• Tidak ada hasil yang ditemukan

BAB I - SIAKAD STIKes DHB

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2023

Membagikan "BAB I - SIAKAD STIKes DHB"

Copied!
10
0
0

Teks penuh

(1)

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang

Rumah Makan sebagai salah satu tempat pengolahan makanan yang menetap dengan segala peralatan dan perlengkapan yang digunakan untuk proses membuat, menyimpan, menyajikan makanan dan minuman bagi umum, dimana orang dapat datang untuk membeli makanan dan minuman di tempat tersebut. Makanan harus diperhatikan hygiene sanitasinya karena apabila tidak diperhatikan dalam pengolahan, penyimpanan, maupun penyajiannya, maka dapat menjadi media penularan penyakit (1).

Rumah makan yang menyediakan aneka makanan rumahan. Kepuasan pelanggan ditentukan oleh persepsi atas performance produk atau jasa dalam memenuhi harapan pelanggan. Pelanggan merasa puas apabila harapannya terpenuhi atau sangat puas jika harapan pelanggan terlampaui. Ada lima driver utama pelanggan yaitu kualitas produk, harga, service quality, emotional factor, biaya dan kemudahan. Dengan mengutamakan higiene dan sanitasi serta pelayanan yang baik maka pembeli akan memudahkan perusahaan mencapai tujuan perusahaan yaitu mencapai laba yang maksimal melalui peningkatan jumlah pembeli atau konsumen. Berdasarkan uraian diatas, untuk menjaga kualitas makanan dan kepuasan pelanggan perlu peningkatan higiene dan sanitasi (2).

Upaya kesehatan lingkungan berperan penting dalam mendukung keberhasilan pembangunan kesehatan masyarakat. Sesuai dengan ketentuan

(2)

Undang-Undang Nomor 36 Tahun 2009 tentang Kesehatan, bahwa upaya kesehatan lingkungan ditujukan untuk mewujudkan kualitas lingkungan yang sehat baik fisik, kimia, biologi, maupun sosial. Penyelenggaraan kesehatan lingkungan ini diselenggarakan melalui upaya penyehatan, pengamanan, pengendalian dan pengelolaan limbah. Pengelolaan limbah tersebut diantaranya menyelenggarakan pengelolaan limbah padat dan limbah cair (3).

Sanitasi lingkungan rumah makan yang buruk, bisa menyebabkan penyakit. Organisasi kesehatan dunia WHO (World Health Organization) melaporkan bahwa perkiraan beban global yang disebabkan oleh penyakit bawaan makanan (foodborne disease) dapat mengakibatkan 600 juta kasus 3 keracunan dan 420.000 kematian setiap tahunnya di seluruh dunia. Penyakit berbasis makanan seperti Junk-food yang dapat menyebabkan peningkatan kasusu di Indonesia tercermin dari angka kesakitan penyaki Diare mengakibatkan 1,7 juta kasus dan data di Jawa Barat dengan kasus penyakit Diare sekitar 180 ribu setiap taunnya pada tahun 2018 (4).

Jawa Barat dikenal sebagai wilayah yang kabupaten dan kota terbanyak ke dua dengan jumlah 18 kabupaten dan 9 kota Dengan banyaknya kota dan kabupaten diwilayah Jawa Barat memiliki banyak ciri khas kuliner yang ada diwilayah Jawa Barat para wisata dan wisatawan tertarik untuk berkunjung ke kota atau kabupaten diwilayah Jawa Barat ini. Sebagai kota wisata kuliner, Jawa Barat juga sudah banyak memperjual-belikan produk barang khas daerah masing – masing dan tidak luput dari makanan atau kulinernya. Pada tahun 2018 terdapat data restoran, dan rumah makan yang berada diwilayah

(3)

Jawa Barat dengan total 16,366 rumah makan dengan kriteria 8,252 rumah makan yang memenuhi syarat dan 8,114 yang tidak memenuhi syarat akan tetapi data rumah makan dan restoran rumah makan diwilayah Jawa Barat mengalami penurunan pada tahun 2019 hanya sekitar 16,027-an rumah makan yang terdapat diwilayah Jawa Barat dengan kriteria 9,300 yang memenuhi syarat dan 6,272 yang tidak memenuhi syarat (4)

Di Kabupaten Bandung terdapat sekitar 593 rumah makan dan restoran dengan kriteria sanitasi yang baik atau memenuhi syarat tercatat hanya 359 rumah makan dan 234 rumah makan dengan kriteri sanitasi yang kurang baik dan tidak memenuhi syarat. peningkatan rumah makan pada tahun 2019 sekitar 1,004 rumah makan dengan kriteria sanitasi yang baik atau memenuhi syarat tercatat hanya 371 rumah makan dan 633 rumah makan dengan kriteri sanitasi yang kurang baik dan tidak memenuhi syarat (4)

Kebutuhan sanitasi yang baik merupakan hal yang harus dipenuhi di zaman yang semakin maju sekarang ini. Entah Negara adidaya atau negara dunia ketiga, masyarakat ekonomi atas maupun bawah, penduduk urban atau rural sekalipun membutuhkan sanitasi dasar yang baik untuk menjaga kehidupannya agar tetap pada status kesehatan yang berkualitas. Dengan terwujudnya sanitasi dasar yang baik diharapkan mampu mengurangi terjadinya penularan penyakit terutama pada penualaran penyakit berbasis vektor, air dan makanan (1).

Sanitasi adalah suatu usaha pencegahan penyakit yang menitik beratkan kegiatan pada usaha kesehatan lingkungan. Dengan demikian, sanitasi

(4)

merupakan usaha maupun tindakan dari seseorang terhadap lingkungan sekitarnya agar terkondisi bersih dan sehat (2) Sanitasi makanan adalah salah satu usaha pencegahan yang menitik beratkan pada kegiatan dan tindakan yang perlu untuk membebaskan makanan dan minuman dari segala bahaya yang dapat menganggu kesehatan mulai dari makanan sebelum diproduksi, selama proses pengolahan, pengang- kutan, sampai saat makanan dan minuman tersebut siap untuk dikonsumsikan kepada masyarakat. Sanitasi makanan ini bertujuan untuk menjamin keamanan dan kemurnian makanan, mencegah konsumen dari penyakit, mencegah penjualan makanan yang akan merugikan pembeli, dan mengurangi kerusakan/pemborosan makanan dalam pengelolaannya.(5)

Selama dua dekade terakhir, dunia menghadapi beberapa jenis wabah penyakit menular yang memiliki tingkat penyebaran tinggi. Saat ini, kekhawatiran kita meningkat terkait terus menyebarnya wabah COVID-19 di beberapa bagian dunia dan tantangan dalam menekan penyebaran wabah ini di bagian-bagian lain. Kalangan pemerintah, pengusaha, pekerja dan organisasi mereka menghadapi berbagai tantangan dalam memerangi pandemi COVID-19 serta melindungi keselamatan dan kesehatan di tempat kerja (6).

Peran penting dalam memutus mata rantai penularan COVID-19 agar tidak menimbulkan sumber penularan baru/kluster pada tempat-tempat dimana terjadinya pergerakan orang, interaksi antar manusia dan berkumpulnya banyak orang. Masyarakat harus dapat beraktivitas kembali

(5)

dalam situasi pandemi COVID-19 dengan beradaptasi pada kebiasaan baru yang lebih sehat, lebih bersih, dan lebih taat, yang dilaksanakan oleh seluruh komponen yang ada di masyarakat serta memberdayakan semua sumber daya yang ada (7).

Penerapan protokol kesehatan di tempat dan fasilitas umum merupakan kegiatan yang wajib diterapkan pada area dimana masyarakat melakukan aktifitas kehidupan sosial dan berkegiatan dalam memenuhi kebutuhan hidupnya. Risiko pergerakan orang dan berkumpulnya masyarakat pada tempat dan fasilitas umum, memiliki potensi penularan COVID-19 yang cukup besar. Agar roda perekonomian tetap dapat berjalan, maka perlu dilakukan mitigasi dampak pandemi COVID-19 khususnya di tempat dan fasilitas umum (7).

Masyarakat khususnya wajib memastikan diri dalam kondisi sehat sebelum keluar rumah, jika mengalami gejala seperti demam, batuk, pilek, nyeri tenggorokan, dan/atau sesak nafas, tetap di rumah dan periksakan diri ke fasilitas pelayanan kesehatan apabila berlanjut. Khususnta rumah makan yang wajib Melakukan pemeriksaan suhu tubuh di semua pintu masuk. Jika ditemukan pekerja atau pengunjung dengan suhu > 37,3 oC (2 kali pemeriksaan dengan jarak 5 menit) tidak diperkenankan masuk. Petugas pemeriksa suhu menggunakan masker dan pelindung wajah (faceshield).

Pelaksanaan pemeriksaan suhu agar didampingi oleh petugas keamanan (7).

Puskesmas mempunyai tugas melaksanakan kebijakan kesehatan untuk mencapai tujuan pembangunan kesehatan di wilayah kerjanya Permenkes

(6)

pasal 4 no 43 tahun 2019. Salah satu pelayanan kesehatan esensial adalah upaya kesehatan lingkungan termasuk pengawasan tempat pengolahan makanan, Pendamping kepada pengelola makanan atau rumah makan agar dapat meningkatan kualitas kesehatan lingkungan dan pengelolaannya

Tujuan suatu penyelenggaraan makanan, untuk mewujudkan tersedianya makanan yang bermutu dengan pelayanan yang layak. Makanan yang bermutu artinya makanan yang memenuhi syarat gizi, sanitasi, keamanan dan kesehatan. Peningkatan dan pemantapan upaya kesehatan diselenggarakan melalui berbagai macam kegiatan, salah satunya adalah pengamanan makanan dan minuman. Upaya pengamanan makanan dan minuman akan lebih ditingkatkan, untuk mendukung peningkatan dan pemantapan upaya kesehatan. Semua itu merupakan upaya untuk melindungi masyarakat dari makanan dan minuman yang tidak memenuhi persyaratan mutu (8)

Berdasarkan hasil studi pendahuluan pada tanggal 28 Juni 2022 peneliti mengobservasi dan mewawancara kepada 10 rumah makan Di Wilayah Kerja Puskesmas Cinunuk Kabupaten Bandung dengan mengobservasi dan mewawancarai 10 rumah makan yang berada di daerah sekitar Di Wilayah Kerja Puskesmas Cinunuk Kabupaten Bandung dan didapatkan keterangan bahwa 5 penilaian sanitasi, pengolahan makanan, penyajian makanan, penyimpanan bahan makanan, dan tingkat hygiene sanitasi rumah makan yang tidak baik, 3 penilaian sanitasi, pengolahan makanan, penyajian makanan, penyimpanan bahan makanan, dan tingkat hygiene sanitasi rumah makan yang baik dan 2 diantaranya terdapat penilaian sanitasi, pengolahan

(7)

makanan, penyajian makanan, penyimpanan bahan makanan, dan tingkat hygiene sanitasi rumah makan yang sangat baik. Sementara tempat makan adalah salah satu tempat umum yg berisiko penularan COVID-19 dan diharapkan dapat lebih mengurangi dampak COVID 19 dengan cara mencegah masuknya virus COVID 9.

Melihat kondisi rumah makan yang berada di sekitar Di Wilayah Kerja melakukan meneliti lebih lanjut mengenai Hygiene Sanitasi Dan Risiko Penularan COVID-19 Pada Rumah Makan Di Wilayah Kerja Puskesmas Cinunuk Kabupaten Bandung Tahun 2022.

B. Identifikasi Masalah

Berdasarkan Latar Belakang, Dapat Dirumuskan Masalah Penelitian Ini Adalah ”Bagaimana Hygiene Sanitasi Dan Risiko Penularan COVID-19 Pada Rumah Makan Di Wilayah Kerja Puskesmas Cinunuk Kabupaten Bandung Tahun 2022 ?”

C. Tujuan Penelitian 1. Tujuan Umum

Mengetahui Hygiene Sanitasi Dan Risiko Penularan COVID-19 Pada Rumah Makan Di Wilayah Kerja Puskesmas Cinunuk Kabupaten Bandung Tahun 2022.

(8)

2. Tujuan Khusus

a. Mengetahui Hygiene Sanitasi ( Lokasi Dan Bangunan, Fasilitas Sanitasi, Kondisi Ruangan, Bahan Makanan Dan Makanan Jadi, Penyajian Makanan, Peralatan, Dan Tenaga Kerja ) Pada Rumah Makan Di Wilayah Kerja Puskesmas Cinunuk Kabupaten Bandung.

b. Mengetahui Risiko Penularan COVID-19 Pada Rumah Makan Di Wilayah Kerja Puskesmas Cinunuk Kabupaten Bandung

D. Manfaat Penelitian 1. Manfaat Teoritis

Hasil penelitian ini diharapkan dapat menambah wawasan dan pengetahuan yang dapat digunakan sebagai sarana informasi untuk mengaplikasikan mengenai program sanitasi rumah makan agar meningkatkan Hygiene Sanitasi Dan Risiko Penularan COVID-19 rumah makan Di Wilayah Kerja Puskesmas Cinunuk Kabupaten Bandung.

2. Manfaat Praktisi

1) Manfaat Bagi Peneliti

Memberikan informasi dan pengetahuan mengenai peningkatan Hygiene Sanitasi Dan Risiko Penularan COVID-19 Di Wilayah Kerja Puskesmas Cinunuk Kabupaten Bandung agar menjadi lebih baik.

(9)

2) Manfaat Bagi Institusi Kesehatan

Dapat menambah wawasan keilmuan dan pengalaman dalam melakukan penelitian serta sebagai bahan mahasiswa STIKes Dharma Husada Bandung untuk melakukan penelitian selanjutnya.

3) Manfaat Bagi Penelitian Selanjutnya

Dapat menjadi pendukung atau dasar untuk penelitian selanjutnya. Sehingga penelitian ini dapat digunakan sebagai suatu informasi yang bermanfaat dan dapat menambah ilmu pengetahuan tentang Hygiene Sanitasi Dan Risiko Penularan COVID-19 pada rumah makan.

4) Manfaat Bagi Pemilik Rumah Makan

Bagi penelitian ini diharapkan dapat digunakan sebagai bahan pertimbangan dan masukan bagi rumah makan Di Wilayah Kerja Puskesmas Cinunuk Kabupaten Bandung dalam upaya meningkatkan hygiene sanitasi rumah makan.

E. Ruang Lingkup

1. Ruang Lingkup Keilmuan

Penelitian ini mengkaji tentang Hygiene Sanitasi Dan Penilaian Risiko Penularan COVID-19 pada rumah makan Di Wilayah Kerja Puskesmas Cinunuk Kabupaten Bandung.

(10)

2. Ruang Lingkup Metode Dan Semple

Metode penelitian yang di gunakan dalam penelitian ini adalah metode penelitian kuantitatif dengan sample rumah makan Di Wilayah Kerja Puskesmas Cinunuk Kabupaten Bandung.

3. Ruang Lingkup Waktu Dan Tempat

Penelitian ini dilakukan pada bulan Mei sd September 2022.

Penelitian dilaksanakan dirumah makan Wilayah Kerja Puskesmas Cinunuk Kabupaten Bandung.

Referensi

Dokumen terkait

limbah masker, limbah rumah tangga yang tidak terpilah juga bisa menjadi sarana penularan penyakit.1 Cara paling efektif untuk menghilangkan virus dan bakteri dari limbah masker dan

Masa remaja merupakan masa transisi dari anak-anak menuju dewasa dimana pada masa ini seseorang memiliki keadaan emosi yang labil dalam menghadapi kondisi yang tidak terduga, misalnya

STIKes Dharma Husada Bandung menyebabkan peserta JKN tidak teratur dalam membayar iuran serta dapat dijadikan sebagai salah satu referensi dalam meningkatkan keteraturan pembayaran

Dalam hal ini guru di sekolah dasar memiliki peranan yang sangat penting untuk melakukan skrining atau mengetahui anak didiknya yang mengalami gejala kelainan refraksi sejak dini,

Bagi Rumah Sakit Hasil penelitian dapat digunakan untuk mendukung upaya peningkatan kesehatan pada penderita diabetes mellitus tipe II yang dirawat di Rumah Sakit Dustira melalui

Peran dan Upaya pemerintah dan tenaga kesehatan dalam menanggulangi pandemi covid-19 dapat disimpulkan bahwa pemerintah Indonesia sudah mempersiapkan vaksinisasi, pemerintah juga telah

Berdasarkan studi pendahuluan yang dilakukan pada tanggal 4 April 2021 pada 3 orang Mahasiswa dan Mahasiswi Kampus STIKes Dharma Husada Bandung ber-inisial R, M, dan Y dengan metode

STIKes Dharma Husada Bandung pembaca mengenai bagaimana proses pembuatan koreksi astigmat mixtus derajat kelainan tinggi apakah membutuhkan tehnik khusus atau sama pada umumnya dengan