• Tidak ada hasil yang ditemukan

LAPORAN AKTUALISASI NILAI-NILAI DASAR, PERAN DAN KEDUDUKAN PNS

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2022

Membagikan "LAPORAN AKTUALISASI NILAI-NILAI DASAR, PERAN DAN KEDUDUKAN PNS"

Copied!
125
0
0

Teks penuh

(1)

ii

LAPORAN AKTUALISASI

NILAI-NILAI DASAR, PERAN DAN KEDUDUKAN PNS

“PENINGKATAN MINAT BACA AL-QURAN SISWA MELALUI KEGIATAN EKSTRAKURIKULER PADA TAMAN PENGAJIAN AL-

QURAN (TPA) DI SD NEGERI 11 ASERA KABUPATEN KONAWE UTARA”

Oleh :

ERDIN PATORO, S. Pd.I

NIP : 19870910 201903 1 004

PELATIHAN DASAR CPNS GOLONGAN III ANGKATAN LXXXVI TAHUN 2020

PEMERINTAH KABUPATEN KONAWE UTARA BEKERJASAMA DENGAN

BADAN PENGEMBANGAN SUMBER DAYA MANUSIA PROVINSI SULAWESI TENGGARA

KENDARI 2020

(2)
(3)
(4)

iii

KATA PENGANTAR

Segala puji dan syukur penulis panjatkan kehadirat Tuhan Yang Maha Esa atas segala rahmat, hidayah, serta karunia-Nya sehingga laporan hasil kegiatan aktualisasi Prinsip dasar profesi ASN peserta Pendidikan dan Pelatihan Dasar CPNS Golongan III dapat tersusun dengan baik. Penulis menyadari penyusunan laporan hasil aktualisasi ini banyak pihak yang telah memberikan bantuan, dorongan, dukungan, masukan, dan semangat pada penulis sehingga pada akhirnya penulis dapat menyelesaikan laporan hasil kegiatan aktualisasi ini. Untuk itu, dalam kesempatan ini penulis bermaksud mengucapakan terima kasih kepada:

1. Kepala Badan Pengembangan Sumber Daya Manusia Provinsi Sulawesi Tenggara yang telah mendukung kegiatan pendidikan dan pelatihan dasar CPNS

2. Kepala Badan Kepegawaian dan Pengembangan Sumber Daya Manusia Kabupaten Konawe Utara yang telah mendukung kegiatan pendidikan dan latihan dasar CPNS

3. Kepala SD Negeri 11 Asera Konawe Utara beserta guru-guru yang telah mendukung seluruh laporan hasil aktualisasi yang mencerminkan nilai- nilai dasar profesi ASN;

4. Dr. Drs. Ruslan, M. Pd selaku coach yang senantiasa dengan sabar dan teliti dalam proses pembimbingan penyusunan laporan hasil aktualisasi diri ini;

5. Seluruh Widyaiswara yang telah memberikan banyak arahan dan masukan dalam penyusunan laporan hasil aktualisasi dan habituasi ini

6. Seluruh panitia, Binsuh yang telah memfasilitasi para peserta diklatsar dengan baik;

7. Keluarga tercinta, yang terdiri dari kedua orang tua, Istri dan Anak yang senantiasa memberikan dukungan moril dan materil dalam menyelesaikan seluruh rangkaian laporan hasil kegiatan dan kewajiban pada masa Latsar;

8. Rekan-rekan seperjuangan peserta Latsar Golongan III Angkatan LXXXV dan Angkatan LXXXVI Tahun 2020 tanpa terkecuali yang selama ini telah banyak berbagi bersama selama proses Latsar.

Dalam penyusunan laporan hasil kegiatan aktulisasi ini, penulis menyadari bahwa masih ada kekurangan dan kesalahan. Untuk itu segala masukan, kritik, dan saran yang membangun sangat diharapkan oleh penulis. Laporan hasil kegiatan aktualisasi ini telah dilaksanakan dengan maksimal sehingga dapat menginternalisasikan nilai-nilai

(5)

iv

dasar ASN guna menjadi ASN yang professional dan berintegritas tinggi dimasa-masa yang akan datang.

Oheo Trans, Desember 2020

Erdin Patoro, S.PdI

(6)

v

DAFTAR ISI

LEMBAR PERSETUJUAN ...i

HALAMAN PENGESAHAN ………...………ii

KATA PENGANTAR ... iii

DAFTAR ISI ... v

BAB I. PENDAHULUAN ...1

a. Latar Belakang... 1

b. Tujuan... 3

c. Manfaat... 4

d. Ruang Lingkup ... 4

BAB II. RANCANGAN AKTUALISASI ...5

A. Deskripsi organisasi... ... 5

1. Identitas dan lokasi sekolah ... 5

2. Visi Misi organisasi ...5

3. Daftar Ptk SD Negeri 11 Asera Kabupaten Konawe Utara... 6

4. Tugas Pokok dan Fungsi ... 6

B. Struktur organisasi ... 9

C. Nilai-nilai dasar Profesi ASN...10

1. Akuntabilitas ... 10

.. 2. Nasionalisme ... 11

3. Etika Publik... 14

4. Komitmen Mutu ...15

5. Anti Korupsi...17

D. Nilai – nilai dasar kedudukan dan peran PNS dalam NKRI ... 19

1. Manajemen ASN... 19

2. Whole of Government... 21

3. Pelayanan Publik...22

E. Identifikasi Isu dan Analisis Dampaknya. ...24

1. Identifikasi Dan Analisis isu. ...24

2. Analisis Dampak Isu.... ...25

3. Indikator Terjadinya Hambatan...26

4. Indikator Keberhasilan... ...26

(7)

vi

5. Faktor Pendukung Keberhasilan...26 6. Antisipasi Mengatasi Hambatan...27 7. Gagasan Pemecahan Isu...27 BAB III. CAPAIAN AKTUALISASI

A. Kendala Dan Antisipasi ...35 B. Hasil Aktualisasi Dan Analisis Dampak ... 36 BAB IV. PENUTUP

A. Kesimpulan ...75 B. Saran...76 C. Rencana Tindak Lanjut ...76 DAFTAR PUSTAKA

LAMPIRAN – LAMPIRAN

1. Formulir –Formulir Laporan Aktualisasi 2. Bukti Kegiatan / evidence

3. Dokumentasi Kegiatan, Testimoni dan Video

(8)

vii

DAFTAR TABEL

Tabel 2.1 Daftar guru SDN 11 Asera ... 6

Tabel 2.2 Tugas Fungsi ... 24

Tabel 2.3 Isu terpilih ... 25

Tabel 2.4 .Kegaitan terpilih ... 27

Tabel 2.5 Rancangan Aktualisasi ... 28

Tabel 3.1 Kendala dan Antisipasi ... 35

Tabel 3.2 Kegiatan Hasil Aktualisasi 1 ... 38

Tabel 3.3 Kegiatan Hasil Aktualisasi 2 ... 45

Tabel 3.4 Kegiatan Hasil Aktualisasi 3 ... 54

Tabel 3.5 Kegiatan Hasil Aktualisasi 4 ... 63

(9)

viii

DAFTAR GAMBAR

Gambar 2.1 Sruktur Organisasi ... 7

Gambar 3.1 Konsultasi Draf Rancangan...39

Gambar 3.3 Konsep Kegiatan...41

Gambar 3.7 Membuat Surat Undangan...44

Gambar 3.10 Undangan Siap Edar...47

Gambar 3.11 Pengedaran Undangan ...47

Gambar 3.13 Sambutan Kepala Sekolah ...50

Gambar 3.14 Pemaparan Materi oleh Penulis...50

Gambar 3.15 Peserta Rapat Orang Tua Murid ...50

Gambar 3.16 Bersama Pimpinan, Guru dan Orang Tua ...50

Gambar 3.17 Sambutan/penutup Kepala Sekolah ...53

Gambar 3.20 Bahan/media Al-quran, Iqra’ dan Huruf Hijaiyyah ...56

Gambar 3.21 Peragaan Bahan Ajar Peserta Didik ...56

Gambar 3.22 Media Relevan ...59

Gambar 3.23 Menggunting media pembelajaran yang relevan ...59

Gambar 3.26 Tanda Tangan Surat Izin ...62

Gambar 3.27 Surat Izin Tempat dari Kepala Desa ...62

Gambar 3.28 Pembacaan Doa Sebelum Kegiatan ...64

Gambar 3.29 Tes Lisan Siswa Binaan TPA ...67

Gambar 3.31 Pelaksanaan Kegiatan Pembelajaran Al-quran ...70

Gambar 3.34 Pemberian Reward/hadiah bagi Peserta Didik ...74

(10)

ix

DAFTAR LAMPIRAN

Formulir 1.A Rancangan Aktualisasi ...

Formulir 1.B Jadwal Pelaksanaan Aktualsiasi ...

Formulir 1.C Pengendalian Kegaiatan Aktulasiasi Nilai-nilai Dasar PNS ...

Formulir 2 Strategi Pembimbingan oleh Mentor ...

Formulir 3 Strategi Pembimbingan oleh Coach ...

Surat Pernyataan Telah Melaksanakan Aktualisasi ...

Surat Pernyataan Mentor ...

Surat Izin Aktualisasi ...

Surat Rapat Sosialisasi Guru dan Orang Tua Murid ...

Daftar Hadir Sosialisasi ...

Saran dan Masukan dari Kepala Sekolah ...

Surat Permohonan Izin dari Kepala Desa ...

Daftar Nilai Tes Nisan dan Evaluasi Akhir ...

Daftar Hadir Peserta Kegiatan TPA ...

(11)

1

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang

Undang-Undang Nomor 20 Tahun 2003 tentang Sistem Pendidikan Nasional pada hakekat nya adalah usaha sadar dan terencana untuk mewujudkan suasana belajar dan proses pembelajaran agar peserta didik secara aktif mengembangkan potensi dirinya untuk memiliki kekuatan spiritual keagamaan, pengendalian diri, kepribadian, kecerdasan, akhlak mulia, serta keterampilan yang diperlukan dirinya dalam kehidupan bermasyarakat, berbangsa dan bernegara. Pendidikan Nasional adalah pendidikan yang berdasarkan Pancasila dan Undang-undang Dasar 1945 yang berakar pada nilai-nila agama, kebudayaan nasional Indonesia, dan tanggap terhadap perubahan zaman. Fungsi dan tujuan pendidikan nasional tercantum dalam Undang-undang nomor 20 tahun 2003 bab II pasal 3. Sekolah merupakan tempat peserta didik mendapatkan kucuran pengetahuan dan pembentukan karakter kepribadian. Sekolah mempunyai kewajiban memberikan bimbingan dan pembinaan terhadap aspek tersebut. Pembinaan karakter peserta didik saat ini menjadi isu penting dimana banyak kasus kekerasan dan penyimpangan-penyimpangan perilaku peserta didik yang menerabas norma-norma positif. Salah satu model pembinaan karakter yang dapat dilakukan sekolah adalah melalui kegiatan pembinaan keagamaan dengan membiasakan peserta didik melaksanakan kegiatan- kegiatan keagamaan.

Kegiatan tersebut dapat dilakukan melalui internalisasi nilai-nilai keagamaan melalui kegiatan-kegiatan ibadah dan lain sebagainya. Islam sebagai suatu agama mempunyai perangkat lengkap dalam membentuk kebiasaan seseorang melalui kegiatan ibadah setiap harinya. Kebiasaan ini berupa ibadah wajib dan sunnah yang mengandung nilai-nilai spritual agama yang baik untuk pembentukan karakter peserta didik. Nilai- nilai agama adalah seperangkat ajaran nilai-nilai luhur yang ditransfer dan diadopsi ke dalam diri untuk mengetahui cara menjalankan kehidupan sehari- hari sesuai dengan ajaran-ajaran agama dalam membentuk kepribadian yang utuh. Oleh karena itu, seberapa banyak dan seberapa jauh nilai-nilai agama Islam bisa mempengaruhi dan membentuk suatu karakter seseorang sangat tergantung dari seberapa nilai-nilai agama yang terinternalisasi pada dirinya. Semakin dalam nilai-nilai agama Islam yang terinternalisasi dalam diri seseorang, maka kerpibadian dan sikap religiusnya akan muncul dan terbentuk Untuk mewujudkan cita-cita bangsa indonesia yakni mencerdaskan kehidupan bangsa maka sebagai Aparatur Sipil Negara harus mempunyai kemampuan yang tinggi serta memahami nilai-nilai dasar dalam menjalankan tugas utama dengan penuh tanggung jawab

(12)

2

serta amanah. Aparatur Sipil Negara yang disingkat ASN adalah profesi bagi Pegawai Negeri Sipil (PNS). Hal ini sesuai dalam Undang-Undang No.5 Tahun 2014 tentang Aparatur Sipil Negara. Dalam undang-undang tersebut disebutkan bahwa dalam rangka pelaksanaan cita-cita bangsa dan mewujudkan tujuan negara sebagaimana tercantum dalam pembukaan Undang- Undang Dasar Negara Republik Indonesia tahun 1945, perlu dibangun Aparatur Sipil Negara yang memiliki integritas, profesional, netral dan bebas dari intervensi politik, bersih dari praktik korupsi, kolusi, dan nepotisme, serta mampu menyelenggarakan pelayanan publik bagi masyarakat dan mampu menjalankan peran sebagai unsur perekat persatuan dan kesatuan bangsa berdasarkan Pancasila dan Undang- Undang Dasar Negara Republik Indonesia tahun 1945.

Dalam lembaga pendidikan, pengembangan akhlak mulia dan religius dengan menerapkan nilai-nilai agama dalam kehidupan sehari-hari tentu saja merupakan tugas dari sebuah lembaga. oleh sebab itu Guru wajib memberikan bimbingan kepada peserta didik agar menerapkan nilai-nilai pendidikan agama dalam kehidupan sehari-hari dengan harapan peserta didik mampu memiliki kesalehan pribadi dan kesalehan sosial.

Pengalaman beragama yang ditanamkan sejak dini akan menentukan kualitas moral setelah peserta didik dewasa. Membiasakan peserta didik untuk shalat berjamaah, shalat dhuha, membaca Al-Qur`an akan memperkaya pengalaman rohani dan akan berkesan sepanjang hayat. Proses pembiasaan ini perlu dilakukan melalui pembinaan yang optimal agar pembiasaan keagamaan dapat berjalan baik, efektif, sehingga menjadi kebiasaan dan benar-benar terinternalisasi dalam kehidupan pribadi peserta didik.

Untuk mendapatkan sosok ASN yang professional dalam menjalankan tugas dan fungsinya, maka perlu dilaksanakan pembinaan melalui Latihan Dasar (Latsar) CPNS.

Berdasarkan Peraturan Kepala Lembaga Administrasi Negara 12 Tahun 2018 Tentang Pedoman Penyelenggaran Pelatihan Dasar Calon Pegawai Negeri Sipil Golongan III yang menerapkan pelatihan yang inovatif dan terintegrasi pembelajaran dibagi menjadi klasikal dan non-klasikal di tempat Pelatihan dan Unit Pelaksana Teknis peserta masing- masing. Latsar ini diselenggarakan oleh Badan Kepegawaian dan Pengembangan Sumber Daya Manusia Pemerintah Kabupaten Konawe Utara bekerja sama dengan Badan Pengembangan Sumber Daya Manusia Provinsi Sulawesi Tenggara. Latsar ini dilaksanakan dalam rangka membentuk nilai-nilai dasar profesi dan kompetensi PNS.

Latsar diorientasikan agar nilai-nilai dasar ANEKA mampu menginternalisasi pada diri setiap ASN termasuk Guru. Selain itu, juga dituntut untuk mampu mengaktualisasikannya pada instansi kerja masing- masing. Muaranya adalah terbentuknya ASN profesional yang produktif, efektif dan efisien dalam bekerja serta memiliki jiwa

(13)

3

nasionalisme, etika publik, berkomitmen untuk menjunjung mutu, berkomitmen untuk bekerja secara akuntabel serta berkomitmen untuk anti korupsi

Proses belajar mengajar di SD Negeri 11 Asera Kabupaten Konawe Utara seyogianya telah berlangsung sebagaimana mestinya. Akan tetapi, ada beberapa problem yang kerap terjadi yakni minimnya kedisiplinan siswa untuk hadir tepat waktu sebelum apel pagi ini dikarenakan jarak sekolah dengan rumah siswa. Hal lain yang terjadi adalah masih rendahnya motivasi belajar siswa khususnya belajar membaca Al-quran pada Taman Pengajian Al-quran (TPA) dan juga rendahnya kesadaran orang tua siswa dalam memotivasi anaknya untuk belajar mmembaca dan menulis Al-quran. Dan tak kalah pentingnya yang menjadi hambatan bagi peserta didik di SD Negeri 11 Asera kabupaten Konawe Utara adalah pengaruh media sosial yang menjadikan siswa lebih cenderung mengabaikan tugasnya untuk belajar sebagai peserta didik.

Konawe Utara mayoritas beragama Islam akan tetapi kemampuan siswa untuk membaca Al- Quran masih rendah ini merupakan masalah kongkrit yang harus segera mendapatkan perhatian khusus oleh karena salah satu tugas pokok dari guru pendidikan agama islam adalah Harus mampu mengupayakan perkembangan seluruh potensi peserta didik baik potensi kognitif, psikomotorik maupun potensi afektif. Selama kurang lebih 1 tahun 8 bulan menjalankan tugas dan fungsi sebagai guru Pendidikan Agama Islam di SD Negeri 11 Asera Kabupaten Konawe Utara, kondisi yang ada saat ini sesuai dengan salah satu tugas yang diangkat sebagai isu dapat penulis uraikan sebagai berikut a) rendahnya kemampuan siswa dalam membaca Al-Quran, b) rendahnya minat siswa membaca al-Qur’an c) kurangnya motivasi orang tua terhadap anaknya d) Kurangnya waktu pelajaran pendidikan agama islam disekolah sehingga ini akan menghambat proses pembelajaran pendidikan agama Islam.

. Dari pembahasan tersebut diatas penulis paparkan tema yang akan menjadi kegiatan aktualisasi adalah “Peningkatan Minat Baca Al-Quran Siswa Melalui Kegiatan Ekstrakurikuler Pada Taman Pengajian Al-quran (TPA) Di SD Negeri 11 Asera Kabupaten Konawe Utara”

B. Tujuan

Adapun tujuan dari aktualisasi ini adalah : 1. Tujuan Umum

Terlaksananya penerapan nilai-nilai dasar ANEKA (Akuntabilitas, Nasionalisme, Etika Publik, komitmen Mutu dan Anti Korupsi), sebagai potret dalam menjalankan

(14)

4

aktifitas keseharian sebagai Aparatur Sipil Negara(ASN) Khususnya di SD Negeri 11 Asera Kecamatan Asera.

2. Tujuan Khusus

Terwujudnya pembentukan karakter peserta didik yang berakhlakul karimah, berbudi pekerti luhur, berdedikasi tinggi serta memiliki intelektualitas pada Siswa SD Negeri 11 Asera Kecamatan Asera.

C. Manfaat

Manfaat dari kegiatan ekstrakurikuler pada Taman Pengajian Al-quran (TPQ) di SD Negeri 11 Asera Kabupaten Konawe Utara, yaitu:

a. Bagi Calon Pegawai Negeri Sipil

Kegiatan Aktualisasi ini dapat memberikan efek yang sangat positif sehingga kedepannya bisa lebih meningkatkan intensitas mengajar bagi peserta didik secara profesional dan penuh tanggung jawab

b. Bagi instansi

Aktualisasi ini dapat meminimalisir terjadinya buta baca Al-quran di Kabupaten Konawe Utara dan terkhusus SD Negeri 11 Asera. Sehingga dengan demikian dapat mendorong terwujudnya visi-misi organisasi sesuai harapan bersama.

c. Bagi Stakeholders

Bagi orang tua siswa, penerapan aktualisasi ini diharapkan dapat meningkatkan minat membaca Al-quran bagi anaknya, sehingga dengan demikian kepercayaan terhadap unit kerja, dalam hal ini SD Negeri 11 Asera Konawe Utara dapat terwujud.

D. Ruang Lingkup Kegiatan Aktualisasi

Dalam penyusunan aktualisasi yang menjadi ruang lingkup yakni konsultasi terhadap pimpinan tentang pelaksanaan aktua lisasi dalam upaya sosialisasi membangun komitmen terhadap warga sekolah dalam melaksanakan kegiatan ekstrakurikuler pada Taman Pengajian Al-quran (TPA) SD Negeri 11 Asera Kabupaten Konawe Utara.

(15)

5

BAB II

RANCANGAN AKTUALISASI A. Deskripsi Organisasi

1. Identitas dan Lokasi Sekolah

Nama sekolah : SD Negeri 11 Asera Konawe Utara

NPSN : 40405739

Status : Negeri

Alamat : Jl. Transmigrasi, Desa Oheo Trans, Kec. Asera Kabupaten Konawe Utara

Bangunan Sekolah : Hak Milik

Status Kepemilikan : Pemerintah Daerah Kabupaten Konawe Utara Tgl SK Pendirian : 2010-06-20

Email : [email protected]

Kode Pos : 93352

NPWP : 30.156.698.0.811.000

Posisi Geografis : 3.472 Lintang Utara,121,8574 Bujur Timur Luas tanah Milik : 2.500 M2

2. Visi dan Misi Organisasi Visi:

Mewujudkan sekolah yang unggul, cakap, Kreatif, yang berwawasan Imtaq dan Iptek.

Indikator Visi :

1. Terwujudnya peserta didik yang memiliki kompetensi sesuai standar kompetensi yang tercantum dalam standar isi pendidikan dasar

2. Terwujudnya lulusan yang berakhlak mulia,cerdas, terampil, sehat jasmani dan rohani, kreatif dan kompetatif

3. Terwujudnya pendidikan dan tenaga kependidikan yang memiliki kompetensi dan berkualifikasi standar

4. Terwujudnya sarana dan prasarana pendidikan standar yang mendukung proses pembelajaran

5. Terwujudnya manajemen sekolah yang efektif dan efisien

6. Terwujudnya standar penilaiansesuai standar kompetensi lulusan

(16)

6

Misi:

Untuk mencapai visi dirumuskan misi SDN 11 Asera sebagai berikut :

1. Mewujudkan peningkatan mutu proses belajar secara menyeluruh dan terarah.

2. Mewujudkan peningkatan kreatifitas pendidikan yang inovatif.

3. Memfasilitasi peningkaatan pembinaan siswa berprestasi dalam bidang seni budaya dan olahraga.

4. Berusaha menguasai ilmu pengetahuan dan teknologi.

5. Berusaha meningkatkan iman dan taqwa pada tiap siswa.

3. Daftar Guru SD Negeri 11 Asera Konawe Utara Tabel 2.1 daftar guru SDN 11 Asera

No. NAMA JK TTL NIP Status JABATAN

1 Tajerin Umar,S.Pd L Wanggudu,09-10-80 198009102009031002 PNS Kepala sekolah 2 Sarpin, S.Pd L Andowia,28-08-69 196908281993021003 PNS Wali kelas VI 3 Acok, S. Pd L Punggaluku,10-12-82 198212012009031004 PNS Wali Kelas III 4 Ridwan, S. Pd L Asera,12-11-82 198212112009031008 PNS Wali Kelas V 5 Erdin Patoro, S. PdI L Asera, 09-10-87 198709102019031004 PNS Guru PAI

6 Alimin Syukur L L-wuna,08-10-83 - GTT Wali Kelas IV

7 Hakim, QH L Lombok, 12-04-67 - GTT Wali Kelas II

8 Kikiyanti P Asera, 26-10-93 - GTT Wali Kelas I

9 Yuden P Asera, 15-05-92 - GTT BDT

(17)

7

B. Struktur Organisasi

Struktur organisasi yang ada di SD Negeri 11 Asera Konawe Utara adalah sebagai berikut:

KEPALA SEKOLAH Tajerin Umar, S. Pd

UNIT KEUANGAN A C O K, S. Pd UNIT

PERPUSTAKAAN

KELOMPOK JABATAN FUNGSIONAL/GURU

GURU KELAS VI

SARPIN, S. Pd

GURU KELAS IV

Alimin Syukur

GURU KELAS V

RIDWAN, S. Pd

GURU KELAS III

ACOK, S. Pd

GURU KELAS I

KIKIYANTI

GURU KELAS II HAKIM, QH

GURU PENJASKES GURU B. DAERAH

Y U D E N

GURU AGAMA

Erdin Patoro

SISWA

MASYARAKAT SEKITAR

KOMITE AMIR. H

(18)

8

4. Tugas Pokok dan Fungsi Guru a. Tugas Guru

Peraturan Menteri Negara Pendayagunaan Aparatur Negara dan Reformasi Birokrasi (Permenpan RB) No. 16 tahun 2009 menjelaskan bahwa Jabatan fungsional guru adalah jabatan fungsional yang mempunyai ruang lingkup, tugas, tanggung jawab, dan wewenang untuk melakukan kegiatan mendidik, mengajar, membimbing, mengarahkan, melatih, menilai, dan mengevaluasi peserta didik pada pendidikan anak usia dini jalur pendidikan formal, pendidikan dasar, dan pendidikan menengah sesuai dengan peraturan perundang- undangan yang diduduki oleh Pegawai Negeri Sipil.

Guru adalah pendidik profesional dengan tugas utama mendidik, mengajar, membimbing, mengarahkan, melatih, menilai, dan mengevaluasi peserta didik pada pendidikan anak usia dini jalur pendidikan formal, pendidikan dasar, dan pendidikan menengah. Kegiatan pembelajaran adalah kegiatan Guru dalam menyusun rencana pembelajaran, melaksanakan pembelajaran yang bermutu, menilai dan mengevaluasi hasil pembelajaran, menyusun dan melaksanakan program perbaikan dan pengayaan terhadap peserta didik.

Tugas guru ini dijelaskan dalam Bab XI Pasal 39 Ayat (2) Undang-Undang No. 20 Tahun 2003 tentang Sistem Pendidikan Nasional, Pasal 20 Undang-Undang No. 14 Tahun 2005 tentang Guru dan Dosen serta Pasal 52 Peraturan Pemerintah No. 74 Tahun 2008 tentang Guru, yakni :

1. Merencanakan pembelajaran;

2. Melaksanakan proses pembelajaran yang bermutu;

3. Menilai dan mengevaluasi hasil pembelajaran;

4. Membimbing dan melatih peserta didik / peserta didik;

5. Melakukan penelitian dan pengabdian kepada masyarakat;

6. Melaksanakan tugas tambahan yang melekat pada kegiatan pokok yang sesuai; dan 7. Meningkatkan dan mengembangkan kualifikasi akademik dan kompetensi secara

berkelanjutan.

Lebih lanjut, tugas guru secara lebih terperinci dijelaskan dalam Permendiknas No.

35 Tahun 2010 tentang Petunjuk Teknis Jabatan Fungsional Guru dan Angka Kreditnya, diantaranya:

Menyusun kurikulum pembelajaran pada satuan pendidikan;

1. Menyusun silabus pembelajaran;

(19)

9

2. Menyusun Rencana Pelaksanaan Pembelajaran (RPP);

3. Melaksanakan kegiatan pembelajaran;

4. Menyusun alat ukur/soal sesuai mata pelajaran;

5. Menilai dan mengevaluasi proses dan hasil belajar pada mata pelajaaran di kelasnya;

6. Menganalisis hasil penilaian pembelajaran;

7. Melaksanakan pembelajaran/perbaikan dan pengayaan dengan memanfaatkan hasil penilaian dan evaluasi;

8. Melaksanakan bimbingan dan konseling di kelas yang menjadi tanggungjawabnya (khusus guru kelas);

9. Menjadi pengawas penilaian dan evaluasi terhadap proses dan hasil belajar tingkaT sekolah/ madrasah dan nasional

10. Membimbing guru pemula dalam program induksi;

11. Membimbing peserta didik dalam kegiatan ekstrakurikuler proses pembelajaran;

12. Melaksanakan pengembangan diri

13. Melaksanakan publikasi ilmiah dan/atau karya inovatif; dan 14. Melakukan presentasi ilmiah.

b . Fungsi Guru:

Fungsi guru yang dimaksudkan disini juga sudah termasuk dalam tugas guru yang telah dijabarkan diatas, namun terdapat beberapa fungsi lain yang terkandung dalam poin d dan e Pasal 20 Undang-Undang No. 14 Tahun 2005 tentang Guru dan Dosen serta poin a, b dan c Pasal 40 Ayat (2) Undnag-Undang No. 20 Tahun 2003 tentang Sistem Pendidikan Nasional, yakni :

1. Memelihara dan memupuk persatuan dan kesatuan bangsa;

2. Menjunjung tinggi peraturan perundang-undangan, hukum, dan kode etik guru, serta nilai-nilai agama dan etika;

3. Menciptakan suasana pendidikan yang bermakna, menyenangkan, kreatif, dinamis dan dialogis;

4. Memelihara komitmen secara profesional untuk meningkatkan mutu pendidikan;

5. Memberi teladan dan menjaga nama baik lembaga, profesi, dan kedudukan sesuai dengan kepercayaan yang diberikan kepadanya.

(20)

C. Nilai-nilai Dasar Profesi ASN I. Akuntabilitas

Akuntabilitas adalah kewajiban pertanggung jawaban yang harus dicapai setiap individu, kelompok atau institusi untuk memenuhi tanggung jawab yang menjadi amanahnya. Adapun nilai yang terkandung dalam akuntabilitas yang harus dimiliki Aparatur Sipil Negara (ASN) untuk diterapkan di unit kerja yaitu, kepemimpinan, transparansi, integritas, tanggung jawab, keadilan, kepercayaan, keseimbangan, kejelasan dan konsistensi. Seorang ASN harus menjamin terwujudnya nilai-nilai publik tersebut antara lain :

a. Mampu mengambil pilihan yang tepat dan benar ketika terjadi konflik kepentingan, antara kepentingan publik dengan kepentingan sektor, kelompok dan dan pribadi.

b. Memiliki pemahaman dan kesadaran untuk menghindari dan mencegah keterlibatan ASN dalam politik praktis.

c. Memperlakukan warga negara secara sama dan adil dalam penyelenggaraan pemerintahan dan pelayanan publik.

d. Menujukan sikap dan prilaku konsisten dan dapat diandalkan sebagai penyelenggara pemerintahan.

Aspek-aspek akuntabilitas mencakup beberapa hal berikut:

1. Akuntabilitas adalah sebuah hubungan ( Accountability is a relationship )

Hubungan yang dimaksud adalah hubungan dua pihak antara individu/kelompok/institusi dengan negara dan masyarakat.

2. Akuntabilitas berorientasi pada hasil ( Accountability is results oriented )

Hasil yang diharapkan dari akuntabilitas adalah perilaku aparat pemerintah yang bertanggungjawab, adil dan inovatif.

3. Akuntabilitas membutuhkan adanya laporan ( Accountability requires reporting ) Laporan kinerja adalah perwujudan dari akuntabilitas. Dengan memberikan laporan kinerja berarti mampu menjelaskan terhadap tindakan dan hasil yang telah dicapai oleh individu/kelompok/institusi, serta mampu memberikan bukti nyata dari hasil dan proses yang telah dilakukan.

4. Akuntabilitas memerlukan konsekuensi ( Accountability is meaningless without consequences )

Akuntabilitas adalah kewajiban. Kewajiban menunjukkan tanggungjawab, dan tanggungjawab menghasilkan konsekuensi. Konsekuensi tersebut dapat berupa penghargaan atau sanksi.

(21)

11

5. Akuntabilitas memperbaiki kinerja ( Accountability improves performance )

Tujuan utama dari akuntabilitas adalah untuk memperbaiki kinerja PNS dalam memberikan pelayanan kepada masyarakat. Akuntabilitas dimaknai sebagai sebuah hubungan dan proses yang direncanakan untuk mencapai tujuan yang telah ditetapkan sejak awal, penempatan sumber daya yang tepat dan evaluasi kinerja Nilai-Nilai akuntabilitas yaitu :

a. Kepemimpinan b. Transparansi c. Integritas

d. Tanggung jawab (Responsibilitas) e. Keadilan

f. Kepercayaan g. Keseimbangan h. Kejelasan II. Nasionalisme

Nasionalisme dalam arti sempit adalah suatu sikap yang meninggikan bangsanya sendiri, sekaligus tidak menghargai bangsa lain sebagaimana mestinya. Sikap seperti ini jelas menceraiberaikan bangsa yang satu dengan bangsa yang lain. Keadaan seperti ini sering disebut chauvinisme. Sedang dalam arti luas, nasionalisme merupakan pandangan tentang rasa cinta yang wajar terhadap bangsa dan negara, dan sekaligus menghormati bangsa lain. Nasionalisme Pancasila adalah pandangan atau paham kecintaan manusia Indonesia terhadap bangsa dan tanah airnya yang didasarkan pada nilai-nilai Pancasila.

Prinsip nasionalisme bangsa Indonesia dilandasi nilai-nilai Pancasila yang diarahkan agar bangsa Indonesia senantiasa: menempatkan persatuan kesatuan, kepentingan dan keselamatan bangsa dan negara di atas kepentingan pribadi atau kepentingan golongan;

menunjukkan sikap rela berkorban demi kepentingan bangsa dan negara; bangga sebagai bangsa Indonesia dan bertanah air Indonesia serta tidak merasa rendah diri;

mengakui persamaan derajat, persamaan hak dan kewajiban antara sesama manusia dan sesama bangsa; menumbuhkan sikap saling mencintai sesama manusia;

mengembangkan sikap tenggang rasa.

Setiap Pegawai ASN wajib memiliki jiwa nasionalisme Pancasila yang kuat dalam menjalankan Fungsi dan tugasnya.Jiwa Nasionalisme Pancasila ini harus menjadi dasar dan mengilhami setiap gerak langkah dan semangat bekerja untuk bangsa dan

(22)

Negara. Untuk itu setiap PNS sebagai bagian dari ASN harus senantiasa taat menjalankan Nilai-nilai Pancasila dan mengaktualisasikannya dengan semangat Nasionalisme yang kuat menjalankan tugasnya sebagai oelaksana Kebijakan Publik, Pelayan Publik, dan Perekat dan Pemersatu bangsa. Fungsi nasionalisme bagi Aparatur Sipil Negara (ASN) adalah :

1. Nilai ASN sebagai pelaksana kebijakan publik:

a. Mementingkan kepentingan publik bangsa dan Negara b. Pegawai ASN tidak berpikir sectoral

c. Customer driven government d. Berintegritas tinggi

e. Adil dan tidak diskriminatif 2. Nilai ASN sebagai pelayan publik

a. Profesional b. Melayani publik

c. Memberikan kemudahan dalam pelayanan d. Memberikan pelayanan yang wajar

e. Tidak diskriminatif

f. Memberikan pelayanan yang wajar g. Tidak diskriminatif

h. Memberikan pelayanan yang jujur dan terus terang i. Memberikan pelayanan yang bermutu

3. Nilai ASN sebagai perekat dan pemersatu bangsa

a. ASN dalam menjalankan tugasnya mengutamakan dan mementingkan persatuan dan kesatuan bangsa

b. Menjaga kondisi damai c. Bersikap netral dan adil

d. Tidak berperilaku diskriminatif e. Obyektif, jujur dan transparan

demikian dapat dijelaskan lebih lanjut melalui pola sikap dalam sila pancasila sebagai berikut :

a. Sila 1 (Nilai Ketuhanan)

Menjamin kebebasan masyarakat yang majemuk dalam memeluk agama dan kepercayaannya, saling menghormati kepercayaan satu sama lain, mengembangkan etika sosial di masyarakat, mendorong kemerdekaan masyarakat dalam memeluk

(23)

13

agama dan kepercayaan, serta sebagai sumber motivasi (landasan rohani dan moral) dalam kehidupan sehari-hari.

b. Sila 2 (Nilai Kemanusiaan yang Adil dan Beradab)

Sebagai Aparatur Sipil Negara (ASN) kiranya dapat mengaplikasikan nilai-nilai yang terkandung dalam sila kedua Pancasila dengan perilaku nyata sebagai berikut

; mengembangkan sikap tenggang rasa antar sesama manusia, tidak semena-mena terhadap orang lain, menjunjung tinggi nilai-nilai kemanusiaan, berani membela kebenaran dan keadilan, Penghormatan terhadap Hak Asasi Manusia, saling menghargai antar sesama, mengakui persamaan derajat, persamaan hak dan kewajiban setiap manusia, tanpa membeda-bedakan suku, keturunan, agama, kepercayaan, jenis kelamin, kedudukan sosial, warna kulit dan sebagainya.

c. Sila 3 (Nilai Persatuan Indonesia)

Aparatur Sipil Negara (ASN) yang baik adalah mereka yang mampu menempatkan persatuan, kesatuan serta kepentingan dan keselamatan bangsa dan negara sebagai kepentingan bersama diatas kepentingan pribadi dan golongan, sanggup dan rela berkorban, sanggup mengembangkan rasa cinta tanah air dan bangsa, sanggup mengembangkan rasa kebanggaan berkebangsaan dan bertanah air indonesia, sanggup memelihara ketertiban dunia yang berdasarkan kemerdekaan, perdamaian abadi dan keadilan sosial.

d. Sila 4 (Nilai Kerakyatan, kebijaksanaan dalam permusyawaratan perwakilan) Perwujudan dari demokrasi permusyawaratan yakni tidak memaksakan kehendak pada orang lain, mengutamakan musyawarah dalam mengambil keputusan untuk kepentingan bersama serta musyawarah untuk mencapai mufakat.

e. Sila 5 (Nilai Keadilan Sosial bagi seluruh Rakyat Indonesia)

Negara merupakan organisasi masyarakat yang bertujuan menyelenggarakan keadilan, mengembangkan sikap adil terhadap semua tingkat sistem kemasyarakatan, menyediakan kesetaraan kesempatan dalam proses fasilitasi akses informasi dan layanan.

III. Etika Publik

Etika lebih dipahami sebagai refleksi atas baik/buruk, benar/salah yang harus dilakukan atau bagaimana melakukan yang baik atau benar, sedangkan moral mengacu pada kewajiban untuk melakukan yang baik atau apa yang seharusnya dilakukan.

Dalam kaitannya dengan pelayanan publik, etika publik adalah refleksi tentang standar/norma yang menentukan baik/buruk, benar/salah perilaku, tindakan dan

(24)

keputusan untuk mengarahkan kebijakan publik dalam rangka menjalankan tanggung jawab pelayanan publik.

Kode Etik adalah aturan-aturan yang mengatur tingkah laku dalam suatu kelompok khusus, sudut pandangnya hanya ditujukan pada hal-hal prinsip dalam bentuk ketentuan-ketentuan tertulis. Adapun Kode Etik Profesi dimaksudkan untuk mengatur tingkah laku/ etika suatu kelompok khusus dalam masyarakat melalui ketentuan-ketentuan tertulis yang diharapkan dapat dipegang teguh oleh sekelompok profesional tertentu. Berdasarkan Undang-Undang ASN, kode etik dan kode perilaku ASN yakni sebagai berikut:

1. Melaksanakan tugasnya dengan jujur, bertanggung jawab, dan berintegritas tinggi.

2. Melaksanakan tugasnya dengan cermat dan disiplin.

3. Melayani dengan sikap hormat, sopan, dan tanpa tekanan.

4. Melaksanakan tugasnya sesuai dengan peraturan perundangan yang berlaku.

5. Melaksanakan tugasnya sesuai dengan perintah atasan atau Pejabat yang berwenang sejauh tidak bertentangan dengan ketentuan peraturan perundang-undangan dan etika pemerintahan.

6. Menjaga kerahasiaan yang menyangkut kebijakan negara.

7. Menggunakan kekayaan dan barang milik negara secara bertanggung jawab, efektif dan efisien.

8. Menjaga agar tidak terjadi konflik kepentingan dalam melaksanakan tugasnya.

9. Memberikan informasi secara benar dan tidak menyesatkan kepada pihak lain yang memerlukan informasi terkait kepentingan kedinasan.

10. Tidak menyalahgunakan informasi intern negara, tugas, status, kekuasaan, dan jabatannya untuk mendapat atau mencari keuntungan atau manfaat bagi diri sendiri atau untuk orang lain.

11. Memegang teguh nilai dasar ASN dan selalu menjaga reputasi dan integritas ASN.

12. Melaksanakan ketentuan peraturan perundang-undangan mengenai disiplin pegawai ASN.

Nilai-nilai dasar etika publik sebagaimana tercantum dalam pasal 4 Undang-undang Nomor 5 Tahun 2014 tentang ASN, yakni:

a. Memegang teguh nilai-nilai dalam ideologi Negara Pancasila;

b. Setia dan mempertahankan Undang-Undang Dasar Negara Kesatuan Republik Indonesia 1945 serta pemerintah yang sah;

c. Mengabdi kepada Negara dan rakyat Indonesia;

(25)

15

d. Menjalankan tugas secara profesional dan tidak berpihak;

e. Membuat keputusan berdasarkan prinsip keahlian;

f. Menciptakan lingkungan kerja yang non diskriminatif;

g. Memelihara dan menjunjung tinggi standar etika yang luhur;

h. Mempertanggungjawabkan tindakan dan kinerjanya kepada publik;

i. Memiliki kemampuan dalam melaksanakan kebijakan dan program pemerintah;

j. Memberikan layanan kepada publik secara jujur, tanggap, cepat, tepat, akurat, berdaya guna, berhasil guna, dan santun;

k. Mengutamakan kepemimpinan berkualitas tinggi;

l. Menghargai komunikasi, konsultasi, dan kerjasama;

m. Mengutamakan pencapaian hasil dan mendorong kinerja pegawai;

n. Mendorong kesetaraan dalam pekerjaan; dan

o. Meningkatkan efektivitas sistem pemerintahan yang demokratis sebagai perangkat sistem karir.

IV. Komitmen Mutu

Penyelenggaraan pemerintahan yang baik dan bersih (good and clean governance) sudah menjadi keniscayaan di era reformasi saat ini. Berbagai upaya telah dilakukan untuk mewujudkan keniscayaan tersebut, namun dalam implementasinya masih belum sesuai dengan harapan. Penyelengaraan pemerintahan yang berorientasi pada layanan prima sudah tidak bisa ditawar lagi ketika lembaga pemerintah ingin meningkatkan kepercayaan publik. Paradigma pemerintah harus segera berubah, dari pola paternalisitik dan feodal yang selalu minta dilayani, menjadi pola pemerintahan yang siap melayani dan senantiasa mengedepankan kebutuhan dan keinginan masyarakat sebagai stakeholder pemerintah. Bidang apapun yang menjadi tanggungjawab PNS, semua harus dilaksanakan secara optimal agar dapat memberikan kepuasan kepada masyarakat. Aspek utama yang menjadi target stakeholder adalah layanan yang komitmen pada mutu, melalui penyelenggaraan tugas secara efektif, efisien dan inovatif.

Komitmen mutu merupakan pemahaman konsep mengenai efektivitas, efisiensi, inovasi, dan mutu penyelenggaraan Pemerintah. Ekeftivitas merupakan sejauh mana sebuah organisasi dapat mencapai tujuan yang ditetapkan. Sementara efisien merupakan jumlah sumber daya yang digunakan untuk mencapai tujuan organisasi. Efisien ditentukan oleh berapa banyak bahan baku, biaya, dan tenaga yang dibutuhkan untuk mencapai sebuah tujuan. Dari kedua definisi tersebut, dapat disimpulkan bahwa karakterisitik utama yang dijadikan dasar untuk mengukur tingkat efektivitas adalah

(26)

ketercapaian target yang telah direncanakan, baik dilihat dari capaian jumlah maupun mutu hasil kerja, sehingga dapat memberikan kepuasan, sedangkan tingkat efisiensi diukur dari penghematan biaya, waktu, tenaga, dan pikiran dalam menyelesaikan kegiatan. Sementara inovasi, muncul karena adanya dorongan kebutuhan organisasi/perusahaan untuk beradaptasi dengan tuntutan perubahan yang terjadi disekitarnya. Di sisi lain, mutu merupakan suatu kondisi dinamis berkaitan dengan produk, jasa, manusia, proses, dan lingkungan yang sesuai atau bahkan melebihi harapan konsumen atau pengguna. Nilai-nilai dasar komitmen mutu adalah efektivitas, efisiensi, inovasi, dan berorientasi pada mutu.

Komitmen mutu merupakan kesanggupan yang sungguh-sungguh dari seorang pegawai untuk melakukan tugasnya dengan efektif, efisien, inovatif, dan berorientasi pada kepuasan pelanggan. Indikator komitmen mutu diantaranya:

 Orientasi mutu

Orientasi mutu adalah pelayanan yang mengutamakan keunggulan produk/jasa yang diberikan kepada pelanggan sesuai dengan kebutuhan dan keinginannya.

 Efektivitas menunjukkan ketercapaian target yang telah disepakati baik menyangkut jumlah maupun mutu hasil kerja.

 Efisiensi

Efisiensi merupakan tingkat ketepatan realisasi penggunaan sumberdaya dan bagaimana pekerjaan dilaksanakan sehingga tidak terjadi pemborosan sumber daya.

 Inovatif

Inovatif yaitu mengusahakan selalu memberikan hal baru bagi peningkatan mutu pelayanannya.

V. Anti Korupsi

Korupsi berasal dari kata latin Corruptio yang artinya kerusakan, kebobrokan, dan kebusukan. Selaras dengan kata asalnya, korupsi sering dikatakan sebagi kejahatan luar biasa, salah satu alasannya adalah karena dampaknya yang luar biasa menyebabkan kerusakan baik dalam ruang lingkup, pribadi, kelurga, masyarakat dan kehidupan yang lebih luas, Kerusakan tersebut tidak hanya terjadi dalam kurun waktu yang pendek, namun dapat berdampak secara jangka Panjang.

ASN sebagai aparatur pemerintah yang diberi amanah untuk mengelola pemerintahan harus memiliki jiwa anti korupsi. Anti korupsi adalah tindakan atau gerakan yang dilakukan untuk memberantas segala tingkah laku atau tindakan yang melawan

(27)

17

norma-norma dengan tujuan memperoleh keuntungan pribadi, merugikan Negara maupun masyarakat baik secara langsung maupun tidak langsung. Kesadaran diri anti korupsi dibangun melalui pendekatan spiritual, dengan selalu mengingt akan tujuan keberadaan manusia di muka bumi.. Kesadaran anti korupsi dapat menghindarkan ASN dari perilaku dan tindak pidana korupsi.

Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK) selaku lembaga yang menangani tindak pidana korupsi bersama para pakar anti korupsi telah mengidentifikasi nilai-nilai dasar anti korupsi sebagai berikut:

1. Jujur

Jujur merupakan salah satu nilai yang paling utama dalam anti korupsi, karena tanpa kejujuran seseorang tidak akan mendapat kepercayaan dalam berbagai hal, termasuk dalam kehidupan sosial.

2. Peduli

Peduli adalah sebuah nilai dasar dan sikap memperhatikan dan bertindak proaktif terhadap kondisi atau keadaan di sekitar kita. Peduli adalah sebuah sikap keberpihakan kita untuk melibatkan diri dalam persoalan, keadaan atau kondisi yang terjadi disekitar kita.

3. Mandiri

Mandiri memiliki arti tidak banyak bergantung kepada orang lain dalam berbagai hal.

Kemandirian dianggap sebagai suatu hal yang penting harus dimiliki oleh seorang pemimpin, karena tanpa kemandirian seseorang tidak akan mampu memimpin orang lain.

4. Disiplin

Disiplin adalah ketaatan atau kepatuhan kepada peraturan. Sebaliknya untuk mengatur kehidupan manusia memerlukan hidup yang disiplin. Manfaat dari disiplin ialah seseorang dapat mencpai tujuan dengan waktu yang lebih efisien. Kedisiplinan memiliki dampak yang sama dengan nilai-nilai antikorupsi lainnya yaitu dapat menumbuhkan kepercayaan dari orang lain dalam berbagai hal.

5. Tanggung jawab

Gaya hidup merupakan suatu hal yang sangat penting bagi interaksi dengan masyarakat disekitar. Dengan gaya hidup yang sederhana manusia dibiasakan untuk tidak hidup boros, tidak sesuai dengan kemampuannya. Dengan gaya hidup yang sederhana, seseorang juga dibina untuk memprioritaskan kebutuhan diatas keinginannya.

(28)

6. Kerja keras

Kerja keras didasari dengan adanya kemauan. Di dalam kemauan terkandung teka, ketekunan, daya tahan, daya kerja, pendirian keberanian, ketabahan, keteguhan dan pantang mundur. Bekerja keras merupakan hal yang penting guna tercapainya hasil yang sesuai dengan target. Akan tetapi bekerja keras akan menjadi tidak berguna jika tanpa adanya pengetahuan.

7. Sederhana

Gaya hidup merupakan suatu hal yang sangat penting bagi interaksi dengan masyarakat disekitar. Dengan gaya hidup yang sederhana manusia dibiasakan untuk tidak hidup boros, tidak sesuai dengan kemampuannya. Dengan gaya hidup yang sederhana, seseorang juga dibina untuk memprioritaskan kebutuhan diatas keinginannya.

8. Berani

Keberanian dapat diwujudkan dalam bentuk berani mengatakan dan membela kebenaran, berani mengakui kesalahan, berani bertanggung jawab, dan sebagainya.

Keberanian sangat diperlukan untuk mencapai kesuksesan dan keberanian akan semakin matang jika diiringi dengan keyakinan, serta keyakinan akan semakin kuat jika pengetahuannya juga kuat.

9. Adil

Keadilan dari sudut pandang bangsa Indonesia disebut juga keadilan sosial, secara jelas dicantumkan dalam pancasila sila ke-2 dan ke-5, serta UUD 1945. Keadilan adalah penilaian dengan memberikan kepada siapapun sesuai dengan apa yang menjadi haknya, yakni dengan bertindak proposional dan tidak melanggar hukum.

Keadilan berkaitan erat dengan hak, dalam konsepsi bangsa Indonesia hak tidak dapat dipisahkan dengan kewajiban. Dalam konteks pembangunan bangsa Indonesia keadilan tidak bersifat sektoral tetapi meliputi ideologi. Untuk menciptakan masyarakat yang adil dan makmur. Adil dalam kemakmuran dan makmur dalam keadilan.

D. Nilai-nilai Dasar Kedudukan dan Peran PNS dalam NKRI 1. Manajemen ASN

Manejemen ASN adalah pengelolaan ASN untuk menghasilkan pegawai ASN yang profesional, memilikinilai dasar, etika profesi, beba dari intervensi politik, bersih dari praktik korupsi, kolusi dan nepotisme. Manajemen ASN lebih menekankan kepada

(29)

19

pengaturan profesi pegawai sehingga diharapkan agar selalu tersedia sumber daya ASN yang unggul selaras dengan perkembangan jaman.

a) Kedudukan ASN

Kedudukan atau status jabatan PNS dalam sistem birokrasi selama ini dianggap belum sempurna untuk menciptakan birokrasi yang profesional. Untuk dapat membangun profesionalitas birokrasi, maka konsep yang dibangun dalam UU ASN tersebut harus jelas.

b) Peran ASN

Untuk menjalankan kedudukan pegawai ASN, maka pegawai ASN berfungsi dan bertugas sebagai berikut:

a. Pelaksana kebijakan publik

ASN berfungsi, bertugas dan berperan untuk melaksanakan kebijakan yang dibuat oleh pejabat pembina kepegawaian sesuai dengan ketentuanperaturan perundang- undangan. Untuk itu ASN harus mengutamakan kepentingan publik dan masyarakat luas dalam menjalankan fungsi dan tugasnya, serta harus mengutamakan pelayanan yang berorientasi pada kepentingan publik

b. Pelayan publik

ASN berfungsi, bertugas dan berperan untuk memberikan pelayanan publik yang profesional da berkualitas. Pelayanan publik merupakan kegiatan dalam rangka pemenuhan kebutuhan pelayanan sesuai peraturanperundang-undangan bagi setiap warga negaradan penduduk atas barang, jasa dan/atau pelayanan administratif yang diselenggarakan oleh penyelenggara pelayanan publik dengan tujuan kepuasan pelanggan.

c. Perekat dan Pemersatu Bangsa

ASN berfungsi, bertugas dan berperan untuk mempererat persatuan dan kesatuan NKRI. ASN senantiasa setia dan taat sepenuhnya kepada Pancasila, UUD 1945, negara danpemerintah. ASN senantiasa menjunung tinggi martabat ASN serta senantiasa mengutamakan kepentingan negara daripada kepentingan diri sendiri, seseorang dan golongan. Dalam UU ASN disebutkan bahwa dalam penyelengaraan dan kebijakan manajemen ASN, salah satu diantaranya asas persatuan dan kesatuan.

c) Hak dan Kewajiban ASN

Hak adalah suatu kewenangan atau kekuasaan yang diberikan oleh hukum, suatu kepentingan yang dilindungi oleh hukum, baik pribadi maupun umum. Dapat diatikan bahwa hak adalah sesuatu yang patut atau layak diterima. Agar melaksanakan tugas dan

(30)

tanggungjawabnya dengan baik , dapat meningkatkan produktivitas, menjamin kesejateraan ASN dan akuntabel, maka setiap SN diberikan hak. Hak ASN dan PPPK yang diatur dalam UU No. 5 Tahun 2014 tentang ASN sebagai berikut:

PNS berhak memperoleh:

a. gaji, tunjangan, dan fasilitas;

b. cuti;

c. jaminan pensiun dan jaminan hari tua;

d. perlindungan; dan

e. pengembangan kompetensi.

PPPK berhak memperoleh:

a. gaji dan tunjangan;

b. cuti;

c. perlindungan; dan

d. pengembangan kompetensi.

Selain hak sebagaimana disebutkan di atas, berdasarkan pasal 70 UU No. 5 Tahun 2014 tentang ASN disebutkan bahwa setiap pegawai ASN memiliki hak dan kesempatan untuk mengembangkan kompetensi. Berdasarkan Pasal 92 pemerintah juga wajib memberikan perlindungan berupa:

a. Jaminan kesehatan;

b. Jaminan kecelakaan kerja;

c. Jaminan kematian; dan d. Bantuan hukum.

d) Kode Etik dan Perilaku ASN

Dalam UU No. 5 Tahun 2014 tentang ASN disebutkan bahwa ASN sebagai profesi berlandaskan pada kode etik dan kode perilaku. Kode etik dan kode perilaku ASN bertujuan untuk menjaga martabat dan kehormatan ASN. Kode etik dan kode perilaku berisi pengaturan perilaku agar pegawai ASN.

a. Melaksanakan tugasnya dengan jujur, bertanggung jawab, dan berintegritas tinggi;

b. Melaksanakan tugasnya dengan cermat dan disiplin;

c. Melayani dengan sikap hormat, sopan, dan tanpa tekanan;

d. Melaksanakan tugasnya sesuai dengan ketentuan peraturan perundang-undangan;

e. Melaksanakan tugasnya sesuai dengan perintah atasan atau Pejabat yang berwenang sejauh tidak bertentangan dengan ketentuan peraturan perundang-undangan dan etika pemerintahan;

(31)

21

f. Menjaga kerahasiaan yang menyangkut kebijakan;

g. Menggunakan kekayaan dan barang milik negara secara bertanggung jawab, efektif, dan efisien;

h. Menjaga agar tidak terjadi konflik kepentingan dalam melaksanakan tugasnya;

i. Memberikan informasi secara benar dan tidak menyesatkan kepada pihak lain yang memerlukan informasi terkait kepentingan kedinasan;

j. Tidak menyalahgunakan informasi intern negara, tugas, status, kekuasaan, dan jabatannya untuk mendapat atau mencari keuntungan atau manfaat bagi diri sendiri atau untuk orang lain;

k. Memegang teguh nilai dasar ASN dan selalu menjaga reputasi dan integritas ASN;

dan

l. Melaksanakan ketentuan peraturan perundangundangan mengenai disiplin Pegawai ASN.

2. Whole Of Government (WoG)

Berdasarkan interpretasi analitis dan manifestasi empiris di lapangan maka WoG didefinisikan sebagai “suatu model pendekatan integratif fungsional satu atap” yang digunakan untuk mengatasi wicked problems yang sulit dipecahkan dan diatasi karena berbagai karakteristik atau keadaan yang melekat antara lain: tidak jelas sebabnya, multi dimensi, menyangkut perubahan perilaku. Sesuai dengan karakteristik wicked problems.

Praktek WoG dalam pelayanan publik dilakukan dengan menyatukan seluruh sektor yang terkait dengan pelayanan publik berdasarkan nilai-nilai dasar berikut ini.

1. Koordinasi

Kompleksitas lembaga membutuhkan koordinasi yang efektif dan efisien antar lembaga dalam menjalankan kegiatan kelembagaan

2. Integrasi

Integrasi dilakukan dengan pembauran sebuah sistem antar lembaga sehingga menjadi kesatuan yang utuh

3. Sinkronisasi

Singkronisasi merupakan penyelarasan semua kegiatan/data yang berasal dari berbagai sumber, dengan menyingkronkan seluruh sumber tersebut

4. Simplifikasi

Simplikasi merupakan penyederhanaan segala sesuatu baik terkait data/proses di suatu lembaga untuk mengefisienkan waktu, tenaga dan biaya.

(32)

Pendekatan WoG dapat dilihat dan dibedakan berdasarkan perbedaan kategori hubungan antara kelembagaan yang terlibat sebagai berikut:

1. Koordinasi, yang tipe hubungannya dapat dibagi lagi menjadi:

a. penyertaan, yaitu pengembangan strategi dengan mempertimbangkan dampak;

b. dialog atau pertukaran informasi;

c. joint planning, yaitu perencanaan bersama untuk kerjasama sementara.

2. Integrasi, yang tipe hubungannya dapat dibagi lagi menjadi:

a. joint working, atau kolaborasi sementara;

b. joint ventrure, yaitu perencanaan jangka panjang, kerjasama pada pekerjaan besar yang menjadi urusan utama salah satu peserta kerjasama;

c. satelit, yaitu entitas yang terpisah, dimiliki bersama, dibentuk sebagai mekanisme integratif.

3. Kedekatan dan pelibatan, yang tipe hubungannya dapat dibagi lagi menjadi:

a. aliansi strategis, yaitu perencanaan jangka panjang, kerjasama pada isu besar yang menjadi urusan utama salah satu peserta kerjasama;

b. union, berupa Unifikasi resmi, identitas masing-masing masih nampak;

merger, yaitu penggabungan ke dalam struktur baru.

3. Pelayanan Publik

Undang-Undang Nomor 25 Tahun 2009 Tentang Pelayanan Publik menyatakan bahwa pelayanan publik adalah kegiatan atau rangkaian kegiatan dalam rangka pemenuhan kebutuhan pelayanan sesuai dengan peraturan perundang-undangan bagi setiap warga negara dan penduduk atas barang, jasa, dan/atau pelayanan administratif yang disediakan oleh penyelenggara pelayanan publik.

Terdapat 3 unsur penting dalam pelayanan publik, yaitu:

 Organisasi penyelenggara pelayanan publik

 Penerima layanan (pelanggan) yaitu orang, masyarakat atau organisasi yang berkepentingan

 kepuasan yang diberikan dan atau diterima oleh penerima layanan(pelanggan).

Adapun prinsip pelayanan publik yang baik untuk mewujudkan pelayanan prima adalah:

1. Partisipatif

Dalam penyelenggaraan pelayanan publik yang dibutuhkan masyarakat pemerintah perlu melibatkan masyarakat dalam merencanakan, melaksanakan, dan mengevaluasi hasilnya.

(33)

23

2. Transparan

Dalam penyelenggaraan pelayanan publik, pemerintah sebagai penyelenggara pelayanan publik harus menyediakan akses bagi warga negara untuk mengetahui segala hal yang terkait dengan pelayanan publik yang diselenggarakan tersebut.

3. Responsif

Dalam penyelenggaraan pelayanan publik pemerintah wajib mendengar dan memenuhi tuntutan kebutuhan warga negaranya terkait dengan bentuk dan jenis pelayanan publik yang mereka butuhkan, mekanisme penyelenggaraan layanan, jam pelayanan, prosedur, dan biaya penyelenggaraan pelayanan.

4. Tidak Diskriminatif

Pelayanan publik yang diselenggarakan oleh pemerintah tidak boleh dibedakan antara satu warga negara dengan warga negara yang lain atas dasar perbedaan identitas warga negara.

5. Mudah dan Murah

Penyelenggaraan pelayanan publik dimana masyarakat harus memenuhi berbagai persyaratan dan membayar fee untuk memperoleh layanan yang mereka butuhkan harus diterapkan prinsip mudah dan murah. Hal ini perlu ditekankan karena pelayanan publik yang diselenggarakan oleh pemerintah tidak dimaksudkan untuk mencari keuntungan melainkan untuk memenuhi mandat konstitusi.

6. Efektif dan Efisien

Penyelenggaraan pelayan publik harus mampu mewujudkan tujuan-tujuan yang

hendak dicapainya dan cara mewujudkan tujuan tersebut dilakukan dengan prosedur yang sederhana, tenaga kerja yang sedikit, dan biaya yang murah.

7. Aksesibel

Pelayanan publik yang diselenggarakan oleh pemerintah harus dapat dijangkau oleh warga negara yang membutuhkan dalam arti fisik dan dapat dijangkau dalam arti non- fisik yang terkait dengan biaya dan persyaratan yang harus dipenuhi oleh masyarakat untuk mendapatkan layanan tersebut.

8. Akuntabel

Semua bentuk penyelenggaraan pelayanan publik harus dapat dipertanggungjawabkan secara terbuka kepada masyarakat. Pertanggungjawaban di sini tidak hanya secara formal kepada atasan akan tetapi yang lebih penting harus dipertanggungjawabkan secara terbuka kepada masyarakat luas melalui media publik.

9. Berkeadilan

(34)

Penyelenggaraan pelayanan publik harus dapat dijadikan sebagai alat melindungi kelompok rentan dan mampu menghadirkan rasa keadilan bagi kelompok lemah ketika berhadapan dengan kelompok yang kuat.

E. Identifikasi Isu Dan Analisis Dampaknya Tabel 2.2 Tugas dan Fungsi

No. Tusi Kondisi saat Ini Kondisi yang

diharapkan

Rumusan Isu

(1) (2) (3) (4) (5)

1

PP Nomor 55 tahun 2007 tentang Pendidikan Agama dan pendidikan keagamaan.

Masih rendahnya motivasi belajar siswa khususnya belajar membaca Al- quran pada Taman Pengajian Al-quran (TPA)

Peningkatan motivasi belajar membaca Al- quran bagi siswa

pada taman

pengajian Al- quran (TPA)

Rendahnya

motivasi belajar siswa pada taman pengajian Al- quran (TPA)

2

Jalur Pendidikan Informal, jalur pendidikan keluarga yang termaktub dalam UU No. 20 tahun 2003 pasal 13 ayat 1

Masih rendahnya kesadaran orang tua

siswa dalam

memotivasi anaknya untuk belajar

mmembaca dan

menulis Al-quran.

Peningkatan kesadaran orang

tua siswa

terhadap anaknya dalam membaca dan menulis Al- quran

Lingkungan

keluarga kurang dalam memberikan dukungan bagi anaknya

3

Pengembangan disiplin mutu

Kurangnya

kedisiplinan siswa untuk hadir tepat waktu di sekolah

Peningkatan kedisiplinan Siswa tepat waktu ketika datang disekolah

Rendahnya

kedisiplinan siswa ketika hadir di sekolah

4

Kemajuan tekhnologi sangat berpengaruh terhadap minat belajar siswa.

Media sosial

mempengaruhi minat belajar siswa

Media sosial dapat

berpengaruh positif bagi anak didik

Dampak negatif media sosial bagi siswa lebih menonjol

dibandingkan dampak positifnya Berdasarkan tabel di atas, dapat ditetapkan isu prioritas yang akan diangkat pada rancangan aktualisasi ini.

1. Idenfikasi dan Analisis Isu

Analisis yang digunakan untuk memprioritaskan isu yang akan ditindak lanjuti yaitu dengan menggunakan analisis AKPL (aktual, kekhalayakan, problematik, layak) dengan menggunakan skala likert dari 1 hingga 5 dengan makna ; 5 sangat tinggi, 4 tinggi, 3 cukup, 2 rendah dan 1 sangat rendah.

Tabel 2.3 Isu terpilih

(35)

25

No. Isu A P K L Skor Ranking

1.

Masih rendahnya motivasi belajar siswa membaca Al-quran pada Taman Pengajian Al-quran (TPA)

5 5 3 4 17 I

2.

Masih rendahnya kesadaran orang tua memotivasi anaknya membaca dan menulis Al-quran

5 4 2 3 14 III

3. Masih rendahnya kedisiplinan siswa untuk hadir tepat waktu di sekolah

5 4 2 4 15 II

4. Media sosial mempengaruhi minat belajar siswa

4 2 4 3 13 IV

Keterangan : Skor : 1-5

5 : Sangat tinggi A : Aktual

4 : Tinggi P : Problematik

3 : Cukup K : Kekhalayakan

2 : Rendah L : Layak

1 : Sangat rendah

Dari tabel di atas menunjukan bahwa isu prioritas adalah rendahnya motivasi belajar siswa membaca Al-quran pada Taman Pengajian Al-quran (TPA) dengan nilai aktual sangat tinggi, nilai problematik sangat tinggi, nilai kekhalayakan cukup dan nilai layak tinggi.

Sehingga isu yang di angkat dalam rancangan aktualisasi ini adalah Masih rendahnya motivasi belajar siswa membaca Al-quran pada Taman Pengajian Al-quran (TPA).

2. Analisis Dampak Isu

Berdasarkan penetapan isu di atas, maka di tetapkan isu yang akan diangkat adalah Masih rendahnya motivasi belajar siswa membaca Al-quran pada Taman Pengajian Al-quran (TPA). Isu tersebut diperlukan penyelesaiannya, karena jika tidak dicari penyelesaiannya maka akan berdampak :

1. Rendahnya tingkat kepercayaan orang tua murid terhadap sekolah SDN 11 Asera, 2. Berimplikasi pada lahirnya siswa buta baca dan buta tulis Al-quran,

3. Visi dan misi sekolah tidak tercapai

4. Tingkat pemahaman siswa terhadap pendidikan agama menjadi sangat rendah

(36)

3. Indikator Terjadinya Hambatan

Adapun indikator terjadinya hambatan dari kegiatan aktualisasi di SD Negeri 11 Asera Kabupaten Konawe Utara yaitu :

a. Minimnya siswa yang dapat membaca Al-Quran dengan baik b. Minimnya motivasi yang timbul dari dalam diri siswa

c. Kurangnya dorongan orang tua terhadap anaknya d. Media pembelajaran belum maksimal

4. Indikator Keberhasilan

Adapun indikator keberhasilan dari kegiatan aktualisasi di SD Negeri 11 Asera Kabupaten Konawe Utara yaitu :

b. Terciptanya siswa yang dapat membaca Al-Quran dengan baik

c. Tingginya kepercayaan orang tua murid terhadap Unit kerja SD Negeri 11 Asera d. Dapat memberantas buta baca dan baca tulis Al-quran,

e. Menjalankan Visi dan Misi sekolah 5. Faktor Pendukung Keberhasilan

Kegiatan ini bukan hanya sebatas formalitas, melainkan sangat dibutuhkan oleh siswa agar terhindar dari buta baca tulis Al-quran. Olehnya itu, kegiatan ini harus memenuhi beberapa faktor pendukung. Faktor pendukung keberhasilan yang dimaksud adalah Adanya persetujuan dari pimpinan tentang kegiatan, dukungan dari sesama guru serta dukungan masyarakat terhadap kegiatan dimaksud . Dengan adanya izin tersebut maka proses kegiatan d a p a t berjalan dengan baik.

6. Antisipasi Mengatasi Hambatan

Untuk mengantisipasi hambatan dalam aktualisasi di SD Negeri 11 Asera Kabupaten Konawe Utara ini, maka semua elemen yang terkait harus bergandeng tangan dalam mengatasi salah satu penyakit masyarakat yaitu buta baca dan tulis Al-quran. Olehnya itu, kegiatan Ekstrakurikuler ini mesti didukung dan diapresiasi sehingga tidak terkesan hanya sebatas kegiatan formalitas.

7. Gagasan Pemecahan Isu

Berdasarkan hasil AKPL sebelumnya, maka dapat disimpulkan rancangan topik yang dapat menyelesaikan persoalan tersebut di atas adalah Peningkatan minat baca Al-quran siswa melalui kegiatan ekstrakurikuler pada taman pengajian Al-quran (TPA) di SD Negeri 11 Asera Kabupaten Konawe Utara.

(37)

27

Tabel 2.4 Kegiatan terpilih sebagai pemecah isu

Unit Kerja : SD Negeri 11 Asera Kabupaten Konawe Utara

Isu yang diangkat : Masih rendahnya motivasi belajar siswa membaca Al-quran pada Taman Pengajian Al- quran (TPA)

Judul : Peningkatan minat baca Al-quran siswa melalui

kegiatan ekstrakurikuler pada taman pengajian Al-quran (TPA) di SD Negeri 11 Asera Kabupaten Konawe Utara.

Kegiatan : 1. Konsultasi dengan pimpinan atau Kepala

Sekolah perihal rancangan aktualisasi yang akan diterapkan disekolah

2. Rapat sosialisasi untuk membangun komitmen dengan warga sekolah

3. Mempersiapkan media belajar yaitu Iqra, Al-quran dan media lainnya yang relevan 4. Pelaksanaan kegiatan ekstrakurikuler bidang

BTQ pada taman pengajian Al-quran (TPA)

(38)

28

RANCANGAN AKTUALISASI A. Unit Kerja : SD Negeri 11 Asera Konawe Utara

B. Isu yang diangkat : Rendahnya motivasi belajar siswa membaca Al-quran pada Taman Pengajian Al-quran (TPA)

C. Gagasan Pemecah Isu : Peningkatan minat baca Al-quran bagi siswa melalui metode Iqra, huruf hijaiyyah maupun metode lain D. Tujuan Gagasan Pemecah Isu : Untuk mengoptimalkan minat baca al-quran bagi siswa agar terhindar dari kategori buta baca

dan buta tulis Al-quran

Rancangan kegiatan aktualisasi dan habituasi di SD Negeri 11 Asera Konawe Utara Tabel 2.5 Rancangan Aktualisasi

No. Kegiatan Tahapan Kegiatan Output Kegiatan Keterkaitan substansi mata pelatihan

Kontribusi terhadap visi

misi

Penguatan nilai organisasi

(1) (2) (3) (4) (5) (6) (7)

1. Konsultasi dengan

pimpinan/Kepal a sekolah perihal rancangan aktualisasi yang akan diterapkan disekolah.

1. Menyajikan draf rancangan yang akan diajukan kepada Kepala sekolah

2. Menyampaikan

1. Tersajinya draf rancangan yang akan diajukan kepada Kepala Sekolah

2. Tersampainya konsep

Akuntabilitas :

Adanya hubungan yang baik antara atasan dan bawahan Nasionalisme :

Penggunaan bahasa indonesia dalam kegiatan Etika Publik :

Tutur kata yang sopan Komitmen Mutu : Pencapaian visi misi sekolah

Anti Korupsi : Menggunakan biaya seefisien mungkin Akuntabilitas ;

Transparansi terhadap KS

konsultasi dengan kepala sekolah berlandaskan dengani visi sekolah yaitu terwujudnya pendidikan dan tenaga kependidikan yang memiliki kompetensi

Adanya

persetujuan dari

Konsultasi dengan pimpinan merupakan wujud

Profesionalitas dalam

membangun organisasi secara bersama dan

berkelanjutan.

Persetujuan dari pimpinan

(39)

29

konsep kegiatan yang akan dilakukan

3. Meminta saran atau masukan dari kepala sekolah

yang akan dilakukan

3. Adanya saran, masukan dan persetujuan dari Kepala Sekolah

Nasionalisme :

Cinta bahasa Indonesia Etika Publik :

Sikap ramah Komitmen mutu :

Arahan sesuai visi dan misi sekolah

Anti Korupsi : Hemat biaya Akuntabilitas :

Bertanggungjawab terhadap pelaksanaan kegiatan Nasionalisme :

Melaksanakan arahan KS dengan khidmat

Etika Publik : Sopan santun Komitmen Mutu : Mengedepankan visi misi Anti Korupsi :

Penggunaan fasilitas sesuai arahan pimpinan

pimpinan,maka Mewujudkan visi ke-5 yaitu

terwujudnya manajemen sekolah yang efektif dan efisien

Merupakan perwujudan dari visi ke-2 yaitu berakhlak mulia, cerdas, terampil ,sehat jasmani dan rohani, kreatif dan kompetatif

wujud loyalitas terhadap pimpinan yang selalu terjaga dengan baik

Surat dukungan merupakan tanda proses aktualisasi dimulai, sebagai wujud pengembangan nilai-nilai akhlak peserta didik

(40)

30

2. Rapat

sosialisasi untuk membangun komitmen dengan warga sekolah

1. Membuat surat undangan dan daftar hadir

2. Melaksanakan rapat terkait kegiatan

3. Menyusun notulen hasil rapat

1. Tersajinya surat undangan dan daftar hadir

2. Terlaksananya rapat sosialisasi sebagai wujud izin terhadap warga sekolah/orang tua siswa

3. Tersedianya notulen rapat terkait kegiatan

Akuntabilitas :

Adanya hubungan yang baik dengan orang tua murid Nasionalisme :

Penggunaan bahasa indonesia dalam surat Etika Publik :

Tutur kata yang sopan Komitmen Mutu : Pencapaian visi misi sekolah

Anti Korupsi : Menggunakan biaya seefisien mungkin

Transparansi terhadap orang tua murid

Akuntabilitas :

Bertanggungjawab terhadap siswa yang dibimbing Nasionalisme : penggunaan bahasa Indonesia dalam rapat Etika Publik :

Ramah dalam bersikap Komitmen mutu :

Penjelasan secara transparan Anti Korupsi :

Hemat biaya

Akuntabilitas :

Bertanggungjawab penuh

Merupakan wujud dari misi pertama sekolah yaitu mewujudkan mutu proses belajar secara menyeluruh dan terarah.

Surat dukungan merupakan tanda proses aktualisasi dimulai, sebagai wujud pengembangan nilai-nilai akhlak peserta didik.

(41)

31

pengajian siswa dalam rapat kegiatan Nasionalisme : Penggunaan bahasa indonesia dalam rapat Etika Publik :

Mengedepankan keramahan Komitmen Mutu :

Efektif dan efisien Anti Korupsi : Hemat biaya

3.

Mempersiapkan media belajar yaitu Al-quran, buku iqra, huruf hijaiyyah dan media lainnya yang relevan

1. Menyiapkan/mengum pulkan Al-quran, iqra dan huruf hijaiyyah

2. Mencari bahan/ alat yang relevan dengan kegiatan aktualisasi

1. Tersedianya Al-quran, Iqra dan huruf

hijaiyyah

2. Tersedianya bahan/alat yang relevan dengan kegiatan aktualisasi

Akuntabilitas :

Bertanggungjawab terhadap bahan kegiatan belajar Nasionalisme :

Mengedepankan kegiatan siswa diatas kepentingan pribadi

Etika Publik : ramah

Komitmen Mutu : Iqra, huruf hijaiyyah versi yang baru

Anti Korupsi :

Tidak ada pungutan bagi orang tua siswa

Akuntabilitas ;

Bertanggungjawab terhadap bahan ajar murid

Nasionalisme :

Memberikan bahan ajar yang mudah dipahami siswa

Media belajar di TPA merupakan perwujudan dari misi ke-5 sekolah yaitu

meningkatkan iman dan taqwa peserta didik tanpa

membedakan suku, agama dan budaya demi terciptanya

peserta didik yang berakhlakul karimah

Pengembangan media yang bervariatif dapat

menggairahkan siswa dalam proses belajar mengajar karena dapat memudahkan untuk

mengetahui segala sesuatu secara

gamblang.

Referensi

Garis besar

Dokumen terkait

Untuk mewujudkan pengaktualisasian di tempat kerja, maka penulis merancang kegiatan yang mengambil judul: Konsep “SALE” (Sosialisasi, Latihan dan Evaluasi) dalam

Dalam membuat rencana pelaksanaan pembelajaran penulis menggunakan bahasa Indonesia yang baik dan benar dan lebih mengutamakan kepentingan siswa yaitu agar siswa lebih

Hasil dari pelaksanaan aktualisasi “Optimalisasi Penyimpanan Berkas Kegiatan Tera, Tera Ulang dan Pengawasan Perdagangan Berbasis Google drive di Bidang Metrologi

Dari hasil pelaksanaan seluruh kegiatan aktualisasi “Optimalisasi Penyuluhan PHBS pada Kelompok Masyarakat Menggunakan Media Audio-Visual di Wilayah Kerja Puskesmas

Rancangan kegiatan aktualisasi dan habituasi nilai-nilai dasar Pegawai Negeri Sipil ini bertujuan untuk meningkatkan kualitas PNS di BLUD RSU Bombana dengan sikap perilaku

Hal tersebut dikarenakan media pembelajaran yang masih minim. Media pembelajaran yang digunakan yaitu media Buku Cetak dan masih belum menggunakan media pembelajaran lain yang

Penguatan Nilai Organisasi : Pelayanan kesehatan yang dilakukan berdasarkan nilai – nilai ANEKA, maka berkaitan dengan nilai dari organisasi yaitu Berinovatif,

Segala puji dan syukur senantiasa penulis panjatkan kepada Tuhan yang Maha Esa yang telah memberikan rahmatNya sehingga rancangan pelaksanaan kegiatan aktualisasi