• Tidak ada hasil yang ditemukan

6.1.1. Kondisi Umum - DOCRPIJM 1503391589Bab 6 Aspek teknis per sektor

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2019

Membagikan "6.1.1. Kondisi Umum - DOCRPIJM 1503391589Bab 6 Aspek teknis per sektor"

Copied!
29
0
0

Teks penuh

(1)

Bab VI - 132 BAB VI

KELAYAKAN ASPEK TEKNIS PER SEKTOR

Pada tahapan ini penyusunan dokumen RPI2-JM mengacu pada sektor secara top down, yaitu mengikuti arahan dari pusat baik berupa output maupun sub out put kegiatan pada masing- masing sektor. Adapun kelayakan aspek teknis tersebut :

6.1. Rencana Investasi Sektor Pengembangan Permukiman

6.1.1. Kondisi Umum

Penyebaran kawasan permukiman di kabupaten Poso terkonsentrasi di pusat-pusat kota dikarenakan ketersediaan infrastruktur penunjang, sehingga kawasan – kawanan permukiman di perkotaan menjadi kumuh

Sektor Pengembangan permukiman berusaha menyediakan infrastruktur penunjang guna mendukung aktifitas masyarakat di kawasan permukiman

6.1.2. Isu Strategis, Permasalahan, dan Tantangan

Kawasan strategis kabupaten Poso memiliki maksud untuk memilahkan wilayah kota atas beberapa bagian yang mempunyai karateristik pengembangan tertentu, sehingga mempermudah penerapan dan pengendaliannya di lapangan serta memperjelas hirarki dalam pemenuhan fasilitas.

6.1.2.1. Isu Strategis

Ibu kota Kabupaten Poso terletak di kecamatan Poso Kota yang mana semua pelayanan Masyarakat dan perdagangan berada di ibukota kabupaten dalam hal ini sangat mempenagruhi laju pertumbuhan di ibu kota kabupaten yang menimbulkan berbagi dampak sosial masyarakat

(2)

Bab VI - 133

6.1.2.2. Permasalahan dan Tantangan

Berdasarkan kondisi Exiting sektor pengembangan permukiman permasalahan dan tantangan yang di hadapi adalah masih luasnya kawasan kumuh sebagai permukiman tidak layak huni di perkotaan sehingga dapat menyebabkan terjadinya degradasi lingkungan, masih terbatasnya pelayanan infrastruktur sarana dan prasarana dasar bagi masyarakat sehingga menyebabkan tersendatnya arus perputaran ekonomi, keterbatan pemahanan masyarakat terhadap kebijakan / peraturan pembangunan kawasan sangat terkendala dalam hal pembebasan lahan. Untuk kawasan Perdesaan permukiman masyarakat letaknya sangat berjauhan terutama di daerah pegunungan sehingga mempersulit akses ke desa tersebut, untuk itu pemerintah kabupaten Poso melalui semua jajaran ke pemerintahannya berusaha untuk memenuhi sarana dan prasarana di daerah perdesaan dengan membuka akses ke kantong-kantong produksi/ sentra ekonomi di kawasan perdesaan

6.1.3. Kondisi Eksisting dan Analisis Pengembangan Sektor Bangkim

Kondisi eksisting secara keseluruhan terangkum dalam dokumen kegiatan yang dilaksanakan oleh masing-masing dinas yang menangani, secara umum dibagi dalam 2 output kegiatan yaitu perkotaan dan perdesaan. Kondisi eksisting perkotaan secara rinci termuat dalam dokumen SPPIP.

6.1.4. Pembinaan Pengembangan Permukiman

6.1.4.1. Strategi Pengembangan Permukiman dan Infrastruktur Permukiman

(SPPIP)

(3)

Bab VI - 134

6.1.4.2. Rencana Pembangunan Kawasan Permukiman Prioritas (RPKPP)

Penyusunan RPKPP Kabupaten Poso dilaksanakan oleh sector bangkim dalam pelaksanaannya melibatkan SATGAS yang dibentuk oleh pemda Kabupaten Poso

Kegiatan yang termuat RPKPP adalah penataan kawasan kumuh yang ada dalam Poso Kota

6.1.5. Infrastruktur Kawasan Permukiman Perkotaan

6.1.5.1. Kawasan Permukiman Kumuh

Fokus utama pemenuhan infrastruktur di kawasan kumuh di kabupaten poso adalah jalan lingkungan dan kebutuhan akan sanitasi lingkungan. Sejalan dengan penataan kawasan yang tertuang dalam RTRW Kabupaten Poso kawasan tersebut merupakan kawasan padat penduduk dan kawasan perdagangan.

6.1.5.2. Permukiman RSH yang Meningkat Kualitasnya

(4)

Bab VI - 135 Tabel 6.2 kawasan RSH

No Nama RSH Lokasi Jumlah

Penghuni Sarana CK Kondisi Keterangan*

1 Perumnas

Jln Lingkungan Rusak Dlm Perbaikan Drainase Rusak

6.1.5.3. Rusunawa beserta Infrastruktur Pendukungnya

Guna pemenuhan perumahan yang murah namun layak serta pemanfaatan lahan dan ruang yang terbatas terutama di Poso Kota Pemerintah berencana akan membangun rusunawa, lokasi yang telah disiapkan adalah di kecamatan Poso Kota

6.1.6. Infrastruktur Kawasan Permukiman Perdesaan

6.1.6.1. Kawasan Permukiman Perdesaan Potensial yang Meningkat Kualitasnya

Wilayah kabupaten Poso terbesar adalah kawasan perdesaan yang mana daerah tersebut merupakan sentra pertanian dan perikanan olehnya itu pemerintah kabupaten Poso dalam pengembangan kawasan sentra-sentra produksi membangun sarana dan prasarana penunjang kawasan produksi. Dinas yang berkompeten dalam pemenuhan infrastruktur sarana dan prasarana pendukung adalah dinas pertanian dan kelautan melalui program-program kerjanya terkait kegiatan diatas bidang cipta karya dalam pembangunan infrastruktur penunjang bersifat stimulant.

Tabel 6.3 Kawasan Agropolitan/ Minapolitan

No Nama Kawasan Lokasi PSD yang di Perlukan

1 Agropolitan Napu

Seluruh Kecamatan Lore Tengah Jln Lingkungan Seluruh Kecamatan Lore Utara Jln Lingkungan Seluruh Kecamatan Lore Timur Jln Lingkungan Seluruh Kecamatan LorePiore Jln Lingkungan

2 Agropolitan Tentena

(5)

Bab VI - 136

Seluruh Kecamatan Pomona Timur Jln Lingkungan Seluruh Kecamatan Pomona Selatan Jln Lingkungan Seluruh Kecamatan Pomona Utara Jln Lingkungan Seluruh Kecamatan Pomona Tenggara Jln Lingkungan Seluruh Kecamatan Pomona Pusalemba Jln Lingkungan

3 Minapolitan Poso

Seluruh Kecamatan Poso Pesisir Jln Lingkungan Seluruh Kecamatan Poso Pesisir Utara Jln Lingkungan Seluruh Kecamatan Poso Pesisir Selatan Jln Lingkungan

6.1.6.2. Kawasan Permukiman Rawan Bencana

Kabupaten Poso sebagian besar merupakan dataran tinggi pegunungan yang rawan bencana tanah longsor dan sebagian permukiman berada kawasan pesisir, berdasarkan data dari badan penanggulangan bencana daerah mengidentifikasi daerah-daerah permukiman yang rawan bencana.

Tabel 6.4 Daerah Rawan Bencana)

No Wilayah Jumlah Penduduk

Identifikasi Bencana

Ket Jenis Penanganan

1 Kwsn Napu Longsor Talud Pengaman tebing

2 Poso Kota Banjir Drainase

6.1.6.3. Kawasan Permukiman di Perbatasan dan Pulau Kecil Terluar

Untuk kawasan permukiman perbatasan dengan Negara lain dan pulau kecil terluar kabupaten Poso tidak memiliki,

6.2. Rencana Investasi Sektor Penataan Bangunan dan Lingkungan

6.2.1. Kondisi Umum

(6)

Bab VI - 137

Visi penataan bangunan dan lingkungan adalah terwujudnya bangunan gedung dan lingkungan yang layak huni dan berjati diri, sedangkan misinya adalah:

1. Memberdayakan masyarakat dalam penyelengaraan bangunan gedung yang tertib, layak huni, berjati diri, serasi, dan selaras.

2. Memberdayakan masyarakat agar mandiri dalm penataan lingkungan yang produktif dan berkelanjutan.

6.2.2. Isu Strategis, Permasalahan dan Tantangan

6.2.2.1. Isu Strategis

Untuk merumuskan isu strategis sektor PBL dapat melihat agenda yang telah ditetapkan oleh pemerintah sebagai agenda nasional yang salah satunya kabupaten Poso ditetapkan sebagai kawasan strategis nasional sehingga penataan kawasan akan lebih terarah. Isu dalam hal penataan kawasan di kabupaten Poso antara lain :

1) Kawasan Yang Belum Tertata

2) Minimnya infrastruktur kawasan yang tersedia 3) Belum terdapatnya Ruang terbuka Publik 4) Tingginya angka kebakaran

5) Belum tertanganinya kawasan/bangunan tradisional yang berpotensi kawasan swasta.

6.2.2.2. Permasalahan dan Tantangan

(7)

Bab VI - 138

Kurang ditegakkannya aturan tata bangunan dan keandalan pada bangunan gedung termasuk pada daerah-daerah permukiman padat perkotaan. Bantaran sungai dan pesisir pantai. Lemahnya pengaturan penyelenggaraan bangunan gedung di daerah, serta rendahnya kualitas pelayanan publik dan perisinan. Kurangnya kesadaran masyarakat terhadap nilai keandalan dan keserasian dalam penyelenggaraan bangunan gedung. Untuk itu pemerintah kabupaten Poso telah mengeluarkan perda bangunan gedung No. 15 tahun 2007 yang bertujuan menata dan mengatur pemanfatan lahan.

6.2.3. Kondisi Eksisting dan Analisis Pengembangan Sektor PBL

Pencapaian sector PBL di kabupaten Poso adalah dengan adanya desa yang telah mendapat fasilitas berupa peningkatan kualitas infrastruktur permukiman melalui program-program pemerintah.

Kondisi eksisting kawasan yang termuat dalam RTRW kabupaten Poso belum semuanya tertangani karena adanya keterbatasan biaya dan kurangnya koordinasi antara dinas – dinas yang terkait.

6.2.4. Bangunan Gedung dan Fasilitasnya

6.2.4.1. Aksesibilitas Bangunan Gedung dan Lingkungan

Bangunan gedung pemerintahan yang ada di kabupaten Poso sebagian besar merupakan bangunan lama, yang mana aksesibilitas bangunan maupun lingkungan belum memenuhi standar pelayanan, sehingga banyak masyarakat terutama penyandang cacat kesulitan dalam pelayanan.

Tabel 6.5 Gedung Pemerintahan

No Gedung Lokasi Kelengkapan Aksebilitas Ket Gedung Lingkungan

1

(8)

Bab VI - 139

Cacat

3

Rumah Sakit Kel Lombogia

Tangga Penyandang Cacat

Taman Penghijauan

Belum ada

6.2.4.2. Rehabilitasi Bangunan Bersejarah

Guna pelestarian peninggalan bersejarah di kabupaten Poso yang memiliki beberapa peninggalan gedung/benda bersejarah, bangunan bersejarah yang ada di kabupaten Poso umumnya berupa rumah adat serta situs – situs purbakala.

Tabel 6.6 Bangunan Bersejarah

No Nama Bangunan Lokasi

1 Rumah Adat Bada Desa lengkeka 2 Rumah Adat Doda Desa Doda 3 Kwsn Danau Poso tentena

4 Gerja Tua Tentena

6.2.5. Sarana dan Prasarana Lingkungan Permukiman

6.2.5.1. Revitalisasi Kawasan

Sesuai dengan pembagian kawasan yang tertuang dalam RTRW tentang pemanfaatan lahan dan penataan kawasan.

Tabel 6.7 Penataan dan Pemanfaatan lahan

No Nama Kawasan Lokasi

1 Kwsn Permukiman Poso Kota

2 Kwsn Budidaya Kwsn Napu, tentena 3 Kwsn Minapolitan Poso pesisir

(9)

Bab VI - 140

6.2.5.2. Penataan Ruang Terbuka Hijau (RTH)

Dalam penataan Kota Poso perlu memperhatikan pemanfaatan ruang terbuka hijau

Tabel 6.8 Kawasan Ruang Terbuka Hijau/Taman Kota

No Nama Lokasi Luas Ket

1 RTH Poso Poso Kota 2,6 Ha 2 Lapangan Poso. Poso.Kota 1,2 M2

6.2.5.3. Lingkungan Permukiman Tradisional/Bersejarah

Masyarakat Kabupaten Poso terdiri dari beberapa suku bangsa baik yang pendatang maupun penduduk asli. Penduduk asli kabupaten Poso ada beberapa suku.

Tabel 6.9 Lingkungan Permukiman Tradisional

No Suku Jumlah Penduduk Lokasi Keterangan 1 Bada 340.000 Kec Lore Barat

2 Doda 230.000 Kec Lore Selatan

6.2.5.4. Penanggulangan Bahaya Kebakaran

Kepadatan permukiman terutama di daerah perkotaan sangat rawan akan terjadinya kebakaran. Untuk itu identifikasi terhadap daerah rawan kebakaran sangat diperlukan sehingga kita bisa meminimalisasi bencana kebakaran dan penanganan terhadap kebakaran yang terjadi.

Tabel 6.10 Identifikasi Daerah Rawan Kebakaran

No Kawasan/

Pemukiman Luas

Jumlah penduduk

Jumlah

(10)

Bab VI - 141 Tabel 6.11 Sarana dan Prasarana Proteksi Kebakaran

NO Sarana & Prasarana Jumlah Kondisi Ket 1 Mobil Pemadam 4 Unit Baik

2 Pos Jaga 1 Unit Baik 3 Personil 21 orang Baik

6.3. Rencana Investasi Sektor Penyehatan Lingkungan Permukiman

6.3.1. Kondisi Umum

Kondisi sector PLP yang menangani kegiatan pengelolaan air limbah, drainase, dan persampahan secara umum di kabupaten Poso belum maksimal karena penanganan kegiatan ini dilaksanakan secara per spot kegiatandan kesadaran masyarakat akan system sanitasi perkotaan masih kurang peduli.

6.3.2. Isu Strategis, Pemasalahan dan Tantangan

6.3.2.1. Isu Strategis

Pemenuhan akan sarana sanitasi, penanganan air limbah, persampahan dan jaringan drainase sesuai dengan standar kesehatan lingkungan di kawasan permukiman dan kawasan publik.

6.3.3. Permasalahan dan Tantangan

Permasalahan dan tantangan yang dihadapi dalam pemenuhan akan sanitasi terkendala beberapa aspek antara lain :

1. Kesadaran masyarakat akan pentingnya penanganan sanitasi masih kurang

2. Masih banyak masyarakat yang BAB dan membuang sampah di sungai terutama di daerah perdesaan.

3. Kesulitan mendapatkan lahan yang akan digunakan pembangunan IPLT dan TPA

(11)

Bab VI - 142

6.4. Kondisi Eksisting dan Analisis Pengembangan Sektor PLP

6.4.1. Infrastruktur Air Limbah

Penanganan infrastruktur air limbah di kabupaten Poso masih belum maksimal dikarenakan permasalahan yang telah diurai diatas, mengingat sangat penting dan perlunga akan penangan limbah terutama limbah permukiman dan industri yang mempunyai dampak langsung akan pencemaran lingkungan untuk itu pemerintah kabupaten Poso melalui dinas menangani limbah dengan cara sosialisasi dan penyediaan sarana penanganan limbah.

Tabel 6.12 Kondisi Penanganan Air Limbah di Kabupaten

Sarana &

Prasarana Jumlah Kapasitas

Sistem Pengolahan

Lembaga Pengolahan

Keterangan Kondisi Truk Tinja 4 Unit 5000 Liter Belum ada PU Baik

IPLT Belum ada - - - -

IPAL Belum ada - - - -

6.4.1.1. Infrastruktur Air Limbah dengan Sistem Terpusat Skala Kota

Kabupaten Poso belum mempunyai IPLT, penanganan air limbah masih bersifat komunal, karena masih terkendala dalam penyiapan lahan, namun pemerintah telah berupaya dalam penyediaan sarana penanganan limbah dengan dibangunkannya MCK ++.

Tabel 6.13 Data Sanitasi Air Limbah Offsite

No Lokasi Sistem Dibangun Thn

Cakupan

Layanan Kondisi MCK ++ IPLT

1 Kelurahan Sayo √ - 2010 100 KK Baik 2 Desa Toyado √ - 2011 100 KK Baik

6.4.1.2. Infrastruktur Air Limbah dengan Sistem Setempat dan Sistem Komunal

(12)

Bab VI - 143

namun MCK yang berada di kawasan umum tidak terawat dikarenakan belum adanya petugas pengelola, untuk kawasan perdesaan belum semuanya memiliki masyrakat masih banyak yang BAB di sungai.

Tabel 6.14 Data Sanitasi Air Limbah On Site

No

Lokasi Jumlah PS Sanitasi

(13)
(14)
(15)
(16)

Bab VI - 147

Lore Timur Maholo 97 - 97 Winowanga 79 - 79

Tamadue 86 - 86

Mekar sari 68 - 68 Lore Utara Wuasa 86 - 86 Watu Maeta 84 - 84

Alitupu 35 - 35

Kaduwaa 85 - 85

Sedoa 97 - 97

Dodolo 47 - 47

Bumi Banyusari 78 - 78 Lore Piore Watutau 96 - 96 Siliwanga 88 - 88

Wanga 36 - 36

Batue 46 - 46

Talabosa 64 - 64

Lore Tengah

Doda 78 - 78

Hangira 38 - 38

Lempe 46 - 46

Bariri 78 - 78

Torire 94 - 94

Rompo 56 - 56

Baliaru 78 - 78

Katu 75 - 75

6.4.2. Infrastruktur Drainase Perkotaan

(17)

Bab VI - 148 Tabel 6.15 Daerah Genangan

No Lokasi/ Daerah/Kawasan Luas Genangan

1 Kota Poso 865 M2

2 Kwsn Tentena 786 M2

6.4.3. Infrastruktur Persampahan

Sampah merupakan momok bagi semua daerah baik daerah maju maupun berkembang begitu juga di kabupaten Poso persoalan sampah sampai sekarang belum bisa tertangani dengan sempurna dikarenakan banyak faktor.

Tabel 6.16 Kondisi Eksisting Penanganan Persampahan

No Sistem Pengelolaan

Sarana &

Prasarana Kapasitas Jumlah Kondisi Ket

1 Pewadahan Bin/Tong sampah

250 Unit

Baik

2 Pengumpulan

Gerobak sampah 1 m3 5 Unit Baik Becak Sampah - - - Motor Sampah 1 M3 10 Unit Baik

3 Penampungan Sementara

Tranfer Depo 4 M3 2 Unit Baik Container 8 M3 5 Unit Baik

4 Pengengkutan

Dump Truck 4 M3 8 Unit Baik Arm Roll Truck - - -

5 Pengolahan

TPS 3R - - -

TPA - - -

Open dumping - 1 Unit Rusak

6.4.3.1. Infrastruktur Tempat Pemrosesan Akhir Sampah

(18)

Bab VI - 149 Tabel 6.17 Operasional Pelayanan Persampahan TPA

No Uraian Volume Ket

1 Cakupan Layanan - -

2 Perkiraan Timbulan Sampah - 3 Sampah yg terangkut -

- Permukiman -

- Non Permukiman -

- Total -

4 Kapasitas Pelayanan TPA -

Tabel 6.18 Operasional TPA

(19)

Bab VI - 150

6.4.4. Infrastruktur Tempat Pengolah Sampah Terpadu (3R)

Untuk mengurangi timbulan sampah di kawasan permukiman, pemerintah membangun sarana pengolahan sampah dengan skala kawasan yang dibangun di beberapa titik kawasan.

6.5. Rencana Investasi Sektor Pengembangan Kinerja Pengelolaan Air Minum

6.5.1. Kondisi Umum

Pengembangan SPAM adalah kegiatan merencanakan, melaksanakan konstruksi, mengelola, memelihara, merehabilitasi, memantau, dan atau mengevaluasi system fisik teknik dan non teknik penyediaan air minum.

Kondisi secara umum penanganan penyediaan air minum di kabupaten Poso belum semua terlayani dikarenakan faktor daerah layanan yang tersebar dan tidak terhubung satu daerah dengan daerah lainnya sehingga dalam pelaksanaan kegiatan terputus satu daerah layanan. Tidak semua daerah layanan memiliki sumber air yang mencukupi sehingga biaya pelaksanaan menjadi sangat mahal.

6.5.2. Isu Strategis, Permasalahan dan Tantangan

6.5.2.1. Isu Strategis

Isu strategis dalam pengembangan SPAM termuat dalam RPJMD kabupaten Poso yaitu ;

1. Pemenuhan akan air bersih bagi semua masyarakat 2. Pemenuhan akan Air Bersih yang murah dan aman 3. Pemenuhan air baku untuk air minum

4. Penyelenggaran pengembangan air minum sesuai dengan kaidah teknis dan penerapan inovasi teknologi

6.5.2.2. Permasalahan dan Tantangan

Permasalahan dan tantanangan yang dihadapi dalam pengelolaan dan pengembangan SPAM di kabupaten Poso antara lain;

(20)

Bab VI - 151

3. Laju Pertumbuhan penduduk di daerah perkotaan 4. Sumber dana daerah yang terbatas

6.5.3. Kondisi Eksisting dan Analisis Pengembangan Kinerja Pengelolaan Air Minum

Masih ada masyarakat yang belum mendapat pelayanan air bersih secara tersistem terutama di daerah pedesaan, secara umum kondisi eksisting pemenuhan air bersih di kabupaten Poso.

Tabel 6.19 Kondisi Pelayanan SPAM

No Desa

Pelayanan SPAM

Keterangan PDAM Perpipan Non

Perpipaan

Gebang rejo √ - -

Moengko √ - -

Moengko Baru √ - -

Kayamanya √ - -

Kawua √ - -

Rnononcu √ - -

Lembomawo √ - -

Bukit Bambu √ - -

Sayo √ - -

Lawanga √ - -

Bonesompe √ - -

Lombugia √ - -

Kasintuwu √ - -

Tegal Rejo √ - -

Tagolu - - -

Pandiri - - -

Watutau - - -

(21)

Bab VI - 152

Sintuwu Lemba - - -

Tampemadoro - - -

Maliwuku - - -

Silanca - - -

Sepe - - -

Batengencu - - -

Toyado - - -

Tongko - - -

Malei - - -

Labuan - - -

Mapane - - -

Saatu - - -

Betania - - -

Toini - - -

Bega - - -

Kasiguncu - - -

Masamba - - -

Pinedapa - - -

Masani - - -

Tokorondo - - -

Tiwaa - - -

Lanto Jaya - - -

Lage - - -

Towu - - -

Tangkura - - -

Dewua - - -

Malitu - - -

Sanginora - - -

(22)

Bab VI - 153

Padalembara - - -

Betalemba - - -

Pantangoilemba - - -

Tambarana - - -

Tri Mulya - - -

Kawende - - -

Kalora - - -

Kilo - - -

Tumora - - -

Tobe - - -

Membuke - - -

Bakti Agung - - -

Taripa - - -

Pancasila - - -

Olumokunde - - -

Kamba - - -

Petiro - - -

Masewe - - -

Tiu - - -

Poleganyara - - -

Ompodidiri - - -

Kelei - - -

Matialemba - - -

Kancuu - - -

Meko - - -

Taipa - - -

Salukia - - -

Uranosari - - -

(23)

Bab VI - 154

Sulewana - - -

Petirodongi - - -

Tandeodongi - - -

Sawidago - - -

Saojo - - -

Sangira - - -

Kuku - - -

Panjako - - -

Uelincu - - -

Lena - - -

Pamona √ - -

Tentena √ - -

Tonusu √ - -

Mayakeli √ - -

Buyumpodoli √ - -

Sangele √ - -

Peura √ - -

Dulumai √ - -

Soe √ - -

Leboni √ - -

Pendolo - - -

Mayasari - - -

Uelene - - -

Padan jaya - - -

Maya Jaya - - -

Pandayaro - - -

Bangun Jaya - - -

Mayoia - - -

(24)

Bab VI - 155

Bancea - - -

Panjo - - -

Pasir Putih - - -

Korobono - - -

Dalindu - - -

Singkona - - -

Tolambo - - -

Tindoli - - -

Tokilo - - -

Barati - - -

Ampowiro - - -

Wayura - - -

Gintu - - -

Runde - - -

Badang Kala - - -

Bakekau - - -

Bulili - - -

Bewa - - -

Pada - - -

Bomba - - -

Lengkeka - - -

Tomehipi - - -

Kageroa - - -

Tuare - - -

Kolori - - -

Lelio - - -

Maholo - - -

Winowanga - - -

(25)

Bab VI - 156

Mekar sari - - -

Wuasa - - -

Watu Maeta - - -

Alitupu - - -

Kaduwaa - - -

Sedoa - - -

Dodolo - - -

Bumi Banyusari - - -

Watutau - - -

Siliwanga - - -

Wanga - - -

Batue - - -

Talabosa - - -

Doda - - -

Hangira - - -

Lempe - - -

Bariri - - -

Torire - - -

Rompo - - -

Baliaru - - -

Katu - - -

6.5.3.1. Penyelenggara SPAM Terfasilitasi

A. PDAM yang Memperoleh Pembinaan

(26)

Bab VI - 157 Tabel 6.20 Pelayanan PDAM

Nama

Air Baku Daerah layanan

Jumlah

6.5.3.2. SPAM Di Kawasan MBR

Kawasan MBR di kabupaten Poso terpusat di ibukota kabupaten dan terutama di kawasan pesisir pantai atau kawasan nelayan.

Tabel 6.21 Kondisi Eksisting Layanan SPAM Kawasan MBR

Kawasan/

(27)

Bab VI - 158

Lembomawo 789 KK PDAM 85 Baik Bukit Bambu 1.55 KK PDAM 85 Baik Sayo 1.223 KK PDAM 80 Baik Lawanga 1.356 KK PDAM 85 Baik Bonesompe 2.654 KK PDAM 85 Baik Lombugia 1.780 KK PDAM 85 Baik Kasintuwu 1.256 KK PDAM 80 Baik Tegal Rejo 1.289 KK PDAM 75 Baik

6.5.3.3. SPAM Di Ibu Kota Kecamatan (IKK)

Tabel 6.22 Kondisi Eksisting SPAM IKK

Kecamatan Jumlah Desa

Pelayanan SPAM

Ket Sistem

SPAM

Penduduk terlayani

(%)

Kondisi

Poso Kota 4 Kelurahan PDAM 100 Baik Poso Kota Selatan 5 Kelurahan PDAM 90 Baik Poso Kota Utara 5 Kelurahan PDAM 95 Baik Lage 14 Desa Perpipaan 90 Baik Poso Pesisir 2 Kelurahan

12 Desa

Perpipaan 80 Baik

Poso Pesisir Selatan 8 Desa Perpipaan 75 Baik Poso Pesisir Utara 9 Desa Perpipaan 90 Baik Pamona Timur 12 Desa Perpipaan 80 Baik Pamona barat 5 Desa Perpipaan 85 Baik Pamona Utara 3 Kelurahan

7 Desa

PDAM 80 Baik

(28)

Bab VI - 159

7 Desa

Pamona Selatan 12 Desa Perpipaan 80 Baik Pamona Tenggara 9 Desa Perpipaan 85 Baik Lore Selatan 8 Desa Perpipaan 80 Baik Lore Barat 6 Desa Perpipaan 90 Baik Lore Timur 4 Desa Perpipaan 90 Baik Lore Utara 7 Desa Perpipaan 85 Baik Lore Piore 5 Desa Perpipaan 80 Baik Lore Tengah 8 Desa Perpipaan 80 Baik

6.5.3.4. SPAM Perdesaan

A. SPAM di Desa Rawan Air/Pesisir/Terpencil

Untuk Mendapatkan air bersih di beberapa desa masih kesulitan dikarenakan faktor kontur dari daerah tersebut, untuk itu pemerintah kabupaten Poso berupaya memenuhi infrastruktur penyediaan SPAM bagi semua masyarakat yang ada di perdesaan. Seluruh desa di wilayah poso telah mendapat layanan air minum sistem perpipaan namun kondisinya sebagian harus di rehap baik sumber air baku maupun jalur perpiaan baik yang di biayai oleh APBN , APBD I, APBD II, DAK maupun PAMSIMAS

6.5.3.5. SPAM Di Kawasan Khusus

Di Kabupaten Poso ada beberapa kawasan yang menjadi kawasan strategis yang memerlukan penanganan khusus termasuk pemenuhan akan air bersih antara lain 1. SPAM di KAPET

(29)

Bab VI - 160 Tabel 6.23 Kondisi Eksisting SPAM Kawasan Khusus

Kawasan Lokasi Kondisi SPAM Ket Ada Tidak Ada

Gambar

Tabel 6.3  Kawasan Agropolitan/ Minapolitan
Tabel 6.4   Daerah Rawan Bencana)
Tabel 6.5  Gedung Pemerintahan
Tabel 6.6  Bangunan Bersejarah
+7

Referensi

Dokumen terkait

 FUNGSI KAWASAN  Kawasan permukiman yang dilengkapi/diser tai dengan fungsi khusus dalam skala pembangunan wilayah kota atau wilayah yang lebih luas.  Dominasi

No. Isu Strategis Ket. 1 Terjadinya alih fungsi lahan pertanian produktif menjadi lahan permukiman yang diakibatkan meningkatnya aglomerasi perkotaan. 2 Kondisi wilayah

kawasan perkotaan yang terdiri dari pengembangan kawasan permukiman baru,. peningkatan kualitas permukiman kumuh, dan pengembangan kawasan perdesaan

Program kegiatan persampahan permukiman meliputi Sistem, Sistem Penanganan Sampah Skala Kota, Sistem Penanganan Sampah Skala Kawasan, Sistem Penanganan Persampahan

Permasalahan yang dihadapi adalah belum ada rencana tata ruang wilayah perdesaan.. dan kota

Merupakan wilayah dengan pertumbuhan tinggi, merupakan kawasan yang masih berkembang. Kecenderungan pertumbuahan bersifat spasial, dengan pola bloking. Wilayah

Tantangan penanganan permukiman kumuh melalui kemitraan Pemerintah, Swasta dan Masyarakat Penyusunan perencanaan dan penataan bangunan dan lingkungan (RTBL) pada kawasan

Jaringan drainase Kabupaten Karanganyar banyak memanfaatkan kondisi topografis dengan kelerengan yang memungkinkan pembuangan air kotor mengalir ke sungai yang ada. Sungai