• Tidak ada hasil yang ditemukan

ALOUD STRATEGIES ON L2 READING COMPREHENSION TEXTS

Dalam dokumen SENARI 2014 Seminar Nasional Riset Inovatif (Halaman 88-92)

THE EFFECT OF READING STRATEGIES MODEL AS A

membaca. Ada dua buah model pembelajaran yang peneliti rancang yaitu model pembelajaran A dan B dan dari kedua model pembelajaran tersebut, peneliti ingin mengetahui model pembelajaran mana yang lebih efektif dan berpengaruh terhadap peningkatan pemahaman membaca mahasiswa.

Setelah merumuskan kedua model pembelajaran tersebut, penelitimencoba untuk menelitipengaruh model pembelajaran A dan B yang menggabungkan ketiga strategi tersebut terhadap kemampuan pemahaman membaca mahasiswa jurusan bahasa Inggris semester tiga Universitas Indraprasta PGRI.

Materi dan metode

Dalam memahami sebuah bacaan terutama memahami teks berbahasa Inggris melibatkan proses yang sangat kompleks dan interaksi antara si pembaca dan teks yang dibacanya. Diantaranya adalah

proses kognitif yang

berhubungandengankemampuanberfikir, termasukdidalamnyakemampuanmenghafal , memahami, mengaplikasi, menganalisis, mensintesis, dankemampuanmengevaluasi.

Dalam proses memahami bacaan, ada beberapa proses kognitif yang dilakukan.

Pertama chunking, yaitu memilah-milah informasi penting yang terdapat dalam teks, kedua spatial yaitu menghubungkan bagian-bagian informasi dalam teks kedalam bentuk peta konsep, ketiga bridging yaitu: memahami informasi baru dalam teks dengan menggunakan pengetahuan yang sudah pembaca miliki (background knowledge), dan multipurpose yaitu kegiatan mereview informasi dalam teks untuk mengantisipasi pertanyaan dan memvisualisasi informasi yang terdapat dalam teks.

Dalam proses kognitif tersebut terdapat pula proses metakognitif yaitu proses dimana seorang pembacaselaluterlibat

ataumenyadari proses

berfikirnyauntukmemahamiteks

denganmemilihdanmenggunakanstrategime

mbaca yang

tepatsesuaidengantujuanmembacanyaserta selalumemonitorpemahamansaatmembaca.

Burns, et al (1986) menyatakanbahwa, metakognitifdalam proses membaca mencakup; mengetahuiapa yang sudahdiketahui ataudimiliki, mengetahuiketikamengerti

ataumemahamihalbarudariapa yang baruselesaidibaca,

mengetahuibagaimanapemahamanitudapat dicapai, danmengetahuimengapasesuatu atauhaltersebutdapat

atautidakdapatdipahami. Jadi dapat disimpulkan bahwa strategi metakognitif membuat pembaca menjadi pembaca mandiri yang tahu dan sadar strategi apa yang digunakan dalam memahami bacaan.

Untuk memverbalisasikan proses kognitif dan metakognitif pembaca, peneliti menggunakan metode Think Aloud Protocol. Hal ini dilakukan untuk mengetahui proses berfikir dan strategi membaca apa yang digunakan oleh siswa pada saat membaca.

Dari kedua strategi kognitif dan metakognitif beserta metode think aloud protocol, peneliti merumuskan dua buah model pembelajaran membaca. Model pembelajaran A terdiri dari tiga tahapan yaitu: planning (perencanaan), monitoring (pengawasan) dan evaluation (evaluasi).

Model pembelajaran B dibuat tidak berdasarkan tahapan tapi dari gabungan strategi-strategi membaca, yaitu:

memperkenalkan bacaan dengan gambar, pembelajaran kosa kata dengan semantik map, membaca cerita, membuat ringkasan, membuat pertanyaan. Kedua model pembelajaran ini akan diterapkan kepada dua kelompok mahasiswa universitas Indraprasta PGRI semester tiga untuk mengetahui model pembelajaran mana yang lebih efektif dalam meningkatkan pemahaman bacaan. Adapun prosedur penelitian yang dilakukan adalah:

1. Memberikan pre-tes kepada mahasiswa untuk mengetahui kemampuan mereka sebelum diberikan model pembelajaran.

2. Membuat dua kelompok yang nantinya menjadi kelompok eksperimen-yaitu kelompok yang akan diberikan model pembelajaran A dan kelompok kontrol yang akan diberikan model pembelajaran B.

3. Memberikan treatmen model pembelajaran A dan B kepada mahasiswa selama 1 bulan.

4. Memberikan post-tes kepada mahasiswa untuk mendapatkan hasil kemampuan siswa setelah diberikan treatment.

5. Mengolah data dengan menggunakan uji dua sampel tidak berhubungan (independent samples T test)

6. Menyimpulkan hasil dari olah data.

Hasil dan pembahasan

Dari hasil analisa data menunjukkan bahwa nilai mean, median, modus dan standar

deviasi kelompok eksperimen lebih besar daripada kelompok kontrol. Begitu pula nilai minimum dan nilai maksimum kelompok

eksperimen lebih besar dari kelompok kontrol.

Descriptive Statistics

N

Minimu m

Maximu

m Mean

Std.

Deviation

Median Modus

kelaseksperim

en 35 78 90 84.26 2.790 85 86

kelascontrol 30 60 82 72.40 5.203 72 70

Valid N

(listwise) 30

Dari hasil pengujian dengan menggunakan uji dua sampel tidak berhubungan (Independent Sample T Test) diketahui bahwa nilai t hitung lebih besar dari t tabel (11,179 > 1,998) sehingga Ho ditolak. Artinya ada perbedaan nilai pemahaman membaca antara kelas eksperimen dan kelas kontrol. Karena nilai t hitung pada kelompok eksperimen positif maka nilai t hitung pada kelompok ini lebih unggul dari kelompok kontrol.

Sedangkan perbedaan rata-rata nilai kelompok eksperimen dan kelompok kontrol (mean difference) sebesar 11,857 (84,26-72,40) dan perbedaan berkisar antara 9,718 sampai 13,996 (dilihat pada lower dan upper). Dengan demikian nilai rata-rata kelompok eksperimen adalah 84,26 lebih besar dari nilai rata-rata kelas kontrol, yaitu 74,40. Hasil dari uji tersebut bisa dilihat dari tabel berikut ini:

Kesimpulan dan Implikasi

Dari hasil dan pembahasan dapat disimpulkan bahwa model pembelajaran A lebih efektif dalam meningkatkan kemampuan membaca mahasiswa. Model pembelajaran yang mengkombinasikan strategi kognitif, metakognitif dan think aloud yang terdiri dari tiga tahapan yaitu:

perencanaan, pengontrolan dan evaluasi yang diverbalisasikan dengan menggunakan think aloud protocol pada saat mahasiswa membaca teks bahasa Inggris terbukti lebih efektif dari pada model pembelajaran B yang hanya mengkombinasikan strategi-strategi

membaca, seperti: memperkenalkan bacaan melalui gambar, pembelajaran kosa kata, bertanya, merangkum dan bercerita.

Hal ini disebabkan karena model pembelajaran A lebih mengedepankan kesadaran mahasiswa pada pemahaman bacaan secara keseluruhan tidak pada pemahaman teks yang terpisah-pisah.

Daftar pustaka

Bernhardt, E.B. 1995. Interpreting Relationship Between L1 and L2 Reading:

Consolidating The Linguistic Threshold and The LinguisticsInterdependence Hypothesis. Applied Linguistics.

Block, E. 1986.The comprehension Strategies of Second Language Reading. TESOL Quarterly 20.

Ericson, K.A and Lehman, A.C. 1996. Expert and Exceptional Performance:

Evidence On Maximal Adaptation On Task Constrains.ann. Rev.Psych 47.

Flavel, J.H. 1976. Metacognitive Aspects of Problem Solving. Edited by L.B.

Resnick, “The Nature of Inteligence. “ New Jersey: Lawrence Erlbaum,.

Mier, M. 1984. Comprehension Monitoring In Elementary Classroom.“Reading Teacher.

O, Malley, J. M and Chammot, A.U.

1986.Language Strategies In School Language Acquisition. Cambridge:

Cambridge University.

Orasanu, J and Penney, M. 1986. Introduction:

Comprehension Theory and How It Grow.Edited by J Orasanu. Hillsdale, N.J: Lawrence Erlbraum.

Palinscar, A.S. and Brown, A.L. 1984.

Reciprocal Teaching of Comprehension fostering and Comprehension Monitoring Activities. Cognition and Instruction.

Rivers, W.M. 1981. Teaching Foreign Language Skills. Chicago: University of Chicago Press.

Dalam dokumen SENARI 2014 Seminar Nasional Riset Inovatif (Halaman 88-92)