• Tidak ada hasil yang ditemukan

Pembahasan Hasil

Dalam dokumen SENARI 2014 Seminar Nasional Riset Inovatif (Halaman 61-65)

PERTANIAN

3. Pembahasan Hasil

3.1 Hasil Belajar Ranah Kognitif

Pembelajaran kontekstual berbasisIT melalui metode latihan penelitian dapat meningkatkan rasa ingin tahu dari peserta didik dengan mengeksplorasi kegairahan alami mereka melalui kegiatan praktikum.

Kegiatan eksplorasi dilakukan melalui instruksi-instruksi khusus dalam lembar kerja praktikum untuk melaksanakan topik penelitian tentang pemanfaatan lahan kering berbatu dalam budidaya jagung.

Berdasarkan instruksi-instruksi ini pembelajaran kontekstual berbasisIT terbukti menunjukkan hasil belajar yang lebih tinggi terdapat pada kelompok IT dibandingkan pembelajaran kontekstual berbasis PL.

Analisis data menunjukkan pembelajaran praktikum pembelajaran kontekstual berbasisIT berbeda signifikan dengan pembelajaran kontekstual berbasis PL terhadap hasil belajar ranah kognitif.

Tabel 1: Deskripsi Hasil Pre test dan Post test Ranah Kognitif

Kel Data Berpasangan

Skor rata- rata

Std dev

t hit

t tab

PL 15 55,60 14,68 1 30

IT 59,58 15,35

Perhitungan Gain ranah kognitif individu dari kelompok pembelajaran kontekstual berbasis PL menunjukkan sebesar 80%

mengalami peningkatan Gain, yang terdiri atas peningkatan kategori tinggi sebesar 6,67%, berkategori sedang sebesar 60%

dan berkategori rendah sebesar 13,33%, 20% memperoleh nilai Gain nol atau tidak terjadi perubahan Gain.

Gambar 1. Uji Gain Ranah Kognitif Kelompok PL

Individu pada pembelajaran kontekstual berbasis IT menunjukkan peningkatan Gain sebesar 93,33% di mana 13,33%

mengalami kenaikan Gain berkategori rendah, 73,33% berkategori sedang dan 6,67% mengalami peningkatan Gain berkategori tinggi. Sebanyak 6,67%

mahasiswa tidak mengalami perubahan Gain.

Gambar 2. Uji Gain Ranah Kognitif Kelompok IT

Analisis regresi linier antara pre test dan Gain pada kelompok pembelajaran kontekstual berbasis PL menunjukkan persamaan regresi linier Y = -0,007 X + 0,6459 dan koefisien determinasi sebesar 8,24 persen. Kelompok pembelajaran kontekstual berbasis IT memiliki persamaan regresi linier Y = 0,02 X – 1,0458 dan koefisien determinasi sebesar 20,96 persen.

- 00 00 00 00 01 01 01 01

0 5 10 15 20

G a i n

Nomor Sampel

Gain Kelompok Pembelajaran Kontekstual Berbasis PL

- 00 00 01 01 01 01

0 5 10 15 20

G a i n

Nomor Sampel

Gain Kelompok Pembelajaran Kontekstual Berbasis IT

Gain

Peserta didik pada pembelajaran kontekstual berbasis PL yang memperoleh nilai pre test rendah memiliki nilai Gain yang tinggi sedangkan individu yang nilai pre test-nya tinggi memiliki Gain yang rendah.

Gambar 3. Regresi Linier Ranah Kognitif pembelajaran Kontekstual Berbasis PL

Pembelajaran kontekstual berbasis IT memberikan sumbangan sebasar 20,96 persen pada upaya belajar mahasiswa dalam peningkatan peningkatan hasil belajar ranah kognitif baik pada mahasiswa yang memiliki kemampuan awal rendah maupun tinggi.

Gambar 4. Regresi Linier Ranah Kognitif Pembelajaran Kontekstual BerbasisIT

3.2. Hasil Belajar Ranah Afektif

Hasil belajar ranah afektif mahasiswa yang mengikuti pembelajaran praktikum menggunakan pembelajaran kontekstual berbasis Training Inquiry lebih tinggi dibandingkan dengan pembelajaran kontekstual berbasis Pembelajaran Langsung.

Tabel 2. Deskripsi Hasil Pre test dan Post test Ranah Afektif

Kel Data Berpasangan

Skor rata- rata

Std dev

t hit

t tab

PL 14 78,53 7,34 9 26

IT 75,73 7,32

Perhitungan Gain pada ranah afektif individu kelompok pembelajaran kontekstual berbasis PL menunjukkan sebesar 86,67% mengalami peningkatan Gain, yang terdiri atas peningkatan kategori sedang sebesar 26,67 %, dan berkategori rendah sebesar 60 %. Sebanyak 13,33 % memperoleh nilai Gain nol atau tidak terjadi perubahan Gain.

Gambar 5. Gain Ranah Afektif Kelompok Pembelajaran Kontekstual Berbasis PL

Uji Gain pada kelompok pembelajaran kontekstual berbasis IT menunjukkan sebanyak 93.33% mahasiswa mengalami peningkatan Gain. Sebanyak 40 % mengalami kenaikan Gain ternormalisai berkategori sedang, 53.33% mengalami peningkatan Gain berkategori rendah dan terdapat 6,67% tidak mengalami perubahan nilai Gain ternormalisasi.

Gambar 6. Gain Ranah Afektif Pembelajaran Kontekstual BerbasisIT

Berdasarkan Uji Gain pada kelompok pembelajaran kontekstual berbasis PL dan pembelajaran kontekstual berbasis IT dapat dinyatakan bahwa kelompok IT mengalami peningkatan Gain lebih tinggi dibandingkan dengan kelompok pembelajaran kontekstual berbasis PL.

Analisis regresi linier antara pre test ranah afektif dan Gain pada kelompok pembelajaran kontekstual berbasis PL menunjukkan persamaan regresi linier Y = -

y = -0,005x + 0,5286 R² = 0,0824

,000 ,100 ,200 ,300 ,400 ,500 ,600 ,700 ,800

0 50 100

G a i n

K o g n i t i f

P L

Pretest Kognitif PL

Pembelajaran PL

Kognitif

Lineair (Kognitif)

y = 0,0132x - 0,4204 R² = 0,2096

,000 ,200 ,400 ,600 ,800 1,000 1,200

0 50 100

G a i n

K o g n i t i f I T

Pre test Kognitif IT

Pembelajaran IT

Kognitif IT

Lineair (Kognitif IT)

- 000 000 000 000

0 10 20

G a i n r a n a h

a f e k t i f

Nomor Sampel Gain Ranah Afektif Kelompok Pembelajaran Kontekstual Berbasis

PL

Gain

- 000 000 000 000 001 001

0 10 20

G a i n

r a n a h a f e k t i f

Nomor sampel

Gain Ranah Afektif Kelompok Pembelajaran Kontekstual Berbasis IT

Gain

0,0012 X + 0,2419 dan koefisien determinasi sebesar 10,91 persen.

Pembelajaran kontekstual berbasis PL menunjukkan individu peserta didik yang memperoleh nilai pre test ranah afektif rendah memiliki nilai Gain yang tinggi sedangkan individu yang nilai pre test-nya tinggi memiliki Gain yang rendah.

Gambar 6. Gain Ranah Afektif Pembelajaran Kontekstual Berbasis PL

Berdasarkan Uji Gain pada kelompok pembelajaran kontekstual berbasis PL dan pembelajaran kontekstual berbasis IT dapat dinyatakan bahwa kelompok IT mengalami peningkatan Gain lebih tinggi dibandingkan dengan kelompok pembelajaran kontekstual berbasis PL.

Analisis regresi linier antara pre test ranah afektif dan Gain pada kelompok pembelajaran kontekstual berbasis PL menunjukkan persamaan regresi linier Y = - 0,0012 X + 0,2419 dan koefisien determinasi sebesar 10,91 persen.

Pembelajaran kontekstual berbasis PL menunjukkan individu peserta didik yang memperoleh nilai pre test ranah afektif rendah memiliki nilai Gain yang tinggi sedangkan individu yang nilai pre test-nya tinggi memiliki Gain yang rendah.

Gambar 7. Regresi Linier Ranah Afektif Pembelajaran Kontekstual Berbasis PL

Analisis regresi linier antara pre test ranah afektif dan Gain pada kelompok

pembelajaran kontekstual berbasis PL menunjukkan persamaan regresi linier Y = 0,0012 X + 0,2497 dan koefisien determinasi sebesar 10.91 persen.

Kelompok pembelajaran kontekstual berbasis IT memiliki persamaan regresi linier Y = 0,0012 X + 1,1439 dan koefisien determinasi sebesar 20,04 persen.

Gambar 8. Regresi Linier Ranah Afektif Pembelajaran Kontekstual Berbasis IT

Pembelajaran kontekstual berbasis ITmampu meningkatkan upaya belajar peserta didik baik yang memiliki kemampuan afektif rendah maupun tinggi dengan sumbangan sebesar 20,04 persen.

Mahasiswa yang memiliki kemampuan awal ranah afektif rendah melalui pembelajaran ini mampu mencapai hasil belajar maksimal sesuai dengan kemampuannya, sedangkan mahasiswa dengankemampuan awal yang tinggi juga memiliki upaya belajar yang tinggi untuk mencapai keberhasilan belajar.

4. Simpulan

Hasil belajar praktikum ranah kognitif, dan afektif pada pemanfaatan lahan kering berbatu dan aplikasi sabut buah lontar pada budidaya jagung mahasiswa yang menggunakan pembelajaran kontekstual berbasisInquiry Training lebih tinggi dibandingkan hasil belajar mahasiswa pada pembelajaran kontekstual berbasis Pembelajaran Langsung.

Pembelajaran kontekstual berbasis ITmampu meningkatkan upaya belajar peserta didik yang memiliki tingkat kemampuan awal ranah kognitif dan afektif yang rendah maupun tinggi untuk mencapai keberhasilan pembelajaran.

Daftar Pustaka

Mahayasa, I.N.W. (2012). Lontar sebagai sumber pangan lokal dan tanaman masa depan dalam menunjang ketahanan pangan di Nusa Tenggara Timur. Dalam: Pidato pengukuhan Guru Besar.Kupang, hlm.1-36.

y = -0,0012x + 0,2497 R² = 0,1091

,000 ,050 ,100 ,150 ,200 ,250 ,300 ,350 ,400 ,450 ,500

0 100

G a i n

A f e k t i f

P L

Pre test Afektif PL Pembelajaran PL

Af Lineair (Af)

y = -0,0012x + 0,2497 R² = 0,1091

,000 ,050 ,100 ,150 ,200 ,250 ,300 ,350 ,400 ,450 ,500

0 100

G a i n

A f e k t i f

P L

Pre test Afektif PL Pembelajaran PL

Af Lineair (Af)

y = 0,0029x + 0,1474 R² = 0,2004

-,200 ,000 ,200 ,400 ,600 ,800

0 50 100

G a i n

A f e k t i f I T

Pretest Afektif IT Pembelajaran IT

Perlakuan

Lineair (Perlakuan)

Tambunan, P. (2010). Potensi dan Kebijakan Pengembangan Lontar untuk Menambah Pendapatan Penduduk (The Potential and Policy for Lontar Development to Increase the PeopleIncom ). . Jurnal. Jurnal Analisis Kebijakan Kehutanan Volume 7 (1) hlm. 27 – 45.

Siegel, S. (1997). Statistik Non Parametrik untuk Ilmu-ilmu Sosial. Cetakan Ketujuh, Jakarta: Gramedia Pustaka utama.

Shinn, G.C. dkk. (2009). Forecasting Doctoral- Level Content in International Agricultural and Extension. Journal.

Education–2010: Viewpoint of Fifteen Engaged International Scholars.Volume 16, Number 1. Diakses dari https://www.aiaee.org/attachments/artic le/100/Shinn

EFEKTIVITAS PENGGUNAAN “READING LOG” DALAM

Dalam dokumen SENARI 2014 Seminar Nasional Riset Inovatif (Halaman 61-65)