RANCANGAN AKTUALISASI
PELATIHAN DASAR CALON PEGAWAI NEGERI SIPIL GOLONGAN II GELOMBANG 1 ANGKATAN 1 TAHUN 2024
Optimalisasi Pelayanan Hukum Datun melalui metode Digital Marketing berbasis Website dan Instagram
Disusun Oleh:
NAMA PESERTA : YOSEF BRANGKO AJI
NIP : 200001222024041005
NOMOR URUT PESERTA : 43
JABATAN : PENGELOLA PENANGANAN PERKARA
SATUAN KERJA : KEJAKSAAN NEGERI SLEMAN
BADAN PENDIDIKAN DAN PELATIHAN KEJAKSAAN RI BEKERJASAMA DENGAN
LEMBAGA ADMINISTRASI NEGARA REPUBLIK INDONESIA JAKARTA
KATA PENGANTAR
Puji syukur kehadirat Allah yang telah melimpahkan rahmat, karunia, serta hidayah-Nya, berkat izin, perlindungan dan karunia-Nya, sehingga penulis dapat menyelesaikan Rancangan Aktualisasi Nilai-Nilai Dasar Profesi Aparatur Sipil Negara (ASN) sebagai tugas dalam mengikuti pendidikan dan pelatihan dasar golongan II di lingkungan Kejaksaan RI.
Aparatur Sipil Negara (ASN) dengan Diklat Dasar Golongan II diharapkan mampu menerapkan core value ASN BerAKHLAK yang terdiri dari nilai:
Berorientasi Pelayanan, Akuntabel, Kompeten, Harmonis, Loyal, Adaptif, Kolaboratif pada satuan kerja masing-masing sehingga nantinya para Aparatur Sipil Negara (ASN) lebih berintegritas, bertanggung jawab dan professional demi kemajuan Kejaksaan Republik Indonesia.
Penulis mengucapkan terima kasih kepada semua pihak yang telah membantu dalam penulisan Rancangan Aktualisasi ini, dalam hal ini kepada:
1. Kepala Badan Diklat dan Pelatihan Kejaksaan RI, Bapak Dr. Rudi Margono, S.H., M. Hum.;
2. Kepala Pusdiklat Manajemen dan Kepemimpinan Badan Diklat dan Pelatihan Kejaksaan RI, Bapak Dr. Bambang Gunawan, S.H., M. Hum.;
3. Kabid Penyelenggara Pusdiklat Manajemen dan Kepemimpinan Badan Diklat dan Pelatihan Kejaksaan RI, Bapak Dr. Setyo Utomo, S.H., M.Hum., M.Kn.;
4. Kepala Kejaksaan Negeri Sleman, Bapak Bambang Yunianto, S.H.;
5. Kepala Seksi Perdata dan Tata Usaha Negara Kejaksaan Negeri Sleman, Bapak Panji Wiratno, S.H., M.H.;
6. Bapak Panji Wiratno, S.H., M.H. selaku mentor dan coach yang telah meluangkan waktu membimbing penulis selama menyusun laporan ini;
7. Bapak Bambang Yunianto, S.H. selaku penguji yang telah meluangkan waktu menguji rancangan aktualisasi penulis.
8. Penyelenggara Diklat dan Widya Iswara.
ii
9. Teman-teman Diklat Latsar CPNS Tahun 2024 Kejaksaan Negeri Sleman yang telah memberikan motivasi, bantuan dan masukan- masukannya kepada penulis.
10.Semua pihak yang tidak dapat penulis sebutkan satu-persatu yang telah tulus membantu dan memberikan sarannya terhadap penyusunan tugas ini.
Penulis mengucapkan terimakasih atas doa, bantuan yang telah diberikan kepada penulis. Semoga amal baik mendapat balasan yang setimpal dari Tuhan yang Maha Esa. Penulis menyadari bahwa penulisan rancangan aktualisasi ini masih jauh dari sempurna oleh karena itu penulis memohon kepada semua pihak guna memberi masukan pada penulisan rancangan aktualisasi ini agar lebih baik. Semoga rancangan aktualisasi ini dapat bermanfaat bagi penulis dan seluruh pihak yang membaca tulisan ini.
Sleman, 29 Oktober 2024 Penulis
YOSEF BRANGKO AJI
Daftar Isi
KATA PENGANTAR... ii
Daftar Isi...iv
BAB I...5
PENDAHULUAN...5
Profil Lembaga...5
Visi Misi Satuan Kerja...7
Tugas dan Fungsi Peserta...8
BAB II...9
RANCANGAN AKTUALISASI...9
PENETAPAN ISU...9
Tabel Analisis Isu dengan USG...10
MATRIKS RANCANGAN...12
JADWAL KEGIATAN...23
BERITA ACARA SEMINAR RANCANGAN AKTUALISASI PELATIHAN DASAR CALON PNS GOLONGAN II...24
Surat Keputusan... 25
Surat Perintah... 27
LEMBAR PENGESAHAN RANCANGAN AKTUALISASI PELATIHAN DASAR CALON PNS GOLONGAN II...30
Power Point...31
iv
BAB I PENDAHULUAN
Profil Lembaga
Sejarah dan Struktur Kejaksaan
Istilah "Kejaksaan" berasal dari zaman Majapahit, dikenal dengan nama dhyaksa, adhyaksa, dan dharmadhyaksa yang berasal dari bahasa Sansekerta. Dhyaksa berfungsi sebagai hakim, sementara adhyaksa adalah hakim tertinggi. Pada masa kolonial Belanda, lembaga yang mirip adalah Openbaar Ministerie, yang berfokus pada kepentingan penjajah, terlihat dari penerapan delik terkait hatzaai artikelen dalam Wetboek van Strafrecht (WvS). Selama penjajahan Jepang, melalui Undang-undang militer No. 1/1942, kemudian diganti oleh Osamu Seirei No.3/1942, No.2/1944, dan No.49/1944, Kejaksaan ditetapkan sebagai satu-satunya lembaga penuntut umum. Setelah Indonesia merdeka, fungsi Kejaksaan dipertahankan sesuai Pasal II Aturan Peralihan UUD 1945 dan PP No. 2 Tahun 1945. Kejaksaan resmi berada di bawah Departemen Kehakiman dengan Gatot Taroenamihardja sebagai Jaksa Agung pertama. Pada 22 Juli 1960, Kejaksaan menjadi lembaga mandiri berdasarkan Keputusan Presiden No. 204/1960, yang diperingati sebagai Hari Bhakti Adhyaksa. Pada 1961, UU No. 15 Tahun 1961 disahkan untuk memperkuat Kejaksaan sebagai alat penegak hukum negara. Selama Orde Baru, UU No. 5 Tahun 1991 menggantikan UU 1961 dan mengatur struktur organisasi baru berdasarkan Keputusan Presiden No. 55 Tahun 1991.
Reformasi membawa perubahan signifikan bagi Kejaksaan RI, terutama dalam penanganan korupsi. UU No. 16 Tahun 2004 menggantikan UU No. 5 Tahun 1991 dan memperkuat independensi Kejaksaan dari pengaruh pemerintah. Dalam undang-undang ini, Kejaksaan berperan penting dalam penuntutan dan eksekusi keputusan pengadilan, serta memiliki tugas di bidang perdata, tata usaha negara, dan ketertiban umum.
Melalui UU No. 11 Tahun 2021 yang menggantikan UU No. 16 Tahun 2004, terdapat beberapa perubahan penting. Pertama, definisi Kejaksaan RI dan jaksa penuntut umum diperjelas. Kedua, usia minimal pengangkatan jaksa ditentukan antara 23 hingga 30 tahun, dengan penekanan pada lembaga pendidikan khusus kejaksaan.
Ketiga, jaksa dapat ditugaskan di instansi lain untuk pengalaman tambahan. Keempat, perlindungan jaksa dan keluarganya disesuaikan dengan standar internasional. Kelima, batas usia pemberhentian jaksa diubah dari 62 menjadi 60 tahun. Keenam, peran jaksa agung di Mahkamah Konstitusi diperluas dan masa jabatannya disesuaikan dengan masa jabatan presiden. Ketujuh, wewenang tambahan diberikan kepada kejaksaan, termasuk pemulihan aset dan mediasi penal.
Kejaksaan memiliki doktrin yang mencakup nilai-nilai yang harus dimiliki oleh seluruh anggota adhyaksa, yaitu Tri Krama Adhyaksa yang terdiri dari:
a. Satya : Kesetiaan yang bersumber pada rasa jujur, baik terhadap Tuhan Yang Maha Esa, diri pribadi dan keluarga maupun kepada sesama manusia.
b. Adhi : Kesempurnaan dalam bertugas dan yang berunsur utama pemilikan rasa tanggung jawab terhadap Tuhan Yang Maha Esa, keluarga dan sesama manusia.
c. Wicaksana : Bijaksana dalam tutur kata dan tingkah laku, khususnya dalam pengtrapan tugas dan kewenangannya.
Kejaksaan RI terdiri dari beberapa tingkat satuan kerja. Kejaksaan Agung berlokasi di Ibukota Negara dan dipimpin oleh Jaksa Agung dengan dukungan Wakil Jaksa Agung dan Jaksa Agung Muda.
Kejaksaan Tinggi beroperasi di tingkat provinsi, sementara Kejaksaan Negeri berada di ibukota kabupaten atau kotamadya. Setiap Kejaksaan Negeri dipimpin oleh Kepala Kejaksaan Negeri yang dibantu oleh kepala seksi dan kepala sub bagian.
vi
Kejaksaan Tinggi Daerah Istimewa terdiri dari lima Kejaksaan Negeri: Sleman, Yogyakarta, Bantul, Kulon Progo, dan Gunungkidul.
Kejaksaan Negeri Sleman, dengan jumlah pegawai dan perkara yang banyak, dikategorikan sebagai tipe A, dipimpin oleh Bambang Yunianto, S.H., M.H. Beberapa bidang di Kejaksaan Negeri Sleman termasuk Pembinaan, Tindak Pidana Umum, Tindak Pidana Khusus, Perdata dan Tata Usaha Negara, Intelijen, serta Pemulihan Aset.
Pada tahun 2013, Kejaksaan Negeri Sleman meraih penghargaan Sidhakarya sebagai Kejaksaan Negeri Tipe A terbaik I di Indonesia, dan pada tahun 2015 sebagai terbaik III. Kejaksaan Negeri Sleman telah melakukan berbagai inovasi teknologi informasi, termasuk program SIKENES pada tahun 2013, layanan antar barang bukti, dan SITIOS pada tahun 2015. Pada tahun 2016, mereka meluncurkan Sistem Layanan Publik (SIMALIK) yang dapat diakses secara online.
Selanjutnya, pada tahun 2017, diperkenalkan SIDABAN (Smart Data Bank Intelijen). Pada tahun 2024, program Jaksa Bina Desa (Jabinsa) dan Jaksa Sahabat Kampus (Jabat Kampus) diluncurkan.
Visi Misi Satuan Kerja
Dalam mengemban tugasnya, Kejaksaan Negeri Sleman memiliki Visi dan Misi.
a. Visi : Terciptanya aparatur kejaksaan yang profesional dengan dilandasi integritas moral yang tinggi untuk mewujudkan nilai-nilai kebenaran dan keadilan serta penghormatan terhadap Hak Asasi Manusia
b. Misi : 1) Menyatukan tata pikir, tata laku dan tata kerja dalam penegakan hukum;
2) Meningkatkan profesionalisme aparatur dilandasi integritas kepribadian dan disiplin yang tangguh dalam upaya penegakan supremasi hukum;
3) Melaksanakan tugas dan wewenangnya dengan mengingat norma keagamaan, kesopanan,
kesusilaan serta memperhatikan rasa keadilan dan nilai-nilai kemanusiaan dalam masyarakat;
4) Optimalisasi pemberantasan KKN;
5) Meningkatkan pelayanan hukum dan pertanggung jawaban publik.
Tugas dan Fungsi Peserta
Menurut Peraturan Kejaksaan Republik Indonesia Nomor 3 Jabun 2024 tentang Perubahan Keempat Atas Peraturan Jaksa Agung Nomor Per- 006/A/Ja/07/2017 Ientang Organisasi Dan Tata Kerja Kejaksaan Republik Indonesia, Tugas Seksi Perdata dan Tata Usaha Negara tertuang dalam Pasal 975 yang menyebutkan. "Seksi Perdata dan Tata Usaha Negara mempunyai tugas melaksanakan tugas dan wewenang Ķejaksaan di bidang perdata dan tata usaha negara sert ketatanegaraan di daerah hukum Kejaksaan, Negeri" Menurut Peraturan Kejaksaan Republik Indonesia Nomor, 3 Iahun 2024, Eungsi Seksi Perdata dan Tata Usaha Negara tertuang dalam Pasal 976 yang menyebutkan. "Dalam melaksanakan tgas sebagaimana dimaksud dalam Pasal 975, Seksi Perdata dan Tata Usaha Negara menyelenggarakan fungsi: a. Penyiapan bahan penyusunan rencana dan program keria di bidang perdata dan tata usaha negara serta ketatanegaraan; b. Pelaksanaan penegakan hukum, bantuan hukum, pertimbangan hukum, dan tindakan hukum lain, serta pelayanan hukum di bidang perdata dan tata usaha negara serta ketatanegaraan; c. Pelaksanaan koordinasi dan sinkronisasi kebiiakan di bidang perdata dan tata usaha negara serta ketatanegaraan; Pelaksanaan hubungan kerja dengan instansi atau lembaga baik di dalam negeri maupun di luar negeri; dan e. Pemantauan, analisis, evaluasi, dan pelaporan pelaksanaan penegakan hukum, bantuan hukum, pertimbangan hukum, dan tindakan hukum lain pada pelayanan hukum dibidang perdata dan tata usaha negara.
viii
BAB II
RANCANGAN AKTUALISASI PENETAPAN ISU
1. Identifikasi Isu
Bahwa dalam menentukan isu atau masalah yang ada dapat dilihat melalui hal-hal berikut ini yaitu
a. Manajemen ASN
Manajemen ASN adalah pengelolaan ASN (Aparatur, Sipil Negara) untuk menghasilkan Pegawai ASN yang professional, memiliki nilai nilai dasar, etika profesi, bebas dari intervensi politik, bersih dari praktik korupsi, kolusi dan nepotisme.
b. Smart ASN
Konsep Smart ASN digagas untuk menyambut Indonesia emas 2045 dimana dunia berada dalam era industri 4.0 yang mengutamakan teknologi dan informasi, penerapan, teknologi dan informasi, dalam proses pemerintahan membutuhkan SDM dengan kemampuan tinggi dalam bidang teknologi dengan profil Smart ASN.
2. Kondisi saat ini dan kondisi yang diharapkan Kondisi saat ini :
Pelayanan Hukum Datun untuk masyarakat masih belum maksimal.
3. Menentukan isu yang diangkat
Dalam hal menentukan isu, Penulis menggunakan metode USG (Urgency, Seriousness, dan Growth). Hal yang menjadi ukuran dalam analisis USG adalah berikut:
1. Urgency : seberapa mendesak isu itu harus dibahas, dianalisis dan ditindaklanjuti
2. Seriousness: seberapas serius isu itu harus dibahas dikaitkan dengan akibat yang ditimbulkan
3. Growth: seberapa besar kemungkinan memburuknya isu tersebut jika tidak ditangani sebagaimana mestinya.
Penilaian secara USG dilakukan dengan menggunakan nilai dengan rentang nilai 1 sampai dengan 3. Semakin tinggi nilai menunjukkan bahwa isu tersebut sangat urgen dan sangat serius untuk segera ditangani Dari isu yang Penulis pilih, berikut hasil analisis menggunakan USG:
Tabel Analisis Isu dengan USG
No Isu
Skor USG Total
Skor Ranking U S G
1 Belum optimalnya pemberian informasi publik melalui website, sosial media Instagram dan sosialisasi kepada masyarakat tentang peran Kejaksaan dalam pelayanan hukum.
2 3 3 8 1
2 Belum adanya back up data secara online berbasis cloud dokumen seperti undangan, surat masuk, SP-1, SKK, SKKS.
2 3 2 7 2
3 Belum adanya reminder atau agenda terjadwal
berbasis digital untuk operasional datun sehari-hari. 2 2 2 6 3 Keterangan:
U : Urgency S : Seriousness G : Growth
Dari alat analisis tersebut, maka isu yang paling berkualitas untuk dapat diselesaikan oleh Penulis adalah isu “Optimalisasi Pelayanan Hukum Datun melalui metode Digital Marketing berbasis Website dan Instagram”. Sehingga ditemukan Core Issue : Belum optimalnya pelayanan hukum secara digitalisasi/elektronik di bidang Perdata dan Tata Usaha Negara pada Kejaksaan Negeri Selman.
x
Dengan Judul rancangan aktualisasi “Optimalisasi Pelayanan Hukum Datun melalui metode Digital Marketing berbasis Website dan Instagram”
4. Gagasan Pemecahan Isu
Bahwa dengan adanya persoalan belum optimalnya pemberian informasi publik melalui website, sosial media Instagram dan sosialisasi kepada masyarakat tentang peran Kejaksaan dalam pelayanan hukum harus segera ditangani dengan solusi yang terbaik guna memberikan pelayanan yang prima sebagai ASN sehingga menghasilkan kefektivitasan dan keefisiensi dalam kinerja serta kepuasan bagi masyarakat yang berdampak pada kredibilitas instansi. Sehingga solusi dari permasalahan tersebut, yaitu Optimalisasi Pelayanan Hukum Datun melalui metode Digital Marketing berbasis Website dan Instagram pada Kejaksaan Negeri Sleman.
MATRIKS RANCANGAN
Dalam laporan rancangan aktualisasi penulis melakukan beberapa kegiatan untuk mendukung gagasan pemecahan isu tersebut agar mencapai kondisi atau hasil yang diharapkan dari isu yang diangkat. Kegiatan tersebut yaitu sebagai berikut :
N
O KEGIATAN TAHAPAN KEGIATAN OUTPUT
KETERKAITAN NILAI-NILAI DASAR
ASN
KONTRIBUSI TERHADAP VISI MISI
PENGUATAN NILAI ORGANISASI 1. Melapor kepada
Kepala Seksi Perdata dan Tata Usaha Negara Kejaksaan Negeri Sleman terkait dengan rencana aktualisasi.
1. Menemui Kasi Perdata dan Tata Usaha Negara pada Kejaksaan Negeri Sleman untuk berkonsultasi
2. Meminta petunjuk dan persetujuan kepada Kasi Perdata dan Tata Usaha Negara mengenai rencana aktualisasi
1. Mendapat Arahan dan petunjuk setelah
melakukan bimbingan
2. Terdapat hasil diskusi berupa saran dan/atau revisi mengenai pelaksanaan Rancangan Aktualisasi.
Berorientasi Pelayanan : Memahami dan memenuhi kebutuhan masyarakat Kabupaten
Sleman terkait dengan pelayanan hukum dalam rancangan
aktualisasi Akuntabilitas:
Bertanggungjawab atas laporan rancangan aktualisasi
yang telah dibuat sebelumnya kepada Kepala Seksi Perdata
dan Tata Usaha
Visi
Konsultasi dan diskusi dengan pimpinan merupakan bentuk profesionalisme dalam
rangka penilaian dan koreksi terhadap rancangan aktualisasi
Misi
Dengan melakukan konsultasi dan diskusi
yang intensif dengan pimpinan merupakan
upaya untuk menyatukan tata pikir,
tata laku, dan tata kerja
SATYA Dalam proses Mengonsultasikan rencana kegiatan harus
dilandasi dengan sikap jujur yaitu dengan menjelaskan mengenai
program aktualisasi sedetail-detailnya tanpa dikurangi atau
ditutup-tutupi ADHI
Mengkonsultasikan rencana kegiatan
dengan penuh tanggungjawab dan
mencapai
12
Negara Kompeten:
Melaksanakan tugas dengan kualitas terbaik
dalam pembuatan Laporan Rancangan
Aktualisasi Harmonis:
Menghargai kritik, saran serta petunjuk
yang diberikan oleh Kepala Seksi Perdata
dan Tata Usaha Negara Loyal: sebelum
menjalankan Rancangan Aktualisasi harus memberitahukan dan mengonsultasikan
kepada pimpinan sebagai bentuk penghormatan dan kesetiaan terhadap
pimpinan Adaptif : Bertindak
proaktif dalam melakukan pelaporan
kesempurnaan dalam bertugas WICAKSANA Menempatkan kebijaksanaan sebagai
landasan mengambil keputusan dan menjaga setiap tutur kata dan tingkah laku
dalam
berkonsultasi dengan pimpinan
Rencana Aktualisasi kepada Kepala Seksi Kepala Seksi Perdata
dan Tata Usaha Negara Kolaboratif: Dalam
melapor kepada Kepala Seksi Perdata
dan Tata Usaha Negara harus terbuka
dengan masukan bahkan gagasan dari Kepala Seksi Perdata
dan Tata Usaha Negara sehingga diperoleh kerja sama
yang optimal
N
O KEGIATAN TAHAPAN KEGIATAN OUTPUT
KETERKAITAN NILAI-NILAI DASAR
ASN
KONTRIBUSI TERHADAP VISI MISI
PENGUATAN NILAI ORGANISASI 2. Berkonsultasi
dengan Kepala
Sub Seksi
Pertimbangan Hukum pada Seksi Perdata dan Tata Usaha Negara Kejaksaan Negeri Sleman terkait
1. Mempresentasikan Rancangan
Aktualisasi kepada Kepala Sub Seksi Pertimbangan
Hukum pada Seksi Perdata dan Tata
Usaha Negara
Kejaksaan Negeri
1. Kepala Sub Seksi Pertimbangan Hukum pada Seksi Perdata dan Tata Usaha Negara memberikan informasi
mengenai kondisi
Berorientasi Pelayanan : Memahami dan memenuhi kebutuhan masyarakat Kabupaten
Sleman, khususnya Masyarakat yang
membutuhkan informasi tata cara
Visi
Kepala Sub Seksi Pertimbangan Hukum merupakan pihak yang
mengetahui lebih detail terhadap proses
pelayanan hukum di lapangan. Oleh sebab
itu konsultasi dan
SATYA Dalam proses Mengonsultasikan rencana kegiatan harus
dilandasi dengan sikap jujur yaitu dengan menjelaskan mengenai
program aktualisasi sedetail-detailnya
14
pelaksanaan Digital Marketing pada Pelayanan Hukum Kejaksaan Negeri Sleman
Sleman
2. Meminta petunjuk kepada Kepala Sub Seksi Pertimbangan Hukum pada Seksi Perdata dan Tata Usaha Negara Kejaksaan Negeri Sleman mengenai rencana aktualisasi
pelayanan hukum datun.
2. Kepala Sub Seksi memberikan masukan dan/atau revisi terhadap rencana kegiatan yang hendak dilaksanakan
mengakses pelayanan hukum sebagaimana
tertuang dalam rancangan aktualisasi
Akuntabilitas:
Bertanggungjawab atas laporan rancangan aktualisasi
yang telah dibuat sebelumnya kepada
Kepala Sub Pertimbangan Hukum
pada Seksi Perdata dan Tata Usaha
Negara Umum Kejaksaan Negeri
Sleman Kompeten:
Melaksanakan pelaporan dengan kualitas terbaik dalam
menyampaikan Rancangan Aktualisasi
kepada Kepala Sub Seksi Pertimbangan
Hukum Harmonis:
Menghargai kritik, saran serta petunjuk
diskusi dengan Kepala Sub Seksi Pertimbangan Hukum
merupakan bentuk profesionalisme dalam
rangka penilaian dan koreksi terhadap rancangan aktualisasi
Misi
Dengan melakukan konsultasi dan diskusi
yang intensif dengan pimpinan merupakan
upaya untuk menyatukan tata pikir,
tata laku, dan tata kerja
tanpa dikurangi atau ditutup-tutupi
ADHI
Mengkonsultasikan rencana kegiatan
dengan penuh tanggungjawab dan
mencapai kesempurnaan dalam
bertugas WICAKSANA Menempatkan kebijaksanaan sebagai
landasan dalam mengambil keputusan
dan menjaga setiap tutur kata dan tingkah
laku berkonsultasi dengan pimpinan
yang diberikan oleh Kepala Sub Pertimbangan Hukum
pada Seksi Perdata dan Tata Usaha
Negara Loyal: Sebelum
menjalankan Rancangan Aktualisasi harus memberitahukan dan mengonsultasikan
kepada pimpinan sebagai bentuk penghormatan dan kesetiaan terhadap
pimpinan Adaptif: Bertindak
proaktif dalam melakukan pelaporan
Rencana Aktualisasi kepada Kepala Sub Seksi Pertimbangan Hukum pada Seksi
Perdata dan Tata Usaha Negara Kolaboratif: Dalam
melapor kepada Kepala Sub
16
Pertimbangan Hukum pada Seksi Perdata
dan Tata Usaha Negara harus terbuka
dengan masukan bahkan gagasan dari
Kepala Sub Seksi Pertimbangan Hukum
sehingga diperoleh kerja sama yang
optimal
N
O KEGIATAN TAHAPAN KEGIATAN OUTPUT
KETERKAITAN NILAI-NILAI DASAR
ASN
KONTRIBUSI TERHADAP VISI MISI
PENGUATAN NILAI ORGANISASI 3. Berkonsultasi
dengan Jaksa Fungsional pada Kejaksaan Negeri Sleman terkait Pelayanan Hukum di Kejaksaan Negeri Sleman
1. Mensosialisasikan program digital marketing
Kejaksaan Negeri
kepada Jaksa
Fungsional di Kejaksaan Negeri Sleman
1. Menerima
masukan dan
arahan dari Jaksa Fungsional
mengenai
program digital marketing
Kejaksaan Negeri
Sleman di
Pengadilan Negeri Sleman
Akuntabilitas:
Bertanggungjawab terhadap program
aktualiasasi yang hendak dilaksanakan
kepada pihak terkait dalam hal ini Jaksa Fungsional Kejaksaan Negeri Sleman sebagai
pihak yang melakukan tugas pelayanan
hukum.
Kompeten:
Melaksanakan pencarian informasi
Visi Bahwa dengan
berkonsultasi sekaligus sosialisasi
kepada Jaksa Fungsional, selain menunjukan sikap profesionalisme juga
menunjukan upaya mencari kebenaran terhadap situasi dan
kondisi nyata yang terjadi
Misi Selain merupakan
SATYA Dalam proses Mengonsultasikan rencana kegiatan harus
dilandasi dengan sikap jujur yaitu dengan menjelaskan mengenai
program aktualisasi sedetail-detailnya tanpa dikurangi atau
ditutup-tutupi ADHI
Mengkonsultasikan rencana kegiatan
dengan penuh
mengenai sop pelayanan hukum secara cermat dan teliti
Harmonis:
Menghargai kritik, saran serta petunjuk
yang diberikan oleh Jaksa Fungsional pada
Kejaksaan Negeri Sleman Adaptif : Bertindak
proaktif dan dapat menyesuaikan jadwal
serta lokasi untuk berkonsultasi dengan para Jaksa Fungsional
di Kejaksaan Negeri Sleman Kolaboratif: Terbuka
dengan masukan bahkan gagasan dari para Jaksa Fungsional
sehingga diperoleh kerja sama yang
optimal
upaya untuk menyatukan tata pikir,
tata laku, dan tata kerja, konsultasi
dengan Jaksa Fungsional juga bertujuan untuk mengajak setiap organ
Kejaksaan Negeri Sleman agar meningkatkan pelayanan hukum.
tanggungjawab dan mencapai kesempurnaan dalam
bertugas WICAKSANA Menempatkan kebijaksanaan sebagai
landasan dalam mengambil keputusan
dan menjaga setiap tutur kata dan tingkah
laku berkonsultasi dengan pimpinan
18
N
O KEGIATAN TAHAPAN KEGIATAN OUTPUT
KETERKAITAN NILAI-NILAI DASAR
ASN
KONTRIBUSI TERHADAP VISI MISI
PENGUATAN NILAI ORGANISASI 4. Meminta izin
kepada Seksi Intelijen untuk mengisi konten pada instagram
@kejarisleman
1. Menemui Seksi Intelijen untuk meminta izin terkait pengisian konten di instagram kejari sleman
Adanya kerjasama lintas bidang dikarenakan sosial media kejari sleman dikelola oleh seksi intelijen
Akuntabilitas:
Bertanggungjawab terhadap isi konten
yang hendak dipublikasi.
Kompeten:
Melaksanakan pembuatan konten secara cermat dan teliti
Harmonis:
mengajukan permintaan kepada seksi intelijen secara
sopan dan sesuai dengan tata krama yang berlaku guna menjaga keharmonisan
Adaptif : Bertindak reaktif apabila terdapat
perubahan konten dari seksi intelijen di Kejaksaan Negeri
Sleman
Visi
Sopan santun dan tidak melangkahi bidang lain merupakan
salah satu bentuk penanaman nilai-nilai
profesionalisme Misi
Sikap sopan santun merupakan salah satu
wujud dari misi Kejaksaan Negeri
Sleman yaitu Meningkatkan profesionalisme aparatur dilandasi integritas kepribadian
dan disiplin yang tangguh
SATYA Dalam proses pembuatan konten harus dilandasi dengan
sikap jujur tidak ada yang ditambahi atau
dikurangi ADHI Pembuatan konten
dilakukan dengan sempurna tanpa ada
kesalahan sehingga tidak menimbulkan permasalahan pada tahap pelaksanaannya
WICAKSANA Bijaksana dalam
menggunakan informasi atau data
sehingga tidak disalahgunakan oleh pihak-pihak yang tidak
berkepentingan.
Kolaboratif: proaktif untuk memastikan konten layak tayang
N
O KEGIATAN TAHAPAN KEGIATAN OUTPUT
KETERKAITAN NILAI-NILAI DASAR
ASN
KONTRIBUSI TERHADAP VISI MISI
PENGUATAN NILAI ORGANISASI 5. Membuat akun
canva, instal aplikasi premiere pro, instal capcut
1. Membuat akun canva
mempesiapkan ide atau konsep dari konten yang akan diisi
1. Terdapat aplikasi pengeditan yang digunakan untuk menghasilkan konten menarik
Akuntabilitas:
Bertanggungjawab atas sumber informasi
yang dimiliki Kompeten:
Melaksanakan pembuatan akun
khusus Harmonis Proses ini memberi
kesempatan untuk mengekspresikan diri dan terhubung dengan pegawai yang lebih luas
Adaptif :
Mengantisipasi adanya kesulitan akses dengan membuat
langkah-langkah masuk ke akun editing
Visi
Pembuatan akun guna memudahkan akses
terhadap aplikasi editing merupakan bentuk pemanfaatan
tekonologi guna meningkatkan profesionalisme pelayanan Kejaksaan
Negeri Sleman Misi
Pembuatan konten pelayanan hukum merupakan bentuk
peningkatan pelayanan publik karena berkaitan nantinya dengan digital marketing
SATYA
Pembuatan akun harus dilandasi dengan tanggung jawab dan
kejujuran dalam pemanfaatannya.
ADHI
Memastikan keamanan akun secara sempurna
sehingga tidak disalahgunakan oleh pihak-pihak lain yang tidak berkepentingan.
WICAKSANA Bijaksana dalam memberikan informasi
terkait username dan password dari akun pengeditan yang akan
digunakan.
20
Kolaboratif: bersedia membantu para pegawai yang akan
mengakses akun editing
N
O KEGIATAN TAHAPAN KEGIATAN OUTPUT
KETERKAITAN NILAI-NILAI DASAR
ASN
KONTRIBUSI TERHADAP VISI MISI
PENGUATAN NILAI ORGANISASI 6. Menyiapkan Jadwal
upload konten
1. Analisis prime time akun instagram kejari sleman
1. Mengetahui waktu yang pas untuk upload konten agar bisa reach akun lebih banyak
Berorientasi pelayanan:
Waktu Upload konten harus pas agar bisa tepat sasaran sehingga
memudahkan Masyarakat mengakses informasi
Akuntabel Bertanggung jawab atas segala isi konten
dan kekonsistenan membuat konten
Kompeten:
Cermat dan teliti dalam membuat isi materi
konten
Visi Ketepatan waktu dalam proses publish
konten menandakan sikap profesionalisme
Misi Konsisten upload
konten merukan bentuk sikap profesionalisme agar tercapainya target dari
digital marketing
SATYA Dalam proses pembuatan jadwal
harus penuh keseriusan sehingga menghasilkan jadwal
yang berkualitas ADHI Sempurna dalam pembuatan jadwal
sehingga tidak menimbulkan bentrok
kerjaan.
WICAKSANA Bijaksana dalam
melakukan penjadwalan sehingga
diperoleh fungsi yang efektif dan efisien dari
jadwal tersebut.
N
O KEGIATAN TAHAPAN KEGIATAN OUTPUT
KETERKAITAN NILAI-NILAI DASAR
ASN
KONTRIBUSI TERHADAP VISI MISI
PENGUATAN NILAI ORGANISASI 7. Proses
pengumpulan informasi, data,
materi dan
pembuatan konten
1. Mencari referensi konten yang serupa 2. Membuat konsep
dan design konten
Menghasilkan konten dan narasi yang nantinya diajukan ke seksi perdata dan tata
usaha negara
Kejaksaan Negeri Sleman
Berorientasi pelayanan:
Isi dan narasi konten yang harus informatif
agar masyarakat umum dapat menerimanya dengan
mudah Akuntabel Bertanggung jawab atas segala isi konten
dan kekonsistenan membuat konten
Kompeten:
Cermat dan teliti dalam membuat isi materi
konten
Visi Kebermanfaatan
informasi dalam konten hasil dari keseriusan membuat
konten menandakan sikap profesionalisme
Misi
Konsisten membuat konten informatif
bentuk sikap profesionalisme agar tercapainya target dari
digital marketing
SATYA Dalam proses pembuatan konten
harus penuh keseriusan sehingga menghasilkan konten
yang berkualitas ADHI Sempurna dalam pembuatan konten sehingga tidak banyak
revisi.
WICAKSANA Bijaksana dalam pembuatan narasi sehingga diperoleh konten yang efektif dan
efisien
22
JADWAL KEGIATAN
NO PELAKSANAAN
NOVEMBER MINGGU
KE-1
MINGGU KE-2
MINGGU KE-3
MINGGU KE-4 1. Melapor kepada Kepala Seksi Perdata dan Tata Usaha Negara
Kejaksaan Negeri Sleman terkait dengan rencana aktualisasi.
2.
Berkonsultasi dengan Kepala Sub Seksi Pertimbangan Hukum pada Seksi Perdata dan Tata Usaha Negara Kejaksaan Negeri Sleman terkait pelaksanaan Digital Marketing pada Pelayanan Hukum Kejaksaan Negeri Sleman
3. Berkonsultasi dengan Jaksa Fungsional pada Kejaksaan Negeri Sleman terkait Pelayanan Hukum di Kejaksaan Negeri Sleman 4. Meminta izin kepada Seksi Intelijen untuk mengisi konten pada
instagram @kejarisleman dan website kejari sleman
5. Membuat akun canva, instal aplikasi premiere pro, instal capcut 6. Menyiapkan Jadwal upload konten
7. Proses pengumpulan informasi, data, materi dan pembuatan konten
BERITA ACARA SEMINAR RANCANGAN AKTUALISASI PELATIHAN DASAR CALON PNS GOLONGAN II
Nama : Yosef Brangko Aji
NIP : 200001222024041005
Nomor Peserta Jabatan
Satuan Kerja
: : :
43
Pengelola Penanganan Perkara Seksi Perdata dan Tata Usaha Negara
Telah diuji di depan Tim Penguji Pada hari Rabu tanggal 30 Oktober 2024
Penguji, Mentor/Coach,
Bambang Yunianto, S.H., M.H.
NIP. 19780625 200112 1 003
Panji Wiratno, S.H., M.H.
NIP. 19880510 201012 1 002
24
Surat Keputusan
Surat Perintah
26
28
LEMBAR PENGESAHAN RANCANGAN AKTUALISASI PELATIHAN DASAR CALON PNS GOLONGAN II
Nama : Yosef Brangko Aji
NIP : 200001222024041005
Nomor Peserta Jabatan
Satuan Kerja
: : :
43
Pengelola Penanganan Perkara Seksi Perdata dan Tata Usaha Negara Kejaksaan Negeri Sleman
Telah disetujui
Pada hari Rabu tanggal 30 Oktober 2024
Penguji, Coach,
Bambang Yunianto, S.H., M.H.
NIP. 19780625 200112 1 003
Panji Wiratno, S.H., M.H.
NIP.19880510 201012 1 002
Mengetahui,
Kabid Penyelenggara pada Pusat Pendidikan dan Pelatihan Manajemen dan Kepemimpinan
Badan Diklat Kejaksaan RI
Dr. Setyo Utomo, S.H., M.Hum., M.Kn NIP. 19640716 199203 1 003
Power Point
30
32