NEWS HEADLINES
JAKARTA COMPOSITE INDEX CHART
Perspektif teknikal masih mengkonfirmasikan fase konsolidasi bagi IHSG, hal tersebut tercermin dari beberapa indikator teknikal baik lagging dan leading indicators. MACD dan Stochastic mengkonfirmasikan pola negatif bagi pergerakan IHSG. Demikian dengan moving average (MA) jangka pendek juga mengkonfirmasikan trend negatif bagi indeks.
JAKARTA INDICES STATISTICS
CLOSE CHANGE VOLUME (Mn) VALUE (Rp Bn)
IHSG 5095.821 -34.678 4,320.09 4,656.56
LQ-45 879.328 -7.871 919.95 3,445.97
MARKET REVIEW
MARKET VIEW
IHSG ditutup melemah 34,68poin (0,68%) ke level 5.095,82 dari level 5.130,50 pada perdagangan saham hari Kamis (04/06),. Pelemahan dipimpin oleh sektor perkebunan yang melemah 1.79%. Selain itu, investor asing melakukan aksi jual sejumlah Rp385,16 miliar. Dari domestik, survei Bank Indonesia (BI) mengenai tingkat keyakinan konsumen menyebut Indeks Keyakinan Konsumen (IKK) pada Mei 2015 meningkat dibanding dua bulan sebelumnya. IKK naik 5,4 poin ke level 112,8. Dua unsur yang menjadi penyumbang peningkatan keyakinan konsumen ini adalah Indeks Kondisi Ekonomi saat ini (IKE) dan Indeks Ekspektasi Konsumen (IEK) yang masing-masing naik 3,7 poin dan 7,0 poin dari bulan April. Berdasarkan survey Bank Indonesia yang lain, tekanan kenaikan harga pasca lebaran akan turun, sesuai dengan Indeks Ekspektasi Harga (IEH) 3 bulan mendatang yang turun 5,9 poin menjadi 173,9. Dari pasar global,saham-saham AS tutup pada level lebih tinggi dikarenakan optimisme bahwa Yunani sudah mendekati kesepakatan untuk menghindari kegagalan dalam membayar hutang kepada IMF. Selain itu, penguatan saham di AS juga didukung dari bertambahnya keuntungan dari hasil obligasi. Dari pasar regional, pada hari Kamis (04/06) indeks Nikkei 225 menguat tipis sebesar 14,68 poin (0,07%) ke level 20.488,19 yang didukung oleh penguatan ekspor yang dipengaruhi oleh pelemahan nilai tukar Yen. Dari Tiongkok, Shanghai composite berakhir menguat 37,12 poin (0,76%) dari level 4.909,98 ke level 4.947,10 setelah mengalami pergerakan volatilitas naik turun yang drastis. Volatilitas disebabkan oleh kekhawatin atas likuidasi saham baru dan berita atas pembatasan marjin pembiayaan. Di sisi lain, Indeks Hang seng turun 105,58 poin (0,38%) dari level 27.657,47 ke level 27.551,89. Bursa Eropa tentatif bergerak melemah di awal perdaganan. Penurunan ini dikarenakan turunnya pasar obligasi di Eropa dan hutang Yunani yang tetap tidak ada solusi. Pemain di pasar obligasi dan pasar saham Eropa merasa tidak aman menginvestasikan uang mereka karena mereka tidak tau kemana ekonomi eropa akan berjalan, dikarenakan ketidakpastian Yunani. Perdana Menteri Yunani, Alexis Tsipras, menolak proposal dari pemimpin-pemimpin Eropa dan IMF untuk mendapatkan dana bantuan lebih. Yunani harus membayar hutang kepada IMF empat kali bulan ini dengan pembayaran pertama harus dibayar hari Jumat ini (05/06).
European Central Bank (ECB) kembali menekankan komitmennya pada program pelonggaran kuantitative dan tidak tertutup kemungkinan akan diteruskan melewati akhir periode bulan September 2016. Program
quantitative easing (QE) ECB dapat dilanjutkan setelah bulan September
2016 target inflasi ECB untuk zona Euro yang sedikit di bawah 2% belum tercapai. Program pembelian obligasi pemerintah dengan nilai 60 miliar Euro per bulan ini telah memberikan dampak positif pada perekonomian zona Euro. Ekspektasi inflasi semakin kuat dan secara keseluruhan perekonomian negara-negara zona Euro mulai pulih jika dibandingkan setahun yang lalu. Dari sisi lain, sektor manufaktur negara-negara utama zona Euro mampu meningkat mengungguli ekspektasi pasar di bulan Mei dan untuk pertama kalinya dalam enam bulan inflasi konsumen zona Euro meningkat di bulan Mei. Hasil dari data-data ekonomi yang positif dari blok 19-negara ini pada akhirnya telah menyumbang penguatan bagi Euro terhadap mata uang lain. Keberhasilan yang dilakukan ECB diharapkan mendapat respon kalangan pelaku pasar. Kendati demkian hal tersebut masih dibayangi, kecemasan Yunani yang tetap menghantui pasar keuangan Eropa. Pertemuan antara PM Yunani Alexis Tsipras dan Presiden Komisi Eropa Jean-Claude Juncker Rabu gagal merumuskan kesepakatan. Yunani bersikeras proposal dari pemerintahannya yang realistis dan konstruktif. Penolakan Tsipras ini meruntuhkan optimisme pasar keuangan akan ancaman kebangkrutaan dan keluarnya Yunani dari zona Euro. Padahal para kreditur internasional telah menawarkan proposal reformasi yang dapat membuka peluang bagi Yunani mendapatkan kelanjutan dari dana talangannya. Akiibatnya saham-saham bursa Eropa pada hari Kamis ditutup ke level lebih rendah dari posisi sebelumnya. Sentimen pasar Eropa ini, juga tertekan akibat terjadinya lonjakan yield obligasi yang dipicu komentar Presiden ECB Mario Draghi pada hari sebelumnya. Koreksi atas saham regional juga terjadi pada pasar saham Amerika Serikat (AS). pelemahan tersebut terbebani oleh masalah Yunani yang meminta penangguhan pada pembayaran hutangnya serta terjadinya penurunan pada harga minyak dan logam. Ditengah minimnya faktor positif dari dalam negeri, pelemahan yang terjadi terhadap indeks saham AS dan Eropa ini, diperkirakan dapat menjadi tekanan bagi indeks bursa saham di Indonesia. IHSG diperkirakan kembali melanjutkan pelemahannya pada perdagangan saham hari ini..
DAILY REPORT
05 Juni 2015
•ASII targetkan kuasai 50% pangsa pasar mobil
•China Construction Bank incar 40% saham MCOR
•UNTR proyeksikan kontribusi ACST masih di bawah 5%
•Hingga Mei 2015 TOTL realisasikan 51% target kontrak baru tahun 2015
•BALI peroleh pinjaman Rp 315 miliar dari BSIM
•BISI alokasikan capex tahun 2015 sebesar Rp 63 mliar
•Grup ABMM peroleh kontrak USD 396 juta dari TOBA
•MYOR targetkan laba tahun 2015 tumbuh 64,9%, penjualan naik 9,4%
•RUPS MIKA setujui dividen tahun buku 2014 sebesar Rp 200/saham
•MIKA akan segera mengoperasikan satu rumah sakit baru
•RUPS JRPT setujui dividen tahun buku 2014 sebesar Rp 17,5/saham
•JRPT bukukan marketing sales sebesar Rp489 miliar
•RUPS LION setujui dividen tahun buku 2014 sebesar Rp 400/saham
•LION incar pertumbuhan penjualan 10% tahun ini
•RUPS LMSH setujui dividen tahun buku 2014 sebesar Rp 100/saham
•CITA optimis smelter grade alumina rampung di awal tahun 2016
•CITA 1Q15 rugi Rp 163,14 miliar, optimis peroleh laba tahun 2016
•Belum ada kesepakatan, Debt to Equity Swap JKSW belum terlaksana
•TGKA peroleh pinjaman Rp 140 miliar dari Blue Gas Indonesia
•SKLT ekspansi pabrik
•BMRI peroleh lisensi penggunaan renminbi
•BPII akan membeli saham BPFI
•RUPS BIRD setujui dividen tahun buku 2014 sebesar Rp 42,83/saham
•BIRD alokasikan 50% capex tahun 2015 untuk armada
•GIAA telah melakukan penerbitan sukuk USD 500 juta
Support Level 5079/5062/5030 Resistance Level 5128/5160/5177 Major Trend Up
5 June 2015
5 June 2015
Astra Internasional (ASII) memperkirakan penjualan kendaraan bermotornya turun. Secara industri dari Gaikindo, penjualan mobil turun menjadi 1,1 juta dan pangsa pasar perseroan 50% penjualan mobil. Hal ini mengingat secara industri terjadi koreksi akibat perlambatan ekonomi.
Di saat total pasar mobil dan sepeda motor lesu, Astra International (ASII) tetap ingin mempertahankan dominasi dengan target pangsa pasar mobil sekitar 50% dan sepeda motor di kisaran 68-69% tahun ini. Target penguasaan pangsa pasar yang dipatok tersebut mengacu pada asumsi jumlah total target penjualan yang sudah direvisi Gabungan Industri Kendaraan Bemotor Indonesia (Gaikindo) dan Asosiasi Industri Sepeda Motor Indonesia (AISI) tahun ini.
United Tractors (UNTR) memproyeksikan kontribusi Acset Indonusa (ACST) terhadap pendapatan perseroan tahun ini akan masih di bawah 5%. Dikatakan bahwa kontribusi dari ACST dipersiapkan untuk pertumbuhan jangka panjang. Pada Q1 2015 kontribusi ACST terhadap pendapatan perseroan masih sekitar 2.5%. Kontribusi terbesar terhadap pendapatan UNTR masih dari bisnis kontraktor pertambangan yang sekitar 60% dan divisi alat berat mesin konstruksi sekitar 28%, sementara divisi bisnis tambang sekitar 9%.
ABM Investama (ABMM) melalui anak usahanya, Cipta Kridatama, mendapatkan kontrak jasa pertambangan baru senilai USD 396 juta. Perseroan memperoleh kontrak tersebut dari Adimitra Baratama Nusantara, anak usaha Toba Bara Sejahtra (TOBA). Kontrak tersebut akan berlaku selama 5 tahun hingga 2020. Selama periode kontrak, Cipta Kridatama menargetkan mampu melakukan produksi pengupasan lapisan pucuk tanah dan penutup tanah sebanyak 263 juta bcm.
Cita Mineral Investindo (CITA) pada kuartal I 2015 mencatatkan rugi senilai Rp 163,14 miliar atau lebih buruk 37,3% dibanding rugi bersih pada kuartal I 2014 sebanyak Rp 118,8 miliar. Kinerja keuangan CITA masih terpuruk karena belum mampu membukukan pendapatan sejak larangan ekspor mineral mentah (ore) yang berlaku sejak 12 Januari 2014. Cita Mineral memproyeksikan hingga akhir 2015 masih akan tetap mencatatkan kerugian. Proyek smelter alumina yang digarap PT Well Harvest Winning Alumina Refinery diproyeksikan baru beroperasi pada tahun awal 2016.
Cita Mineral Investindo (CITA) menargetkan pengoperasian smelter grade alumina refinery di Ketapang, Kalimantan Barat, akan meningkatkan kinerja keuangan tahun depan. Tahun 2016, pendapatan diperkirakan naik menjadi USD 107,76 juta dan laba bersih USD 24,8 juta. Sementara itu, target pendapatan perseroan tahun ini turun sekitar 81,2% menjadi USD 31,5 juta. Perseroan diperkirakan masih membukukan rugi bersih tahun ini berkisar USD 17 juta.
Citra Mineral Investindo (CITA) optimis dapat menyelesaikan pembangunan smelter grade alumina (SGA) pada awal tahun 2016. Proyek ini diperkirakan sudah mencapai progres kurang lebih sekitar 50% hingga Juni 2015. Proyek yang dimulai sejak tahun 2012 ini telah menghabiskan dana sekitar Rp 5 triliun dari total dana yang dianggarkan mencapai USD 1 miliar. Perseroan telah mendapatkan komitmen dari para pemegang saham untuk menyelesaikan smelter alumina ini di akhir tahun 2015, sehingga bisa mulai berproduksi di awal tahun 2016. Proses pembangunan pabrik pengolahan dan pemurnian (smelter) saat ini dikerjakan oleh entitas asosiasi CITA yakni PT Well Harvest Winning Alumina Refinery (WHW), yang merupakan perusahaan patungan dengan China Hongqiao Group Limited dari Tiongkok.
Bisi International (BISI) mengalokasikan capex atau belanja modal tahun 2015 sebesar Rp 63 miliar. Belanja modal tersebut lebih kecil dibandingkan tahun 2014 yang sebesar Rp 81 miliar, karena tahun ini Bisi tengah menahan diri dalam berekspansi. Capex tahun 2015
akan digunakan untuk menyelesaikan pembangunan pabrik pestisida di Mojokerto sebesar Rp 38 miliar dan Rp 25 miliar untuk pengembangan fasilitas pabrik. Pabrik seluas 2,8 ha itu akan memproduksi tiga jenis pestisida baru yakni pestisida granular, suspension concentrate (sc) dan block bait (umpan tikus). Kapasitas produksi tiga produk tersebut yakni granular sebanyak 15.000 ton per tahun, SC sebesar 950 ton per tahun, dan umpan tikus sebanyak 500 ton per tahun. Sedangkan fasilitas pabrik misalnya untuk penggunaan unit dryer yang tadinya menggunakan bahan bakar solar diubah menjadi bahan bakar bio massa yang biayanya Rp 7 miliar.
Bali Towerindo Sentra (BALI) memperoleh pinjaman dari Bank Sinarmas (BSIM) senilai Rp 315 miliar untuk modal kerja. Pinjaman tersebut merupakan penambahan fasilitas yang diperoleh perseroan. Pinjaman tersebut berjangka waktu 60 bulan sejak pencairan. Perseroan akan menggunakan dana pinjaman untuk membiayai pembangunan tower mikro selular (MPC) yang akan dibangun di seluruh Indonesia, khususnya di Jabodetabek.
Total Bangun Persada (TOTL) hingga akhir Mei 2015 telah merealisasikan 51% target kontrak barunya tahun 2015 sebesar Rp 3 triliun atau senilai Rp 1,53 triliun. Semua kontrak itu diperoleh dari klien berulang. Rincian kontrak baru TOTL berasal dari dua proyek gedung perkantoran, satu gedung sekolah, dan dua proyek apartemen. Proyek gedung sekolah tersebut adalah pembangunan gedung Binus Alam Sutera (Main Campus) Tahap II senilai Rp 99,5 miliar. Proyek apartemen diantaranya The Pakubuwono Spring dan Lavie all Suites Apartment. Sementara proyek perkantoran berasal dari pembangunan Gedung perkantoran GOP9-BSD senilai Rp 118,7 miliar dan pembangunan Primary Satelit Control Fasility (PSCF) dan Back up Satelite Control Facility (BSCF) untuk Bank Rakyat Indonesia (BBRI) senilai Rp 62,61 miliar.
Rapat Umum Pemegang Saham Tahunan (RUPST) Mitra Keluarga Karyasehat (MIKA) menyetujui untuk membagikan dividen tunai tahun buku 2014 sebesar Rp 200 per saham atau senilai Rp 291 miliar setara 54,5% laba bersih tahun 2014.
Mitra Keluarga (MIKA) akan segera mengoperasikan satu rumah sakit baru yang terletak di Kalideres, Jakarta. Pendirian rumah sakit tersebut merupakan bagian dari rencana 7 rumah sakit baru yang akan dibangun. Satu rumah sakit dianggarkan Rp 200 miliar. Dengan beroperasinya satu rumah sakit ini, akan menambah jumlah 11 rumah sakit menjadi 12 unit dengan jumlah kapasitas 70-100 tempat tidur. Pada akhir tahun, perseroan akan mengoperasikan 2.000 tempat tidur di 12 rumah sakit.
Mayora Indah (MYOR) menargetkan laba bersih tahun 2015 sebesar Rp 840 miliar atau tumbuh 64,9% YoY dibandingkan laba tahun 2014 yang sebesar Rp 412,35 miliar. Penjualan tahun 2015 ditargetkan mencapai Rp 15,5 triliun atau tumbuh 9,4% YoY dibandingkan penjualan tahun 2014 sebesar Rp 14,17 triliun. Laba usaha ditargetkan tumbuh 39,1% YoY menjadi Rp 1,55 triliun dari sebelumnya Rp 891,29 miliar.
Rapat umum pemegang saham tahunan (RUPST) Lion Metal Works (LION) menyetujui untuk membagikan dividen tahun buku 2014 senilai total Rp 20,81 miliar atau sebesar Rp 400 per saham. Dividen akan dibayarkan pada 8 Juli 2015 kepada pemegang saham yang telah terdaftar (recording date) pada 16 Juni 2015.
Lion Metal Works (LION) tahun ini menargetkan pertumbuhan penjualan sekitar 10%. Target penjualan tahun ini sedikit menurun dibandingkan dengan target tahun sebelumnya yakni sebesar 13%. Masih tingginya biaya produksi serta fluktuasi harga BBM menjadi penghambat bagi pertumbuhan penjualan. Pada pertengahan tahun ini, perseroan akan mendapatkan tambahan kapasitas produksi sebesar 4.000 ton untuk menunjang penjualan.
5 June 2015
5 June 2015
Rapat umum pemegang saham tahunan (RUPST) Lionmesh Prima (LMSH) menyetujui penggunaan laba bersih 2014 sebesar Rp 7,40 miliar untuk dividen sebesar Rp 960 juta atau setara Rp 100 per saham, sebesar Rp100 juta untuk dana cadangan, dan sisanya Rp 6,34 miliar sebagai laba ditahan. Pembayaran dividen pada 8 Juli 2015.
Goodyear Indonesia (GDYR) akan meningakatkan penjualan dari segmen purna jual guna menyiasati pelemahan penjualan otomotif di dalam negeri. Langkah tersebut merupakan bagian dari strategi mengatasi kelesuan pasar otomotif nasional yang hingga April tahun ini melemah 16%. GDYR merencanakan promo yang akan dikebut saat memasuki masa Lebaran nanti.
Tirta Mahakam Resources (TIRT) akan mengurangi volume ekspor ke Jepang dan mengalihkannya ke Eropa. Hal tersebut menyusul melemahnya mata uang yen. Ekspor ke Jepang akan diturunkan dari 90% pada tahun lalu menjadi 80%. Selain Eropa, perseroan juga terus meningkatkan pangsa pasar di India, Taiwan, Korea dan Hongkong. TIRT juga tengah membidik pasar Amerika yang permintaannya dan harga belinya cukup tinggi.
Sekar Laut (SKLT) menganggarkan dana Rp 40 miliar untuk memulai pembangunan pabrik baru di Mojosari, Mojokerto, Jawa Timur, pada tahun ini. Pabrik yang memproduksi saos tersebut berkapasitas 7.200 ton per tahun dan dijadwalkan beroperasi akhir 2016. Pabrik saos baru tersebut sudah mendesak karena utilitas pabrik saos di Sidoarjo saat ini sudah cukup tinggi. Dengan asumsi target pertumbuhan tahun ini sebesar 15%, maka produksi akan mencapai 5.250 ton hingga akhir tahun.
Rencana Debt to Equity Swap Jakarta Kyoei Steel (JKSW) belum dapat dilaksanakan karena belum terjadi kesepakatan dengan pihak investor mengenai pihak yang harus tanggung beban biaya atas terjadinya transaksi tersebut. Debt to Equity Swap direncanakan untuk mengkonversi utang perseroan kepada Abasca Financial Ltd. Singapore menjadi penyertaan modal. Hal itu dikarenakan perseroan secara finansial tidak mampu untuk memenuhi kewajiban utang tersebut dan perseroan telah mengalami akumulasi defisit ekuitas sebesar Rp 497,28 miliar, dimana total utang tersebut telah melampaui total aset sebesar Rp 302,95 miliar.
Tigaraksa Satria (TGKA) memperoleh pinjaman sebesar Rp 140 miliar dengan tingkat suku bunga sekitar 9,5% per tahun dari anak usahanya, yaitu PT Blue Gas Indonesia (BGI), dengan perseroan menguasai saham BGI 75%. Pinjaman ini akan digunakan untuk melakukan pembayaran atas sebagian utang bank jangka pendek tanpa harus mengganggu modal kerja perseroan.
Batavia Prosperindo Internasional (BPII) akan membeli sebanyak 215.811.700 saham atau setara 15,86% saham milik Batavia Prima Investama (BPV) pada Batavia Prosperindo Finance (BPFI) dan melakukan pinjaman perseroan sebesar-besarnya Rp 95 miliar atau ekuivalen dalam SGD 10 juta dari Malacca Trust Pte Ltd, pemegang saham utama perseroan. Harga pembelian 215.811.700 saham milik BPV pada BPFI adalah Rp 550 per lembar sehingga total nilai transaksi adalah sebesar Rp 118.696.435.000.
Bank Mandiri (BMRI) tengah menyiapkan kantor cabang Shanghai untuk memperoleh lisensi menggunakan renminbi dari otoritas perbankan China, antara lain dengan menyiapkan modal tambahan sekitar 100 juta yuan.
China Construction Bank diberitakan tengah mengincar akuisisi 40% saham Bank Windu Kentjana International (MCOR). Diberitakan bahwa Bank tersebut tengah mengincar 2 bank kelas menegah untuk dikonsolidasikan, salah satunya adalah MCOR.
Bank Tabungan Negara (BBTN) jalin kerjasama dengan Badan Penyelenggara Jaminan Sosial (BPJS) Ketenagakerjaan guna meningkatkan dana murah dan jumlah nasabah. Dengan demikian BBTN akan membuka pelayanan transaksi pembayaran iuran BPJS. Dengan kerjasama tersebut perseroan berharap dapat meningkatkan komposisi CASA dari 6% menjadi 8% sementara jumlah nasabah diharpkan dapat tumbuh sebesar 18% hingga akhir tahun 2015 ini. Rapat umum pemegang saham tahunan (RUPST) Jaya Real Property (JRPT) menyetujui dividen tahun buku 2014 sebesar Rp 17,50 per saham. Sebesar Rp 11 miliar (1,5%) dialokasikan untuk cadangan dan sisanya antara Rp 470,85 miliar (65,17%) – Rp 492,06 miliar (68,11%) dimasukan sebagai saldo laba ditahan.
Jaya Real Property (JRPT) membukukan marketing sales sebesar Rp489 miliar atau mencapai 22.2% dari target tahun 2015 ini yang sebesar Rp2.2 triliun. Sebagian besar marketing sales didapat dari proyek hunian tapak perumahan Bintaro Jaya serta peluncuran klaster baru di Serpong Jaya dan Graha Raya Bintaro. Perseroan akan meluncurkan klaster baru di Puri Jaya serta di Jaya Imperial Park Tangerang. Dikatakan bahwa saat ini perseroan juga berupaya melakukan penambahan lahan baru sekitar 40ha untuk area yang telah ada seperti di Bintaro, Serpong dan Pasar Kemis. Adapun landbank perseroan saat ini sekitar 1500ha.
Rapat Umum Pemegang Saham Tahunan (RUPST) Blue Bird (BIRD) membagikan dividen tahun buku 2014 sebesar Rp 330,8 miliar atau sebanyak 45% dari laba bersih tahun buku 2014 atau sekitar Rp 330,8 miliar setara Rp 42,83 per saham. Sebesar Rp 223,6 miliar telah dibagikan sebagai dividen interim pada Agustus 2014 dan sekitar Rp 107,2 miliar akan dibagikan sebagai dividen tunai.
Blue Bird (BIRD) berencana untuk lebih agresif dalam melakukan ekspansi pada semester II 2015 selama kondisi dan situasi ekonomi semester II lebih baik dibandingkan semester I 2015. Blue Bird berencana melakukan peremajaan dan penambahan armada baru. Pada Desember 2014 perseroan telah memperoleh izin untuk menambah 7.500 armada baru. Namun hingga kuartal I 2015, perseroan baru menambah armada sebanyak 1.000 armada baru, sehingga hingga akhir Maret 2015 perseroan memiliki sekitar 33.000 armada. Perseroan menyiapkan belanja modal tahun 2015 sebesar Rp 1,5 triliun - Rp 2 triliun. Sebesar 50% dari total belanja modal pada tahun 2015 akan digunakan untuk menambah armada dan melakukan peremajaan armada baru, sebesar 15%-20% untuk pembelian lahan dan sekitar 30%-35% untuk rencana ekspansi perseroan lainnya.
Garuda Indonesia (GIAA) melalui perusahaan penerbit Garuda Indonesia Global Sukuk Limited telah melakukan penerbitan sukuk pada 3 Juni 2015 sebesar USD 500 juta dengan harga penerbitan sebesar 99,256% dari jumlah total penerbitan sukuk, dengan tingkat imbal hasil sebesar 5,95% per annum. Jatuh tempo pada 3 Juni 2020. Anabatic Technologies mengincar dana IPO sebesar Rp400-450 miliar dengan melepas sebanyak 6942.85 juta lembar atau sebesar 30% sahamnya. Dengan target dana tersebut kisaran harga IPO menjadi sekitar Rp622-700/saham. Rencananya perseroan akan melakukan roadshow ke Singapura, Hong Kong dan Malaysia.
5 June 2015
COMMODITIES
DUAL LISTING
Description Price (USD) Change Description Price (USD) Price (IDR) Change
(IDR)
Crude Oil (US$)/Barrel 57,93 -0,07 TLKM (US) 42 14.008 -322 Natural Gas (US$)/mmBtu 2,63 0,00 ANTM (GR) 0,04 609 -30
Gold (US$)/Ounce 1177,40 0,61
Nickel (US$)/MT 12950,00 -50,00
Tin (US$)/MT 15450,00 -150,00
Coal (NEWC) (US$)/MT* 58,05 -4,35
Coal (RB) (US$)/MT* 61,70 -1,66
CPO (ROTH) (US$)/MT 710,00 10,00
CPO (MYR)/MT 2269,50 -23,50
Rubber (MYR/Kg) 695,00 3,00
Pulp (BHKP) (US$)/per ton 786,92 0,50
*weekly
GLOBAL INDICES VALUATION
Change PER (X) PBV (X)
Country Indices Price
%Day %YTD 2015E 2016F 2015E 2016F
Market Cap (USD Bn)
USA DOW JONES INDUS. 17905,58 -0,94 0,46 15,96 14,67 3,03 2,85 5.537,3 USA NASDAQ COMPOSITE 5059,13 -0,79 6,82 22,35 19,20 3,63 3,29 8.096,3 ENGLAND FTSE 100 INDEX 6859,24 -1,31 4,46 16,40 14,59 1,90 1,82 1.682,7 CHINA SHANGHAI SE A SH 5180,26 0,76 52,84 19,66 17,29 2,36 2,14 6.297,8 CHINA SHENZHEN SE A SH 3164,40 -0,58 114,03 44,68 35,42 5,56 4,87 4.671,0 HONG KONG HANG SENG INDEX 27551,89 -0,38 16,72 13,02 11,72 1,40 1,30 2.170,3 INDONESIA JAKARTA COMPOSITE 5095,82 -0,68 -2,51 15,99 13,49 2,60 2,30 365,1 JAPAN NIKKEI 225 20488,19 0,07 17,41 19,49 17,56 1,79 1,67 3.083,6 MALAYSIA KLCI 1741,48 -0,44 -1,12 16,32 14,96 1,88 1,77 272,3 SINGAPORE STRAITS TIMES INDEX 3345,00 -0,14 -0,60 13,89 12,72 1,26 1,19 406,5
FOREIGN EXCHANGE
FOREIGN EXCHANGE
Description Rate (IDR) Change Description Rate (USD) Change
USD/IDR 13.280,88 50,88 1000 IDR/ USD 0,08 -0,0003
EUR/IDR 14.864,89 -192,89 EUR / USD 1,12 -0,0045
JPY/IDR 106,74 -0,32 JPY / USD 0,01 0,0000
SGD/IDR 9.847,10 -35,85 SGD / USD 0,74 -0,0007
AUD/IDR 10.200,05 -93,39 AUD / USD 0,77 -0,0008
GBP/IDR 20.396,51 -49,38 GBP / USD 1,54 -0,0006
CNY/IDR 2.141,90 0,00 CNY / USD 0,16 -0,0001
MYR/IDR 3.591,13 1,94 MYR / USD 0,27 -0,0010
KRW/IDR 11,92 -0,05 100 KRW / USD 0,09 -0,0007
CENTRAL BANK RATE
INTERBANK LENDING RATE
Description Country Rate (%) Description Country Rate (%)
FED Rate (%) US 0.25 JIBOR (IDR) Indonesia 6.51
BI Rate (%) Indonesia 7.50 LIBOR (GBP) England 0.51
ECB Rate (%) Euro 0.05 SIBOR (USD) Singapore 0.17
BOJ Rate (%) Japan 0.10 D TIBOR (YEN) Japan 0.13
BOE Rate (%) England 0.50 Z TIBOR (YEN) Japan 0.13
5 June 2015
INDONESIAN ECONOMIC INDICATORS
SBI
Description May’15 Apr’15 Description Rate (%)
Inflation YTD % 0.42 -0.08 SBI (9M) 6,66058
Inflation YOY % 7.15 6.79 SBIS (9M) 6,66058
Inflation MOM % 0.50 0.36
Foreign Reserve (USD) 110.87 Bn 110.87 Bn
GDP (IDR Bn) 2,724,691.70 2,724,691.70
BUSINESS & ECONOMIC CALENDAR
Date Agenda Expectation
05 Jun Indonesia Foreign Reserves -- 05 Jun Indonesia Net Foreign Assets --
05 Jun US Unemployment Rate Tetap 5.4% 05 Jun US Underemployment Rate --
06 Jun US Consumer Credit Turun menjadi $16.45 Bn dari $20.52 Bn 09 Jun US Wholesale Inventories MoM Tetap 0.1%
09 Jun US Wholesale Trade Sales MoM --
11 Jun US Monthly Budget Statement Sekitar -$100.5 Bn
11 Jun US Retail Sales Advance MoM Naik menjadi 0.9% dari 0.0% Ket: (*) US Time (^) Tentative
LEADING MOVERS
LAGGING MOVERS
Stock Price Change (%) Index pt Stock Price Change (%) Index pt
MEGA IJ 2150 7.50 1.09 UNVR IJ 42650 -2.18 -7.65 BBCA IJ 13625 0.18 0.64 TLKM IJ 2825 -1.74 -5.32 AMRT IJ 570 2.70 0.61 BBNI IJ 6200 -2.75 -3.41 SMRA IJ 1820 2.25 0.61 BBRI IJ 11125 -1.11 -3.22 BIRD IJ 8375 2.76 0.59 PGAS IJ 4255 -2.52 -2.81 UNTR IJ 21700 0.70 0.59 GGRM IJ 45000 -2.17 -2.03 EXCL IJ 4425 1.14 0.45 ADRO IJ 890 -3.78 -1.18 AKRA IJ 5550 1.83 0.42 ASII IJ 7025 -0.35 -1.07 BYAN IJ 7950 1.27 0.35 AALI IJ 25050 -2.34 -1.00 PJAA IJ 2355 9.53 0.35 BWPT IJ 381 -6.62 -0.90
UPCOMING IPO'S
Company Business IPO Price
(IDR)
Issued
Shares (Mn) Offering Date Listing Underwriter
Mega Manunggal Property
Property & Real Estate
500-600 1,714.28 04-08 Jun 2015 12 Jun 2015 Indo Premier Securities Merdeka Copper Gold Mining & Energy 1800-2100 874.36 02-10 Jun 2015 12 Jun 2015 Indo Premier Securities,
5 June 2015
5 June 2015
DIVIDEND
Stock DPS (IDR) Status CUM Date EX Date Recording Payment
GDYR 300.00 Cash Dividend
04 Jun-15 05 Jun-15 09 Jun-15 26 Jun-15 LPGI 180.00 Cash Dividend
04 Jun-15 05 Jun-15 09 Jun-15 26 Jun-15 MLPT 5.71 Cash Dividend
04 Jun-15 05 Jun-15 09 Jun-15 29 Jun-15 ROTI 5.53 Cash Dividend
05 Jun-15 08 Jun-15 10 Jun-15 01 Jul-15 MFMI 1.80 Cash Dividend
05 Jun-15 08 Jun-15 10 Jun-15 01 Jul-15 MPPA 291.80 Cash Dividend
05 Jun-15 08 Jun-15 10 Jun-15 01 Jul-15 BBKP 23.91 Cash Dividend 05 Jun-15 08 Jun-15 10 Jun-15 01 Jul-15 ARNA 12.00 Cash Dividend 05 Jun-15 08 Jun-15 10 Jun-15 01 Jul-15 MDLN 12.00 Cash Dividend
08 Jun-15 09 Jun-15 11 Jun-15 03 Jul-15 BISI 21.00 Cash Dividend 08 Jun-15 09 Jun-15 11 Jun-15 26 Jun-15 MLPL 9.40 Cash Dividend 08 Jun-15 09 Jun-15 11 Jun-15 03 Jul-15 RALS 27.00 Cash Dividend 08 Jun-15 09 Jun-15 11 Jun-15 03 Jul-15 TIFA 10.00 Cash Dividend 08 Jun-15 09 Jun-15 11 Jun-15 03 Jul-15 JTPE 10.00 Cash Dividend
10 Jun-15 11 Jun-15 15 Jun-15 03 Jul-15 DVLA 40.00 Cash Dividend
10 Jun-15 11 Jun-15 15 Jun-15 03 Jul-15 MTDL 35 : 1 Stock Dividend
29 Jun-15 30 Jun-15 02 Jul-15 22 Jul-15 KIJA TBA Stock Dividend
15 Jul-15 16 Jul-15 24 Jul-15 07 Aug-15
CORPORATE ACTIONS
Stock Action Ratio EXC. Price (IDR) CUM Date EX Date Trading Period
INPP Rights Issue 100:337 325.00 TBA TBA TBA
AHAP Rights Issue 25:17 150.00 12 Jun-15 13 Jun-15
18 Jun - 24 Jun’15
TOTO Rights Issue 24:1 3600.00 17 Jun-15 18 Jun-15
14 Jun - 01 Jul’15
WSKT Rights Issue 100:32.38 - 41.1 1300-1650 17 Jun-15 18 Jun-15
24 Jun - 01 Jul’15
AGRO Rights Issue 4:3 100.00 19 Jun-15 25 Jun-15
02 Jul - 08 Jul’15
CENT Rights Issue TBA 100-190 19 Jun-15 22 Jun-15
26 Jun - 03 Jul’15
ADHI Rights Issue 100000:76190 2000-2700 26 Jun-15 29 Jun-15
03 Jul - 09 Jul’15
BIPP Rights Issue 100:54 140.00 02 Jul-15 03 Jul-15 09 Jul – 22 Jul’15 HDFA Rights Issue 100000:99111 190-245 06 Jul-15 07 Jul-15 13 Jul – 23 Jul’15 BAEK Tender Offer -- 10000.00 -- -- 05 Jun - 04 Jul’15
DLTA Stock split 1:50 -- -- TBA TBA
ITMA Stock split 1:20 -- -- TBA TBA
GENERAL MEETING
Emiten AGM/EGM Date Agenda
PADI RUPST/LB 05-Jun-15
INTA RUPST/LB 05-Jun-15
BUDI RUPST/LB 05-Jun-15
ELTY RUPST 05-Jun-15
AMFG RUPST/LB 05-Jun-15
ALKA RUPST 05-Jun-15
BMSR RUPST/LB 05-Jun-15
BBLD RUPST/LB 05-Jun-15
IMPC RUPST/LB 05-Jun-15
MBAP RUPST/LB 05-Jun-15
PJAA RUPST 08-Jun-15
STAR RUPST/LB 08-Jun-15
MTDL RUPST/LB 08-Jun-15
JECC RUPST/LB 08-Jun-15
PSAB RUPST/LB 08-Jun-15
ICON RUPST/LB 08-Jun-15
CTBN RUPST/LB 08-Jun-15
TPIA RUPST 08-Jun-15
ARTA RUPST/LB 08-Jun-15
5 June 2015
5 June 2015
MEDC
TRADING BUY
S1 2685 R1 2820 Trend Grafik Major Down Minor Down
S2 2550 R2 2955 Closing
Price 2750
Ulasan
• MACD line dan signal line indikasi positif
• Stochastics fast line & slow indikasi positif
• Candle chart indikasi sinyal positif
• RSI berada dalam area oversold
•Harga berada dalam area lower band Prediksi •Trading range Rp 2685-Rp 2820
•Entry Rp 2750, take Profit Rp 2820
Indikator Posisi Sinyal
Stochastics 10.65 Positif
MACD 10.07 Positif
True Strength Index (TSI) -53.62 Positif Bollinger Band (Mid) 2978 Negatif
MA5 2720 Positif 2,600 2,800 3,000 3,200 3,400 3,600 3,800
November December 2015 February March April May Jun
MEDC Downward Sloping Channel
2,793.75 2,750 2,750 2,750 2,720 2,581.18 2,581.18 2,920 2,978 3,136.13 3,160.63 3,160.63 3,175 10.0 20.0 30.0 40.0 50.0 60.0 70.0 80.0 90.0
MEDC - Stochastic %D(6,3,3) = 17.01, Stochastic %K = 27.06, Overbought Level = 80.00, Oversold Level = 20.00
20 17.0106 17.0106 27.0591 27.0591 80 -60.0 -40.0 -20.0 0.0 20.0 40.0 60.0 80.0 0.0
MEDC - MACD (5,3) = 21.63, Signal() = 36.47
21.6282 36.4716 -80.0 -60.0 -40.0 -20.0 0.0 20.0 40.0 60.0 MEDC - TSI(3,5,3) = -53.62 -53.617 -64.0051 0.00000 -100.0 -80.0 -60.0 -40.0 -20.0 0.0
MEDC - William's % R(14) = -73.91, Volume() = 678,200.00
-73.913 678,200
Created with AmiBroker - advanced charting and technical analysis software. http://www.amibroker.com
SMRA
TRADING BUY
S1 1795 R1 1850 Trend Grafik Major Up Minor Up
S2 1745 R2 1900 Closing
Price 1820
Ulasan
• MACD line dan signal line indikasi negatif
• Stochastics fast line & slow indikasi positif
• Candle chart indikasi potensi rebound
• RSI berada dalam area oversold
•Harga berada dalam area lower band Prediksi •Trading range Rp 1795-Rp 1850
•Entry Rp 1820, take Profit Rp 1850
Indikator Posisi Sinyal
Stochastics 53.59 Positif
MACD -14.09 Negatif
True Strength Index (TSI) -35.38 Positif Bollinger Band (Mid) 1880 Negatif
MA5 1872 Negatif 1,100 1,200 1,300 1,400 1,500 1,600 1,700 1,800 1,900 2,000
November December 2015 February March April May Jun
SMRA Wedge 1,879.75 1,872 1,870 1,870 1,820 1,820 1,820 1,900 1,905.63 1,987.5 ,98 5 10.0 20.0 30.0 40.0 50.0 60.0 70.0 80.0 90.0 100.0 SMRA - Stochastic %D(6,3,3) = 26.49, Stochastic %K = 10.46, Overbought Level = 80.00, Oversold Level = 20.00
20 10.4556 10.4556 26.489 26.489 80 -40.0 -30.0 -20.0 -10.0 0.0 10.0 20.0 30.0 0.0 SMRA - MACD (5,3) = 24.21, Signal() = 20.27
20.2679 24.2143 -80.0 -60.0 -40.0 -20.0 0.0 20.0 40.0 60.0 80.0 100.0 SMRA - TSI(3,5,3) = -35.38 -23.1015 -35.3775 0.00000 -100.0 -80.0 -60.0 -40.0 -20.0 0.0 SMRA - William's % R(14) = -80.00, Volume() = 29,913,700.00
-80 29,913,700
5 June 2015
5 June 2015
BHIT
TRADING BUY
S1 210 R1 230 Trend Grafik Major Down Minor Down
S2 195 R2 245
Closing
Price 220
Ulasan
• MACD line dan signal line indikasi positif
• Stochastics fast line & slow indikasi positif
• Candle chart indikasi sinyal positif
• RSI berada dalam area oversold
•Harga berada dalam area lower band Prediksi •Trading range Rp 210-Rp 230
•Entry Rp 220, take Profit Rp 230
Indikator Posisi Sinyal
Stochastics 11.41 Positif
MACD -6.08 Positif
True Strength Index (TSI) -63.38 Positif Bollinger Band (Mid) 249 Negatif
MA5 218.2 Positif 200.0 220.0 240.0 260.0 280.0 300.0 320.0 340.0 360.0
November December 2015 February March April May Jun
BHIT Downward Sloping Channel
220 220 220 218.2 200 194 194 231.375 249.25 251 251 279 294.67 0.0 20.0 40.0 60.0 80.0 100.0
BHIT - Stochastic %D(6,3,3) = 18.75, Stochastic %K = 28.67, Overbought Level = 80.00, Oversold Level = 20.00
20 18.7523 18.7523 28.6706 28.6706 80 -8.0 -6.0 -4.0 -2.0 0.0 2.0 4.0 6.0 8.0 0.0
BHIT - MACD (5,3) = 3.61, Signal() = 5.04
3.61372 5.03776 -100.0 -80.0 -60.0 -40.0 -20.0 0.0 20.0 40.0 60.0 80.0 100.0 BHIT - TSI(3,5,3) = -63.38 -63.3785 -73.224 0.00000 -100.0 -80.0 -60.0 -40.0 -20.0 0.0
BHIT - William's % R(14) = -69.70, Volume() = 30,155,300.00
-69.697 30,155,300
Created with AmiBroker - advanced charting and technical analysis software. http://www.amibroker.com
PADI
TRADING BUY
S1 540 R1 580 Trend Grafik Major Down Minor Down
S2 520 R2 600
Closing
Price 560
Ulasan
• MACD line dan signal line indikasi positif
• Stochastics fast line & slow indikasi positif
• Candle chart indikasi sinyal positif
• RSI berada dalam area oversold
•Harga berada dalam area lower band
Prediksi •Trading range Rp 540-Rp 580
•Entry Rp 560, take Profit Rp 580
Indikator Posisi Sinyal
Stochastics 13.44 Positif
MACD -10.48 Positif
True Strength Index (TSI) -48.65 Positif Bollinger Band (Mid) 607 Negatif
MA5 544 Positif 480.0 540.0 600.0 660.0 720.0 780.0 840.0
November December 2015 February March April May Jun
PADI 560 560 560 544 500 483.846 483.846 566.25 606.5 634.496 650 660 660 0.0 10.0 20.0 30.0 40.0 50.0 60.0 70.0 80.0 90.0
PADI - Stochastic %D(6,3,3) = 23.32, Stochastic %K = 37.84, Overbought Level = 80.00, Oversold Level = 20.00
23.3189 23.3189 20 37.8355 37.8355 80 -12.0 -6.0 0.0 6.0 12.0 18.0 0.0
PADI - MACD (5,3) = 3.92, Signal() = 8.10
3.92491 8.10286 -80.0 -60.0 -40.0 -20.0 0.0 20.0 40.0 60.0 80.0 PADI - TSI(3,5,3) = -48.65 -48.6536 -62.6324 0.00000 -100.0 -90.0 -80.0 -70.0 -60.0 -50.0 -40.0 -30.0 -20.0 -10.0 0.0
PADI - William's % R(14) = -60.00, Volume() = 20,389,300.00
-60 20,389,300
5 June 2015
5 June 2015
MAYA
TRADING BUY
S1 1690 R1 1790 Trend Grafik Major Down Minor Up
S2 1630 R2 1850 Closing
Price 1730
Ulasan
• MACD line dan signal line indikasi positif
• Stochastics fast line & slow indikasi positif
• Candle chart indikasi sinyal positif
• RSI berada dalam area overbought
• Harga berada dalam area upper band
Prediksi •Trading range Rp 1690-Rp 1790
•Entry Rp 1730, take Profit Rp 1790
Indikator Posisi Sinyal
Stochastics 81.58 Positif
MACD 24.77 Positif
True Strength Index (TSI) 62.91 Positif Bollinger Band (Mid) 1560 Positif
MA5 1647 Positif 1,200 1,400 1,600 1,800 2,000 2,200 2,400
November December 2015 February March April May Jun
MAYA Broadening Wedge
1,609.38 1,600 1,560 1,525 1,450 1,412.5 1,412.5 1,625 1,625 1,647 1,730 1,730 1,730 0.0 20.0 40.0 60.0 80.0 100.0
MAYA - Stochastic %D(6,3,3) = 84.49, Stochastic %K = 91.62, Overbought Level = 80.00, Oversold Level = 20.00
84.4894 80 20 84.4894 91.6239 91.6239 -60.0 -40.0 -20.0 0.0 20.0 40.0 60.0 80.0 100.0 120.0 0.0
MAYA - MACD (5,3) = -28.48, Signal() = -23.28
-28.4811 -23.2834 -80.0 -60.0 -40.0 -20.0 0.0 20.0 40.0 60.0 80.0 100.0 MAYA - TSI(3,5,3) = 62.91 56.5769 0.00000 62.9087 -100.0 -80.0 -60.0 -40.0 -20.0 0.0
MAYA - William's % R(14) = 0.00, Volume() = 540,500.00 0.00000
540,500
Created with AmiBroker - advanced charting and technical analysis software. http://www.amibroker.com
ENRG
TRADING BUY
S1 60 R1 75 Trend Grafik Major Down Minor Down
S2 50 R2 85
Closing
Price 68
Ulasan
• MACD line dan signal line indikasi negatif
• Stochastics fast line & slow indikasi positif
• Candle chart indikasi potensi rebound
• RSI berada dalam area oversold
• Harga berada dalam area lower band
Prediksi •Trading range Rp 60-Rp 75
•Entry Rp 68, take Profit Rp 75
Indikator Posisi Sinyal
Stochastics 7.96 Positif
MACD -1.54 Negatif
True Strength Index (TSI) -54.99 Positif Bollinger Band (Mid) 75 Negatif
MA5 68 Negatif 50.0 60.0 70.0 80.0 90.0 100.0 110.0 120.0
November December 2015 February March April May Jun
ENRG Broadening Wedge
70.625 68 68 68 68 50.2857 50.2857 75 75.45 78 86.157 98.5 98.5 0.0 10.0 20.0 30.0 40.0 50.0 60.0 70.0 80.0 90.0
ENRG - Stochastic %D(6,3,3) = 11.37, Stochastic %K = 20.79, Overbought Level = 80.00, Oversold Level = 20.00
20 11.3743 11.3743 20.7895 20.7895 80 -2.40 -1.80 -1.20 -0.60 0.00 0.60 1.20 1.80 0.00
ENRG - MACD (5,3) = 1.04, Signal() = 1.33
1.04268 1.33101 -80.0 -40.0 0.0 40.0 80.0 ENRG - TSI(3,5,3) = -54.99 -54.9935 -61.1768 0.00000 -100.0 -80.0 -60.0 -40.0 -20.0 0.0
ENRG - William's % R(14) = -60.87, Volume() = 315,326,112.00
-60.8696 315,326,11
5 June 2015
5 June 2015
THESE RECOMMENDATIONS ARE BASED ON TECHNICAL AND ONLY INTENDED FOR ONE DAY TRADING
Price Support Resistance Indicators 1 Month
Ticker Rec
04-06-15 Entry Exit S2 S1 R1 R2 MACD Stoc* MA5* High Low
Agriculture
AALI Trading Buy 25050 25050 25650 23300 24475 25650 26825 Positif Positif Negatif 27525 19500 LSIP Trading Buy 1715 1715 1755 1635 1695 1755 1815 Positif Positif Negatif 1790 1370 SGRO Trading Buy 1795 1795 1820 1730 1775 1820 1865 Positif Positif Negatif 1930 1700
Mining
BUMI Trading Sell 77 77 75 71 75 79 83 Negatif Negatif Negatif 111 67 PTBA Trading Sell 9625 9625 9525 9325 9525 9725 9925 Negatif Positif Negatif 10925 9100 ADRO Trading Sell 890 890 880 845 880 915 950 Negatif Negatif Negatif 985 835 MEDC Trading Buy 2750 2750 2820 2550 2685 2820 2955 Positif Positif Positif 3200 2600 INCO Trading Sell 3085 3085 3050 2945 3050 3155 3260 Negatif Negatif Negatif 3545 2605 ANTM Trading Sell 755 755 740 740 750 760 770 Negatif Negatif Negatif 885 755 TINS Trading Sell 835 835 815 815 830 845 860 Negatif Negatif Negatif 940 770
Basic Industry and Chemicals
SMGR Trading Sell 13250 13250 13075 13075 13200 13325 13450 Negatif Negatif Negatif 13850 12400 INTP Trading Sell 21700 21700 21375 21375 21600 21825 22050 Negatif Negatif Negatif 23700 20700 SMCB Trading Sell 1560 1560 1545 1510 1545 1580 1615 Negatif Negatif Negatif 1685 1495
Miscellaneous Industry
ASII Trading Sell 7025 7025 6925 6925 7000 7075 7150 Negatif Negatif Negatif 8000 6700 GJTL Trading Sell 1035 1035 1025 995 1025 1055 1085 Negatif Negatif Negatif 1290 1000
Consumer Goods Industry
INDF Trading Buy 6975 6975 7225 6775 6925 7075 7225 Positif Positif Negatif 7450 6475 GGRM Trading Sell 45000 45000 44575 43275 44575 45875 47175 Negatif Negatif Negatif 54550 44750 UNVR Trading Buy 42650 42650 43275 41425 42350 43275 44200 Positif Positif Negatif 46000 38275 KLBF Trading Sell 1765 1765 1740 1740 1760 1780 1800 Negatif Negatif Negatif 1915 1730
Property, Real Estate and Building Construction
BSDE Trading Sell 1880 1880 1835 1835 1870 1905 1940 Negatif Negatif Negatif 2150 1780 PTPP Trading Buy 3980 3980 4010 3880 3945 4010 4075 Positif Positif Negatif 4215 3740 WIKA Trading Buy 3125 3125 3170 3040 3105 3170 3235 Positif Positif Positif 3610 2835 ADHI Trading Buy 2440 2440 2465 2385 2425 2465 2505 Positif Positif Negatif 3165 2415 WSKT Trading Buy 1685 1685 1730 1640 1670 1700 1730 Positif Positif Negatif 1815 1505
Infrastructure, Utilities and Transportation
PGAS Trading Sell 4255 4255 4220 4115 4220 4325 4430 Negatif Negatif Negatif 4765 3855 JSMR Trading Sell 6475 6475 6300 6300 6425 6550 6675 Negatif Negatif Negatif 7025 5950 ISAT Trading Sell 3610 3610 3590 3525 3590 3655 3720 Negatif Negatif Negatif 4150 3610 TLKM Trading Sell 2825 2825 2810 2770 2810 2850 2890 Negatif Negatif Negatif 2895 2595
Finance
BMRI Trading Sell 10525 10525 10225 10225 10425 10625 10825 Negatif Negatif Negatif 12150 10350 BBRI Trading Sell 11125 11125 10775 10775 11025 11275 11525 Negatif Negatif Negatif 13200 11250 BBNI Trading Sell 6200 6200 6000 5900 6125 6350 6575 Negatif Negatif Negatif 7225 6250 BBCA Trading Buy 13625 13625 13750 13250 13500 13750 14000 Positif Positif Negatif 15000 12900 BBTN Trading Sell 1125 1125 1115 1085 1115 1145 1175 Negatif Negatif Negatif 1245 1080
Trade, Services and Investment
UNTR Trading Buy 21700 21700 21975 20975 21475 21975 22475 Positif Positif Positif 24000 20300 MPPA Trading Sell 3645 3645 3595 3470 3595 3720 3845 Negatif Negatif Negatif 4120 3620