PROFIL DAN TUGAS PESERTA
Gambaran Umum Organisasi
- Dasar Hukum Organisasi
- Tugas dan Fungsi Organisasi
- Struktur Organisasi dan Tata Kerja
- Visi Misi Organisasi
- Tujuan Organisasi
- Nilai-nilai Budaya Organisasi
Landasan hukum penyelenggaraan Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Kabupaten Purworejo diatur berdasarkan Undang-Undang No. 24 Tahun 2007 tentang Penanggulangan Bencana. Berdasarkan Peraturan Bupati Purworejo No. 103 Tahun 2021 tentang Kedudukan, Susunan Organisasi, Tugas dan Fungsi serta Tata Kerja Badan Penanggulangan Bencana Daerah Kabupaten Purworejo, tugas dan fungsi BPBD Kabupaten Purworejo adalah sebagai berikut. Menetapkan pedoman dan arahan upaya penanggulangan bencana yang mencakup pencegahan bencana, penanganan darurat, rehabilitasi, dan rekonstruksi secara adil dan merata;
Melaporkan pelaksanaan penanggulangan bencana kepada Bupati sebulan sekali dalam kondisi normal dan sewaktu-waktu apabila diperlukan dalam keadaan darurat bencana; Berdasarkan Peraturan Bupati Purworejo No. 103 Tahun 2021 tentang Kedudukan, Susunan Organisasi, Tugas dan Fungsi serta Tata Kerja Badan Penanggulangan Bencana Daerah Kabupaten Purworejo. Tata kerja BPBD Kabupaten Purworejo adalah sebagai berikut. Berdasarkan misi ke-5, salah satu tujuan prioritas pembangunan di Kabupaten Purworejo ditujukan untuk meningkatkan infrastruktur berbasis bencana dan lingkungan berkelanjutan dengan tujuan meningkatkan ketahanan bencana lokal.
Nilai budaya kerja organisasi di lingkungan Pemerintahan Kabupaten Purworejo diatur dalam Peraturan Bupati Nomor 36 Tahun 2014 tentang Pedoman Pembinaan Budaya Kerja di Lingkungan Pemerintahan Kabupaten Purworejo. Nilai-nilai budaya kerja di lingkungan Pemerintah Kabupaten Purworejo adalah bersih, jujur, suka menolong, bertanggung jawab dan profesional.
Tupoksi Jabatan Peserta
Role Model
RANCANGAN AKTUALISASI DAN HABITUASI
Identifikasi dan Deskripsi Isu
Informasi mengenai daerah rawan bencana harus diketahui oleh masyarakat agar timbul kesadaran akan bahaya yang mengancamnya. Kedepannya diharapkan dapat memanfaatkan teknologi informasi agar informasi mengenai daerah rawan bencana dapat diperoleh dengan mudah dan tidak terbatas pada kontak tatap muka saja. Pendataan lokasi dan pengecekan kondisi EWS (Early Warning System) Tsunami di BPBD Kabupaten Purworejo tahun 2022 belum optimal.
Saat ini belum ada catatan titik lokasi EWS di peta atau media informasi lainnya sehingga terkadang petugas baru kesulitan menuju lokasi EWS untuk melakukan pengecekan. Diperlukan peta digital yang menunjukkan data koordinat lokasi EWS, sehingga memudahkan petugas dalam menavigasi lokasi saat pemeriksaan rutin. Informasi daerah rawan bencana (peta) dapat diakses dengan mudah sehingga pengetahuan masyarakat terhadap bencana dapat meningkat.
Tidak adanya pencatatan titik lokasi EWS pada peta atau media informasi lainnya sehingga petugas baru kesulitan untuk sampai ke lokasi EWS. Tersedia peta dalam bentuk digital yang menunjukkan data koordinat lokasi EWS sehingga memudahkan petugas menuju lokasi saat pemeriksaan rutin.
Analisis Isu
Surat yang masuk dan keluar masih dicatat secara manual menggunakan buku, sehingga terkadang terjadi kendala dalam pencarian surat yang disimpan. Pemeliharaan peralatan Pusdalops (Pusat Pengendalian dan Operasi) di BPBD Kabupaten Purworejo Tahun 2022. Sumber Permasalahan : Satuan Kerja. Di BPBD Kabupaten Purworejo tahun 2022 belum ada digitalisasi pengaturan surat masuk dan keluar. Sumber permasalahan : Satuan Kerja.
Berdasarkan analisis permasalahan dengan teknik APKL, terdapat tiga permasalahan dengan total skor tertinggi yang kemudian dianalisis dengan teknik USG yaitu. Lokasi pendataan dan pemantauan kondisi EWS (Early Warning System) Tsunami di BPBD Kabupaten Purworejo Tahun 2022. Sumber permasalahan : satuan kerja. Berdasarkan hasil analisis masalah dengan teknik USG, maka permasalahan utama (core problem) yang ingin diselesaikan adalah: “Informasi daerah rawan bencana di wilayah Kabupaten Purworejo belum optimal pada tahun 2022”.
Analisis Penyebab Isu
Dampak Bila Isu Tidak Diselesaikan
Gagasan Pemecahan Isu
Upload video tutorial dan mini website yang berisi link Google Maps di media sosial BPBD 4 • Menyebarkan informasi.
Rancangan Aktualisasi dan Habituasi
Pengolahan data peta rawan bencana di Google Maps menunjukkan kompetensi teknis ASN di bidang kebencanaan. Dengan disusunnya peta rawan bencana dan informasi bencana untuk ditampilkan di Google Maps memperkuat pencapaian nilai-nilai organisasi yang profesional. Ketersediaan link Google Maps yang dapat diakses melalui mini-site semakin memperkuat pencapaian nilai-nilai organisasi yang profesional.
Unggah video tutorial dan mini alamat website yang berisi link Google Maps ke media sosial BPBD. Saya terus melakukan perbaikan dalam penyediaan informasi kebencanaan dengan mengunggah video tutorial dan mini alamat web yang berisi link Google Maps.
Jadwal Rancangan Aktualisasi
PELAKSANAAN AKTUALISASI
Perubahan Kegiatan dari Rancangan Awal
Pelaksanaan Aktualisasi dan Habituasi
Dengan mengolah data peta rawan bencana dan menampilkan informasi bencana di Google Maps dapat memberikan pengetahuan kepada masyarakat tentang daerah rawan bencana dan langkah-langkah mitigasi bencana yang informatif. Dengan disusunnya peta rawan bencana dan informasi kebencanaan untuk ditampilkan di Google Maps berkontribusi terhadap terwujudnya visi Kepala Daerah “Purworejo Berdaya Saing 2025” dan misi ke-5 “Meningkatkan daya saing prasarana dan sarana penunjang dari kemajuan teknologi informasi ". Saya mengunggah link Google Maps dan menggunakan infrastruktur perkantoran secara bertanggung jawab (responsible) dan mengunggah link yang tidak memuat informasi rahasia negara untuk keperluan pendidikan kebencanaan (setia). 3) Mengatur tampilan mini website.
Jika saya tidak berinovasi dengan membuat kode QR, tidak akan ada pilihan untuk membuat Google Maps mudah diakses. Dengan adanya link Google Maps yang dapat diakses melalui minisite dapat memberikan pilihan media informasi mengenai daerah rawan bencana kepada masyarakat, selain melalui kontak tatap muka langsung melalui sosialisasi. Saya terus melakukan perbaikan dalam penyediaan informasi bencana dengan mengunggah video tutorial dan alamat web yang berisi link Google Maps (berorientasi layanan).
Kompilasi video tutorial dapat memudahkan masyarakat mempelajari cara menggunakan Google Maps untuk mencari informasi daerah rawan bencana. Dengan disusunnya video tutorial penggunaan Google Maps untuk mencari informasi daerah rawan bencana turut serta mewujudkan visi Kepala Daerah “Purworejo Berdaya Saing 2025” dan misi kelima “Daya Saing Prasarana dan peningkatan fasilitas, didukung oleh kemajuan teknologi informasi”. Dengan menyusun video tutorial penggunaan Google Maps untuk mencari informasi daerah rawan bencana memperkuat terwujudnya nilai-nilai organisasi yang profesional.
Jika saya tidak mempersiapkan materi presentasi dengan cermat, efisien dan sukses, maka tidak akan ada materi presentasi yang baik. Sosialisasi penggunaan Google Maps dalam menyebarkan informasi mengenai daerah rawan bencana di pedesaan akan memudahkan akses masyarakat terhadap informasi dan edukasi kebencanaan. Dengan mensosialisasikan penggunaan Google Maps dalam menyebarkan informasi mengenai daerah rawan bencana di pedesaan. memperkuat pencapaian nilai organisasi pelayanan.
Penyusunan laporan evaluasi penggunaan Google Maps dalam penyebaran informasi daerah rawan bencana akan memberikan landasan bagi kemungkinan tindakan perbaikan yang dapat diambil oleh sektor atau lembaga untuk memaksimalkan kegiatan yang dilakukan. Dengan disusunnya laporan evaluasi penggunaan Google Maps dalam penyebaran informasi daerah rawan bencana turut berkontribusi terhadap terwujudnya visi pengelola wilayah “Purworejo berdaya saing 2025” dan misi ke-5 “Meningkatkan daya saing prasarana dan sarana yang didukung oleh kemajuan teknologi informasi". Laporan evaluasi penggunaan Google Maps dalam menyebarkan informasi mengenai daerah rawan bencana memperkuat pencapaian nilai organisasi yang bertanggung jawab.
Gambaran Kondisi Sebelum dan Sesudah Aktualisasi
Video tutorial penggunaan Google Maps dapat membantu masyarakat dan orang lain memahami langkah-langkah dalam mencari informasi daerah rawan bencana melalui Google Maps. Di bawah ini dijelaskan tanggapan responden terhadap penyebaran informasi daerah rawan bencana menggunakan Google Maps yang terdapat pada mini web s.id/PurworejoTangguhBencana berdasarkan pertanyaan yang diberikan. Sebanyak 80% responden (48 orang) menjawab informasi risiko kecelakaan melalui Google Maps mudah diakses, 18,3% (11 orang) menjawab sangat mudah dan 1,7% (1 orang) menjawab sulit.
Sebanyak 50% responden (30 orang) menjawab informasi risiko bencana melalui Google Maps bermanfaat, 36,7% (22 orang) menjawab sangat bermanfaat, dan 13,3% (8 orang) menjawab sangat bermanfaat. Berdasarkan informasi yang terekam di link Google Maps wilayah rawan gempa pada 31 Oktober 2022, terdapat 485 views. Berdasarkan informasi yang terekam di link Google Maps, kawasan rawan tsunami sudah dilihat sebanyak 585 kali hingga 31 Oktober 2022.
Berdasarkan informasi yang terekam di link Google Maps, wilayah berisiko banjir hingga 31 Oktober 2022 telah dilihat sebanyak 561 kali. Berdasarkan informasi yang terekam di link Google Maps, kawasan rawan longsor hingga 31 Oktober 2022 telah ditonton sebanyak 554 kali. Berdasarkan informasi yang terekam di link Google Maps, wilayah rawan kekeringan hingga 31 Oktober 2022 mendapat 387 views.
Menurut mayoritas responden, metode penyebaran informasi bencana menggunakan Google Maps efektif meningkatkan kesadaran dan pengetahuan masyarakat tentang kebencanaan. Berdasarkan hal tersebut di atas, maka perlu adanya optimalisasi penyebaran informasi mengenai daerah rawan bencana dengan memanfaatkan teknologi informasi, dalam hal ini menggunakan Google Maps, sehingga cakupan informasinya akan semakin luas. Laporan evaluasi ini dibuat untuk memperoleh gambaran hasil evaluasi kegiatan pemutakhiran “Optimalisasi Penyebaran Informasi Daerah Rawan Bencana Menggunakan Google Maps di Kabupaten Purworejo” sehingga dapat dijadikan landasan dalam pelaksanaan pemutakhiran selanjutnya dan kegiatan perbaikan yang telah dilakukan.
Berdasarkan pengisian formulir evaluasi, mayoritas responden menjawab bahwa informasi risiko bencana melalui Google Maps relatif mudah diakses, efektif dalam meningkatkan kesadaran dan pengetahuan masyarakat. Dengan menyebarluaskan informasi daerah rawan bencana melalui penggunaan Google Maps, maka semakin mudah dalam mengakses informasi daerah rawan bencana, penyebab dan upaya mitigasinya sehingga masyarakat mempunyai pengetahuan dalam menghadapi bencana di daerah tersebut.
SIMPULAN