PROFIL ORGANISASI DAN TUGAS PESERTA
Gambaran Umum Organisasi
- Dasar Hukum Organisasi
- Tugas Fungsi Organisasi
- Susunan Organisasi dan Tata Kerja
- Visi Misi Organisasi
- Tujuan Organisasi
- Nilai-Nilai Budaya Organisasi
Lokasi Dinas Ketahanan Pangan dan Pertanian Kabupaten Purworejo terletak di Jalan Mayjend Sutoyo No 29-31 Purworejo. Saat ini dipimpin oleh Bpk. Wasit Diono, S.Sos selaku Pj Kepala Dinas Ketahanan Pangan dan Pertanian Kabupaten Purworejo dan selaku Kepala Dinas Pendidikan dan Kebudayaan Kabupaten Purworejo. Peraturan Bupati Nomor 88 Tahun 2021 tentang Kedudukan, Susunan Organisasi, Tugas Dan Fungsi Serta Tata Kerja Dinas Ketahanan Pancan Dan Pertanian Di Kabupaten Purworejo.
Misi Dinas Ketahanan Pangan dan Pertanian Kabupaten Purworejo adalah membantu Bupati dalam melaksanakan pekerjaan pemerintahan di bidang pangan dan pertanian sesuai dengan kewenangan daerah. Dalam melaksanakan tugas dan fungsinya, Dinas Ketahanan Pangan dan Pertanian Kabupaten Purworejo didukung oleh 193 personel sebagaimana rincian pada Tabel 1.1 Jumlah pegawai berdasarkan gender seperti di bawah ini. Susunan pegawai atau susunan Dinas Ketahanan Pangan dan Pertanian Kabupaten Purworejo berdasarkan Jabatan dan Eselon dapat dilihat pada Tabel 1.2.
Tugas Pokok dan Fungsi Jabatan
Memungkinkan Poktan/Gapoktan dalam mengumpulkan dan merangkum data sebagai bahan penentuan dan peningkatan skala usaha pertanian; Posisi penulis adalah penyuluh pertanian berpengalaman yang mempunyai wilayah sasaran 5 desa yaitu Desa Brunorejo, Brunosari, Blimbing, Somoleter dan Puspo Kecamatan Bruno Kabupaten Purworejo) yang kemudian diberi beberapa tugas berdasarkan CAP.
Role Model
Ia senantiasa mendorong dan mendukung masyarakat untuk terus belajar dan mengembangkan keterampilannya, baik melalui pelatihan maupun bimbingan teknis (bimtek) untuk mendapatkan keahlian di bidang pekerjaannya. Dalam menjalankan tugas dan pekerjaannya, beliau selalu peduli terhadap orang lain, baik rekan kerja maupun masyarakat. Beliau selalu mengedepankan konsultasi dan mendorong seluruh rekan kerja untuk memberikan pendapat dan menghargai pendapat yang berbeda tanpa membeda-bedakan latar belakangnya.
Sebagai Koordinator Balai Penyuluhan Pertanian Kabupaten, Bruno selalu mencontohkan dedikasi dan dedikasi penuh dalam menjalankan tugas sehari-hari dan kepedulian terhadap sesama guna membangun kerjasama yang sinergis. Dalam laporan aktualisasi ini beliau selalu memberikan nasehat, dukungan, dan motivasi kepada penulis, serta membuka ruang diskusi pada periode aktualisasi selanjutnya. Sebagai wujud dari pendekatan kolaboratif, Bruno selaku koordinator Pusat Penyuluhan Pertanian Kabupaten selalu mengajak kita untuk selalu mengajak rekan-rekan kita untuk bersikap kooperatif dan proaktif dalam menjalankan tugas jabatannya.
LAPORAN AKTUALISASI DAN HABITUASI
Identifikasi dan Deskripsi Isu
Catatan: kunjungan langsung ke anggota kelompok tani Ngudi Makmur di desa Brunorejo untuk mengidentifikasi permasalahan yang terjadi di kelompok. Dengan melimpahnya air yang berasal dari mata air pegunungan yang mengairi wilayah di Kelompok Tani Ngudi Makmur, Desa Brunorejo, Kecamatan Bruno, dapat dimanfaatkan sebaik-baiknya, khususnya pada sektor pertanian. Melalui inovasi sistem budidaya padi mina, petani yang tergabung dalam Kelompok Tani Ngudi Makmur di desa Brunorejo dapat meningkatkan pendapatannya.
Dengan adanya inovasi pengolahan sampah organik menjadi pupuk organik cair dengan metode ember susun, hal ini bisa menjadi solusi. Catatan: potret pembuangan sampah yang masih sembarangan di Desa Brunorejo dan belum adanya pemanfaatan sampah organik rumah tangga menjadi pupuk organik cair. Pupuk organik cair yang dihasilkan dapat menjadi solusi permasalahan terbatasnya pupuk bersubsidi dari pemerintah, sehingga dapat menurunkan biaya produksi dan mengurangi penggunaan pupuk kimia yang dapat merusak tanah.
Analisis Isu
2 Di kelompok perempuan Dahlia Farming di Desa Brunorejo, tidak ada pengelolaan sampah dan tidak ada pemanfaatan sampah organik rumah tangga. 4 Pengendalian hama tikus pada lahan sawah di Desa Blimbing dan Somoleter belum optimal (Sumber Masalah: Unit Kerja). Di kelompok perempuan Dahlia Farming di Desa Brunorejo tidak ada pengelolaan sampah dan tidak ada pemanfaatan sampah organik rumah tangga.
Pedoman penilaian permasalahan prioritas dengan menggunakan teknik USG terhadap permasalahan yang telah dianalisis di lingkungan kerja dengan menggunakan skala penilaian; 1 Akibat yang tidak serius 2 Akibat yang tidak serius 3 Akibat yang cukup serius 4 Akibat yang serius. Identifikasi isu prioritas dengan teknik USG dapat dilihat pada Tabel 2.5 Hasil identifikasi isu prioritas dengan teknik USG.
Analisis Penyebab Isu
Berdasarkan analisis permasalahan dengan pendekatan USG, permasalahan strategis kontemporer yang ingin diselesaikan adalah kurangnya pengelolaan sampah dan pemanfaatan sampah organik rumah tangga pada Kelompok Wanita Tani Dahlia di Desa Brunorejo. Masih banyak masyarakat yang membuang sampah sembarangan di bantaran sungai atau bahkan sampah yang dibuang ke tong sampah pun tidak dipilah yaitu langsung dibakar bersama dengan sampah organik dan non-organik. Berdasarkan analisis permasalahan dengan menggunakan fishbone ditemukan bahwa penyebab permasalahan adalah kurangnya pengelolaan sampah dan pemanfaatan sampah organik rumah tangga pada Kelompok Wanita Tani Dahlia di Desa Brunorejo.
METODE : Belum adanya sosialisasi mengenai penanganan dan penanganan sampah organik rumah tangga menjadi pupuk organik cair. MAN: tenaga profesional terbatas (PNS & THL) untuk pelatihan pemanfaatan sampah organik dalam pupuk organik cair. LINGKUNGAN HIDUP: Kebiasaan warga/petani yang membuang sampah sembarangan dan tidak memanfaatkan sampah organik dengan baik.
Dampak Bila Isu Tidak Diselesaikan
Gagasan Pemecahan Isu
Menyiapkan poster pengelolaan sampah dan pemanfaatan sampah organik rumah tangga dalam bentuk pupuk cair dengan metode timbun ember. Melaksanakan praktik pemanfaatan sampah organik untuk pembuatan pupuk organik cair (POC) dengan metode timbun ember. Menyiapkan alat dan bahan untuk kegiatan praktikum pemanfaatan sampah organik rumah tangga dengan metode ember pupuk cair.
Sosialisasi dan praktek pembuatan pupuk organik cair dengan metode ember tumpuk dengan memanfaatkan sampah organik rumah tangga.
Laporan Aktualisasi Dan Habituasi
Kegiatan pembuatan LPM dilaksanakan secara jujur dan penuh tanggung jawab serta memenuhi peran ASN sebagai perencana, pelaksana dan pengawas. Dengan tersedianya (LPM) dalam kaitannya dengan pengelolaan dan pemanfaatan sampah organik rumah tangga, maka akan memberikan kontribusi terhadap Visi Pemerintah Kabupaten Purworejo yaitu. 2 Menyiapkan poster pengelolaan sampah dan pemanfaatan sampah organik rumah tangga dalam bentuk pupuk organik cair dengan metode ember tumpuk.
Pembuatan materi sosialisasi dengan mencari informasi dari berbagai sumber, termasuk berselancar di internet (keterampilan digital) untuk meningkatkan kualitas layanan digital. pertanian dalam arti luas bersinergi dengan. pengembangan UMKM, perdagangan dan industri. yang terbaik dan profesional dalam tahapan kegiatan pembuatan poster sebagai media sosialisasi. menyebarkan poster melalui media sosial, saya coba. perancangan poster pengelolaan sampah dan pemanfaatan sampah organik rumah tangga untuk pupuk organik cair. Saya membuat desain poster pengelolaan sampah dan pemanfaatan sampah organik rumah tangga sebaik-baiknya agar menghasilkan kinerja terbaik. Melaksanakan fungsi ASN sebagai pelayan masyarakat dalam sosialisasi dan praktik pemilahan sampah dengan memberikan pelayanan yang ramah dan sesuai dengan kebutuhan petani.
Dengan meningkatkan pengetahuan dan keterampilan petani mengenai klasifikasi sampah organik dan non-organik memberikan manfaat. Saya menyiapkan alat dan bahan untuk mempraktikkan pemanfaatan sampah organik sebaik-baiknya agar menghasilkan kinerja terbaik. Saya antusias membuat perbedaan dengan mempelajari teknologi terbarukan dan membagikannya kepada petani dalam kegiatan sosialisasi dan praktik produksi pupuk.
Jadwal Laporan Aktualisasi
4 Praktek memanfaatkan sampah organik untuk membuat kompos organik cair (POC) menggunakan metode timbun ember.
PELAKSANAAN AKTUALISASI DAN HABITUASI
Perubahan Kegiatan dari Rancangan Awal
Pelaksanaan Aktualisasi dan Habituasi
Manfaat bagi petani dari kegiatan pembuatan lembar persiapan untuk memberikan informasi pemilahan sampah dan pemanfaatan sampah organik rumah tangga adalah bertambahnya pengetahuan tentang pemilahan dan pemanfaatan sampah organik rumah tangga. Aktualisasi dan pemaparan core value pelayanan publik (foto bukti kegiatan) 1. Membuat dan mendesain poster pengelolaan sampah dan pengolahan sampah organik rumah tangga menjadi pupuk organik cair dengan metode ember lipat. Manfaat bagi petani dari kegiatan pembuatan poster pemilahan sampah dan pemanfaatan sampah organik dari rumah tangga adalah peningkatan pengetahuan tentang pemilahan sampah dan pemanfaatan sampah organik dari rumah tangga.
Saya membuat kuesioner untuk memilah sampah organik dan non-organik sebaik mungkin agar memberikan kinerja terbaik. Keunggulan dari kegiatan 3 ini adalah dapat berkontribusi terhadap visi Bupati yaitu “Purworejo Berdaya Saing 2025” dan berkontribusi pada misi no. 2 yaitu “Meningkatkan daya saing sektor pertanian dalam arti luas yang bersinergi dengan pengembangan UMKM, perdagangan dan industri” dan tujuan organisasi adalah untuk meningkatkan kesejahteraan petani, karena kegiatan 3 Sosialisasi dan praktek pemilahan organik dan sampah non-organik meningkatkan pengetahuan dan keterampilan petani. Bentuk penguatan nilai-nilai organisasi pada kegiatan ini adalah pelayanan dan profesionalisme, karena dalam sosialisasi dan praktek saya memberikan pelayanan publik dalam tahapan kegiatan praktek bersama terkait pemilahan sampah organik dan non-organik secara cepat, tanggap dan efisien. jalan.
Manfaat yang diperoleh petani dari sosialisasi dan kegiatan praktik antara lain peningkatan pengetahuan dan keterampilan dalam memilah sampah organik dan non-organik. Kegiatan ke-4 Praktek pemanfaatan sampah organik untuk pembuatan pupuk organik cair (POC) dengan metode ember tumpuk. Hasil/Output: Peningkatan pengetahuan dan keterampilan petani mengenai pemanfaatan sampah organik untuk pembuatan POC dengan metode ember tumpuk.
Antusias terhadap perubahan dengan mempelajari teknologi sumber daya terbarukan dan membagikannya kepada petani dalam kegiatan sosialisasi dan praktik pembuatan pupuk organik cair dari sampah organik rumah tangga. Pelayanan, oleh karena itu saya tidak mengutamakan kepuasan masyarakat dalam pemberian pelayanan dengan melakukan survei sebagai bahan evaluasi kegiatan.
Gambaran Kondisi Sebelum dan Sesudah
Kegiatan aktualisasi dan sosialisasi ini mengimplementasikan nilai-nilai inti ASN BerAKHLAK serta kedudukan dan peran PNS dalam mendukung manajemen cerdas dalam setiap kegiatan. Meningkatkan pengetahuan dan keterampilan petani mengenai pemanfaatan sampah organik untuk produksi POC dengan metode ember tumpuk. Skor yang diperoleh berdasarkan pengetahuan dan perilaku, dan efektivitas program penyadaran pemanfaatan sampah organik rumah tangga untuk penyiapan pupuk organik cair dengan metode ember lipat sebesar 87,3%.
Efektivitas program optimalisasi pemanfaatan sampah organik rumah tangga untuk produksi pupuk organik cair dengan metode stacked bucket sebesar 83,7%, sedangkan peningkatan pengetahuan, sikap dan perilaku pada edukasi klasifikasi sampah sebesar 14,3%, dari 77,74% menjadi 91,7%. . Petani menjadi berpengetahuan, mau dan mampu memanfaatkan limbah rumah tangganya menjadi pupuk cair dengan metode timbun ember. Dinas Ketahanan Pangan dan Pertanian Kabupaten Purworejo yaitu mendukung terlaksananya program pembangunan pertanian dan mencapai tujuannya yaitu memperkuat ketahanan pangan dan meningkatkan kesejahteraan petani di Kabupaten Purworejo.
Analisis Permasalahan Kekinian: Modul II Diklat Dasar Calon PNS Kelas II dan III. Kesiapan Bela Negara: Modul III Diklat Dasar Calon PNS Kelas II dan III. Wawasan Kebangsaan dan Nilai-Nilai Bela Negara: Modul I Diklat Dasar Calon PNS Kelas II dan III.
Peraturan Bupati Purworejo Nomor 88 Tahun 2018 tentang Kedudukan, Susunan Organisasi, Tugas dan Fungsi serta Tata Kelola Dinas Ketahanan Pangan dan Pertanian Kabupaten Purworejo. Peserta kelompok diklat dasar CPNS II Kelas 44 berkomitmen mengikuti aktualisasi dan adaptasi nilai-nilai dasar Berorientasi Pelayanan, Bertanggung Jawab, Kompeten, Harmonis, Loyal, Adaptif dan Kooperatif (AKHLAK) sesuai dengan kedudukan dan perannya sebagai PNS dalam mendukung smart governance. Nasihat praktek pemanenan pupuk organik cair dari kegiatan sebelumnya dan cara pemberian pupuk organik cair pada tanaman.
Peningkatan kesadaran pemanfaatan sampah organik untuk produksi pupuk organik dengan metode ember tumpuk pada kelompok petani lain di wilayah binaan.
KESIMPULAN
Simpulan
Capaian kegiatan pemutakhiran dan adaptasi telah terealisasi 100% karena seluruh kegiatan telah terlaksana dan hasil/output yang diperoleh sesuai dengan yang diharapkan.
Manfaat