• Tidak ada hasil yang ditemukan

PERKEMBANGAN INDEKS HARGA KONSUMEN/INFLASI

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2021

Membagikan "PERKEMBANGAN INDEKS HARGA KONSUMEN/INFLASI"

Copied!
14
0
0

Teks penuh

(1)

Pada Juni 2016, Kota Ternate mengalami inflasi sebesar 0,30 persen dengan indeks harga konsumen (IHK) sebesar 128,46. Sedangkan Nasional mengalami inflasi sebesar 0,66 persen dengan indeks harga konsumen sebesar 124,29. Dari 82 kota IHK, semua kota mengalami inflasi, dimana inflasi tertinggi terjadi di Kota Pangkal Pinang 2,14 persen, Kota Bima 1,86 persen, dan Kota Jayapura 1,78 persen. Sedangkan terendah terjadi di KotaPadang 0,10 persen, Kota Singaraja 0,13 persen dan Kota Kediri 0,16 persen.

Inflasi Kota Ternate Juni 2016, menurut kelompok pengeluaran adalah sebagai berikut: kelompok bahan makanan 1,38 persen; kelompok makanan jadi, minuman, rokok dan tembakau 1,59 persen; kelompok perumahan, air, listrik, gas dan bahan bakar 0,11 persen; kelompok sandang 0,31 persen; kelompok kesehatan 0,02 persen; kelompok pendidikan; rekreasi dan olahraga 0,01 persen; serta kelompok transpor, komunikasi dan jasa keuangan -1,79 persen.

Inflasi tahun kalender Kota Ternate sebesar 0,49 persen dan inflasi year on year Kota Ternate sebesar 3,87 persen. Sedangkan inflasi tahun kalender dan inflasi year on year Nasional yaitu masing-masing sebesar 1,06 persen dan 3,45 persen.

 Menurut inflasi tahun kalender, 77 kota mengalami inflasi dan 5 kota mengalami deflasi, dimana inflasi tertinggi terjadi di Kota Tarakan 3,75 persen, Kota Jayapura 3,42 persen, Kota Pontianak 3,01 persen. Sedangkan 3 kota yang mengalami deflasi tertinggi yaitu, Kota Merauke 1,08 persen, Kota Manado 0,71 persen, dan Kota Pekanbaru 0,42 persen.

 Menurut inflasi year on year, semua kota mengalami inflasi, dimana inflasi tertinggi terjadi di Kota Pangkal Pinang 7,78 persen, Kota Bima 6,89, dan Kota Tarakan 6,16. Sedangkan inflasi terendah terjadi di Kota Pekanbaru 1,65, Kota Ambon 1,70 persen, dan Kota Kediri 1,72 persen.

 Kota-kota IHK di wilayah Pulau Sulawesi, Maluku dan Papua yang berjumlah 18 kota, pada Juni 2016 tercatat semua kota mengalami inflasi, dimana inflasi tertinggi terjadi di Kota Jayapura 1,78 persen, Kota Manokwari 1,77 persen, dan Kota Tual 1,71 persen. Sedangkan kota mengalami inflasi terendah yaitu Kota Ambon 0,23 persen, Kota Ternate, Kota Bau-Bau dan Kota Makasar masing-masing 0,30 persen.

No. 35/07/82/Th XV, 01 Juli 2016

PERKEMBANGAN INDEKS HARGA KONSUMEN/INFLASI

(2)

Berdasarkan hasil pemantauan BPS Provinsi Maluku Utara, pada pasar tradisional dan pasar modern di wilayah Kota Ternate, bulan Juni 2016 terjadi inflasi 0,30 persen, atau terjadi kenaikan Indeks Harga Konsumen (IHK) dari 128,08 pada Mei 2016, menjadi 128,46 pada Juni 2016. Tingkat inflasi tahun kalender dan tingkat inflasi year on year yaitu masing-masing sebesar 0,49 persen dan 3,87 persen.

Pada Juni 2016, enam kelompok pengeluaran mengalami inflasi, dan satu kelompok pengeluaran mengalami deflasi. Adapun perubahan indeks harga konsumen (IHK) masing-masing kelompok pengeluaran tersebut adalah sebagai berikut: kelompok bahan makanan 1,38 persen; kelompok makanan jadi, minuman, rokok dan tembakau 1,59 persen; kelompok perumahan, air, listrik, gas dan bahan bakar 0,11 persen; kelompok sandang 0,31 persen; kelompok kesehatan 0,02 persen; kelompok pendidikan; rekreasi dan olahraga 0,01 persen; serta kelompok transpor, komunikasi dan jasa keuangan -1,79 persen.

Beberapa komoditas yang mengalami kenaikan harga pada Juni 2016 antara lain: beberapa jenis ikan (bawal, cumi-cumi, ekor kuning, sorihi, tude, teri, tuna, udang dan lolosi), daging sapi, telur ayam kampung maupun ras, kentang, tomat sayur, wortel, cabai merah maupun rawit, minyak goreng ,biskuit, gula pasir, rokok (kretek,kretek filter, dan putih), cat kayu/besi, tarif listrik, dan emas perhiasan.

Sedangkan komoditas yang mengalami penurunan harga adalah: bayam, buncis, daun singkong, bawang merah, lemon, dan tarif angkutan udara, serta bensin.

Gambar 1.

Inflasi Kota Ternate Menurut Kelompok Pengeluaran (2012 = 100), Mei - Juni 2016 0.29 0.02 0.52 -0.02 0.08 0.02 -0.02 1.48 0.30 1.38 1.59 0.11 0.31 0.02 0.01 -1.79 -2.00 -1.50 -1.00 -0.50 0.00 0.50 1.00 1.50 2.00 Umum Bahan Makanan

Makanan Jadi Perumahan Sandang Kesehatan Pendidikan Transpor Mei Juni

(3)

IHK dan Inflasi Kota Ternate Bulan Juni 2016, Inflasi Tahun Kalender, dan Inflasi Year on Year menurut Kelompok Pengeluaran (2012 = 100)

Kelompok Pengeluaran IHK April 2016 IHK Mei 2016 IHK Juni 2016 Inflasi Juni 2016 1) Inflasi Tahun Kalender 2) Inflasi Year on Year3) UMUM 127,71 128,08 128,46 0,30 0,49 3,87 1 Bahan Makanan 121,05 121,08 122,75 1,38 -6,05 3,56

2 Makanan Jadi, Minuman,

Rokok & Tembakau 126,75 127,41 129,43 1,59 4,19 7,54 3 Perumahan, Air, Listrik, Gas &

Bahan Bakar 129,34 129,32 129,46 0,11 3,71 5,23

4 Sandang 145,93 146,04 146,49 0,31 2,13 4,20

5 Kesehatan 127,15 127,17 127,19 0,02 1,41 1,61

6 Pendidikan, Rekreasi &

Olahraga 124,66 124,63 124,64 0,01 0,26 4,34

7 Transpor, Komunikasi & Jasa

Keuangan 129,24 131,15 128,80 -1,79 -1,51 -1,86

1) Persentase perubahan IHK bulan Juni 2016 terhadap IHK bulan sebelumnya. 2) Persentase perubahan IHK bulan Juni 2016 terhadap IHK bulan Desember 2015 3) Persentase perubahan IHK bulan Juni 2016 terhadap IHK bulan Juni 2015

Pada Juni 2016, kelompok pengeluaran memberikan andil/sumbangan inflasi masing-masing sebagai berikut: kelompok bahan makanan 0,29 persen; kelompok makanan jadi, minuman, rokok dan tembakau 0,22 persen; kelompok perumahan, air, listrik, gas dan bahan bakar 0,04 persen; kelompok sandang 0,02 persen; kelompok kesehatan 0,00 persen; kelompok pendidikan, rekreasi dan olahraga 0,00 persen; serta kelompok transpor, komunikasi dan jasa keuangan -0,27 persen.

Tabel 2.

Sumbangan/Andil Kelompok Pengeluaran terhadap Inflasi Kota Ternate, Bulan Juni 2016 (2012 = 100)

Kelompok Pengeluaran Bulan Juni

2016

UMUM 0,30

1 Bahan Makanan 0,29

2 Makanan Jadi, Minuman, Rokok & Tembakau 0,22 3 Perumahan, Air, Listrik, Gas & Bahan Bakar 0,04

4 Sandang 0,02

5 Kesehatan 0,00

6 Pendidikan, Rekreasi & Olahraga 0,00

(4)

Gambar 2.

Perkembangan Inflasi Kota Ternate dan Nasional Juni 2015 – Juni 2016

IHK DAN INFLASI MENURUT KELOMPOK PENGELUARAN

1. Bahan Makanan

Kelompok bahan makanan pada Juni 2016 mengalami inflasi 1,38 persen atau terjadi kenaikan indeks dari 121,08 pada Mei 2016, menjadi 122,75 pada Juni 2016.

Dari 11 subkelompok dalam kelompok bahan makanan, tujuh subkelompok mengalami inflasi, dan satu stagnan serta sisanya mengalami deflasi. Subkelompok yang mengalami inflasi yaitu daging dan hasil-hasilnya 1,74 persen; ikan segar 3,71 persen; telur, susu, dan hasil-hasil-hasilnya 1,14 persen; sayur-sayuran 6,24 persen; kacang-kacangan 3,10; buah-buahan 0,91 persen; lemak dan minyak 1,48 persen. Sedangkan subkelompok yang mengalami deflasi yaitu padi-padian, umbi-umbian, dan hasil-hasilnya -0,76 persen; ikan diawetkan -0,89 persen; dan bumbu-bumbuan -2,86 persen. Sementara subkelompok yang harganya tidak berubah adalah bahan makanan lainnya.

Kelompok ini pada Juni 2016 memberikan sumbangan inflasi sebesar 0,29 persen. Beberapa komoditi yang mengalami kenaikan harga antara lain; beberapa jenis ikan (bawal, cumi-cumi, ekor kuning, sorihi, tude, teri, tuna, udang dan lolosi), daging sapi, telur ayam kampung maupun ras, kentang, tomat sayur, wortel, cabai merah maupun rawit serta minyak goreng. Sementara itu komoditi yang mengalami penurunan harga antara lain; bayam, buncis, daun singkong, bawang merah, dan lemon.

Jun-15 Jul-15 Agust-15 Sep-15 Okt-15 Nop-15 Des-15 Jan-16 Feb-16 Mar-16 Apr-16 Mei-16 Jun-16 Ternate 0.89 0.90 1.56 -1.58 0.91 0.02 1.53 0.52 -0.95 0.28 0.05 0.29 0.30 Nasional 0.54 0.93 0.39 -0.05 -0.08 0.21 0.96 0.51 -0.09 0.19 -0.45 0.24 0.66 -2.00 -1.50 -1.00 -0.50 0.00 0.50 1.00 1.50 2.00

(5)

IHK dan Inflasi Kota Ternate menurut Subkelompok pada Kelompok Bahan Makanan, Juni 2016 (2012 = 100)

Kelompok / Subkelompok IHK Inflasi

Tahun

Kalender Year on Year (%)

(%) (%)

Umum 128,46 0,30 0,49 3,87

I. Bahan Makanan 122,75 1,38 -6,05 3,56

a. Padi-padian, umbi- umbian, dan hasilnya 119,51 -0,76 -1,24 2,40

b. Daging dan hasil-hasilnya 140,55 1,74 3,10 2,48

c. Ikan segar 128,89 3,71 -12,55 1,93

d. Ikan diawetkan 138,29 -0,89 -2,40 39,19

e. Telur, susu, dan hasil-hasilnya 132,08 1,14 1,25 5,31

f. Sayur-sayuran 95,03 6,24 -17,25 8,51

g. Kacang-kacangan 119,74 3,10 -7,17 -1,91

h. Buah-buahan 149,34 0,91 -14,03 -10,92

i. Bumbu-bumbuan 124,10 -2,86 10,64 11,05

j. Lemak dan minyak 100,23 1,48 -3,00 -1,34

k. Bahan makanan lainnya 127,60 0,00 0,67 7,93

2. Makanan Jadi, Minuman, Rokok, dan Tembakau

Kelompok makanan jadi, minuman, rokok dan tembakau pada Juni 2016 mengalami inflasi 1,59 persen atau terjadi kenaikan indeks dari 127,41 pada Mei 2016, menjadi 129,43 pada Juni 2016.

Tabel 4.

IHK dan Inflasi Kota Ternate menurut Subkelompok pada Kelompok Makanan Jadi, Minuman, Rokok dan Tembakau,

Juni 2016 (2012 = 100)

Kelompok / Subkelompok IHK Inflasi

Tahun

Kalender Year on Year (%)

(%) (%)

Umum 128,46 0,30 0,49 3,87

II. Makanan Jadi, Minuman, Rokok & Tembakau 129,43 1,59 4,19 7,54

a. Makanan Jadi 124,99 0,09 0,51 2,27

b. Minuman yang Tidak Beralkohol 116,11 3,60 5,69 9,60

(6)

Berdasarkan subkelompoknya, perubahan indeks masing-masing subkelompok yaitu subkelompok makanan jadi 0,09 persen; subkelompok minuman yang tidak beralkohol 3,60 persen; serta subkelompok tembakau dan minuman beralkohol 2,39 persen.

Kelompok ini pada Juni 2016 memberikan sumbangan inflasi sebesar 0,22 persen. Komoditi yang mengalami kenaikan harga antara lain: biskuit, gula pasir, dan rokok (kretek, kretek filter, putih).

3. Perumahan, Air, Listrik, Gas, dan Bahan Bakar

Kelompok perumahan, air, listrik, gas dan bahan bakar pada Juni 2016 mengalami inflasi 0,11 persen atau terjadi kenaikan indeks dari 129,32 pada Mei 2016, menjadi 129,46 pada Juni 2016.

Tabel 5.

IHK dan Inflasi Kota Ternate menurut Subkelompok pada Kelompok Perumahan, Air, Listrik, Gas dan Bahan Bakar,

Juni 2016 (2012 = 100)

Kelompok / Subkelompok IHK Inflasi

Tahun

Kalender Year on Year (%)

(%) (%)

Umum 128,46 0,30 0,49 3,87

III. Perumahan, Air, Listrik, Gas & Bahan Bakar 129,46 0,11 3,71 5,23

a. Biaya Tempat Tinggal 130,63 0,08 4,76 6,31

b. Bahan Bakar, Penerangan, dan Air 119,62 0,33 -1,81 -0,80

c. Perlengkapan Rumah Tangga 133,95 0,00 0,49 2,47

d. Penyelenggaran Rumah Tangga 131,00 0,14 4,55 6,43

Berdasarkan subkelompoknya, perubahan indeks masing-masing subkelompok yaitu subkelompok biaya tempat tinggal 0,08 persen; subkelompok bahan bakar, penerangan dan air 0,33 persen; subkelompok perlengkapan rumah tangga 0,00 persen; serta subkelompok penyelenggaraan rumah tangga 0,14 persen.

Kelompok ini pada Juni 2016 memberikan sumbangan inflasi sebesar 0,04 persen. Beberapa komoditi yang mengalami kenaikan harga antara lain; cat kayu/ cat besi, tarif listrik, pembasmi nyamuk spray, pemutih.

4. S a n d a n g

Kelompok sandang pada Juni 2016 mengalami inflasi 0,31 persen atau terjadi kenaikan indeks dari 146,04 pada Mei 2016 menjadi 146,49 pada Juni 2016.

Berdasarkan subkelompoknya, perubahan indeks masing-masing subkelompok yaitu subkelompok sandang laki-laki 0,01 persen; subkelompok sandang wanita 0,34 persen; subkelompok sandang anak-anak 0,31 persen; serta subkelompok barang pribadi dan sandang lain 1,02 persen.

(7)

IHK dan Inflasi Kota Ternate menurut Subkelompok pada Kelompok Sandang, Juni 2016 (2012 = 100)

Kelompok / Subkelompok IHK Inflasi

Tahun

Kalender Year on Year (%) (%) (%) Umum 128,46 0,30 0,49 3,87 IV. Sandang 146,49 0,31 2,13 4,20 a. Sandang Laki-laki 144,95 0,01 2,78 6,00 b. Sandang Wanita 155,64 0,34 1,99 9,35 c. Sandang Anak-anak 151,75 0,31 0,60 -1,65

d. Barang Pribadi dan Sandang Lain 125,76 1,02 4,17 3,44

Kelompok ini pada Juni 2016 memberikan sumbangan inflasi sebesar 0,02 persen. Komoditas yang mengalami kenaikan harga yaitu celana panjang katun, celana pendek, handuk, dan emas perhiasan serta tas.

5. K e s e h a t a n

Tabel 7.

IHK dan Inflasi Kota Ternate menurut Subkelompok pada Kelompok Kesehatan, Juni 2016 (2012 = 100)

Kelompok / Subkelompok IHK Inflasi

Tahun

Kalender Year on Year (%) (%) (%) Umum 128,46 0,30 0,49 3,87 V. Kesehatan 127,19 0,02 1,41 1,61 a. Jasa Kesehatan 109,86 0,00 5,11 5,11 b. Obat-obatan 124,45 0,06 3,17 3,17

c. Jasa Perawatan Jasmani 167,74 0,00 0,00 1,38

d. Perawatan Jasmani dan Kosmetik 127,64 0,00 -0,44 -0,44

Kelompok kesehatan pada Juni 2016 mengalami inflasi 0,02 persen atau terjadi kenaikan indeks dari 127,17 pada Mei 2016, ke 127,19 pada Juni 2016.

Berdasarkan subkelompoknya, perubahan indeks masing-masing subkelompok yaitu subkelompok jasa kesehatan 0,00 persen; subkelompok obat-obatan 0,06 persen; subkelompok jasa perawatan jasmani 0,00 persen; serta subkelompok perawatan jasmani dan kosmetik 0,00 persen.

(8)

6. Pendidikan, Rekreasi, dan Olahraga

Tabel 8.

IHK dan Inflasi Kota Ternate menurut Subkelompok pada Kelompok Pendidikan, Rekreasi dan Olah Raga,

Juni 2016 (2012 = 100)

Kelompok / Subkelompok IHK Inflasi

Tahun

Kalender Year on Year (%)

(%) (%)

Umum 128,46 0,30 0,49 3,87

VI. Pendidikan, Rekreasi dan Olah Raga 124,64 0,01 0,26 4,34

a. Jasa Pendidikan 127,50 0,00 0,00 7,19

b. Kursus-kursus / Pelatihan 112,85 0,00 0,98 0,98

c. Perlengkapan / Peralatan Pendidikan 102,29 0,00 1,48 0,28

d. Rekreasi 126,45 0,03 0,31 1,06

e. Olah Raga 166,08 0,00 0,13 0,13

Kelompok pendidikan, rekreasi dan olahraga pada Juni 2016 mengalami inflasi sebesar 0,01 persen. Atau terjadi kenaikan indeks dari 124,63 pada Mei 2016 menjadi 124,64 pada Juni 2016.

Berdasarkan subkelompoknya, perubahan indeks masing-masing subkelompok yaitu subkelompok jasa pendidikan 0,00 persen; subkelompok kursus-kursus/pelatihan 0,00 persen; subkelompok perlengkapan/peralatan pendidikan 0,00 persen; serta subkelompok rekreasi 0,03 persen; dan olahraga 0,00 persen.

Kelompok ini pada Juni 2016 memberikan sumbangan inflasi sebesar 0,00 persen. Komoditas yang mengalami kenaikan harga adalah tabloid.

7. Transpor, Komunikasi, dan Jasa Keuangan

Kelompok transpor, komunikasi dan jasa keuangan pada Juni 2016 mengalami deflasi sebesar 1,79 persen atau terjadi penurunan indeks dari 131,15 pada Mei 2016, menjadi 128,80 pada Juni 2016.

Berdasarkan subkelompoknya, perubahan indeks masing-masing subkelompok yaitu subkelompok transpor -2,48 persen; subkelompok komunikasi dan pengiriman 0,00 persen; subkelompok sarana dan penunjang transpor 0,00 persen; serta subkelompok jasa keuangan 0,00 persen.

Kelompok ini pada Juni 2016 memberikan sumbangan deflasi sebesar 0,27 persen. Komoditi yang mengalami penurunan harga yaitu bensin dan tarif angkutan udara.

(9)

IHK dan Inflasi Kota Ternate menurut Subkelompok pada Kelompok Transpor, Komunikasi dan Jasa Keuangan,

Juni 2016 (2012 = 100)

Kelompok / Subkelompok IHK Inflasi

Tahun

Kalender Year on Year (%)

(%) (%)

Umum 128,46 0,30 0,49 3,87

VII. Transpor, Komunikasi dan Jasa Keuangan 128,80 -1,79 -1,51 -1,86

a. Transpor 146,89 -2,48 -2,51 -3,09

b. Komunikasi dan Pengiriman 92,72 0,00 0,00 0,03

c. Sarana dan Penunjang Transpor 133,13 0,00 8,32 10,90

(10)

PERBANDINGAN ANTARKOTA DI INDONESIA

Pada Juni 2016, Kota Ternate mengalami inflasi sebesar 0,30 persen dengan indeks harga konsumen (IHK) sebesar 128,46. Sedangkan Nasional mengalami inflasi sebesar 0,66 persen dengan indeks harga konsumen sebesar 124,29. Dari 82 kota IHK, semua kota mengalami inflasi, dimana inflasi tertinggi terjadi di Kota Pangkal Pinang 2,14 persen, Kota Bima 1,86 persen, dan Kota Jayapura 1,78 persen. Sedangkan terendah terjadi di Kota Padang 0,10 persen, Kota Singaraja 0,13 persen dan Kota Kediri 0,16 persen.

Inflasi tahun kalender Kota Ternate sebesar 0,49 persen dan inflasi year on year Kota Ternate sebesar 3,87 persen. Sedangkan inflasi tahun kalender dan inflasi year on year Nasional yaitu masing-masing sebesar 1,06 persen dan 3,45 persen.

Menurut inflasi tahun kalender, 77 kota mengalami inflasi dan 5 kota mengalami deflasi, dimana inflasi tertinggi terjadi di Kota Tarakan 3,75 persen, Kota Jayapura 3,42 persen, Kota Pontianak 3,01 persen. Sedangkan 3 kota yang mengalami deflasi tertinggi yaitu, Kota Merauke 1,08 persen, Kota Manado 0,71 persen, dan Kota Pekanbaru 0,42 persen.

Menurut inflasi year on year, semua kota mengalami inflasi, dimana inflasi tertinggi terjadi di Kota Pangkal Pinang 7,78 persen, Kota Bima 6,89, dan Kota Tarakan 6,16. Sedangkan inflasi terendah terjadi di Kota Pekanbaru 1,65, Kota Ambon 1,70 persen, dan Kota Kediri 1,72 persen.

Perbandingan Antar Kota di Pulau Sulawesi, Maluku dan Papua

Kota-kota IHK di wilayah Pulau Sulawesi, Maluku dan Papua yang berjumlah 18 kota, pada Juni 2016 tercatat semua kota mengalami inflasi, dimana inflasi tertinggi terjadi di Kota Jayapura 1,78 persen, Kota Manokwari 1,77 persen, dan Kota Tual 1,71 persen. Sedangkan kota mengalami inflasi terendah yaitu Kota Ambon 0,23 persen, Kota Ternate, Kota Bau-Bau dan Kota Makasar masing-masing 0,30 persen.

(11)

Perbandingan IHK dan Inflasi Juni 2016

Kota-kota di Pulau Sulawesi, Maluku dan Papua dengan Nasional (2012 = 100)

KOTA Juni 2016 Tahun Kalender Year on Year KOTA Juni 2016 Tahun Kalender Year on Year IHK Inflasi (%) (%) (%) IHK Inflasi (%) (%) (%) 1 MANADO 124,31 1,06 -0,71 3,67 11 MAMUJU 123,74 1,19 0,78 4,29 2 PALU 125,53 0,63 0,25 4,21 12 AMBON 122,93 0,23 0,89 1,70 3 BULUKUMBA 128,21 0,94 -0,10 2,12 13 TUAL 137,60 1,71 1,11 3,02 4 WATAMPONE 119,46 0,90 0,82 2,67 14 TERNATE 128,46 0,30 0,49 3,87 5 MAKASSAR 124,16 0,30 1,32 4,63 15 MANOKWARI 118,70 1,77 2,59 4,13 6 PARE-PARE 120,53 0,52 0,80 3,05 16 SORONG 124,35 1,24 0,93 3,89 7 PALOPO 122,65 1,63 1,80 4,05 17 MERAUKE 129,63 1,15 -1,08 5,19 8 KENDARI 120,72 0,93 2,25 4,37 18 JAYAPURA 127,78 1,78 3,42 5,24 9 BAU-BAU 128,20 0,30 1,18 3,49 NASIONAL 124,29 0,66 1,06 3,45 10 GORONTALO 121,65 1,02 1,19 4,89

(12)

Tabel 11.

Inflasi Juni 2016, 82 Kota di Indonesia, Tertinggi – Terendah

(2012 = 100)

No Kota Inflasi (%) No Kota Inflasi (%) No Kota Inflasi (%)

1 PANGKAL PINANG 2,14 29 WATAMPONE 0,90 57 DKI JAKARTA 0,52

2 BIMA 1,86 30 MATARAM 0,87 58 PARE-PARE 0,52

3 JAYAPURA 1,78 31 TEMBILAHAN 0,83 59 TANGERANG 0,51

4 MANOKWARI 1,77 32 DEPOK 0,82 60 PALEMBANG 0,46

5 BALIKPAPAN 1,74 33 MEDAN 0,81 61 BOGOR 0,45

6 TUAL 1,71 34 LHOKSEUMAWE 0,79 62 SEMARANG 0,43

7 BUNGO 1,66 35 DUMAI 0,79 63 YOGYAKARTA 0,43

8 PALOPO 1,63 36 BANDAR LAMPUNG 0,75 64 DENPASAR 0,39

9 TARAKAN 1,59 37 TASIKMALAYA 0,75 65 PURWOKERTO 0,38

10 TANJUNG PANDAN 1,46 38 BUKITTINGGI 0,73 66 PROBOLINGGO 0,35

11 BATAM 1,46 39 BANYUWANGI 0,73 67 PEKANBARU 0,33

12 BENGKULU 1,35 40 LUBUKLINGGAU 0,72 68 MAKASSAR 0,30

13 SORONG 1,24 41 SURABAYA 0,69 69 BAU-BAU 0,30

14 PONTIANAK 1,21 42 METRO 0,67 70 TERNATE 0,30

15 MAMUJU 1,19 43 TANJUNG PINANG 0,66 71 JEMBER 0,28

16 MERAUKE 1,15 44 TEGAL 0,66 72 SERANG 0,28

17 BANDA ACEH 1,10 45 PEMATANG

SIANTAR 0,65 73 MADIUN 0,27

18 BANJARMASIN 1,06 46 SUMENEP 0,65 74 MAUMERE 0,27

19 MANADO 1,06 47 SAMPIT 0,65 75 KUDUS 0,25

20 CILEGON 1,04 48 SINGKAWANG 0,64 76 PADANGSIDIMPUAN 0,23

21 GORONTALO 1,02 49 MALANG 0,63 77 AMBON 0,23

22 JAMBI 0,97 50 PALU 0,63 78 SURAKARTA 0,22

23 TANJUNG 0,97 51 KUPANG 0,62 79 MEULABOH 0,16

24 SIBOLGA 0,94 52 CILACAP 0,61 80 KEDIRI 0,16

25 BULUKUMBA 0,94 53 SAMARINDA 0,61 81 SINGARAJA 0,13

26 KENDARI 0,93 54 BANDUNG 0,60 82 PADANG 0,10

27 PALANGKARAYA 0,91 55 CIREBON 0,56

(13)

Inflasi Tahun Kalender, 82 Kota di Indonesia, Tertinggi – Terendah

(2012 = 100)

No Kota Inflasi (%) No Kota Inflasi (%) No Kota Inflasi (%)

1 TARAKAN 3,75 29 BUNGO 1,27 57 BATAM 0,85

2 JAYAPURA 3,42 30 BANDUNG 1,25 58 WATAMPONE 0,82

3 PONTIANAK 3,01 31 SIBOLGA 1,20 59 YOGYAKARTA 0,81

4 PANGKAL PINANG 2,67 32 GORONTALO 1,19 60 PARE-PARE 0,80

5 MANOKWARI 2,59 33 BAU-BAU 1,18 61 MAMUJU 0,78

6 BIMA 2,56 34 MEULABOH 1,17 62 DKI JAKARTA 0,76

7 KENDARI 2,25 35 CILACAP 1,14 63 TANGERANG 0,69

8 BANJARMASIN 2,22 36 MATARAM 1,11 64 LHOKSEUMAWE 0,60

9 MEDAN 2,21 37 TUAL 1,11 65 PROBOLINGGO 0,59

10 CILEGON 2,00 38 BANDA ACEH 1,10 66 JEMBER 0,59

11 TANJUNG PANDAN 1,86 39 TEGAL 1,08 67 SEMARANG 0,53

12 BENGKULU 1,85 40 BANYUWANGI 1,06 68 SAMPIT 0,52

13 PALOPO 1,80 41 METRO 1,04 69 KUDUS 0,51

14 BALIKPAPAN 1,72 42 KUPANG 1,01 70 TERNATE 0,49

15 SINGARAJA 1,65 43 CIREBON 0,98 71 PALANGKARAYA 0,35

16 TASIKMALAYA 1,63 44 TANJUNG PINANG 0,94 72 TANJUNG 0,30

17 PEMATANG

SIANTAR 1,59 45 LUBUKLINGGAU 0,94 73 BANDAR LAMPUNG 0,29

18 BOGOR 1,55 46 SORONG 0,93 74 PALU 0,25

19 SERANG 1,47 47 SUMENEP 0,93 75 PADANG 0,22

20 DUMAI 1,41 48 DENPASAR 0,92 76 KEDIRI 0,06

21 DEPOK 1,39 49 PADANGSIDIMPUAN 0,91 77 BUKITTINGGI 0,03

22 PALEMBANG 1,37 50 SURAKARTA 0,90 78 BULUKUMBA -0,10

23 SAMARINDA 1,36 51 AMBON 0,89 79 MAUMERE -0,11

24 SURABAYA 1,35 52 SUKABUMI 0,88 80 PEKANBARU -0,42

25 MAKASSAR 1,32 53 PURWOKERTO 0,86 81 MANADO -0,71

26 JAMBI 1,30 54 MADIUN 0,86 82 MERAUKE -1,08

27 SINGKAWANG 1,28 55 BEKASI 0,86

(14)

Tabel 13.

Inflasi Year on Year, 82 Kota di Indonesia, Tertinggi – Terendah

(2012 = 100)

No Kota Inflasi (%) No Kota Inflasi (%) No Kota Inflasi (%)

1 PANGKAL PINANG 7,78 29 SORONG 3,89 57 BOGOR 3,02

2 BIMA 6,89 30 TERNATE 3,87 58 TUAL 3,02

3 TARAKAN 6,16 31 SINGKAWANG 3,85 59 PURWOKERTO 2,95

4 BANJARMASIN 5,92 32 SINGARAJA 3,83 60 YOGYAKARTA 2,94

5 PONTIANAK 5,53 33 TEGAL 3,77 61 BANYUWANGI 2,90

6 BENGKULU 5,47 34 BUKITTINGGI 3,76 62 MADIUN 2,85

7 TANJUNG 5,34 35 MATARAM 3,75 63 METRO 2,84

8 JAYAPURA 5,24 36 PEMATANG

SIANTAR 3,68 64 SIBOLGA 2,81

9 KUPANG 5,23 37 MANADO 3,67 65 DENPASAR 2,78

10 MERAUKE 5,19 38 MAUMERE 3,57 66 JEMBER 2,77

11 GORONTALO 4,89 39 BANDUNG 3,54 67 BEKASI 2,75

12 CILEGON 4,68 40 TANJUNG PANDAN 3,50 68 PADANGSIDIMPUAN 2,71

13 MAKASSAR 4,63 41 TANGERANG 3,49 69 SUKABUMI 2,70

14 BALIKPAPAN 4,55 42 BAU-BAU 3,49 70 WATAMPONE 2,67

15 MEDAN 4,54 43 DEPOK 3,49 71 SEMARANG 2,65

16 SERANG 4,41 44 KUDUS 3,33 72 TEMBILAHAN 2,63

17 PALEMBANG 4,37 45 JAMBI 3,30 73 PALANGKARAYA 2,58

18 KENDARI 4,37 46 CILACAP 3,23 74 MEULABOH 2,19

19 LUBUKLINGGAU 4,30 47 BANDAR LAMPUNG 3,21 75 TANJUNG PINANG 2,19

20 MAMUJU 4,29 48 SURAKARTA 3,21 76 BULUKUMBA 2,12

21 SAMARINDA 4,24 49 SUMENEP 3,19 77 CIREBON 2,12

22 PALU 4,21 50 PADANG 3,16 78 PROBOLINGGO 2,05

23 TASIKMALAYA 4,14 51 SURABAYA 3,10 79 BANDA ACEH 2,01

24 SAMPIT 4,14 52 DKI JAKARTA 3,08 80 KEDIRI 1,72

25 MANOKWARI 4,13 53 PARE-PARE 3,05 81 AMBON 1,70

26 BATAM 4,13 54 MALANG 3,04 82 PEKANBARU 1,65

27 BUNGO 4,13 55 LHOKSEUMAWE 3,03

Referensi

Dokumen terkait

Andil/sumbangan inflasi per kelompok pengeluaran pada Desember 2015, yaitu: kelompok bahan makanan 0,70 persen; kelompok makanan jadi, minuman, rokok dan tembakau 0,14

Pada bulan Juni 2013 kelompok-kelompok komoditas yang memberikan andil/sumbangan inflasi adalah kelompok makanan jadi, minuman, rokok, dan tembakau 0,0342 persen; kelompok

Kelompok komoditi pada bulan Juni 2011 seluruhnya memberikan sumbangan/andil inflasi, yaitu: kelompok bahan makanan 0,30 persen; kelompok makanan jadi, minuman, rokok dan tembakau

Pada bulan Februari 2016 kelompok komoditas yang memberikan andil/sumbangan inflasi adalah bahan makanan dengan andil sebesar 0,2104 persen; kelompok makanan jadi,

Besarnya sumbangan inflasi menurut kelompok pengeluaran yaitu kelompok Bahan Makanan menyumbang inflasi sebesar 0,1221 persen, kelompok Makanan Jadi, Minuman,

Andil/sumbangan inflasi per kelompok pengeluaran pada Juli 2017, yaitu: kelompok bahan makanan 0,03 persen; kelompok makanan jadi, minuman, rokok dan tembakau 0,14 persen;

Andil/sumbangan inflasi per kelompok pengeluaran pada Februari 2014, yaitu: kelompok bahan makanan 0,32 persen; kelompok makanan jadi, minuman, rokok, dan tembakau 0,01

Kelompok-kelompok komoditas yang pada Februari 2013 memberikan andil/sumbangan inflasi, yaitu: kelompok bahan makanan 0,49 persen; kelompok makanan jadi, minuman, rokok, dan