• Tidak ada hasil yang ditemukan

1 ABSTRAK - - Electronic theses of IAIN Ponorogo

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2023

Membagikan "1 ABSTRAK - - Electronic theses of IAIN Ponorogo"

Copied!
89
0
0

Teks penuh

JAWA MENGGUNAKAN STRATEGI PEMETAAN PIKIRAN (penelitian tindakan kelas di SDN 1 Nologaten Ponorogo siswa kelas 5B tahun ajaran 2014/2015). Apakah penggunaan strategi mind map dapat meningkatkan keaktifan siswa kelas 5 B dalam menulis narasi bahasa Jawa di SDN 1 Nologaten Ponorogo tahun pelajaran 2014/2015?

Landasan Teori 1. Menulis narasi

  • Strategi Mind Mapping a. Pengertian Strategi
  • Keaktifan Siswa
  • Pembelajaran Bahasa Jawa di SD/MI a. Hakikat Bahasa
  • Hasil Belajar

Aktivitas siswa yang terfokus pada pembelajaran menulis narasi bahasa Jawa dengan strategi mind map adalah: (1) aktivitas visual yaitu mengamati gambar-gambar yang diberikan guru; (2) kegiatan lisan yaitu bertanya, memberikan pendapat dan berdiskusi; (3) kegiatan mendengarkan, yaitu mendengarkan penjelasan guru dan mendengarkan anggota kelompok saat berdiskusi; (4) kegiatan menulis, yaitu menulis narasi bahasa Jawa; 5) kegiatan menggambar, yaitu menggambar peta mental sesuai topik; (6) aktivitas mental yaitu diskusi, dan (7). Indikator yang digunakan untuk mengamati aktivitas siswa dalam pembelajaran menulis narasi bahasa Jawa dengan menggunakan strategi mind map adalah: (1) persiapan pembelajaran; (2) memperhatikan gambar dan penjelasan guru; (3) bertanya dan menjawab pertanyaan; (4) diskusi kelompok; (5) membuat peta pikiran dan (6) membuat karangan narasi.

Telaah Hasil Penelitian Terdahulu

Penelitian yang dilakukan oleh Iwan Kurniadi (2013), mahasiswa STAIN Ponorogo dengan judul “Peningkatan kualitas proses dan hasil pembelajaran mata pelajaran ilmu fiqih melalui mind map dan demonstrasi pada kelas V MI Singosari Ponorogo tahun ajaran 2013/2014”. Penerapan strategi Mind Mapping dan demonstrasi sangat cocok digunakan dalam proses penerapan pengajaran Fiqh pada topik makanan dan minuman, karena penerapan strategi Mind Mapping dan demonstrasi dapat meningkatkan kemampuan siswa dalam memahami materi makanan dan minuman. Hal ini terlihat dari peningkatan jumlah siswa yang mampu memahami materi makanan dan minuman dari siklus I dan II.

Pada Siklus II jumlah siswa yang mampu memahami materi penanganan makanan dan minuman meningkat menjadi 11 dari 11 siswa dengan persentase 100%. Penerapan strategi Mind Mapping dan demonstrasi sangat tepat digunakan dalam proses pelaksanaan pembelajaran Fiqih pada mata pelajaran makanan dan minuman, karena penerapan strategi Mind Mapping dan demonstrasi dapat meningkatkan kemampuan siswa dalam menyajikan konsep dan demonstrasi Mind Mapping pada makanan dan minuman. Pada siklus II jumlah kelompok yang sangat baik dalam presentasi kelompok mencapai 3 kelompok dengan persentase 100%.

Penerapan strategi mind map dan demonstrasi sangat tepat dalam proses pelaksanaan pembelajaran Fiqih pada mata pelajaran makanan dan minuman, karena penerapan strategi mind map dan demonstrasi dapat meningkatkan hasil belajar siswa.

Kerangka Berpikir

Dari uraian di atas terlihat persamaannya dengan penelitian ini yaitu sama-sama meningkatkan kemampuan menulis cerita pada hasil belajar menggunakan strategi Mind Mapping, sedangkan perbedaan dengan penelitian ini terletak pada medianya yaitu media dengan foto serial. dan media komik serta peningkatan kualitas proses dan hasil pembelajaran.

Pengajuan Hipotesis Tindakan

Obyek Penelitian

Setting Penelitian dan Karakteristik Penelitian Tindakan Kelas 1. Setting Penelitian

Variabel Penelitian

Teknik Pengumpulan Data

Dalam penelitian ini observasi yang digunakan adalah observasi langsung atau partisipan aktif, yaitu proses observasi yang dilakukan peneliti dengan cara ikut serta dalam kehidupan orang yang akan diamati. Observasi aktif ini digunakan untuk mengetahui keaktifan siswa kelompok 5B dalam proses pembelajaran yang sedang berlangsung dan keterampilannya dalam menulis cerita Jawa. Teknik dokumentasi pada penelitian ini adalah dengan menyimpan dokumentasi berupa letak geografis, visi, misi, tujuan dan foto.

Tabel 3.1 Instrumen Terstruktur
Tabel 3.1 Instrumen Terstruktur

Teknik Analisis Data

Prosedur Pelaksanaan Penelitian Tindakan Kelas Per-Siklus

Perencanaan dalam penelitian tindakan hendaknya lebih menekankan pada kualitas strategis yang mampu merespons tantangan yang muncul dalam perubahan sosial dan mengenali hambatan nyata. Siapkan lembar observasi untuk mengamati aktivitas siswa, keterampilan menulis narasi bahasa jawa, dan hasil belajar menulis narasi bahasa jawa. Pelaksanaan tindakan yang dilakukan guru merupakan perlakuan yang dilakukan, terarah sesuai rencana.41 Pada tahap ini tindakan yang telah dirumuskan dalam kurikulum dilaksanakan dalam situasi nyata, yang meliputi tindakan awal. , kegiatan dasar dan akhir.

Mengamati keaktifan belajar setiap siswa dengan mengamati gambar mind map, mendengarkan penjelasan materi dari guru. Guru meminta siswa menulis cerita dengan metode Mind Mapping bertema pariwisata. Mengamati keaktifan belajar setiap siswa dengan mengamati gambar Mind Mapping, mendengarkan penjelasan materi dari guru.

Gambar 3.2 Prosedur Pelaksanaan PTK
Gambar 3.2 Prosedur Pelaksanaan PTK

Jadwal Pelaksanaan Penelitian

Gambaran Singkat Setting Lokasi Penelitian

  • Letak Geografis SDN 1 Nologaten Ponorogo
  • Struktur Organisasi SDN 1 Nologaten Ponorogo
  • Pendidik dan Tenaga Pendidikan
  • Jumlah Siswa SDN 1 Nologaten Ponorogo
  • Sarana dan Prasana

Secara keseluruhan jumlah guru di SDN 1 Nologaten Ponorogo berjumlah 15 orang yang terdiri dari 3 guru laki-laki dan 11 guru perempuan. Jumlah siswa di SDN 1 Nologaten Ponorogo pada tahun pelajaran 2014/2015 sebanyak 236 siswa yang terdiri dari kelas IA 28 siswa, kelas IB 28 siswa, kelas IIA 20 siswa, kelas IIB 17 siswa, kelas III 25 siswa. . , dan kelas IIIB sebanyak 25 siswa 23 siswa, kelas IV 23 siswa, kelas 5A 28 siswa, kelas 5B 27 siswa, dan kelas VI 40 siswa. Begitu pula fasilitas yang ada di SDN 1 Nologaten Ponorogo antara lain 10 ruang kelas, perpustakaan, ruang kepala sekolah, ruang guru, kamar mandi guru dan siswa.

Penjelasan Kegiatan Per-Siklus

Siklus I

Pada proses pembelajaran pada siklus I materi yang disampaikan adalah penulisan karangan narasi dalam bahasa Jawa dengan topik Kasengengan. Pada siklus I jumlah siswa aktif sebanyak 10 siswa, siswa cukup aktif sebanyak 9 siswa dan siswa kurang aktif sebanyak 8 siswa dari 27 siswa. Berdasarkan data rata-rata nilai keterampilan menulis narasi bahasa Jawa siswa, maka dapat disimpulkan bahwa hasil keseluruhan keterampilan menulis cerita bahasa Jawa siswa dengan persentase ditunjukkan pada tabel berikut :.

Berdasarkan data yang diperoleh melalui tindakan dan observasi dalam pelaksanaan mata pelajaran bahasa Jawa dalam menulis narasi Penelitian di Kelas (PTK), peneliti menemukan bahwa kegiatan pembelajaran pada siklus I mencapai hasil yang kurang memuaskan karena masih banyak siswa yang pasif. Dan hasil perolehan keterampilan menulis narasi bahasa jawa terdapat 9 siswa yang tuntas dari 27 siswa dengan persentase sebesar 33,33%. Selain itu, peneliti juga menemukan masih banyak siswa yang belajar menulis narasi tidak lengkap.

Untuk itu peneliti melakukan perbaikan pada siklus II, sehingga aktivitas pembelajaran, keterampilan menulis narasi bahasa Jawa dan perolehan hasil belajar menulis narasi siswa meningkat menjadi lebih memuaskan.

Siklus II

Terlihat hanya 10 siswa yang aktif dari 27 siswa dengan persentase 37,04% dengan kriteria cukup. Untuk itu peneliti melakukan perbaikan pada siklus II, sehingga aktivitas pembelajaran, keterampilan menulis narasi bahasa Jawa dan perolehan hasil belajar menulis narasi siswa meningkat menjadi lebih memuaskan. a) Menyusun RPP dengan materi membuat outline dan menulis karangan narasi dalam bahasa Jawa dengan menggunakan strategi Mind Mapping. Pada proses pembelajaran pada siklus II materi yang disampaikan adalah penulisan karangan narasi dalam bahasa Jawa yang bertemakan pariwisata.

Pada siklus II jumlah siswa yang aktif sebanyak 11 siswa, siswa yang cukup aktif sebanyak 16 siswa dari 27 siswa. Pada siklus I jumlah siswa yang sangat baik sebanyak 2 siswa, baik sebanyak 12 siswa, siswa yang cukup baik sebanyak 13 siswa dari 27 siswa. Berdasarkan data yang diperoleh dari tindakan (acting) dan observasi (observasi) dalam pelaksanaan Penelitian Tindakan Kelas (CRA) pada mata pelajaran bahasa Jawa berbentuk narasi tertulis, peneliti menyimpulkan bahwa kegiatan pembelajaran pada siklus I mencapai hasil yang kurang memuaskan karena terdapat kekurangan. masih banyak siswa yang masih pasif.

Dan hasil keterampilan menulis cerita bahasa jawa dipelajari oleh 14 dari 27 siswa dengan persentase sebesar 51,85%.

Siklus III

Siswa yang lain mendengarkan dan bereaksi terhadap presentasi kelompok lain (elaborasi). i) Guru memberikan umpan balik kepada siswa mengenai presentasi yang dilakukan (konfirmasi). j) Siswa diberi kesempatan bertanya tentang materi yang belum dipahami (konfirmasi). k) Guru memberikan penguatan baik secara verbal maupun non verbal kepada siswa (konfirmasi) a) Siswa bersama guru menyelesaikan materi yang dipelajari. Berdasarkan nilai rata-rata data aktivitas siswa maka dapat disimpulkan bahwa hasil aktivitas siswa secara keseluruhan dengan persentase ditunjukkan pada tabel berikut :. Pada Siklus I jumlah siswa yang sangat aktif sebanyak 8 siswa, siswa yang aktif sebanyak 18 siswa, dan siswa yang cukup aktif sebanyak 1 siswa dari 27 siswa.

Berdasarkan nilai rata-rata data observasi keterampilan menulis narasi bahasa Jawa siswa dapat disimpulkan bahwa hasil keseluruhan keterampilan menulis narasi bahasa Jawa siswa dengan persentase ditunjukkan pada tabel berikut:. Pada Siklus I jumlah siswa yang sangat aktif berjumlah 2 siswa, siswa yang aktif berjumlah 23 siswa, siswa yang cukup aktif berjumlah 1 siswa, dan siswa yang kurang aktif berjumlah 1 siswa dari 27 siswa. Berdasarkan data yang diperoleh dari tindakan dan observasi dalam pelaksanaan Penelitian Tindakan Kelas (PTK) pada mata pelajaran bahasa Jawa berbentuk narasi tertulis, peneliti menyimpulkan bahwa kegiatan pembelajaran pada siklus III mencapai hasil yang memuaskan karena banyak siswa yang aktif.

Selain itu peneliti juga menyimpulkan bahwa masih banyak siswa yang memperoleh hasil belajar tuntas.

Proses Analisis Data Per-Siklus

Berdasarkan kegiatan yang dilakukan diperoleh tiga jenis data yaitu data aktivitas siswa selama proses pembelajaran, data keterampilan menulis narasi bahasa jawa, dan data hasil belajar menulis narasi bahasa jawa pada siswa pada mata pelajaran bahasa jawa dengan penerapan. dari strategi Pemetaan Pikiran. Dari hasil observasi yang dilakukan peneliti pada siklus I aktivitas dan hasil belajar siswa dalam mengikuti proses pembelajaran bahasa jawa masih kurang. Pada kegiatan pembelajaran bahasa Jawa ini siswa kurang memperhatikan penjelasan guru, hanya saja hasil belajarnya belum mencapai Kriteria Ketuntasan Minimal (KKM) yaitu 70.

Berdasarkan kegiatan yang dilakukan diperoleh tiga jenis data yaitu data aktivitas siswa selama proses pembelajaran, data keterampilan menulis narasi bahasa jawa, dan data hasil belajar menulis narasi bahasa jawa siswa kelas 5B bahasa jawa dengan menggunakan strategi Pemetaan Pikiran. Dari hasil observasi yang dilakukan peneliti pada siklus II aktivitas dan hasil belajar siswa dalam keikutsertaan dalam proses pembelajaran bahasa jawa masih kurang. Dalam kegiatan pembelajaran bahasa Jawa ini siswa kurang memperhatikan penjelasan guru, selain itu juga kurangnya waktu dalam proses pembelajaran.

Dari hasil observasi yang dilakukan peneliti pada siklus III aktivitas dan hasil belajar siswa dengan mengikuti proses pembelajaran bahasa jawa mengalami peningkatan yang signifikan.

Tabel 4.19  Hasil penelitian Siklus I
Tabel 4.19 Hasil penelitian Siklus I

Pembahasan

  • Keaktifan siswa Dalam Pelaksanaan Pembelajaran Bahasa Jawa Dengan Menggunakan strategi Mind Mapping
  • Pemerolehan Hasil Keterampilan Menulis Narasi Bahasa Jawa Dengan Menggunakan Strategi Mind Mapping
  • Pemerolehan Nilai Hasil Belajar Dalam Pelaksanan Pembelajaran Bahasa Jawa Dengan Menggunakan Strategi Mind Mapping
  • Hasil Penelitian Disajikan Dalam Bentuk Grafik

Hasil penelitian menunjukkan bahwa keterampilan siswa dalam proses pembelajaran meningkat secara signifikan. Dari pelaksanaan mata pelajaran bahasa jawa dengan menggunakan strategi mind map terlihat bahwa keterampilan menulis narasi bahasa jawa lebih aktif dan siswa dapat menuangkan ide dan gagasannya dalam bentuk tulisan, sehingga dapat berpikir kreatif dengan menggunakan strategi mind map. Hal ini tercermin dari respon siswa yang baik dalam mengikuti proses pembelajaran dan tingginya motivasi siswa dalam pelaksanaannya.

Berdasarkan data di atas mengenai aspek aktivitas siswa dan hasil belajar yang disampaikan, hasil observasi menunjukkan bahwa penerapan strategi Mind Mapping aktivitas siswa, keterampilan menulis narasi bahasa Jawa dan hasil belajar menulis narasi bahasa Jawa siswa kelas 5B dapat meningkat. Hal ini terlihat dari aspek observasi yang menunjukkan adanya peningkatan dari siklus I ke siklus III. Berdasarkan hasil penelitian, dapat disimpulkan bahwa jika dibandingkan dengan penelitian-penelitian sebelumnya, penelitian ini berfungsi sebagai penguat kajian teoritis.

Gambar 4.1 Diagram Hasil Penelitian
Gambar 4.1 Diagram Hasil Penelitian

PENUTUP

Kesimpulan

Penutup

Gambar

Tabel 3.1 Instrumen Terstruktur
Gambar 3.1 Langkah-langkah PTK
Gambar 3.2 Prosedur Pelaksanaan PTK
Tabel 4.19  Hasil penelitian Siklus I
+2

Referensi

Dokumen terkait

Hasil dari kajian konsep pendidikan Islam dalam surat al-‘Alaq ini adalah, 1 Tujuan pendidikan Islam itu dalam surat al-Alaq adalah menjadikan pribadi peserta didik yang sesuai dengan

Dimensi penghasil kreativitas tersebut saling terkait, sehingga apabila salah satu fungsi tersebut terhambat akan menyebabkan sintesi berbagai fungsi di otak maupun kreativitas

Fungsi Orang Tua Ada sejumlah fungsi yang dapat dilakukan orang tua terhadap anaknya, antara lain: 1 Fungsi proktektif adalah untuk menjaga dan memelihara anak serta anggota keluarga

Pada tanggal 10 Maret 2012 M bertepatan dengan tanggal 18 Rabi>’ul Akhir 1433 H Majlis Ulama Indonesia mengeluarkan fatwa Tentang Kedudukan Anak Hasil Zina Dan Perlakuan Terhadapnya,

Sistem akad jual beli tetes dengan cara borongan dalam akad jual beli tetes dengan cara borongan yang ada di pabrik pagotan ini dilakukan sesuai dengan hukum Islam sebab telah memenuhi

Dari hasil penelitian tentang komunikasi edukatif dalam kisah Musa di dalam al-Qur’an ditemukan: 1 komunikasi yang terjadi dalam kisah Musa merupakan komunikasi edukatif yang dapat

Tetapi pada waktu ulangan nilai mereka masih jauh dari apa yang diharapkan.12 Berangkat dari fenomena di atas, peneliti tertarik untuk meneliti dan lebih mengetahui hubungan antara

Jadi apabila di umur wanita 15 tahun kemudian ada pria 18 tahun sudah baligh maka sudah dewasa dan boleh menikah.13 Menikah di usia dini bisa menjadi suatu hal yang belum terbiasa