• Tidak ada hasil yang ditemukan

ANALISIS PENERAPAN ELECTRONIC DATA PROCESSING SYSTEM TERHADAP STRUKTUR PENGENDALIAN INTERN PERSEDIAAN PADA PT. USAHA CENTRAL JAYA MAKASSAR

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2021

Membagikan "ANALISIS PENERAPAN ELECTRONIC DATA PROCESSING SYSTEM TERHADAP STRUKTUR PENGENDALIAN INTERN PERSEDIAAN PADA PT. USAHA CENTRAL JAYA MAKASSAR"

Copied!
81
0
0

Teks penuh

(1)

i

SITTIANI

105730407313

FAKULTAS EKONOMI DAN BISNIS

UNIVERSITAS MUHAMMADIYAH MAKASSAR

MAKASSAR

(2)

CENTRAL JAYA MAKASSAR

SITTIANI 105730407313

FAKULTAS EKONOMI DAN BISNIS UNIVERSITAS MUHAMMADIYAH MAKASSAR

MAKASSAR 2017

(3)

ii NAMA : SITTIANI

STAMBUK : 10573 0407313 PRODI : Akuntansi

FAKULTAS : Ekonomi Dan Bisnis

Perguruan Tinggi : Universitas Muhammadiyah Makassar

Makassar, 19 Juli 2017 Menyetujui,

Pembimbing I Pembimbing II

Drs. Ikram Idrus,MS Muchriana Muchran,SE.,M.Si.Ak.CA

NBM : 002 2612 2901 NIDN : 0930098801

Mengetahui,

Dekan Fakultas Ekonomi Ketua Jurusan Universitas Muhammadiyah Makassar Akuntansi

Ismail Rasulong SE,MM Ismail Badollahi, SE, M.Si,.Ak.CA

(4)

iii

oleh panitia Ujian Skripsi Fakultas Ekonomi dan Bisnis dengan Surat Keputusan

Rektor Universitas Muhammadiyah Makassar Nomor : Tahun 1439 H/ 2017 M dan

Telah Dipertahankan di depan Penguji pada Hari Sabtu, 14 Oktober 2017 M.

Sebagai Salah Satu Syarat Untuk Memperoleh Gelar Sarjana Ekonomi pada Jurusan

Akuntansi Fakultas Ekonomi dan Bisnis Universitas Muhammadiyah Makassar.

24 Muharram 1439 H Makassar,

---14 Oktober 2017 M

Panitia Ujian:

1. Pengawas Umum : Dr. H.Abd.Rahman Rahim,SE.,MM

(Rektor Unismuh Makassar) (…………...) 2. Ketua : Ismail Rasulong,SE.,MM

(Dekan Fakultas Ekonomi) (…………...) 3. Sekretaris : Drs. H. Sultan Sarda,MM

(Wakil Dekan I Fakultas Ekonomi) (…………...)

4. Penguji:

a. Dr.Andi Rustam, SE.,MM.AK.CA ( ... )

b. Muryani Arsal, SE., MM. Ak. CA., Ph.D (... )

c. Samsul Rizal, SE.,MM. ( ... )

(5)
(6)

ii Nama Mahasiswa : Sittiani

No. Stambuk /Nim : 105730407313

Fakultas /Jurusan : Ekonomidan Bisnis/Akuntansi

Perguruan Tinggi : Universitas Muhammadiyah Makassar

Judul Penelitian : Analisis Penerapan Electronic Data Processing System Terhadap Struktur Pengendalian Intern Persediaan Pada PT. Usaha Central Jaya Makassar.

Menyatakan bahwa skripsi ini telah diperiksa dan diujikan didepan dosen penguji, skripsi strata satu (SI) pada hari Sabtu tanggal 14 Oktober 2017, pada program studi Akuntansi fakulitas Ekonomi Dan Bisnis Universitas Muhammadiyah Makassar. Menyetujui, Pembimbing I Dr. Ikram Idrus,MS NBM:002 2612 2901 Pembimbing II Muchriana Muchran,SE.,M.Si.Ak.CA NIDN:0930098801 Mengetahui, DekanFakultasEkonomi UniversitasMuhammadiyah Makassar

Ismail Rasulong, SE.,MM NBM. 903078

KetuaJurusan Akuntansi

Ismail Badollahi., SE, M.Si, Ak.CA NBM. 1073428

(7)
(8)

iii

Puji syukur penulis panjatkan kehadirat Tuhan Yang Maha Esa karena atas limpahan rahmat dan hidayah-Nya, maka skripsi atau tugas akhir ini dapat diselesaikan.

Banyak kendala yang dihadapi oleh penulis dalam rangka penyusunan skripsi akhir ini, yang hanya berkat bantuan dari berbagai pihak, terutama kedua orang tua yang tidak henti-hentinya berkorban dan memberikan dorongan serta doa restu sejak penulis dilahirkan hingga menamatkan pendidikan pada Universitas Muhammadiyah Makassar.

Penulis pada kesempatan yang berbahagia ini dengan tulus menghanturkan terima kasih serta penghargaan setinggi-tingginya kepada :

1. Ayahanda Bapak Rektor Universitas Muhammadiyah Makassar Dr. H. Abd. Rahman Rahim SE, MM.

2. Bapak Dekan Fakultas Ekonomi Universitas Muhammadiyah Makassar Ismail Rasulong, SE. MM

3. Ayahanda Ketua Jurusan Akuntansi Fakultas Ekonomi Ismail Badolahi SE.,M.Si.,Ak.CA

4. Ucapan terima kasih kepada Pembimbing I Ibu Muchriana muchran SE.,M.Si.,Ak.CA dan Pembimbing II Bapak Ikram Idrus,MS yang telah memberikan sedikit waktunya guna untuk membimbing penulis.

(9)

iv

6. Tak lupa pula penulis ucapkan terima kasih kepada Ibu Dewi Rosalina Chandra selaku pimpinan PT. Usaha Central Jaya Makassar beserta seluruh karyawannya yang telah memberikan banyak bantuan selama penulis melakukan penelitian di PT. Usaha Central Jaya Makassar. 7. Sahabat-sahabat yang tidak sempat saya sebutkan namanya satu persatu

yang membantu dalam proses belajar sampai penyelesaian skripsi ini. 8. Akhir kata ucapan terima kasih kepada kedua orang tua dan Saudaraku

yang selama ini telah memberikan segala bentuk bantuan baik yang bersifat moril maupun materil. Dan berkat dorongan Doa yang tidak ada henti-hentinya mereka panjatkan kepada Allah SWT sehingga penulis mampu menyelesaikan skripsi ini dengan begitu sangat sederhana. Semoga skripsi ini dapat memberikan manfaat keda setiap pembaca, dan diharapkan kritik dan saran dari kesempurnaan skripsi ini.

Makassar, 14 Oktober 2017

(10)

vi

LEMBAR PERSETUJUAN ... ii

LEMBAR PENGESAHAN ... iii

KATA PENGANTAR ... iv

ABSTRAK ... vi

DAFTAR ISI ... vii

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang ... 1

B. Masalah Pokok ... 3

C. Tujuan dan Kegunaan Penelitian ... 3

D. Manfaat ... 4

BAB II TINJAUN PUSTAKA A. Pengendalian Intern Dalam System EDP ... 5

1.Pengertian Electronic Data Processing System (EDP) ... 5

2. Manfaat penggunaan komputer ... 7

3. Siklus Pengolahan Data Elektronik ... 9

4. Pengawasan Intern Dalam Electronic Data Processing ... 11

B. Prosedur Penjualan dan Pembelian ... 15

1. Prosedur penjualan ... 15

2. Prosedur pembelian ... 19

C. Pengertian Persediaan ... 20

D. Struktur Internal Control Persediaan ... 23

E. Penelitian Terdahulu ... 29

F. Kerangka Pikir ... 34

(11)

vii

D. Definisi Operasional ... 37

E. Metode Analisis Data ... 37

BAB IV GAMBARAN UMUM PERUSAHAAN A. Sejarah berdirinya PT. Usaha Central Jaya ... 38

B. Struktur Organisasi dan Pembagian Tugas ... 40

C. Tugas dan Fungsi ... 41

BAB V HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN A. Hasil Penelitian ... 46

1. Pemrosesan Transaksi dengan menggunakan System EDP .. 46

2. Evaluasi Electronic Data Processing System pada PT. Usaha Central Jaya ... 50

a. Pengendalian aplikasi system EDP ... 50

b. Pengendalian Umum ... 55

B. Pembahasan ... 58

BAB VI KESIMPULAN DAN SARAN A. Kesimpulan ... 61

B. Saran ... 61

DAFTAR PUSTAKA ... 62 LAMPIRAN

(12)

BAB I PENDAHULUAN

A. Latar Belakang

Perkembangan sebuah perusahaan akan selalu menyebabkan semakin

banyak dan kompleksnya transaksi yang dilakukannya. Hal ini membutuhkan

pemrosesan data yang cepat agar transaksi tersebut dapat segerah diolah menjadi

informasi. Informasi yang akurat, relevan, lengkap dan tepat waktu merupakan

salah satu kebutuhan vital perusahaan dalam usaha mewujudkan tujuannya.

Persediaan dalam suatu perusahaan perlu dikelola dengan baik, karena punya efek

terhadap besar kecilnya keuntungan perusahaan. Oleh karena itu, setiap

perusahaan harus dapat menjamin kebutuhan bagi kelancaran kegiatan dalam

jumlah dan mutu yang tepat serta dengan biaya yang rendah. Semakin tinggi

tingkat perputaran persediaan berarti dana yang dibutuhkan dalam persediaan

semakin kecil. Sebaliknya jika semakin rendah atau lambat tingkat perputaran

persediaan berarti semakin besar dana yang dibutuhkan dalam persediaan.

Persediaan di dalam perusahaan merupakan salah satu unsur harta lancar

terbesar dalam neraca perusahaan. Selain itu persediaan merupakan aktiva

perusahaan yang tingkat likuiditasnya setelah kas dan piutang. Persediaan yang

ada di dalam suatu perusahaan nantinya pasti akan dijual kepada konsumen.

Demikian penting unsur persediaan di dalam perusahaan maka perusahaan

dituntut untuk melakukan pengendalian yang tepat dan teliti terhadap persediaan.

Salah satu cara yaitu dengan menerapkan suatu struktur internal control terhadap

persediaan. Penerapan struktur internal control terhadap persediaan agar

(13)

persediaan yang ada di dalam perusahaan senantiasa terjamin keamanannya, juga

prosedur pembelian, pengelolaan dan prosedur penjualannya (distribusi) kepada

konsumen.

Selanjutnya dalam dunia usaha sekarang yang penuh dengan kompetisi,

tidak ada manajemen suatu perusahaan yang meragukan lagi pentingnya komputer

di dalam pengelolaan usahanya guna kelangsungan di masa yang akan datang. Di

bidang pengolahan data perusahaan, komputerisasi data sangat membantu karena

dengan hasil laporan yang akurat dan up to date maka pihak manajemen dapat

melakukan tindakan yang dianggap perlu untuk masa yang akan datang. Dengan

demikian komputerisasi akuntansi pula maka dapat membantu internal control

perusahaan itu.

Pengolahan data menggunakan komputer dikenal dengan nama

pengolahan data elektronik atau Electronic Data Processing (EDP). Pengolahan

data elektronik atau electronic data processing adalah proses manipulasi data ke

dalam bentuk yang lebih berarti berupa informasi dengan menggunakan suatu alat

elektronik yaitu komputer. Salah satu informasi yang penting dalam rangka

meningkatkan pengendalian intern persediaan adalah data transaksi penjualan

yang merupakan bagian terpenting dari informasi penjualan. Sistem pengolahan

data elektronik atau disebut juga Electronic Data Processing (EDP) sangat

bermanfaat bagi perusahaan, terutama dalam memberikan informasi yang cepat,

tepat serta membantu pimpinan perusahaan dalam menyusun dan mengolah data

penjualan yang jumlahnya cukup banyak melalui perangkat keras dan lunak yang

(14)

sangat penting, karena persediaan merupakan unsur terpenting dalam menjalankan

kegiatan operasional perusahaan.

Pengendalian intern dapat berjalan dengan baik bila didukung unsur-unsur

seperti :

1. Lingkungan internal

2. Penetapan resiko

3. Kegiatan pengendalian

4. Informasi dan komunikasi

5. Pemantauan

Berdasarkan pemikiran sebelumnya penulis mencoba melakukan

penelitian mengenai “Analisis Penerapan Electronic Data Processing System terhadap Struktur Pengendalian Intern Persediaan Perusahaan”.

B. Rumusan Masalah

Sesuai latar belakang yang telah dikemukakan sebelumnya, maka dapat

dirumuskan masalah pokok sebagai berikut : “Apakah Electronic Data Processing

system yang diterapkan berpengaruh terhadap struktur pengendalian intern

persediaan yang baik?’’.

C. Tujuan

Tujuan penelitian ini adalah : “Untuk mengetahui pengaruh penggunaan

(15)

D. Manfaat

1. Sebagai bahan masukan pada perusahaan tentang internal control

persediaan yang sesuai dengan kondisi perusahaan yang bergerak di

bidang perdagangan.

2. Sebagai bahan referensi bagi penulis sendiri maupun bagi pihak yang

(16)

BAB II

TINJAUAN PUSTAKA A. Pengendalian Intern Dalam System EDP

1. Pengertian Electronic Data Processing System (EDP)

Semakin majunya perkembangan zaman pada era modern maka teknologi pun

semakin maju. Oleh kerena penggunaan sistem manual dan mekanikal dalam

pengolahan data ditinggalkan dan mengarah penggunaan sistem elektronik.

Pengolahan data yang diolah dengan menggunakan komputer dikenal dengan

Elektronik Data Processing (EDP). Komputer sebagai wahana merupakan alat

elektronik mempunyai kemampuan mengolah data dengan cepat, akurat, dan

bekerja secara otomatis. Definisi menurut (Bobnar dan Hopwood, 2004: 4)

Pengolahan data electronic atau EDP adalah: pemamfaatan teknologi komputer

untuk pengolahan data taransaksi-transaksi dalam suatu oganisasi EDP adalah

aplikasi sistem informasi akuntansi paling dalam setiap organisasi. Definisi

Electronic Data Processing menurut Jogiyanto (1999:3) sebagai berikut :

Pengolahan data atau EDP adalah memanipulasi data menjadi bentuk yang lebih

berguna, berarti berupa informasi dengan menggunakan suatu alat elektronik,

yaitu komputer. Hal ini berarti bahwa setiap pengolahan data untuk menghasilkan

informasi yang dibutuhkan oleh pihak manajemen tersebut harus menggunakan

alat-alat elektronik. Electronic Data Processing Menurut Bodnar (2003 : 5)

‘‘Electronik Data Processhing (EDP) adalah pemanfaatan komputer untuk melakukan pengolahan data yang berorientasi pada transaksi dalam suatu

organisai. EDP adalah aplikasi system inforamsi akuntansi yang paling mendasar

(17)

dalam setiap oerganisasi”. Menurut Siagian (2000 : 81) ‘‘Pengolahan data secara elektronik merupakan serangkaian kegiatan yang dimaksudkan untuk

menyediakan informasi dengan menggunakan komputer yang mencakup

pengumpulan, pemrosesan, penyimpanan dan pengolahan hasil tersebut”. Pemakaian Electronik Data Processhing disetiap perusahan adalah untuk

mengola data yang ada menjadi satu informasi yang tepat waktu. Pemakaian EDP

terlihat pada perusahaan yang mempuanyai arus data yang banyak dan umumnya

seragam. Electronik Data Processhing adalah aplikasi system akuntansi paling

dasar dalam setiap organisasi. Bila EDP didukun oleh system maka disebut

dengan EDP system.

Menurut Siagian (2003 : 81) pengolahan data secara elektronik merupakan

serangkaian kegiatan yang dimaksudkan untuk penyediaan informasi dengan

menggunakan komputer yang mencakup pengumpulan, pemrosesan,

penyimpanan, dan pengawasan hasil olahan tersebut.

Dari definisi Siagian tersebut, ada beberapa alasan yang dikemukakan oleh

Nugroho Widjajanto (2001 : 234) mengapa pengendalian dalam sistem EDP

dianggap lebih penting daripada pengendalian intern pada sistem manual :

a. Karena sistem EDP dapat memproses data dalam jumlah yang lebih besar

sehingga setiap kesalahan yang terjadi akan menimbulkan dampak yang

lebih besar dibandingkan dengan kesalahan pada sistem manual.

b. Sistem EDP pada umumnya menghimpun, memproses, dan menyimpan

(18)

tidak seperti pada sistem manual, pengawasan kelayakan dan kecermatan

data dalam sistem EDP lebih sulit dilakukan.

c. Sistem informasi akuntansi dengan EDP cenderung mengaburkan jejak

audit (audit trail), sehingga akuntan lebih sulit untuk melacak jejak

tersebut. Akibatnya, peluang untuk menyalahgunakan kecanggihan sistem

EDP untuk penyelewengan akan lebih besar.

2. Manfaat penggunaan komputer

Menurut James A. O’Brien (1999:95) keuntungan-keuntungan yang dapat di peroleh dengan pemakaian komputer sebagai pengolah data dapat diikhtisarkan

sebagai berikut :

a. Kecepatan

Kecepatan operasi komputer dalam mengolah data jauh memuaskan di

bandingkan dengan cara manual.

b. Ketelitian

Tingkat ketelitian yang dilakukan komputer dalam proses pengolahan data

hampir sempurna. Kesalahan biasanya hanya akan di temui bila terdapat

kekeliruan dalam memberikan perintah, kerusakan program yang di

sebabkan virus atau kesalahan penginputan.

c. Dapat di program atau beroperasi secara otomatis

Komputer dapat memproses kelompok data yag berbeda tanpa campur

(19)

d. Kemampuan untuk melakukan proses yang berulang-ulang

Komputer dapat melakukan suatu proses secara berulang-ulang tanpa

mengurangi kecepatan serta ketelitiannya.

e. Kemampuan untuk membuat keputusan

Komputer juga dapat mengambil keputusan secara otomatis sesuai dangan

instruksi yang di perintahkan. Tetapi keputusan ini sebenarnya tidak lebih

dari pemilihan beberapa alternatif yang telah di program, sehingga eksekusi

keputusan hanya akan di ambil bila elemen yang diberikan sesuai dengan

kriteria yang dikenal komputer, hal ini dinamakan Brancing.

f. Tempat penyimpanan data yang sangat kompak

Data yang di simpan dalam komputer lebih kompak, dengan hanya

menggunakan media yang tidak banyak memakan tempat, serta mudah di

pindahkan.

Dengan adanya manfaat tersebut akan membantu dalam pengolahan datam dan

memperkecil kesalahan sehingga dapat menghasilkan informasi yang dapat

membantu pengambilan keputusan.

Menurut Fahmi (2008) keunggulan dan keuntungan pengolahan data

melalui Electronik Data Processhing system pada perusahan adalah sebagai

berikut:

1. Kecepatan

Kecepatan pengolahan data dengan EDP sangat jauh perbedaannya jika

dibandingkan dengan pengolahan data yang manual. Dalam masa

(20)

mengerjakan lima juta operasi perhitungan dalam tempo satu detik.

Sedangan bila dikerjakan secara manual hanya beberapa puluhan untuk

beberapa menit.

2. Ketepatan

Kecepatan pengolahan data tidak dapat dipisahan dengan akurat hasil

pengolahan data tersebut karena akan mempengaruhi pemakai

informasi. Umumnya hasil pengolahan komputer akurat dan terpercara

kecuali terjadi kesalahan manusia yang berhubungan dengan

pnoperasian komputer.

3. Ekonomis

Masalah ekonomis pemakaian komputer tergantung dari jumlah data

yang diolah, biaya ynag digunakan manual lebih besar bila memakai

komputer, serta jenis komputer menurut kapasistasnya yang diapakai

suatu perusahaan.

3. Siklus Pengolahan Data Elektronik.

Pengolahan data elektronik memiliki siklus, siklus pengolahan data

elektronik terdiri dari tiga tahapan dasar yaitu : Input, Processing, Output.

Kemudian dikembangkan lagi dengan menambahkan tiga atau lebih

tahapan lagi yaitu:

(21)

Adapun penjelasan masing-masing tahap sebagai berikut :

a. Origination : Tahap ini berhubungan dengan proses pengumpulan data

yang biasanya merupakan proses pencatatan (recording) data ke dokumen

dasar.

b. Input : Tahap ini merupakan proses memasukkan data ke dalam proses

komputer lewat alat input (Input Device).

c. Processing : Tahap ini merupakan proses pengolahan dari data yang sudah

dimasukkan yang dilakukan oleh alat pemroses (Processing Device) yang

dapat berupa proses menghitung, membandingkan, mengklasifikasikan,

mengurutkan, mengendalikan atau mencari di storage.

d. Output : Tahap ini merupakan proses yang menghasilkan output dari

pengolahan data berupa informasi.

e. Distribution : Tahap ini merupakan proses distribusi output kepada pihak

yang berhak atau membutuhkan informasi.

f. Storage : Tahap ini merupakan tahap perekaman atau penyimpanan hasil

pengolahan data. Hasil pengolahan data yang telah tersimpan di storage

(simpanan luar) dapat dijadikan input untuk proses pengolahan data

selanjutnya

Origination Input Processing Output Distribution

(22)

4. Pengawasan Intern Dalam Electronic Data Processing

Pengendalian intern dalam arti sempit adalah internal check yaitu suatu

mekanisme saling uji atas berbagai petugas sehingga memberikan nilai kebenaran

atas suatu pekerjaan.

Berdasarkan arti luas pengendalian intern meliputi organisasi dan semua

metode serta ketentuan- ketentuan yang terkordinasi di dalam perusahaan yang

bertujuan untuk melindungi kekayaan perusahaan, mengecek kecermatan dan

keandalan data akuntansi, meningkatkan efesiensi usaha, dan mendorong

kebijakan manajemen.

Pengendalian intern terbagi atas dua kelompok yaitu pengendalian

rencana, metode dan prosedur yang diterapkan dalam organisasi untuk

meningkatkan efesiensi serta mendorong ketaatan terhadap kebijakan manajemen.

Sedangkan pengendalian akuntansi meliputi organisasi, semua prosedur dan

catatan yang berhubungan dengan pengamanan harta kekayaan serta keandalan

catatan keuangan.

Berdasarkan akuntansi, pengawasan intern didefinisikan oleh American

Institute of Certified Public Accounting (AICPA) sebagai berikut :

Pengawasan intern itu meliputi struktur organisasi dan semua cara-cara

serta alat-alat yang dikoordinasikan yang digunakan dalam perusahaan dengan

tujuan untuk menjaga keamanan harta milik perusahaan, memeriksa ketelitian dan

kebenaran data akuntansi, memajukan efesiensi dalam usaha, dan membantu

mendorong dipatuhinya kebijaksanaan manajemen yang telah ditetapkan lebih

(23)

Sistem informasi yang sangat terintegrasi, prosedur yang dahulu dilakukan

oleh beberapa orang, kini digabungkan. Oleh karena itu, siapapun yang memiliki

akses tak terbatas ke komputer, program komputer , dan data, dapat memiliki

kesempatan untuk melakukan kejahatan dan menyembunyikan penipuan. Dalam

rangka memerangi ancaman ini, organisasi harus mengimplementasikan prosedur

pengendalian yang sesuai, seperti pemisahan tugas yang efektif dalam fungsi

sistem informasi.

Menurut Romney dan Steinbat (2006 : 279), Otorisasi dan tanggung jawab

harus dengan jelas dibagi diantara fungsi-fungsi berikut :

1. Administrasi sistem (system administration). Administrasi sistem

bertanggung jawab untuk memastikan bahwa berbagai bagian dari sistem

informasi beroperasi dengan lancar dan efesien.

2. Manajemen jaringan (network management). Para manajer memastikan

bahwa peralatan yang dapat diaplikasikan telah dihubungkan ke jaringan

internal dan eksternal organisasi, serta jaringan tersebut beroperasi secara

terus-menerus dan sesuai dengan fungsinya.

3. Manajemen pengamanan (security management). Manajemen pengamanan

bertanggung jawab untuk memastikan bahwa seluruh aspek sistem telah

aman dan dilindungi dari ancaman internal serta eksternal.

4. Manajemen perubahan (change management). Para personil ini mengelola

seluruh perubahan atas sistem informasi organisasi, untuk memastikan

bahwa mereka dibuat dengan mudah dan efesien, serta untuk mencegah

(24)

5. Pemakai (user). Departemen-departemen pemakai sistem mencatat transaksi,

mengotorisasi data yang akan diproses serta menggunakan output sistem.

6. Analisis sistem ( system analysis). Analisis sistem membantu pemakai untuk

menetapkan kebutuhan informasi mereka dan kemudian mendesain sebuah

sistem informasi untuk memenuhi kebutuhan tersebut.

7. Pemrograman (programming). Para programer menggunakan desain yang

disediakan oleh analis sistem dan membuat sebuah sistem informasi dengan

cara menulis program komputer.

8. Operasi komputer (computer operation). Para operator komputer

menjalankan software di komputer milik perusahaan. Mereka memastikan

bahwa data yang telah dimasukkan dengan tepat, diproses dengan benar,

serta output yang dibutuhkan dapat dihasilkan.

9. Perpustakaan sistem informasi (information system library). Pengelola

perpustakaan sistem mempertahankan penyimpanan database, file, dan

program perusahaan dalam tempat terpisah, yang disebut sebagai

perpustakaan sistem informasi.

10. Pengendalian data (data control). Kelompok pengendali data memastikan

bahwa data sumber telah disetujui dengan benar, mengawasi arus kerja

melalui komputer, merekonsiliasi input dan output, mempertahankan catatan

tentang kesalahan input untuk memastikan kesalahan tersebut diperbaiki dan

dimasukkan kembali, serta mendistribusikan output sistem.

Berkaitan dengan hal tersebut maka dalam Electronic Data Processing,

(25)

1. Pengawasan Umum, (General Control)

Merupakan standar dan panduan yang digunakam oleh karyawan untuk

melaksanakan fungsinya. Dalam lingkungan pengolahan data elektronik,

pengendalian umum meliputi :

a. Struktur organisasi dan operasi perusahaan

b. Prosedur-prosedur untuk membuat dokumentasi, review, test dan

persetujuan atas sistem atau program dan perubahan-perubahannya.

c. Pengawasan yang dibuat oleh pabrik dalam mesin.

d. Pengawasan penggunaan mesin dan data files, dan

e. Prosedur dan data pengawasan lain yang mempengaruhi kegiatan

electronic data processing (EDP).

2. Pengawasan Aplikasi

Pengendalian aplikasi yaitu pengendalian yang berhubungan langsung

dengan tugas – tugas komputer.

Menurut Mukhtar (2002 : 81), pengawasan aplikasi berhubungan dengan

pengaturan akurasi dan integrasi data yang diproses pada aplikasi komputer

tertentu. Pengaturan ini berhubungan dengan input data, program dan output yang

dihasilkan dari data input dengan menggunakan aplikasi tertentu, bukan dengan

sistem komputer secara umum. Fungsi pengawasan aplikasi ini adalah untuk

memberikan jaminan yang cukup bahwa pencatatan, proses, dan pelaporan data

sudah dilaksanakan dengan benar. Pengawasan aplikasi ini sering dikelompokkan

(26)

a. Pengawasan data masukan (input controls), yaitu :

Pengawasan terhadap input untuk komputer yang merupakan hal penting

karena bila data yang masuk itu keliru maka hasilnya juga pasti keliru.

Dalam hubungan ini dikenal istilah garbage in garbage out, yang berarti bila

dimasukkan itu jelek, hasilnya juga akan jelek. Agar hasil dari proses data

itu sesuai dengan yang diharapkan, maka diperlukan pengawasan yang

cukup terhadap masukan (input).

b. Pengawasan proses (processing controls), yaitu pengawasan yang

direncanakan untuk memberikan jaminan yang cukup bahwa EDP telah

melaksanakan sesuai dengan tujuan aplikasi tertentu, misalnya semua

transaksi diproses seperti yang direncanakan, bahwa tidak ada transaksi yang

sah yang hilang, dan bahwa tidak ada transaksi yang tidak sah yang

ditambahkan.

c. Pengawasan keluaran (output controls), yaitu pengawasan yang

direncanakan untuk menjamin ketelitian dalam memproses hasil dan

menjamin bahwa hanya pihak yang berhak saja yang menerima output itu.

B. Prosedur Penjualan Dan Pembelian 1. Prosedur Penjualan

Penjualan merupakan salah satu fungsi pemasaran yang sangat penting dan

menentukan dalam perusahaan. Ada tidaknya fungsi pemasaran lainnya sangat

tergantung pada pelaksanaan fungsi penjualan. Barang atau jasa yang akan dijual

(27)

Kegiatan penjualan biasanya dimulai dengan mencari calon pembeli,

mempengaruhi dengan cara menyesuaikan kebutuhan dengan barang atau jasa

yang ditawarkan dan menetapkan harga yang menguntungkan baik dari segi

penjual maupun pembeli. Kegiatan ini diakhiri dengan membangun saling percaya

dan pemeliharaan hubungan antara penjual dan pembeli.

Menurut Soemarso (2000 : 178), menyatakan bahwa penjualan adalah

suatu proses pertukaran barang dan atau jasa antara penjual dan pembeli. Tugas

pokok adalah mempertemukan pembeli dan penjual. Hal ini dapat dilakukan

secara langsung atau melalui wakil mereka sebagai distributor.

Penjulan yang dilakukan untuk mendapatkan dana atau menarik modal

secara cepat untuk menjaga kelangsungan dan tingkat likuiditas perusahaan.

Dalam penjualan tunai, biasanya si penjual memberikan potongan harga, diskon

atau berupa hadiah bagi konsumen atau pembeli untuk menarik atau

mempengaruhi mereka untuk melakukan pembelian tunai. Penjualn barang secara

tunai dicatat sebagai debit pada perkiraan kas dan kredit pada perkiraan penjualan

dan ummunya penjualan secara tunai dicatat dalam buku penerimaan kas.

Jumlah transaksi penjualan yang terjadi biasanya cukup besar

dibandingkan dengan jenis transaksi lain. Ada beberapa perusahaan hanya

menjual barangnya secara tunai dan ada pula beberapa perusahaan hanya menjual

barangnya secara kredit.

Banyaknya jumlah transaksi penjualan yang terjadi, menuntut perusahaan

(28)

bertujuan untuk menjaga agar data yang akan diproses benar-benar cermat, sah

dan lengkap.

Gambar dalam tahap prosedur penjualan menggunakan sistem EDP adalah

sebagai berikut:

Gambar: Bagan Alir Prosedur Penjualan Dan Pengendalian Internal  Record Count jumlah

order penjualan

 Line Count jumlah barang persediaan  Hash Total jumlah dan

harga barang yang dijual

 Total nilai financial penjualan

 Pengecekan persetujuan dokumen

 Pencatatan penerimaan input ke dalam catatan (log) contr

 Verifikasi check digit nomor digit

 Verifikasi check digit nomor kode barang  Field Check kuantitas,

tanggal, dan harga  Verfikasi field angka  Verifikasi semua batch

total Order Penjualan Dikirim ke Bagian PDE Order Penjualan Order Penjualan Pemasukan Data Transaction File Order Penjualan A Ditumpuk Batch Total Batch Total Laporan Control

(29)

Gambar: Lanjutan

 Sequence check terhadap angka kode akun

 Limit check terhadap kuantitas dan harga

 Range check pada tanggal penyerahan

 Tes kelengkapan terhadap seluruh record

 Pencocokan batch total

 Penelitian kembali kesalahan yang ditemukan dalam edit check  Penelitian lebih lanjut dan koreksi

terhadap input-input yang salah  Pengamanan file pada file library  Perlindungan master file dengan

label file

 Perawatan backup copy dari master file

 Validity check terhadap nomor akun pelanggan

 Sign check kuantitas barang persedianyang ada di gudang  Limit check jumlah penjualan

dibandingkan dengan batas kredit yang diperkenankan

 Range check harga jual

 Reasonableness test kuantitas yang dipesan

 Redundant data check atas data pelanggan

 Redundant data check atas data persediaan

 Pencocokan batch total  Penelitian kembali

kesalahan-kesalahan yang ditemukan melalui proses edit check

 Penelitian yang lebih mendalam serta koreksi terhadap input yang salah  Distribusi dokumen penagihan dan

catatan kontrol

 Pengembalian master file ke library  Penelitian visual terhadap output  Pencocokan batch total

A Sortir dan EditData Transaction File Order Penjualan Sortir Laporan kontrol Updating File Laporan Kontrol Dokumen Penagihan Penelitian Ulang dan Distribusi Dokumen Pengiriman dan Penagihan Penelitian Ulang oleh Pengguna Master File Persediaan dan Piutang

(30)

2. Prosedur Pembelian

Pembelian adalah usaha pengadaan barang-barang untuk perusahaan.

Prosedur pembelian melibatkan beberapa bagian dalam perusahaan dengan

maksud agar transaksi pembelian yang terjadi dapat diawasi dengan baik

Terdapat 4 unit organisasi yang diperlukan dalam sistem pembelian dan

pembelian yaitu :

1. Bagian yang membutuhkan barang

2. Bagian Pembelian

3. Bagian Penerimaan

4. Bagian Akuntansi

Menurut Hall (2001 : 264) proses pembelian dijelaskan dalam langkah

berikut :

1. Fungsi pembelian dimulai dengan mengetahui kebutuhan untuk mengisi

kembali stock persediaan melalui pengamatan terhadap catatan persediaan.

Tingkat persediaan menurun melalui penjualan langsung ke pelanggan

(kegiatan siklus pendapatan) atau melalui transfer ke proses manufaktur

(kegiatan siklus konversi). Informasi kebutuhan persediaan dikirimkan ke

pemrosesan pembelian dan utang dagang (PT).

2. Proses pembelian menentukan kuantitas pesanan, memilih pemasok, dan

menyiapkan pesanan pembelian. Informasi ini dikirimkan baik ke pemasok

(31)

3. Setelah satu periode waktu, perusahaan menerima item-item persediaan

dari pemasok. Barang yang diterima diperiksa untuk kualitas dan

kantitasnya dan dikirimkan ke took-toko atau gudang.

4. Informasi tentang bukti penerimaan persediaan digunakan untuk

meng-update catatan persediaan.

5. Proses PT menerima faktur dari pemasok. PT merekonsiliasi ini dengan

informasi lainnya yang telah dikompilasi untuk transaksi dan catatan

kewajiban tertentu untuk membayar di waktu tertentu di masa yang akan

datang, bergantung pada syarat perdagangan dengan pemasoknya.

Biasanya pembayaran akan muncul pada hari terakhir yang mungkin untuk

mengambil manfaat dari bunga dan diskon yang ditawarkan.

6. Buku Besar menerima rangkuman informasi dari utang dagang (kenaikan

total dalam kewajiban) dan control persediaan (kenaikan total dalam

persediaan). Informasi ini direkonsiliasikan untuk keakuratannya dan

diposkan ke akun kontrol utang dagang dan persediaan.

C. Pengertian Persediaan

Menurut Standar Akuntansi Keuangan (PSAK No.14) persediaan adalah

aktiva :

a. yang tersedia untuk dijual dalam kegiatan usaha normal.

(32)

c. dalam bentuk bahan atau perlengkapan (supplies) untuk digunakan dalam

proses atau pemberian jasa.

Persediaan meliputi barang yang dibeli dan disimpan untuk dijual kembali,

misalnya barang dagang dibeli oleh pengecer untuk dijual kembali, atau

pengadaan tanah dan properti lainnya untuk dijual kembali. Persediaan juga

mencakup barang jadi yang telah diproduksi, atau barang dalam penyelesaian

yang sedang diproduksi perusahaan, dan termasuk bahan serta perlengkapan yang

akan digunakan dalam proses produksi.

Menurut Jusuf (2001 : 333) mengemukakan bahwa persediaan adalah

barang-barang yang disediakan untuk dijual kepada para konsumen selama

periode normal kegiatan perusahaan.

Selanjutnya, menurut Rangkuti (2000 : 7) menyatakan bahwa persediaan

adalah salah satu unsur paling efektif dalam operasi perusahaan yang secara

kontinue diperoleh, diubah kemudian dijual kembali.

Riggs (1990 : 119) mengemukakan pula bahwa yang dimaksud dengan

persediaan adalah :“Inventory in a production context, is an idle resources can be

animate or inanimate, most commonly is its production materials, office supplies, product in process, etc”.

Biaya persediaan harus meliputi semua biaya pembelian, biaya konversi,

dan biaya lain yang timbul sampai persediaan dalam kondisi dan tempat yang siap

untuk dijual atau dipakai. Persediaan harus diukur berdasarkan biaya atau nilai

(33)

Menurut Agoes (2007 : 205), persediaan mempunyai sifat-sifat sebagai

berikut :

a. Biasanya merupakan aktiva lancar karena masa perputarannya biasanya

kurang atau sama dengan satu tahun.

b. Merupakan jumlah yang besar, terutama dalam perusahaan dagang dan

industri.

c. Mempunyai pengaruh yang besar terhadap neraca dan perhitungan laba

rugi, karena kesalahan dalam menentukan persediaan pada akhir periode

akan mengakibatkan kesalahan dalam jumlah aktiva lancar dan total

aktiva, harga pokok penjualan, laba kotor dan laba bersih, taksiran pajak

penghasilan, pembagian dividen dan laba rugi ditahan, kesalahan tersebut

akan terbawa ke laporan keuangan periode berikutnya.

Contoh dari perkiraan-perkiraan yang biasanya digolongkan sebagai

persediaan adalah :

a. Bahan baku

b. Barang dalam proses

c. Barang jadi

d. Suku Cadang

e. Bahan pembantu: oli, bensin, solar

f. Barang dalam perjalanan, yaitu barang yang sudah dikirim oleh Supplier

tetapi belum sampai di gudang perusahaan.

g. Barang konsinyasi : consignment out (barang perusahaan yang dititip jual

(34)

yang dititip jual di perusahaan) tidak boleh dilaporkan/dicatat sebagai

persediaan perusahaan.

D. Struktur Internal Control Persediaan

Pengendalian persediaan sangat dibutuhkan oleh suatu perusahaan. Untuk

mempertahankan tingkat persediaan sebaik mungkin maka diperlukan suatu

control / pengendalian. Untuk mempertahankan tingkat persediaan seperti seperti

apa yang dikemukakan oleh Magee (1992 :107) mengemukakan sebagai berikut :

1. By keeping inventories well under control and;

2. By fixing inventory levels and plans based an clor assesment and balancing of risks.

Untuk memperbaiki pengawasan atas pengelolaan persediaan yang dapat

memberikan jaminan bagi manajemen diperlukan adanya internal control yang

cukup memadai, sehingga transaksi-transaksi yang berhubungan dengan

persediaan akan dapat dikendalikan.

Menurut Romney (2006 : 229) , struktur pengendalian internal terdiri dari

kebijakan dan prosedur yang dibuat untuk memberikan tingkat jaminan yang

wajar atas pencapaian tujuan tertentu organisasi.

Pengendalian intern persediaan dalam suatu perusahaan tidak saja penting,

tetapi juga rumit untuk dilaksanakan. Adapun alasannya sebagai berikut :

a. Persediaan pada umumnya merupakan unsur yang utama dalam neraca

perusahaan dan biasanya sudah merupakan unsur terbesar dalam kelompok

(35)

b. Salah satu unsur dalam pengendalian intern persediaan adalah perhitungan

dan pemeriksaan atas persediaan. Tetapi karena lokasi perusahaan yang

terdiri dari beberapa tempat, hal ini menjadi lebih sulit dilaksanakan.

Disatu pihak, perusahaan harus mempunyai persediaan yang sedemikian

rupa sehingga dapat memperlancar kegiatan penjualan tetapi dilain pihak

hal ini akan menimbulkan kesulitan dalam masalah audit atas persediaan.

c. Semakin banyak jenis/ragam persediaan akan semakin menyulitkan dalam

pemeriksaan penilaiannya.

d. Dalam penilaian persediaan, terdapat beberapa metode yang dapat

digunakan oleh setiap perusahaan dengan satu syarat bahwa penggunaaan

metode tersebut harus konsisten dari tahun ke tahun.

Internal Control persediaan yang efektif tidak dapat terjadi dengan

sendirinya tanpa adanya perencanaan dan pengarahan yang baik. Beberapa faktor

dan kondisi yang merupakan prasyarat untuk terciptanya internal control

persediaan yang baik adalah sebagai berikut :

1. Penetapan tanggung jawab dan otorisasi yang jelas terhadap persediaan.

2. Tujuan dan kebijaksanaan yang dirumuskan dengan baik.

3. Saran dan tempat penyimpanan yang baik.

4. Identifikasi dan klasifikasi yang baik.

5. Penyederhanaan dan standarisasi atas persediaan.

6. Sistem pencatatan dan pelaporan yang memadai.

(36)

Di dalam suatu internal control persediaan, satu hal yang harus

diperhatikan adalah adanya pemisahan fungsi antara bagian yang menangani

persediaan secara fisik dengan bagian yang mencatat persediaan.

Atas dasar ini dapat ditarik kesimpulan bahwa internal control dapat dibagi

dua fungsi internal control, yaitu :

1) Pengendalian terhadap fisik persediaan yang mencakup fungsi pembelian,

fungsi penerimaan, fungsi penyimpanan, dan fungsi pengiriman.

2) Pengendalian terhadap pencatatan persediaan yang mencakup sistem akuntansi

biaya dan pencatatan persediaan dengan sistem perpectual.

Pembahasan lebih lanjut mengenai pengertian sebelumnya adalah sebagai

berikut:

Ad. (a) Pengendalian Terhadap Fisik Persediaan 1. Fungsi Pembelian

Pembelian dilakukan berdasarkan surat permintaan pembelian dari bagian

yang memerlukan barang. Permintaan pembelian harus disetujui/ditandatangani

oleh kepala bagian yang bersangkutan atau oleh yang berwenang untuk

menyetujui pembelian tersebut, agar pembelian yang dilakukan dapat

dipertanggungjawabkan. Surat permintaan pembelian harus memuat dengan jelas

kuantitas, jenis, dan kualitas dari barang yang dibeli sesuai dengan yang

dibutuhkan.

Prinsip-prinsip yang ada di dalam suatu internal control pembelian yang

(37)

a. Adanya pemisahan antara bagian yang melakukan pembelian dengan

bagian yang melakukan pembayaran atas pembelian tersebut.

b. Catatan penyediaan harus dapat mencatat semua transaksi yang berkaitan

dengan persediaan. Catatan persediaan perpectual biasa hanya mencatat

kuantitas saja juga bisa nilai dari kuantitas persediaan tersebut.

c. Secara periodik harus diadakan perhitungan fisik atas persediaan untuk

menjamin adanya kecocokan antara pencatatan dengan fisik yang ada.

d. Adanya penanganan yang lebih teliti terhadap retur pembelian dan

sejenisnya.

2. Fungsi Penerimaan

Semua barang yang dibeli perusahaan diterima oleh bagian penerimaan

barang yang merupakan bagian yang terpisah dari bagian pembelian, gudang, dan

pencatatannya. Adapun perincian, tugas dan tanggung jawab bagian penerimaan

barang adalah sebagai berikut :

a. Menerima semua kiriman barang yang disupply

b. Menghitung jumlah barang yang diterima

c. Memeriksa jenis dan kualitas dari barang yang diterima apakah sudah

sesuai dengan pesanan pembelian.

d. Memeriksa keadaan umum barang untuk mencegah terdapatnya barang

yang rusak

e. Menandatangani surat tanda terima

f. Membuat laporan penerimaan barang

(38)

3. Fungsi Penyimpanan

Barang yang diterima oleh bagian penerimaan selanjutnya disimpan oleh

bagian penyimpanan. Bagian gudang akan memberitahukan mengenai barang

yang diterimanya kepada bagian akuntansi. Petugas gudang bertanggung jawab

untuk menjaga secara fisik barang yang disimpan. Pengeluaran barang dari

gudang harus didasarkan pada permintaan barang yang dibuat secara tertulis dan

telah disetujui/ditandatangani oleh pejabat yang berwenang.

Untuk melaksanakan fungsi ini, bagian gudang harus membuat pembagian

yang penting untuk pengendalian dari persediaan, dengan menandatangani barang

yang diterima, hal ini merupakan tanggung jawab tersendiri dan dengan

memberitahukan kepada bagian akuntansi mengenai jumlah persediaan yang ada,

itu akan mendorong verifikasi dari bagian penerimaan.

4. Fungsi Pengiriman

Bagian ini bertanggung jawab untuk semua pengiriman barang ke luar

perusahaan. Pengiriman yang dilakukan harus didasarkan pada perintah dari

bagian penjualan dalam bentuk surat jalan. Surat jalan ini nantinya ditandatangi

oleh pembeli, yang akan digunakan sebagai lampiran faktur dan penagihan.

Ad. (b) Pengendalian Terhadap Pencatatan Persediaan

Pengendalian terhadap pencatatan persediaan dapat dilihat menjadi

(39)

1. Sistem Akuntansi Biaya dari Persediaan

Pada dasarnya merupakan masalah pemberian harga terhadap persediaan

yang mencakup unsur-unsur pemakaian bahan baku, bahan pembantu, tenaga

kerja, dan biaya tidak langsung baik untuk barang dalam proses maupun untuk

barang jadi. Dengan demikian sistem ini meliputi seluruh pencatatan dan laporan

dari bagian produksi yang memberikan informasi dari pemakaian bahan baku,

bahan pembantu, tenaga kerja, dan biaya tidak langsung yang digunakan di dalam

proses produksi.

2. Pencatatan Persediaan dengan sistem Perpectual

Pencatatan persediaan dengan sistem perpectual merupakan bagian yang

penting dari sistem internal control atas persediaan. Informasi ini diperlukan oleh

bagian pembelian, produksi dan penjualan untuk digunakan sebagai dasar

penyusunan rencana kegiatan dari masing-masing bagian tersebut. Dalam metode

ini ada 3 (tiga) alat yang selalu memperkuat satu sama lain yaitu :

a. Kartu gudang yang mencatat mutasi bahan secara fisik dalam kuantum.

b. Administrasi persediaan di bagian pembukuan yang mencatat mutasi

barang dan nilainya (baik kuantum maupun harga).

c. Perhitungan fisik setiap akhir periode, dilakukan untuk dicocokkan

dengan harga pada setiap periode pula.

Dari uraian tersebut maka dapat dilihat bahwa jumlah persediaan yang ada

secara fisik sesuai dengan jumlah persediaan yang tercatat, diperluakan adanya

suatu perhitungan fisik persediaan minimal sekali dalam setahun. Amir Abadi

(40)

Penghitungan fisik persediaan secara periodik mengurangi kemungkinan

kecurangan dan kekeliruan yang dapat terjadi dalam catatan, dan pengetahuan

akan dibandingkannya pekerjaan klerk persediaan dengan klerk fisik persediaan

membuat mereka bekerja secara hati-hati. Klerk persediaan akan melihat akurasi

penghitungan penerimaan barang pada saat ditransfer ke klerk fisik persediaan

karena catatan penerimaan akan merupakan dasar dari pembebanan catatan

persediaan barang yang harus dipertanggumgjawabkan oleh klerk persediaan.

Adanya internal control persediaan yang baik dalam suatu perusahaan

akan memberikan banyak keuntungan bagi perusahaan itu.

Oleh sebab itu dapat dikatakan merupakan suatu keharusan bagi suatu

perusahaan untuk mengadakan pengendalian persediaan tersebut harus terus

berusaha memperbaiki sistem internal control persediaan yang ada tanpa

melupakan pertimbangan antara biaya yang dikeluarkan dengan hasil yang

nantinya diperoleh perusahaan.

E. Penelitian Terdahulu.

1. Kristy Rae dan Nava Subramania (2008) dengan judul penelitian “Kualiatas

prosedur pengendalian internal antesedeng dan efek moderating pada keadilan

organisasi terhadap penipuan karyawan’’. Dalam penelitian ini Variable

penelitian yang digunakan yaitu independen mengenai pengendalian internal

keadilan organisasi sedangkan dependen mengenai penipuan karyawan.

Hasil penelitian ini yaitu kejadian penipuan lebih tinggi terjadi disuatu

(41)

terhadap keadilan organisasi dalam keadaan yang tidak diperhatikan, maka

kualitas pengendalian internal dan keadilan organisasi merupakan hal yang

sangat penting untuk mencegah kecurangan.

2. Alexander Pandu Baskoro (2011) dengan judul penlitian “Analisis Dan

Perencanaan Jaringan Komputer Study Kasus: Inna Garuda Yogyakarta”. Dalam penelitian ini analisa system jaringan komputer dalam proses bisnis inna

garuda Yogyakarta ini bartujuan menganalisa sejauh mana optimalisasi

jaringan komputer yang berkaitan dengan aktivitas bisnis di perusahaan.

Hasil penelitian ini adalah sebuah dokumen lengkap mengenai sistem di

inna garuda Yogyakarta.

3. Elfira Fahmi (2008) dengan judul penelitian “Analisis Penerapan Sistem

Electronic Data Processing (EDP) Dalam Pengolaha Penjualan Dan

Penerimaan Kas Pada PT. Pertamina (Persero) Unit Pemasaran I Medan”.

Dalam peelitian ini analisis yang digunakan adalah analisis deskriptif. Jenis

data yang digunakan adalah jenis data primer dan sekunder.

Hasil penelitian ini menunjukan bahwa sistem EDP yang dimiliki

perusahaan sangat baik dan sesuai dengan tuntutan zaman, namun lengkapnya

fasilitas komputer dan baiknya sistem informasi akuntansi kurang didukung

oleh personel yang cukup ahli dan kurangnya pemahaman karyawan untuk

mengaplikasikan sistem ERP yang digunakan oleh perusahaan sehingga

membutuhkan pelatihan yang intensive untuk hal tersebut. Perusahaan juga

menerapkan pengendalian intern yang baik untuk pengawasan sistem aplikasi

(42)

4. Fenni Monica Hasugian (2008) dengan judul penelitian “Penerapan

electronic data processing Dalam Proses Transaksi pada PT. Bank Mandri

(Persero)Tbk Branch Brayan Medan. Dalam penelitian ini analisis penelitian

yang digunakan yaitu penelitian deskriptif dengan pendekatan study kasus.

Hasil penelitian ini adalah system BDS-IBS memiliki kemampuan system

yang canggih. Hal ini ditandai dengan proses pengerjaan dilakukan secara

terprogram dan menyeluruh. Masing-masing fungsi yang ada pada system ini

sangat berperang penting dan saling terkait. Transaksi antar cabang

(interbranch) dapat dilakukan denan melakukan apliksi BDS-IBS dan

didukung dengan banuan Lintas Artha yang merupakan jaringan komunikasi

yang dipakai Bank Mandiri sebagai sarana koneksi antar cabang maupun

kantor pusat.

5. Putu Beni Partacaraka (2010) dengan judul penelitian “Analisis Penerapan

Srtuktur Pengendalian Inern berbasis electronic data processing (EDP) Di

Lembaga Pengkreditan Desa (LPD) Sekota Denpasar”. Dalam penelitian ini

analisis kuantitatif yaitu teknik analisis data dengan melakukan perhitungan

tertentu sehubungan dengan penilaian terhadap struktur pengendalian intern

berbasis electronic data processing (EDP) di LPD Se-Kota Denpasar, serta

ditambah dengan uji validitas dan reliabilitas data untuk menguji keakuratan

data.

Hasil dari penelitian ini menunjukan bahwa tingkat pelaksanaan struktur

(43)

Denpasar ditinjau dari aspek lingkuangan pengendalian, penaksiran resiko,

aktivitas pengendalian, dan pemantauan termasuk dalam kriteria efektif.

6. Barra Roberta Ann (2010) dengan judul penelitian “Analisis Pengendalian Intern Penjualan Kredit Pada KPRI Universitas Brawijaya Malang’’. Dalam

penelitian ini analisis penelitian yang digunakan yaitu penelitian kualitatif

deskriptif yang menggunakan pendekatan study kasus.

Hasil dari penelitian ini yaitu pada dasarnya penerapan system pengendalian

intern penjualan kredit KPRI-UB sudah cukup baik namun ada celah yang

menjadi kendala dalam system ini antara lain:

a. mudahnya KPRI-UB memberikan otorisasi dalam penjualan kredit

dimana penjualan kredit akan terus dilakukan selama piutang anggota

belum melebihi flafod pinjaman.

b. Lama angsuran pembayaran piutang ditentukan sendiri oleh anggota

dengan kebijakan pemberian batasan maksimal 10x angsuran untuk

bahan kebutuhan pokok.

7. Dian Hartati (2009) dengan judul penelitian “Analisis Pengendalian Intern Piutang Usaha Pada PT. SFI Medan”. Dalam penelitian ini analisis penelitian

yang digunaka yaitu penelitian kualitatif deskriptif yang menggunakan

pendekatan study kasus.

Hasil penelitian yang dilakukan yaitu berdasarkan penelitian yang dilakukan

penulis terhadap prosedur kerja, dari mendapatkan cslon debitur sampai

pelunasan piutang usaha pada PT. SFI Medan diketahui bahwa manajement

(44)

piutang usaha baik dari segi pengelolahan hingga pengawasan piutang usaha

tersebut.

8. Putri Indah Sari (2010) dengan judul penelitia “Penerapan Sistem Electronic

Data Processing (EDP) Siklus Pendapatan Pada PT. Bank SUMUT Cabang

Pembantu USU, 2009”. Data yang diperoleh dapat segera diproses dengan

cepat dan tepat hingga pada akhirnya menjadi informasi Dari analisa penelitian

maka penulis dapat melihat bahwa peranan dari komputer jelaslah sangat besar

dalam menjamin terlaksananya kegiatan perusahaan secara efektif dan efisien.

9. Ahmad Daud dkk, (2009) dengan judul penelitian “Analisis Electronic Data

Processing (EDP) Dalam Pengolahan Data Penerimaan Dan Pengeluaran Kas

Pada PT. Pegadaian (Persero) Kantor Cabang Lemabang Palembang”. Dalam

penelitian ini analisis penelitian yang digunakan yaitu penelitian deskriptif

kualitatif.

Hasil dari penelitian ini yaitu menunjukan bahwa Electronic Data Processing

(EDP) yang dimiliki perusahaan sangat baik dan sesuai dengan prosedurnya,

namun dalam system software aplikasi PASSION ini memiliki permasalahan,

yaitu tertundanya proses laporan apabila terdapat kesalahan tidak sengaja

dalam pengimputan, karena kesalahan yang terjadi tidak langsung diproses

melainkan dikumpul terlebih dahulu hingga dalam batas tertentu.

10. Ummi Pasaribu (2011) dengan judul penelitian “Analisis Penerapan

Electronic Data Processing (EDP) Dalam Sistem Informasi Akuntansi Pada

Rumah Sakit Umum Daerah (RSUD) Kabupaten Siak”. Dalam penelitian ini

(45)

pengumpulan data dilakukan dengan mengajukan daftar pertanyaan dan

wawancara dengan bagian yang terkait.

Hasil dari penelitian ini yaitu dengan adanya penerapan system

pemrosesan data electronic dalam system informasi akuntansi di rumah sakut

umum daerah (RSUD) Kabupaten Siak maka rumah sakat dapat

menghasilkan laporan keuangan dengan lebih cepat, tepat dan lengkap serta

data menghemat waktu dan biaya. Sedangkan penerapan EDP jika ditinjau

dari system pengendalian intern masih kurang baik karena ada fungsi-fungsi

dalam rumah sakit yang melakukan tugas rangkap.

F. Kerangka Pikir

Penelitian ini untuk melihat penggunaan atau penerapan electronic data

processing system secara terintegrasi dalam suatu pemahaman yang

terkomputerisasi sehingga diharapkan atau terikat atau menjadi alat pengendali

dalam proses informasi akuntansi intern yang awalnya pada efektifitas dan

efesiensi untuk memenuhi pula kebijakan management.

Kerangka berfikir penelitian ini secara menyeluruh digambarkan sebagai

berikut:

Gambar 2. Kerangka Pikir Penelitian Electronic Data processing

system

Efektifitas Pengendalian Persediaan Intern.

(46)

BAB III

METODE PENELITIAN

A. Tempat dan Waktu Penelitian

Dalam rangka memperoleh data dan informasi sehubungan penelitian ini,

maka penulis melakukan penelitian di PT. Usaha Central Jaya Makassar, dengan

alokasi waktu penelitian yang dilakukan selama bulan Juli sampai Agustus 2017.

B. Jenis Dan Sumber Data a. Jenis Data

Jenis data yang digunakan dalam penulisan skripsi ini adalah sebagai

berikut :

1. Data Kualitatif

Data kualitatif adalah data yang berbentuk kata-kata atau yang

berwujud pernyataan-pernyataan verbal, bukan dalam bentuk angka. Data

kualitatif diperoleh melalui berbagai macam teknik pengumpulan data

misalnya wawancara, analisis dokumen, diskusi terfokus,atau observasi

yang telah dituangkan dalam catatan lapangan (transkrip).

2. Data Kuantitatif

Data yang diperoleh dari hasil wawancara dengan pihak-pihak yang

berkepentingan berupa data lisan dengan penjelasan mengenai

pembahasan. Data bisa berupa angka-angka yang dapat dihitung seperti

(47)

jumlah karyawan PT. Usaha Central Jaya dan data lainnya yang

menunjang penelitian.

b. Sumber Data

Data yang diperoleh ini bersumber dari :

1. Data primer, yaitu hasil tanya jawab pimpinan PT. Usaha Central Jaya

dan para karyawan yang ada hubungannya dengan masalah yang akan

dibahas dalam penulisan skripsi ini.

2. Data sekunder, yaitu data yang berasal dari laporan blangko serta

formulir yang digunakan perusahaan bersangkutan dalam operasinya

dan yang akan digunakan oleh penulis selama penelitian.

C. Metode Pengumpulan Data

Dalam penulisan proposal ini penulis menggunakan metode pengumpulan

data sebagai berikut :

1. Pendekatan Kepustakaan (Library Research) meliputi literatur-literatur

sehubungan dengan bahan yang akan dibahas dalam penulisan skripsi ini juga

dilengkapi dengan menyimpulkan buku-buku teori dan kerangka ilmiah, yang

dapat berhubungan dengan penulisan skripsi ini serta materi yang telah diberikan.

2. Pendekatan lapangan (Field Research) untuk memperoleh data penulis

mengadakan pengamatan langsung atau pendekatan lapangan dengan mengadakan

wawancara langsung terhadap pimpinan perusahaan serta beberapa staff maupun

(48)

secara lisan masalah dapat memperoleh gambaran secara jelas yang ada

hubungannya dengan masalah yang akan dibahas dalam penulisan proposal ini.

D. Definisi Operasional Variabel 1. Variabel bebas

Diperusahaan ini pemanfaatan komputer yang periorentasinya

diterapkan pada PT. Usaha Central Jaya untuk menyediakan informasi

bagi pihak internal maupun eksternal.

2. Variabel terikat

Penyediaan intern yaitu aktifitas organisasi yang terkordinasi menurut

ketentuan, untuk mencermati keadaan data akuntansi secara efisien dan

efektif.

E. Metode Analisis Data

Dalam menganalisis data pada skripsi ini penulis menggunakan teknik

analisis deskriptif kualitatif. Teknik ini digunakan untuk membandingkan

teori-teori yang diperoleh dari literatur yang dibaca dengan fakta-fakta yang ada

dilapangan. Data yang diperoleh dianalisis secara kualitatif dengan

(49)

BAB IV

GAMBARAN UMUM PERUSAHAAN

A. Sejarah Berdirinya PT. Central Jaya Makassar

PT. Usaha Central Jaya merupakan perusahaan kecil yang didirikan oleh

Ibu Merry, yang bergerak dalam usaha perdagangan peralatan mobil dan sambil

membuka usaha bengkel. Perusahaan tersebut berlokasi di Jln. Tentara Pelajar No.

38 Makassar.

PT. Usaha Central Jaya merupakan perusahaan yang berkembang sekitar

38 tahun yang lalu sampai sekarang. PT. Uasaha Central Jaya didirikan pada

tahun 1978, berdiri dan berkembang dengan manajemen yang terbatas. Awalnya

PT. Usaha Central Jaya berlokasi di Jln. Sulawesi dengan nama toko Usaha Jaya.

Semakin majunya usahanya, Ibu Merry merubah nama usahanya dengan nama

PT. Usaha Central Jaya. Perubahan ini disebabkan karena ingin mewujudkan visi

dari Usaha Central Jaya yaitu mengembangkan usaha Peralatan-peralatan mobil

serta usaha bengkelnya dengan memperluas daerah pemasaran.

Adapun hal yang mendorong pemilik dari usaha dagang ini untuk

membuka usaha pemasaran peralatan-peralatan mobil yaitu bahwa peralatan

mobil merupakan kebutuhan masyarakat yang cukup laku di pasaran dan

perputaran dana kas yang cukup baik, sehingga keuntungan yang diperoleh cukup

besar.

(50)

Selain hal tersebut dengan adanya motivasi pendirian PT. Usaha Central

Jaya Makassar ini disebabkan adanya beberapa pertimbangan sekaligus sebagai

penunjang kegiatan usaha sebagai berikut :

a. Adanya kerjasama yang baik diantara sesama anggota keluarga

b. Adanya modal yang cukup dan lokasi dari perusahaan.

c. Upah tenaga kerja yang masih terjangkau

d. Daerah pemasaran yang masih terbuka lebar khususnya di kota makassar

dan umumnya daerah Sulaweai Selatan.

Hal inilah yang menjadi faktor pendorong bagi Ibu Merry untuk dapat

membuka PT. Usaha Central Jaya Makassar dengan mengembangkannya guna

memenuhi kebutuhan masyarakat yaitu kebutuhan peralatan kendaraan khususnya

peralatan mobil di kota makassar.

Pada tahap pertama, perusahaan ini memasarkan produknya dalam

wilayah makassar, tetapi karena banyaknya permintaan dari daerah maka

perusahaan ini memperluas usahanya ke beberapa daerah di Sulawesi Selatan.

Berkat usaha yang gigih dan ditunjang oleh pengalaman memasarkan barang

dengan baik, sehingga produknya laku di pasaran.

Adapun promosi yang dilakukan oleh PT. Usaha Central Jaya Makassar

adalah :

a. Memeberikan potongan harga kepada pelanggan

b. Memberikan souvenir berupa baju kaos dan kelender untuk pembelian

(51)

Untuk mengembangkan usaha ini khususnya dalam mengatasi persaingan,

PT. Usaha Central Jaya Makassar berusaha semaksimal mungkin untuk

memperhatikan masalah mutu atau kualitas dari produknya disamping pelayanan

yang tepat waktu, sehingga hari ke hari konsumen/ para pelanggan semakin

bertambah, hal ini disebabkan adanya mnajemen yang baik dari pemilik

perusahaan.

Untuk memberikan layanan terbaik kepada para pelanggannya,dan juga

untuk mengimbangi permintaan konsumen, maka PT. Usaha Central Jaya

kemudian membuka kerjasama dengan beberapa distributor di pulau jawa.

B. Struktur Organisasi Dan Pembagian Tugas

Struktur Organisasi adalah kerangka yang menunjukkan pekerjaan untuk

mencapai tujuan dan sasaran organisasi serta wewenang dan tanggungjawab

tiap-tiap anggota organisasi pada setiap-tiap pekerjaan yang dibuat secara sistematis

mengenai hubungan kerjasama antar orang-orang yang ada didalamnya untuk

mencapai tujuan. Struktur oganisasi ini dibuat secara sederhana, efektif, serta

dapat bekerja secara efisien.

Secara bagan struktur organisasi PT. Usaha Central Jaya Makassar dapat

(52)

Struktur organisasi PT. Usaha Central Jaya, sebagai berikut: 1. Pimpinan 2. Kasir 3. Pegawai a. Bagian Pembukuan b. Bagian Penjualan c. Bagian Pengangkutan d. Bagian Mechanick e. Bagian Gudang

C. Tugas Pokok dan Fungsi

Adapun pembagian tugas pokok dan fungsi sesuai struktur organisasi yang

ada pada PT. Usaha Central Jaya Makassar adalah sebagai berikut : PEMIMPIN KASIR PEGAWAI BAGIAN PEMBUKUAN BAGIAN PENJUALAN BAGIAN PENGANGKUTAN BAGIAN MECHANINK BAGIAN GUDANG

(53)

1. Pimpinan

a. Tugas Pokok

1) Memimpin PT. Usaha Central dalam rangka menjamin

kelancaran.

2) Panggung jawab penuh terhadap jalannya operasi perusahaan,

mengendalikan perusahaan dengan sebaik-baiknya agar tujuan

yang telah ditetapkan dapat tercapai dengan hasil yang maksimal.

3) Secara aktif mengawasi seluruh kegiatan dalam perusahaan.

b. Fungsi

1) Perumusan kebijakan

2) Pemberian pembinaan, bimbingan, dan petunjuk teknis

3) Pengamanan dan pengendalian tugas pokok

a) Pemberian tugas dan wewenang kepada bawahan

b) Turut membantu menyelesaikan permasalahan keluhan

pelanggan

c) Mengontrol persediaan barang dagang

d) Memelihara citra PT. Usaha Cental Jaya dalam rangka

mempertahankan kepercayaan dari masyarakat.

1. Kasir

a. Tugas pokok

1) Menangani keluar masuknya kas usaha

2) Membantu pimpinan mengawasi seluruh kegiatan yang terjadi

(54)

b. Fungsi

1) Sebagai pengendali, pengatur, serta pengawasan terhadap seluruh

kegiatan usaha

2) Memberikan pelayanan kepada pelanggan dengan sebaik-baiknya

untuk kepentingan usaha

3) Memastikan keamanan dan kecocokan uang kas

4) Memastikan kelengkapan bukti-bukti baik kas tunai maupun

kredit yang berada dalam pengawasannya untuk menghindari

penyimpangan.

5) Melaksanakan kerja sama dengan usaha-usaha dagang lainnya

guna kepentingan usaha

6) Mewakili pimpinan jika sewaktu-waktu tidak berada di tempat

7) Melakukan tugas lain yang diberikan oleh pimpinan

2. Pegawai

1) Bagian Pembukuan

a. Tugas Pokok Tugas Pokok

1) Mengontrol nota-nota baik nota kredit maupun debit

b. Fungsi

1) Menginput nota-nota kredit yang masuk

2) Melakukan penagihan untuk nota-nota kredit yang telah jatuh

tempo

3) Menangani nota-nota debit

(55)

5) Melakukan tugas lain yang diberikan oleh pimpinan

2) Bagian Penjualan a. Tugas pokok

1) Memberikan pelayanan kepada pelanggan dengan

sebaik-baiknya dalam rangka meningkatkan kualitas pelayanan

b. Fungsi

1) Melayani pelanggan

2) Mengontrol persediaan barang dagang

3) Mengecek setiap barang yang masuk dan keluar

4) Melakukan pencatatan nota-nota cash

5) Melakukan penawaran barang dagang

6) Menyiapkan barang-barang pesanan pelanggan

7) Mencari pelanggan-pelanggan guna pengembangan usaha

8) Melaksanakan tugas lain yang diberikan oleh pimpinan

3) Bagian Pengangkutan a. Tugas pokok

1) Mengirim barang-barang pesanan ke tempat pelanggan

b. Fungsi

1) Menyiapkan barang pesanan pelanggan

2) Mengecek barang-barang yang keluar dari toko

3) Mengangkut barang-barang yang masuk

(56)

4) Bagian Mechanick a. Tugas Pokok

1) Mengecek keperluan mobil

b. Fungsi

1) Memperbaiki kerusakan pada mobil

2) Mempersiapkan peralatan yang diperlukan

5) Bagian Gudang a. Tugas

1) Mengontrol persediaan yang ada di gudang

b. Fungsi

1) Merencanakan pengadaan stock (persediaan)

2) Menyerahkan barang dagang yang terjual kepada pembeli

serta kepada pegawai perusahaan yang diberi tugas oleh

pimpinan perusahaan untuk mengambil barang dagang dari

gudang

3) Mengawasi dan melindungi persediaan yang ada dari

(57)

BAB V

HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN A. Hasil Penelitian

Keberhasilan PT. Usaha Central Jaya Makassar dalam menjual barang

dagangannya kepada masyarakat tidak terlepas dari penerapan sistem EDP yang

cepat, tepat, dan akurat, maka berikut ini akan diuraikan bagaimana penerapan

Electronic Data Processing System pada PT. Usaha Central Jaya Makassar

berdasarkan bagian-bagian yang terlibat dalam proses transaksi penjualan,

transaksi pembelian serta pengaruh sistem EDP terhadap pengendalian intern

persediaan.

Semua data transaksi penjualan pada PT. Usaha Central Jaya Makassar

diinput dan diproses oleh komputer menggunakan program aplikasi. Program

Aplikasi yang digunakan adalah AMD. Trading.

1. Pemrosesan Transaksi dengan menggunakan Systen EDP

Proses atau pengoperasian aplikasi AMD. Trading dimulai dari pengisian

password seperti:

a. Password, level pegawai, dan kode pegawai wajib diketahui oleh

pegawai yang berwenang.

b. Toleransi kesalahan pemasukan password sebanyak 6 kali selanjutnya

akan diblokir secara otomatis.

(58)

Setelah proses pengisian password selesai, maka akan muncul tampilan

menu utama. Pada tampilan menu utama tersebut dapat dilakukan pemilihan

menu-menu sebagai berikut :

1. Menu Setup

a) Master barang, Kreditur, Debitur, dll

b) Master Perkiraan Akuntansi

c) Tgl. Transaksi d) Closing Month e) Unclosing Month 2. Menu Akuntansi a) Kas Kecil b) Buat Voucher c) Validasi Voucher d) Auto Jurnal 3. Menu Transaksi a) Transaksi Penjualan

b) Transaksi Retur Penjualan

c) Transaksi Pembelian

d) Transaksi Retur Pembelian

4. Menu Laporan

a) Laporan Akuntansi

(59)

c) Laporan Pembelian

5. Menu Utility

a) Export Data

b) Import Data

c) Keluar

Berikut ini akan dibahas kegiatan input, proses, dan output dalam aplikasi

AMD Trading pada PT. Usaha Central Jaya :

1. Input

Untuk menginput data digunakan komputer pada masing-masing bagian

yang terlibat pada pemrosesan transaksi. Proses input data ini menggunakan

keyboard sebagai sarananya. Input atau entry data hanya dapat dilakukan oleh

pihak yang berwenang pada bagian pembukuan. Pada saat pemasukan level, kode,

dan password pegawai pada tampilan, maka aplikasi secara otomatis mengenali

pengguna (user) pegawai. Kemudian pengguna (user) menekan enter atau klik OK

untuk masuk ke menu aplikasi.

2. Proses

Berikut ini akan dibahas pemrosesan transaksi dengan aplikasi AMD.

Trading:

1. Pemrosesan Transaksi Penjualan

Proses dimulai ketika pelanggan/ konsumen membeli barang

dagang dalam transaksi cash atau kredit. Dalam penjualan cash, kasir

membuat nota cash, yang kemudian dilunasi oleh pelanggan. Setelah

Gambar

Gambar dalam tahap prosedur penjualan menggunakan sistem EDP adalah sebagai berikut:
Gambar 2. Kerangka Pikir PenelitianElectronic Data processing

Referensi

Dokumen terkait

Dalam penelitian ini masalah masalah yang akan diteliti adalah: Bagaimana pengaruh kegiatan penunjang agribisnis (subsidi pupuk, kredit usahatani dalam PUAP dan frekuensi

Menurut Jimly Asshiddiqie, maksud dibentuk Komisi Yudisial dalam struktur kekuasaan kehakiman Indonesia adalah agar warga masyarakat di luar struktur resmi lembaga parlemen

Universitas Muhammadiyah Sumatera Utara dalam upaya meningkatkan Kinerja Pegawai selama ini telah melakukan berbagai pelatihan dan pengembangan, membudayakan kerja tim

Sedangkan pada sistem pembebanan pembuktian terbalik, disamping cara menggunakan alat-alat bukti sebagaimana yang diatur dalam KUHAP, jaksa dapat menggunakan hasil pembuktian

disampaikan Jama’ah Tabligh dalam semua model interaksi sosial dakwah yaitu. model: infrodi, khususi, ijtima’i

dapat diketahui bahwa sikap responden mayoritas adalah dalam kategori sedang sebanyak 60 orang (64,5%), yang didukung oleh jawaban responden setuju terhadap dengan adanya

Pelanggaran akan kemanusiaan atau crimes of humanity sangatlah banyak kita jumpai di daerah timur tengah, termasuk di daerah Palestina.Seolah-olah daerah ini tetap jauh dari

Menurut jawaban masyarakat yang sedang mandapatkan pelayanan di kantor camat Medan Johor bahwa masyarakat optimis kualitas pelayanan di kantor camat Medan Johor ini akan