• Tidak ada hasil yang ditemukan

3. KONSEP DESAIN. Universitas Kristen Petra

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2022

Membagikan "3. KONSEP DESAIN. Universitas Kristen Petra"

Copied!
12
0
0

Teks penuh

(1)

3.1. Tujuan dan Strategi Perancangan

Perancangan visualisasi lagu “Hotel California” yang menggunakan teknik animasi digital graphic novel ini memiliki beberapa tujuan seperti dari sisi kreatif perancangan dan dari sisi komunikasi. Tujuan-tujuan tersebut diharapkan dapat tercapai serta membawa dampak positif dalam masyarakat khususnya target audience yang sesuai dengan perancangan visualisasi lagu ini.

3.1.1. Tujuan Kreatif Perancangan

Ada banyak media hiburan dari segi audio, visual maupun audio-visual.

Semua media hiburan tersebut memiliki keunggulan dalam segi pengemasan dan antara satu dengan yang lainnya memiliki kesinambungan jika digabungkan.

Novel, komik dan graphic novel adalah media hiburan non-audio yang hanya berbentuk bacaan visual dan gambar yang terpaku dalam panel. Tapi dari segi gaya desain, cerita/story-telling, dan value, media ini mempunyai bobot tertentu yang mampu disukai oleh masyarakat. Kelemahan media ini ada pada segi audio yang hanya mengandalkan balon teks dan imajinasi sang pembaca.

Sedangkan lagu dan musik sebagai sarana media hiburan audio hanya mengandalkan segi vokal dan instrumen saja tanpa adanya visualisasi lagu. Oleh karena itu diciptakanlah video musik yang mampu membawa pesan dan informasi yang ingin disampaikan kepada masyarakat.

Visualisasi lagu dalam media video musik selain sebagai media pendukung sekaligus promosi juga merupakan suatu sarana yang dapat mendekatkan audience atau penikmat lagu tersebut supaya dapat lebih memahami makna yang terselubung dari lirik lagu. Dalam masyarakat pencinta lagu sering kali dihadapkan pada suatu kesulitan memahami makna dan pesan lagu yang tidak tersampaikan karena tidak adanya media video musik untuk menyampaikan pesan tersebut, padahal dengan adanya video musik tersebut lagu yang ingin dikomunikasikan akan lebih menarik dan mudah dimengerti. Ada pula masyarakat yang tidak peduli ada atau tidaknya sarana video musik ini, dalam taraf ini

(2)

masyarakat tersebut hanya mampu menikmati keindahan olah vokal, aransemen dan instrumen lagu saja serta tidak dapat menikmati makna lirik lagu.

Tujuan Kreatif dari perancangan visualisasi lagu ini adalah menggabungkan antara media graphic novel dengan media audio-visual video musik sehingga terciptalah media penyampai pesan lagu baru yang lebih komunikatif dan interaktif. Maka dari itu dipilihlah lagu “Hotel California” yang memiliki bobot storyline unik yang jarang dimiliki oleh lagu-lagu lain. Selain itu lirik lagu ini memiliki pesan simbolik sehingga cocok dengan karakter media graphic novel yang juga memiliki bobot cerita yang kompleks. Penggabungan ini diharapkan menjadi media unik, yang tidak hanya “menonton video musik” tapi

“menonton komik musik”.

3.1.2. Tujuan Komunikasi dan Pesan Moral

Pada awalnya ada banyak interpretasi yang muncul semenjak lagu ini dibuat. Ada yang mengaitkan arti dalam lagu ini dengan kondisi kecanduan narkoba(ganja/mariyuana), gereja setan, prostitusi, rumah sakit jiwa, kepribadian ganda, dan ada juga yang mengartikannya tentang penyakit tumor dan kanker.

Pada awalnya lirik lagu ini diartikan dengan tema sebuah perjalanan seorang pengembara yang terjebak dalam hotel angker, tercermin pada lirik lagunya "you can check out anytime you like, but you can never leave". Konsep lagu ini pertama kali diduga sebagai aliran hedonisme dan penghancur industri musik Hollywood.

Konsep lagu ini adalah membandingkan kebudayaan kalangan atas dan kehidupan di hotel, Yang pada awalnya hotel california tesebut menerima para tamunya dengan pelayanan yang luar biasa, padahal itu semua adalah samaran dan akhirnya menjebak para tamunya karena keputusan mereka sendiri. Hal ini tercermin pada lirik "we are all just prisoners here, of our own device".

Tapi dari banyaknya interpretasi publik yang muncul, lagu “Hotel California” sebenarnya bercerita tentang orang yang merasa kehilangan sesuatu (perasaan bersalah), sehingga terjerumus ke dalam kondisi kecanduan marijuana (narkoba), yang akhirnya menyebabkan kondisi kejiwaannya selalu berada dalam bayang-bayang halusinasi bahaya dan kematian. Selain itu tema nafsu manusia yang haus akan kehidupan glamor, persahabatan yang dangkal, perceraian, putus

(3)

cinta, takdir dan sisi gelap dari gaya hidup ala Amerika (“American Dream”) juga mewarnai makna lagu ini.

Tidak jauh dari makna utama lagu “Hotel Caifornia” sendiri, animasi ini bertujuan menggambarkan bagaimana seseorang dengan mudahnya terjebak oleh keputusan salah yang dibuatnya sendiri tanpa mempertimbangkan segala akibat yang akan diterimanya. Dalam hal ini keputusan yang salah tersebut akan disimbolikkan dengan keadaan kecanduan colitas (narkoba), yang menyebabkan orang tersebut mengalami halusinasi dan menjerumuskannya pada penyesalan serta kepasrahan akan nasibnya.

3.1.3. Strategi Perancangan

Target audience pada perancangan visualisasi lagu “Hotel California” ini menitikberatkan pada target remaja dan dewasa, hal ini sesuai dengan bobot makna visualisasi lagu yang tidak mungkin dikonsumsi oleh anak dibawah umur.

Target audience sebagai berikut:

− Segi Demografis

Target audience dari visualisasi lagu ini pada umumnya adalah masyarakat remaja sampai dewasa dan orang tua berkisar umur 15 tahun ke atas, dengan status sosial ekonomi menengah, baik laki-laki maupun perempuan.

Visualisasi lagu ini yang mengandung tema ke-vulgaran kehidupan tidak cocok dikonsumsi oleh anak dibawah umur. Selain itu tema kecanduan narkoba merupakan tema kehidupan yang cocok ditujukan bagi kalangan remaja yang rawan akan masalah kehidupan. Sedangkan kebanyakan kalangan dewasa dan orang tua sudah pernah mendengarkan lagu ini.

− Segi Geografis

Target audience yang berdomisili di kota Surabaya, Indonesia dan sekitarnya.

Tidak ada spesifikasi khusus dalam segi geografis, lagu “Hotel California”

yang telah diluncurkan sejak tahun 1977 sudah memiliki penggemar yang mendunia. Selain itu dimanapun audience itu tinggal dan tempat tersebut disertai media video-player ataupun televisi maka audience tersebut dapat menikmati video musik ini.

(4)

− Segi Psikografis

Target audience yang dimaksudkan disini adalah audience yang belum pernah mendengar istilah Graphic Novel dan Digital Graphic Novel, yang sudah ada sejak lama menyukai musik dan film khususnya video musik, menyukai hal- hal yang bertemakan psikologis manusia, berpikiran kritis, kompleks, up to date, audience yang selalu tergesa-gesa dalam memberikan keputusan dan ekspresif.

Sesuai dengan tema pesan dan visualisasi lagu yang menggunakan teknik animasi Digital Graphic Novel, audience cenderung pada orang-orang terbuka yang menyukai hal-hal kompleks seputar kehidupan manusia.

− Segi Behavioral

Target audience yang suka beraktivitas, menyukai dunia komik/Graphic Novel, menyukai lagu khususnya lagu slow-rock klasik, menyukai hal-hal baru yang sesuai tren dan teknologi baru dalam masyarakat, menyukai animasi Digital Graphic Novel dan video musik serta selalu mencari tahu mengenai perkembangan dunia animasi.

Format video dari visualisasi lagu ini dikhususkan kepada audience yang memiliki media televisi, komputer, maupun video-player saja. Selain itu dikhususkan kepada audience yang menyukai perkembangan dunia animasi.

3.2. Konsep Media Pendukung

Sesuai dengan karakterisitik video musik sendiri yaitu sebagai sarana promosi sebuah lagu, maka media elektronik yang digunakan adalah televisi sebagai sarana audio-visualnya.

Perancangan visualisasi lagu “Hotel California” ini memiliki pesan yang ingin disampaikan kepada masyarakat, supaya pesan tersebut dapat tersampaikan maka dibutuhkan media promosi agar masyarakat mengetahui dan mendapatkan pesan yang ingin disampaikan. Diharapkan pesan yang telah sampai tersebut sesuai dengan target audience lagu ini.

(5)

3.2.1. Strategi Promosi

Lagu “Hotel California” yang sudah diciptakan oleh band The Eagles sejak tahun 1977 memang sudah banyak pendengarnya dan juga tidak sedikit audience yang meng-gandrungi lagu klasik tersebut. Meskipun sudah banyak orang yang telah menyukai lagu ini lewat radio namun masih sedikit orang yang pernah menonton video musik berupa konser pada lagu ini. Oleh karena itu media televisi merupakan kunci utama untuk mempromosikan lagu ini yaitu dengan visualisasi yang dikemas dengan teknik animasi Digital Graphic Novel.

Mengingat format video musik sendiri yaitu bentuk video maka media promosi yang relevan dan dapat diaplikasikan adalah media televisi. Penggunaan media televisi memiliki banyak keuntungan selain dapat diakses oleh sebagian besar masyarakat, televisi juga mampu menampilkan audio-visual yang dapat menyampaikan informasi yang ingin disampaikan.

Selain televisi pengaplikasian promosi juga diterapkan dalam promosi BTL seperti poster dan X-Banner. Adapun promosi non-profit yang dikemas dalam bentuk interaktif seperti video-streaming internet, desktop wallpaper melalui internet dan DVD.

3.2.2. Program Media Pendukung

Program media pendukung ini akan diaplikasikan ke dalam media BTL (Below The Line) seperti poster dan X-Banner, yang akan ditampilkan pada event- event tertentu seperti festival animasi, seminar tentang animasi, komik, video musik serta seminar tentang pembahasan psikologi manusia dan narkoba.

Media pendukung non-profit juga diterapkan pada media internet seperti video-streaming internet dan desktop wallpaper. Serta format video ini juga dikemas dalam format DVD.

3.2.3. Konsep Poster

Poster merupakan media pendukung yang bertaraf BTL. Poster ini akan diaplikasikan pada setiap event-event tertentu seperti festival animasi, seminar tentang animasi, komik, video musik serta seminar tentang pembahasan psikologi manusia dan narkoba.

(6)

Poster akan diaplikasikan dalam kertas poster ukuran A2 dengan gaya realis dengan teknik digital ilustration sesuai dengan proyek karya. Dan akan digambarkan dengan nuansa suram supaya audience merasakan atmosfir karya.

3.2.4. Konsep X-Banner

X-Banner merupakan media pendukung yang berupa poster vertikal panjang bertaraf BTL. X-Banner ini akan diaplikasikan pada setiap event-event tertentu seperti festival animasi, seminar tentang animasi, komik, video musik serta seminar tentang pembahasan psikologi manusia dan narkoba.

Gaya desain X-Banner tidak jauh berbeda dengan desain poster yang bernuansa suram. Walaupun X-Banner tidak akan dicetak dalam jumlah banyak, namun X-Banner diharapkan mampu menarik perhatian audience karena ukurannya yang tergolong besar.

3.2.5. Konsep Video-Streaming Internet

Kemajuan teknologi komunikasi internet merupakan kunci dari sebuah promosi khususnya video, melalui tujuan inilah karya diharapkan dapat diakses oleh audience dari berbagai lokasi. Video-streaming internet merupakan media pendukung non-profit yang akan diup-load di website tertentu seperti www.youtube.com yang memiliki fasilitas Video-streaming dan dapat diakses oleh audience dari berbagai lokasi di dunia.

Video-streaming tersebut berupa video karya yang akan dikonfersi dalam resolusi rendah. Jadi meskipun video karya dapat diakses dan di download via internet, karya tersebut tidak akan dapat digunakan dengan tujuan komersil dan hanya dapat digunakan sebagai referensi.

3.2.6. Konsep Desktop Wallpaper

Desktop Wallpaper merupakan media pendukung non-profit yang akan diaplikasikan berupa gambar wallpaper pada desktop (layar utama komputer).

Sesuai dengan gaya desain karya, desktop wallpaper juga akan digambarkan dalam nuansa suram dan akan menggambarkan screen-shot adegan karya yang dianggap menarik.

(7)

Desktop Wallpaper ini akan disertakan dalam media pendukung DVD, yaitu berupa file dalam format . jpeg pada resolusi 1204x768, 1280x960, dan 1600x1200.

3.2.7. Konsep DVD dan cover DVD

DVD merupakan media pendukung utama karya. Supaya karya tidak mengalami penurunan kualitas resolusi maka karya akan disertakan dalam format DVD. Di dalam DVD akan disertakan karya utama, media promosi pendukung seperti Desktop Wallpaper dan Making Process Video.

Cover DVD akan didesain sesuai dengan konsep desain karya yang bergaya digital illustration dengan nuansa suram.

3.2.8. Konsep Making Process Video

Making Process Video merupakan media pendukung karya yang bertujuan memperlihatkan proses pembuatan karya mulai dari proses ilustrasi karakter, storyboard, ilustrasi di komputer, animating dan editing.

Making Process Video akan disertakan dalam media pendukung DVD berupa file video-streaming.

3.2.9. Konsep Katalog

Katalog merupakan media pendukung berupa brosur yang dicetak dalam ukuran kecil. Katalog berisi tentang penjelasan detil karya mulai dari lirik lagu, sejarah lagu, sampai screen capture karya. Katalog bertujuan untuk memberikan pemahaman kepada audience seputar detil karya dan menarik minat audience untuk menonton karya.

Desain layout katalog akan didesain sesuai dengan konsep desain karya yang bernuansa suram.

3.3. Konsep Perancangan

Visualisasi lagu “Hotel California” yang akan dibuat dengan gaya animasi Digital Graphic Novel berdasarkan pengumpulan data berbagai metode pengumpulan data seputar tema yang akan diangkat dan berbagai referensi, yang

(8)

kemudian diolah menjadi visualisasi lagu yang dapat dimengerti oleh target audience.

3.3.1. Konsep Cerita

Konsep penceritaan visualisasi menggunakan alur maju yang sesuai dengan lirik lagu “Hotel California”. Yang pada awalnya akan diceritakan profil sang pengembara sebagai tokoh utama sampai ia masuk ke sebuah hotel dan kemudian bertemu dengan wanita misterius. Sampai pada akhirnya menyentuh titik klimaks lagu yang akan digambarkan pengembara yang mulai tersadarkan oleh kondisi kejiwaan dirinya dan pada akhir klimaks lagu yang digambarkan pengembara menjadi pasrah akan nasibnya.

3.3.2. Gaya Desain

Gaya desain menggunakan kombinasi antara gaya realisme dan ilustratif menggunakan teknik digital illustration dengan warna suram untuk mengesankan suasana horror dalam sebuah hotel dan memakai setting kostum tahun 1977-an sesuai dengan tahun pertama lagu ini diluncurkan. Selain itu menggunakan tone warna kuning keemasan, merah dan hitam untuk mengesankan sisi glamor.

Suasana video juga dibuat seperti film tua yang banyak menggunakan scratch &

grain.

Gaya arsitektural menggunakan gaya classic-modern tahun ’70-’80-an, sesuai dengan tahun lagu ini, tapi tidak digambarkan terlalu mendetail namun hanya berupa sketsa warna saja untuk mengimbangi karakterisitik penggambaran tokoh.

Panel dan teks pada lagu ada beberapa yang dimasukkan dalam visual karena sesuai dengan teknik digital graphic novel yaitu video komik, jadi perlu ada kesan komik. Terutama pada saat lirik pada lagu yang berasal dari pandangan orang pertama seperti ”…please bring me my wine…” atau ”… we havent had that spirit here since nineteen sixty nine…”. Karya animasi ini lebih bersifat kronologis karena alur ceritanya maju sampai klimaks dan ending.

(9)

3.3.3. Karakteristik Tokoh

− Pengembara

Tokoh utama dalam animasi adalah seorang pria berusia kurang lebih 28 tahun, berbadan kurus tegap, memakai kemeja kerah tinggi tapi pada awal memakai jas panjang coklat tua, berambut pirang, berkumis dan brewok tipis dan bercambang. Mempunyai kehidupan yang bebas dan misterius. Bersifat selalu ingin cari tahu dan mudah terbuai dengan kenikmatan. Ia mempunyai kebiasaan buruk yaitu suka menghisap colitas/ganja. Yang pada akhirnya ia merasakan sendiri akibat dari narkoba yang telah menyebabkan ia terjebak dalam Hotel California.

− Wanita misterius

Seorang wanita berusia kurang lebih 27 tahun, berparas cantik, berambut pirang, bertubuh seksi dan memakai gaun merah. Karakter wanita ini dibuat misterius dan juga menggoda, seperti layaknya wanita penghibur. Kehidupan wanita kaya ini sangat misterius, pada awalnya ia yang menyambut pengembara untuk menginap di Hotel California tapi ia juga adalah penghuni hotel tersebut.

− Bartender

Seorang penjaga mini-bar di Hotel California. Pria ini berusia kurang lebih 50 tahun, berambut putih, berkaca mata, berkumis tipis, bercambang, dan memakai kemeja bartender oranye dengan rompi hitam. Mempunyai sifat ramah terhadap tamu dan pelanggan hotel.

− Penjaga Hotel

Seorang pemuda laki-laki penjaga hotel berusia kurang lebih 25 tahun.

Pemuda aneh dengan tampang lugu dan ramah, berbadan pendek, berambut hitam. Pemuda ini muncul pada saat ending lagu ini.

3.3.4. Setting Background

Setting yang digunakan ada dua bagian utama yaitu jalan bergurun dan hotel. Di dalam hotel sendiri terdapat beberapa setting tambahan seperti teras, kamar, koridor, ruangan manajer. Yang semua setting tersebut digambarkan dengan suasana gelap dan suram yang penuh dengan horror.

(10)

3.3.5. Story Telling atau Gaya Penceritaan

Gaya penceritaan yang digunakan adalah alur maju sampai menuju klimaks dan solusi (ending). Suasana yang ditampilkan cenderung suram, gelap dan cenderung horror, berkisar di dalam Hotel California.

3.4. Produksi

3.4.1. Jadwal Perancangan

Tabel 3.4.1.1. Jadwal Pra-Produksi

Februari Maret No Kegiatan

I II III IV V I II III IV V 1 Pencarian informasi

2 Inventarisasi data

3 Pengumpulan Referensi 4 Analisa Inventarisasi 5 Analisa referensi 6 Konsep perancangan 7 Sinopsis

8 Storyboard

9 Story telling / Script

Tabel 3.4.1.2. Jadwal Produksi

April Mei No Kegiatan

I II III IV V I II III IV V 1 Perancangan animasi

2 Editing animasi

3 Narasi visualisasi

4 Rendering animasi

5 Final artwork

(11)

Tabel 3.4.1.2. Jadwal Pasca Produksi

April Mei No Kegiatan

I II III IV V I II III IV V 1 Perancangan animasi

2 Editing animasi

3 Narasi visualisasi

4 Rendering animasi

5 Final artwork

3.4.2. Perkiraan Budget

Berikut perkiraan biaya yang meliputi biaya produksi animasi dan biaya produksi.

Biaya Riset

Transportasi Rp. 300.000,-

Internet Rp. 200.000,-

Total Rp. 500.000,-

Biaya Konsep

Biaya Kerja Rp. 20.000,-/jam x 10 jam/hari = Rp. 200.000,-

1 bulan kerja (24 hari) = Rp. 200.000 x 24 Rp.4.800.000,- Total Rp.4.800.000,-

Biaya Produksi

Pembuatan sketsa Rp. 750.000,-

Colouring Rp. 1.500.000,-

Animating Rp. 1.000.000,-

Editing Rp. 2.000.000,-

Total Rp. 5.250.000,-

Biaya Lain-Lain

Listrik Rp. 600.000,-

(12)

Peralatan: Mouse Pen WACOM Bamboo Rp. 2.000.000,- Lain-lain: VGA ATI Radeon 256 MB Rp. 700.000,-

Total Rp. 3.330.000,-

Biaya Publikasi

Desain Poster, Cover DVD, dan katalog Rp. 500.000,- Biaya cetak poster ukuran A2 (@ Rp 60.000,-) 2 lembar Rp. 120.000,- X-banner (@ Rp. 100.000,-) 1 buah Rp. 100.000,- Desain Desktop Wallpaper (@ Rp. 75000,-) 4 buah Rp. 300.000,-

Total Rp. 1.020.000,-

Total Biaya ( Rp. 500.000,- + Rp.4.800.000,- + Rp. 5.250.000,- + Rp. 3.330.000,- + Rp. 1.020.000,-)= Rp. 14.900.000,-

Referensi

Dokumen terkait

Buku cerita rakyat bergambar ini dimaksudkan untuk menambah sumber bacaan bagi anak-anak TK di Indonesia dengan menghadirkan sebuah buku yang sanggup meningkatkan pengetahuan

b) Angpao atau uang susu yang diletakkan dalam amplop merah sebagai hadiah dari pengantin laki-laki kepada orang tua pengantin perempuan karena telah membesarkan pengantin

Sesudah itu Yusuf menahan salah seorang dari saudaranya, yaitu Simeon anak yang kedua untuk dijadikan jaminan, sementara yang lain harus pulang untuk kembali membawa adik mereka

Adalah warna yang terdiri dari satu warna saja, namun kedalamannya tergambarkan dalam kualitas gelap terangnya. Warna monochrome digunakan untuk mengidentifikasikan

Maksud dan tujuan komik ini dibuat adalah untuk menyampaikan isi pesan Alkitab yang terdapat dalam kitab 1 Samuel 8-14, yang banyak berkisah tentang raja Saul sebagai seorang

Diantaranya adalah, Matahari yang dianggap sebagai Apollo, sang dewa matahari dan cahaya dalam kepercayaan Yunani kuno; planet Merkurius yang diambil dari nama dewa Hermes; Venus

− Gaya desain Realisme akan juga dipakai dalam Buku Ilustrasi ini untuk lebih menggambarkan inti pesan dan cerita dalam lirik lagu yang ada, Selain itu juga agar lebih

Berdasarkan hasil survey di salah satu sekolah dasar di Surabaya, anak- anak usia 5-10 tahun menyukai buku cerita yang di dalamnya terdapat ilustrasi yang