PENDAHULUAN
Latar Belakang
UUD 1945 menyatakan bahwa Negara melalui aparaturnya berkewajiban melayani setiap warga negara dalam pemenuhan kebutuhan dasar untuk meningkatkan kesejahteraan masyarakat. Segala kepentingan masyarakat harus dilaksanakan oleh pemerintah sebagai penyelenggara, yaitu pada berbagai sektor pelayanan, khususnya yang menyangkut hak-hak sipil dan kebutuhan dasar. Aparatur Sipil Negara (ASN) menurut Undang-Undang Nomor 5 Tahun 2014 adalah profesi bagi pegawai negeri sipil dan pegawai pemerintah dengan perjanjian kerja yang bekerja pada instansi pemerintah.
Sebagai salah satu sumber daya dalam pemerintahan, Aparatur Sipil Negara (ASN) bertugas melaksanakan kebijakan publik yang dibuat oleh Pejabat Pembina Kepegawaian sesuai dengan ketentuan peraturan perundang-undangan; memberikan pelayanan publik yang profesional dan berkualitas; dan memperkuat persatuan dan kesatuan negara kesatuan Republik Indonesia. Pegawai negeri sipil harus memiliki kesetiaan dan ketaatan kepada negara, berakhlak mulia dan mempunyai mentalitas yang baik, profesional, sadar akan tanggung jawabnya sebagai pegawai negeri sipil, pelaksana kebijakan dan perekat serta pemersatu bangsa. Diklat dasar diorientasikan sedemikian rupa sehingga nilai-nilai dasar ANEKA dapat diaktualisasikan pada setiap CPNS.
ANEKA merupakan hakikat nilai-nilai dasar Aparatur Sipil Negara yaitu Akuntabilitas, Nasionalisme, Etika Publik, Komitmen Mutu dan Antikorupsi. Sesuai dengan penetapan Peraturan Tata Usaha Negara Republik Indonesia Nomor 12 Tahun 2018 tentang Diklat Dasar CPNS, CPNS harus menjalani masa percobaan selama 1 tahun dan mendapat Diklat Dasar terpadu untuk membentuk PNS yang profesional dan berkarakter, yaitu PNS yang karakternya terbentuk dari sikap dan perilaku disiplin PNS, nilai-nilai dasar PNS dan pengetahuan tentang kedudukan dan peranan PNS di Negara Kesatuan Republik Indonesia, serta menguasai ruang lingkup tugasnya sehingga agar mereka mampu menjalankan tugas dan perannya secara profesional sebagai pegawai negeri.
Tujuan
Ruang Lingkup
RANCANGAN AKTUALISASI
Deskripsi Organisasi
- Visi, Misi, Tugas Pokok dan Fungsi Organisasi
- Nilai-Nilai Organisasi
Memfasilitasi perdagangan untuk menjaga dan meningkatkan akses pasar media pembawa hasil pertanian di wilayah kerja Stasiun Karantina Pertanian Kelas I Ambon Provinsi Maluku; Meningkatkan citra dan mutu pelayanan publik di wilayah kerja Stasiun Karantina Pertanian Kelas I Ambon Provinsi Maluku. Stasiun Karantina Pertanian (SKP) Kelas I Ambon mempunyai tugas melaksanakan kegiatan operasional karantina hewan dan tumbuhan serta pemantauan keamanan hayati, keamanan hewan dan tumbuhan.
Berdasarkan Peraturan Menteri Pertanian Republik Indonesia Nomor 47 Tahun 2020 tentang Organisasi dan Tata Kerja Unit Pelaksana Teknis Lingkup Badan Karantina Pertanian, Stasiun Karantina Pertanian Kelas I Ambon dipimpin oleh 1 stasiun. Kepala. Stasiun Karantina Pertanian Kelas I Ambon mempunyai SDM sebanyak 62 orang yang terdiri dari 42 orang PNS (10 orang fungsional umum dan 32 orang fungsional teknis), 2 orang CPNS (2 orang calon fungsional teknis) dan 18 orang THL. Berdasarkan Peraturan Menteri Pertanian Nomor 37 Tahun 2020 tentang Pedoman Pembinaan Nilai Budaya Kerja di Lingkungan Kementerian Pertanian, terdapat 5 nilai budaya kerja di lingkungan Kementerian Pertanian yang wajib diterapkan oleh pegawai di lingkungan Kementerian Pertanian. Pertanian, termasuk di Stasiun Karantina Pertanian Kelas I Ambon.
Kedudukan dan Peran PNS dalam NKRI serta Nilai-Nilai Dasar PNS
- Kedudukan dan Peran PNS dalam NKRI
- Nilai-Nilai Dasar PNS
Nilai-nilai inti ASN merupakan nilai-nilai dasar yang harus dimiliki setiap ASN dalam melaksanakan tugas dan tanggung jawabnya. Nilai-nilai dasar yang harus dimiliki setiap ASN adalah akuntabilitas, nasionalisme, etika publik, komitmen terhadap kualitas dan antikorupsi yang jika disingkat menjadi nilai-nilai ANEKA. Kelima nilai dasar ASN tersebut harus dihubungkan dengan setiap aktivitas pada rencana pemutakhiran yang telah selesai, sehingga setiap langkah aktivitas pada rencana pemutakhiran yang telah selesai mempunyai nilai yang BERBEDA.
Akuntabilitas mengacu pada kewajiban setiap individu, kelompok atau lembaga untuk memenuhi tanggung jawab yang dipercayakan kepadanya, yaitu menjamin terwujudnya nilai-nilai publik. Transparansi merupakan sesuatu yang tidak mempunyai makna tersembunyi di dalamnya, disertai dengan tersedianya informasi lengkap yang bebas, jelas, dan terbuka. Integritas adalah konsistensi dan keteguhan yang tak tergoyahkan dalam menjunjung tinggi nilai-nilai luhur dan keyakinan.
Dengan kata lain, lingkungan akuntabilitas tidak akan muncul dari hal-hal yang tidak dapat dipercaya. Penerapan kebijakan, prosedur, dan sumber daya yang tidak konsisten akan berdampak pada terciptanya lingkungan kerja yang tidak bertanggung jawab karena melemahnya komitmen dan kredibilitas anggota organisasi. Pengorbanan merupakan suatu sikap yang mencerminkan keikhlasan dalam memberikan sesuatu yang dimiliki kepada orang lain, serta mendahulukan kepentingan orang lain di atas kepentingan pribadi.
Etika publik merupakan cerminan kritis yang mengatur bagaimana nilai-nilai (kejujuran, solidaritas, keadilan, kesetaraan, dan sebagainya) dipraktikkan dalam kaitannya dengan kepedulian dan kepedulian terhadap kesejahteraan masyarakat atau kebaikan orang lain. Menurut Undang-Undang Republik Indonesia Nomor 5 Tahun 2014 tentang Aparatur Sipil Negara, nilai-nilai dasar etika publik adalah sebagai berikut. Komitmen mutu merupakan janji kepada diri sendiri atau orang lain yang tercermin dalam tindakan kita untuk menjaga kualitas kinerja karyawan.
Sedangkan korupsi dalam bahasa Yunani berasal dari kata korupsi yang berarti perbuatan yang tidak baik, buruk, curang, korup, tidak bermoral, menyimpang dari kesucian, dan melanggar norma agama, materi, mental, dan umum. Individu dengan sikap sosial yang tinggi akan memperhatikan lingkungannya, dimana masih banyak masyarakat yang tidak mampu, menderita dan memerlukan uluran tangan. Orang yang berjiwa sosial tidak akan tergoda untuk memperkaya dirinya sendiri secara tidak wajar, namun malah akan berusaha menyisihkan sebagian penghasilannya untuk membantu orang lain.
Kesederhanaan adalah suatu sikap yang tidak berlebihan dalam melakukan sesuatu, atau dengan kata lain kesederhanaan adalah melepaskan diri dari segala ikatan yang tidak diperlukan. Keadilan adalah menentukan kebenaran dari dua persoalan atau lebih dan tidak memihak antara yang satu dengan yang lainnya, atau dengan kata lain keadilan adalah suatu sikap yang tidak memihak selain kebenaran.
Rancangan
- Aktualisasi Kedudukan dan Peran PNS dalam NKRI
- Identifikasi Isu
- Prioritas Isu
- Alternatif Pemecahan Isu
- Prioritas Pemecahan Isu
- Aktualisasi Nilai-Nilai Dasar PNS
- Penjadwalan
Permasalahan nomor (3) tentang “Belum optimalnya penyerahan dokumen operasi karantina di SKP Kelas I Ambon” memenuhi kriteria APKL. Permasalahan ini nyata terjadi karena proses pengarsipan dokumen operasional karantina di SKP Kelas I Ambon belum maksimal. Pengajuan dokumen operasi karantina di Stasiun Karantina Pertanian Kelas I Ambon (SKP Kelas I Ambon) belum optimal.
Membantu penyelenggaraan arsip dokumen operasional karantina di Stasiun Karantina Pertanian Kelas I Ambon (SKP Kelas I Ambon). Mendaftar dan menata arsip dokumen operasional karantina. 6. Internalisasi metode klasifikasi dokumen dan jadwal penyimpanan catatan. Luaran Kegiatan 2 berupa dokumen operasional karantina yang diidentifikasi oleh masing-masing asisten kerja.
Nilai nasionalisme yang akan diterapkan adalah nilai non-diskriminasi dimana penulis akan mengidentifikasi dokumen operasional karantina masing-masing direktorat wilayah tanpa membedakan pegawai daerah yang banyak dokumen operasional karantinanya dan yang sedikit. Nilai komitmen mutu yang akan diterapkan adalah nilai yang berorientasi pada mutu dimana penulis akan memperhatikan kualitas dokumen operasional karantina yang telah diterima oleh masing-masing asisten kerja, apakah sudah sesuai dengan yang dipersyaratkan atau belum. e) Melawan Korupsi. Nilai antikorupsi yang akan diterapkan adalah nilai kerja keras dimana penulis akan bekerja dengan baik dan sungguh-sungguh dalam mengidentifikasi dokumen operasional karantina.
Mengarsipkan setiap dokumen operasional karantina dari masing-masing tempat kerja sesuai dengan ketentuan pengarsipan dokumen yang berlaku. 3.2 Keluaran/Hasil. Pada kegiatan 3 akan digunakan nilai tanggung jawab, dimana penulis akan mengklasifikasikan dokumen operasional setiap pegawai dengan penuh tanggung jawab sesuai dengan ketentuan pengarsipan dokumen yang berlaku saat ini. Nilai nasionalisme yang akan digunakan adalah nilai ketelitian, dimana penulis akan mengidentifikasi secara akurat dan serius dokumen operasional karantina dari masing-masing wilayah kerja untuk mendapatkan informasi yang benar.
Nilai etika publik yang akan diterapkan adalah nilai kemampuan dalam melaksanakan kebijakan dan program publik dimana penulis akan mengklasifikasikan dokumen operasional karantina sesuai dengan ketentuan kearsipan dokumen yang berlaku. Nilai nasionalisme yang akan diterapkan adalah nilai ketelitian, dimana penulis akan secara cermat dan sungguh-sungguh menentukan jadwal retensi arsip dokumen operasional karantina, sehingga waktu penggunaan arsip dapat optimal. Nilai komitmen mutu yang akan diterapkan merupakan nilai yang berorientasi pada mutu dimana penulis akan memperhatikan kualitas dokumen operasional karantina yang diperoleh dari masing-masing asisten kerja, terlepas apakah dokumen tersebut masih sah untuk digunakan atau tidak.
Nilai antikorupsi yang akan digunakan adalah nilai kedisiplinan, dimana penulis akan berhati-hati dalam menentukan waktu pelaksanaan kegiatan ini, sehingga penyusunan daftar dan susunan arsip dokumen operasional karantina akan selesai sesuai dengan yang diperkirakan. dalam rencana aktualisasi. . Hasil dari kegiatan 6 berupa internalisasi metode pengklasifikasian dokumen operasional karantina dan penetapan jadwal penyimpanan arsip dokumen tersebut bagi pegawai SKP golongan I Ambon di setiap wilayah kerja sesuai ketentuan yang berlaku. Timbul pertanyaan: belum optimalnya pengarsipan dokumen operasional karantina di SKP Kelas I Ide Solusi Ambon.
Kontribusi terhadap visi dan misi organisasi. Kegiatan karantina pada setiap area kerja mengikuti ketentuan pengarsipan dokumen yang berlaku. klasifikasi dokumen operasional.
PENUTUP