• Tidak ada hasil yang ditemukan

Sejarah Terbentuknya Metode Montessori

BAB II BIOGRAFI MARIA MONTESSORI

E. Sejarah Terbentuknya Metode Montessori

berasal dari sekolah-sekolah negeri, Maria juga menggumpulkan anak idiot dari asil-asil (rumah sakit jiwa) yang ada di Roma.

Selama dua tahun Maria dibantu oleh kolega-koleganya untuk mempersiapkan para pengajar di Roma untuk sebuah metode pengamatan dan pendidikan khusu untuk anak yang cacat mentalnya. Bukan hanya melatih pengajar saja, tetapi Maria juga mencari ilmu yang berkaitan dengan cara praktis mengajar anak-anak yang memiliki kekurangan di Paris dan London.

Maria Montessori mengabdikan diri untuk pengajaran anak-anak dan juga membimbing para pengajar lain di istitutenya secara bersamaan.

Maria Montessori lebih dari pengajar biasa, hal ini dikarenakan karena Maria hadir langsung dalam mengajar anak-anak, sejak jam delapan pagi hingga jam tujuh malam. Sebenarnya selama dua tahun tersebut merupakn kesarjanaan yang pertama yang diambilnya dalam bidang pendidikan. Menurut Montessori sejak ia bergelut dengan anak difisiensi dari tahun 1898 sampai 1900, Maria menarik kesimpulan bahwa metode pembelajaranya tidak hanya dapat diterapkan pada anak-anak idiot saja. Maria yakin jika metode yang diterapkanya mengandung prinsip-prinsip yang lebih rasional dari metode- metode yang berlaku saat itu. Melalui metode tersebut mentalitas yang inferior akan dapat tumbuh dan berkembang. Dengan keberhasilan metode yang diterapkanya pada anak-anak abnormal tersebut sehinggga munculah ide bahwa metode tersebut dapat diterapkan kepada anak-anak normal. Maria yakin jika metode ini diterapkan pada anak-anak normal maka ini dapat

mengembangkan dan memerdekakan kepribadian mereka dalam sebuah cara yang mengejutkan dan menakjubkan. 15

Selain tertarik dengan karya Edouard Sanguin, Maria Montessori juga sangat tertarik dengan karya tulis pedagogis dari Itard. Itard adalah seorang dokter yang menempati kedudukan yang utama dalam bidang kedokteran dia adalah pendiri cabang ilmu kedokteran yang saat ini dikenal sebagai Otiatria (penyakit pada telingga). Dia adalah orang pertama yang mencoba sebuah pndidikan yang berkutat pada orang-orang bisu-tuli. Itard merupakan pendidikan pertama yang menerapkan observasi dan pengamatan pada anak- anak di rumah sakit, khususnya bagi anak-anak yang menderita penyakit system saraf.

Selanjutnya Maria Montessori berkunjung ke Bicetre, disana Maria melihat bahwa ada suatu sekolah yang menerapkan karya Edouard Sanguin.

Namun pada sekolah nilebih menerapkan alat-alat didaktik dibandingkan metodenya dalam pembelajaran. Meskipun para pendidik disana memegang buku panduan Edouard Sanguin yang berbahasa Prancis. Pengajaran disana murni bersifat mekanisme, dan tetap mematuhi aturan-aturan yang ada dalam pedoman pembelajaran.

Setelah selesai dengan mempelajari metode-metode pembelajaran yang ia temui di seluruh Eropa, akhirnya Mria menerapkan pengalaman- pngalamannya kepada anak di Roma, dengan mengajarkan mereka selama dua

15 Maria Montessori Editor Gerald Lee Gutek, “Metode Montessori Pnaduan Wajib, Guru dan Orang Tuan Didik PAUD (Pendidikan Anak Usia Dini)”, (Yogyakarta: Pustaka Pealajar, 2015), h.129-130

tahun. Metode Mria Montessori ini mengikuti buku Sanguin, dan juga mengambil banyak dari pengalaman-pengalaman Itard.

Setelah berhasil dalam mengajar anak-anak idiot di rumah sakit jiwa.

Anak-anak idiot ini mampu bersaing dengan anak normal lainnya, anak-anak idiot yang dibimbingnya mampu membaca dan menulis dengan baik, sehingga mereka dapat mengkuti ujian dan lulus dalam ujian tersebut. Keberhasilan ini tampak ajaib baik orang lain, namun keberhasilan ini bagi Maria adalah imbas dari pembelajaran dengan cara yang berbeda.

Disaat yang lain takjub dengan keberhasilan Montessori dalam membimbing anak idiot, Namun Maria Montessori sibuk mencari penjelasan mengapa anak-anak normal dan bahagia yang bersekolah umum mengalami perkembangan yang rendah sehingga dapat disamai oleh anak yang berkebutuhan khusus atau idiot. 16

Akhirnya pada menjelang akhir tahun 1906, setelah kepulangan Maria dari Milan. Maria Montessori bertemu dengan Edoardo Tamolo seorang direktur Jendral Asosiasi Bangunan Baik Roma, yang bertugas ntuk menanggani pengoganisasian sekolah-sekolah untuk anak-anak usia dini rumah-rumah petak percontohan yang sedang mereka kembangkan. Akhirnya Maria Montessori bekerja sama dengan Signor Tamalo, untuk mengumpulkan anak-anak kecil sekitar umur 3 tahun hingga 7 tahun dari rumah-rumah petak tersebut.

16 Maria Montessori Editor Gerald Lee Gutek, “Metode Montessori Pnaduan Wajib, Guru dan Orang Tuan Didik PAUD (Pendidikan Anak Usia Dini)”, (Yogyakarta: Pustaka Pealajar, 2015), h. 135

Pada 6 Januari 1907 terbentuklah sekolah yang disebut sebagai Casa dei Bambini atau biasa disebut dengan “Children House”. Sekolah ini diasuh oleh Candida Nuccitelli, namun tetap dibawah arahan Maria Montessori. Setelah berdiri beberapa “Children House” di beberapa daerah, dan pada Januari 1909, Swiss Italia mentranformasi panti-panti asuhan disana dengan mengubah sistemnya menjadi “Children House” dengan mengadopsi bahan-bahan dan metode-metode yang dicetuskan oleh Maria Montessori.

Signor Tamalo memberikan kontribusi yang besar kepada Montessorri dalam menerapkan metode-metode yang sebelumnya juga berhasil diterapkan pada anak difisien dan anak normal, namun juga dapat diterapkan pada anak usia bayi atau dini. Menurut Maria Montessori jika ingin melihat kesejajaran antara anak difisien dengan anak normal dapat dilihat dari masa awal bayi, karna pada saat ini anak belum memiliki kekuatan untuk berkembang bagi bayi normal. Dalam beberapa hal antara bayi normal dan anak difisien memiliki kemiripan.

Metode-metode yang telah berhasil diterapkan pada anak idiot juga sebaik juga diberikan pada anak usia dini dalam membantu pada masa perkembangannya. Dimana metode diharuskan beradaptasi untuk menghasilkan suatu pendidikan yang sehat agar terbentuknya kepribadiaan yang utuh bagi seorang anak manusia yang normal.

Karya Dr. Maria Montessori bukan hasil dari penerapan secara murni dari pemikiran terdahulu. Melainkan diperoleh dari eksperimen pedagogis yang

dilakukannya selama dua tahun di Children House dan juga dengan merepresentasikan karya-karya dari Itard dan Sanguin. 17

17 Maria Montessori, Ibid., h. 137-141.

39

BAB III