• Tidak ada hasil yang ditemukan

Prosiding SEMINAR NASIONAL SAINSTEK 2019 ISSN: TIM PROSIDING

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2021

Membagikan "Prosiding SEMINAR NASIONAL SAINSTEK 2019 ISSN: TIM PROSIDING"

Copied!
13
0
0

Teks penuh

(1)
(2)

Prosiding SEMINAR NASIONAL SAINSTEK 2019 ISSN: 2541-0636

Jimbaran, Bali – 8 Oktober 2019 | i

TIM PROSIDING

Penanggung Jawab: Dra. Ni Luh Watiniasih, M.Sc., Ph.D. Pengarah:

Dr. Drs. G.K. Gandhiadi,M.T Dr. Drs. I Made Sukadana, M.Si. Dr. I Wayan Gede Gunawan,S.Si.M.Si. Editorial Team

Chief-in-Editor

Prof. Dr. Ir. Hery Suyanto, M.T Associate Editor

Dr.Sagung Chandra Yowani,S.Si,Apt.,M.Si. Editorial Board:

Prof. Dr.rer.nat. Karna Wijaya, M.Eng (UGM) Prof. Dr. Darminto (ITS)

Dr. I Ketut Gede Suhartana, S.Kom., M.Kom. (UNUD) Dr. Ni Luh Suriani,S.Si,M.Si. (UNUD)

Dr. Ida Ayu Gede Widihati, S.Si, M.Si (UNUD) Dr.I Ketut Ginantra,S.Pd.M.Si (UNUD)

Desak Putu Eka Nilakusmawati, S.Si., M.Si. (UNUD) Dr. Drs. Anak Agung Ngurah Gunawan, M.Si. (UNUD) Dr. Ir. Herry Suyanto, M.T. (UNUD)

Dra. Luh Gede Astuti, M.Kom. (UNUD)

I Dewa Made Bayu Atmaja Darmawan, S.Kom., M.Cs. (UNUD) Dewa Ayu Swastini,S.F.,M.Farm.,Apt . (UNUD)

Dr.Dra.Ngurah Intan Wiratmini,M.Si . (UNUD) Sekretariat:

Luh Putu Martiningsih, ST

Ni Putu Ayu Dewi Wijayanti, S.Farm.,M.Si.,Apt Ni Ketut Tari Tastrawati, S.Si., M.Si

I Made Bayu Adi Utama, S.Kom

Desain Grafis:

Luh Arida Ayu Rahning Putri, S.Kom., M.Cs. I Komang Ari Mogi, S.Kom., M.Kom.

I Gede Arta Wibawa, S.T., M.KOM.. Agus Muliantara, S.Kom., M.Kom.

(3)

Prosiding SEMINAR NASIONAL SAINSTEK 2019 ISSN: 2541-0636

ii | Jimbaran, Bali – 8 Oktober 2019

KATA PENGANTAR

Puja dan puji syukur kita panjatkan kehadirat Ida Sang Hyang Widhi Wasa/ Tuhan Yang Maha Esa karena atas berkatNya maka prosiding Seminar Nasional Sains dan teknologi ( Sainstek) 2019 dapat terselesaikan sesuai dengan harapan.

Seminar Nasional Sains dan teknologi ( Sainstek) 2019 bertemakan “Implementasi Riset Menuju Hilirisasi Dan Peningkatan Hak Kekayaan Intelektual” yang diselenggarakan oleh FMIPA UNUD, pada tanggal 8 Oktober 019 bertem[pat di Gedung Widyasaba Kampus Bukit Jimbaran, Bali.

Saat ini hilirisasi hasil-hasil penelitian di bidang sains dan teknologi memberikan tantangan tersendiri bagi para ilmuwan dan peneliti. Untuk mendukung hal itu publikasi merupakan salah satu cara menyebarluaskan hasil penelitian yang telah dilakukan para peneliti. Publikasi hasil penelitian juga merupakan syarat bagi mahasiswa untuk dapat meraih gelar sarjana.Oleh karena itu Fakultas MIPA melaksanakan kegiatan dalam bentuk seminar nasio nal sains dan teknologi SAINSTEK 019 yang mana seminar kali ini merupakan kegiatan yang keempat kalinya telah dilakukan.

Tujuan diselenggarakannya kegiatan ini adalah 1. Meningkatkan pengetahuan dan pemahaman tentang keilmuan sains dan teknologi. 2.Meningkatkan kualitas publikasi ilmiah yang bersumber dari dana hibah penelitian unggulan program studi, dan juga hasil penelitian mahasiswa. 3. Memberikan wahana dalam publikasi ilmiah bagi peneliti dosen dan mahasiswa.

Seminar Sainstek kali ini diikuti oleh 80 pemakalah yang terdiri dari dosen peneliti dan mahasiswa dan 400 peserta dan tamu undangan.Pembicara utama (keynote speaker) dalam seminar nasional ini adalah Prof. Dr. rer.nat Karna Wijaya, M.Eng.( Universitas Gadjah Mada) dan Prof. Dr. Darminto (Institut Teknologi 10 Nopember ). Seminar Sainstek dan penerbitan prosiding ini dapat terlaksana karena dukungan dan usaha semua pihak. Oleh karena itu saya ucapkan terima kasih kepada seluruh panitia yang telah bekerja keras demi terlaksananya kegiatan ini. Terimakasih juga kepada bapak Prof. Dr. rer.nat Karna Wijaya dan Prof Dr. Darminto yang telah berkenan memenuhi pemintaan kami untuk menjadi pembicara pada seminar ini. Terima kasih kepada Rektor Universitas Udayana dan tim Dekanat FMIPA yang telah memberikan dukungan dan arahan sehingga acara ini berjalan sesuai harapan.

Ketua Panitia

(4)

Prosiding SEMINAR NASIONAL SAINSTEK 2019 ISSN: 2541-0636

Jimbaran, Bali – 8 Oktober 2019 | iii

DAFTAR ISI

Halaman TIM PROSIDING... ... i KATA PENGANTAR... ... ii DAFTAR ISI ... ... iii DAFTAR ARTIKEL

PENGARUH VARIASI UNSUR GD PADA STRUKTUR KRISTAL SUPERKONDUKTOR Y-358 (Y3-XGDXBA5CU8O18-Δ)

Suryana Deva, Wayan Gede Suharta., I Ketut Putra ... 1-8 SIMULASI TSUNAMI ZONA SUBDUKSI SELATAN PULAU BALI

Anggun Mohamad Soleh1, I Ketut Sukarasa, Tomy Gunawan ... 9-18 UJI KESESUAIAN ILUMINASI LAMPU KOLIMATOR PADA PESAWAT

SINAR-X KONVENSIONAL DI RSUP SANGLAH DENPASAR

Luh Gede Puja Satwika1, Ni Nyoman Ratini2 ... 18-27 ESTIMASI LUAS AREAL DAN KELAS SEBARAN VEGETASI CENGKEH

DI KABUPATEN BULELENG MENGGUNAKAN CITRA SATELIT LANDSAT 8

I Made Yuliara, Ni Nyoman Ratini ... 28-37 PENGARUH UKURAN TUBUH TERHADAP DOSIS SERAP

RADIASI YANG DITERIMA PASIEN PADA PEMERIKSAAN TORAKS MENGGUNAKAN SINAR-X

Ida Wisnu Sari, Made Sumadiyasa, Ni Nyoman Rupiasih ... 38-43 ANALISIS SIGNAL E LEKTROKARDIOGRAM PASIEN

PENYAKIT DALAM UMUR 30 -75 TAHUN SEBAGAI INDIKASI AWAL ADANYA KE LAINAN J ANTUNG

Shinta Shaleha Juwita , Ni Luh Putu Trisnawati ... 44-49 ANALISIS INTENSITAS DAN PERCEPATAN TANAH MAKSIMUM

WILAYAH BALI DENGAN MENGGUNAKAN METODE EMPIRIS GUTTERBERG RICHTER

Odmard Marselinus Kadymand, I Ketut Sukrasa, I Putu Dedy Pratama ... 50-58 UJI REPRODUKSIBILITAS PADA PESAWAT SINAR-X FLUOROSKOPI

SIEMENS LUMINOS RF DAN RADIOGRAFI MOBILE DI INSTALASI RADIOLOGI RSUP SANGLAH DENPASAR

Ayu Anisa Damayanti, Ni Nyoman Ratini ... 59-65 OPTIMASI KONSENTRASI ASAM FOSFAT DALAM PEMBUATAN

HIDROKSIAPATIT DARI LIMBAH TULANG IKAN TONGKOL (EUTHINUS AFFINIS) DENGAN METODE PRESIPITASI

(5)

Prosiding SEMINAR NASIONAL SAINSTEK 2019 ISSN: 2541-0636

iv | Jimbaran, Bali – 8 Oktober 2019 FABRIKASI DYE SENSITIZED SOLAR CE LL (DSSC)

MENGGUNAKAN EKSTRAK ANTOSIANIN DAGING BUAH SALAK (SALACCA ZALACCA)

Kadek Ayu Rahmanuca Sabathiningsih1, Putu Ekayani Sri Tussniari2 ... 73-81 RANCANG BANGUN SISTEM PAKAR KONSU LTASI

KONSE LIN G DENGAN MENGGU NAKAN METODE CERTAINTY FACTOR

Vincentius Chandra, Luh Gede Astuti ,

I Gusti Ngurah Anom Cah yadi Putra ... 82-90 PERUBAHAN ARUS (MA) TERHADAP NILAI CT NUMBER DAN

NILAI REGION OF INTEREST (ROI) PADA UJI KESESUAIAN PESAWAT CT SCAN

Putu Gede Agus Krisna Yogantara, Gusti Ngurah Sutapa,

Anggun Mohamad Soleh Sandiyan Hidayat ... 90-99

PROTOKOL TELEPORTASI KUANTUM KEADAAN TIGA KUBIT TAK TERBELIT JENIS KHUSUS MELALUI KANAL KEADAAN MIRIP GHZ

I Nengah Artawan, Ni Luh Putu Trsinawati.. ... 100-110 KERAGAM AN, KE LIMPAHAN DAN POTENSI MO LUSKA

DI ZONE INTERTIDAL PANTAI PENDAWA DESA KUTUH BADUNG BALI

Drs Joko Wir yatno, M.Si , Drs. Ketut Sundra, M.Si ... 111-117 MENENTUKAN DOSIS PASIEN DAN DOSIS RADIASI PADA

RUANG OPERATOR PESAWAT SINAR-X DI INSTALASI RADIOLOGI RSUD BANGLI

Ni Luh Putu Budiayu T, Gusti Ngurah Sutapa,

Ida Bagus Made Kartika,... 118-124 STUDI KOMPARASI DATA CURAH HUJAN MENGGUNAKAN DATA

SATELIT IMERG DAN DATA OBSERVASI TAHUN 2014-2017 (Studi kasus : Kabupaten Jembrana)

Desy Yunita Samosir, I Made Yuliara, I Wayan Andi Yuda ... 125-131 SNAKES OF MAMBAL VILLAGE, BADUNG REGENCY, BALI

A.A. G. Raka Dalem, I.B.M. Suaskara2, I K. Ginantra,

I K. Muksin, S.K. Sudiarga, and I G. A. Pradana Putra.. ... 132-138 RENDEMEN PERO LEHAN ASAM FOS FAT (H3PO4) DARI HASIL

SINTESIS LIMBAH TU LANG IKAN TUNA (Thunnus Sp.)

(6)

125

STUDI KOMPARASI DATA CURAH HUJAN

MENGGUNAKAN DATA SATELIT IMERG DAN DATA

OBSERVASI TAHUN 2014-2017

(Studi kasus : Kabupaten Jembrana)

Desy Yunita Samosir1, I Made Yuliara2, I Wayan Andi Yuda3

1

Fisika, Fakultas Matematika dan Ilmu Pengetahuan Alam, Universitas Udayana

2

Fisika, Fakultas Matematika dan Ilmu Pengetahuan Alam, Universitas Udayana

3

Stasiun Klimatologi Negara, BMKG Negara e-mail : 1desy99samosir@gmail.com

ABSTRACT

Telah dilakukan studi analisis terhadap pola dan intensitas curah hujan di 6 titik lokasi Pos Hujan Kabupaten Jembrana, Bali, untuk melihat kesesuaian pola dan intensitas curah hujan yang terjadi menggunakan data curah hujan tahun 2014-2017. Dua jenis data yang digunakan dalam analisis ini, yaitu data curah hujan observasi dari Stasiun Klimatologi Negara, Jembrana Bali dan data satelit Integrated Multi Satellite Retrievals For GPM (IMERG). Metode yang digunakan untuk menganalisis pola curah hujan di 6 lokasi tersebut adalah metode statistik deskriptif, yaitu dengan mencari nilai korelasi , Root Mean Square Error (RMSE) dan Mean Bias Error (MBE). Hasil analisis pola curah hujan di 6 titik Pos Hujan di Kabupaten Jembrana menunjukkan kesesuaian pola grafik curah hujan dan intensitas curah hujan antara data IMERG dengan dengan data observasi di lapangan. Nilai analisis korelasi yang diperoleh sebesar 0,70 – 0,89 yang artinya derajat kesamaan antara data satelit IMERG dengan data observasi di lapangan 70 – 89% . Hal ini juga didukung oleh nilai RMSE yaitu sebesar 45,27-65,40 dan nilai MBE sebesar 2,21-47,54 yang berarti bahwa, terdapat selisih antara data IMERG dan data Obsevasi, dimana data IMERG cenderung lebih besar.

Kata kunci: Studi komparasi, curah hujan, observasi, IMERG, korelasi.

1. PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang

Hujan merupakan salah satu unsur iklim yang sering dikaji di Indonesia karena memiliki tingkat keragaman yang sangat tinggi baik secara temporal (waktu) maupun spasial. Terjadinya penurunan jumlah curah hujan pada musim hujan, musim kemarau, dan membuat awal musim kemarau lebih cepat serta awal musim hujan lebih lambat, hal ini tidak terlepas dari dampak adanya fenomena anomali iklim El Nino Souterm Osilation (ENSO) di bagian timur samudra pasifik, yaitu El Nino dan La Nina [3], [4]. Letak wilayah Indonesia yang diapit oleh dua samudra (samudra Hindia dan Pasifik) dan dua benua (benua Australia dan Asia) dipengaruhi dua sistem

(7)

126

monsun besar Australia dan Belahan Bumi Selatan (BBS). Selain itu, wilayah Indonesia dilintasi oleh sirkulasi atmosfer, yaitu sirkulasi Zona (Walker) yang memiliki keterkaitan dengan anomali iklim ENSO [5]. Dengan demikian, hal ini akan berdampak terhadap iklim pada sebagian besar wilayah di Indonesia. Kabupaten Jembrana, Bali, memiliki curah hujan merata sepanjang tahun, namun pada bulan-bulan basah menimbulkan banjir pada beberapa titik tertentu akibat tingginya curah hujan [8]. Dengan tingginya tingkat variabilitas curah hujan, maka kondisi data curah hujan di wilayah Jembrana memerlukan observasi yang panjang dengan perwakilan sebaran data yang memadai. Efektivitas dan akurasi penakar hujan sebagai alat ukur hujan pada setiap pos bergantung pada sebaran pos penakar hujan pada kondisi suatu daerah. Untuk daerah dengan topografi sulit, seperti pegunungan dan daerah tidak berpenghuni akan mengakibatkan berkurangnya tingkat akurasi dalam menampilkan sebaran pola spasial curah hujan [1]. Kondisi ini akan mempengaruhi prediksi curah hujan yang menggunakan berbagai aplikasi dalam menentukan model iklim.

Satelit metereologi menyediakan data hujan dengan sebaran yang lebih baik dan dengan waktu yang kontinyu [6]. Keberadaan data yang memiliki resolusi spasial dan temporal yang baik dapat memberikan pemahaman yang lebih kuantitatif tentang hubungan curah hujan di Indonesia dengan kondisi iklim pada skala yang lebih luas.

Data Integrated Multi-Satellite Retrievals for GMP (IMERG) merupakan salah satu data satelit metereologi yang dirancang khusus untuk mengukur curah hujan di daerah tropis dan subtropis. Data satelit IMERG memberikan informasi tentang ketinggian atmosfer dimana pemanasan dan pendinginan yang terkait dengan hujan yang sedang berlangsung. Sebagai satelit yang mengorbit bumi, Data IMERG memberikan laporan bulanan curah hujan total yang jatuh di suatu daerah. IMERG memperkirakan curah hujan dengan menggabungkan data dari semua instrument gelombang mikro pasif dalam konstelasi Global Precipitation Measurement (GPM) yang ditujukan untuk penelitian-penelitian pada bidang meteorologi dan klimatogi [2]. IMERG mempunyai resolusi spasial 0,1o x 0,1o, resolusi temporal 30 menit dengan cakupan 60o LU – 60o LS[7].

Tujuan dari studi ini adalah (1) membandingkan data curah hujan observasi bulanan di Stasiun Klimatologi, Jembrana dengan data curah hujan yang diperoleh secara remote sensing, yaitu data IMERG tahun 2014 sampai 2017 dan (2) mengetahui akurasi estimasi curah hujan data IMERG terhadap data curah hujan observasi.

.

2. MATERI DAN METODE 2.1 Materi dan Alat

Materi yang digunakan dalam studi berupa data yang akan dianalisis yaitu :

1. Data curah hujan periode tahun 2014 – 2017 pada 6 lokasi pos hujan di Jembrana.

(8)

STUDI KOMPARASI DATA CURAH HUJAN MENGGUNAKAN DATA SATELIT IMERG DAN DATA OBSERVASI TAHUN 2014-2017

(Studi kasus : Kabupaten Jembrana)

Desy Yunita Samosir, I Made Yuliara, I Wayan Andi Yuda

127

2. Data curah hujan dari satelit periode 2014-2017 yaitu data IMERG yang didownload dari www.pmm.nasa.gov.com Alat yang digunakan adalah Laptop, Aplikasi Arcgis, Excel dan google Earth.

Data curah hujan hasil observasi selama periode 2014 – 2017 diperoleh dari 6 pos hujan kabupaten Jembrana, Bali. Lokasi dan nama tempat pos hujan disajikan pada Gambar 1 dan Tabel 1.

Gambar 1. Lokasi pos hujan di kabupaten Jembrana, Bali

Tabel 1 Nama pos hujan terpilih dan koordinatnya di wilayah Bali (BMKG, 2019)

No Pos Hujan Nama Pos Hujan Lat Long

1 Rambut Siwi 114.78 -8.39 2 Negara 114.63 -8.32 3 Melaya 114.48 -8.25 4 Pulukan 114.83 -8.40 5 Poh Santen 114.69 -8.34 6 Cekik 114.44 -8.18 2.2. Metode Analisis

Data yang akan dianalisis adalah data IMERG dan data curah hujan hasil observasi dalam format bulanan selama periode 2014 – 2017. Analisis statistik deskriptif dilakukan dengan cara membandingkan data IMERG dengan data curah hujan observasi di lapangan dan melakukan perhitungan nilai koefisien korelasi (r), Root Mean Square (RMSE), Mean Bias Error (MBE) yairu galat atau error sebagai selisih antara nilai hasil estimasi dengan nilai observasi.

Analisis korelasi digunakan untuk mengetahui hubungan antar dua variabel. Koefisien korelasi memiliki nilai -1≤ r ≤ 1. Korelasi antara data IMERG dengan data observasi akan semakin kuat apabila nilai koefisien korelasi mendekati +1 atau -1, sedangkan nilai koefisien korelasi mengarah nol menunjukkan hubungan yang lemah RMSE dan MBE merupakan parameter yang digunakan sebagai indikator untuk mengukur kemiripan dua jenis data. RMSE dan MBE menunjukkan tingkat bias pendugaan yang

(9)

128

dilakukan oleh model estimasi. Metode pengolah data dan analisis pada studi ini secara garis besar disajikan pada Gambar 2.

Gambar 2. Diagram Alir Pengolahan Data 3. HASIL DAN PEMBAHASAN

Hasil validasi, perbandingan pola curah hujan bulanan menggunakan hasil

estimasi data satelit IMERG dan data observasi untuk rentang waktu yang sama pada 6 titik lokasi pos hujan periode 2014-2017 di kabupaten Jembrana, disajikan pada Gambar 3 dan hasil perhitungan koefisien korelasi, RSME dan MBE disajikan pada Tabel 2.

(a) (b) (c)

(10)

STUDI KOMPARASI DATA CURAH HUJAN MENGGUNAKAN DATA SATELIT IMERG DAN DATA OBSERVASI TAHUN 2014-2017

(Studi kasus : Kabupaten Jembrana)

Desy Yunita Samosir, I Made Yuliara, I Wayan Andi Yuda

129

(d) (e) (f) Gambar 3. Time series curah hujan bulanan data IMERG dan data observasi pada

6 titik Lokasi pos hujan a). Negara, b). Pulukan, c). Malaya, d). Rambut Siwi, e). Poh Santen, f). Cekik.

Tabel 2. Nilai Koefisien korelasi, RMSE dan MBE pada 6 pos hujan Nama pos hujan Koefisien korelasi

(r) RMSE MBE Negara 0,83 52,25 2,21 Pulukan 0,72 69,03 15,17 Melaya 0,70 64,08 31,82 Rambut Siwi 0,77 65,40 38.51 Poh Santen 0,89 45,27 23,96 Cekik 0,83 54,46 47,54

Dari Gambar 2 dapat dilihat bahwa, secara umum ke-6 pos hujan yang dianalisis mempunyai pola kesesuaian dengan data IMERG. Hal ini berarti bahwa secara kuantitatif, terdapat derajat kesamaan atau korelasi antara data satelit IMERG dengan data observasi. Dari Tabel 2 tampak terlihat bahwa, urutan nilai korelasi dari yang terbesar pada ke-6 titik pos hujan berturut-turut adalah Poh Santen, Negara, Cekik, Rambut Siwi, Pulukan dan Melaya. Dari ke 6 titik pos hujan yang dianalisis, pos hujan yang memiliki nilai korelasi yang tertinggi adalah Poh Santen, dengan koefisien korelasi sebesar 0,89. Besarnya nilai korelasi ini menunjukkan bahwa terjadi korelasi positif kuat yaitu 89 % , dimana pola curah hujan data IMERG mengikuti pola curah hujan Observasi. Nilai RMSE yang diperoleh adalah sebesar 45,27 dan nilai MBE sebesar 23,96 yang berarti terdapat selisih antara data IMERG dan data Observasi, yang mana data IMERG cenderung lebih besar.

(11)

130

Pos hujan yang memiliki nilai korelasi yang paling rendah adalah pos hujan Melaya. Nilai koefisien korelasinya sebesar 0,70, yang berarti bahwa terjadi korelasi positif antara data IMERG dengan data Observasi. Nilai RMSE yang diperoleh yaitu sebesar 64,08 dan nilai MBE sebesar 31,82 yang menunjukkan selisih antara data IMERG dan data Obsevasi, dimana nilai curah huja data IMERG cenderung lebih besar daripada data curah hujan Observasi. Pada pos hujan Melaya, pengukuran curah hujan melalui satelit tidak dapat mencapai keadaan ekstrim seperti yang terukur di permukaan.

Gambar 4. Time series rata-rata dari ke -6 titik Pos Hujan

Series data bulanan curah hujan rata-rata ke-6 titik pos hujan yang dianalisis disajikan pada Gambar 4.. Series rata-rata dari ke-6 titik pos hujan menghasilkan nilai korelasi sebesar 0,88, yang berarti terjadi korelasi positif kuat curah hujan antara data IMERG dan data Observasi. Sedangkan nilai RMSE diperoleh sebesar 40,15 dan nilai MBE sebesar 26,54 yang menunjukkan adanya selisih antara data IMERG dan data Observasi, dimana data IMERG cenderung lebih besar. Besar kecilnya nilai error dan bias tergantung pada besarnya korelasi data satelit yang dihasilkan dengan data observasi. Hal ini juga dapat dipengaruhi beberapa faktor, seperti faktor meteorologi.

Selain faktor meteorologi, faktor yang dapat mempengaruhi selisih data antara data satelit IMERG dan observasi adalah keterbatasan satelit dimana pengukuran curah hujan melalui satelit tidak dapat mencapai keadaan ekstrim seperti halnya curah hujan yang terukur di permukaan bumi. Hal ini juga disebabkan pengukuran curah hujan secara penginderaan jauh tidak dilakukan secara langsung terhadap air hujan yang terukur alat penakar hujan, akan tetapi menggunakan suatu gelombang yang dikonversi ke dalam satuan curah hujan. Penggunaan model numerik untuk estimasi curah hujan di daerah tropis seperti di Indonesia memiliki tingkat akurasi yang masih berada di bawah hasil pengukuran. Keadaan seperti ini salah satunya dapat disebabkan oleh skema parametrisasi yang diterapkan masih kurang optimal untuk wilayah topis, sehingga tidak menutup Prosiding SEMINAR NASIONAL SAINSTEK 2019 : 125 - 131 ISSN : 2541-0636

(12)

STUDI KOMPARASI DATA CURAH HUJAN MENGGUNAKAN DATA SATELIT IMERG DAN DATA OBSERVASI TAHUN 2014-2017

(Studi kasus : Kabupaten Jembrana)

Desy Yunita Samosir, I Made Yuliara, I Wayan Andi Yuda

131

kemungkinan bahwa nilai yang diperoleh pada alat penakar hujan lebih besar dibandingkan nilai yang diperoleh oleh satelit.

4. KESIMPULAN

Dari hasil analisis data curah hujan bulanan pada 6 titik pos hujan dapat ditarik kesimpulan bahwa (1) data satelit IMERG mempunyai kesesuaian pola dan intensitas curah hujan serta cenderung lebih besar daripada data Observasi tahun 2014-2017 dan (2) data IMERG dan Observasi memiliki derajat kesamaan sebesar 70-83 % dan data IMERG cenderung lebih akurat untuk cakupan daerah yang luas.

DAFTAR PUSTAKA

[1] Feidas, H. 2010. “Validation of Satellite Rainfall Products Over Greece.”Theoretical and Applied Climatology 99 (2010): 193–216.

[2] Huffman, G.J., R.F. Adler, D.T. Bolvin, G. Gu, E.J. Nelkin, K.P. Bowman, Y. Hong, E.F. Stocker, D.B. Wolff, 2014: The TRMM Multi-satellite Precipitation Analysis: Quasi-Global, Multi-Year, Combined-Sensor Precipitation Estimates at Fine Scale. J. Hydrometeor., 8, 38-55.

[3] Rianto, G. 2003, Implikasi Penyimpangan Iklim Terhadap Tataguna Lahan. Makalah pada Seminar Nasional Ilmu Tanah dengan tema Menggagas Strategi Alternatif dalam Menyiasati Penyimpangan Iklim serta Implikasinya pada Tataguna Lahan dan Ketahanan Pangan Nasional di Universitas Gajah Mada, Yogyakarta.

[4] Philander, S.G. 1990. El Niño, La Niña, and The Southern Oscillation. San Diego:Academic Press.

[5] Webster. P. J., & Fasullo, J. (2003). Monsoon Dynamical Theory. University of Colorado-Boulder, Boilder, CO,USA.

[6] Xie, P., A. Yatagai, M. Chen, T. Hayasaka, Y. Fukushima, C. Liu, and S.Yang. 2007. A Gauge-Based Analysis of Daily Precipitation over East Asia. Journal of Hydrometeorology, 8. 607–626.

[7] https://pmm.nasa.gov/data-access/downloads/gpm

[8] Pemkab Jembrana. 2012. POkja Sanitasi Kabupaten Jembrana. Jembrana: Bali.

[9] Usman, H. dan R. Purnomo Setiady Akbar. 2000. Pengantar Statistika. Jakarta : Bumi Aksar

(13)

Gambar

Tabel 1 Nama pos hujan terpilih dan koordinatnya di wilayah Bali (BMKG,  2019)
Gambar 2. Diagram Alir Pengolahan Data  3.  HASIL DAN PEMBAHASAN
Tabel 2. Nilai Koefisien korelasi, RMSE dan MBE pada 6 pos hujan  Nama pos hujan  Koefisien korelasi
Gambar 4. Time series rata-rata dari ke -6 titik Pos Hujan

Referensi

Dokumen terkait

kelahiran dan jenis kelamin anak; sedangkan konsumsi pakan induk, konsumsi zat makanan ransum, konsumsi air minum, penyusutan bobot badan induk, bobot lahir anak, bobot sapih

Hasil praktikum menunjukkan bahwa terdapat perbedaan yang jelas pada pertumbuhan akar bawang merah kontrol dan akar bawang merah yang diberi larutan sakarin berbeda

Mengangkat dosen yang tercantum pada lampiran I (satu) Surat Keputusan ini sebagai dosen pengampu mata kuliah Semester Ganjil Tahun Akademik 201512016, pada

Dengan menyimak penjelasan sederhana di atas dan mengacu pada teori Vygotsky, maka untuk menerapkan pendekatan konstruktivisme dalam pendidikan ada tiga pembelajaran

The results showed that the geomorphology of the study area is dominated (71.15%) by volcanic landform following the morphogenesis of Ternate Island, while the rest are

Dari observasi yang dilakukan di SMA Negeri 2 Sukoharjo menunjukan bahwa dalam sebuah penyusunan instrument penilaian autentik guru sudah melakukan langkah-langkah

Kesejahteraan psikologis adalah pencapaian penuh dari potensi psikologis seseorang dan suatu keadaan ketika individu dapat menerima kekuatan dan kelemahan diri apa

Etika sebagai refleksi adalah pemikiran moral (K.. sikap dan perilaku manusia, serta apa yang dikejar oleh setiap orang dalam hidupnya sebagai sesuatu yang bernilai. Artinya