• Tidak ada hasil yang ditemukan

Identifikasi Drug Related Problems (DRPs) Pada Pasien Kanker Payudara Di Instalasi Rawat Inap RSUP H. Adam Malik Kota Medan

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2017

Membagikan "Identifikasi Drug Related Problems (DRPs) Pada Pasien Kanker Payudara Di Instalasi Rawat Inap RSUP H. Adam Malik Kota Medan"

Copied!
69
0
0

Teks penuh

(1)

Lampiran 1. Karakteristik, Diagnosis, Tanggal Masuk dan Tanggal Keluar Rumah Sakit

NOMOR

PASIEN UMUR JK DIAGNOSIS

TANGGAL MASUK RUMAH SAKIT

TANGGAL KELUAR RUMAH SAKIT

1 48 tahun P (R) BREAST CA STG IIIB + ANEMIA 12/06/2016 16/06/2016

2 52 tahun P (L) BREAST NEOPLASMA STG IIB 28/07/2016 04/08/2016

3 35 tahun P (R) BREAST NEOPLASMA STG IV +

TROMBOSITOPENIA

08/06/2016 17/06/2016

4 35 tahun P (R) BREAST CA + ANEMIA 20/08/2016 22/08/2016

5 44 tahun P (L) BREAST CA + ANEMIA 19/06/2016 22/06/2016

6 71 tahun P CA MAMMAE + ANEMIA 16/06/2016 17/06/2016

7 61 tahun P (L) BREAST CA STG IIIC 25/07/2016 01/08/2016

8 29 tahun P (L) BREAST CA STG IIIB 18/06/2016 23/06/2016

9 55 tahun P (L) BREAST CA META PARU + ANEMIA 21/07/2016 23/07/2016

10 41 tahun P (R) BREAST CA STG IV + HIPONATREMIA 26/07/2016 27/07/2016

11 30 tahun P (L) BREAST CA STG IV 28/07/2016 12/08/2016

12 43 tahun P (L) BREAST CA STG IV + TROMBOSITOPENIA +

HIPONATREMIA

12/07/2016 14/07/2016

13 42 tahun P (R) BREAST CA STG IIIB + ANEMIA 05/06/2016 09/06/2016

14 41 tahun P CA MAMAE META LIVER TULANG 18/06/2016 26/06/2016

15 41 tahun P (R) BREAST CA STG IV + (L) BREAST

NEOPLASMA STG IV

29/06/2016 22/07/2016

16 56 tahun P (L) BREAST CA STG IV 16/08/2016 20/08/2016

17 50 tahun P BILATERAL BREAST NEOPLASMA 23/08/2016 26/08/2016

18 36 tahun P (L) BREAST CA + ANEMIA + TROMBOSITOPENIA 06/09/2016 10/09/2016

19 40 tahun P (R) BREAST CA STG IV + ANEMIA +

LEUKOSITOSIS

(2)

Lampiran 1. (Lanjutan)

NOMOR

PASIEN UMUR JK DIAGNOSIS

TANGGAL MASUK RUMAH SAKIT

TANGGAL KELUAR RUMAH

SAKIT

20 48 tahun P (R) MALIGNANT PAYUDARA TUMOR 09/08/2016 19/08/2016

21 48 tahun P (L) BREAST CA STG IV + EFUSI PLEURA 13/07/2016 27/07/2016

22 45 tahun P (L) BREAST CA STG IV + ANEMIA

+TROMBOSITOPENIA

12/06/2016 15/06/2016

23 53 tahun P (L) BREAST CA STG IV 04/09/2016 14/09/2016

24 56 tahun P (R) CA MAMAE 31/08/2016 03/09/2016

25 37 tahun P (L) BREAST NEOPLASMA STG IV 24/07/2016 30/07/2016

26 40 tahun P (R) BREAST CA STG IV + ANEMIA 18/07/2016 29/07/2016

27 52 tahun P (R) CA MAMAE STG IV + CKD STG V +

TROMBOSITOPENIA

18/07/2016 29/07/2016

28 69 tahun P (R) BREAST CA STG IV + DISPEPSIA 30/06/2016 02/07/2016

29 58 tahun P (R) BREAST NEOPLASMA IIIB + EFUSI PLEURA 21/08/2016 04/09/2016

30 51 tahun P (R) CA MAMAE STG IV + TROMBOSITOPENIA 09/06/2016 18/06/2016

31 46 tahun P (L) BREAST NEOPLASMA STG IV + ANEMIA + DM

TIPE II

23/08/2016 28/08/2016

32 47 tahun P (L) BREAST CA STG IV + ANEMIA 23/06/2016 25/06/2016

33 54 tahun P (L) BREAST CA META TULANG 03/07/2016 06/07/2016

34 49 tahun P (L) BREAST NEOPLASMA STG IV 16/08/2016 23/08/2016

35 41 tahun P (L) BREAST CA STG IV + EFUSI PLEURA 16/06/2016 23/06/2016

36 53 tahun P (L) BREAST CA STG IIIB 26/06/2016 29/06/2016

(3)

Lampiran 1. (Lanjutan)

NOMOR

PASIEN UMUR JK DIAGNOSIS

TANGGAL MASUK RUMAH SAKIT

TANGGAL KELUAR RUMAH

SAKIT

38 50 tahun P (R) BREAST NEOPLASMA STG IV + ANEMIA +

EFUSI PLEURA + LEUKOSITOSIS

18/06/2016 28/06/2016

39 58 tahun P (L) BREAST CA STG IV 27/08/2016 01/09/2016

(4)

Lampiran 2. Data Pengobatan dan Diagnosa Pasien

Nomor Pasien

Diagnosis Obat Dosis Rute Lama Pemberian (Hari ke)

1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12 13 14 15 16 17 18 19 20 Injeksi ranitidin 1 ampul/12

jam 2 (L) BREAST NEOPLASMA STG IIB Injeksi

ceftriaxone

1 g/12 jam I.V √ √ √ √ √ √ Injeksi ranitidin 1 ampul/12

jam

(R) BREAST NEOPLASMA STG IV + TROMBOSITOPENIA

Injeksi cefoperazone

1g/12 jam I.V √ √ √ √ √ Injeksi ranitidin 1 ampul/12

(5)

Lampiran 2. (Lanjutan) Nomor

Pasien

Diagnosis Obat Dosis Rute Lama Pemberian (Hari ke)

1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12 13 14 15 16 17 18 19 20 Injeksi ranitidin 50 mg/12

jam

CA MAMMAE + ANEMIA Injeksi dexametason Injeksi ranitidin 50 mg/12

(6)

Lampiran 2. (Lanjutan) Nomor

Pasien

Diagnosis Obat Dosis Rute Lama Pemberian (Hari ke)

1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12 13 14 15 16 17 18 19 20 Injeksi ranitidin 50 mg/8

jam Injeksi ranitidin 50 mg/12

(7)

Lampiran 2. (Lanjutan) Nomor

Pasien

Diagnosis Obat Dosis Rute Lama Pemberian (Hari ke)

1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12 13 14 15 16 17 18 19 20 TROMBOSITOPENIA + HIPONATREMIA Injeksi ranitidin 50 mg/12

jam Injeksi ranitidin 50 mg/12

jam

BREAST NEOPLASMA STG IV

Injeksi cefoperazone

(8)

Lampiran 2. (Lanjutan) Nomor

Pasien

Diagnosis Obat Dosis Rute Lama Pemberian (Hari ke)

1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12 13 14 15 16 17 18 19 20 Injeksi ranitidin 50 mg/12

jam Injeksi ranitidin 50 mg/12

jam 17 BILATERAL BREAST

NEOPLASMA Injeksi ranitidin 50 mg/12

(9)

Lampiran 2. (Lanjutan) Nomor

Pasien

Diagnosis Obat Dosis Rute Lama Pemberian (Hari ke)

1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12 13 14 15 16 17 18 19 20

+ LEUKOSITOSIS

Injeksi ceftriaxone

1g/12 jam I.V √ √ Injeksi ranitidin 50 mg/8

jam Injeksi asam

traneksamat

10 mg/24 jam

I.V √ √ √ √ Injeksi stesolid 10 mg/24

jam

(10)

Lampiran 2. (Lanjutan) Nomor

Pasien

Diagnosis Obat Dosis Rute Lama Pemberian (Hari ke)

1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12 13 14 15 16 17 18 19 20

Durogesic patch 25 mcg/hari

Topik al

√ √ √ √ √

Spironolakton 50 mg/8 jam

Injeksi ranitidin 50 mg/12 jam

I.V √

IVDF NaCl 0,9%

20 gtt/i I.V √

Metronidazole 500 mg/8 jam

Injeksi ranitidin 1 ampul/12 jam Injeksi leukokin 1 ampul/24

jam Injeksi ranitidin 50 mg/12

jam

I.V √ √ √ √ √ √ √ Natrium

diklofenak

(11)

Lampiran 2. (Lanjutan) Nomor

Pasien

Diagnosis Obat Dosis Rute Lama Pemberian (Hari ke)

1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12 13 14 15 16 17 18 19 20 Injeksi ranitidin 50 mg/12

jam Injeksi ranitidin 50 mg/12

jam Injeksi tramadol 100 mg/8

jam STG V + TROMBOSITOPENIA

Injeksi metoclopramid

1 ampul/8 jam

I.V √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ Injeksi ranitidin 50 mg/12

jam

(12)

Lampiran 2. (Lanjutan) Nomor

Pasien

Diagnosis Obat Dosis Rute Lama Pemberian (Hari ke)

1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12 13 14 15 16 17 18 19 20

Sucralfat sirup 3x1 P.O √ Valsartan 80 mg P.O √ √ Omeprazol 1x1 P.O √ 29 (R) BREAST NEOPLASMA IIIB +

EFUSI PLEURA

Injeksi cefotaxim

1g/12 jam I.V √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ Injeksi ranitidin 50 mg/12

jam Injeksi tramadol 1 ampul/8

jam Injeksi ranitidin 50 mg/12

jam

Ranitidin 150mg/12 jam

P.O √ √ √ √ √ Paracetamol 500 mg/8

jam

P.O √

32 (L) BREAST CA STG IV + ANEMIA Injeksi ceftazidim

1g/12 jam I.V √ √ Injeksi ranitidin 50 mg/12

(13)

Lampiran 2. (Lanjutan) Nomor

Pasien

Diagnosis Obat Dosis Rute Lama Pemberian (Hari ke)

1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12 13 14 15 16 17 18 19 20 34 (L) BREAST NEOPLASMA STG IV Injeksi

ceftriaxone Injeksi ranitidin 50 mg/12

(14)

Lampiran 2. (Lanjutan) Nomor

Pasien

Diagnosis Obat Dosis Rute Lama Pemberian (Hari ke)

1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12 13 14 15 16 17 18 19 20 Injeksi ranitidin 50 mg/12

jam Cefadroxil 500 mg/12

jam

P.O √

Paracetamol 500 mg/8 jam

P.O √

Ranitidin 150 mg/12 jam

P.O √

37 (R) CA MAMAE STG IIIB Injeksi ceftriaxone

1g/12 jam I.V √ √ √ √ √ √ Injeksi ranitidin 50 mg/12

jam

(15)

Lampiran 2. (Lanjutan) Nomor

Pasien

Diagnosis Obat Dosis Rute Lama Pemberian (Hari ke)

1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12 13 14 15 16 17 18 19 20 Injeksi ranitidin 50 mg/12

(16)

Lampiran 2. (Lanjutan) Nomor

Pasien

Diagnosis Obat Dosis Rute Lama Pemberian (Hari ke)

1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12 13 14 15 16 17 18 19 20

Metoclopramid 3x10 mg P.O √ 39 (L) BREAST CA STG IV IVDF NaCl

0,9%

40 gtt/i I.V √ √ √ Injeksi

ondansentron

10 mg I.V √ √ √ Injeksi ranitidin 50 mg I.V √ √ √ Injeksi

dexametason

15 mg I.V √ √ √ Nevelbin 35 mg I.V √ 5-FU 500 mg I.V √ Leucovorin 150 mg I.V √ Leucovorin 150 mg I.V √ 5-FU 500 mg I.V √ Nevelbin 35 mg I.V √ Nevelbin 35 mg I.V √ 5-FU 500 mg I.V √ Leucovorin 150 mg I.V √ 40 (L) BREAST CA STG IIIB +

ANEMIA

IVDF NaCl 0,9%

20 gtt/i I.V √ √ √ √ √ Paracetamol 3x500 mg P.O √ √ √ √ Ranitidin 2x150 mg P.O √ √ √ √ Metoclopramid 3x10 mg P.O √ √ √ √ B Comp 1x1 P.O √ √ √ √ IVDF NaCl

0,9%

40 gtt/i I.V √ Injeksi

ondansentron

8 mg I.V √ Injeksi ranitidin 50 mg I.V √ Injeksi

dexametason

20 mg I.V √ Injeksi

dipenhidramin

(17)

Lampiran 3. DRPs Kategori Obat Tanpa Indikasi

NO Diagnosis Kasus Nilai Nilai Normal Keterangan

1 (R) BREAST CA

STG IV + ANEMIA

WBC normal diberikan antibiotika

Pasien mendapatkan terapi antibiotika yang tidak diperlukan. Berdasarkan hasil laboratorium menunjukkan nilai WBC pasien normal.

2 (L) BREAST

NEOPLASMA STG IIB

Diberikan dua antibiotika profilaksis sebelum tindakan pembedahan

WBC 11850/µ l

WBC 4000-11000/µ l

Pasien mendapatkan dua terapi antibiotika profilaksis sebelum tindakan pembedahan. Seharusnya hanya satu antibiotika yang digunakan sebagai profilaksis.

3 (R) CA MAMAE

STG IV + CKD STG V +

TROMBOSITOPENI A

WBC normal diberikan antibiotika

WBC 7060/ µ l

WBC 4000-11000/µ l

Pasien mendapatkan terapi antibiotika yang tidak diperlukan. Berdasarkan hasil laboratorium menunjukkan nilai WBC pasien normal.

4 (L) BREAST CA STG

IV + EFUSI PLEURA

WBC normal diberikan antibiotika

WBC 9870/ µ l

WBC 4000-11000/µ l

Pasien mendapatkan terapi antibiotika yang tidak diperlukan. Berdasarkan hasil laboratorium menunjukkan nilai WBC pasien normal.

Diberikan dua antibiotika profilaksis sebelum tindakan pembedahan

WBC 9870/µ l

WBC 4000-11000/µ l

(18)

Lampiran 3. (Lanjutan)

NO Diagnosis Kasus Nilai Nilai Normal Keterangan

5 (L) BREAST

NEOPLASMA STG IV

WBC normal diberikan antibiotika

Pasien mendapatkan terapi antibiotika yang tidak diperlukan. Berdasarkan hasil laboratorium menunjukkan nilai WBC pasien normal.

6 CA MAMAE META

LIVER TULANG

WBC normal diberikan antibiotika

WBC 4990/ µ l; 9570/µ l

WBC 4000-11000/µ l

Pasien mendapatkan terapi antibiotika yang tidak diperlukan. Berdasarkan hasil laboratorium menunjukkan nilai WBC pasien normal.

7 (R) BREAST CA

STG IV + (L) BREAST

NEOPLASMA STG IV

WBC normal diberikan antibiotika

WBC 9140/ µ l

WBC 4000-11000/µ l

Pasien mendapatkan terapi antibiotika yang tidak diperlukan. Berdasarkan hasil laboratorium menunjukkan nilai WBC pasien normal.

8 (L) BREAST CA STG

IV + EFUSI PLEURA

Diberikan dua antibiotika profilaksis sebelum tindakan pembedahan

WBC 11170/µ l

WBC 4000-11000/µ l

Pasien mendapatkan dua terapi antibiotika profilaksis sebelum tindakan pembedahan. Seharusnya hanya satu antibiotika yang digunakan sebagai profilaksis.

9 (L) BREAST CA STG

IIIC

WBC normal diberikan antibiotika

WBC 8640/ µ l

WBC 4000-11000/µ l

(19)

Lampiran 3. (Lanjutan)

NO Diagnosis Kasus Nilai Nilai Normal Keterangan

10 (R) BREAST

NEOPLASMA IIIB + EFUSI PLEURA

Diberikan 2 anti nyeri (ketorolac dan tramadol)

Pasien mendapatkan anti nyeri ketorolac dan tramadol. Sebaiknya untuk mengatasi nyeri sedang tidak perlu penggunaan kombinasi ketorolac dan tramadol.

Kesimpulan:

1. Terdapat 7 kasus WBC normal diberikan antibiotika.

(20)

Lampiran 4. DRPs Kategori Perlu Tambahan Obat

NO Diagnosis Kondisi Pasien Nilai Nilai Normal Keterangan

1 (R) BREAST CA

STG IIIB + ANEMIA

Nilai Hb dan RBC pasien rendah

Pada hari ketiga pasien dirawat, nilai Hb dan RBC pasien rendah. Hal ini menunjukkan pasien terindikasi anemia.

2 (R) BREAST

NEOPLASMA STG IV +

TROMBOSITOPENI A

Nilai Albumin pasien rendah

Albumin 2,6 g/L

Albumin 3,5-5,0 g/L

Pada hari keempat pasien dirawat, nilai albumin pasien mengalami penurunan dibawah nilai normal. Sebaiknya pasien diberikan terapi albumin.

3 (L) BREAST CA STG

IIIC

Nilai Hb dan RBC pasien rendah

Pada hari ketiga pasien dirawat, nilai Hb dan RBC pasien rendah. Hal ini menunjukkan pasien terindikasi anemia.

4 (L) BREAST CA

META PARU + ANEMIA

Nilai Hb dan RBC pasien rendah

Pada hari kedua pasien dirawat, nilai Hb dan RBC pasien rendah. Hal ini menunjukkan pasien terindikasi anemia.

Nilai WBC pasien tinggi WBC

16960/µ l

WBC 4000-11000/µ l

WBC pasien mengalami peningkatan diatas nilai normal, pasien terindikasi infeksi. Sebaiknya pasien segera diberikan terapi yang tepat.

5 (L) BREAST CA STG

IV

Nilai albumin pasien rendah Albumin 2,7 g/L

Albumin 3,5-5,0 g/L

(21)

Lampiran 4. (Lanjutan)

NO Diagnosis Kondisi Pasien Nilai Nilai Normal Keterangan

6 (R) BREAST CA

STG IIIB + ANEMIA

Nilai WBC pasien tinggi WBC

21890/µ l

WBC 4000-11000/µ l

WBC pasien mengalami peningkatan diatas nilai normal, pasien terindikasi infeksi. Sebaiknya pasien segera diberikan terapi yang tepat.

7 (R) BREAST CA

STG IV + (L) BREAST

NEOPLASMA STG IV

Nilai albumin pasien rendah Albumin 3,3 g/L

Albumin 3,5-5,0 g/L

Pada tanggal 08/07, nilai albumin pasien mengalami penurunan dibawah nilai normal. Sebaiknya pasien diberikan terapi albumin.

10 (L) BREAST CA STG

IV + ANEMIA +TROMBOSITOPEN IA

Nilai Hb dan RBC pasien rendah

Pada hari kedua pasien dirawat, nilai Hb dan RBC pasien rendah. Hal ini menunjukkan pasien terindikasi anemia.

11 (L) BREAST

NEOPLASMA STG IV

Nilai WBC pasien tinggi WBC

16180/µ l

WBC 4000-11000/µ l

WBC pasien mengalami peningkatan diatas nilai normal, pasien terindikasi infeksi. Sebaiknya pasien segera diberikan terapi yang tepat.

12 (R) BREAST CA

STG IV + ANEMIA

Nilai albumin pasien rendah Albumin 2,5 g/L

Albumin 3,5-5,0 g/L

Pada hari pertama nilai albumin pasien mengalami penurunan dibawah nilai normal. Sebaiknya pasien diberikan terapi albumin.

13 (R) CA MAMAE

STG IV + CKD STG V +

TROMBOSITOPENI A

Nilai Hb dan RBC pasien rendah

(22)

Lampiran 4. (Lanjutan)

NO Diagnosis Kondisi Pasien Nilai Nilai Normal Keterangan

Nilai albumin pasien rendah Albumin 2,4 g/L

Albumin 3,5-5,0 g/L

Pada hari ke-9 nilai albumin pasien mengalami penurunan dibawah nilai normal. Sebaiknya pasien diberikan terapi albumin.

14 (R) BREAST CA

STG IV + DISPEPSIA

Nilai Hb dan RBC pasien rendah

Pada hari pertama pasien masuk rumah sakit, nilai Hb dan RBC pasien rendah. Hal ini menunjukkan pasien terindikasi anemia.

Nilai albumin pasien rendah Albumin 3,4 g/L

Albumin 3,5-5,0 g/L

Selain itu, nilai albumin pasien rendah dibawah nilai normal. Sebaiknya pasien diberikan terapi albumin.

15 (R) CA MAMAE

STG IV +

TROMBOSITOPENI A

Nilai Hb dan RBC pasien rendah

Pada hari pertama pasien masuk rumah sakit, nilai Hb dan RBC pasien rendah. Hal ini menunjukkan pasien terindikasi anemia.

Nilai albumin pasien rendah Albumin 2,0 g/L

Albumin 3,5-5,0 g/L

Selain itu, nilai albumin pasien rendah dibawah nilai normal. Sebaiknya pasien diberikan terapi albumin.

16 (L) BREAST

NEOPLASMA STG IV + ANEMIA + DM TIPE II

Nilai Hb dan RBC pasien rendah

Pada hari kedua pasien dirawat, nilai Hb dan RBC pasien rendah. Hal ini menunjukkan pasien terindikasi anemia.

Nilai HbA1c tinggi HbA1c

4,8-5,9%

HbA1c 8,1% Pasien memiliki diagnosa sekunder

(23)

Lampiran 4. (Lanjutan)

NO Diagnosis Kondisi Pasien Nilai Nilai Normal Keterangan

17 (L) BREAST CA STG

IV + ANEMIA

Nilai Hb dan RBC pasien rendah

Pada hari pertama pasien masuk rumah sakit, nilai Hb dan RBC pasien rendah. Hal ini menunjukkan pasien terindikasi anemia.

17 (L) BREAST CA STG

IV + ANEMIA

Nilai Hb dan RBC pasien rendah

Pada hari pertama pasien masuk rumah sakit, nilai Hb dan RBC pasien rendah. Hal ini menunjukkan pasien terindikasi anemia.

18 (L) BREAST

NEOPLASMA STG IV

Nilai albumin pasien rendah Albumin 3,0 g/L

Hb 12-16 g/dL

RBC 4,1-5,1 juta/µ l

Nilai albumin pasien rendah dibawah nilai normal. Sebaiknya pasien diberikan terapi albumin.

19 (L) BREAST CA STG

IIIB

Nilai Hb dan RBC pasien rendah

Pada hari kedua pasien dirawat, nilai Hb dan RBC pasien rendah. Hal ini menunjukkan pasien terindikasi anemia.

Nilai albumin pasien rendah Albumin 3,3 g/L

Albumin 3,5-5,0 g/L

Selain itu, nilai albumin pasien rendah dibawah nilai normal. Sebaiknya pasien diberikan terapi albumin.

20 (R) CA MAMAE

STG IIIB

Nilai Hb dan RBC pasien rendah

Pada hari kedua pasien dirawat, nilai Hb dan RBC pasien rendah. Hal ini menunjukkan pasien terindikasi anemia.

21 (R) BREAST

NEOPLASMA STG IV + ANEMIA + EFUSI PLEURA + LEUKOSITOSIS

Nilai Hb dan RBC pasien rendah

(24)

Lampiran 4. (Lanjutan)

NO Diagnosis Kondisi Pasien Nilai Nilai Normal Keterangan

Nilai albumin pasien rendah Albumin 2,5 g/L

Albumin 3,5-5,0 g/L

Pada tanggal 25/06 nilai albumin mengalami penurunan dibawah nilai normal. Sebaiknya pasien diberikan terapi albumin.

Kesimpulan:

(25)

Lampiran 5. DRPs Kategori Obat Tidak Efektif

NO Diagnosis Kasus Nilai Nilai Normal Keterangan

1 (L) BREAST

NEOPLASMA STG IIB

Diberikan antibiotika tanpa disertai tes kultur dan tes sensitifitas bakteri terhadap antibiotika

WBC 11850/µ l

WBC 4000-11000/µ l

Pasien mendapatkan terapi antibiotika selama perawatan. Penggunaan antibiotika tidak efektif, perlu dilakukan tes kultur dan tes sensitifitas bakteri terhadap antibiotika.

2 (L) BREAST CA STG

IIIB

Diberikan antibiotika tanpa disertai tes kultur dan tes sensitifitas bakteri terhadap antibiotika

WBC 1820/µ l;

WBC 4000-11000/µ l

Pasien mendapatkan terapi antibiotika dan pergantian antibiotika selama perawatan. Penggunaan antibiotika tidak efektif, perlu dilakukan tes kultur dan tes sensitifitas bakteri terhadap antibiotika.

3 (R) CA MAMAE

STG IIIB

Diberikan antibiotika tanpa disertai tes kultur dan tes sensitifitas bakteri terhadap antibiotika

WBC 12070/µ l

WBC 4000-11000/µ l

Pasien mendapatkan terapi antibiotika selama perawatan. Penggunaan antibiotika tidak efektif, perlu dilakukan tes kultur dan tes sensitifitas bakteri terhadap antibiotika.

4 (L) BREAST CA STG

IV

Diberikan antibiotika tanpa disertai tes kultur dan tes sensitifitas bakteri terhadap antibiotika

WBC 12450 µl

WBC 4000-11000/µ l

(26)

Lampiran 5. (Lanjutan)

NO Diagnosis Kasus Nilai Nilai Normal Keterangan

5 (R) BREAST

NEOPLASMA STG IV +

TROMBOSITOPENI A

Diberikan antibiotika tanpa disertai tes kultur dan tes sensitifitas bakteri terhadap antibiotika

WBC 12920/µ l

WBC 4000-11000/µ l

Pasien mendapatkan terapi antibiotika selama perawatan. Penggunaan antibiotika tidak efektif, perlu dilakukan tes kultur dan tes sensitifitas bakteri terhadap antibiotika.

6 (R) BREAST CA

STG IV + (L) BREAST

NEOPLASMA STG IV

Diberikan antibiotika tanpa disertai tes kultur dan tes sensitifitas bakteri terhadap antibiotika

Pasien mendapatkan terapi antibiotika selama perawatan. Penggunaan antibiotika tidak efektif, perlu dilakukan tes kultur dan tes sensitifitas bakteri terhadap antibiotika.

Diberikan antibiotika kombinasi tanpa disertai tes kultur dan tes sensitifitas bakteri terhadap antibiotika

WBC 16680/µ l; 14150/µ l

WBC 4000-11000/µ l

Pasien mendapatkan terapi antibiotika kombinasi selama perawatan. Penggunaan antibiotika tidak efektif, perlu dilakukan tes kultur dan tes sensitifitas bakteri terhadap antibiotika.

7 (R) BREAST CA

STG IV + ANEMIA + LEUKOSITOSIS

Diberikan antibiotika tanpa disertai tes kultur dan tes sensitifitas bakteri terhadap antibiotika

WBC 18120/µ l

WBC 4000-11000/µ l

(27)

Lampiran 5. (Lanjutan)

NO Diagnosis Kasus Nilai Nilai Normal Keterangan

8 (R) MALIGNANT

PAYUDARA TUMOR

Diberikan antibiotika tanpa disertai tes kultur dan tes sensitifitas bakteri terhadap antibiotika

WBC 11130/ µl; 13910/µ l

WBC 4000-11000/µ l

Pasien mendapatkan terapi antibiotika selama perawatan. Penggunaan antibiotika tidak efektif, perlu dilakukan tes kultur dan tes sensitifitas bakteri terhadap antibiotika.

9 (R) CA MAMAE

STG IV +

TROMBOSITOPENI A

Diberikan antibiotika tanpa disertai tes kultur dan tes sensitifitas bakteri terhadap antibiotika

WBC 2410/µ l;

WBC 4000-11000/µ l

Pasien mendapatkan terapi antibiotika dan pergantian antibiotika selama perawatan. Penggunaan antibiotika tidak efektif, perlu dilakukan tes kultur dan tes sensitifitas bakteri terhadap antibiotika.

10 (R) BREAST

NEOPLASMA STG IV + ANEMIA + EFUSI PLEURA + LEUKOSITOSIS

Diberikan antibiotika tanpa disertai tes kultur dan tes sensitifitas bakteri terhadap antibiotika

WBC 18120/µ l

WBC 4000-11000/µ l

Pasien mendapatkan terapi antibiotika selama perawatan. Penggunaan antibiotika tidak efektif, perlu dilakukan tes kultur dan tes sensitifitas bakteri terhadap antibiotika.

Kesimpulan:

(28)

Lampiran 6. DRPs Kategori Dosis Terlalu Rendah

NO Diagnosis Kasus Dosis Dosis lazim Keterangan

1 (L) BREAST CA STG

IV + EFUSI PLEURA

Terdapat 2 penggunaan antibiotika kurang dari 3 hari

Pasien menggunakan 2 jenis antibiotika kurang dari 3 hari. Seharusnya antibiotika diberikan minimal 3 hari.

2 (R) BREAST CA

STG IV + ANEMIA

Penggunaan antibiotika kurang dari 3 hari

Pasien menggunakan antibiotika kurang dari 3 hari. Seharusnya antibiotika diberikan minimal 3 hari.

3 (R) CA MAMAE

STG IV + CKD STG V +

TROMBOSITOPENI A

Penggunaan antibiotika kurang dari 3 hari

Pasien menggunakan antibiotika kurang dari 3 hari. Seharusnya antibiotika diberikan minimal 3 hari.

4 (L) BREAST

NEOPLASMA STG IV

Penggunaan antibiotika kurang dari 3 hari

Pasien menggunakan antibiotika kurang dari 3 hari. Seharusnya antibiotika diberikan minimal 3 hari.

5 (L) BREAST CA STG

IIIB

Penggunaan antibiotika kurang dari 3 hari

Pasien menggunakan antibiotika kurang dari 3 hari. Seharusnya antibiotika diberikan minimal 3 hari.

6 (R) BREAST CA

STG IV +

HIPONATREMIA

Penggunaan antibiotika kurang dari 3 hari

Pasien menggunakan antibiotika kurang dari 3 hari. Seharusnya antibiotika diberikan minimal 3 hari.

7 (R) BREAST CA

STG IV + ANEMIA + LEUKOSITOSIS

Penggunaan antibiotika kurang dari 3 hari

(29)

Lampiran 6. (Lanjutan)

NO Diagnosis Kasus Dosis Dosis lazim Keterangan

8 (L) BREAST CA STG

IV + ANEMIA

Penggunaan antibiotika kurang dari 3 hari

Pasien menggunakan antibiotika kurang dari 3 hari. Seharusnya antibiotika diberikan minimal 3 hari.

Kesimpulan:

(30)

Lampiran 7. DRPs Kategori Dosis Terlalu Tinggi

NO Diagnosis Kasus Dosis Dosis lazim Keterangan

1 (L) BREAST

NEOPLASMA STG IIB

Pemakaian ketorolac lebih dari 5 hari

Pasien diberikan ketorolac lebih dari 5 hari. Pemakaian maksimal ketorolac adalah 5 hari. Sebaiknya pemakaian ketorolac dihentikan setelah 5 hari pemberian.

2 (L) BREAST CA STG

IV

Pemakaian ketorolac lebih dari 5 hari

Pasien diberikan ketorolac lebih dari 5 hari. Pemakaian maksimal ketorolac adalah 5 hari. Sebaiknya pemakaian ketorolac dihentikan setelah 5 hari pemberian.

Pemakaian seftriakson lebih dari 14 hari

Pasien diberikan seftriakson lebih dari 14 hari. Pemakaian maksimal seftriakson adalah 14 hari. Sebaiknya pemakaian seftriakson disesuaikan dan dihentikan sebelum 14 hari pemakaian.

3 (R) BREAST CA

STG IV + (L) BREAST

NEOPLASMA STG IV

Pemakaian ketorolac lebih dari 5 hari

(31)

Lampiran 7. (Lanjutan)

NO Diagnosis Kasus Dosis Dosis lazim Keterangan

Pemakaian sefoperazon lebih dari 14 hari

Pasien diberikan sefoperazon lebih dari 14 hari. Pemakaian maksimal sefoperazon adalah 14 hari. Sebaiknya pemakaian sefoperazon disesuaikan dan dihentikan sebelum 14 hari pemakaian.

4 (R) MALIGNANT

PAYUDARA TUMOR

Pemakaian ketorolac lebih dari 5 hari

Pasien diberikan ketorolac lebih dari 5 hari. Pemakaian maksimal ketorolac adalah 5 hari. Sebaiknya pemakaian ketorolac dihentikan setelah 5 hari pemberian.

5 (L) BREAST CA STG

IV

Pemakaian ketorolac lebih dari 5 hari

Pasien diberikan ketorolac lebih dari 5 hari. Pemakaian maksimal ketorolac adalah 5 hari. Sebaiknya pemakaian ketorolac dihentikan setelah 5 hari pemberian.

6 (L) BREAST

NEOPLASMA STG IV

Pemakaian ketorolac lebih dari 5 hari

(32)

Lampiran 7. (Lanjutan)

NO Diagnosis Kasus Dosis Dosis lazim Keterangan

7 (R) CA MAMAE

STG IV + CKD STG V +

TROMBOSITOPENI A

Dosis metoclopramid tinggi 10 mg/8

jam

5mg/8 jam Nilai CrCl pasien dibawah 40 mL/min,

yaitu 10,08 mL/menit. Dosis metoclopramid bagi pasien yang memiliki nilai CrCl dibawah 40 mL/min berkurang 50%. Sebaiknya dosis metoclopramid yang diberikan disesuaikan dengan kondisi pasien.

Dosis sefadroksil tinggi 1 g/24 jam 1g/36 jam Nilai CrCl pasien ≤10 mL/menit, yaitu

10,08 mL/menit. Pasien mendapatkan dosis sefadroksil yang terlalu tinggi, dosis yang direkomendasikan 0,5-1

gram/hari untuk CrCl ≤10 mL/menit.

Sebaiknya dosis sefadroksil disesuaikan dengan kondisi pasien.

8 (R) BREAST

NEOPLASMA IIIB + EFUSI PLEURA

Pemakaian ketorolac lebih dari 5 hari

Pasien diberikan ketorolac lebih dari 5 hari. Pemakaian maksimal ketorolac adalah 5 hari. Sebaiknya pemakaian ketorolac dihentikan setelah 5 hari pemberian.

9 (R) CA MAMAE

STG IV +

TROMBOSITOPENI A

Pemakaian ketorolac lebih dari 5 hari

(33)

Lampiran 7. (Lanjutan)

NO Diagnosis Kasus Dosis Dosis lazim Keterangan

10 (L) BREAST

NEOPLASMA STG IV

Pemakaian ketorolac lebih dari 5 hari

Pasien diberikan ketorolac lebih dari 5 hari. Pemakaian maksimal ketorolac adalah 5 hari. Sebaiknya pemakaian ketorolac dihentikan setelah 5 hari pemberian.

11 (L) BREAST CA STG

IV + EFUSI PLEURA

Pemakaian ketorolac lebih dari 5 hari

Pasien diberikan ketorolac lebih dari 5 hari. Pemakaian maksimal ketorolac adalah 5 hari. Sebaiknya pemakaian ketorolac dihentikan setelah 5 hari pemberian.

12 (R) CA MAMAE

STG IIIB

Pemakaian ketorolac lebih dari 5 hari

Pasien diberikan ketorolac lebih dari 5 hari. Pemakaian maksimal ketorolac adalah 5 hari. Sebaiknya pemakaian ketorolac dihentikan setelah 5 hari pemberian.

Kesimpulan:

(34)

Lampiran 8. DRPs Kategori Adverse Drug Reaction

No Obat Jumlah

Kasus

Tingkat Keparahan Jenis Interaksi Keterangan

1 Tablet

metoclopramid-Tablet paracetamol

5 Ringan Farmakokinetik Metoclopramid meningkatkan level dari

paracetamol dengan meningkatkan absorpsi GI.

2 Injeksi ketorolac-Injeksi

furosemid

1 Sedang Farmakodinamik Ketorolac menurunkan efek dari furosemid

dengan mekanisme farmakodinamik antagonis. Penggunaan bersamaan NSAID dan diuretik dapat mempengaruhi fungsi ginjal, karena NSAID menghambat sintesis prostaglandin di ginjal yang membantu menjaga perfusi ginjal. Pada saat yang sama, efek hipotensif diuretik dapat dikurangi, karena penghambatan prostaglandin dan akibatnya peningkatan tekanan darah.

3 Injeksi

dexametason-Injeksi furosemid

1 Sedang Farmakodinamik Farmakodinamik sinergisme. Penggunaan

bersamaan kortikosteroid dan diuretik dapat mengakibatkan peningkatan resiko hipokalemia, terutama dengan aktivitas glukokortikoid yang kuat.

4 Injeksi

metilprednisolon-Injeksi furosemid

1 Sedang Farmakodinamik Farmakodinamik sinergisme. Penggunaan

(35)

Lampiran 8. (Lanjutan)

No Obat Jumlah

Kasus

Tingkat Keparahan Jenis Interaksi Keterangan

5 Injeksi Na

diklofenak-Injeksi ketorolac

1 Berat Farmakodinamik Pemberian kedua obat ini secara bersama

meningkatkan toksisitas satu sama lain dengan farmakodinamik sinergis (kontraindikasi). Penggunaan ketorolac kombinasi dengan NSAID dapat meningkatkan resiko efek samping yang serius termasuk gagal ginjal.

6 Injeksi ranitidin-Injeksi

ketorolac

21 Ringan Farmakokinetik Antagonis H2 dapat mengubah disposisi obat

NSAID yang mengakibatkan peningkatan atau penurunan konsentrasi plasma. Data yang bervariasi, bahkan untuk NSAID yang sama. Mekanisme mungkin terkait dengan penghambatan metabolisme, atau mengurangi eliminasi. Perubahan signifikan secara statistik kecil dan signifikansi klinis terbatas.

Kesimpulan:

(36)

Lampiran 9. Rekapitulasi DRPs

No Kondisi Pasien Jenis

DRPs

Nilai Nilai Normal Diagnosa Keterangan

1 Nilai Hb dan

RBC pasien rendah

C Hb 9,3 g/dL

RBC 3,0 juta/µ l

Hb 12-16 g/dL

RBC 4,1-5,1 juta/µ l

(R) Breast Ca Stg IIIB+Ane mia; Indikasi Rawat: Operasi (MRM)

Pada hari ketiga pasien dirawat, nilai Hb dan RBC pasien rendah. Hal ini menunjukkan pasien terindikasi anemia.

Injeksi ranitidin-Injeksi ketorolac

F Antagonis H2 dapat mengubah disposisi obat NSAID

yang mengakibatkan peningkatan atau penurunan konsentrasi plasma. Data yang bervariasi, bahkan untuk NSAID yang sama. Mekanisme mungkin terkait dengan penghambatan metabolisme, atau mengurangi eliminasi. Perubahan signifikan secara statistik kecil dan signifikansi klinis terbatas.

2 Pemakaian

ketorolac lebih dari 5 hari

E (L) Breast

Neoplasm a Stg IIB; Indikasi Rawat: Operasi

Pasien diberikan ketorolac lebih dari 5 hari. Pemakaian maksimal ketorolac adalah 5 hari. Sebaiknya pemakaian ketorolac dihentikan setelah 5 hari pemberian.

Injeksi ranitidin-Injeksi ketorolac

F Antagonis H2 dapat mengubah disposisi obat NSAID

(37)

Lampiran 9. (Lanjutan)

No Kondisi Pasien Jenis

DRPs

Nilai Nilai Normal Diagnosa Keterangan

Diberikan antibiotika tanpa disertai tes kultur dan tes sensitifitas bakteri terhadap antibiotika

B WBC

11850/µ l

WBC 4000-11000/µ l

Pasien mendapatkan terapi antibiotika selama perawatan. Penggunaan antibiotika tidak efektif, perlu dilakukan tes kultur dan tes sensitifitas bakteri terhadap antibiotika.

Diberikan dua antibiotika profilaksis

sebelum tindakan pembedahan

A WBC

11850/µ l

WBC 4000-11000/µ l

Pasien mendapatkan dua terapi antibiotika profilaksis sebelum tindakan pembedahan. Seharusnya hanya satu antibiotika yang digunakan sebagai profilaksis.

3 Diberikan

antibiotika tanpa disertai tes kultur dan tes sensitifitas bakteri terhadap antibiotika

Pasien mendapatkan terapi antibiotika selama perawatan. Penggunaan antibiotika tidak efektif, perlu dilakukan tes kultur dan tes sensitifitas bakteri terhadap antibiotika.

Injeksi ranitidin-Injeksi ketorolac

F Antagonis H2 dapat mengubah disposisi obat NSAID

(38)

Lampiran 9. (Lanjutan)

No Kondisi Pasien Jenis

DRPs

Nilai Nilai Normal Diagnosa Keterangan

4 Injeksi

ranitidin-Injeksi ketorolac

F (L) Breast

Ca+Anemi a; Indikasi Rawat: Operasi

Antagonis H2 dapat mengubah disposisi obat NSAID yang mengakibatkan peningkatan atau penurunan konsentrasi plasma. Data yang bervariasi, bahkan untuk NSAID yang sama. Mekanisme mungkin terkait dengan penghambatan metabolisme, atau mengurangi eliminasi. Perubahan signifikan secara statistik kecil dan signifikansi klinis terbatas.

5 Nilai Hb dan

RBC pasien rendah

C Hb 5,8 g/dL

RBC 1,84 juta/µ l

HGB 12-16 g/dL

RBC 4,1-5,1 juta/µ l

(L) Breast Ca Stg IIIC; Indikasi Rawat: Operasi

Pada hari ketiga pasien dirawat, nilai Hb dan RBC pasien rendah. Hal ini menunjukkan pasien terindikasi anemia.

Injeksi ranitidin-Injeksi ketorolac

F Antagonis H2 dapat mengubah disposisi obat NSAID

yang mengakibatkan peningkatan atau penurunan konsentrasi plasma. Data yang bervariasi, bahkan untuk NSAID yang sama. Mekanisme mungkin terkait dengan penghambatan metabolisme, atau mengurangi eliminasi. Perubahan signifikan secara statistik kecil dan signifikansi klinis terbatas.

WBC normal diberikan antibiotika

A WBC 8640/

µ l

WBC 4000-11000/µ l

(39)

Lampiran 9. (Lanjutan)

No Kondisi Pasien Jenis

DRPs

Nilai Nilai Normal Diagnosa Keterangan

6 Injeksi

ranitidin-Injeksi ketorolac

F (R) Breast

Antagonis H2 dapat mengubah disposisi obat NSAID yang mengakibatkan peningkatan atau penurunan konsentrasi plasma. Data yang bervariasi, bahkan untuk NSAID yang sama. Mekanisme mungkin terkait dengan penghambatan metabolisme, atau mengurangi eliminasi. Perubahan signifikan secara statistik kecil dan signifikansi klinis terbatas.

Penggunaan antibiotika kurang dari 3 hari

D Pasien menggunakan antibiotika kurang dari 3 hari.

Seharusnya antibiotika diberikan minimal 3 hari.

7 Nilai Hb dan

RBC pasien rendah

Pada hari kedua pasien dirawat, nilai Hb dan RBC pasien rendah. Hal ini menunjukkan pasien terindikasi anemia.

Nilai WBC pasien tinggi

C WBC

16960/µ l

WBC 4000-11000/µ l

(40)

Lampiran 9. (Lanjutan)

No Kondisi Pasien Jenis

DRPs

Nilai Nilai Normal Diagnosa Keterangan

8 Nilai albumin

pasien rendah

C Albumin

2,7 g/L

Albumin 3,5-5,0 g/L

(L) Breast Ca Stg IV; Indikasi Rawat: Kemotera pi dan staging; chest tube indertion

Pada hari kedelapan pasien dirawat, nilai albumin pasien mengalami penurunan dibawah nilai normal. Sebaiknya pasien diberikan terapi albumin.

Pemakaian ketorolac lebih dari 5 hari

E Pasien diberikan ketorolac lebih dari 5 hari. Pemakaian

maksimal ketorolac adalah 5 hari. Sebaiknya pemakaian ketorolac dihentikan setelah 5 hari pemberian.

Injeksi ranitidin-Injeksi ketorolac

F Antagonis H2 dapat mengubah disposisi obat NSAID

yang mengakibatkan peningkatan atau penurunan konsentrasi plasma. Data yang bervariasi, bahkan untuk NSAID yang sama. Mekanisme mungkin terkait dengan penghambatan metabolisme, atau mengurangi eliminasi. Perubahan signifikan secara statistik kecil dan signifikansi klinis terbatas.

Pemakaian

seftriakson lebih dari 14 hari

E Pasien diberikan seftriakson lebih dari 14 hari.

Pemakaian maksimal seftriakson adalah 14 hari. Sebaiknya pemakaian seftriakson disesuaikan dan dihentikan sebelum 14 hari pemakaian.

(41)

No Kondisi Pasien Jenis DRPs

Nilai Nilai Normal Diagnosa Keterangan

Diberikan antibiotika tanpa disertai tes kultur dan tes sensitifitas bakteri terhadap antibiotika

B WBC

12450 µl

WBC 4000-11000/µ l

Pasien mendapatkan terapi antibiotika selama perawatan. Penggunaan antibiotika tidak efektif, perlu dilakukan tes kultur dan tes sensitifitas bakteri terhadap antibiotika.

9 Injeksi

ranitidin-Injeksi ketorolac

F (L) Breast

Ca Stg IV+Tromb ositopenia +Hiponatr emia

Antagonis H2 dapat mengubah disposisi obat NSAID yang mengakibatkan peningkatan atau penurunan konsentrasi plasma. Data yang bervariasi, bahkan untuk NSAID yang sama. Mekanisme mungkin terkait dengan penghambatan metabolisme, atau mengurangi eliminasi. Perubahan signifikan secara statistik kecil dan signifikansi klinis terbatas.

10 Nilai WBC pasien

tinggi

C WBC

21890/µ l

WBC 4000-11000/µ l

(R) Breast Ca Stg IIIB+Ane mia; Indikasi Rawat: Kemotera pi

Selain itu, WBC pasien mengalami peningkatan diatas nilai normal, pasien terindikasi infeksi. Sebaiknya pasien segera diberikan terapi yang tepat.

(42)

No Kondisi Pasien Jenis DRPs

Nilai Nilai Normal Diagnosa Keterangan

11 Tablet

Metoclopramid meningkatkan level dari paracetamol dengan meningkatkan absorpsi GI

Injeksi ranitidin-Injeksi ketorolac

F Antagonis H2 dapat mengubah disposisi obat NSAID

yang mengakibatkan peningkatan atau penurunan konsentrasi plasma. Data yang bervariasi, bahkan untuk NSAID yang sama. Mekanisme mungkin terkait dengan penghambatan metabolisme, atau mengurangi eliminasi. Perubahan signifikan secara statistik kecil dan signifikansi klinis terbatas.

WBC normal diberikan

Pasien mendapatkan terapi antibiotika yang tidak diperlukan. Berdasarkan hasil laboratorium menunjukkan nilai WBC pasien normal.

12 Nilai albumin

pasien rendah

C Albumin

Pada tanggal 08/07, nilai albumin pasien mengalami penurunan dibawah nilai normal. Sebaiknya pasien diberikan terapi albumin.

(43)

No Kondisi Pasien Jenis DRPs

Nilai Nilai Normal Diagnosa Keterangan

Pemakaian ketorolac lebih dari 5 hari

E Pasien diberikan ketorolac lebih dari 5 hari. Pemakaian

maksimal ketorolac adalah 5 hari. Sebaiknya pemakaian ketorolac dihentikan setelah 5 hari pemberian.

Injeksi ketorolac-Injeksi furosemid

F Ketorolac menurunkan efek dari furosemid dengan

mekanisme farmakodinamik antagonis. Penggunaan bersamaan NSAID dan diuretik dapat mempengaruhi fungsi ginjal, karena NSAID menghambat sintesis prostaglandin di ginjal yang membantu menjaga perfusi ginjal. Pada saat yang sama, efek hipotensif diuretik dapat dikurangi, karena penghambatan prostaglandin dan akibatnya peningkatan tekanan darah.

Injeksi dexametason-Injeksi furosemid

F Farmakodinamika sinergisme. Penggunaan bersamaan

kortikosteroid dan diuretik dapat mengakibatkan peningkatan resiko hipokalemia, terutama dengan aktivitas glukokortikoid yang kuat.

Injeksi

metilprednisolon-Injeksi furosemid

F Farmakodinamika sinergisme. Penggunaan bersamaan

kortikosteroid dan diuretik dapat mengakibatkan peningkatan resiko hipokalemia, terutama dengan aktivitas glukokortikoid yang kuat.

(44)

No Kondisi Pasien Jenis DRPs

Nilai Nilai Normal Diagnosa Keterangan

Injeksi ranitidin-Injeksi ketorolac

F Antagonis H2 dapat mengubah disposisi obat NSAID

yang mengakibatkan peningkatan atau penurunan konsentrasi plasma. Data yang bervariasi, bahkan untuk NSAID yang sama. Mekanisme mungkin terkait dengan penghambatan metabolisme, atau mengurangi eliminasi. Perubahan signifikan secara statistik kecil dan signifikansi klinis terbatas.

Diberikan antibiotika tanpa disertai tes kultur dan tes sensitifitas bakteri terhadap antibiotika

B WBC

16680/µ l; 14150/µ l

WBC 4000-11000/µ l

Pasien mendapatkan terapi antibiotika selama perawatan. Penggunaan antibiotika tidak efektif, perlu dilakukan tes kultur dan tes sensitifitas bakteri terhadap antibiotika.

Pemakaian

sefoperazon lebih dari 14 hari

E Pasien diberikan sefoperazon lebih dari 14 hari.

Pemakaian maksimal sefoperazon adalah 14 hari. Sebaiknya pemakaian sefoperazon disesuaikan dan dihentikan sebelum 14 hari pemakaian.

WBC normal diberikan antibiotika

A WBC 9140/

µ l

WBC 4000-11000/µ l

Pasien mendapatkan terapi antibiotika yang tidak diperlukan. Berdasarkan hasil laboratorium menunjukkan nilai WBC pasien normal.

(45)

No Kondisi Pasien Jenis DRPs

Nilai Nilai Normal Diagnosa Keterangan

Diberikan antibiotika kombinasi tanpa disertai tes kultur dan tes sensitifitas bakteri terhadap antibiotika

B WBC

16680/µ l; 14150/µ l

WBC 4000-11000/µ l

Pasien mendapatkan terapi antibiotika kombinasi selama perawatan. Penggunaan antibiotika tidak efektif, perlu dilakukan tes kultur dan tes sensitifitas bakteri terhadap antibiotika.

13 Injeksi

ranitidin-Injeksi ketorolac

F (R) Breast

Ca

StgIV+An emia+Leu kositosis; Indikasi Rawat: Kemotera pi

Antagonis H2 dapat mengubah disposisi obat NSAID yang mengakibatkan peningkatan atau penurunan konsentrasi plasma. Data yang bervariasi, bahkan untuk NSAID yang sama. Mekanisme mungkin terkait dengan penghambatan metabolisme, atau mengurangi eliminasi. Perubahan signifikan secara statistik kecil dan signifikansi klinis terbatas.

Diberikan antibiotika tanpa disertai tes kultur dan tes sensitifitas bakteri terhadap antibiotika

B WBC

18120/µ l

WBC 4000-11000/µ l

Pasien mendapatkan terapi antibiotika selama perawatan. Penggunaan antibiotika tidak efektif, perlu dilakukan tes kultur dan tes sensitifitas bakteri terhadap antibiotika.

Penggunaan antibiotika kurang dari 3 hari

D Pasien menggunakan antibiotika kurang dari 3 hari.

Seharusnya antibiotika diberikan minimal 3 hari.

(46)

No Kondisi Pasien Jenis DRPs

Nilai Nilai Normal Diagnosa Keterangan

14 Pemakaian

ketorolac lebih dari 5 hari

Pasien diberikan ketorolac lebih dari 5 hari. Pemakaian maksimal ketorolac adalah 5 hari. Sebaiknya pemakaian ketorolac dihentikan setelah 5 hari pemberian.

Injeksi ranitidin-Injeksi ketorolac

F Antagonis H2 dapat mengubah disposisi obat NSAID

yang mengakibatkan peningkatan atau penurunan konsentrasi plasma. Data yang bervariasi, bahkan untuk NSAID yang sama. Mekanisme mungkin terkait dengan penghambatan metabolisme, atau mengurangi eliminasi. Perubahan signifikan secara statistik kecil dan signifikansi klinis terbatas.

Diberikan antibiotika tanpa disertai tes kultur dan tes sensitifitas bakteri terhadap antibiotika

Pasien mendapatkan terapi antibiotika selama

perawatan. Penggunaan antibiotika tidak efektif, perlu dilakukan tes kultur dan tes sensitifitas bakteri terhadap antibiotika.

15 Pemakaian

ketorolac lebih dari 5 hari

Pasien diberikan ketorolac lebih dari 5 hari. Pemakaian maksimal ketorolac adalah 5 hari. Sebaiknya pemakaian ketorolac dihentikan setelah 5 hari pemberian.

(47)

No Kondisi Pasien Jenis DRPs

Nilai Nilai Normal Diagnosa Keterangan

Injeksi Na

diklofenak-Injeksi ketorolac

F Pemberian kedua obat ini secara bersama

meningkatkan toksisitas satu sama lain dengan farmakodinamika sinergis (kontraindikasi). Penggunaan ketorolac kombinasi dengan NSAID dapat meningkatkan resiko efek samping yang serius termasuk gagal ginjal.

Injeksi ranitidin-Injeksi ketorolac

F Antagonis H2 dapat mengubah disposisi obat NSAID

yang mengakibatkan peningkatan atau penurunan konsentrasi plasma. Data yang bervariasi, bahkan untuk NSAID yang sama. Mekanisme mungkin terkait dengan penghambatan metabolisme, atau mengurangi eliminasi. Perubahan signifikan secara statistik kecil dan signifikansi klinis terbatas.

16 Nilai Hb dan

RBC pasien rendah

C Hb 11,6

g/dL RBC 3,61 juta/µ l

Hb 12-16 g/dL

RBC 4,1-5,1 juta/µ l

(L) Breast Ca Stg IV+Anemi a+Trombo sitopenia; Indikasi Rawat: Kemotera pi

Pada hari kedua pasien dirawat, nilai Hb dan RBC pasien rendah. Hal ini menunjukkan pasien terindikasi anemia.

Injeksi ranitidin-Injeksi ketorolac

F Antagonis H2 dapat mengubah disposisi obat NSAID

yang mengakibatkan peningkatan atau penurunan konsentrasi plasma. Data yang bervariasi, bahkan untuk NSAID yang sama. Mekanisme mungkin terkait dengan penghambatan metabolisme, atau mengurangi eliminasi. Perubahan signifikan secara statistik kecil dan signifikansi klinis terbatas.

(48)

No Kondisi Pasien Jenis DRPs

Nilai Nilai Normal Diagnosa Keterangan

17 Nilai WBC pasien

Pada hari ke-5 pasien dirawat, WBC pasien mengalami peningkatan diatas nilai normal, pasien terindikasi infeksi. Sebaiknya pasien segera diberikan terapi yang tepat.

Pemakaian ketorolac lebih dari 5 hari

E Pasien diberikan ketorolac lebih dari 5 hari. Pemakaian

maksimal ketorolac adalah 5 hari. Sebaiknya pemakaian ketorolac dihentikan setelah 5 hari pemberian.

Injeksi ranitidin-Injeksi ketorolac

F Antagonis H2 dapat mengubah disposisi obat NSAID

yang mengakibatkan peningkatan atau penurunan konsentrasi plasma. Data yang bervariasi, bahkan untuk NSAID yang sama. Mekanisme mungkin terkait dengan penghambatan metabolisme, atau mengurangi eliminasi. Perubahan signifikan secara statistik kecil dan signifikansi klinis terbatas.

18 Nilai albumin

pasien rendah

C Albumin a; Indikasi Rawat: Perbaikan kondisi umum

Pada hari pertama nilai albumin pasien mengalami penurunan dibawah nilai normal. Sebaiknya pasien diberikan terapi albumin.

Injeksi ranitidin-Injeksi ketorolac

F Antagonis H2 dapat mengubah disposisi obat NSAID

yang mengakibatkan peningkatan atau penurunan konsentrasi plasma. Data yang bervariasi, bahkan untuk NSAID yang sama. Mekanisme mungkin terkait dengan penghambatan metabolisme, atau mengurangi eliminasi. Perubahan signifikan secara statistik kecil dan signifikansi klinis terbatas.

(49)

No Kondisi Pasien Jenis DRPs

Nilai Nilai Normal Diagnosa Keterangan

Penggunaan antibiotika kurang dari 3 hari

D Pasien menggunakan antibiotika kurang dari 3 hari.

Seharusnya antibiotika diberikan minimal 3 hari.

WBC normal diberikan

Pasien mendapatkan terapi antibiotika yang tidak diperlukan. Berdasarkan hasil laboratorium menunjukkan nilai WBC pasien normal.

19 Nilai Hb dan

RBC pasien rendah

Pada hari ke-6 pasien dirawat, nilai Hb dan RBC pasien rendah. Hal ini menunjukkan pasien terindikasi anemia.

Nilai albumin pasien rendah

C Albumin

2,4 g/L

Albumin 3,5-5,0 g/L

Selain itu, pada hari ke-9 nilai albumin pasien mengalami penurunan dibawah nilai normal. Sebaiknya pasien diberikan terapi albumin.

Dosis

metoclopramid tinggi

E 10 mg/8

jam

5mg/8 jam Nilai CrCl pasien dibawah 40 mL/min. Dosis

metoclopramid bagi pasien yang memiliki nilai CrCl dibawah 40 mL/min berkurang 50%. Sebaiknya dosis metoclopramid yang diberikan disesuaikan dengan kondisi pasien.

Dosis sefadroksil tinggi

E 1 g/24 jam 1g/36 jam Nilai CrCl pasien ≤10 mL/menit, yaitu 10,08

mL/menit. Pasien mendapatkan dosis sefadroksil yang terlalu tinggi, dosis yang direkomendasikan 0,5-1

gram/hari untuk CrCl ≤10 mL/menit. Sebaiknya dosis

sefadroksil disesuaikan dengan kondisi pasien.

(50)

No Kondisi Pasien Jenis DRPs

Nilai Nilai Normal Diagnosa Keterangan

Penggunaan antibiotika kurang dari 3 hari

D Pasien menggunakan antibiotika kurang dari 3 hari.

Seharusnya antibiotika diberikan minimal 3 hari.

WBC normal diberikan

Pasien mendapatkan terapi antibiotika yang tidak diperlukan. Berdasarkan hasil laboratorium menunjukkan nilai WBC pasien normal.

20 Nilai Hb dan

RBC pasien rendah

Pada hari pertama pasien masuk rumah sakit, nilai Hb dan RBC pasien rendah. Hal ini menunjukkan pasien terindikasi anemia.

Nilai albumin pasien rendah

C Albumin

3,4 g/L

Albumin 3,5-5,0 g/L

Selain itu, nilai albumin pasien rendah dibawah nilai normal. Sebaiknya pasien diberikan terapi albumin.

21 Pemakaian

ketorolac lebih dari 5 hari

Pasien diberikan ketorolac lebih dari 5 hari. Pemakaian maksimal ketorolac adalah 5 hari. Sebaiknya pemakaian ketorolac dihentikan setelah 5 hari pemberian.

Injeksi ranitidin-Injeksi ketorolac

F Antagonis H2 dapat mengubah disposisi obat NSAID

yang mengakibatkan peningkatan atau penurunan konsentrasi plasma. Data yang bervariasi, bahkan untuk NSAID yang sama. Mekanisme mungkin terkait dengan penghambatan metabolisme, atau mengurangi eliminasi. Perubahan signifikan secara statistik kecil dan signifikansi klinis terbatas.

(51)

No Kondisi Pasien Jenis DRPs

Nilai Nilai Normal Diagnosa Keterangan

Diberikan 2 anti nyeri (ketorolac dan tramadol)

A Pasien mendapatkan anti nyeri ketorolac dan tramadol.

Sebaiknya untuk mengatasi nyeri sedang tidak perlu penggunaan kombinasi anti nyeri.

22 Nilai Hb dan

RBC pasien rendah

C Hb 9,9 g/dL

RBC 3,24 juta/µ l

Hb 12-16 g/dL

RBC 4,1-5,1 juta/µ l

(R) Ca Mamae Stg IV+Tromb ositopenia; Indikasi Rawat: Perbaikan kondisi umum

Pada hari pertama pasien masuk rumah sakit, nilai Hb dan RBC pasien rendah. Hal ini menunjukkan pasien terindikasi anemia.

Nilai albumin pasien rendah

C Albumin

2,0 g/L

Albumin 3,5-5,0 g/L

Selain itu, nilai albumin pasien rendah dibawah nilai normal. Sebaiknya pasien diberikan terapi albumin.

Pemakaian ketorolac lebih dari 5 hari

E Pasien diberikan ketorolac lebih dari 5 hari. Pemakaian

maksimal ketorolac adalah 5 hari. Sebaiknya pemakaian ketorolac dihentikan setelah 5 hari pemberian.

Injeksi ranitidin-Injeksi ketorolac

F Antagonis H2 dapat mengubah disposisi obat NSAID

yang mengakibatkan peningkatan atau penurunan konsentrasi plasma. Data yang bervariasi, bahkan untuk NSAID yang sama. Mekanisme mungkin terkait dengan penghambatan metabolisme, atau mengurangi eliminasi..

(52)

No Kondisi Pasien Jenis DRPs

Nilai Nilai Normal Diagnosa Keterangan

Tablet

metoclopramid-Tablet

paracetamol

F Metoclopramid meningkatkan level dari paracetamol

dengan meningkatkan absorpsi GI.

Diberikan antibiotika tanpa disertai tes kultur dan tes sensitifitas bakteri terhadap antibiotika

B WBC

2410/µ l;

WBC 4000-11000/µ l

Pasien mendapatkan terapi antibiotika dan pergantian antibiotika selama perawatan. Penggunaan antibiotika tidak efektif, perlu dilakukan tes kultur dan tes sensitifitas bakteri terhadap antibiotika.

23 Nilai Hb dan

RBC pasien rendah

C Hb 9,3 g/dL

RBC 3,53 juta/µ l

Hb 12-16 g/dL

RBC 4,1-5,1 juta/µ l

(L) Breast Neoplasm a Stg IV+Anemi a+Dm Tipe II; Indikasi Rawat: Perbaikan kondisi umum

Pada hari kedua pasien dirawat, nilai Hb dan RBC pasien rendah. Hal ini menunjukkan pasien terindikasi anemia.

Nilai HbA1c tinggi

C Pasien memiliki diagnosa sekunder diabetes mellitus

tipe II, tetapi tidak diberikan antidiabetes.

(53)

No Kondisi Pasien Jenis DRPs

Nilai Nilai Normal Diagnosa Keterangan

24 Nilai Hb dan

RBC pasien rendah a; Indikasi Rawat: Kemotera pi

Pada hari pertama pasien masuk rumah sakit, nilai Hb dan RBC pasien rendah. Hal ini menunjukkan pasien terindikasi anemia.

Tablet

metoclopramid-Tablet

paracetamol

F Metoclopramid meningkatkan level dari paracetamol

dengan meningkatkan absorpsi GI.

Penggunaan antibiotika kurang dari 3 hari

D Pasien menggunakan antibiotika kurang dari 3 hari.

Seharusnya antibiotika diberikan minimal 3 hari.

25 Nilai albumin

pasien rendah

C Albumin

Nilai albumin pasien rendah dibawah nilai normal. Sebaiknya pasien diberikan terapi albumin.

Pemakaian ketorolac lebih dari 5 hari

E Pasien diberikan ketorolac lebih dari 5 hari. Pemakaian

maksimal ketorolac adalah 5 hari. Sebaiknya pemakaian ketorolac dihentikan setelah 5 hari pemberian.

Injeksi ranitidin-Injeksi ketorolac

F Antagonis H2 dapat mengubah disposisi obat NSAID

yang mengakibatkan peningkatan atau penurunan konsentrasi plasma. Data yang bervariasi, bahkan untuk NSAID yang sama. Mekanisme mungkin terkait dengan penghambatan metabolisme, atau mengurangi eliminasi. Perubahan signifikan secara statistik kecil dan signifikansi klinis terbatas.

(54)

No Kondisi Pasien Jenis DRPs

Nilai Nilai Normal Diagnosa Keterangan

WBC normal diberikan

Pasien mendapatkan terapi antibiotika yang tidak diperlukan. Berdasarkan hasil laboratorium menunjukkan nilai WBC pasien normal.

Penggunaan antibiotika kurang dari 3 hari

D Pasien menggunakan antibiotika kurang dari 3 hari.

Seharusnya antibiotika diberikan minimal 3 hari.

26 Pemakaian

ketorolac lebih dari 5 hari

Pasien diberikan ketorolac lebih dari 5 hari. Pemakaian maksimal ketorolac adalah 5 hari. Sebaiknya pemakaian ketorolac dihentikan setelah 5 hari pemberian.

WBC normal diberikan antibiotika

A WBC 9870 WBC

4000-11000/µ l

Pasien mendapatkan terapi antibiotika yang tidak diperlukan. Berdasarkan hasil laboratorium menunjukkan nilai WBC pasien normal.

Diberikan dua antibiotika profilaksis

sebelum tindakan pembedahan

A WBC

9870/µ l

WBC 4000-11000/µ l

Pasien mendapatkan dua terapi antibiotika profilaksis sebelum tindakan pembedahan. Seharusnya hanya satu antibiotika yang digunakan sebagai profilaksis.

27 Nilai Hb dan

RBC pasien rendah

Pada hari kedua pasien dirawat, nilai Hb dan RBC pasien rendah. Hal ini menunjukkan pasien terindikasi anemia.

(55)

No Kondisi Pasien Jenis DRPs

Nilai Nilai Normal Diagnosa Keterangan

Nilai albumin pasien rendah

C Albumin

3,3 g/L

Albumin 3,5-5,0 g/L

Selain itu, nilai albumin pasien rendah dibawah nilai normal. Sebaiknya pasien diberikan terapi albumin. Injeksi

ranitidin-Injeksi ketorolac

F Antagonis H2 dapat mengubah disposisi obat NSAID

yang mengakibatkan peningkatan atau penurunan konsentrasi plasma. Data yang bervariasi, bahkan untuk NSAID yang sama. Mekanisme mungkin terkait dengan penghambatan metabolisme, atau mengurangi eliminasi. Perubahan signifikan secara statistik kecil dan signifikansi klinis terbatas.

Penggunaan antibiotika kurang dari 3 hari

D Pasien menggunakan antibiotika kurang dari 3 hari.

Seharusnya antibiotika diberikan minimal 3 hari.

Diberikan antibiotika tanpa disertai tes kultur dan tes sensitifitas bakteri terhadap antibiotika

B WBC

1820/µ l;

WBC 4000-11000/µ l

Pasien mendapatkan terapi antibiotika selama perawatan. Penggunaan antibiotika tidak efektif, perlu dilakukan tes kultur dan tes sensitifitas bakteri terhadap antibiotika.

28 Pemakaian

ketorolac lebih dari 5 hari

E (R) Ca

Mamae Stg IIIB; Indikasi Rawat: Operasi

Pasien diberikan ketorolac lebih dari 5 hari. Pemakaian maksimal ketorolac adalah 5 hari. Sebaiknya pemakaian ketorolac dihentikan setelah 5 hari pemberian.

(56)

No Kondisi Pasien Jenis DRPs

Nilai Nilai Normal Diagnosa Keterangan

Nilai Hb dan RBC pasien rendah

C Hb 9,2 g/dL

RBC 3,57 juta/µ l

Hb 12-16 g/dL

RBC 4,1-5,1 juta/µ l

Pada hari pertama pasien masuk rumah sakit, nilai Hb dan RBC pasien rendah. Hal ini menunjukkan pasien terindikasi anemia.

Injeksi ranitidin-Injeksi ketorolac

F Antagonis H2 dapat mengubah disposisi obat NSAID

yang mengakibatkan peningkatan atau penurunan konsentrasi plasma. Data yang bervariasi, bahkan untuk NSAID yang sama. Mekanisme mungkin terkait dengan penghambatan metabolisme, atau mengurangi eliminasi. Perubahan signifikan secara statistik kecil dan signifikansi klinis terbatas.

Diberikan antibiotika tanpa disertai tes kultur dan tes sensitifitas bakteri terhadap antibiotika

B WBC

12070/µ l

WBC 4000-11000/µ l

Pasien mendapatkan terapi antibiotika selama perawatan. Penggunaan antibiotika tidak efektif, perlu dilakukan tes kultur dan tes sensitifitas bakteri terhadap antibiotika.

(57)

No Kondisi Pasien Jenis DRPs

Nilai Nilai Normal Diagnosa Keterangan

29 Nilai Hb dan

RBC pasien rendah uko sitosis; Indikasi Rawat: Perbaikan kondisi umum

Pada hari pertama pasien masuk rumah sakit, nilai Hb dan RBC pasien rendah. Hal ini menunjukkan pasien terindikasi anemia.

Nilai albumin pasien rendah

C Albumin

2,5 g/L

Albumin 3,5-5,0 g/L

Pada tanggal 25/06 nilai albumin mengalami penurunan dibawah nilai normal. Sebaiknya pasien diberikan terapi albumin.

Tablet

metoclopramid-Tablet

paracetamol

F Metoclopramid meningkatkan level dari paracetamol

dengan meningkatkan absorpsi GI.

Diberikan antibiotika tanpa disertai tes kultur dan tes sensitifitas bakteri terhadap antibiotika

B WBC

2410/µ l;

WBC 4000-11000/µ l

Pasien mendapatkan terapi antibiotika dan pergantian antibiotika selama perawatan. Penggunaan antibiotika tidak efektif, perlu dilakukan tes kultur dan tes sensitifitas bakteri terhadap antibiotika.

30 Tablet

Metoclopramid meningkatkan level dari paracetamol dengan meningkatkan absorpsi GI.

(58)

No Kondisi Pasien Jenis DRPs

Nilai Nilai Normal Diagnosa Keterangan

31 Diberikan dua

antibiotika profilaksis

sebelum tindakan pembedahan

A WBC

11170/µ l

WBC 4000-11000/µ l

(L) Breast Ca Stg IV+Efusi Pleura; Indikasi rawat: chest tube insertion dan kemoterap i

Pasien mendapatkan dua terapi antibiotika profilaksis sebelum tindakan pembedahan. Seharusnya hanya satu antibiotika yang digunakan sebagai profilaksis.

Penggunaan antibiotika kurang dari 3 hari

D Pasien menggunakan antibiotika kurang dari 3 hari.

Seharusnya antibiotika diberikan minimal 3 hari.

(59)

No Diagnosis Drug Related Problems Kategori DRPs

A B C D E F

1 (R) BREAST CA

STG IIIB + ANEMIA

Nilai Hb dan RBC pasien rendah - - 1 - - -

Injeksi ranitidin-Injeksi ketorolac

- - - 1

2 (L) BREAST

NEOPLASMA STG IIB

Pemakaian ketorolac lebih dari 5 hari - - - 1 -

Injeksi ranitidin-Injeksi ketorolac - - - 1

Diberikan antibiotika tanpa disertai tes kultur dan tes sensitifitas bakteri terhadap antibiotika

- 1 - - - -

Diberikan dua antibiotika profilaksis

sebelum tindakan pembedahan 1 - - - - -

3 (R) BREAST

NEOPLASMA STG IV +

TROMBOSITOPEN IA

Injeksi ranitidin-Injeksi ketorolac - - - 1

Diberikan antibiotika tanpa disertai tes kultur dan tes sensitifitas bakteri terhadap

antibiotika - - 1 - - -

4 (L) BREAST CA +

ANEMIA

Injeksi ranitidin-Injeksi ketorolac

- - - 1

5 (L) BREAST CA

STG IIIC

Nilai Hb dan RBC pasien rendah - - 1 - - -

Injeksi ranitidin-Injeksi ketorolac - - - 1

WBC normal diberikan antibiotika 1 - - - - -

6 (R) BREAST CA

STG IV +

HIPONATREMIA

Injeksi ranitidin-Injeksi ketorolac - - - 1

Penggunaan antibiotika < 3 hari

- - - 1 - -

(60)

No Diagnosis Drug Related Problems Kategori DRPs

A B C D E F

7 (L) BREAST CA

META PARU + ANEMIA

Nilai Hb dan RBC pasien rendah - - 1 - - -

Nilai WBC pasien tinggi

- - 1 - - -

8 (L) BREAST CA

STG IV

Nilai albumin pasien rendah - - 1 - - -

Injeksi ranitidin-Injeksi ketorolac - - - 1

Pemakaian ketorolac lebih dari 5 hari - - - - 1 -

Pemakaian seftriakson lebih dari 14 hari - - - - 1 -

Diberikan antibiotika tanpa disertai tes kultur dan tes sensitifitas bakteri terhadap antibiotika

- 1 - - - -

9 (L) BREAST CA

STG IV +

TROMBOSITOPEN IA +

HIPONATREMIA

Injeksi ranitidin-Injeksi ketorolac

- - - 1

10 (R) BREAST CA

STG IIIB + ANEMIA

Nilai WBC pasien tinggi

- - 1 - - -

11 CA MAMAE META

LIVER TULANG

WBC normal diberikan antibiotika 1 - - - - -

Tablet metoclopramid-Tablet paracetamol - - - 1

Injeksi ranitidin-Injeksi ketorolac - - - 1

12 (R) BREAST CA

STG IV + (L) BREAST

NEOPLASMA STG IV

Nilai albumin pasien rendah - - 1 - - -

Pemakaian ketorolac lebih dari 5 hari - - - - 1 -

Injeksi ketorolac-Injeksi furosemid - - - 1

Injeksi dexametason-Injeksi furosemid - - - 1

Injeksi metilprednisolon-Injeksi furosemid - - - 1

(61)

No Diagnosis Drug Related Problems Kategori DRPs

A B C D E F

Injeksi ranitidin-Injeksi ketorolac - - - 1

Diberikan antibiotika tanpa disertai tes kultur dan tes sensitifitas bakteri terhadap antibiotika

- 1 - - - -

Pemakaian sefoperazon lebih dari 14 hari - - - - 1 -

WBC normal diberikan antibiotika 1 - - - - -

Diberikan antibiotika kombinasi tanpa disertai tes kultur dan tes sensitifitas bakteri terhadap antibiotika

- 1 - - - -

13 (R) BREAST CA

STG IV + ANEMIA + LEUKOSITOSIS

Diberikan antibiotika tanpa disertai tes kultur dan tes sensitifitas bakteri terhadap antibiotika

1 - - - -

Injeksi ranitidin-Injeksi ketorolac - - - 1

Penggunaan antibiotika < 3 hari - - - 1 - -

14 (R) MALIGNANT

PAYUDARA TUMOR

Pemakaian ketorolac lebih dari 5 hari - - - - 1 -

Injeksi ranitidin-Injeksi ketorolac - - - 1

Diberikan antibiotika tanpa disertai tes kultur dan tes sensitifitas bakteri terhadap antibiotika

- 1 - - - -

15 (L) BREAST CA

STG IV

Pemakaian ketorolac lebih dari 5 hari - - - - 1 -

Injeksi Na diklofenak-Injeksi ketorolac - - - 1

Injeksi ranitidin-Injeksi ketorolac - - - 1

16 (L) BREAST CA

STG IV + ANEMIA +TROMBOSITOPE NIA

Nilai Hb dan RBC pasien rendah - - 1 - - -

Injeksi ranitidin-Injeksi ketorolac

- - - 1

(62)

No Diagnosis Drug Related Problems Kategori DRPs

A B C D E F

17 (L) BREAST

NEOPLASMA STG IV

Nilai WBC pasien tinggi - - 1 - - -

Pemakaian ketorolac lebih dari 5 hari - - - - 1 -

Injeksi ranitidin-Injeksi ketorolac - - - 1

18 (R) BREAST CA

STG IV + ANEMIA

WBC normal diberikan antibiotika 1 - - - - -

Nilai albumin pasien rendah - - 1 - - -

Injeksi ranitidin-Injeksi ketorolac - - - 1

Penggunaan antibiotika < 3 hari - - - 1 - -

19 (R) CA MAMAE

STG IV + CKD STG V +

TROMBOSITOPEN IA

Nilai Hb dan RBC pasien rendah - - 1 - - -

Nilai albumin pasien rendah - - 1 - - -

Dosis metoclopramid tinggi - - - - 1 -

Dosis sefadroksil tinggi - - - - 1 -

WBC normal diberikan antibiotika 1 - - - - -

Penggunaan antibiotika < 3 hari - - - 1 - -

20 (R) BREAST CA

STG IV + DISPEPSIA

Nilai Hb dan RBC pasien rendah - - 1 - - -

Nilai albumin pasien rendah

- - 1 - - -

21 (R) BREAST

NEOPLASMA IIIB + EFUSI PLEURA

Pemakaian ketorolac lebih dari 5 hari - - - - 1 -

Injeksi ranitidin-Injeksi ketorolac - - - 1

Diberikan 2 anti nyeri (ketorolac dan

tramadol) 1 - - - - -

22 (R) CA MAMAE

STG IV +

TROMBOSITOPEN IA

Tablet metoclopramid-Tablet paracetamol - - - 1

Nilai Hb dan RBC pasien rendah

- - 1 - - -

Referensi

Dokumen terkait

Berdasarkan hipotesis penelitian di atas maka tujuan penelitian ini untuk mengetahui besarnya angka dan persentase kejadian DRPs kategori indikasi tanpa obat, obat tanpa

Beberapa hal yang sering menyebabkan obat tidak efektif terdiri atas obat yang digunakan bukan obat yang paling efektif untuk kondisi masalah medis yang dialami, kondisi medis

Penelitian ini bersifat prospektif dilakukan dengan menggunakan data yang dikumpulkan dari rekam medis pasien kanker serviks di RSUP Haji Adam Malik Medan periode Juni 2016

Berdasarkan rumusan masalah maka hipotesis dalam penelitian ini adalah terjadi DRPs kategori obat tanpa indikasi, obat tidak efektif, perlu tambahan obat, dosis terlalu rendah,

Penyebab DRP dapat berkaitan dengan cara pasien mendapatkan obat dari profesional kesehatan atau perawat, tidak berhubungan dengan instruksi dosis yang tepat (pada label). C7

Evaluasi Drug Therapy Problems Penggunaan Antibiotik Pada Pasien Kanker Serviks yang Menjalani Kemoterapi Di RS Bethesda Yogyakarta Periode Tahun 2006-2008.. Skripsi Fakultas

Surat Keterangan Telah Selesai Melakukan Penelitian di RSUP H. Adam

kondisi, yaitu: (a) adanya kejadian tidak diinginkan yang dialami pasien, kejadian ini dapat berupa keluhan medis, gejala, diagnosa penyakit, ketidakmampuan ( disability )