• Tidak ada hasil yang ditemukan

Gambaran Coping Stress Pada Penyintas Lanjut Usia Bencana Erupsi Gunung Sinabung

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2017

Membagikan "Gambaran Coping Stress Pada Penyintas Lanjut Usia Bencana Erupsi Gunung Sinabung"

Copied!
192
0
0

Teks penuh

(1)
(2)

1

(3)

1. Pembukaan

a. Tujuan Penelitian

b. Ketersediaan menjadi subjek dan menjamin kerahasiaan data i. Apakah anda bersedia menjadi subjek dalam penelitian ini? 2. Garis besar Wawancara

a. Pertanyaan selama berada dipengungsian

i. Berapa km jarak rumah anda dengan Gunung Sinabung? ii. Sudah berapa lama anda berada dipengungsian?

iii. Apa saja aktivitas yang anda dilakukan sebelum terjadinya erupsi? iv. Apa saja aktivitas yang anda dilakukan selama berada

dipengungsian?

v. Pekerjaan apa yang anda lakukan setelah terjadinya erupsi? vi. Apa saja yang anda dirasakan selama berada dipengungsian? vii. Apakah anda mengalami stres atau tidak?

viii. Apa saja gejala stres yang anda dialami? b. Pertanyaan mengenai coping stress

i. Bagaimana / apa saja cara anda dalam mengatasi stres yang dialami setelah terjadinya bencana Gunung Sinabung? a. Bagaimana/ apakah anda berdiskusi/ bercerita dengan

pengungsi lainnya untuk mengurangi tekanan yang disebabkan oleh Gunung Sinabung?

(4)

c. Bagaimana/ apakah yang anda mengatur reaksi psikologis anda agar mengurangi tekanan yang disebabkan oleh Gunung Sinabung?

ii. Bagaimana cara mengatasi stres ketika coping yang dilakukan tidak efektif ?

a. Bagaimana/ apakah anda pernah lari, menghindari atau menarik diri akibat terjadinya erupsi Gunung Sinabung? b. Bagaimana / apakah anda melakukan tindakan agresi

disebabkan oleh erupsi Gunung Sinabung?

c. Bagaimana / apakah anda menggunakan alkohol, tembakau atau obat-obatan untuk mengatasi stres/ tekanan yang disebabkan oleh Gunung Sinabung?

d. Bagaimana / apakah pertahanan diri anda untuk mengatasi stres yang disebabkan oleh Gunung Sinabung?

3. Penutup

(5)

2

(6)

PERNYATAAN KESEDIAAN MENJADI RESPONDEN PENELITIAN (INFORMED CONSENT)

Dengan hormat,

Saya, mahasiswa Fakultas Psikologi Universitas Sumatera Utara memohon kesediaan saudara untuk dapat berperan serta dan menjadi partisipan penelitian yang saya lakukan sebagai syarat untuk melanjutkan skripsi. Adapun data diri saya sebagai berikut:

Nama : Devi Ambarina Sari S

NIM : 131301139

Fakultas : Psikologi

Institusi : Universitas Sumatera Utara

Judul Penelitian : Gambaran Coping Stres Lansia Penyintas Bencana Erupsi Gunung Sinabung

Sesuai dengan Kode Etik Psikologi, saya sebagai peneliti harus memastikan penelitian berjalan sesuai dengan etika penelitian psikologi dengan beberapa persyaratan sesuai dengan etika penelitian, yaitu:

1. Peneliti menjelaskan maksud, tujuan, dan manfaat dari penelitian yang dilakukan kepada partisipan penelitian.

(7)

3. Peneliti merahasiakan data penelitian dari partisipan dan tidak membukanya untuk publik sesuai dengan etika penelitian tentang kerahasiaan data.

4. Peneliti tidak mencantumkan nama dan data-data pribadi terkait partisipan penelitian karena berhubungan dengan etika penelitian tentang kerahasiaan data.

Demikian pernyataan ini dibuat dengan penuh kesadaran.

Yang membuat pernyataan,

(8)
(9)

PERNYATAAN KESEDIAAN MENJADI RESPONDEN PENELITIAN (INFORMED CONSENT)

Dengan hormat,

Saya, mahasiswa Fakultas Psikologi Universitas Sumatera Utara memohon kesediaan saudara untuk dapat berperan serta dan menjadi partisipan penelitian yang saya lakukan sebagai syarat untuk melanjutkan skripsi. Adapun data diri saya sebagai berikut:

Nama : Devi Ambarina Sari S

NIM : 131301139

Fakultas : Psikologi

Institusi : Universitas Sumatera Utara

Judul Penelitian : Gambaran Coping Stres Lansia Penyintas Bencana Erupsi Gunung Sinabung

Sesuai dengan Kode Etik Psikologi, saya sebagai peneliti harus memastikan penelitian berjalan sesuai dengan etika penelitian psikologi dengan beberapa persyaratan sesuai dengan etika penelitian, yaitu:

1. Peneliti menjelaskan maksud, tujuan, dan manfaat dari penelitian yang dilakukan kepada partisipan penelitian.

2. Partisipan penelitian bersedia untuk memberikan informasi-informasi yang relevan berkaitan dengan data yang diperlukan dalam penelitian. Apabila peneliti menanyakan informasi yang terlalu pribadi, partisipan penelitian boleh memberikan teguran kepada peneliti.

(10)

4. Peneliti tidak mencantumkan nama dan data-data pribadi terkait partisipan penelitian karena berhubungan dengan etika penelitian tentang kerahasiaan data.

Demikian pernyataan ini dibuat dengan penuh kesadaran.

Yang membuat pernyataan,

(11)
(12)

PERNYATAAN KESEDIAAN MENJADI RESPONDEN PENELITIAN (INFORMED CONSENT)

Dengan hormat,

Saya, mahasiswa Fakultas Psikologi Universitas Sumatera Utara memohon kesediaan saudara untuk dapat berperan serta dan menjadi partisipan penelitian yang saya lakukan sebagai syarat untuk melanjutkan skripsi. Adapun data diri saya sebagai berikut:

Nama : Devi Ambarina Sari S

NIM : 131301139

Fakultas : Psikologi

Institusi : Universitas Sumatera Utara

Judul Penelitian : Gambaran Coping Stres Lansia Penyintas Bencana Erupsi Gunung Sinabung

Sesuai dengan Kode Etik Psikologi, saya sebagai peneliti harus memastikan penelitian berjalan sesuai dengan etika penelitian psikologi dengan beberapa persyaratan sesuai dengan etika penelitian, yaitu:

1. Peneliti menjelaskan maksud, tujuan, dan manfaat dari penelitian yang dilakukan kepada partisipan penelitian.

2. Partisipan penelitian bersedia untuk memberikan informasi-informasi yang relevan berkaitan dengan data yang diperlukan dalam penelitian. Apabila peneliti menanyakan informasi yang terlalu pribadi, partisipan penelitian boleh memberikan teguran kepada peneliti.

(13)

4. Peneliti tidak mencantumkan nama dan data-data pribadi terkait partisipan penelitian karena berhubungan dengan etika penelitian tentang kerahasiaan data.

Demikian pernyataan ini dibuat dengan penuh kesadaran.

Yang membuat pernyataan,

(14)
(15)

3

(16)

PARTISIPAN I

NO Verbatim Analisi dan Koding Analisis

Tematik 1 Iter : Sore nek, lit

waktundu (apakah nenek punya waktu) ?

Itee : Ue nakku, kai kin ndai (iya nakku, kenapa tadi) ? Iter : Lit sungkunenku man kam tentang Sinabung, me la kam terganggu nek? (Ada yang ingin saya tanyakan kepada nenek mengenai Sinabung, tidak merasa terganggu kan nek?)

Itee : Lang nakku. Kai kin ndai? (Tidak nak, apa saja yang mau ditanya?)

Iter : Pertama,

hmm…ersedia kam bage sisungkun tentang Sinabung? (Bersedia nenek ditanyai tentang Sinabung?)

Itee : Ersedia…(Bersedia)

Iter menanyakan kesediaan subjek untuk memberikan informasi W1. SS. P.17052017. A1

Iter bersedia menjadi memberikan informasi W1. SS. P.17052017. A2

(17)

2 Iter : Pertama, gelarndu ise? (Siapa nama nenek) Itee : Sama Br Sembiring Iter : Usiandu?

Itee : 75 Tahun Iter : 75 tahun

Subjek

memperkenalkan diri W1. SS. P.17052017. A3

Latar Belakang

3 Itee : Iyaa..

Iter : Me.. enggo piga tahun kena tading bas jenda? (Sudah berapa tahun tinggal disini?

Itee : Kami tading bas jenda enggo 2 tahun, tapi kami mengungsi lima. (Kami tinggal disini sudah dua tahun, tetapi kami mengungsi sudah lima tahun)

Iter : Lima tahun bage? (Sudah lima tahun?)

Itee : Emm…

Subjek mengatakan sudah lima tahun mengungsi

W1. SS. P.17052017. A3

4 Iter : Barenda? (Selama ini?) 22

Itee : Jadi kataken ningen kami tantangna nari sampe

(18)

akhir enda, iya? (Jadi ceritakan tentang kami dari awal sampai akhir ya?)

Iter : Iya nek..

Itee : Pertama jah barenda bas Sempakata satu bulan. (Pertama, kami berada di Sempakata selama satu bulan)

Iter : Satu bulan? Itee : Iyaa…terus masuk posko.

Iter : Posko kai? (Posko dimana?)

Itee : Gedung Serbaguna Iter : Gedung Serbaguna jenda?

Itee : Iyaa..enggo dua tahun. (Selama dua tahun). Sampe sekarang kan udah empat tahun kan..Kemaren kami di Sempakata kan udah apa, udah pulih gunung itu balik kami kekampung kami..tiga bulan..

W1. SS. P.17052017. A4

Subjek kemudian pindah keposko pengungsian Gedung Serba Guna selama dua tahun

W1. SS. P.17052017. A5

Subjek kemudian pindah ke posko pengungsian UKA hingga saat ini

(19)

Iter : Balik kerumah? Itee : Balik kekampung kami…

Iter : Berarti enggo lima tahun bagelah. (Berarti lima tahun ya kan nek?)

Itee : Iyaa. Tahun 2010.. 5 Iter : Mulana tahun 2010?

(Awal mulanya pada tahun 2010?). Ence jarak arah gunung ku kuta kena

bage..(kemudian jarak antara Gunung ke kampong berapa km?)

Itee : Kami Cuma 1 km.. Iter : 1 km?

Itee : Iyaa.. kami digunung itu. Pas dibawah gunung itu. Digurukinayan, Sukameriah, Simacem, Bekerah, Sigarang-garang, terus kami.

Iter : Kai gelar kuta kena nek? (Apa nama kampong nya nek?

Subjek mengatakan kalau jarak Gunung Sinabung dengan kampungnya 1 km W1. SS. P.17052017. A7

Asal desa subjek adalah Desa Sukanalu

W1. SS. P.17052017. A8

Subjek mengatakan bahwa sekitar Gunung Sinabung sudah menjadi danau

(20)

Itee : Kami Suknalu. Iter : Oo.. Sukanalu? Itee : Sekarang udah danau pun..

Iter : Udah danau? Itee : Iya udah danau di Sukanalu.

Iter : Lau? (Air?) Itee : Iya.

Iter : Berarti rumah kena pe enggo gedap kerina e? (Berarti rumah kalian sudah tenggelam ya nek?

Itee : Lengga (belum). Belum sampai dirumah

Iter : Tapi juma kena enggo gedap? (Tetapi ladang/ lahan pertanian sudah tenggelam?)

Itee : Lenga. (belum). Sabah-sabah ah enca (hanya sawah-sawah aja)

(21)

jadi air semuanya berarti ya nek?)

Itee : Iya

Iter : 1 km me ndai nek? (1 km tadi nenek kataka kan)

Itee : Kami? Dari kawah ya. Iter : Dari kawah?

Itee : Iya., dari kawah, kan kam tau apa itu kawah. Di kakinya kami.

Iter : Berarti pas dikakinya kan?

Itee : Iya.

7 Iter : Ence ngungsi bage kai dahinndu sedekah enda? (Terus pekerjaan kalian selama ini apa nek selama mengungsi?)

Itee : Bagenda (seperti ini). Kami lansia seperti ini, sirih pun enggak ada nakku. Iter : La bereken kalah ah? (Tidak diberikan oleh

Subjek mengatakan untuk menyirih tidak ada

W1. SS. P.17052017. A10

Subjek mengatakan bantuan untuk anak sekolah sebesar 500 W1. SS. P.17052017. A11

(22)

pemerintah?)

Itee : Lang nakku. (tidak nak)

Iter : Tapi nina kubegi-begi tiap wari berekenna kena 50 ribu.

Itee : Iyahh..ah ampun.. Iter : Bagena sibegi-begi barena, makana ntabeh kap pengungsi, ence anakna sikuliah baci sekolahken pemerintah asa tamat nina. (Kedengaran seperti itu nek, makanya lumayan enak menjadi pengungsi, kemudian apabila ada anaknya yang sekolah, akan disekolahkan oleh pemerintah hingga tamat).

Itee : Ee.. labo lit (tidak ada)

Iter : Lalit bagelah me nek. (Tidak adalah intinya ya nek)

(23)

nanti ini tahunan kan dikasinya 500. Tapi kuliah enggak. 8 ter : Ence barenda dahin

kena bas kuta bage kai? (Pekerjaan dikampung kemaren apa nek?)

Itee : Kujuma. (Keladang) Iter : Kujuma..nuan kai kena nek. (keladang..menanam apa nek?)

Itee : Rimo kami, lit ka kopi kami. (Jeruk, kemuadian kopi juga ada)

Iter : Lalit tanah bereken pemerintah man kena nek? (Apakah ada pemerintah memberikan ganti tanah kepada kalian nek?)

Itee : Ingan kami e pe lalit, lapadah tanah ah. (Tempat kami saja belum ada)23

Pekerjaan subjek sebelumnya adalah mengurus ladang sendiri

W1. SS. P.17052017. A12

Subjek menanam jeruk diladang sendiri W1. SS. P.17052017. A13

9 Iter : Berarti ibas siosar lenga kap kerina. (Berarti di siosar belum semua juga ya nek)

(24)

Itee : Adi ena enggo dat (kalau itu sudah dapat semua)

Iter : Oo enggo dat (udah diterima)

Itee : Ia kan enggo tanem kutana ndai, kami me lenga tanem. (kalau mereka kan kampungnya sudah tertanam semua, kalau kampong kami belum tertanam)

Iter : Ooo..berarti kalak si enggo bener-bener lanai banci rumahna ganti ku Siosar? Tapia di kena lenga? (berarti orang-orang yang benar-benar rumahnya sudah hancur, telah dipindahkan ke Siosar?Tetapi kalau kalian belum kan nek?)

Itee : Lenga, adi kami lenga berekenna. Kami tahap ketiga. (Belum, kalau kami belum diberikan)

A14

Subjek mengatakan untuk relokasi kampungnya akan dilakukan pada tahap ketiga

W1. SS. P.17052017. A15

10 Iter :

Ence..bagenda-bagenda saja dahin kena? (Jadi pekerjaan sehari-hari hanya

Subjek mengatakan kesehariannya melakukan kegiatan menyirih

(25)

seperti ini nek?)

Itee : Bagenda. Nyirih dahin kami. Tau kalian ngemo? (Iya, seperti ini., nyirih kerjaan kami. Kalian tau apa artinya ngemo (buruh tani?)

Iter : Tau nek. Itee : biar kam tau sedihnya, terlebih-lebih ini. Aku..(suara rendah) nangis nanti kami sama Karo ini. Kalau engga dikasi orang ini sirih, kami enggak makan sirih biar tau kam. Enggak dikasi pemerintah untuk lansia (sambil menangis).

Iter : Kai pe la berekenna? (apapun tidak diberikan ya?)

Itee : Lang. (tidak) Iter : Kesehatan nek? Itee : Kesehatenna gratis nina, labo malem kami adi gratis. Emaka mberet kel kap kami. (Kesehatannya gratis

W1. SS. P.17052017. A16

Subjek mengatakan kebutuhan menyirih diberikan oleh orang lain

W1. SS. P.17052017. A17

(26)

diberikan, tapi kami tidak sembuh kalau diberikan gratis, sangat berat untuk kami)26

Iter : Kebutuhenna bage? Beras, ikan? (Kebutuhan seperti beras atau ikan gimana nek?)

Itee : Lalit. (Tidak ada) 11 Iter : Barenda tantangna?

(awalnya kemaren diberikan?)

Itee : Tantangna barenda kapndu uga.. seh kel akap kami riahna, gelarna ikan kami mewah, gundari nakan e gulen pe lalit. (awalnya kemaren kami merasa sangat rame, namanya ikan kami sangat mewah, tetapi sekarang nasi, ikan/ sayur aja tidak ada)

Iter : berarti carik sendiri gitu kan nek?

Itee : hmm..udah kasihan ini. Terlebih kami, kalau lansia ini kemanalah kami. Kalau orang yang masi muda kan

Subjek menceritakan awal mengungsi merasa senang karena makanan yang

disajikan mewah W1. SS. P.17052017. A18

Subjek mengatakan jika sekarang makanan yang disajikan

berkurang

W1. SS. P.17052017. A19

Subjek mengatakan tidak seperti kaum muda yang masih dapat bekerja

(27)

masi bisa ngemo (jadi buruh tani). Ini aja datang tadi kan, kasinya sirih ini. Ini Karo sirih katanya.

12 Iter : Adi anakndu ja e nek? ( Anak nenek berada dimana?)

Itee : Kami anak kami sada ngenca mengungsi. (Anak saya satu cuma mengungsi)

Iter : Piga kin anakndu? (Berapa anak nenek?)

Itee : Lima.

Iter : Sada ngenca bas jenda? (Hanya satu berada disini?)

Itee : Sada. Sada ngenca mengungsi. Sada Lubuk Pakam, deher Kabanjahe enda dua. Sada Kebayaken. Kan udah lima. (Satu. Hanya satu yang mengungsi. Satu berada di Lubuk Pakam, dekat Kabanjahe ada dua, satu berada di Kebayaken, kan udah lima)

Subjek mengataan hanya satu anaknya yang mengungsi W1. SS. P.17052017. A21

Subjek memiliki lima orang anak

W1. SS. P.17052017. A22

Subjek tidak bersama anak-anaknya yang lain karena anaknya yang mengungsi merupakan anak laki-laki satu-satunya

(28)

Iter : Engkai maka la ikut anakndu bas Kabanjahe? Engkai maka jenda pilihenndu bagelah. (Kenapa tidak ikut dengan anak nenek yang berada di Kabanjahe? Kenapa pilihannya berada/ menetap disini nek?)

Itee : Anakku me dilaki sada ngenca. (Anak saya kan hanya satu yang laki-laki)

Iter : Ohh. Kuangka-kuangka. (Oh iya nek, saya mengerti)

13 Iter : Adi kundul-kundul saja kam me stres nge kam? (Kalo hanya seperti ini saja nek, nenek merasa stres?)

Itee : Stres lah aku. Iter : Nce kai banndu kadihna, erkai kam gelah ula stres? (Apa yang nenek lakukan agar tidak merasa stres?)

Itee : Megara api, ah me lit

Subjek mengatakan stres karena pekerjaan hanya duduk-duduk saja

W1. SS. P.17052017. A24

Subjek menyalakan api untuk mengisi waktu luang dan mengatasi stres yang dirasakan W1. SS. P.17052017. A25

Stressor

(29)

kayu jah, aku situhuna kukataken man kam, ah ma ranting galang ah, megara api kari aku jam-jam enem e, gelah lit dahinku. (Menyalakan api, itu kan kelihatan ada kayu, yang sebenarnya kukatakan kepada kalian, itu kana da ranting besar, menyalaka api nanti aku sekitar jam enam sore agar punya kerjaan)

14 Iter : Udah lima tahun me nek, kadih kel me nek. (udah lima tahun ya nek, rasanya..)

Itee : Sedih kel. (Sedih sekali)26

Iter : Suntuk kel adi bage me nek? (suntuk rasanya ya kan nek?)

Itee : Iii..lanai suntuk, e idahndu e, gerana kam bage ngandung kari te kami. (Tidak hanya suntuk, lihatlah,

ngomong seperti ini rasanya mau nangis)

Subjek mengatakan merasa sedih karena sudah lima tahun dengan keadaan yang seperti ini

W1. SS. P.17052017. A26

Subjek menangis jika membicarakan tentang hal yang dialaminya W1. SS. P.17052017. A27

Stressor

(30)

15 Iter : Adi rumah bage uga keadaannya disana nek? (Kalau rumah disana keadaanya gimana nek?)

Itee : Enggo telu kari bocor. (Sudah tiga kali bocor)

Iter : Enggo hancur bage ntah masih utuh? (udah hancur atau masih utuh nek?)

Itee : Pertama barena hancur, enda ka pe enggo hancur. Barang-barang kami pe bas dah ndu la angkat kami, me hancur lah . Bayangkenndu min kami enggo metua deh , aku terus terang saja ngerana ya, kupindo kardus ku kede ah man tilam ku bage, adi la bage mbergeh la tertunduhken. (Pertama kemaren hancur, ini juga udah hancur lagi.

Barang-barang tidak kami angkat, ya semuanya sudah hancur. Bayangkan kalau kami kan sudah tua, kalau aku

Subjek menceritakan jika keadaan rumahnya dan barang-barang telah hancur

W1. SS. P.17052017. A28

(31)

ngomongnya yang terus terang saja, nenek minta kardus ke warung alas untuk tidur, kalau tidak seperti itu rasanya dingin dan tidak bisa tidur.)

16 Iter : Kai saja gelah ula kam stres, gelah ula kam ingat Sinabung bage, kai saja lah dahinndu? (Apa aja yang dilakukan agar tidak merasa stres, agar tidak ingat dengan Sinabung, apa aja yang dikerjakan?)

Itee : Gundari memang la inget, gundari deleng ah dah ndu pedas kel ate kami hancur, tapi enda stresen kami, minum pe ate lalit gula, man belo pe ate kami lalit belo bage saja sigundari kel ate kami suntuk kel. (Sekarang memang tidak ingat, kami inginnya gunung itu secepatnya hancur, tetapi yang membuat kami stres adalah mau minum tidak ada gula, mau menyirih tidak ada sirih, itu aja yang memnuat

Subjek ingin Gunung sinabung secepatnya hancur

W1. SS. P.17052017. A29

Hal yang membuat subjek merasa stres adalah jika ingin minum tidak ada gula dan jika ingin menyirih tidak ada sirih

W1. SS. P.17052017. A30

(32)

kami suntuk/ stres)

17 Itee : Adi aku lalap naik tensiku. Naik lalap. (Kalau nenek selalu naik tensi, selalu naik)

Iter : Tensi ngenca? Sidebanna? (Hanya tensi? Yang lainnya?)

Itee : Kerina, melala penyakit enggo reh, lanai lit tading. Penyakit iberekan deleng e kerina. Aku gundari dah ndu enggo sehat e, ban lanai lit sen tambar maka malem e. adi barenda lit denga sitik baba kami sen ndai, ertambar lah kami rusur ku swasta ma keri, man pertambar ya. Gundari enggo malem perban lanai lit sen ndai kuakap. Maka malem bagenda ningen kalake, adi lanai lit bulung-bulung enda man tambar tensi ning kalake, pangani kami.(Semua, banyak penyakit yang datang, tidak ada yang tinggal. Penyakit

Subjek mengatakan bahwa dirinya selalu naik tensi semenjak erupsi Gunung Sinabung

W1. SS. P.17052017. A31

Subjek menggunakan obat tradisional untuk menurunkan tensi W1. SS. P.17052017. A33

(33)

yang diberikan karena gunung ini semua datang. Kalau nenek sekarang udah sehat karena tidak ada lagi uang untuk membayar obat makanya sembuh. Kalau kemaren ada sedikit kami bawa uang untuk berobat, kami sering berobat ke swasta, kan habislah uangnya kalau seperti itu. Sekarang udah sembuh karena mungkin udah enggak ada lagi uang. Makanya sembuh seperti ini, kata orang-orang ini obat tensi seperti daun-daun, yaudah itulah kami makan)

18 Iter : Me nindu ndai gejalana mesui takal, naik tensindu, dagingndu pe mesui kerina. (Tadi nenek bilang gejalanya sakit kepala, naik tensi, seluruh badan sakit semua)

Itee : Ue, la derek tunduh, man pe la derek. (Iya, tidur terganggu, makan juga susah)

Iter : Selera la selera

Subjek mengatakan dirinya sulit tidur dan tidak selera makan W1. SS. P.17052017. A34

(34)

bagelah istilahna. (Selera tidak selera, intinya begitulah ya nek)

Itee : Iya selera la selera. (selera enggak selera) 19 Itee : Bayangken kapndu

gunung ah, sebenarnya labo gunung bayangken kami, sen lalit. Barenda jah nindu kopi man buaten, lit rimo man buaten, enda kai pe lanai lit bage (sering sekali,

membayangkan gunung itu, tetapi sebenarnya tidak gunung itu yang dibayangkan tapi tidak ada duit. Kemaren dikampung ada kopi yang dipanen begitu juga jeruk kalau sekarang apapun tidak ada, seperti itu )

Subjek sering memikirkan tidak memiliki uang, jika dikampung halaman ada kopi yang bisa dipanen

W1. SS. P.17052017. A35

Stressor

20 Itee : Adi kami barenda kai lah man pikiren kami, jah kopi tasak me enggo teh kami muatsa, rimo enggo baci kutip, me lalit man pikiren. Enda kai? Man pe nakan bulok, ikan pe lalit. Kai panndu adi bage yah.

Subjek menceritakan sebelum terjadinya erupsi Gunung Sinabung tidak ada yang perlu dipikirkan dan mengetahui kapan waktunya panen W1. SS. P.17052017.

(35)

(Kalau kemaren apa yang mau dipikirkan, kalau kopi sudah masak kami udah tau untuk memanennya, jeruk juga dipanen, kan enggak ada yang mau dipikirkan. Kalau

sekarang? Makan aja nasinya bulok, ikan tidak ada, apa yang bisa dimakan kalau seperti itu?. Nenek yang betul ngomong, tidak tinggi hati. Enggak malu nenek ngasi tau sama kalian beratnya ini, bukan seperti orang kan ada yang malu mengatakan kesusahannya, inilah

kebenarannya. Tidur dimana-mana, datang kita keposko-posko pun itu yang ada, mana bisa enggak sakit. Kalau sekarang dipaksakan, dimanapu udah mau makan, dimanapun serupa kan)

A36

21 Iter : Adi, pas pertama kali bage meletus uga kena nek? (Pertama sekali meletus bagaimana nek?)

Subjek menceritakan pertama sekali

terjadinya erupsi pada malam hari dan disertai hujan

(36)

Itee : Sange la teh kami kai man kebiaren, kiam kalak kiam ka kami, la teh kami, kuja kalak ku je kami, emaka kai pe la baba kami. Iyah kumotor-kumotor nina kalak ah, emanakan melala ndabuhen lanai siat.(Kalau kemaren kami tidak tahu, lari orang-orang ya kami lari lagi, kami enggak tahu, kemana orang-orang ya kami kesitu, makanya apapun tidak kami bawak. Kata

mereka naik kemobil, makanya banyak yang jatuh karena tidak muat lagi)6

Iter : Oo jelma pe

ndabuhen? (Orang-orang juga jatuh ya nek?)

Itee : Ue, ndabuhen kerina, berngi kapndu udan ka wari. Tantangna kami kiam melihe kel mbergeh kel, kampil pe la terbaba, man belo ate pe lalit, lanai inget. Ence aku kapndu enggo bagendam kiam (sambil menunjuk diri) la kueteh kuja

A37

Pertama sekali

terjadinya erupsi subjek merasa tidak tahu apa yang menjadi sumber ketakutan

W1. SS. P.17052017. A38

Subjek berlari keatas truk atas perintah orang-orang sekitar W1. SS. P.17052017. A39

Pada saat erupsi subjek merasa lapar dan kedinginan dan tidak membawa sirih sehingga tidak dapat menyirih

W1. SS. P.17052017. A40

(37)

pe, jadi uga? Kai pe lababa, cabin kami pe la erbaba me la baci tunduh. (Iya, jatuha semua, malam hari hujan juga. Awalnya lari kami ketika kelaparan, kedinginan, sirih aja tidak terbawa, ingin makan sirih tetapi tidak bisa karena tidak ada, tidak ingat lagi. Nenek lari udah seperti ini tidak tahu kemana (menunjuk diri), tidak membawa apa-apa. Sarung/ selendang aja tidak ingat membawa makanya tidur aja tidak bisa)

W1. SS. P.17052017. A41

22 Itee : Ue perban gunung ah ndai. Uga denga lah ate kami. Adi kami lansia kuja nari pe lo derek , la kesah kami adi la baba kalak. Anak kami e pe enggo lupa ia keleng man kami sebab anakna pe melala man ukurenna, la bias bana pe, lit ka kami me ngggo mberat. (Iya, karena gunung, bagaimana lagilah kami. Kalau kami yang lansia kemanapun tidak bisa lagi,

Subjek memikirkan bagaimana masa depannya

W1. SS. P.17052017. A42

Subjek mengatakan kalau lansia

kemanapun tidak bisa lagi

W1. SS. P.17052017. A43

(38)

tidak sanggup lagi kalau tidak didampingin oleh orang-orang. Anak kami juga udah lupa memberikan kasih sayang karena banyak anaknya yang dipikirin juga. Untuk

keluarganya aja tidak cukup, ada lagi kami. Kan berat rasanya)

Subjek merasa anaknya lupa kepadanya karena anaknya juga memiliki keluarga

W1. SS. P.17052017. A44

Subjek merasa menjadi beban kepada anaknya W1. SS. P.17052017. A45

Gejala emosi

Stressor

23 Itee : Adi aku sungkunndu, banna min ingan kami silansia e. Ena saja. (Kalau nenek ditanya maunya dibuat tempat khusus untuk lansia, itu saja)

Iter : Oo. Ue me nek, adi lansia rentan kel me. (Iya ya nek, kalau lansia kan sangat rentan)

Keinginan subjek adalah tempat yang layak bagi para lansia W1. SS. P.17052017. A45

24 Itee : Iya. Adi bas kuta buatlah man saja terancam, enda lang medem pe terancam. Je kerina medem, kardus-kardus ah ngenca sekat-sekatna. Ence ma, kotor seh kel melketna, enggo melala kel

(39)

lalat je pe pekara kotor kel. Adi la ngemo (buruh tani) anak kami me la kami man uga banndu yah. Adi kelak reh kujenda nyuruh ngemo ngenca bas Kabanjahe enda, emaka ertoto kel kami lit lalap sinyuruhsa ngemo. Emaka kami man te kami. Lanai lit ukur kami ena ngenca, lit si nyuruhsa ngemo, ena saja man ukuren kami. (Kalau

dikampung kemaren contohnya hanya makan aja terancam, kalau sekarang tidur juga terancam. Disitu semua tidur kana da kardus-kardus itu cuma pembatasnya. Trus kan jorok kali, udah banyak lalat-lalat yang terbang karna jorok kali. Kalau anak kami tidak bekerja sebagai buruh tani kan kami enggak makan lagi, ya begitulah nak, kalau disini di Kabanjahe hanya berlaku sebagai buruh tani saja, makanya kami selalu berdoa agar ada orang yang meminta

Subjek mengatakan semua pengungsi tidur dan hanya ada kardus sebagai pembatasnya W1. SS. P.17052017. A47

Subjek mengatakan keadaan pengungsi yang tiak bersih dan dihinggapi lalat W1. SS. P.17052017. A48

Subjek berdoa agar banyak orang-orang yang memanggil anaknya menjadi buruh tani

W1. SS. P.17052017. A49

Subjek mengatakan anaknya manjadi buruh tani dan setiap harinya pulang jam depalan malam

W1. SS. P.17052017. A50

(40)

menjadi buruh tani, seperti itu agar kami bisa makan. Tidak ada yang lain kami pikirkan hanya memikirkan ada atau tidaknya meminta anak kami menjadi buruh tani)

Iter : Tiap wari nek? (tiap hari nek?)

Itee : Ue. Jam waluh maka kari reh. (Iya, jam delapa malam nanti mereka pulang)

24 Itee : Aku bagenda rukur, adi kubelinken kel kari ukurku e, kempuku nterem, uga kari ban anakku e aku teku. Kuja kari anak ku e teku e saja kuban tambarna. Kutambari bangku, ula ku sakit Tuhan adi mate aku kuja anak ku e kerina teku. Bage kuban. Ija nukur tambarku, sakit ka kari aku anak-anak nterem. Bagena saja kuban gelah kurang sakitku. Gundari adi sakit aku kai nari pan kami. Adi bagenda aku me

Subjek tidak ingin mengikuti dan tidak ingin berlarut terhadap rasa stres yang alami karena memikirkan anak dan cucunya W1. SS. P.17052017. A51

Subjek meminta kepada Tuhan agar tidak sakit karena tidak ingin menyusahkan anaknya

W1. SS. P.17052017.

Removing stress

(41)

dere ia ngemo. Bage ban kami rukur. (Kalo nenek seperti ini berfikir, kalau ku ikuti nanti perasaanku, cucuku banyak, gimana nanti dibuat anakku. Kemana nanti anak-anak ku kayak gitu nenek buat obatnya. Mengobati diri sendiri. Jangan aku sakit Tuhan, kalau aku mati kemana anak-anakku semuanya. Begitu caranya. Dimana beli obat, sakit nanti aku sedangkan anak-anak banyak. Begitu nenek buat agar sakitnya kurang. Sekarang kalo nenek sakit apa lagi yang kami makan. Kalau sehat kan anak-anakku bisa jadi buruh tani/ kerja cari nafkah)

A52

Subjek ingin sehat agar anaknya dapat bekerja dengan baik

W1. SS. P.17052017. A53

25 Itee : Ue. Gundari me atena ajangna. Me la jangta ah, la jangta deleng ah. Ah Kuasa Tuhan. Pas kapdu me bi uda (kakak perempuan dalam bahasa Karo)? (sambil menoleh ke teman lansia lainnya). (Iya. Sekatang kan ya

Subjek pasrah apapun yang terjadi

W1. SS. P.17052017. A54

Subjek mengatakan bahwa erupsi Gunung Sinabung adalah

Gejala kognitif

(42)

terserahnya. Gunung itu kan bukan punya kita, itu adalah Kuasa Tuhan).

kehendak Tuhan W1. SS. P.17052017. A55

coping

26 Iter : Adi me ndai

katekenndu lah, obat stres ya pegara api. (Tadi nenek

katakana obat stresnya adalah menyalakan api)

Itee : Adi mbergeh ya pegara api. (Kalau dingin sekali, menyalakan api)

Iter : Pokoknya erban kesibuken sendiri bagelah me nek? (Pokonya membuat kegiatan/ kesibukan sendiri ya nek?)

Itee : Ue erban kesibuken sendiri. (Iya membuat kesibukan sendiri)

Iter : Menurutndu, lupa ga kam sama lah itu, gitulah? Itee : Lupa.

Iter : Lanai man ingeten bagelah me nek. (Enggak perlu

Subjek mengatakan tenang jika menyalakan api

W1. SS. P.17052017. A56

Subjek membayangkan suasana perkampungan jika menyalakan api disore hari

W1. SS. P.17052017. A57

Managing stres reaction

(43)

diingat lagi ya kan nek).

Itee : Ue nakku. (Iya nakku). Bas kuta pe aku bage ka nge. (dikampung juga seperti itu kegiatan nenek)

Iter : Oh, berarti

bayangkenndu bas kuta me bage nek gelah ula kel inget man deleng ah. (Oh, berarti bayangkan neneklah

dikampung ya agar lupa sama gunung itu)

Itee : Ue, adi megara api kadih aku tenang kuakap. (Kalau menyalakan api rasanya tenang)

27 Itee : Bagelah kami sisedihna. Man belo pe ate lalit. Sebab turun pe perpan kami adi man belo tenang denga kap kami. (Beginilah kami sedih sekali rasanya. Mau menyirih tetapi tidak ada. Sebab kalau makanan kami kurang tetapi bisa menyirih rasanya tenang).

Subjek mengatakan jika mengkonsumsi sirih dirinya menjadi tenang

W1. SS. P.17052017. A58

(44)

28 Adi ngerana-ngerana kena sering bage? (Kalau ngomong-ngomong seperti ini sering nek)

Itee : Sering kel. (sering sekali)

Subjek sering mengobrol dengan sesama pengungsi lainnya

W1. SS. P.17052017. A59

Managing stres raction

29 Itee : Lanai, man kadenta naring peh, bicaraken jelma ah adi derek takil kami. Dongkel kap kami ah. Kuja lah kami kujalah taneh kami ndai peban ia. Tedeh kel ate kami rumah kami ah. Rumah kami ah ngenca kami baci medem. Enda rumah kalak lalap, ence kita enggo metua. Me enggo ngeri. Uga ban bage ngenca derek (Tidak lagi kalau sekarang, untuk apa lagi. Misalnya gunung itu adalah orang kalau bisa udah kami bunuh dia. Risik kami rasa. Kemana lagilah kami, gimanalah tanah kami tadi karena gunung Rindu kami dengan rumah kami, hanya

Subjek tidak ingin membicarakan tentang Gunung sinabung W1. SS. P.17052017. A60

Subjek risih dengan Gunung Sinabung karena telah

menghancurkan tanah dan rumahnya

W1. SS. P.17052017. A61

Subjek mengatakan hanya dirumah sendiri dapat tidur dengan tenang

W1. SS. P.17052017. A62

Subjek pasrah dengan

Removing stres

(45)

dirumah sendiri kami bisa tidur. Kalau sekarang dirumah orang tidur trus nenek kan sudah tua. Sedih rasanya. Yam au gimana lagi seperti ini cuma bisa)

segala keadaan yang terjadi

W1. SS. P.17052017. A63

Gejala kognitif

28 Iter : Ue Karo hehe. Kalo kita ketemu lagi bisa nek? Tanya-tanya lagi masi ada kurang gitu.

Itee : Katawari pe baci kam reh. Disini aku lalap tiap wari asa ben. (Kapan aja kalian bisa datang. Nenek disini selalu setiap hari sampai malam).

Iter : La kam terganggu? (Enggak terganggu nenek rasa?)

Itee : Lang. lalit teman ngerana ras kena seh kel terakap kuakap. Bage kukataken kesudahen kami man kena lega kel kam. (Tidak. Enggak ada teman ngobrol, sama kalian ngobrol kaya gini

Iter pamit dan mengucapkan terimakasih kepada subjek

(46)

membaik rasa nenek. Membicarakan kesusahan kami kepada kalian sangat lega nenek rasa)

Iter : Bujur ya nek. (makasi ya nek)

Itee : Ue nakku ue. (Iya nak, iya)

No verbatim analisis Analisis

tematik R : halo nek, baci kita sentisik

ngerana-ngerani me? Lit ka sikurang si kusungkun barenda man kam? (halo nek, bisa kita bentar ngobrol-ngobrol? Ada pula yang kurang yang ditanya kemaren sama nenek)

E : Iya yah nakku, kai nari kin sikurang? (iya nakku, apa emang yang kurang?)

R : Me la kam terganggu e? (kan enggak terganggu nenek?) E : lang yah nakku, meriah kel ukurku (tertawa) (enggak yah nak,

Iter meminta izin kepada subjek W2. SS. P.

24052017.A1

Subjek dengan senang hati membantu iter W2. SS. P.

24052017.A2

(47)

senang perasaan nenek pun)

R : kita mulai saja ya nek E : ue nakku (iya nakku)

R : sanga-sanga kam stres barenda me ngukur-ngukuri deleng bage me, pernah nge kam bage pelampiasenndu bage ngerana-ngeranai kam ku jah kujenda bage. (kan streslah nek pas memikirkan gunung itu kan, pernahnya nenek gitu pelampiasan untuk ngobrol-ngobrol kesana kemari gitu?)

E : eh, perlu kel aku ngerana (menekan suara), gelah lupa aku. Ngeranai kin aku gelah lupa (suara rendah) (eh perlu kali aku ngobrol, biar lupa aku. Ngobrol memang biar lupa)

R : ue, idah kang kam barenda ku jah.(iya kami lihat juga kemaren nenek kesana)

Subjek mengatasi stres dengan mengobrol dengan teman/ sesama pengungsi lainnya W1. SS. P. 24052017.A3

Subjek merasa semakin suntuk jika tidak mengobrol dengan orang lain W2. SS. P. 24052017.A4 Subjek sering mengobrol dengan sesama pengungsi lainnya untuk menghilangkan stres W2. SS. P.

24052017.A5

Managing stres reaction

Managing stres reaction

(48)

E : Suntuk kel aku adi la ngerana nakku (suara rendah) (suntuk kali rasanya kalau enggak ngobrol nak)

R ; rusur lah bage me gelah ula ingetndu. (seringlah gitu kan biar enggak ingat lagi)

E : rusur..rusur.. enda la ka kuinget (selalu..selalu.. kalau ini lagi enggak ingat)

R : rusur nge kam bage, enggo latih kapndu nangkeli deleng ah me, ence teman-temanndu e sada pe la rumah bage, kam lah sisada, me sungsang bage sisada kita bage rumah biring rempet kin enggo sitangkeli masalah e me biring. Sila man tangelen pe sitangkeli me bage. Pernah nge kam bage enggo latih kapndu nangkelisa bage turah bage pas perukurenndu go me yah peturut saja bage, Dibata nge kari simetehsa bage pernah nge? (pernahnya nenek gini, udah capek nenek rasa berfikir karna gunung itu, trus teman nenek satu pun enggak dirumah, cuma nenek

Subjek berfikir positif bahwa inilah yang terbaik diberikan Tuhan

W2. SS. P. 24052017.A6

Subjek mengatakan akan ada yang lebih baik

W2. SS. P. 24052017.A7

Subjek tidak ingin memikirkan dan mengingat hal yang

Cognitive coping

(49)

sendiri tiba-tiba kan ingat sama masalah ini Biring, yang ga perlu dipikirin pun dipikirin kan. Pernahnya nenek udah capek kali rasanya mikirin itu tumbuh dalam perasaanndu yah yaudahlah biarin aja. Tuhan nya nanti yang tau semuanya pernah gitu?)

E : pernah lah, bagena aku rukur gelah lanai kuinget masalah e. ku ukuri bahwa kari ergedang pe kari aku rukur sakit nge kari aku, sen lalit nambarisa. Eh mbiar aku enggo. Lalit sen nambarisa (suara rendah sambil melihat kebawah) (pernah lah, gitu aku berfikir biar enggak lagi kuingat masalah ini. Kupikirin nanti panjang pun nanti aku berfikir sakit nanti ujung-ujungnya enggak ada uang yang mengobati. Eh takutlah rasanya gitu. Enggak ada uang untuk berobat)

telah terjadi akibat erupsi

W2. SS. P. 24052017.A8

Subjek tidak ingin sakit karena tidak memiliki uang untuk berobat

Subjek berfikir positif akan ada yang terbaik setelah kejadian erupsi

(50)

sideban-sideban tangkelindu? (tapi kan pokoknya kalau udah banyak masalah nenek berfikir positif nenek kan, enggak yang lain dipikirin?)

E : uee bage.. lang labo sideban kutangkeli. (iya gitu, enggak yang lain kupikirin)

R : lit ka kalak me negatif ka bage pelarienna bage. (ada orang kan negative gitu pelariannya nek)

E ; lang. kuukuri pe kari, bagendam mberat ja buat sen, anakku pe latih kel kapna teku. (enggak, kupikirin pun nanti gini beratnya dimana ambil uang, anakku pun capek nanti rasanya)

W2. SS. P. 24052017.A10

Subjek tidak ingin memikirkan hal yang membuat stres karena tidak ingin menjadi beban bagi anaknya W2. SS. P. sendiri gitu kan, perah Biring?)

E : uelah kutambari bangku. (iyalah ngobati diri sendiri)

R : gelah ulanai pikirindu me, (biar enggak lagi nenek pikirin kan)

Subjek mengobati/ menenangkan diri sendiri untuk

mengatasi stres yang dihadapi

W2. SS. P. 24052017.A12

Subjek mengatakan apapun yang terjadi

(51)

E : ue (iya)

R :petenang-tenangndu

banndu, pepalem-palem pusuh sisada bagelah (menenagkan diri sendiri gitulah)

E : ue, bage kuban. Bicara kaipe nina deleng e ah kutambari bangku kupalem-palem pusuhku (meninggikan suara). (iya, gitu kubuat. Apapun yang gunung itu lakukan ngobati diri sendiri aku, menenagkan diri sendiri, tenang-tenang kataku)

akibat erupsi Gunung Sinabung hal yang dilakukannya adalah menenangkan diri sendiri

W2. SS. P. 24052017.A13

Managing stres reaction

R : bage kataku ndai biring misalna enggo latih kapndu nangkeli, mbue tangkel-tangkelenndu bage me biring, kempundu nge ce main main kuitna pe kam lang ia nge ndai main main rawaindu bage pernah nge biring? (kayak yang kubilang tadi Biring misalnya udah capek nenek rasa berfikir, banyak yang nenek pikirin, cucu nenek nya tadi main-main situ enggak disentuhnya nenek tapi kam marahi da gitu?)

(52)

E : lang, lawes aku gelah ula kubegi (enggak, pergi aku biar enggak kudengar)

R ; lawes kam? Haha (pergi nenek? haha)

E : ue lawes aku gelah ula kubegi (iya pergi aku biar enggak kudengar)

R : ntah sitik pe bage me merawa-rawa kam (atau dikit aja gitu ga marah-marah nenek)

E : lang kin (menekankan suara), (enggak memang)

R : hmm, me labo pernah bage me labo tehndu dalanna la pernah merawa-rawa me? (hmm, kan enggak pernah enggak tau jalannya tapi marah-marah nenek?)

E : lang ..lang…lanai pe

kupang merawa (enggak..enggak berani lagi aku marah)

R : hahaha…pelampiasenndu

bage Biring hmm enggo latih

(53)

kapndu rukur bage pelampiasenndu bage pernah nge kam ntah ku alkohol, ntah ku tembakau bage (hahah pelampiasan nenek gitu kan kalau udah capek berfikir pelampiasannya ke alkohol atau tembakau gitu)

E : ee lang-lang (menggelengkan kepala). man belo enda ngenca. (yah enggak..enggak makan sirih cuma) enda tenang kel banna aku (kalau ini tenang kali dibuatnya aku)

R : endalah banndu

pelampiasenndu me bage nek (inilah nenek buat pelampiasan nenek kan?)

E : uee. (iya)

yang dihadapi W2. SS. P.

24052017.A15

Subjek menggunakan sirih (menyirih) untuk mengatasi stres yang

dialami W2. SS. P. 24052017.A16

Managing stres reaction

R : hahah ue me Biring, bagenda yah biring enda ka sekeleda kari me baci kami kujenda adi lit si kurang nari. Me cocok nge kapndu lit temanndu ngerana-ngeranai (hahaha iya Biring, gini dulu ya nek sekarang kalau nanti ada yang kurang bisa lagi kami

Iter mengucapkan terimakasih kepada

subjek dan pamit pulang W2. SS. P. 24052017.A17

(54)

kesini kan. Kan cocok nenek rasa ada teman nenek ngobrol)

E : ue..ue nakku. Cocok kel akap kami. Aku riah kel kena reh. Sada dareh kuakap e. lang reh kalak e me kami medelus . kami lo angka kami ena nakku bage (tertawa). (iya..iya nakku. Cocok kam rasa. Nenek senang kalau kalian datang, satu darah kurasa. Kalau sama orang kami malas, kalau kami enggak ngerti itu kami bilang)

R : hahaha.. kam reh kari kami me lo dalih? (hahaha datang lagi kami kan enggakpapa biring)

E : lang ningku rusur haha cocok kel kap kami (enggak nenek bilang haha cocok nenek rasa )

R : hahah..bujur ya biring. (hahah. Makasi ya Biring)

E : tegur aku ya nakku. (sapa aku ya nakku)

(55)

ya)

E : ue..ue nakku (iya..iya nakku)

No Verbatim Analisis Analiss

tematik 1 R : Biring..

E : oiii nakku (iya nakku) R : erkai kam e biring? (ngapain biring)

E : enda kundul-kundul (ini duduk-duduk)

R : sehat kam me? (sehat kan nek?)

E : sehat nakku yah (sehat nakku)

R : la ganggu enda me biring? (enggak terganggu ini kan Biring?) E : lang nakku, lenga dung? (enggak nakku, belum selesai?) R : lengga biring, lit ka sikurang (belum Biring, masih ada yang kurang)

Iter meminta izin kepada subjek

W3. SS. P. 03062017.A1

(56)

E : kai nakku? (apa nakku?) R : me lodalih e biring? (kan enggakpapa ini Biring)

E : lang ningen haha (enggak hahaha)

2 R : bagenda ia biring, barenda me enggo ngerana-ngeranai kita, emm tentang Gunung Sinabung , enggo melala kita ngerana bage kan. Ence kam pe barenda katakenndu bahwa kam stres. Bage me? Ence lit kang man sungkunenku, emm adi..adi katakenndu stres bage emm lit beberapa gejalana. (gini Biring, kemaren kan udah ngomong-ngomong kita em tentang Gunung Sinabung, udah banya k kita ngobrol kan. Trus nenek pun kemaren bilang bahwa nenek stres, kan gitu? Trus ada yang mau ku tanya emm kalau..kalau..kalau stres kana da beberapa gejalanya)

E : ue nakku. Ue..lit lah nakku, sakit ia mis (suara rendah). (iya nakku, iyaa..adalah nakku,

Subjek merasakan sakit jika mengalami

stres W3. SS. P. 03062017.A2

Subjek merasakan sedih jika berada dalam situsi stres

W3. SS. P. 03062017.A3

Subjek memikirkan masa depanya

W3. SS. P. 03062017.A4

Subjek memikirkan bagaimana kebutuhan

Gejala fisik

Gejala emosi

(57)

sakit langsung)

R : sakit ia mis? (sakit lagsung?)

E : ue lah. Ih bagenda tenta, naik mis tensi ta. (iyalah, ih gini kejadiannya , naik langsung tensiku)

R : ohh, kai ukurindu bagenda? (ohh, apa yang nenek pikirin?)

E : ih kujalah pagi dungna bagenda, nakan pe ja buat bagenda rusur (ih, kemanalah nanti jadinya ini, nasi juga dimana diambil gitu selalu)

R : ohh berarti kam stres kadih naik tensindu pekara ngukurisa masa depan bagelah (oh berarti nenek stres naik tensi karna memikirkan masa depan bagelah) E : ue, bage nakku. Masa depan ras masa sigudari pe. (iya nakku, masa depan dan masa sekarang pun)

sehari-hari nantinya

W3. SS. P. 03062017.A5

Subjek naik tensi jika memikirkan masalah

yang dihadapi W3. SS. P. 03062017.A6

Tidak hanya masa depan masa sekarang juga membuat subjek merasakan tekanan

W3. SS. P. 03062017.A7

Stressor

Gejala fisik

(58)

3 R : ence me katakenndu stres bage, adi ukurindu-ukurindu bage ngit kam sisada bage la nggit erteman, sisada saja aku yah pekara ukurindu enda ndai. (trus kan nenek bilan stres, kalau mikirin gitu mau nenek sendiri gitu enggak mau berteman, sendiri aja gitu karna memikirkan itu tadi)

E : adi sanga sindai kapndu ma nterem, enterem kita sanga waktu mulai enda ndai. Tapi gundari ma sisada aku. Ih bage ateku (menggelengkan kepala). Sisada aku bage (mempraktekkan bagaimana ketika memikirkan masalah yang sedang dihadapi) (kalau kemaren kan rame, rame kemaren pas awalnya gini, tapi kan sekarang sendiri, ih gimana ini kupikir. Sendiri aku gitu bage (mempraktekkan bagaimana ketika memikirkan masalah yang sedang dihadapi)

R : la nggit erteman bage? (enggak mau berteman)

E : yah sanga ngukurisa

Subjek memikirkan permasalahan yang terjadi sendiri dan tidak ingin bertemu dengan orang lain W3.

SS. P. 03062017.A8

(59)

langlah bage. (kalau memikirkan itu enggaklah)

R : ohh bagena, la kam nggit? selerana ntah la selera? (trus makan nenek gitu selera ntah enggak selera?)

E : eh la selera (menekankan suara) (enggak selera)

R : selera la selera akapndu? Entabeh la ntabeh bage? (selera enggak selera nenek rasa? Enak enggak enak gitu?)

E : entabeh pe la terpan (menekan suara). Emaka kumat maag e (mengkerutkan dahi dan menekan suara). Ence uga kapndu perpanta dibas pengungsian nakan ikan kering-kering je, la kita selera

Subjek tidak memiliki selera makan

W3. SS. P. 03062017.A9

Subjek merasa makanan walaupun

makanan yang disediakan enak tidak

selera W3. SS. P. 03062017.A10

Karena tidak memiliki selera makan penyakit yang datang adalah

maag W3. SS. P.

Gejala perilaku

(60)

ngidahsa, en aka ngenca lit (menekan suara) (enak pun enggak termakan, itulah kumat maag. Trus gimana kalian rasa makanan dipengungsian nasi ikannya kering-kering dikasi, kan enggak selera ngeliatnya, itu pula cuma ada)

03062017.A11

Subjek mengatakan jika makanan diposko

adalah ikan kering sehingga tidak memiliki selera makan

W3. SS. P. 03062017.A12

Gejala fisik

Gejala perilaku

5 R : adi tenagandugundari bage uga? (kalau tenaga sekarang gimana?)

E : Bagenda dahndu, ma kujah ateku erdalan, tengah dalan e banci aku lemas (mengerutkan wajah sekitar bibir). (gini, kan kesana aku jalan tengah jalan bisa aku lemas) R : ohh, lanai sanggu me? (oh enggak sanggup lagi kan)

E : ue lanai sanggup aku. (iya enggak sanggup lagi)

Subjek sering merasa lemas walaupun berjalan dalam jarak

yang tidak jauh W3. SS. P. 03062017.A13

Subjek merasa dirinya tidak sanggup berjalan walaupun dalam jarak

yang dekat W3. SS. P. 03062017.A14

Gejala fisik

(61)

R : pekara enggo..barenda bas kuta la bage? (karna udah..kalau dikampung enggak gitu?)

E : ih lang, sitik pe lang ih (meningikan suara). Jam pitu kujuma jam pitu kang reh ku rumah. (enggak, dikit pun enggak. Jam 7 pergi keladang jam 7 juga pulang kerumah)

R : ohh

E : stres aku dirumah, (sambil memegang kepala)

R : adi I kuta me, la baci la erdahin (kalau dikampung kan enggak bisa enggak kerja)

E : ue. Meriah kin kuakap bas juma. Engkai maka la meriah adi melala barang-barangta man kuiten (iya. Senang rasanya kalau keladang. Kenapa coba rame karna banyak barang-barang yang dipegang/dikerjakan)

Subjek mengatakan bahwa dikampung tidak pernah merasa lelah dan bekerja dari jam 7 pagi hingga jam

7 malam W3. SS. P. 03062017.A15

Subjek merasa stres jika berada dirumah dan tidak bekerja

W3. SS. P. 03062017.A16

Subjek merasa senang jika berada diladang dan banyak pekerjaan

(62)

6 R : ohhh, ence hmm.. adi kadih..adi kadih…adi..adi tunduh bage? (ohh. Trus hmm..kalau apa..kalau apa..kalau..kalau tidur gimana?)

E : e la tunduh ence naik tensi e (enggak bisa tidur trus naik tensi ini)

R : la baci tunduh? (enggak bisa tidur?)

E : ue hmm…(iya hmm)

Terganggu..perpedem pe la berek. Enda kapndu pindo ka ku dokter obat tidur bage. Obat tidur e pe la ka mampan adi kuatsa kel bage (mengerutkan wajah sekitar bibir) (iya, kupikirin. Terganggu, tidur pun enggak bisa. Ini kan kuminta obat tidur sama dokter, obat tidur gitu. Obat tidur ini pun enggak

Subjek tidak dapat tidur dan langsung naik dalam situasi stres

W3. SS. P. 03062017.A18

Subjek tidak dapat tidur dalam situasi

stres W3. SS. P. 03062017.A19

Subjek merasa pola tidurnya terganggu semenjak bencana

erupsi W3. SS. P. 03062017.A20

Subjek meminta obat kepada dokter agar

dapat tidur ketika menghadapi situasi

stres W3. SS. P.

Gejala fisik

Gejala perilaku

(63)

mampu lagi kalu terlalu sering gitu) 03062017.A21

Self medication 7 R : ohh..daging ta e pe lanai

tahan me. (ohh badan ini pun enggak sanggup lagi kan)

E : lang, lanai tahan ngukurisa. (memegang kepala dan mengerutkan wajah seita bibir) (enggak, enggak tahan lagi mikirinnya)

Subjek merasa fisiknya tidak tahan memikirkan masalah yang sedang dihadapi

W3. SS. P. 03062017.A23

Gejala fisik

8 R : adi kadih.. adi ukurindu..ukurindu bage nggit nge kam merawa rawa bage ntah (kalau gini, kalau dipikirin..dipikirin maunya nenek marah-marah gitu?) E : enggo ise rawaindu? (siapa yang mau dimarahi?)

R : ntah bawaana merawa bage, ntah ukurindu kan uga nge bage, ence lit ka sitik bage ih merawa-rawalah pokokna, ise silewat sitik la pe kam kadihina rawaindu bage. (ntah bawaanya marah gitu, ntah nenek pikirin kan, gimananya kekgini, trus ada pula

Dalam situasi stres subjek marah-marah

dengan anak-anak pengungsian karna

merasa terganggu dengan suara mereka

W3. SS. P. 03062017.A24

(64)

situ dikit yah marah-marah lah pokoknya, siapa yang lewat enggak diganggu pun nenek marahin) E : e anak-anak e gejek la kutahan gejek kel (menekan suara). Ula ko bage nteh lawes ko bage (mempraktekkan ketika memarahi anakanak pengungsi). Dongkel kuakap, pikirenku e erbansa la tehna kai pe. Adi tua-tua ma siangkan kita. E gejek kel (meningikan suara). (anak-anak ini ribut, enggk tahan aku kalau ribut. Jangan kau gitu sanalah sana. Risih kurasa, pikiran ku ini yang buat tapi dia enggaktau itu. kalau nenek-nenek kan sama-sama ngeri. Ini ribut kali)

9

E : uee, bingung, ue (iya, bingung ia)

R : erkai pe bingung bagelah (ngapain pun bingung gitulah) E : bage, erkai pe bingung, adi lit jumata me baci kita erdahin, adi kami tenang kel adi erdahin, erdahin min bage barenda ya, tapi

Subjek merasa tidak tahu melakukan apa-apa dalam situasi stres

W3. SS. P. 03062017.A25

Subjek mengatakan jika memiliki ladang

dapat bekerja W3. SS. P.

(65)

suruhndu pe aku erdahin labo nari enggak sanggup lagi)

03062017.A25

Subjek merasa tenang jika bekerja

W3. SS. P. 03062017.A26

Coping stress

10 R : ohh, pernah ga kam terfikirkan, kam ukuri ukuri bage me tentang gunung sinabung ah, iyah enggo kadih kel, hilang kel harapendu bage. (oh pernah ga kam terfikirkan kam pikirn kan tentang Gunung sinabung itu, udah apa kali, udah hilang harapan nenek gitu)

E : adi ah lanai diateku, segat aku ah. Gundari min gia runtuh bage pakah-pakah bage. Runtuh pun ah me lo dalih bage. Enda me letetus kang, gua nge perkenditta, kunen bage, kunen bage lalap (suara rendah ) (sambil melihat

Subjek tidak ingin mengingat tentang Gunung sinabung

W3. SS. P. 03062017.A27

Subjek ingin Gunung Sinabung secepatnya

(66)

kearah gunung sinabung) (kalau itu udah enggak peduli lagi aku, benc kali ngeliatnya. Sekarang maunya hancur itu. hancur pun itu udah gakapa lagi rasanya. Ini kan tadi meletus lagi, gimananya jadinya, kulihat, kulihat kekini selalu (sambil melihat kearah gunung sinabung))

11 E ; takal mesui (kepala selalu sakit)

R : mesui rusur bage pekara ngukuri gunung ah gua kedepanna gua sigundari bage? (sakit selalu karna mikirin gunung itu gimana kedepannya gimana sekarang gitu?) E : uee bage mesui lalap, man pe enda labo derek tunduh pe kita la derek eh ma sakit rusur (iya, gitu sakit selalu, ya makan ini pun enggak bisa tidur juga neggak bisa kan sakit selalu)

Subjek sering merasa sakit kepala ketika memikirkan masalah/

masa depannya W3. SS. P. 03062017.A29

Subjek tidak memiliki selera makan

W3. SS. P. 03062017.A30

Subjek tidak dapat tidur dalam situasi

stres W3. SS. P. 03062017.A31

Gejala fisik

Gejala perilaku

(67)

12 E : aku dahndu serba kerina akau segala penyakit semenjak ngungsi ini datang semua. Semuanya udah)

R : pekara ngukurisa? (karna mikirin itu?)

E : ue, kerina enggo (menekankan suara). Ence bagenda sada nari dahndu, anak ku e dah ndu lanai tena keleng man aku bage kuakap (memperbaiki posisi duduk). (iya, semua udah. Trus gini satu lagi, anakku ini enggak sayang lagi ngeliat aku gitu perasaanku) R : kena kai bage bik? (kenapa gitu?)

E ; eh adi la sempat ia reh kuje , anakku teku tedeh teku bage,

Subjek sering merasa jantungnya berdetak

tidak seperti biasa ketika memikirkan masalah yang sedang

dihadapi W3. SS. P. 03062017.A32

Subjek mengatakan bahwa semua penyakit

telah datang selama berada dipengungsian

dan berada dalam situasi stres

W3. SS. P. 03062017.A33

Subjek merasa bahwa anaknya tidak menyayanginya lagi

W3. SS. P. 03062017.A34

Subjek selalu memikirkan bagaimana anaknya

nantinya W3. SS. P.

Gejala fisik

(68)

la ia reh. Enda yah melala kang anak sekolahna, la dahina kita bage. Enda enggo melala man ukuren, anakta pe man ukuren, bas sada ah ngukurken ka (menunjuk gunung). Barang-barang ta bas juma ndai man pikiren. Sakiten bas juma ndai asangka rumah e. rumah e lape kuakap dalih gelah ula sitik juma e bage. Egia rumah ena sedih kap nge siakap tapi la bagi juma ena seh kel sedihna (suara rendah) (eh dia enggak sempat datang kesini, anakku mauku soanya rindu kali. Tapi dia enggak datang. Ini kan banyak anaknya yang sekolah, enggak berkunjung kesini dia gitu. Ini udah banyak yang dipikirin anakku mau dipikirin, itu pun dipikirin (menunjuk gunung). Barang-barang kita tadi juga mau dipikirin. Sakti kali rasanya ngeliat ladang kita daripada rumah. Kalau rumah hancur gak papa rasanya tapi kalau ladang jangan maunya hancur gitu. Tapi rumah memang sedih kali rasanya tapi lebih sedih ladang ini)”

03062017.A35

Subjek memikirkan Gunung Sinabung

W3. SS. P. 03062017.A36

Subjek selalu memikirkan ladang

yang berada dikampung W3. SS. P. 03062017.A37

Subjek merasa lebih sedih kehilangan ladang daripada rumah

W3. SS. P. 03062017.A38

Subjek merasa sedih kehilangan rumah

W3. SS. P. 03062017.A39

Gejala emosi

Stressor

(69)

Stressor

Stressor

Stressor 13 E : ue, enggo barenda ban,

lanai it ingan . enda masa tuaku teta, lanai lit. eh kuja kam yah erpikir. Ise nge siarapken? Pemerintah? Ma la lit ukurndu berekenna min aku man ateta e lang labo. Labo lit siarapken. (iya, udah dipersiapkan kemaren, enggak ada lagi. Ini masa tuaku kita bilang tapi

Subjek telah menyiapkan rumah tempat masa tuanya tetapi hancur karena

erupsi W3. SS. P. 03062017.A40

Subjek tidak tahu harus mengharapkan

(70)

enggak ada lagi, kemana lagilah yok. Siapa yang diharapkan? Pemerintah? Kan enggak ada perasaan maunya dikasinya aku makan kan enggak ada. Enggak diharapkan)

siapa untuk masa depannya W3. SS. P. 03062017.A41

14 R : ence biring, ehmm, me enggo ngerana kita lit lah beberapa gejala na, terus em uga nge kam cara ngatasisa, pernah ga kam ngukuri-ngukuri bage me bawaannya stres, trus cara kam ngatasisa ingetndu oh gunung sinabung ah erbanca aku stres oh maka lupaken saja, hapus gunung sinabung e, uga kam rukur? (trus Biring hmmkan udah ngobrol kita ada lah beberapa gejalanya trus em gimana nenek mengatsnya, pernahnya nenek berfikir kan bawaannya stres, trus caranya nenek mengatasinya nenek ingat oh gunung sinabung ini yang buat au stres oh makanya lupakan saja, hapus gunung sinabung ini, gimana kam berfikir?)

Subjek tidak ingin lagi memikirkan Gunung

Sinabung W3. SS. P. 03062017.A42

Tidak memiliki uang menjadi alasan subjek

tidak memikirkan Gunung Sinabung

W3. SS. P. 03062017.A43

Subjek menggunakan obat tradisional ketika

merasakan sakit diseluruh badan akibat

memikirkan permasalahannya

W3. SS. P.

Removing stres

(71)

E : ue..bage. (iya gitu)

R : cuba katakenndu (coba katakana)

E : bage. Banlah kuukuri deleng ari, eh la tuhu (suara rendah ambil memegang kepala degan tangan yang berada datas kaki dan menggelengkan kepala). Senku pe ertambar lanai lit teku. Enggo penakit ku e saja kuukuri. Uga banca la reh bage. Ence erban bulung-bulung ah ku badanku bage. Eh nari ngenca sikuderek. Banlah kundul aku je pemana ula latih kuakap bage. Gelah ula kukuri si kadih ah (gini. Buatlah kupikirin gunung itu, eh udah ga bener nih. Uangku berobat pun enggak ada lagi kupikir. Udah penyakitku aja yang kupikirin. Gimana enggak datang. Trus pake daun-daun dibuat kebadan gitu. Gitu lagi Cuma bisa. Trus duduk aku sini biar enggak capek rasanya berfikir. Biar enggak kupikirin gunung itu)

03062017.A44

Subjek duduk-duduk diposko pengungsian agar tidak ingat/ lelah

berfikir tentang masalah yang dihadapi

W3. SS. P. 03062017.A45

Managing stres reaction

15 R : adi hmm, pernah gak kam pas ngukuri-ngukuri bage gunung

Subjek merasa masa depannya sudah tidak

(72)

sinabung ah keadaan sigundari ntah keadaan masa depan pe ukurindu e (kalau hmm pernah ga pas mikirin gunung sinabung atau keadaan sekarang atau keadaan masa depan nenek pikirin)

E : ah masa depan gundari enggo lanai lit, enggo hilang. Mate pe barang ta ndai kai man ukuren, (ah masa depan udah enggak ada lagi, udah hilan. Udah mati semua barang tadi)

ada lagi W3. SS. P. 03062017.A46

16 R : ence me biring adi ngukur-ngkurisa bage me lit nge terpikirken ari stres kam bage pekare ngukur-ngukurisa lit nge terpkirkenndu cara ngatasisa oh gome yah sekele adi mulih kukuta enggo subur tanah kami ndai, ence pe adi di jenda kin kami kari enggo bayak kel kami kari bage. Pokokna erpikir positif kam uga bage. (trus kan Biring, kalau dipikirin gini kan streslah rasanya nenek, karna memikirkan itu adanya terpikirkan cara mengatasinya yah yaudahlah nanti kalau pulang kekampung

Subjek merasa tidak ada lagi harapan untuk

pulang W3. SS. P. 03062017.A46

(73)
(74)

mau dipikirin. Dimanalah nanti kepalau dikuburkan udah gitu aku berfikir. Kalau aku nanti dimana dibuat pemeritah ini kampong kami ya disitu juga keknya nanti aku meniggal, itulah sedih kali rasanya. Kalau kesana udah enggak ada lag harapan kami. Nangis kalau memikirkan itu, stres kali)

17 E : enda me baba ka bapa kena kurumah sakit umum, struk ia mate ka ia sen pe lanai lit, enggo urus kerina me. Jenda lah aku medem (menunjuk ke lantai), kataken kalak engkai nge jenda kam medem, ih ija pe me seri, ija pe seri medem. Bas pe luar me seri, kimbangken amak ah uga pe me seri kami akap gundari. Lanai lit mela kami bage, lalit. Sebabna ari uga gelandangen ningen lang, bage kap kami e. lang enggom seri. (ini kan dibawak bapak kalian kerumah sakit umum, struk diam meninggal trus uang udah enggak ada lagi, udah diurus semua. Disinilah aku tidur (menunjuk ke lantai), ditanya orang kenapa tidur disitu, ih dimana

Subjek merasa seperti gelandangan

W3. SS. P. 03062017.A47

(75)

aja udah sama, dimana pun udah sama kalau tidur. Didalam iluar kan udah sama aja. Ku lebarkan tikar gimana pun kalau udah samanya. Udah enggak ada rasa malu. Karna dibilang gelandangan enggak, gitu kan kalau kami ini, udah samalah pokoknya)

18 E : sedih kel (suara rendah), sebab kerehenna lanai lit ah, stres kita jenda me, kuja kita. Stres kap bage, erdahin lang. adi kami stres kel nomor sada la erdahin ah. La erdahin (sedih kali, karna kedatangannya itu udah enggak ada lagi, stres kita sini kemana kita. Streslah kalau gini, kerja enggak. Kalau kami yang buat stres nomor satu enggak kerja)

Tidak bekerja adalah salah satu yang membuat subjek mengalami stres

W3. SS. P. 03062017.A48

Stressor

19 E : uee..jah bas kuta la min sedih siakap. Beluh ergaul. Gundari kuja kapndu kami e yah, kuja kami e. lanai terukuri. Adi ukuri kari penakit nge reh ari. Kai lit e pan bage naring. Ence uis enda lanai the siapai mbaru asa lang. adi ingan medemta pe enggo semen, tilam

Subjek merasa senang jika mengingat berada

dikampung W3. SS. P. 03062017.A49

Subjek tidak ingin

(76)

ndu ndai pe tadingken, ma sering bagi kerangen ah, mbaru ntah la mbaru enggo seri, labo dalih. Hahah bage naring. Gundari kami e enggo kalah mehado, lanai terukuri lanai bo, asal ukuri penakit reh, ulanai sakit bage saja gundari, gelah dame kuakap kira-kira bas aku. (iyaa..kalau dikampung tadi enggak sedih rasanya. Pintar bergaul. Sekarang kemana kami, kemana kami enggak lagi terfikirkan. Kalau kupikirin nanti penyakitku yang datang. Apa ada itu aja yang dimakan kek gitu ajalah udah. Trus pakaian ini enggak tau lagi mana yang baru mana yang enggak. Kalau tempat untuk tidur aja udah semen, tempat tidur udah ditinggalkan kan saama kayak kandang udah, baru atau ga baru udah sama aja, gakpapa. Hahaha gitu lagi. Sekarang kami ini udah kayak orang gilak, ga lagi kupikirin enggak lagilah. Kalau kupikirin penyakit yang datang, jangan lagi sakit gitu aja kalau sekarang, biar damai aja samaku

memikirkan Gunung sinabung lagi karena tidak ingin merasakan

sakit W3. SS. P. 03062017.A50

Subjek mengatakan pada diri sendiri agar

tidak sakit untuk menghadapi situasi

stres W3. SS. P. 03062017.A51

Removing stres

Referensi

Dokumen terkait

ADLN - PERPUSTAKAAN UNIVERSITAS AIRLANGGA.. berbobot  dan  tidak  memerlukan  j ural.ah  sample  yang  banyak,  lagi  pu La  tidak  memex- lukan  banyak  tenaga 

Pola Pengelolaan Keuangan Badan Layanan Umum, yang selanjutnya disebut PPK-BLU, adalah pola pengelolaan keuangan yang memberikan fleksibilitas berupa keleluasaan untuk

bahwa berdasarkan pertimbangan sebagaimana dimaksud dalam huruf a dan huruf b, perlu menetapkan Keputusan Bupati Bantul tentang Besaran Uang Persediaan Pada Satuan Kerja

Tujuan dari penelitian ini adalah untuk mengetahui aktivitas dan hasil belajar siswa setelah menggunakan penerapan metode jigsaw menggunakan media pembelajaran berbasis

Kotler, Philip dan Gary Amsrong, 2001, Prinsip – Prinsip Pemasaran , Jilid 2, Edisi Kedelapan, Jakarta, Erlangga.. Manajemen Pemasaran, jilid 1, edisi milenium,

Kedua poin tersebut memeroleh sekor dengan presentase 75 %, sehingga, sistematika penyajian dikategorikan cukup layak dan perlu dilakukan revisi.Setelah dilakukan

logam berat yang masuk ke lingkungan perairan sungai akan terlarut dalam air. dan akan terakumulasi dalam sedimen dan dapat bertambah

Bagi minimarket Bu Hj Khamid diharapkan agar tepat dalam menentukan strategi untuk meningkatkan keputusan pembelianB. Bagi peneliti selanjutnya diharapkan dapat