. Menurutnya, penurunan penjualan mulai terjadi pasca Idul Fitri di Juli lalu. Meski begitu, Welly mengaku bahwa rendahnya penjualan di kuartal ketiga merupakan siklus tahunan. (Kontan)

PGAS: PGN Suplai Gas untuk PT Pelni dan ASDP. PT Perusahaan Gas Negara Tbk (PGAS) menyatakan, pemanfaatan gas bumi mampu memperkuat daya saing transportasi laut nasional. Sebagai pengembang infrastruktur gas bumi, PGN terus melakukan inovasi dalam mendukung program pemerintah dalam mengonversi Bahan Bakar Minyak (BBM) ke Bahan Bakar Gas (BBG). Saat ini, PGN dengan PT Pelni (Persero) dan PT ASDP (Persero) melakukan kerjasama penggunaan gas bagi armada transportasi laut. Penandatanganan itupun disaksikan langsung oleh Menteri BUMN Rini Soemarno.

(Okezone)

SMBR: Agustus, Volume Penjualan Semen Baturaja Tumbuh 29%. Volume penjualan PT Semen Baturaja Tbk (SMBR) per Agustus 2015 tumbuh 29% menjadi 922.408 ton dibandingkan periode Januari – Agutus 2014 sebesar 714.863 ton. "Semester kedua ini merupakan peluang untuk mengejar penjualan semen karena sekitar 55 – 60%

kontribusi penjualan semen ada di semester kedua," ungkap Sekretaris Perusahaan Semen Baturaja Zulfikri Subli. (BeritaSatu)

SMRA: Summarecon menjual Mal Kelapa Gading. PT Summarecon Agung Tbk (SMRA) akan menjual Mal Kelapa Gading kepada PT Summarecon Investment Property (SMIP) yakni anak usaha perseroan. SMRA dan SMIP telah melakukan penandatanganan Perjanjian Pengikatan Jual Beli (PPJB) aset sehubungan dengan penjualan Mal Kelapa Gading tersebut pada 1 September lalu. Penjualan Mal Kelapa Gading ini terdiri dari Mal Kelapa Gading 1, Mal Kelapa Gading 2, Mal Kelapa Gading 3 (termasuk hotel Pop!), Mal Kelapa Gading 5 (termasuk hotel Harris Kelapa Gading), La Piazza, dan Gading Food City. (Kontan)

BMRI: Genjot Pembiayaan Infrastruktur, Mandiri Gandeng IFC. PT Bank Mandiri (Persero) Tbk. menggandeng International Finance Cooperation untuk menggenjot pembiayaan ke berbagai proyek infrastruktur di perseroan. Kerja sama ini sekaligus sebagai komitmen perseroan untuk membantu pengembangan infrastruktur di Indonesia. Direktur Utama Bank Mandiri Budi Gunadi Sadikin mengatakan melalui kerja sama tersebut, perseroan dan International Finance Coorperation (IFC) bakal melakukan joint project financing. Kedua entitas ini, sebut Budi, akan melakukan kajian bersama proyek-proyek infrastruktur yang dapat dibiayai. Selain itu, IFC juga akan membagi pengetahuan dalam pendanaan proyek infrastruktur di antaranya di sektor energi, transportasi, pelabuhan, bandara, dan jalan tol. (Bisnis Indonesia)

PTPP: 2016, capex PT PP naik 20%. Emiten kontruksi pelat merah PT Pembangunan Perumahan Tbk (PTPP) akan lebih ekspansif tahun 2016. Seiring dengan Penanaman Modal Negara (PMN) yang tengah diajukan, perseroan akan meningkatkan belanja modal atau capital expenditure (capex) tahun depan sebesar 20% dari anggaran tahun 2015. "Ini untuk power plant dan pelabuhan dan mendorong properti kita," kata Agus S.

Kana, Sekretaris Perusahaan PTPP. (Kontan)

(3)

Technical analysis

View from the Charts

Bargain hunting pada sejumlah saham unggulan dalam sektor aneka industry, property dan industry dasar, berhasil mendorong IHSG membukukan kenaikan 0.7% ditutup sedikit lebih tinggi dari support 4,420 di 4,433. Aktifitas pasar sendiri cenderung sepi dan mencatatkan nilai perdagangan sebesar IDR3.6tr dengan 4.4bn saham berpindah tangan, dalam rasio 192:92 serta 96 saham tanpa mengalami perubahan harga.

Sementara para investor asing mencatatkan nilai penjualan bersih sebesar IDR275.6 diseluruh papan perdagangan.

Saat ini IHSG diperdagangkan pada titik 51.4 oversold trading stochastic dengan menyisakan indikasi golden cross yang berpotongan dengan %D di 57.7, membuka peluang bagi IHSG untuk melanjutkan pergerakannya menguji resistensi 4,450.

Perketat level 4,390 yang merupakan target 161.8% Fibonacci Projection sebagai stoploss, untuk mengantisipasi tekanan pelemahan yang akan mengakibatkan IHSG gagal bertahan pada support 4,420.

Pada perdagangan akhir pekan ini, IHSG diperkirakan akan bergerak positif dalam rentang 4,430-4,460.

Chart 1. IHSG Daily Chart Chart 2. IHSG Intraday Chart

Source: HOTS, KDB Daewoo Securities Indonesia Research Source: HOTS, KDB Daewoo Securities Indonesia Research

Recommendation Trading Buy

Close 4,433

Resistance 4,450

Support 4,420

Stop-Loss 4,390

Indicator daily

Stoch UP

MACD UP

PSAR UP

Volume UP

GC = Golden-cross AC = Accumulation DC = Dead-cross Dis = Distribution

UP = Up OB = Overbought

DN = Down OS = Oversold

NM = Normal

(4)

Stocks on our focus list

PT Adhi Karya(Persero) , Tbk (ADHI)

Diperdagangkan pada titik 100.0 overbought stochastic, menggambarkan bahwasanya ruang penguatan ADHI telah mencapai puncaknya. Sementara signal golden cross MA(5,20) muncul pada perdagangan kemarin, dimana ADHI membukukan kenaikan 13.0% dengan ditutup pada level harga IDR2,180 serta jumlah saham diperdagangkan 90.0% lebih tinggi dibandingkan rata-rata 5hari nya. Dengan tendensi positif signal sebagaimana tercermin pada chart 3 di bawah, apabila ADHI dapat melakukan penetrasi resistensi IDR2,250, maka terbuka peluang bagi saham emiten tersebut utnuk melanjutkan pencapaian target pada level harga IDR2,290. gkan kemarin.

Perketat stop-loss harga IDR1,920-1,930, apabila ADHI gagal bergerak dengan basis support 1,955.

Recommendation Trading Buy

Target Price 2,275

Close 2,180

Resistance 2,250

Support 1,955

Stop-Loss 1,925

Indicator daily

Stoch OB

MACD UP

PSAR UP

Volume UP

GC = Golden-cross AC = Accumulation DC = Dead-cross Dis = Distribution

UP = Up OB = Overbought

DN = Down OS = Oversold

NM = Normal Chart 3. ADHI

HOTS, KDB Daewoo Securities Indonesia Research

(5)

Pada perdagangan kemarin, WIKA berhasil mencatatkan kenaikan sebesar 6.0% dan ditutup pada level harga IDR2,890 mendekati 50% Fibonacci Retracement level di 2,935. Akumulasi pembelian serta bargain hunting, mendorong WIKA mencapai titik overbought 89.1 dari posisi sebelumnya di 53.3 overbought trading. Tercatat pertumbuhan 55.3% jumlah saham yang berpindah tangan, lebih tinggi dari rata-rata yang diperdagangkan selama 5 hari sebelumnya.

Meskipun sejumlah indikator teknikal telah memberikan sinyal positif seiring dengan terbatasnya ruang penguatan pada stochastic serta akumulasi kenaikan sejak pembalikan arah di level harga IDR2,370 yang telah mencapai 10%, maka pergerakan WIKA hari ini akan diwarnai oleh aksi ambil untung.

Waspadai tekanan pelemahan yang akan membawa WIKA menuju uji penetrasi support IDR2,700, dengan memperketat stop-loss IDR2,550-2,600

Recommendation Sell On Strength

Target Price 2,935

Close 2,890

Resistance 2,935

Support 2,700

Stop-Loss 2,650

Indicator daily

Stoch UP

MACD UP

PSAR UP

Volume UP

GC = Golden-cross AC = Accumulation DC = Dead-cross Dis = Distribution

UP = Up OB = Overbought

DN = Down OS = Oversold

NM = Normal

Chart 4. WIKA

HOTS, KDB Daewoo Securities Indonesia Research

(6)

PT Waskita Karya(Persero), Tbk (WSKT)

Bargain hunting sejumlah investor sepanjang perdagangan kemarin, mampu mendorong WSKT menguat 3.5% dengan ditutup pada level IDR1,635 pada perdagangan kemarin.

Dengan indikasi sinyal positif dari beberapa indikator yang ada, WSKT masih memiliki ruang untuk bergerak positif menguji resistensi IDR1,650 untuk selanjutnya mencapai target harga IDR1,705.

Manfaat momentum pada area IDR1,630-1,710, dengan tetap memperketat stop-loss IDR1,560.

Recommendation Trading Buy

Target Price 1,705

Close 1,635

Resistance 1,650

Support 1,560

Stop-Loss 1,560

Indicator daily

Stoch UP

MACD UP

PSAR UP

Volume UP

GC = Golden-cross AC = Accumulation DC = Dead-cross Dis = Distribution

UP = Up OB = Overbought

DN = Down OS = Oversold

NM = Normal

Chart 5. WSKT

HOTS, KDB Daewoo Securities Indonesia Research

(7)

Chart 6. JCI Vs. IDR/USD Chart 7. JCI performance (absolute vs. relative)

Source: Bloomberg, KDB Daewoo Securities Indonesia Research Note: Relative to MSCI EM Index

Source: Bloomberg, KDB Daewoo Securities Indonesia Research

Chart 8. Foreigner’s net purchase (EM) Chart 9. Energy price

Note: The latest figure for India is Sept, 2th

Source: Bloomberg, KDB Daewoo Securities Indonesia Research Source: Bloomberg, KDB Daewoo Securities Indonesia Research

Chart 10. Non-ferrous metal price Chart 11. Precious metal price

Source: Bloomberg, KDB Daewoo Securities Indonesia Research Source: Bloomberg, KDB Daewoo Securities Indonesia Research 13,100

13,200 13,300 13,400 13,500 13,600 13,700 13,800 13,900 14,000 14,100

4,100 4,300 4,500 4,700 4,900 5,100 5,300

6/4 6/18 7/2 7/16 7/30 8/13 8/27

(IDR)

(pt) JCI Composite Index (L)

USD/IDR (R)

0.7 0.1

-7.3

-14.8 0.1

2.3 3.0

12.3

-20 -16 -12 -8 -4 0 4 8 12 16

1D 1W 1M 1Y

Absolute Relative (%, %p)

7

114

-21 -46 -19

-231 -282

53

-65 -73

-83

-883 -1,000

-800 -600 -400 -200 0 200

Korea Taiwan Indonesia ThailandPhilippines India

1 Day 5 Days

(USDmn)

1,700 1,800 1,900 2,000 2,100 2,200 2,300 2,400

40 50 60 70

6/15 6/15 7/15 7/15 7/15 8/15 8/15

Brent (L) CPO(R) (USD)

( (USDmn)

1,800 1,900 2,000 2,100 2,200 2,300 2,400

40 50 60 70

5/15 5/15 6/15 6/15 7/15 7/15 8/15

Brent (L) CPO(R) (USD)

( (USDmn)

70 75 80 85 90 95 100 105 110 115

6/15 7/15 8/15 9/15

(D-3M=100) Copper Nickel Tin

80 85 90 95 100 105 110 115

6/15 7/15 8/15 9/15

Silver Gold Platinum

(8)

Table. Key valuation metrics

Company Name Ticker Price Market Cap Price Performance (%) P/E(X)* P/B(X)* ROE(%)*

(IDR) (IDRbn) 1D 1W 1M 1Y FY14 FY15 FY14 FY15 FY14 FY15

FINANCIALS

Bank Central Asia BBCA 12,300 303,257 0.2 -2.4 -7.2 5.1 19.6 16.8 4.2 3.3 23.3 21.2

Bank Mandiri Persero BMRI 8,825 205,917 0.3 -1.9 -9.0 -16.4 12.7 10.0 2.4 1.8 20.9 18.6

Bank Rakyat Indonesia Persero BBRI 10,150 250,392 -0.5 -3.3 -2.9 -8.8 11.9 10.0 2.9 2.2 27.4 23.5

Bank Negara Indonesia Persero BBNI 4,685 87,369 -0.3 -5.4 -2.7 -17.1 10.6 8.9 1.9 1.3 20.2 15.3

Bank Danamon Indonesia BDMN 3,450 33,067 -1.1 6.2 -18.8 -11.5 16.7 11.5 1.3 1.0 8.1 8.5

CONSUMER

Gudang Garam GGRM 43,075 82,880 0.6 -2.5 -12.8 -21.7 21.8 15.1 3.5 2.3 17.2 15.6

Indofood CBP Sukses Makmur ICBP 12,200 71,138 -0.6 -3.7 -3.6 11.4 29.3 22.9 5.4 4.4 19.5 20.2

Indofood Sukses Makmur INDF 5,325 46,756 2.4 3.9 -11.3 -24.7 18.9 11.9 2.4 1.7 16.0 14.8

Kalbe Farma KLBF 1,680 78,750 1.2 1.5 -1.8 -0.3 41.6 34.7 9.1 7.4 23.6 22.2

Unilever Indonesia UNVR 38,475 293,564 -0.1 -0.7 -1.0 20.2 43.0 47.7 53.6 59.2 129.6 125.9

AGRICULTURAL

Astra Agro Lestari AALI 16,275 25,629 0.5 -2.0 -17.8 -37.0 15.3 15.4 3.3 2.2 23.5 14.3

PP London Sumatera Indonesia LSIP 1,070 7,300 0.5 4.9 -18.9 -44.1 14.1 9.8 1.8 1.0 13.7 11.0

Sawit Sumbermas Sarana SSMS 1,635 15,573 1.2 -0.6 -16.8 15.5 22.2 15.7 5.4 8.4 27.6 29.0

INFRASTRUCTURE

XL Axiata EXCL 2,860 24,428 -1.4 -2.6 -7.1 -55.8 N/A 180.2 3.0 1.7 -6.1 0.1

Jasa Marga JSMR 5,100 34,680 -0.5 -4.7 -9.7 -20.3 34.2 22.2 4.9 3.2 14.9 14.6

Perusahaan Gas Negara PGAS 2,890 70,058 0.0 -0.3 -27.8 -51.2 16.1 8.8 4.2 1.6 27.2 18.7

Tower Bersama Infrastructure TBIG 6,800 32,616 0.0 -3.5 -18.1 -16.0 35.3 22.4 11.5 6.0 32.7 30.0

Telekomunikasi Indonesia TLKM 2,800 282,240 0.9 -1.1 -4.1 3.3 19.1 16.7 4.1 3.7 22.8 22.3

BASIC-INDUSTRIES

Semen Indonesia SMGR 9,225 54,718 2.2 3.1 -6.3 -43.8 17.3 10.8 4.0 2.1 24.8 19.4

Charoen Pokphand Indonesia CPIN 1,950 31,976 3.4 20.7 -24.6 -51.9 35.3 14.5 5.7 2.5 16.7 19.4

Indocement Tunggal Prakarsa INTP 18,400 67,735 -0.1 -3.2 -8.2 -25.2 17.5 13.8 3.7 2.7 22.1 19.2

Japfa Comfeed Indonesia JPFA 368 3,923 4.5 8.6 -14.0 -72.3 30.6 N/A 2.1 0.8 6.9 -4.0

MINING

Indo Tambangraya Megah ITMG 8,750 9,887 1.4 -4.4 -10.0 -70.1 6.9 5.4 1.6 0.8 22.3 15.0

Adaro Energy ADRO 620 19,831 1.6 5.1 8.8 -54.7 15.0 8.7 1.0 0.5 6.5 6.0

Aneka Tambang ANTM 492 4,693 0.0 -6.3 2.7 -57.4 N/A N/A 0.9 0.4 -6.3 -2.2

Vale Indonesia INCO 1,450 14,408 9.8 2.5 -24.7 -65.5 17.2 8.5 1.6 0.5 9.8 6.9

Tambang Batubara Bukit Asam PTBA 6,075 13,998 1.3 6.1 2.1 -56.3 13.5 9.3 3.2 1.4 25.2 17.3

TRADE

United Tractors UNTR 19,925 74,323 9.2 14.7 0.1 -11.2 12.0 12.0 1.8 1.9 15.4 15.6

AKR Corporindo AKRA 5,700 22,456 -0.9 -0.4 0.4 1.8 19.8 20.1 3.0 3.6 15.9 17.7

Global Mediacom BMTR 1,085 15,405 0.0 -6.5 -16.9 -45.8 27.4 13.3 1.8 1.3 6.9 11.4

Matahari Department Store LPPF 16,100 46,978 -1.2 -3.6 -7.5 -3.3 30.9 25.1 246.5 38.9 N/A 269.1

Media Nusantara Citra MNCN 1,765 25,197 2.0 0.0 -14.7 -37.2 20.2 13.8 4.0 2.6 21.6 19.1

Matahari Putra Prima MPPA 2,340 12,584 -2.5 2.0 -16.4 -25.9 29.6 21.8 5.8 3.7 18.0 18.1

Surya Citra Media SCMA 2,515 36,773 0.4 -3.3 -11.1 -38.2 35.2 23.7 14.9 9.4 47.0 41.0

Siloam International Hospital SILO 15,775 18,237 0.2 13.9 -4.4 4.1 253.1 173.5 9.6 10.4 3.8 5.8

PROPERTY

Bumi Serpong Damai BSDE 1,585 30,506 0.6 0.6 -14.1 -3.4 8.5 11.3 2.2 1.6 29.9 15.9

Adhi Karya ADHI 2,180 3,927 13.0 10.7 -4.0 -30.1 19.3 10.8 3.6 1.8 19.7 17.8

Alam Sutera Relaty ASRI 344 6,759 1.2 -2.0 -31.2 -31.9 10.0 5.2 1.8 0.9 19.5 18.2

Ciputra Development CTRA 820 12,436 0.0 -8.4 -24.4 -29.6 14.4 8.9 2.6 1.5 19.2 17.8

Lippo Karawaci LPKR 1,055 24,347 2.9 2.4 -8.3 -1.4 9.1 14.4 1.5 1.4 17.9 10.7

Pembangunan Perumahan PTPP 3,500 16,949 8.0 6.2 -9.2 39.4 32.5 24.0 7.2 5.1 24.3 25.0

Pakuwon Jati PWON 365 17,578 4.9 -4.9 -12.3 -17.6 9.9 9.3 4.0 2.2 50.1 26.1

Summarecon Agung SMRA 1,525 22,001 -1.3 -1.0 -16.2 16.0 15.7 16.4 4.0 3.4 28.2 21.8

Wijaya Karya WIKA 2,890 17,771 5.9 6.6 8.2 -1.5 36.7 27.1 5.7 4.0 17.7 14.4

Waskita Karya WSKT 1,635 22,877 3.5 -0.9 -8.9 79.4 28.3 27.0 5.0 3.3 19.2 13.4

(9)

Sector performance Top 10 market cap performance

Name Index Chg (%) Ticker Price Market Cap (IDRbn) Chg (%)

Agricultural 1,600.4 0.7 INCO IJ 1450 14,408 9.85

Mining 897.6 1.3 JKON IJ 900 14,678 9.76

Basic-Industry 354.6 1.4 UNTR IJ 19925 74,323 9.18

Miscellaneous Industry 1,063.5 2.5 BSIM IJ 400 5,634 8.11

Consumer Goods 2,059.9 0.4 SMMT IJ 1395 4,394 3.33

Property & Construction 454.8 2.3 PTPP IJ 3500 16,949 8.0

Infrastructure 908.7 0.3 SDRA IJ 1155 5,859 7.94

Finance 650.2 0.2 BWPT IJ 277 8,733 7.36

Trade 861.5 0.4 WIKA IJ 2890 17,771 5.86

Composite 4,433.1 0.7 AISA IJ 1605 5,166 5.6

Source: Bloomberg

Top 5 leading movers Top 5 lagging movers

Name Chg (%) Close Name Chg (%) Close

ASII IJ 2.9 6,150 EMTK IJ -6.5 10,100

UNTR IJ 9.2 19,925 BBRI IJ -0.5 10,150

TLKM IJ 0.9 2,800 ISAT IJ -3.9 3,830

JKON IJ 9.8 900 LPPF IJ -1.2 16,100

INCO IJ 9.9 1,450 IMAS IJ -5.4 2,805

Source: Bloomberg

Economic Calendar

Time Currency Detail Forecast Previous

2:00am EUR German Factory Orders m/m -0.5% 2.0%

3:15am CHF CPI m/m -0.2% -0.6%

4:10am EUR Retail PMI 54.2

5:00am EUR Revised GDP q/q 0.3% 0.3%

Day 1 ALL G20 Meetings

8:10am USD FOMC Member Lacker Speaks

8:30am CAD Employment Change -4.7K 6.6K

8:30am CAD Unemployment Rate 6.8% 6.8%

8:30am CAD Labor Productivity q/q -0.7% -0.1%

8:30am USD Average Hourly Earnings m/m 0.2% 0.2%

8:30am USD Non-Farm Employment Change 217K 215K

8:30am USD Unemployment Rate 5.2% 5.3%

10:00am CAD Ivey PMI 53.5 52.9

Note: Time is based on Indonesian local time Source: Forex Factory

Disclaimers

This report is prepared strictly for private circulation only to clients of PT Daewoo Securities Indonesia (DWS). It is purpo sed only to person having professional experience in matters relating to investments. The information contained in this report has been taken from sources which we deem reliable. No warranty (express or implied) is made to the accuracy or completeness of the information. All opinions and estimates included in this report constitute our judgments as of this date, without regards to its fairness, and are subject to change without notice. However, none of DWS and/or its affiliated compani es and/or their respective employees and/or agents makes any representation or warranty (express or implied) or accepts any resp onsibility or liability as to, or in relation to, the accuracy or completeness of the information and opinions contained in this report or as to any information contained in this report or any other such information or opinions remaining unchanged after the issue thereof. We expressly disclaim any responsibility or liability (express or implied) of DWS, its affiliated companies and their respective employees and agents whatsoever and howsoever arising (including, without limitation for any claims, proceedings, action, suits, losses, expenses, damages or costs) which may be brought against or suffered by any person as a results of acting in reliance upon the whole or any part of the contents of this report and neither DWS, its affiliated companies or their respective employees or agents accepts liability for any errors, omissions or misstatements, negligent or otherwise, in the report and any liability in respect of the report or any i naccuracy therein or omission there from which might otherwise arise is hereby expresses disclaimed.

This document is not an offer to sell or a solicitation to buy any securities. This firms and its affiliates and their office rs and employees may have a position, make markets, act as principal or engage in transaction in securities or related investments of any company mentioned herein, may perform services for or

Referensi

Dokumen terkait

Diperdagangkan pada titik 84.1 overbought stochastic yang memiliki kecenderungan arah positif, memberikan ruang bagi indeks sektor tersebut untuk bergerak menguat serta

Hit and Run yang terjadi pada BBTN kemarin, pada akhirnya berhasil mengembalikan posisi saham emiten tersebut pada area positif dan di tutup menguat 1.3% di level harga

Serupa dengan pola perdagangan pada sektor perdagangan, indeks sektor consumer pun berhasil melakukan pembalikan arah pada support 1,860.0 bergerak positif dan

Dalam rangka memenuhi kebutuhan berbuka puasa, orang mempunyai selera makan yang tinggi untuk menghabiskan seperti makanan bergizi, suplemen, dan makanan manis..

Melihat kembali pergerakan pasar yang cenderung naik (sebelum penurunan di tanggal 27 April), kami terkejut melihat sektor keuangan merupakan salah satu sektor yang

Sebagaimana beberapa saham property yang mencatatkan penguatan di penutupan perdagangan kemarin, LPKR pun mengalami penguatan sebesar 3.0% dan ditutup pada harga

Pada saat yang sama, harga emas meningkat c.1,0% dikarenakan oleh ketidakpastian dan volatilitas pasar yang berlangsung lebih lama dari ekspektasi pasar membuat

Ditutup mendekati area Fibonacci retracement 2,000-2,100 setelah berhasil bergerak positif dari swing negatif di area 2,026.9, membuka peluang bagi sektor konsumsi untuk