PENGEMBANGAN MODEL KOMPUTERISASI SIKLUS AKUNTANSI BERBASIS PROBLEM BASED LEARNING
3. HASIL DAN PEMBAHASAN
Tahap kegiatan awal yang dilakukan adalah determinasi masalah dalam tahap ini kegiatan dikelompokkan dalam beberapa langkah yang dapat didiskripsikan sebagai berikut:
Identifikasi masalah: dalam tahap ini dilakukan identifikasi masalah-masalah yang timbul dalam pelaksanaan perkuliahan
Komputer Akuntansi. Identifikasi masalah ini dikumpulkan berdasarkan pengalaman pengajaran mata kuliah yang sama pada waktu sebelumnya (pengalaman mengajar sebelumnya) selain itu identifikasi masalah ini juga diperoleh dari mahasiswa yang sudah menempuh mata kuliah bersangkutan.
Dalam tahap identifikasi masalah permasalahan yang ternyata muncul dari perkuliahan yang terjadi adalah bahwa permasalahan dikelompokkan dalam dua kategori yaitu: permasalahan teknis pelaksanaan perkuliahan dan permasalahan substansi perkuliahan. Dalam permasalahan teknis perkuliahan ternyata penguasaan akan skill operasional komputer peserta didik yang tidak merata. Perlu adanya strategi pembelajaran yang mampu mengakomodasi sehingga mahasiswa lebih terbiasa dengan penguasaan perkembangan teknologi.
Sedangkan mengenai waktu perkuliahan yang dianggap kurang cukup memang mahasiswa memandang bahwa waktu perkuliahan yang disediakan tidak cukup untuk memahami materi yang harus mereka terima, dalam hal ini ada beberapa point yang bisa dicermati bahwa pertama mahasiswa masih memandang bahwa perkuliahan hanya berlangsung didalam kelas saja tanpa menyadari makna sesungguhnya dari sistem SKS (sistem kredit semester), hal kedua yang harus dicermati bahwa alokasi waktu yang tersedia memang harus dimanfaatkan semaksimal mungkin sehingga diperlukan sistematika (skenario) perkuliahan yang tepat disertai perangkat pembelajaran yang tepat pula. Dari hasil identifikasi permasalahan ini nampak jelas bahwa dalam teknis perkuliahan menunjukkan kurang sistematis.
Kendala-kendala yang muncul tersebut tidaklah mengganggu proses pengembangan perangkat pembelajaran, namun diperlukan solusi-solusi yang harus dilakukan dalam menghadapi kendala yang muncul tersebut.
Dalam permasalahan teknis perkuliahan ternyata penguasaan akan skill operasional komputer peserta didik yang tidak merata.
Upaya yang dilakukan adalah dengan strategi pembelajaran yang tepat yang mampu mengakomodasi seperti dalam tahap awal diperlukan pendampingan ke arah personal mahasiswa yang kurang mampu dalam penguasaan ketrampilan komputer sehingga mahasiswa lebih terbiasa dengan penguasaan perkembangan teknologi
termasuk operasionalisasi perkembangan Information and Commonication Technology terutama dalam system jaringan (LAN).
Sedangkan mengenai waktu perkuliahan yang dianggap kurang cukup harus dicermati bahwa alokasi waktu yang tersedia memang harus dimanfaatkan semaksimal mungkin sehingga sistematika (skenario) perkuliahan yang tepat dan disiplin dalam proses belajar mengajar mampu mengatasi kendala tersebut.
Sedangkan kendala mengenai substansi perkuliahan yang sangat terkait dengan semua substansi perkuliahan yang mendukung keilmuan akuntansi, seperti sistem akuntansi, akuntansi keuangan, akuntansi biaya, perpajakan, perbankan dan yang lainnya. Namun dengan realita sebagian ilmu tersebut belum mahasiswa peroleh adalah dengan pengaplikasian Problem Based Learning dengan skenario pembelajaran yang berkarakteristik utama berupa pengajuan pertanyaan atau masalah, berfokus pada keterkaitan antar disiplin, penyelidikan autentik, menghasilkan karya serta mempresentasikannya, dan kerjasama.
Secara garis besar prinsip yang digunakan adalah melibatkan mahasiswa bekerja pada masalah (kasus-kasus akuntansi) dalam kelompok kecil. Masalah disiapkan sebagai konteks pembelajaran baru. Analisis dan penyelesaian terhadap masalah itu menghasilkan perolehan pengetahuan dan keterampilan pemecahan masalah.
Permasalahan dihadapkan sebelum semua pengetahuan relevan diperoleh dan tidak hanya setelah membaca teks atau mendengar ceramah tentang materi subjek yang melatarbelakangi masalah tersebut.
Hasil dari proses pemecahan masalah itu adalah, mahasiswa membangun pertanyaan- pertanyaan (isu pembelajaran) tentang jenis pengatahuan apa yang diperlukan untuk menyelesaikan masalah. Setelah itu, mahasiswa melakukan pengkajian pada isu- isu pembelajaran yang telah diidentifikasi dengan menggunakan berbagai sumber.
Untuk ini mahasiswa disediakan waktu yang cukup untuk belajar mandiri. Proses pembelajaran menjadi lengkap bila mahasiswa melaporkan hasil (apa yang dipelajari) pada pertemuan berikutnya.
Sehingga setelah proses belajar mengajar selesai secara tidak langsung mahasiswa
akhirnya juga akan menguasai materi pendukung lainnya.
Kasus akuntansi yang disiapkan lebih mendekati kondisi riil di dunia usaha, lebih fleksibel mengingat kondisi dunia usaha yang fleksible serta keterkaitan dengan bidang lain seperti asuransi, sistem perbankan, perpajakan dan lainnya. Kasus akuntansi yang dibahas juga diharapkan tidak kaku cenderung mendekati contoh – contoh yang ada dibuku saja namun sudah mengarah pada kondisi yang dapat meningkatkan kemampuan analisa dan kemampuan prediksi mahasiswa. Seiring dengan hal tersebut kertas kerja akuntansi yang disiapkan diharapkan juga disesuaikan secara khusus dengan kasus akuntansi yang dihadapi, kertas kerja selayaknya sistematis dan memiliki format terkini selayaknya yang berlaku di dunia kerja.
Strategi pembelajaran yang diterapkan berdasarkan pendekatan PBL (Problem Based Learning). Pada tahap ini akan disusun skenario pembelajaran /skenario pelaksanaan perkuliahan(dengan karakteristik utama berupa pengajuan pertanyaan atau masalah, berfokus pada keterkaitan antar disiplin, penyelidikan autentik, menghasilkan karya serta mempresentasikannya, dan kerjasama).
Secara garis besar prinsip yang digunakan adalah melibatkan mahasiswa bekerja pada masalah (kasus-kasus akuntansi) dalam kelompok kecil. Masalah disiapkan sebagai konteks pembelajaran baru. Analisis dan penyelesaian terhadap masalah itu menghasilkan perolehan pengetahuan dan keterampilan pemecahan masalah.
Permasalahan dihadapkan sebelum semua pengetahuan relevan diperoleh dan tidak hanya setelah membaca teks atau mendengar ceramah tentang materi subjek yang melatarbelakangi masalah tersebut.
Hasil dari proses pemecahan masalah itu adalah, mahasiswa membangun pertanyaan- pertanyaan (isu pembelajaran) tentang jenis pengatahuan apa yang diperlukan untuk menyelesaikan masalah. Setelah itu, mahasiswa melakukan pengkajian pada isu- isu pembelajaran yang telah diidentifikasi dengan menggunakan berbagai sumber.
Untuk ini mahasiswa disediakan waktu yang cukup untuk belajar mandiri. Proses pembelajaran akan menjadi lengkap bila
mahasiswa melaporkan hasil (apa yang dipelajari) pada pertemuan berikutnya.
Menetapkan media pembelajaran yang akan digunakan: pada tahap ini terlebih dahulu akan disiapkan silabus dan SAP (Satuan Acara Perkuliahan). Silabus dan SAP dirancang sesuai dengan hasil pada tahap sebelumnya dengan memperhatikan tujuan umum pembelajaran yang telah ditetapkan.
Format silabus dan SAP disesuaikan format yang telah dirancang lembaga yang dibuat seragam disetiap jurusan. Komponen utama silabus terdiri atas standar kompetensi, kompetensi dasar, indikator pencapaian dan materi pokok. Sedangkan untuk SAP komponen utamanya terdiri atas pertemuan yang dibagi menjadi 16 minggu, Kompetensi dasar, indikator pencapaian, materi pokok setiap pertemuan.
Setelah Silabus dan SAP selesai disusun kemudian disiapkan kasus-kasus akuntansi yang mencerminkan kegiatan riil di dunia kerja. Kasus akuntansi ini diharapkan akan dapat memancing meningkatnya kemampuan analisis dalam penyelesaian terhadap masalah sehingga akan menghasilkan perolehan pengetahuan dan keterampilan pemecahan masalah. Kasus yang disusun juga dikaitkan dengan disiplin lain seperti perbankan, pajak, asuransi, penggajian dan lainnya. Bersamaan dengan penyusunan kasus akuntansi disusun pula bahan ajar atau modul yang dimanfaatkan oleh mahasiswa dalam proses belajar mengajar.
Setelah tahap desain selesai dilakukan maka dilanjutkan pada tahap pengembangan. Pada tahap ini dilakukan pengembangan/penyempurnaan perangkat pembelajaran yang telah di desain pada tahap sebelumnya. Penyempurnaan ini dilakukan dengan analisis hasil dengan melibatkan rekan seprofesi serta rekan ahli.
Peran rekan seprofesi sesama Dosen Jurusan Akuntansi disini adalah memberikan masukan atas substansi perkuliahan mulai dari bagaimana penyusunan kasus- kasus akuntansi sehingga bisa mendekati kondisi rill di lapangan, bagaimana kasus akuntansi yang disusun bisa lebih komprehensif saling terkait dengan bidang lainnya seperti:
asuransi, perbankan, bisnis dan perpajakan.
Keterlibatan rekan seprofesi juga ikut memberikan masukan dalam bagaimana mengemas sistem akuntansi baik untuk
perusahaan jasa, dagang maupun perusahaan manufaktur sehingga dapat mengembangkan pola pikir kritis mahasiswa.
Sedangkan rekan ahli yang digunakan perannya dalam penelitian ini adalah rekan- rekan ahli pembelajaran terutama ahli pembelajaran di bidang ekonomi termasuk juga dalam bidang evaluasi pendidikan.
Peranan rekan ahli disini adalah ikut dalam menyempurnakan perangkat pembelajaran mulai dari Silabus Mata Kuliah, Satuan Acara Pembelajaran, Strategi Pembelajaran, Analisis Instruksional, Assesment sampai dengan alat bantu pembelajaran berupa media kasus akuntansi berbasis Problem Based Learning.Berdasarkan analisis hasil tersebut maka diperoleh berbagai masukan yang digunakan sebagai bahan penyempurnaan model pembelajaran dan perangkat pembelajaran sehingga produk tersebut siap untuk diimplementasikan.
Selain memanfaatkan program komputer akuntansi terpadu (MYOB Accounting) konsepsi belajar mengajar yang membantu dosen menghubungkan isi pelajaran dengan situasi dunia nyata (berbasis Problem Based learning) dan memotivasi mahasiswa membuat hubungan antara pengetahuan dan aplikasinya dalam kehidupan mahasiswa sebagai anggota keluarga, anggota masyarakat, dan pekerja serta meminta ketekunan belajar. Pengajaran dan pembelajaran dilakukan dengan berbasis masalah, menggunakan cara belajar yang diatur sendiri, berlaku dalam berbagai macam konteks, memperkuat pengajaran dalam berbagai konteks kehidupan mahasiswa, menggunakan penilaian autentik, dan menggunakan pola kelompok belajar yang bebas dengan tujuh komponen utama pembelajaran yang mendasari penerapan pembelajaran di kelas. Ketujuh komponen utama itu adalah portofoliome (Constructivism), bertanya (Questioning), menemukan (Inquiry), masyarakat belajar (Learning Community), pependekatanan (Modeling), refleksi (Reflection), dan Penilaian sebenarnya (Authentic Assessment).
Hasil pengembangan program MYOB Accounting berbasis Problem Based Learning juga dapat dimanfaatkan sebagai alat bantu dalam interaksi pembelajaran hal ini dapat dibuktikan dari pengamatan kegiatan pembelajaran mahasiswa tampak berperan sangat aktif di dalam setiap materi-materi
yang di sajikan. Kasus akuntansi yang disiapkan sudah menunjukkan kondisi riil di dunia kerja ditambah dengan program komputer yang terkemas sangat menarik secara visual dan terkemas secara komprehensif tentang system dan teori akuntansi menyebabkan interaksi mahasiswa baik dengan dosen maupun dengan sesama mahasiswa tampak terjalin dengan aktif.
Program yang dikemas sedemikian rupa memancing rasa keingitahuan mahasiswa akan operasional program juga menyebabkan interaksi pembelajaran semakin meningkat.
Pemanfaatan hasil pengembangan sebagai alat Bantu dalam interaksi belajar juga nampak dalam kegiatan kelompok mahasiswa. System multy user yang memungkinkan penyelesaian kasus akuntansi dikemas dalam beberapa computer menyebabkan kondisi pembelajaran terbentuk sedemikian rupa seperti dalam dunia kerja interaksi mahasiswa dalam kelompok terlihat sangat aktif karena dalam kelompok tersebut terdapat pembagian tugas yang sangat jelas dalam pembahasan satu kasus sesuai dengan fungsi-fungsi dalam perusahaan.
Interaksi mahasiswa dalam kelompok ini terjalin selayaknya seperti interaksi dalam dunia kerja dalam menyelesaikan laporan keuangan perusahaan. Dari uraian diatas nampak bahwa pemanfaatan hasil pengembangan program komputer akuntansi terpadu dapat meningkatkan interaksi mahasiswa untuk berperan lebih aktif dalam perkuliahan sehingga akan dapat meningkatkan kemampuan mahasiswa baik dalam pemahaman akan teori akuntansi, sistem informasi akuntansi, skill dalam
menggunakan komputer serta
mengkombinasikan ilmu akuntansi dan kemajuan teknologi di dalam menyelesaikan kasus-kasus akuntansi.