• Tidak ada hasil yang ditemukan

SKRIPSI. Di Tulis Sebagai Syarat Untuk Memperolah Gelar Sarjana (S-1) Jurusan Pendidikan Fisika. Oleh: Shindi Villia Ultari NIM.

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2022

Membagikan "SKRIPSI. Di Tulis Sebagai Syarat Untuk Memperolah Gelar Sarjana (S-1) Jurusan Pendidikan Fisika. Oleh: Shindi Villia Ultari NIM."

Copied!
109
0
0

Teks penuh

(1)

TERHADAP HASIL BELAJAR FISIKA PADA MATERI FLUIDA STATIS KELAS XI MIPA SMAN 1 SUNGAYANG

SKRIPSI

Di Tulis Sebagai Syarat Untuk Memperolah Gelar Sarjana (S-1) Jurusan Pendidikan Fisika

Oleh:

Shindi Villia Ultari NIM. 15 300 700 028

JURUSAN TADRIS FISIKA

FAKULTAS TARBIYAH DAN ILMU KEGURUAN INSTITUT AGAMA ISLAM NEGERI (IAIN)

BATUSANGKAR 2019

(2)
(3)
(4)
(5)

Nama : Shindi Villia Ultari

Panggilan : Shindi

Jenis kelamin : Perempuan

Gol. Darah : B

No. Hp : 082364226740

TTL : Talu, 09 Juli 1997

Alamat : Sukomananti, Jorong Sukomananti, Nagari persiapan Sukomananti, Kecamatan Pasaman, Kabupaten Pasaman Barat

Nama orang tua

Ayah : Helmiswan (alm)

Ibu : Nelvia

Anak ke/ dari : 1 (satu)/ 4 bersaudara Nama Saudara : Shinta Aisha Putri

Ramadahan Wijaya Mario Teguh

Riwayat pendidikan

SD : SD N 29 Pasaman

SMP : SMP N 2 Pasaman

SMA : SMA Al-Istiqamah Pasaman Barat

S1 : Tadris Fisika IAIN Batusangkar

Pengalaman Organisasi :HMJ Tadris Fisika 2017

Racana Mahmud Yunus Rahma el yunusiah Media sosial

Ig : Shindi_villia_ultari

Fb : Shindi Viliia Ultari

Email : [email protected]

(6)

Dengan menyebut nama Allah yang Maha Pengasih lagi Maha Penyayang Sungguh, atas kehendak Allah semua ini terwujud, tidak ada

kekuatan kecuali dengan pertolongan Allah”

(Q.S. Al-Kahf: 39)

Maka nikmat Tuhanmu yang manakah yang kamu dustakan?

(Q.S Ar-Rahman 13)

Alhamdulillah..Alhamdulillah..Alhamdulillahirobbil’alamin..

Sujud syukur ku persembahkan kepadamu Tuhan yang Maha Agung nan Maha Tinggi nan Maha Adil nan Maha Penyayang, atas takdirmu telah Kau jadikan aku manusia yang

senantiasa berpikir, berilmu, beriman dan bersabar dalam menjalani kehidupan ini.

Semoga keberhasilan ini menjadi satu langkah awal bagiku untuk meraih cita-cita besarku. Serta shalawat dan salam selalu ku limpahkan keharibaan Rasulullah

Muhammad SAW.

Ya Allah terimakasih atas nikmat yang telah engkau berikan kepadaku, ku persembahkan

karyaku ini untuk semua orang-orang sangat aku cintai, kedua orangtuaku, adik-adikku,

(7)

Kupersembahkan karyaku ini kepada kedua orang tuaku tercinta (Alm. Drs Helmiswan dan Nelvia) sebagai tanda cintaku dan terima kasihku yang tiada terhingga.

Terima kasih telah membesarkanku dengan kasih sayang tulus hingga kini aku menjadi dewasa seperti sekarang ini. Ayah terimakasih telah memperlakukanku seperti anak putri kecilmu, meskipun terkadang aku sudah dewasa tapi ayah masih memperlakukanku seperti putri kecilmu. Ayah terimakasih telah mendidikku dengan keras, dengan didikan kerasmu aku bisa menjadi seperti ini. Ayah aku sangat sayang padamu, ingin rasanya aku menunjukkan kepadamu betapa sayangnya aku kepadamu, yang tak bisa diungkapan dengan kata-kata. Ayah adalah penyemangatku sampai ditahap ini. Semoga apa yang ayah lakukan kepadaku menjadi investasi pahala yang tiada tara, takkan pernah sanggup kami membalas semua harga dari ketulusan yang telah ayah dan ibu berikan kepada kami. Sekarang sudah 1 tahun 3 bulan ayah meninggalkan kami. Ayah, semoga Ayah tenang di alam sana, yaitu di surganya Allah SWT.... Aamiin Ya Allah.... Ibu, ku ucapkan terimakasih kepadamu, karna Ibu aku bisa seperti ini, Ibu terimakasih telah melahirkanku kedunia ini, terimakasih telah merawat dan mendidikku. Ibu adalah sosok seseorang yang sangat aku sayangi, ibu adalah penyemangatku sampai ditahap ini setelah ayah telah meninggalkan kita. Ibu semua yang Ibu lakukan kepada kami semoga menjadi investasi pahala yang tiada tara, takkan pernah sanggup kami membalas semua harga dari ketulusan yang telah Ibu berikan kepada kami. “jaga diri baik-baik, Jangan lupa sholat, banyak berdoa dan tak boleh berputus asa”, kata-kata ini akan selalu kami ingat ayah, ibu.

Lembaran-lembaran tulisan ini berasal dari cinta, semangat, dukungan dan ridho yang

telah mereka berikan selama ini. Dan akhirnya anakmu dapat menyelesaikan S1, semoga

gelar sarjana yang anakmu sandang ini dapat membanggakan dan juga bisa untuk

(8)

membayar sedikit jerih payah yang telah Ayah dan Ibu berikan selama ini. Terimakasih Ayah, terima kasih Ibu… semoga karya anakmu ini bisa membuatmu bangga, I love you Ayah…. I love you Ibu....

Keluarga Besarku

Terimkasih ku ucapkan kepada keluarga besarku yang tak bisa ku sebutkan satu persatu... Angku, Nenek, Amai, Ayah Ajo, Ayah Abang, Uni Desi, terimakasih untuk orang-orang yang hebat dalam hidupku, ku persembahakan karyaku ini untuk keluarga besarku, semoga karyaku ini bisa membuat keluarga besarku bangga, tak banyak kata yang bisa ku tuliskan, semoga apa yang diberikan menjadi investasi pahala untuk orang- orang hebatku ini.

My Brother’s and Sister

Teruntuk adik-adikku (Shinta Aisha Putri, Ramadhan Wijaya, Mario Teguh) walaupun sering bertengkar tapi hal itu yang menjadi warna yang tak akan bisa tergantikan, terima kasih telah menjadi penyemangatku selama ini, kata- kata seorang kakak harus menjadi panutan untuk adik-adiknya, kata-kata ini yang selalu aku ingat.

Terimkasih untuk adik-adiku yang tersayang, hanya karya kecil ini yang dapat aku persembahkan. Maaf belum bisa menjadi panutan seutuhnya, tapi aku akan selalu menjadi yang terbaik untuk kalian semua... Semoga bisa membanggakan kedua orang tua.... terima kasih banyak sayang dan gurauan yang selalu menghadirkan tawa di keluarga kita. Untuk adik kakak (shinta) tetap rajin belajar ya dik, jangan malas-malasan, terus semangat, pantang menyerah, semoga bisa jadi POLWAN adikkuh. Untuk Rama juga rajin-rajin belajarnya, jangan malas-malasan, jangan main game terus, tetap semangat untuk sekolahnya, biar bisa lebih membanggakan keluarga kita dan satu lagi biar bisa jadi orang yang hebat, yang bisa melindungi ibu dan kakak-kakak nantinya.

Untuk teguh adik kecilku, semangat belajarnya, rajin-rajin lagi sekolahnya, jangan malas- malasan juga, biar nantik besar jadi orang yang hebat, bisa membanggakan keluarga

 ...

(9)

mengarahkan, menuntun, dan memberikan nasehat agar tidak mudah berputus asa dalam menyelesaikan penulisan skripsi ini. Semoga ilmu yang ibu bagi menjadi investasi pahala buat ibu………

Dosen –Dosen terhebat Fisika

Terima kasih Ibu Venny Haris, M.Si selaku ketua Jurusan Pendidikan Fisika, nasehat, komentar ibu yang menjadi motivasi dan pelajaran berharga. Ibu Novia Lizelwati, M.P.fis selaku penasehat akademik, terima kasih untuk nasehat, masukan, dan motivasi yang ibu berikan dari awal hingga akhir ini. Bapak Frans Rizal Agustianto, M.Si, Artha Nesa Chandra, M.Si, ibuk Hadiyati Idrus, M.Sc, Sri Maiyena, M.Sc, Bapak Drs. Mahrizal, Bapak Drs. Amali Putra, M.Pd dan Bapak Rio Anshari, terima kasih atas pengalaman dan ilmu yang telah diberikan dan terima kasih juga kepada ibuk Nani Staf Jurusan yang telah membantu dalam mengurus urusan administrasi dalam penyelesaian skripsi ini…..

KADAKOREK (kawan dakek konco arek)

Terimakasih kawan dakek konco arek, Terima kasih kawan-kawanku tersayang

untuk waktu 4 tahun ini sahabatku, sahabat yang selalu bersama pergi kuliah dan

pulangnya pun juga bersama. Kalian bukan hanya kawan, sahabat bagiku, tapi kalian

adalah keluarga kedua bagiku. Mungkin tidak banyak bisa ku katakan, karna kalian pasti

tau aku tidak bisa merangkai kata-kata yang begitu indah, tapi tulus dalam lubuk hatiku

kalian adalah best friend forever bagiku. I love you kadakorekkuh...Terimakasih

kadakorekkuh yang selalu ada saat suka maupun duka, terimakasih telah mau

mendengarkan curhatku selama ini. Maaf jika aku terkadang sering membuat kesal dan

juga terima kasih banyak sahabatku yang telah memberikan motivasi dan selalu

menyemangatiku.... Riri Andespa, S.Pd, Rosi Widiastuti, S.Pd, dan Silsila Syahbani yang gk

lama lagi S.Pd.... untuk isil semangat untuk skripsnya, semoga isil cepat dapat gelar S.Pd,

(10)

tetap semangat, jangan pantang menyerah  mungkin jika suatu hari nanti kita terpisahkan oleh jarak ingatlah tidak ada kata jauh untuk kita, semoga kita tetap menjadi keluarga selamanya...

Sahabat “15” Fisika

Terimakasih kepada sahabat, sekaligus keluarga bagiku. Ade, Pani, Bang Rizki, Danny, Erit, Gifron, Fadhil, Rivo, Rizal, Muslim, Riri, Rosi, Isil, Deska, Yanis, Rukiyah, Velin, Nelmi, Wela, Ipit, Sut Nira, Husni, Sakdiah, Silvia, Rahmi, Nola, Mela dan Hesti.

Terimakasih keluarga fisika 15, yang awalnya kita masuk STAIN Batusangkar tidak saling kenal, lalu kita kenal, kita menjadi dekat, kita menjadi keluarga, kita kuliah bersama, buat tugas bersama, terimakasih sahabat atas canda tawanya selama 4 tahun ini. Terimakasih juga atas canda tawa, bantuan, doa, dan nasehat yang teman-teman berikan, semoga kita tetap menjadi sahabat, jadi keluarga selamanya. Jika jarak memisahkan kita nantinya ingatlah sahabat kita tetap sahabat, kita tetap keluarga.

Racana Mahmud Yunus Rahma el yunusiah

Terimakasih kepada keluarga besar Racana Mahmud Yunus Rahma el yunusiah, yang tak di sebutkan namaya satu persatu, terimakasih teruntuk kakak-kakak kalumpang yang berjuang bersama mulai dari orientasi sampai saat ini, Kak Ade, Kak Pani, Kak Rehan, Kak Febi, Kak Via, Kak Mira, Kak Putri dll. Terimakasih Kak senior yang di tuakan dari kami, terimakasih untuk ilmunya selama ini, nasehatnya, ajarannya, terimakasih juga untuk adik-adik angkatan ASL, ASP dan teruntuk semua keluarga besar racana IAIN Batusangkar.

KKN D.21

Terimakasih KKN D.21 Seprinal, Adly, Rini, Lisa, Diah, Wita dengan kebersamaan

42 harinya di Jor Tigo Korong, Nag. Lubuak Tarok, Kab. Sinjunjung, terimakasih telah

berbagi pengalaman yang sangat berharga, semoga kita tetap menjadi sahabat sekaligus

keluarga. Terimakasih juga buat Ama dan Bang Yodi....

(11)

dan yang terakhir Alm Mariati Fitri, semoga ipit tenang di alam sana dan di tempatkan di surganya Allah SWT. aamiin... teruntuk sahabatku yang lagi berjuang tetap semangat dalam mengerjakan tugas kuliahnya jangan malas-malasan, dan jangan pernah menyerah terhadap apa yang belum didapatkan, dan juga terima kasih telah mau mendengarkan curhatku selama ini. Terimakasih telah mau mendengarkan keluhanku dalam saat membuat skripsi ini, dan juga terima kasih banyak telah ikut memberikan motivasi dan semangatnya sahabatku.... untuk Tiwi semangat untuk mendapat gelar SEny, Andre semangat untuk kuliahnya, semogat cepat wisuda juga, Mutia semangat dalam mengerjakan skripsinya, semoga bulan Maret bisa S.Pd, Zikri semangat juga untuk mencapai gelarnya, jangan main game terus, debby sukses untuk menjadi cekgunya...

Minang Kocak

Terimakasih minang kocak, sahabat sekaligus keluarga yang telah berbagi tawa, kekonyolan, kelucuan, nasehat, doa, motivasi serta semangatnya. Ade, Pani, Evan, Anip, Sabar, Ipit, Ririn, Hesti, Putri, Pute. Untuk pani, ririn, hesti, putri dan anip tetap semangat untuk mendapatkan gelar S.Pd, jangan pantang menyerah. Semoga keluarga miang kocak tetap awet sampai kapanpun.

Teman-teman dan adik-adik kos 3R

Terimakasih teman-teman kos 3R semoga kita tetap menjadi keluarga Uci, wita, Helsa, Seka, Nisa, Rahmi, Rinci. Terimakasih juga adik-adikku Rini, Inun, Sri, Kem, Zeni, Sena, Isda...

Keluarga SMAN 1 Sungayng

Terimakasih telah mengizin untuk penelitian, terimakasih kepada ibu Dra Rosmala Dewi,

yanga telah mengarahkan dan memberi nasehat pada ssat penelitian, terimakasih untuk

(12)

MIPA 1, MIPA 2, MIPA 3 yang telah menjadikan pnelitian yang menyenangkan dan sangat

berkesan.

(13)

i ABSTRAK

Shindi Villia Ultari, NIM. 15 300 700 028, Judul Skripsi “Pengaruh Penerapan Strategi Inkuiri Terbimbing Berbantuan Lembar Kerja Peserta Didik (LKPD) pada Materi Fluida Statis Terhadap Hasil Belajar Fisika Peserta Didik Kelas XI MIPA SMAN 1 Sungayang ”, Jurusan Tadris Fisika Fakultas Tarbiyah dan Ilmu Keguruan Institut Agama Islam Negeri (IAIN) Batusangkar 2019.

Berdasarkan hasil belajar fisika peserta didik khususnya kelas XI MIPA SMAN 1 Sungayang masih tergolong rendah, hal ini menjadi alasan penelitian dilakukan. Rendahnya hasil belajar fisika peserta didik disebabkan proses pembelajaran masih berpusat pada guru, akibatnya mereka hanya menerima materi melalui catatan di depan kelas dan penghafalan rumus. Melalui penelitian ini, peneliti memberikan solusi untuk menyikapi masalah tersebut, yaitu dengan menerapkan strategi inkuiri terbimbing berbantuan lembar kerja peserta didik (LKPD) di Kelas XI MIPA SMAN 1 Sungayang. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui bagaimana pengaruh strategi inkuiri terbimbing berbantuan lembar kerja peserta didik (LKPD) terhadap hasil belajar fisika peserta didik dalam proses pembelajaran

Jenis penelitian ini adalah penelitian eksperimen semu, dengan rancangan penelitian yang digunakan adalah posttest only control group. Sampel penelitian diperoleh melalui teknik simple random sampling yang menghasilkan dua kelas sampel yaitu kelas XI MIPA 1 sebagai kelas eksperimen dan XI MIPA 2 sebagai kelas kontrol. Pengumpulan data menggunakan tes hasil belajar ranah kognitif berupa tes pilihan ganda sebanyak 20 butir soal kemudian data dianalisis secara statistik dengan uji-t. Data ranah afektif dan ranah psikomotor peserta didik didapatkan melalui lembar observasi aktivitas peserta didik yang dianalisis secara deskriptif kuantitatif.

Dari data hasil tes akhir menunjukkan bahwa nilai rata-rata akhir peserta didik untuk ranah kognitif pada kelas eksperimen yaitu 81,41 dengan persentase ketuntasan 87% sedangkan kelas kontrol nilai rata-rata yang diperoleh yaitu 69,09 dengan persentase ketuntasan 44 %. Untuk rata-rata nilai akhir peserta didik pada ranah afektif pada kelas eksperimen adalah 85,91 dan kelas kontrol 72,66 dan nilai rata-rata peserta didik ranah psikomotor di kelas eksperimen 87,85 dan kelas kontrol 73,05. Uji hipotesis dengan uji-t didapatkan thitung= 5,88 untuk ranah kognitif, thitung= 6,31 untuk ranah afektif dan thitung= 8,22 untuk ranah psikomotor, maka thitung > tTabel yaitu (5,88 > 1.69) untuk ranah kognitif, (6,31 >

1.69) untuk ranah afektif dan (8,22 > 1.69) untuk ranah psikomotor, pada taraf nyata α = 0,05. Berarti thitung>tTabel sehingga H0 ditolak dan H1 diterima, maka dapat disimpulkan bahwa “hasil belajar fisika peserta didik yang menerapakan strategi inkuiri terbimbing berbantuan lembar kerja peserta didik (LKPD) lebih baik dari pada hasil hasil belajar fisika peserta didik tanpa menerapkan strategi inkuiri terbimbing berbantuan lembar kerja peserta didik (LKPD) pada materi fluida statis kelas XI MIPA SMAN 1 Sungayang.

Kata Kunci: Strategi inkuiri terbimbing, LKPD, hasil belajar fisika peserta didik.

(14)

ii

KATA PENGANTAR

Assalamu’alaikum Wr. Wb

Alhamdulillahirrabil’alamin, puji dan syukur kehadirat Allah SWT atas limpahan rahmat dan karunia-Nya, sehingga peneliti dapat menyelesaikan skripsi yang berjudul "PENGARUH PENERAPAN STRATEGI INKUIRI TERBIMBING BERBANTUAN LEMBAR KERJA PESERTA DIDIK (LKPD) TERHADAP HASIL BELAJAR FISIKA MATERI FLUIDA STATIS KELAS XI MIPA SMAN 1 SUNGAYANG". Skripsi ini disusun untuk memenuhi salah satu syarat memperoleh gelar Sarjana Pendidikan (S.Pd) pada Jurusan Tadris Fisika Fakultas Tarbiyah dan Ilmu Keguruan Institut Agama Islam Negeri (IAIN) Batusangkar.

Dalam membahas dan menyelesaikan skripsi ini peneliti menemui berbagai bentuk kesulitan, namun berkat bantuan, bimbingan serta motivasi dari berbagai pihak baik bantuan moril maupun materil, semua kendala dan kesulitan yaang peneliti temui dapat diselesaikan dengan baik. Untuk itu pada kesempatan ini peneliti sampaikan terima kasih yang tak terhingga kepada keluarga terutama kedua orang tua tercinta Ayah Alm. Drs. Helmiswan dan Ibu Nelvia. Peneliti juga menghaturkan terimakasih kepada:

1. Ibu Novia Lizelwati, M.Pfis, selaku pembimbing serta pembimbing akademik yang telah membimbing dan mengarahkan peneliti dalam menyelesaikan skripsi ini. Semoga Allah memberikan rahmat dan kasih sayangnya kepada beliau.

2. Ibu Venny Haris, M. Si selaku ketua jurusan tadris fisika sekaligus penguji I dan Ibu Sri Maiyena, M.Sc, selaku penguji II, yang telah memberikan arahan dan masukan, serta memberikan dukungan sehingga peneliti dapat menyelesaikan skripsi ini.

3. Ibu Hadiyati Idrus, M.Sc, Bapak Zulhendri, M.Pd dan Ibu Dra. Rosmala Dewi selaku validator, yang telah memberikan bantuan dan arahannya.

(15)

iii

(16)

iv DAFTAR ISI ABSTRAK

DAFTAR ISI ... iv

DAFTAR TABEL ... vi

DAFTAR GAMBAR ... v

DAFTAR LAMPIRAN ... vi

BAB I PENDAHULUAN ... 1

A. Latar Belakang ... 1

B. Identifikasi Masalah ... 6

C. Batasan Masalah... 6

D. Rumusan Masalah ... 6

E. Tujuan Penelitian ... 7

F. Manfaat Penelitian ... 7

G. Definisi operasional ... 7

BAB II KAJIAN PUSTAKA ... 9

A. Deskripsi Teoritis ... 9

1. Pembelajaran Fisika ... 9

2. Kurikulum 2013 ... 11

3. Strategi Inkuiri Terbimbing ... 14

4. Lembar Kerja Peserta Didik (LKPD) ... 21

5. Penerapan Inkuiri Terbimbing Berbantuan LKPD ... 27

6. Hasil Belajar ... 28

7. Pembelajaran Konvensional ... 31

B. Penelitian yang Relevan ... 35

C. Kerangka Berfikir... 37

D. Hipotesis Penelitian ... 38

BAB III METODE PENELITIAN... 39

A. Jenis Penelitian dan Rancangan Penelitian ... 39

B. Tempat dan Waktu Penelitian ... 39

C. Variabel dan data... 40

D. Populasi dan Sampel ... 41

E. Prosedur Penelitian... 46

F. Instrumen Penelitian... 53

G. Teknik Analisis Data ... 62

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN ... 66

A. Deskripsi Data ... 66

1. Data Hasil Belajar Fisika Ranah Kognitif ... 66

2. Data Hasil Belajar Fisika Ranah Afektif (Sikap) ... 67

3. Data Hasil Belajar Fisika Psikomotor (Keterampilan) ... 69

B. Analisis Data ... 71

(17)

v

1. Ranah Kognitif ... 71

2. Ranah Afektif ... 73

3. Ranah Psikomotor ... 75

C. Pembahasan ... 77

1. Hasil Belajar Fisika Siswa Ranah Kognitif ... 77

2. Hasil Belajar Fisika Siswa Ranah Afektif ... 80

3. Ranah Psikomotor ... 82

D. Kendala yang Dihadapi ... 84

BAB V PENUTUP ... 85

A. Kesimpulan ... 85

B. Saran ... 86 DAFTAR PUSTAKA

(18)

vi

DAFTAR TABEL

Tabel 1.1 : Nilai Ulangan Harian Materi Fluida Statis Kelas XI MIPA

SMAN 1 Sungayang TP 2018/2019... 3

Tabel 2.1 Kompetensi Inti... 12

Tabel 2.2 Kompetensi Dasar... 13

Tabel 2.3 Indikator... 13

Tabel 2.4 Materi Pembelajaran... 14

Tabel 3.1 Rancangan Penelitian 42 Tabel 3.2 Jumlah populasi siswa kelas XI MIPA SMAN 1 Sungayang Datar tahun pelajaran 2018/2019... 44

Tabel 3.3 Hasil Uji Normalitas Kelas XI MIPA SMAN 1 Sungayang... 46

Tabel 3.4 Daftar Analisis Variansi ... 48

Tabel 3.5 Analisis Variansi Satu Arah... 49

Tabel 3.6 Jadwal Penelitian... 50

Tabel 3.7 Tahap Pelaksanaan... 50

Tabel 3.8 Klasifikasi validitas soal... 58

Tabel 3.9 Klasifikasi Indek Kesukaran... 59

Tabel 3.10 Klasifikasi Daya Pembeda... 59

Tabel 3.11 Kalasifikasi Realibilitas Soal... 61

Tabel 3.12 Ranah Penilaian Afektif... 62

Tabel 3.13 Kriteria Penilaian Ranah Afektif... 63

Tabel 3.14 Ranah Penilaian Psikomotor... 64

Tabel 3.15 Kriteria Penilaian Psikomotor... 64

Tabel 4.1 Nilai Rata-Rata, Terendah, Tertinggi Kelas Sampel dan Persentase Ketuntasan... 71

Tabel 4.2 Nilai Frekuensi Fisika Siswa pada Ranah Kognitif... 71

Tabel 4.3 Frekuensi Nilai Fisika Siswa Ranah Afektif Pada Kelas Eksperimen dan Kontrol... 72

Tabel 4.4 Rekapitulasi Hasil Rata-rata ranah Afektif Tiap-tiap Indikator Pada Kelas Sampel... 73

Tabel 4.5 Frekuensi Nilai Fisika Siswa Penilaian Keterampilan Kelas Eksperimen dan Kelas Kontrol... 74

Tabel 4.6 Nilai Rata-Rata Ranah Psikomotor... 75

Tabel 4.7 Hasil Uji Normalitas Sampel Ranah Kognitif... 76

Tabel 4.8 Uji Homogenitas Data Nilai Hasil Belajar Fisika Peserta Didik Ranah Kognitif... 77

Tabel 4.9 Hasil Uji Hipotesis Hasil Belajar Fisika Peserta Didik Ranah Kognitif... 77

Tabel 4.10 Hasil Uji Normalitas Sampel Ranah Afektif... 78

Tabel 4.11 Uji Homogenitas Data Nilai Hasil Belajar Fisika Peserta Didik Ranah Afektif... 78

Tabel 4.12 Hasil Uji Hipotesis Hasil Belajar Fisika Peserta Didik Ranah Afektif... 79

(19)

vii

Tabel 4.13 Hasil Uji Normalitas Sampel Ranah Psikomotor... 79 Tabel 4.14 Uji Homogenitas Data Nilai Hasil Belajar Fisika Peserta

Didik Ranah Psikomotor... 80 Tabel 4.15 Hasil Uji Hipotesis Hasil Belajar Fisika Peserta Didik

Ranah Psikomotor... 81

(20)

viii

DAFTAR GAMBAR

Gambar 2.1 : Kerangka konseptual penelitian strategi inkuiri terbimbing berbantuan lembar kerja peserta didik (LKPD) ... 41

(21)

ix

DAFTAR LAMPIRAN

Lampiran I Lampiran II Lampiran III Lampiram IV Lampiran V Lampiran VI Lampiran VII Lampiran VIII Lampiran IX Lampiran X Lampiran XI Lampiran XII Lampiram XIII Lampiran XIV Lampiran XV Lampiran XVI Lampiran XVII Lampiran XVIII Lampiran XIX Lampiran XX Lampiran XXI Lampiran XXII Lampiran XXIII Lampiran XXIV Lampiran XXV Lampiran XXVI Lampiran XXVII Lampiran XXVIII Lampiran XXIX Lampiran XXX Lampiran XXXI Lampiran XXXII Lampiran XXXIII Lampiran XXXIV Lampiran XXXV Lampiran XXXVI

: : : : : : : : : : : : : : : : : : : : : : : : : : : : : : : : : : : :

Rekapitulasi Nilai Awal Peserta Didik ...

Uji Normalitas ...

Uji Homogenitas ...

Uji Kesamaan Rata-rata ...

RPP Eksperimen pertemuan I ...

RPP Eksperimen pertemuan II ...

RPP Eksperimen pertemuan III ...

RPP Eksperimen pertemuan IV ...

RPP Eksperimen pertemuan V...

RPP Kontrol pertemuan I ...

RPP Kontrol pertemuan II ...

RPP Kontrol pertemuan III ...

RPP Kontrol pertemuan IV ...

RPP Kontrol pertemuan V...

Lembar Validasi RPP ...

Lembar kerja peserta didik (LKPD)...

Lembar Validasi LKPD...

Kisi-kisi Soal ...

Uji Coba Soal ...

Lembar Validasi Soal ...

Rekapitulasi Nilai Uji Coba Soal ...

Indeks Kesukaran ...

Daya Beda ...

Reliabilitas ...

Klasifikasi Soal ...

Kisi-kisi Soal Tes ...

Soal Tes ...

Rekapitulasi Nilai UH Fluida Statis...

Rekapitulasi Nilai Afektif ...

Rekapitulasi Nilai Psikomotor ...

Uji Normalitas sampel...

Uji Homogenitas sampel ...

Uji Hipotesis sampel...

Surat Penelitian...

Foto Penelitian ...

Tabel T dan F ...

87 88 89 90 91 92 93 94 95 96 97 98 99 100 101 102 103 104 105 106 107 108 109 110 111 112 113 114 115 116 117 118 119 120 121 122

(22)

1 BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang

Pendidikan adalah usaha sadar dan terencana untuk mewujudkan suasana belajar serta proses pembelajaran agar peserta didik secara aktif mengembangkan potensi dirinya untuk memiliki kekuatan spiritual keagamaan, pengendalian diri, kepribadian, kecerdasan, akhlak mulia, serta keterampilan yang diperlukan dirinya, masyarakat, bangsa dan negara.

Untuk mewujudkan cita-cita pendidikan tersebut, berbagai upaya telah dilakukan seperti: meningkatkan kualitas peserta didik, hal ini tentu saja akan berkaitan dengan kegiatan belajar sehingga tujuan pembelajaran akan tercapai dengan baik. Pendidikan juga menyediakan lingkungan yang memungkinkan anak didik untuk mengembangkan bakat dan kemampuannya secara optimal, diantara usaha tersebut dapat dilihat bahwa pendidikan di Indonesia sering mengalami pergantian kurikulum, mulai dari kurikulum 1994, KBK, KTSP dan terakhir kurikulum 2013 (Wina Sanjaya, 2006:2).

Kurikulum 2013 menyatakan bahwa pembelajaran yang berkembang harusnya berpusat pada peserta didik dengan pola pembelajaran aktif mencari (diperkuat dengan model pembelajaran pendekatan sains) dan juga pembelajaran kritis (Permendiknas No. 69 Tahun 2013). Berdasarkan permendiknas tersebut dapat dipahami bahwa pola pembelajaran yang ditekankan sekarang ini menuntut pembelajaran yang mengedepankan kemampuan berpikir kritis peserta didik. Pola pembelajaran aktif dan kritis ini harus diterapkan pada pembelajaran IPA.

Ilmu Pengetahuan Alam (IPA) berkaitan dengan cara mencari tahu tentang fenomena alam secara sistematis, sehingga IPA bukan hanya penguasaan kumpulan pengetahuan yang berupa fakta-fakta, konsep- konsep, atau prinsip-prinsip saja tetapi juga merupakan suatu proses penemuan. IPA meliputi empat unsur, yaitu produk, proses, aplikasi dan sikap. Produk dapat berupa fakta, prinsip, teori, dan hukum. Proses

(23)

merupakan prosedur pemecahan masalah melalui metode ilmiah; metode ilmiah meliputi pengamatan, penyusunan hipotesis, perancangan eksperimen, percobaan atau penyelidikan, pengujian hipotesis melalui eksperimentasi; evaluasi, pengukuran, dan penarikan kesimpulan. Aplikasi merupakan penerapan metode atau kerja ilmiah dan konsep IPA dalam kehidupan sehari-hari. Sikap merupakan rasa ingin tahu tentang obyek, fenomena alam, makhluk hidup, serta hubungan sebab akibat yang menimbulkan masalah baru yang dapat dipecahkan melalui prosedur yang benar. Proses pembelajaran IPA menekankan pada pemberian pengalaman langsung untuk mengembangkan kompetensi agar peserta didik menjelajahi dan memahami alam sekitar secara ilmiah. Pembelajaran IPA diarahkan untuk mencari tahu dan berbuat, sehingga dapat membantu siswa untuk memperoleh pemahaman yang lebih mendalam tentang alam sekitar, salah satunya adalah pembelajaran fisika.

Fisika sebagai salah satu cabang ilmu yang dinilai dapat memberikan konstribusi positif dalam memacu IPTEK, sehingga sangat penting dalam upaya meningkatkan mutu pendidikan. Mata pelajaran fisika merupakan mata pelajaran yang sarat muatan kognitif, afektif, psikomotor. Pada ranah kognitif, mata pelajaran tersebut bertujuan mengembangkan kemampuan peserta didik dalam menyelesaikan masalah, pada ranah afektif mata pelajaran fisika mengembangkan ketelitian dan kesabaran peserta didik dalam menyelesaikan masalah yang berhubungan dengan angka-angka dan juga gejala-gejala alam yang akan diselidiki, dan pada ranah psikomotor mata pelajaran fisika menuntun peserta didik agar dapat menunjukkan kemampuannya dalam membuat produk atau terlibat dalam suatu aktivitas (proses/pembuatan).

Berdasarkan observasi yang peneliti lakukan pada hari Jumat tanggal 19 Juli 2019 di kelas XI MIPA SMAN 1 Sungayang. Pembelajaran fisika di sekolah tersebut telah menerapkan pendekatan saintifik yang merupakan tuntutan dari kurikulum 2013. Pendekatan saintifik merupakan pendekatan yang mengharapkan peserta didik dapat aktif dan kreatif dengan melibatkan

(24)

3

keterampilan proses yaitu mengamati, menanya, mencoba, menalar dan mengkomunikasikan (student centered). Akan tetapi, dalam pelaksanaannya di kelas cenderung kegiatan pembelajaran masih didominasi oleh guru (teacher centered) dan menggunakan metode ceramah yang mengakibatkan peserta didik bosan dan tidak dapat mengeksplorasi kemampuannya untuk melakukan proses ilmiah, selain itu guru belum ada menggunakan bahan ajar yang lebih kreatif dan inovatif.

Berdasarkan hasil belajar peserta didik menunjukkan bahwa nilai peserta didik kelas XI IPA menunjukkan berada di bawah KKM (75) seperti dapat dilihat pada Tabel 1.1

Tabel 1.1 Nilai Ulangan Harian Pada Pembelajaran Fisika Kelas XI MIPA SMAN 1 Sungayang Pada Materi Fluida Statis Tahun Ajaran 2018/2019

No Kelas Jumlah peserta didik

Rata- rata nilai

KKM Persentase ketuntasan Tuntas

%

Tidak tuntas %

1. XI IPA 1 31 orang 70 75 41,93% 58,06%

2. XI IPA 2 28 orang 67 75 28,57% 71,42%

3. XI IPA 3 27 orang 59 75 26,62% 70,73%

(Sumber : Guru mata pelajaran fisika SMAN 1 Sungayang)

Berdasarkan tabel 1.1 kita dapat lihat persentase ketuntasan belajar peserta didik kelas XI sangat rendah dibandingkan yang tidak tuntas. Dari tabel 1.1 didapatkan persentase ketuntasan peserta didik 33%. Sedangkan persentase ketidaktuntasan Sesuai dengan hasil wawancara dengan guru fisika di SMAN 1 Sungayang bahwa selama ini guru hanya menggunakan buku cetak dari pustaka. Buku cetak, bahasa buku tersebut susah dipahami peserta didik, sehingga menyebabkan peserta didik kurang tertarik mempelajarinya. Selain itu, guru juga jarang menggunakan pendamping bahan ajar berupa lembar kerja peserta didik (LKPD) dalam pembelajaran di kelas. Permasalahan di atas harus segera diatasi, jika tidak maka minat peserta didik terhadap fisika akan semakin rendah dan akan menyebabkan mata pelajaran fisika menjadi yang paling ditakuti serta juga berdampak pada hasil belajar peserta didik.

(25)

Berdasarkan wawancara bersama Ibu Dra Rosmala Dewi pada tanggal 19 Agustus 2019. Hasil belajar fisika peserta didik masih tergolong rendah, disebabkan oleh gejala-gejala sebagai berikut: 1) kurangnya minat peserta didik dalam mengikuti kegiatan pembelajaran, sehingga kebanyakan dari peserta didik tidak memperhatikan guru pada saat menjelaskan serta kurangnya penguasaan konsep dasar. 2) Jika diberikan tugas, sebagian besar peserta didik tidak bisa mengerjakan soal-soal yang diberikan padahal soal yang diberikan tersebut telah dijelaskan sebelumnya hanya saja angka yang digunakan berbeda. 3) Sebagian peserta didik cenderung menghafal rumus bukan memahami konsep, sehingga mengalami kesulitan saat menyelesaikan soal-soal yang diberikan.

Guru merupakan salah satu penentu yang berpengaruh dalam proses pembelajaran, karena guru mempunyai peran penting dalam pelaksanaan pembelajaran. Guru dapat menentukan segala sesuatu yang dianggap tepat untuk diaplikasikan dalam pelaksanaan pembelajaran karena guru lebih memahami keadaan peserta didiknya, sehingga guru mampu mengelola kelas dengan kemampuan yang dimilikinya seperti menggunakan strategi pembelajaran yang akan diaplikasikan, merancang media pembelajaran, mempersiapkan tugas-tugas, memberikan latihan (evaluasi) dan guru adalah seorang yang memegang suatu kelas dalam pembelajaran (Hamalik, 2015:

45).

Berdasarkan hal tersebut diperlukan suatu upaya untuk meningkatkan hasil belajar peserta didik yang salah satunya berupa penerapan strategi pembelajaran yang mampu membawa perubahan ke arah yang lebih baik dan menjadikan peserta didik itu aktif dalam proses pembelajaran sehingga pembelajaran akan bersifat student center. Strategi pembelajaran merupakan kerangka konseptual berupa pola prosedur sistematik yang dikembangkan berdasarkan teori dan digunakan dalam mengorganisasikan proses belajar mengajar untuk mencapai tujuan belajar.

Memilih strategi pembelajaran harus disesuaikan dengan tujuan pengajaran, kemampuan guru, kemampuan peserta didik dan fasilitas yang tersedia, oleh

(26)

5

karena itu seorang guru harus mampu memilih strategi pembelajaran yang tepat sehingga proses belajar mengajar dapat berlangsung baik, efektif dan efisien (Ridwan, 2014:89).

Ada beberapa strategi pembelajaran yang dapat digunakan, salah satunya adalah strategi inkuiri terbimbing. Strategi inkuiri terbimbing merupakan strategi yang digunakan dalam sebuah proses pembelajaran yang mana strategi ini melibatkan seluruh kemampuan peserta didik sehingga peserta didik dapat berperan aktif dan memahami materi pelajaran. Dalam meningkatkan pemahaman peserta didik dalam memahami materi diperlukan adanya bahan ajar pendukung pembelajaran.

Selain menggunakan strategi inkuiri terbimbing yang menekankan pada aktivitas peserta didik, guru juga dapat memberikan bantuan kepada peserta didik berupa bahan ajar yang dapat menunjang proses pembelajaran berlangsung. Adapun bahan ajar yang digunakan dalam penelitian ini berupa lembar kerja peserta didik (LKPD). Menurut Depdiknas (2008) lembar kerja peserta didik (LKPD) adalah lembaran-lembaran berisi tugas yang harus dikerjakan oleh peserta didik dalam kegiatan pembelajaran yang disertai petunjuk atau langkah-langkah untuk menyelesaikan suatu tugas yang memiliki kompetensi dasar yang akan dicapai. Fungsi dari LKPD sebagai bahan ajar yang bisa menimimalkan peran pendidik, namun lebih mengaktifkan peserta didik serta mempermudahkan peserta didik untuk memahami materi yang diberikan. LKPD yang digunakan alangkah baiknya berkaitan dengan strategi yang diterapkan, agar lebih membantu dalam mencapai tujuan yang dinginkan. Pada penelitin kali ini penulis memilih materi fluida karena berdasarkan keadaan dilapangan, bahwasanya materi fluida ini bisa dikatakan sulit, disebabkan oleh konsep-konsep yang ada pada materi fluida tersebut. Sehingga siswa sulit memahami konsep yang telah diberrikan, hal ini dikarenakan siswa cenderung menghafal rumus.

Untuk mengatasi permasalahan yang ditemukan, peneliti tertarik untuk menerapkan strategi inkuiri terbimbing berbantuan LKPD untuk meningkatkan hasil belajar fisika yang akan mendukung keterlibatan peserta

(27)

didik dalam kegiatan belajar mengajar, yang akan meningkatkan aktivitas dan hasil belajar peserta didik. Materi yang digunakan dalam penelitian ini adalah “fluida statis” dimana dalam materi fluida statis juga merupakan salah satu materi yang konkrit dan penerapannya banyak dalam kehidupan sehari-hari.

Berdasarkan latar belakang yang telah disebutkan maka peneliti tertarik untuk melakukan penelitian yang berjudul “pengaruh penerapan strategi inkuiri terbimbing berbantuan lembar kerja peserta didik (LKPD) terhadap hasil belajar fisika pada materi fluida statis kelas XI MIPA SMAN 1 Sungayang”

B. Identifikasi Masalah

Berdasarkan latar belakang yang telah diuraikan di atas maka dapat diidentifikasi beberapa masalah yang ditemukan dalam pembelajaran fisika, yaitu:

1. Pembelajaran fisika di sekolah masih terpusat pada guru (teacher centered).

2. Pembelajaran fisika yang belum melibatkan peran aktif peserta didik.

3. Masih rendahnya hasil belajar peserta didik.

C. Batasan Masalah

Supaya penelitian ini lebih terarah, maka peneliti membatasi penelitian ini pada pengaruh strategi inkuiri terbimbing berbantuan LKPD terhadap hasil belajar fisika peserta didik kelas XI MIPA SMAN 1 Sungayang. Hasil belajar yang diteliti, mencakup tiga aspek yaitu aspek kognitif (pengetahuan), afektif (sikap), dan psikomotor (keterampilan).

D. Rumusan Masalah

Berdasarkan batasan masalah tersebut, maka rumusan masalah pada penelitian ini adalah apakah terdapat pengaruh penerapan strategi inkuiri terbimbing berbantuan lembar kerja peserta didik (LKPD) terhadap hasil belajar fisika peserta didik pada materi fluida statis kelas XI MIPA SMAN 1 Sungayang?

(28)

7

E. Tujuan Penelitian

Berdasarkan permasalahan yang dirumuskan, maka penelitian ini bertujuan untuk mengetahui pengaruh strategi inkuiri terbimbing berbantuan lembar kerja peserta didik (LKPD) terhadap hasil belajar fisika peserta didik materi fluida statis kelas XI MIPA SMAN 1 Sungayang.

F. Manfaat Penelitian

Secara umum hasil yang diperoleh dari penulisan ini diharapkan dapat dijadikan bahan masukan bagi pihak yang terkait, yakni:

1. Bagi pendidik

Dapat memberikan sumbangan dalam upaya peningkatan kualitas pembelajaran fisika untuk meningkatkan hasil belajar peserta didik dalam rangka meningkatkan mutu pendidikan dan prestasi belajar peserta didik.

2. Bagi peserta didik

Dapat memberikan pengalaman langsung mengenai adanya kebebasan berpendapat sehingga hasil belajar dalam belajar fisika secara aktif dan menyenangkan melalui kegiatan yang sesuai dengan perkembangan berpikirnya.

3. Bagi Peneliti

Dapat dipergunakan untuk menambah pengetahuan dan wawasan dalam memahami melalui penggunaan strategi inkuiri terbimbing berbantuan LKPD dalam meningkatkan hasil belajar fisika peserta didik.

4. Bagi Stakeholder

Hasil penelitian ini dapat dijadikan pertimbangan dalam pengambilan keputusan mengoptimalkan dunia pendidikan.

G. Defenisi Operasional

Agar pemahaman tentang persoalan yang diangkat dalam penelitian dapat dipahami oleh pembaca, maka pada bagian ini diuraikan beberapa defenisi operasional sebagai berikut:

(29)

1. Pembelajaran Fisika

Fisika merupakan pengetahuan dasar sains. Sains dipandang sebagai cara berpikir terhadap alam, cara menyelidiki gejala, dan kumpulan pengetahuan sistematis atau tersusun secara teratur yang dihasilkan dari hasil penyelidikan, observasi dan eksperimen untuk memperoleh fakta- fakta, konsep dan hukum sains agar dapat menjawab permasalahan yang terjadi.

2. Strategi Inkuiri Terbimbing

Inkuiri terbimbing merupakan strategi yang digunakan dalam sebuah proses pembelajaran yang mana strategi ini melibatkan seluruh kemampuan peserta didik sehingga peserta didik dapat berperan aktif dan memahami materi pelajaran. Dalam penyusunan LKPD, pada tahapan proses pembelajarannya menggunakan tahapan pembelajaran strategi inkuiri terbimbing.

3. Lembar kerja peserta didik (LKPD)

Lembar kerja peserta didik (LKPD) adalah suatu lembar kerja yang digunakan peserta didik dalam melakukan aktivitas belajar dengan adanya beberapa acuan pembelajaran dan tugas yang harus dikerjakan oleh peserta didik untuk membantu guru dalam pencapaian tujuan pembelajaran.

4. Hasil belajar

Hasil belajar merupakan suatu kompetensi yang dapat menunjukkan apakah seseorang dapat bekerja dengan baik atau tidak dalam ukuran atau tidak dalam ukuran atau standar tertentu. Hasil belajar dalam penelitian ini meliputi ranah kognitif (pengetahuan), afektif (sikap) dan psikomotor (keterampilan).

5. Pembelajaran Konvensional

Pembelajaran yang digunakan guru di sekolah pada proses pembelajaran.

Pada penelitian ini pembelajaran konvensional yang digunakan adalah dengan menerapakan model pembelajaran cooparative learning.

(30)

9 BAB II

KAJIAN PUSTAKA A. Landasan Teori

1. Pembelajaran Fisika a. Pembelajaran Fisika

Fisika merupakan salah satu cabang IPA yang mendasari perkembangan teknologi maju dan konsep hidup harmonis dengan alam. Selain ilmu yang mempelajari ilmu fenomena alam, fisika juga memberikan pelajaran yang baik kepada manusia untuk hidup selaras berdasarkan hukum alam. Fisika perlu dipelajari pada tingkat SMA/MA sebagai mata pelajaran tersendiri karena, selain memberikan bekal ilmu kepada peserta didik, mata pelajaran fisika dapat dijadikan wahana untuk menumbuhkan kemampuan berfikir yang berguna untuk memecahkan masalah di dalam kehidupan sehari- hari dan membekali peserta didik pengetahuan, pemahaman dan sejumlah kemampuan yang dipersyaratkan untuk memasuki jenjang pendidikan yang lebih tinggi serta mengembangkan ilmu dan teknologi. Pembelajaran fisika dilaksanakan secara inkuiri ilmiah untuk menumbuhkan kemampuan berfikir, bekerja dan bersikap ilmiah serta berkomunikasi sebagai salah satu aspek penting kecakapan hidup. Dari penjelasan di atas dapat ditarik kesimpulan bahwa fisika merupakan salah satu cabang IPA yang sangat penting untuk dipelajari disebabkan karena mata pelajaran fisika sangat mempengaruhi perkembangan ilmu dan teknologi. (Subagya Hari, 2013:1).

b. Tujuan Pembelajaran Fisika

Tujuan pembelajaran fisika yang tertuang di dalam kerangka kurikulum 2013 ialah menguasai konsep dan prinsip serta mempunyai keterampilan mengembangkan pengetahuan dan sikap percaya diri sebagai bekal untuk melanjutkan pendidikan pada jenjang yang lebih

(31)

tinggi serta mengembangkan ilmu pengetahuan teknologi (Kemendikbud, 2014). Menurut Hari Subagya (2013:2) tujuan dari mata pelajaran fisika itu sendiri yaitu:

1) Membentuk sikap positif terhadap pembelajaran fisika dengan menyadari keteraturan dan keindahan alam serta mengagungkan kebesaran Tuhan Yang Maha Esa.

2) Memupuk sikap ilmiah, yaitu jujur, objektif, terbuka, ulet, kritis, menghargai karya orang lain, berani mempertahankan kebenaran dan dapat bekerja sama dengan orang lain.

3) Mengembangkan pengelaman untuk dapat merumuskan masalah, mengajukan, dan menguji hipotesis melalui pecobaan, merancang dan merakit instrument percobaan, mengumpulkan, mengolah dan menafsirkan data, serta mengomunikasikan hasil percobaan secara lisan dan tertulis kemudian menerapkannya dalam kehidupan sehari-hari.

4) Mengembangkan kemampuan bernalar dalam berfikir analisis induktif dan deduktif dengan menggunakan konsep dan prinsip fisika untuk menjelaskan berbagai peristiwa alam dan menyelesaikan masalah baik secara kualitatif maupun kuantitatif.

5) Menguasai konsep dan prinsip fisika serta mempunyai keterampilan mengembangkan pengetahuan dan sikap percaya diri sebagai bekal untuk melanjutkan pendidikan pada jenjang yang lebih tinggi serta mengembangkan ilmu pengetahuan dan teknologi (Subagya Hari, 2013:2).

Dari penjelasan di atas tentang tujuan pembelajaran fisika maka dapat dipahami bahwa fisika memiliki lima tujuan penting yang nantinya dapat membentuk sikap positif tentang fisika, menyadari kebesaran Tuhan Yang Maha Esa, memupuk sikap ilmiah, mengembangkan pengalaman, mengembangkan kemampuan bernalar dalam berfikir analisis induktif dan deduktif dan dapat menguasai konsep, prinsip fisika. Serta mempunyai keterampilan mengembangkan pengetahuan dan sikap percaya diri sebagai bekal untuk melanjutkan pendidikan pada jenjang yang lebih tinggi serta mengembangkan ilmu pengetahuan dan teknologi

(32)

11

2. Tinjauan tentang Kurikulum 2013 a. Kurikulum 2013

Secara umum kurikulum 2013 bertujuan untuk mempersiapkan manusia Indonesia agar memiliki kemampuan hidup sebagai pribadi dan warga negara yang beriman, produktif, kreatif, inovatif, dan afektif serta mampu berkontribusi pada kehidupan bermasyarakat, berbangsa, bernegara, dan peradaban dunia. Pada kurikulum 2013 ini yang menjadi titik tekan adalah soft skill dan hard skill yang meliputi aspek kompetensi sikap, keterampilan dan pengetahuan. Mengenai kurikulum 2013, secara khusus dapat diuraikan sebagai berikut:

1) Meningkatkan mutu pendidikan dengan menyeimbangkan soft skill dan hard skill melalui kemampuan sikap, keterampilan dan pengetahuan dalam rangka menghadapi tantangan global yang terus berkembang.

2) Membentuk dan meningkatkan sumber daya manusia yang produktif, kreatif dan inovatif sebagai modal pembangun bangsa dan negara Indonesia.

3) Meringankan tenaga pendidik dalam menyampaikan materi dan menyiapkan administrasi mengajar, sebab pemerintah telah menyiapkan semua komponen kurikulum beserta buku teks yang digunakan dalam pembelajaran.

4) Meningkatkan peran serta pemerintah pusat dan daerah serta warga masyarakat secara seimbang dalam menentukan dan mengendalikan kualitas dalam pelaksanaan kurikulum di tingkat satuan pendidikan.

5) Meningkatkan persainagan yang sehat anatar-satuan pendidikan tentang kualitas pendidikan yang dicapai.

(Fadillah, 2014:13-25)

Kurikulum 2013 ialah kurikulum yang terpadu sebagai suatu konsep dapat dikatakan sebagai sebuah sistem atau pendekatan pembelajaran yang melibatkan beberapa disiplin ilmu untuk memberikan pengalaman yang bermakna dan luas kepada peserta didik. Kurikulum 2013 memiliki empat aspek penilaian, yaitu aspek pengetahuan, aspek keterampilan, aspek sikap, dan perilaku. Pada kurikulum 2013 ini pembelajaran yang terpusat pada peserta didik.

Pembelajarannya menggunakan pola pembelajaran yang aktif, dimana

(33)

peserta didik dituntut untuk aktif mencari. Pembelajaran ini mengedepankan kemampuan berpikir kritis peserta didik.

b. Kompetenti Inti, Kompetensi Dasar, Indikator dan Materi Pembelajaran

Pada penelitian ini, materi yang diteliti yaitu materi fluida statis. Materi fluida statis terdiri dari kompetensi inti, kompetensi dasar dan indikator (Permendikbud. Nomor 24. Tahun 2016:2).

1) Kompetensi Inti

Tabel 2.1 Kompetensi Inti (KI) pada materi fluida statik kelas XI SMAN 1 Sungayang tahun ajaran 2018/2019 KI-1 : Menghayati dan mengamalkan ajaran agama yang

dianutnya.

KI-2 : Menghayati dan mengamalkan perilaku jujur, disiplin, tanggung jawab, kritis (gotong royong, kerjasama, toleran, damai), santun, responsif dan proaktif dan menunjukkan sikap sebagai bagian dari solusi atas berbagai permasalahan dalam berinteraksi secara efektif dengan lingkungan sosial dan alam serta dalam menempatkan diri sebagai cerminan bangsa dalam pergaulan dunia.

KI-3 : Memahami, menerapkan, menganalisis pengetahuan faktual, konseptual, prosedural dan metakognitif berdasarkan rasa ingin tahunya tentang ilmu pengetahuan, teknologi, seni, budaya, dan humaniora dengan wawasan kemanusiaan, kebangsaan, kenegaraan, dan peradaban terkait penyebab fenomena dan kejadian, serta menerapkan pengetahuan prosedural pada bidang kajian yang spesifik sesuai dengan bakat dan minatnya untuk memecahkan masalah.

KI-4 : Mengolah, menalar, dan menyaji dalam ranah konkret dan ranah abstrak terkait dengan pengembangan dari yang dipelajarinya di sekolah secara mandiri, bertindak secara efektif dan kreatif, serta mampu menggunakan metode sesuai kaidah keilmuan.

(34)

13

2) Kompetensi Dasar

Tabel 2.2 Kompetensi Dasar (KD) pada materi fluida statik kelas XI SMAN 1 Sungayang tahun ajaran 2018/2019

Kompetensi dasar

KD 3.3 Menerapkan hukum- hukum fluida statik dalam kehidupan sehari-hari.

KD 4.3 Merancang dan melakukan percobaan yang memanfaatkan sifat-sifat fluida statik, berikut presentasi hasil dan makna fisisnya.

3) Indikator

Tabel 2.3 Indikator pada materi fluida statik kelas XI SMAN 1 Sungayang tahuan ajaran 2018/2019

Indikator

3.3.1 Mengidentifikasi fakta-fakta yang mempengaruhi tekanan hidrostatis dengan benar

3.3.2 Memformulasikan tekanan hidrostatis dengan benar

3.3.3 Menjelaskan hukum utama hidrostatis 3.3.4 Memformulasikan hukum utama hidrostatis 3.3.5 Menjelaskan hukum pascal dengan benar 3.3.6 Memformulasikan hukum pascal dengan benar 3.3.7 Menjelaskan hukum archimedes dengan benar 3.3.8 Memahami konsep benda terapung, melayang,

dan tenggelam dengan benar

3.3.9 Memformulasikan hukum archimedes dengan benar

3.3.10 Menjelaskan meniskus dan kapilaritas dengan benar

3.3.11 Memformulasikan meniskus dan kapilaritas dengan benar

3.3.12 Menjelaskan viskositas dan hukum stokes dengan benar

3.3.13 Memahami konsep viskositas dan hukum stokes dengan benar

3.3.14 Memformulasikan viskositas dan hukum dengan benar

4.3.1 Melakukan percobaan takanan hidrostatis 4.3.2 Melakukan percobaan hukum pascal 4.3.3 Melakukan percobaan hukum archimedes 4.3.4 Melakukan percobaan gejala kapilaritas 4.3.5 Melakukan percobaan viskositas

(35)

4) Materi Pembelajaran

Tabel 2.4 Materi pembelajaran pada materi fluida statis kelas XI SMAN 1 Sungayang tahuan ajaran 2018/2019 Materi fluida statis

 Hukum utama hidrostatis dan tekanan hidrostatis

 Hukum pascal

 Hukum archimedes

 Meniskus dan gejala kapilaritas

 Viskositas dan hukum Stokes

3. Strategi Inkuiri Terbimbing

a. Pengertian Strategi Pembelajaran Inkuiri

Istilah “inkuiri” berasal dari bahasa inggris, yaitu inquiry yang berarti pertanyaan atau penyelidikan (Wina Sanjaya, 2007).

Pembelajaran inkuiri adalah pembelajaraan yang melibatkan seluruh kemampuan peserta didik secara maksimal untuk mencari dan menyelidiki secara sistematis, kritis, logis, dan analitis, sehingga peserta didik dapat merumuskan sendiri penemuannya dengan penuh percaya diri (Suyadi, 2013:115). Pembelajaran dengan menggunakan strategi inkuiri dapat membantu meningkatkan pemahaman peserta didik agar berkembang dengan baik, hal ini karena peserta didik merasakan langsung proses pembelajarannya.

Teori yang mendasari strategi pembelajaran inkuiri ini adalah sebagai berikut:

1) Secara alamiah, manusia memiliki naluri rasa ingin tahu yang mendorong dirinya menemukan apa yang ingin diketahuinya

2) Setiap manusia pasti menyadari akan rasa keingintahuannya terhadap segala sesuatu, dan mendorongnya untuk menganalisis secara rasional

3) Metode atau strategi baru dapat diajarkan secara langsung dan ditambahkan atau digabungkan dengan strategi lama yang telah dimiliki peserta didik

(36)

15

4) Penelitian kooperatif (cooperative inquiry) dapat memperkaya kemampuan berfikir peserta didik.

Berdasarkan landasan teoritis strategi pembelajaran inkuiri tersebut, jelas bahwa strategi inkuiri adalah rangkaian kegiatan yang menekankan pada proses berfikir secara kritis dan analisis untuk mencari dan menemukan sendiri jawaban dari suatu masalah yang dipertanyakan. Tujuan utama dari pembelajran inkuiri adalah menolong peserta didik untuk dapat mengembangkan disiplin intelektual dan keterampilan berfikir dengan memberikan pertanyaan- pertanyaan dan mendapatkan jawaban atas rasa ingin tahu mereka.

Pembelajaran inkuiri juga dapat mengembangkan nilai dan sikap yang sangat dibutuhkan peserta didik agar mampu berfikir ilmiah, seperti:

1) Keterampilan melakukan pengamatan, pengumpulan dan pengorganisasian data, termasuk rumusan hipotesis serta menjelaskan fenomena

2) Kemandirian belajar, baik individu maupun kolektif

3) Kemampuan mengekspresikan rasa ingin tahu secara verbal 4) Kemampuan berfikir kritis, logis dan analitis.

5) Kesadaran ilmiah bahwa ilmu bersifat dinamis dan tentatif (sementara) (Suyadi, 2013: 115-116).

Dari penjelasan di atas dapat disimpulkan bahwa pembelajaran inkuiri terbimbing peserta didik harus mengembangkan nilai dan sikap, agar bisa berfikir secara ilmiah. Peserta didik di tuntut untuk aktif, berfikir kritis, logis dan analitis. Peserta didik harus memiliki nilai dan sikap tersebut agar pembelajaran yang diinginkan tercapai.

Menurut Wina Sanjaya (2007) dalam (Suyadi, 2013: 117) strategi pembelajaran inkuiri dapat diimplementasikan secara maksimal dengan memperhatikan beberapa hal, yaitu : 1) aspek sosial di lingkungan kelas dan suasana terbuka yang mengundang peserta didik berdiskusi, 2) inkuiri terfokus pada pengajuan hipotesis, 3) penguatan fakta sebagai evidensi.

(37)

Dalam strategi pembelajaran inkuiri agar bisa diterapkan secara maksimal perlu memerhatikan beberapa hal. Ada 3 hal yang harus diperthatikan agar terciptanya pembelajaran yang sesuai dengan yang diharapkan. Guru harus menciptakan suasan kelas dan terbuka agar bisa mengundang peserta didk untuk berdiskusi. Untuk menyelesaikan suatu permasalahan sehingga nantinya peserta didik dapat menyimpulkannya sendiri.

b. Tingkatan Inkuiri

Menurut Banchi dan Bell dalam (Kementrian Pendidikan dan Kebudayaan Indonesia, 2017: 48-49) mengklasifikasikan inkuiri sebagai berikut: 1) inkuiri konfirmasi (confirmation inquiry). 2) inkuiri terstruktur (structured inquiry). 3) inkuiri terbimbing (guided inquiry). 4) inkuiri terbuka (open inqiry)

Pada inkuiri terdapat 4 tingkatan. Pertama inkuiri konfirmasi, pada inluiri informasi ini peserta didik diberi pertanyaan dan prosedur (metode), dan hasilnya sudah diketahui sebelumnya. Inkuiri konfirmasi digunakan bila tujuan guru untuk memperkuat ide sudah diperkenalkan, peserta didik mempraktikkan keterampilan investigasi spesifik, seperti mengumpulkan data dan merekam data. Kedua, inkuiri terstruktur, pada inkuiri terstruktur ini pertanyaan dan prosedur masih disediakan oleh guru. Namun, peserta didik menghasilkan penjelasan yang didukung oleh bukti yang telah mereka kumpulkan.

Ketiga, inkuiri terbimbing, pada inkuiri terbimbing ini guru memberikan rumusan masalah penyelidikan, dan peserta didik merancang prosedur penyelidikan (metode), melakukan penyelidikan untuk menguji masalah penyelidikan dan menghasilkan penjelasan.

Pada inkuiri level ini peserta didik lebih terlibat dari pada inkuiri terstruktur. Pada inkuiri terbimbing peran guru tidak berarti pasif, tetapi aktif mengarahkan peserta didik yang memerlukan bimbingan dalam penyusunan rancangan dan pelaksanaan eksperimen. Keempat, inkuiri terbuka pada inkuri terbuka peserta didik memiliki kesempatan

(38)

17

bekerja layaknya ilmuan. Peserta didik merumuskan masalah penyelidikan, merancang dan melakukan penyelidikan dan mengkomunikasikan hasinya. Inkuiri tingkat ini memerlukan penalaran ilmiah dan ranah kognitif tinggi dari peserta didik.

c. Prinsip-Prinsip Strategi Pembelajaran Inkuiri

Pembelajaran inkuiri menekankan kepada pengembangan mental (intelektual) peserta didik. Perkembangan mental (intelektual) itu menurut Piaget dipengaruhi oleh 4 faktor yaitu:

1) Maturatio atau kematangan adalah proses perubahan fisiologis anatomis, yaitu proses pertumbuhan fisik, yang meliputi pertumbuhan tubuh, pertumbuhan otak, dan pertumbuhan sistem saraf.

2) Physical Experience adalah tindakan-tindakan fisik yang dilakukan individu terhadap benda-benda yang ada disekitarnya.

3) Sosial Experience adalah aktifitas pembelajaran yang berhubungan dengan orang lain. Ada dua aspek pengalaman sosial yang dapat membantu perkembangan intelektual.

Pertama, pengalaman sosial dapat meningkatkan kemampuan bahasa. kedua, pengalaman sosial peserta didik akan mengurangi egocentic-nya.

4) Equilibration adalah proses penyesuaian antara pengetahuan yang sudah ada dengan pengetahuan baru yang ditemukan peserta didik (Suyadi, 2013:118).

Atas dasar penjelasan di atas, strategi pembelajaran inkuiri mempunyai sejumlah prinsip yang harus diperhatikan oleh guru, agar strategi ikuiri terbimbing ini benar-benar berhasil dalam melaksanakan proses pembelajaran. Adapun prinsip yang harus diperhatikan, yaitu:

1) Berorientasi pada pengalaman intelektual

Strategi pembelajaran ini selain berorientasi kepada hasil belajar, juga berorientasi kepada proses belajar.

2) Prinsip interaksi

Pembelajaran sebagai proses interaksi berarti menempatkan guru atau pendidik bukan sebagai sumber belajar, melainkan sebagai fasilitator atau pengatur lingkungan maupun pengatur interaksi itu sendiri.

3) Prinsip bertanya

(39)

Tugas utama guru atau pendidik dalam menerapkan strategi ini adalah menjadi penanya yang baik bagi peserta didik.

4) Prisip keterbukaan

Tugas guru adalah menyediakan ruang untuk memberikan kesempatan kepada peserta didik mengembangkan hipotesis dan secara terbuka membuktikan kebenaran hipotesis yang diajukan. (Suyadi, 2013: 119-121)

Dari penjelasan di atas dapat disimpulkan prinsip-prinsip inkuiri terbimbing ada 4 yaitu prinsip intelektual, prinsip interaksi, prinsip bertanya dan prinsip keterbukaan. Dalam pembelajaran inkuiri terbimbing perlunya prinsip yang berorientasi pada pengalaman intelektual, karena dalam proses pengalaman peserta didik tersebut akan dapat meningkatkan hasil belajar. Guru disini berperan sebagai fasilitator atau pengatur interaksi antar peserta didik dengan guru maupun interaksi dengan lingkungannya dan guru diharapkan sebagai penanya yang baik untuk peserta didik. Guru harus menyediakan ruang untuk memberikan kesempatan kepada peserta didik untuk mengembangkan hipotesis dan secara terbuka membuktikan kebenaran hipotesis yang diajukan.

d. Nilai-nilai karakter dalam strategi pembelajaran inkuiri

Nilai-nilai karakter yang dapat ditransformasikan melalui strategi pembelajaran inkuiri adalah sebagai berikut: 1) Rasa ingin tahu. 2) Kerja keras. 3) Kreatif dan inovatif. 4) Kemandirian. 5) Kedisiplinan (Suyadi, 2013: 122-123)

Nilai-nilai dari pembelajaran inkuiri ada lima, yaitu: rasa ingin tahu, kerja keras, kreatif, kemandirian dan kedisiplinan. Nilai karakter ini tampak jelas dalam pencarian jawaban atas pertanyaan atau masalah yang akan di bahas. Peserta didik termasuk guru dituntut untuk bekerja keras menemukan jawaban atau solusi atas pertanyaan atau masalah yang dibahas. Peserta didik harus kreatif dan inovatif untuk menemukan jawaban atas masalah atau pertanyaan yang dibahas, agar lebih cepat dan mendapatkan hasil yang akurat. Peserta

(40)

19

didik harus mandiri dan disiplin agar pembelajaran sesuai dengan yang diharapkan dan mendapatkan hasil yang lebih baik.

e. Langkah-langkah strategi inkuiri terbimbing

Langkah-langkah pembelajaran inkuiri terbimbing terbagi dalam beberapa tahapan. Pelaksanaan strategi pembelajaran inkuiri terbimbing menurut Sanjaya (2012 : 202-205) meliputi:

1) Orientasi, langkah orientasi adalah untuk membina suasana atau iklim pembelajaran yang responsif.

2) Merumuskan masalah merupakan langkah membawa peserta didik pada suatu persoalan yang mengandung teka- teki.

3) Merumuskan hipotesis, hipotesis adalah jawaban sementara dari suatu permasalahan yang sedang dikaji.

4) Mengumpulkan data yaitu aktivitas menjaring informasi yang dibutuhkan untuk menguji hipotesis yang diajukan.

5) Menguji hipotesis merupakan proses menentukan jawaban yang dianggap diterima sesuai dengan data atau informasi yang diperoleh berdasarkan pengumpulan data.

6) Merumuskan kesimpulan yaitu proses mendeskripsikan temuan yang diperoleh berdasarkan hasil pengujian hipotesis.

Dari penjelasan di atas ada 6 langkah- langkah strategi pembelajaran inkuiri terbimbing yaitu 1) orientasi 2) merumuskan masalah 3) merumuskan hipotesis 4) mengumpulkan data 5) menguji hipotesis 6) merumuskan kesimpulan. Dalam hal ini persoalan yang disajikan adalah persoalan yang menantang peserta didik untuk berpikir memecahkan seperti teka-teki. Masalah itu tentu ada jawabannya, dan peserta didik didorong untuk mencari jawaban yang tepat. Sebagai jawaban sementara, hipotesis perlu diuji kebenarannya.

Guru dapat mengembangkan kemampuan berhipotesis dengan cara mengajukan berbagai pertanyaan yang dapat mendorong peserta didik untuk merumuskan jawaban sementara. Tugas dan peran guru yaitu mengajukan pertanyaan-pertanyaan yang dapat mendorong peserta didik untuk berpikir mencari informasi yang dibutuhkan. Guru mampu mengarahkan atau membimbing peserta didik agar dapat mengambil

(41)

kesimpulan dari temuannya sehingga peserta didik dapat memahami konsep.

f. Kelebihan dan Kelemahan Strategi Inkuiri Terbimbing

Setiap strategi pembelajaran mempunyai kelebihan dan kekurangannya masing-masing. Dengan adanya kelebihan dan kekurangan tersebut dapat menjadi acuan guru untuk menyampaikan materi pembelajaran. Adapun kelebihan dan kelemahan strategi inkuiri terbimbing adalah sebagai berikut:

1) Kelebihan

Setiap strategi pasti memiliki kelebihan masing-masing.

Strategi inkuiri terbimbing memiki kelebihan-kelebihan dibandingkan dengan strategi yang lain. Adapun kelebihan dari strategi pembelajaran inkuiri terbimbing menurut Sanjaya (2008) adalah:

a) Mengembangkan aspek kognitif, afektif, dan psikomotorik sehingga pembelajaran ini menjadi lebih bermakna.

b) Memberikan ruang kepada peserta didik untuk belajar sesuai dengan gaya belajarnya.

c) Pembelajaran inkuiri dianggap sesuai dengan perkembangan psikologi belajar modern yang menganggap belajar adalah proses perubahan tingkah laku berkat adaanya pengalaman

d) Melayani kebutuhan peserta didik yang memiliki kemampuan di atas rata-rata (Sanjaya, 2006 : 208).

Berdasarkan kutipan di atas dapat dinyatakan bahwa strategi inkuiri terbimbing memiliki banyak kelebihan. Pada strategi inkuiri terbimbing lebih memudahkan peserta didik yang memiliki kemampuan di atas rata-rata, peserta didik juga belajar dengan gaya belajarnya masing-masing. Dengan adanya kelebihan dari strategi inkuiri terbimbing ini dapat mencapai tujuan pembelajaran yang diharapkan, sehingga dapat meningkatkan hasil belajar peserta didik.

(42)

21

2) Kelemahan

Disamping memiliki kelebihan, strategi inkuiri terbimbing juga memiliki kelemahan. Beberapa kelemahan strategi inkuiri terbimbing dapat saja muncul dalam suatu pembelajaran. Akan tetapi kelemahan-kelemahan ini dapat dikurangi dengan kemampuan pengelolaan guru dalam melaksanakan strategi dikelas tersebut. Kelemahan-kelemahan pada strategi inkuiri terbimbing ini, diantaranya:

a) Jika strategi ini digunakan sebagai proses pembelajaran, maka akan sulit mengontrol kegiatan dan keberhasilan siswa.

b) Strategi pembelajaran ini sulit direncanakan dalam pembelajaran karena terbentur dengan kebiasaan peserta didikdalam belajar.

c) Dalam mengimplementasikannya, memerlukan waktu yang sangat panjang sehingga guru menyesuaikan dengan waktu yang telah ditentukan.

d) Selama kriteria keberhasilan proses belajar ditentukan oleh kemampuan peserta didikdalam menguasai materi pelajaran, maka strategi ini akan sulit diimplementasikan oleh setiap guru (Mulyono, 2011:177).

Berdasarkan kutipan di atas dapat dipahami bahwa strategi pembelajaran inkuiri terbimbing juga memiliki kelemahan. Salah satunya untuk mengatasi kelemahan yang ada pada strategi pembelajaran inkuiri terbimbing adalah guru harus lebih sabar dalam melaksanakan proses pembelajaran karna pada implementasinya peserta didik belum terbiasa dengan strategi ini. Guru dapat merancang pembelajaran dengan matang dan memfasilitasi proses pembelajaran sehingga tujuan pembelajaran dapat tercapai.

4. Lembar Kerja Peserta Didik (LKPD) a. Pengertian LKPD

Lembar Kerja Peserta Didik yang sebelumnya disebut dengan Lembar Kerja Siswa, karena terjadinya perubahan kurikulum menjadi kurikulum 2013 menyebabkan Lembar Kerja Siswa (LKS) diganti menjadi Lembar kerja Peserta Didik (LKPD). Menurut para ahli,

(43)

lembar kerja peserta didik (LKPD) memiliki pengertian/definisi yang berbeda-beda. Ini dapat dilihat dari pernyataan sebagai berikut:

Menurut Depdiknas (2008: 13) lembar kerja siswa adalah lembaran- lembaran berisi tugas yang harus dikerjakan oleh siswa. Tugas-tugas yang diberikan kepada peserta didik dapat berupa teoritis dan atau tugas-tugas praktis. Tugas teoritis misalnya tugas membaca sebuah bacaan tertentu, kemudian membuat resume untuk dipresentasikan.

Sedangkan tugas praktis dapat berupa kerja laboratorium atau kerja lapangan.

Menurut Trianto (2010: 222) lembar kerja siswa (LKS) adalah panduan pesserta didik yang digunakan untuk melakukan kegiatan penyelidikan atau pemecahan masalah. Sedangkan menurut Sugiyono dalam Beladina dan Kusni (2013:2) menyatakan bahwa lembar kegiatan peserta didik (LKPD) atau dalam kata lain lembar kerja siswa (LKS) atau worksheet merupakan suatu media pembelajaran yang dapat digunakan untuk mendukung proses belajar.

Berdasarkan beberapa pengertian di atas peneliti menyimpulkan bahwa lembar kerja peserta didik (LKPD) adalah suatu lembar kerja yang digunakan peserta didik dalam melakukan aktivitas belajar dengan adanya beberapa acuan pembelajaran dan tugas yang harus dikerjakan oleh peserta didik untuk membantu guru dalam pencapaian tujuan pembelajaran.

b. Jenis-Jenis LKPD

Setiap LKPD disusun berdasarkan materi-materi dan tugas- tugas tertentu yang dikemas sedemikian rupa untuk tujuan tertentu (Prastowo, 2012:208). Karena adanya perbedaan tujuan dalam pembuatan LKPD, hal ini mengakibatkan LKPD mempunyai beragam bentuk. Ada lima macam bentuk LKPD yang umunya digunakan oleh peserta didik (Prastowo, 2012:208), sebagaimana dijelaskan sebagai berikut ini:

(44)

23

1) LKPD yang membantu peserta didik menemukan suatu konsep 2) LKPD yang membantu peserta didik menerapkan dan

mengintegrasikan berbagai konsep yag telah ditemukan 3) LKPD yang berfungsi sebagai penuntun belajar

4) LKPD yang berfungsi sebagai penguatan

5) LKPD yang berfungsi sebagai petunjuk pratikum

LKPD juga dapat disusun berdasarkan pendekatan yang digunakan. Menurut Johston dan Shavali dalam Majid dan Rochman (2015:234) dilihat dari pendekatan yang digunakan ada tiga bentuk LKPD, yaitu:

a) Bentuk LKPD ekpositori yang pengamatannya sudah diterapkan sebelumnya dan prosedurnya telah dirancang oleh guru, siswa hanya tinggal mengikuti prosedur tersebut.

b) Bentuk LKPD inkuiri, dimana hasil pengamatan belum ditetapkan sebelumnya sehingga hasil pengamatan oleh siswa sangat beragam dan prosedur pada LKPD dirancang oleh siswa.

c) Bentuk LKPD penemuan, yaitu hasil yang didapatkan sudah ditetapkan sebelumnya dan prosedur telah dirancang oleh guru.

d) LKPD pemecahan masalah, yaitu hasil dari LKPD tersebut ditetapkan sebelumnya dan prosedur dirancang oleh siswa”. (2015:234)

Berdasarkan pendapat pakar-pakar di atas dapat disimpulkan bahwa LKPD dapat disusun berdasarkan tujuan pembuatannya dan pendekatan yang digunakan. LKPD yang disusun berdasarkan tujuan pembuatannya mempunyai 5 bentuk yaitu: LKPD yang membantu peserta didik menemukan suatu konsep, LKPD yang membantu peserta didik menerapkan dan mengintegrasikan berbagai konsep yang telah ditemukan, LKPD yang berfungsi sebagai penuntun belajar, LKPD yang berfungsi sebagai penguatan, LKPD yang berfungsi sebagai petunjuk pratikum. LKPD yang disusun berdasarkan pendekatan yang digunakan terdiri dari tiga bentuk yaitu: bentuk

Gambar

Tabel  1.1  Nilai  Ulangan  Harian  Pada  Pembelajaran  Fisika  Kelas  XI  MIPA SMAN 1 Sungayang Pada Materi Fluida Statis Tahun  Ajaran 2018/2019  No   Kelas   Jumlah  peserta  didik  Rata-rata nilai  KKM  Persentase ketuntasan Tuntas  %  Tidak  tuntas %
Tabel 2.1 Kompetensi Inti (KI) pada materi fluida statik kelas  XI SMAN 1 Sungayang tahun ajaran 2018/2019  KI-1 :  Menghayati  dan  mengamalkan  ajaran agama  yang
Tabel 2.3 Indikator pada materi fluida statik kelas XI SMAN  1 Sungayang tahuan ajaran 2018/2019
Tabel 2.4 Materi pembelajaran pada materi fluida statis kelas  XI SMAN 1 Sungayang tahuan ajaran 2018/2019  Materi fluida statis
+7

Referensi

Dokumen terkait

Setelah dilakukan divalidasi selanjutnya peneliti melakukan uji praktikalitas, uji praktikalitas tersebut dilakukan melalui penyebaran angket respon siswa terhadap

Hasil penelitian menunjukan bahwa: (1) aktivitas guru pada pembelajaran fisika secara keseluruhan dengan menggunakan model inkuiri terbimbing dalam kategori

Sejalan dengan pendapat di atas menurut Shoimin dalam Nasruddin (2015:18) menyatakan bahwa reward sebagai alat pendidikan diberikan ketika seorang anak melakukan

Hasil pelaksanaan penelitian ini diharapkan dapat memberi manfaat yang berarti bagi siswa, guru, dan mahasiswa. Bagi siswa, sebagai referensi bahan ajar fisika yang berkaitan

“Dilakukan untuk meningkatkan serta memperbaiki SDM yang telah ada dilakukannya dengan saya di bagian tata usaha saya harus mampu mengkoordir sesuai bidang saya, salah

Ketiga, peteladanan yaitu perilaku dan sikap guru dan tenaga kependidikan yang lain dalam memberikan contoh terhadap tindakan-tindakan yang baik sehingga diharapkan

1) Siswa memperhatikan penjelasan guru dalam menyampaikan materi pembelajaran. 2) Siswa mendengarkan penjelasan guru dalam menyampaikan materi pembelajaran. 3) Siswa

Hasil penelitian menunjukkan bahwa: (1) produk yang dikembangkan berupa modul belajar inkuiri terbimbing berbasis simulasi PhET untuk mengasah kemampuan siswa berpikir