• Tidak ada hasil yang ditemukan

Cabang-cabang dari Sosiologi Teater

Dalam dokumen Bahan Kuliah Sosiologi Sastra 0 (Halaman 142-144)

BAB XI PENELITIAN SOSIOLOGI TEATER

D. Cabang-cabang dari Sosiologi Teater

Cabang sosiologi teater amat banyak, tergantung tinjauan yang dilakukan peneliti. Setiap penelitian teater, akan masuk ke dalam berbagai cabang. Cabang-

cabang sosiologi teater itu berkaitan dengan apa saja yang hendak diungkap lewat jalur sosiologis. Sejak sosiologi itu masih baru, saya akan melegimitasi diri saya sendiri tentang jumlah faktor yang bisa dieksplorasi. Hingga sekarang sebagian besar yang telah dipelajari adalah teater publik dan penting untuk mengetahui bahwa itu bukan hanya objek dari proses menginvestigasi dengan sama. Untuk penelitian di area ini, seseorang tidak boleh menggunakan metode-metode yang mencegah konsiderasi dari keragaman penonton, perbedaan derajat dari homogenitas dan kohesi, dan pentingnya transformasi yang betpotensi ke kelompok sosial yang benar, yaitu ke kelompok properti yang struktural dan mungkin untuk memakmurkan unik struktural yang bisa memperluas organisasi penonton.

(1) Cabang yang mempelajari analisis pertunjukan teater dalam lingkup sosial tertentu. Lingkup sosial dari produksi teater bervariasi meliputi pertunjukan, cara mengintrepretasinya, perbedaan model teatrikal, sekolah dan tradisi. Variasi ini dapat dipelajari dan dibandingkan dengan lingkup sosial dan transformasi keinginan. saya percaya ada beberapa koresponden dan sekalipun mengintrepretsasi (dan sebagian tidak sesuai) antara dua lingkup yang sama sekali berbeda. Tapi konflik antara lingkup teater dengan lingkup sosial yang sebenarnya adalah proses sosial yang kuat.

(2) Cabang ketiga dari sosiologi teater mempelajari aktor sebagai anggota sosial, teman lebih luas lagi sebagai proses akting. Ada pertanyaan dalam teori ini. persamaan dari perbedaan akting anggota, organisasi mereka dan hubungan mereka balk di dalam proses bermain peran, kesatuan dari anggota memperngaruhi struktur perkumpulan, hubungan aktor dengan anggota lain (penulis, penata kostum, sutradara) hubungan n.ereka berbeda satu sama lain, dan trakhir perbedaan kelas sosial dengan status sosial dalam masing-masing kelas.

(3) mempelajari hubungan antara isi (terutama jenis) teater dengan sistem sosial terutama bentuk dan kelas sosial. disini sosiologi teater memasuki lingkup yang luas disebut ilmu sosial, ini diaplikasikan ke dalam sebuah pertunjukan teater. Lebih jelasnya ada ketertarikan hubungan satu tipe sosial dan lingkup pertunjukan teater. bagaimanapun jalan ini memiliki keterbatasan seperti yang diungkapkan marx bahwa tragedi dari shakespeares mempunyai kelanjutan efek dahsyat kepada masyarakat kita, stukturnya, sangat berbeda sekali dibandingkan dengan ketika baru muncul, meskipun begitu pennainan ini menghasilkan nilai yang tidak bisa dibantah waktu itu.

Permainan teater yang memiliki isi yang sama dapat ditafsirkan seperti keadaannya, dengan cara yang beragam, dan variasi-variasi dari penafsiran tersebut dapat membangkitkan penelitian-penelitian dari segi sosiologi dalam hubungannya dengan perbedaan struktur sosial dan latar. Sebagai contoh, seseorang dapat menganggap Gogol Bennain dengan cara realistik atau dalam sebuah nuansa mistik. Ada banyak cara yang berbeda dari penampilan versi abad 19 yang ada kalanya saat ini hidup kembali di panggung. Sebagai konsekuensinya kita memiliki sebuah dari kelima sektor dari penelitian dalam bidang sosiologi teater.

Fungsi teater memang berbeda-beda pada tiap perkembangan masyarakat. Tiap jenis teater juga memiliki variasi fungsi. Memang harus diakui, bahwa salah satu yang paling penting dan paling banyak memiliki cabang dari ilmu sosiologi teater lebih terkait dengan fungsi teater dalam jenis-jenis masyarakat yang berbeda. Di sini saya hanya dapat memberikan sedikit contoh ringkas dalam perubahan fungsi sosial teater dalam berbagai periode. Dalam masyarakat yang kuno, fungsi sosial teater adalah untuk ritual, berdoa, sihir dan yang lain. Fungsi paling terkenal permainan teater dalam usia pertengahan adalah untuk memperkuat keyakinan dan

mendukung dalam semua hal. Pelawak kerajaan, badut, penyanyi-penyanyi, dan penari-penari dalam peraturan yang sangat ketat dalam kerajaan, yang menjadi pendiri, seringkali kecantikan yang kejam, pemerintah terdahulu, memiliki tujuan untuk mebawa kenyamanan.

Dalam rezim kuno, kerajaan yang jaya, yang dalam ikatan dengan kaum borjuis di kota lebih-lebih denga raja, dan memuliakan tingkatan keluarga kaum borjuis, fungsi teater sebagai hukum yang rasional. Fungsi teater di bawah rezim kapitalis liberal untuk (1) menyediakan ketenangan dan (2) pengalihan perhatian dari kesenjangan sosial. Hal tersebut menjadi sebuah perusahaan komersial yang harus menarik sebuah tekad masyarakat akan penghiburan dan publikasi itu sendiri. Dalam masyarakat kapitalis, fungsi sosial teater bervariasi. Untuk itulah teater terorganisir, demi kepentingan yang memiliki kekuasaan yang besar. Oleh karena itu kebergandaan tugas teater sekarang ini, dan tiga wajah teater saat ini yaitu: (1) petunjuk mudah penerimaan dengan mendirikan order; (2) suatu bantahan untuk melawan rejim yang sudah ada (paling tidak simbolis); dan (3) hiburan. Setidak- tidaknya teater menjadi semakin banyak bermunculan secara sosial bahkan hal itu tidak disadari.

Secara terbuka rejim otoriter seperti Tsarism atau macam-macam berbagai aliran Fasisme, sejak teater menunjuk publik yang besar dan tidak mempunyai misi khusus sebagai bentuk propaganda resmi terkecuali pada kasus untuk mengekspresikan oposisi atau ketidakpuasan. Bahkan mungkin karakter dari satu penjelmaan kepura-puraan relousioner. Salah satu lantaran, kalau bukan merupakan suatu hal yang terpenting, dari kesuksesan teater yang luar biasa di Rusia, hal ini menggugah gairah pemuda. Karenanya, tidak hanya pembangunan yang luar biasa dari teater Rusia, tapi juga pada sisi kantor karcis yang antri semalam suntuk yang menjadi bagian dari adat-istiadat Rusia bagi kebanyakan generasi sebelum kedatangan dari rejim Soviet.

Fungsi sosial teater sebelum suatu rejim bersama, berpotensi berbeda dan akan memerlukan perlakuan khusus. Semua dapat berkata, dari apa seseorang mengetahui suatu fakta, upaya USSR mengarahkan ke arah perkembangan fungsi bidang pendidikan dan kenegaraan hanyalah teater yang memiliki miscarried; tapi pada waktu yang sama Soviet telah memperoleh hasil teater yang hebat dengan terbebas dari unsur komersial dan dari keuntungan pribadi, dan dengan bekal sumber daya tidak tersaingi. Biar bagaimanapun juga, ini tentu tampak terutama hasil kaya dan berkembang dapat diharapkan dari keenam cabang sosiologi teater; pembahasan variasi fungsi sosial ini pada masyarakat yang berbeda.

Dalam dokumen Bahan Kuliah Sosiologi Sastra 0 (Halaman 142-144)