• Tidak ada hasil yang ditemukan

Daftar Peraturan Pemerintah terkait Pengarusutamaan Gender dalam Pendidikan

Satu Dasawarsa Terakhir

Annex 1 Daftar Peraturan Pemerintah terkait Pengarusutamaan Gender dalam Pendidikan

Kaji Ulang Satu Dekade Pengarusutamaan Gender Bidang Pendidikan di Indonesia

Annex 1 Daftar Peraturan Pemerintah terkait Pengarusutamaan Gender dalam Pendidikan

NO PERATURAN ISI DITERBITKAN PELAKSANAAN

I NASIONAL

1.1 Konstitusi Tahun 1945 1. Kewajiban bagi semua warga negara untuk mendapatkan

pendidi-kan yang lebih baik dan bermutu (Pasal 31);

2. Pemerintah harus menyediakan alokasi anggaran pendidikan sebe-sar 20% dalam anggaran Tahunan (APBN).

Sejak 1945 dan amandemen

konstitusi

Kebijakan Pendidikan untuk Semua

1.2 UU Sistem Pendidikan Nasional Nomor 20 Tahun 2003.

1. Demokratis, kesetaraan dan non diskriminasi sebagai prinsip dalam pelaksanaan pendidikan (Pasal 4)

2. Hak yang sama bagi semua warga negara dalam pendidikan 3. Kewajiban Pemerintah untuk menyediakan layanan pendidikan

dan menjamin pendidikan yang berkualitas dan non diskriminasi

Diterbitkan tahun 2003

1. RENSTRA Kemendikbud 2010-2014;

2. Peraturan Menteri Pendidikan Nasional Nomor 84 Tahun 2008 tentang Pelaksanaan Pengarusu-tamaan Gender dalam Pendidikan;

1.3 UU Nomor 17 Tahun 2006, tentang Rencana Pemban-gunan Jangka Panjang Nasional (RPJPN)

Pengarusutamaan gender (PUG) adalah salah satu dari tiga isu lintas sektoral dalam pembangunan

Sejak 2010 Ditampung di Rencana Pembangunan Jangka

Menengah 2010-2014:

1. PUG sebagai satu dari tiga isu lintas sektor dalam pembangunan (PUG, tata kelola pemerintahan yang baik, dan pembangunan berkelanjutan 2. Indikator gender

1.3 Peraturan Presiden Nomor 5 Tahun 2010 tentang Rencana Pembangunan Jangka Menengah Nasional (RPJMN) 2010-2014

1. Pengarusutamaan gender adalah isu lintas sektoral dalam semua kegiatan pembangunan;

2. Menyebutkan target tertentu (15 masalah dan 18 indikator) dalam pelaksanaan pengarusutamaan gender di bidang pendidikan.

Januari 2010 1. Merumuskan Rencana Strategis (RENSTRA)

Ke-menterian Pendidikan 2010-2014.

2. Merumuskan Kegiatan Anggaran Tahunan (RKA) berdasarkan isu dan indikator pada RPJMN 1.4 Instruksi Presiden Nomor 9

Tahun 2000 tentang Pelak-sanaan Pengarusutamaan Gender dalam Pembangu-nan

1. Menginstruksikan semua dan Kepala Lembaga Negara di tingkat nasional, Gubernur, Bupati/Walikota untuk melaksanakan pengarusutamaan gender dalam proses pembangunan

2. KPP memberikan bimbingan teknis untuk pelaksanaan

pengarusutamaan gender di tingkat pusat dan daerah

3. Bertujuan untuk merumuskan kebijakan dan program yang responsif gender.

Desember 2000 (hampir 10 tahun)

1. Dikeluarkan Peraturan Menteri Pendidikan Na-sional Nomor 84 Tahun 2008,

2. Didirikan Satuan Kelompok Kerja dan focal point bagi pengarusutamaan gender dalam Pendidi-kan

3. Pelaksanaan anggaran gender di beberapa pro-gram dan kegiatan prioritas sejak 2010.

an

Kaji Ulang Satu Dekade Pengarusutamaan Gender Bidang Pendidikan di Indonesia

NO PERATURAN ISI DITERBITKAN PELAKSANAAN

1.5 Peraturan Menteri Dalam Negeri Nomor 132 Tahun 2003 tentang Pelak-sanaan Pengarusutamaan Gender dalam Pembangu-nan di Daerah

Kewajiban untuk menyediakan 5 persen dari APBD (provinsi dan kabupaten/kota) untuk mendukung pengarusutamaan gender di tingkat lokal

2005

1.6 Peraturan Menteri Dalam Negeri Nomor 15 Tahun 2008 tentang Implementasi Pengarusutamaan Gender di Pemerintah Daerah

1. Mengintruksikan Gubernur dan Bupati/Walikota untuk melaksanakan PUG pada proses perencanaan

2. Mengatur POKJA di tingkat propinsi dan kabupaten/kota; 3. Melaksanakan perencanaan responsif gender

Juni 2008 Semua propinsi memiliki POKJA PUG, beberapa di

tingkat kabupaten /kota

1.7 Peraturan Menteri Keuangan Nomor 119/ PMK 02 Tahun 2009 tentang Anggaran Percontohan yang Responsif Gender

Tindakan afirmatif nasional untuk semua Kementerian

a. Mengelola program yang terpilih dengan Pernyataan yang Re-sponsif Gender di 7 kementerian (KPPA, BAPPENAS, Kementerian Keuangan, Kemdikbud, Kesehatan, Pertanian dan PU)

b. Mengusulkan kegiatan tahun 2010 pada RKA 2010 terpilih

Maret 2009 7 Kementerian menerapkan ARG terpilih

berdasar-kan Pernyataan Anggaran Responsive Gender

1.8 Peraturan Menteri Keuangan Nomor 104/ PMK 02 Tahun 2010 tentang Anggaran Percontohan yang Responsif Gender

Sebuah tindakan afirmatif nasional untuk semua Kementerian a. Mengelola program yang terpilih dengan Pernyataan yang

Re-sponsif Gender dari semua Kementerian pada urusan sosial dan ekonomi.

b. Mengusulkan kegiatan tahun 2011 pada RKA 2011 terpilih

Maret 2010 16 Kementerian menerapkan ARG berdasarkan

Pernyataan Anggaran Responsive Gender

1.9 Keputusan Kementerian Keuangan nomor 93/ PMK 02 Tahun 2011 tentang Anggaran Percontohan yang Responsif Gender

Tindakan afirmatif nasional untuk semua Kementerian

a. Mengelola program yang terpilih dengan Pernyataan yang Respon-sif Gender

b. Mengusulkan kegiatan tahun 2012 pada RKA 2012 terpilih untuk setiap Eselon I dan II

26 Kementerian menerapkan ARG berdasarkan Pernyataan Anggaran Responsive Gender

II Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan 2.1 Peraturan Menteri

Pendidi-kan Nasional Nomor 84 Tahun 2008 tentang Pedoman Pelaksanaan Pengarusutamaan Gender bidang Pendidikan di De-partemen Pendidikan.

1. Semua unit organisasi dalam pendidikan harus mengintegrasikan gender dalam semua kebijakan dan program pembangunan sesuai dengan peran dan fungsi masing-masing unit organisasi

2. Sanksi jika unit organisasi terbukti tidak melaksanakan pengarusu-tamaan gender

November 2008 1. Fokus /poin utama gender dalam setiap unit

organisasi utama;

2. Di 32 Provinsi telah didirikan Satuan Kelompok Kerja di lembaga pendidikan

3. Di Kabupaten/kota telah dibentuk 100 Unit Kelompok Kerja gender.

4. Memberikan stimulan untuk mendukung pro-gram ini di tingkat provinsi.

89

Lampir

an

Kaji Ulang Satu Dekade Pengarusutamaan Gender Bidang Pendidikan di Indonesia

kan Nasional Nomor 2 Tahun 2010 tentang Ren-cana Strategis Kementerian Pendidikan Tahun 2010-2014

Pendidikan adalah hak bagi setiap warga negara Indonesia dan masing-masing memiliki hak untuk akses pada kualitas pendidikan yang relevan dengan minat dan kompetensi perempuan/ laki-laki tanpa memandang status sosial dan ekonomi, kelompok etnis, ras, agama, dan gender.

2. Filosofi

Keadilan sosial adalah untuk memastikan penyediaan keadilan dan kualitas pendidikan, penghapusan segala bentuk diskriminasi dan bias gender, pelaksanaan pendidikan untuk semua.

3. Visi dan misi dalam pendidikan untuk 2010 - 2014

“Mengelola penyediaan pendidikan nasional terbaik untuk mengembangkan bangsa Indonesia yang komprehensif dan cerdas 1. Ketersediaan untuk semua bidang

2. Aksesibilitas untuk semua kelompok sosial

3. Kualitas dan relevansi dengan kebutuhan kehidupan sosial, bisnis dan industri

4. Keadilan bagi masyarakat untuk mencapai kualitas pendidikan yang tinggi dan responsif terhadap keragaman sosial-budaya, ekonomi, geografi, jenis kelamin, dan lainnya.

5. Pastikan semua warga negara Indonesia mencapai pendidikan dan mampu menyesuaikan diri dengan persyaratan masyarakat, bisnis, dan industri.

Misi dari Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan 2010-2014 adalah untuk meningkatkan:

1. ketersediaan 2. aksesibilitas

3. kualitas dan relevansi 4. persamaan

5. jaminan

dukung PUG di Kementerian Pendidikan setiap tahun

2. Seluruh unit utama organisasi di Kemdikbud seharusnya melaksanakan PUG dalam program dan kegiatan

3. Mentargetkan 32 provinsi melaksanakan PUG di tingkat provinsi;

4. Mentargetkan 50% kabupaten/kota melaksana-kan PUG ditingkat lembaga pendidikan dan unit sekolah.

an

Kaji Ulang Satu Dekade Pengarusutamaan Gender Bidang Pendidikan di Indonesia

NO PERATURAN ISI DITERBITKAN PELAKSANAAN

Keputusan Depdikbud Nomor 060/P/2007 tentang Kelompok Kerja PUG. (Kepu-tusan ini direvisi setiap tahun)

Tugas utama dan peran kelompok kerja;

1. Mengkoordinasikan program pembangunan pengarusutamaan gender dalam pencapaian kesetaraan gender dalam pendidikan 2. Mempersiapkan masukan standar perumusan kebijakan dan

pengembangan untuk pelaksanaan pengarusutamaan jender dalam pendidikan

3. Melaksanakan sosialisasi dan fasilitasi dalam pengembangan pro-gram pengarusutamaan gender dalam pendidikan

4. Mempersiapkan masukan kebijakan dalam mengembangkan per-encanaan, penganggaran, pelaksanaan, monitoring evaluasi yang responsif gender dalam pendidikan

5. Melaksanakan pemantauan, evaluasi, dan pelaporan atas pelaksan-aan pengarusutampelaksan-aan gender dalam pendidikan

Anggota Pokja terdiri dari: Perwakilan dari unit utama Kemente-rian Pendidikan, Kemenag, KPPPA, Pusat Studi Wanita (PSW), LSM, praktisi, dll

Sejak 2002 1. Kelompok kerja PUG dalam pendidikan berada di

bawah Direktorat Jenderal PAUD, Non Formal dan Informal (PAUDNI)

2. Alokasi anggaran setiap tahun sejak 2002 (lihat matriks alokasi anggaran untuk PUG dalam pen-didikan

3. Di 32 Propinsi telah menetapkan unit Satuan kelompok Kerja (Pokja) di bawah Direktorat Jen-deral PAUDNI.

4. 78 kabupaten/kota dibentuk Pokja sejak tahun 2009.

III Kementerian Agama 3.1 Keputusan Nomor 15

Tahun 2000

Membentuk Satuan Tugas Gender di Kemenag untuk: 1. Memantau program pemberdayaan perempuan. 2. Memfasilitasi upaya pemberdayaan perempuan.

3. Membangun jaringan dengan lembaga pemerintah lainnya, or-ganisasi berbasis perempuan, dan oror-ganisasi berbasis keagamaan berkaitan dengan pemberdayaan perempuan.

4. Mengadvokasi kepala departemen untuk pelaksanaan program pengarusutamaan gender

2000

3.2 Surat Edaran Sekretaris Jen-deral Departemen Agama No. SJ/SA/1556/VII/2003

Memberikan mandat kepada semua kepala kantor wilayah untuk membentuk satuan tugas mereka sendiri. 54 Satuan Tugas ini dimak-sudkan untuk berfungsi sebagai mediator, koordinator, dan komuni-kator pemberdayaan perempuan di lingkungan Kementerian Agama, di tingkat provinsi dan daerah.

Juli 2003

3.3 Peraturan Menteri Agama Nomor 11 Tahun 2006 Ten-tang Unit Pelaksana, Tugas dan Fungsi PUG

1. Menginformasikan semua unit organisasi Kemenag (Eselon I) untuk melaksanakan Pengarusutamaan Gender

2. Menyusun tugas dan fungsi Pokja PUG di Kemenag

91

Lampir

an

Kaji Ulang Satu Dekade Pengarusutamaan Gender Bidang Pendidikan di Indonesia

Nomor 93 Tahun2011 ten-tang Pernyataan Responsif Gender

untuk:

a. Mengelola setidaknya satu program dengan Pernyataan Responsif Gender.

b. Mengusulkan kegiatan tahun 2012 untuk setiap Eselon I dengan Pernyataan Responsif gender.

c. Memperdalam isi dan memperluas penerima manfaat Materi Pen-garusutamaan Gender untuk mempromosikan keluarga yang lebih harmonis untuk semua kelompok agama (Islam, Katolik, Kristen, Hindu, dan Buddha)

Direktorat Jenderal di tingkat nasional, kecuali Direktorat Jenderal Haji.

2. Diadakannya kegiatan responsif gender di setiap Divisi dan setiap kelompok agama, kecuali Divisi Haji.

3.5 Kementerian Agama Nomor 479 Tahun 2006 tentang Komite Pelaksanaan untuk sosialisasi PUG bagi Bagian Perencanaan

1. Mempersiapkan dan melaksanakan sosialisasi PUG untuk bagian perencanaan di Kemenag Pusat dan Kanwil Agama Provinsi 2. Alokasi anggaran untuk mendukung PUG

7 Agustus 2006

3.6 Kementerian Agama Nomor 486 Tahun 2006

tentang Merumuskan Tim Penyusun Rencana Kerja Pengarusutamaan Gender Tahun 2007

1. Merumuskan Pengarusutamaan Gender Rencana kerja di Depag tahun 2007

2. Alokasi anggaran untuk mendukung PUG

26 Juli 2006

3.7 Departemen Agama Nomor 487 Tahun 2006

tentang perumusan Komite Implementasi untuk Sosialisasi tentang Hukum Kekerasan dan Perdagangan Manusia

Mempersiapkan dan melaksanakan sosialisasi dan advokasi tentang hukum kekerasan domestik dan perdagangan manusia untuk semua Kanwil Agama Provinsi

26 Juli 2006

3.8 Kementerian Agama Nomor 488 Tahun 2006

tentang Pembentukan Kelompok Kerja Pengaru-sutamaan Gender 2006 di Kemenag

1. Merumuskan kelompok kerja pengarusutamaan gender di Keme-nag pada tahun 2006

2. Mempersiapkan dan melaksanakan tugas dan kegiatan pengaru-sutamaan gender di Kemenag

an

Kaji Ulang Satu Dekade Pengarusutamaan Gender Bidang Pendidikan di Indonesia

NO PERATURAN ISI DITERBITKAN PELAKSANAAN

3.9 Kementerian Agama Nomor 2 Tahun 2010 tentang Rencana Strategis Kemenag tahun 2010-2014.

Visi Kementerian Agama adalah terwujudnya masyarakat Indonesia yang taat beragama, rukun, cerdas, mandiri, dan sejahtera lahir batin. Sejalan dengan visi di atas, Kementerian Agama memiliki misi untuk: 1. Meningkatkan kualitas kehidupan beragama.

2. Meningkatkan kualitas kerukunan umat beragama.

3. Meningkatkan kualitas raudhatul athfal, madrasah, perguruan tinggi agama, pendidikan agama, dan pendidikan keagamaan.

4. Meningkatkan kualitas penyelenggaraan ibadah haji. 5. Mewujudkan tata kelola kepemerintahan yang bersih dan

ber-wibawa.

Salah satu prioritas utamanya adalah untuk meningkatkan pemaha-man agama dan rasa hormat terhadap toleransi dan harmoni, hak asasi manusia, gender dan keanekaragaman.

Peningkatan kualitas pendidikan dasar 9 tahun untuk semua. Salah satu keluaran yang dibuat oleh Kemenag adalah Pusat Pelatihan yang menyediaan kurikulum, standar kompetensi, materi pembelaja-ran, dan manual untuk pelatihan teknis pendidikan agama

Program Pendidikan Islam adalah untuk meningkatkan akses, kualitas, relevansi, daya saing, tata kelola, akuntabilitas, dan citra positif dari pendidikan Islam.

Indikator yang digunakan untuk mengukur keberhasilan pendidikan Islam adalah Angka Partisipasi Kasar dan Angka Partisipasi Murni. Tujuan peningkatan dalam APK dari 2010 ke 2014 adalah berikut: 1. PPAUD dari 7,09% menjadi 7,65%,

2. Madarasah Ibtidaiyah (MI) dari 12,18% menjadi 13,01%, 3. Madrasah Tsanawiyah (MTs) dari 19,06% menjadi 18,28%, 4. Madrasah Aliyah (MA) dari 7,65% menjadi 8,63%, 5. Pesantren Salafiyah Ula dari 0,57% menjadi 0,69%, 6. Pesantren Salafiyah Wustha dari 2,26% menjadi 2,58%, 7. Taman Pendidikan Al Quran (TPQ) dari 2,61% menjadi 2,82%, 8. Paket A dari 0,07% menjadi 0,11%,

9. Paket B dari 0,27% menjadi 0,31%, 10. Paket C dari 0,57% menjadi 0,61%, dan

11. Pendidikan Tinggi Islam dari 2,25%, menjadi 3, 00%.

93

Lampir

an

Kaji Ulang Satu Dekade Pengarusutamaan Gender Bidang Pendidikan di Indonesia

Tahun Anggaran

(Rupiah)

Tolok Ukur Keberhasilan

Program/Kegiatan Instrumen Regulasi Kelembagaan

Pengarusutamaan Gender Data/ Informasi 2002 2 Milyar APBN

a. Pembentukan Pokja pengarusutamaan gen-der dalam pendidikan tingkat pusat b. Rancangan Kertas Kerja pengarusutamaan

gender pusat oleh PSW

c. Pelatihan GAP & POP bagi staf perencanaan dan program di 5 unit utama Kemdikbud

a. 10 penelitian tentang gen-der bidang pendidikan b. Studi hasil analisis bahan

ajar

SK Dirjen PLS untuk membentuk Pokja PUG dalam pendidi-kan

2003 12 Milyar

APBN

a. Penyusunan Kertas Kerja oleh PSW di 5 Provinsi (Jabar, Jateng, Jatim, Sumbar dan NTT.

b. Diskusi meja bundar untuk Eselon II dan III di 5 unit utama

c. Pelatihan GAP & POP bagi staf perencanaan serta RTD bagi pengambil keputusan di 15 provinsi termasuk kabupaten/kota

d. Penelitian tentang kebijakan pendidikan dan profil gender di 15 provinsi

e. Penyusunan model dan modul Pendidikan Keluarga Berbasis Gender (PKBG) di 30 provinsi dan 30 kebupaten/kota

a. Kertas Kerja di Provinsi Jawa Barat, Jawa Tengah, Jawa Timur, Sumatra Barat dan NTT.

b. Konsep Kertas Kerja dan Rencana Aksi (RAD) pengarusutamaan gender dalam pendidikan di15 provinsi

c. Konsep Toolkit bagi guru dan dosen

d. Pedoman pelatihan analisis gender dalam pembangunan pendidikan

SK Dirjen untuk membentuk Pokja PUG dalam pendidi-kan a. Pokja PUG Kemdikbud b. Pokja PUG di 15 Propinsi a. Data ter-pilah dalam kertas kerja PUG dalam pendidikan b. Situs PUG dalam pen-didikan

an Kaji Ulang Satu Dekade Pengarusutamaan Gender Bidang Pendidikan di Indonesia Tahun Anggaran

(Rupiah)

Tolok Ukur Keberhasilan

Program/Kegiatan Instrumen Regulasi Kelembagaan

Pengarusutamaan Gender

Data/ Informasi f. Penyusunan model dan modul Keadilan

Gender dalam Pendidikan bagi perempuan yang termajinalkan di 4 kabupaten/kota g. Penyebarluasan bahan ajar bagi anggota

IKAPI h. Situs

i. Talkshow radio, iklan layanan masyarakat media cetak, terbitan/publikasi

j. Koordinasi dan sinkronisasi program

2004 17.3 Milyar

APBN dan 191.755.687 APBD

a. Pemutakhiran data & revisi kertas kerja Pokja dan PSW

b. Kertas Kerja dan Rencana Aksi (RAD) di 15 provinsi (Dinas Pendidikan, BAPPEDA, and PSW)

c. Penyusunan konsep baru Kertas Kerja dan Rencana Aksi (RAD) di 30 kabupaten/kota di 15 provinsi

d. Studi profil gender di 15 provinsi

e. Penyusunan profil gender dalam pendidikan bagi 10 provinsi baru

f. Peningkatan kapasitas GAP dan POP bagi peneliti di 25 PSW

g. Talkshow radio, iklan layanan masyarakat media cetak, terbitan/publikasi

h. Koordinasi dan sinkronisasi program

a. Kertas Kerja dan Rencana Aksi (RAD) di15 provinsi b. Kertas Kerja di 30

kabupa-ten/kota

c. Profil gender di 25 pro-vinsi,

d. Panduan peningkatan ka-pasitas pengarusutamaan gender dalam pendidikan e. Panduan penyusunan ba-han ajar tanggap gender f. Panduan pelaksanaan

keterampilan hidup bagi perempuan miskin

SK Dirjen untuk membentuk Pokja PUG dalam pendidi-kan

a. Pokja PUG Pusat bekerja/berfungsi b. Pokja PUG di 25 Propinsi a. pengkajian-ulang serta redaksional data b. Kertas kerja PUG Kem-dikbud

95

Lampir

an

Kaji Ulang Satu Dekade Pengarusutamaan Gender Bidang Pendidikan di Indonesia

Pengarusutamaan Gender Informasi 2005 17.3 Milyar APBN 2.594.942.500 APBD

a. Pemutakhiran data dan redaksional Kertas Kerja

b. Revitalisasi Sub Pokja pada unit-unit utama c. Pemutakhiran Data dan isi/Isu-isu Kertas

Kerja di 15 provinsi (PSW, Dinas Pendidikan dan BAPPEDA)

d. Kertas Kerja dan Rencana Aksi pengarusuta-maan gender dialam pendidikan di 10 pro-vinsi (PSW, Dinas Pendidikan and BAPPEDA e. Penyusunan konsep kertas kerja dan rencana

aksi pada 45 kabupaten/kota di 15 provinsi f. Studi sistem pendataan pendidikan yang

bersifat tanggap gender

g. Tolok ukur gender dalam pendidikan h. Profil gender dalam pendidikan di 10

provin-si

i. Peningkatan kapasitas GAP dan POP pada 10 PSW

j. Pembinaan dan supervisi terhadap 25 pro-vinsi yang menerima ABPN untuk pengaru-sutamaan gender dalam perencanaan dan penganggaran pendidikan

a. Kertas Kerja dan Rencana Aksi (RAD) di 45 kabupa-ten/kota

b. Tolok ukur gender dalam pendidikan

c. Kertas kerja pendidikan d. Pesan baku/standar

ten-tang pengarusutamaan gender dalam pendidikan e. Panduan bagi Pokja

pengarusutamaan gender tingkat provinsi dan kabu-paten/kota

a. SK Dirjen untuk membentuk Pokja PUG da-lam pendidikan b. SK Gubernur

untuk memben-tuk Pokja PUG dalam pendidi-kan

a. Pokja PUG pusat bekerja/berfungsi b. Pokja PUG di 25 provinsi bekerja/ berfungsi c. Pokja PUG di 45 kabupaten/kota Hasil studi profil data gender dalam pendidikan

an

Kaji Ulang Satu Dekade Pengarusutamaan Gender Bidang Pendidikan di Indonesia

Tahun Anggaran

(Rupiah)

Tolok Ukur Keberhasilan

Program/Kegiatan Instrumen Regulasi Kelembagaan

Pengarusutamaan Gender Data/ Informasi 2006 17.3 Milyar APBN dan 7.123.000.000 APBD

a. Rencana aksi pengarusutamaan gender bagi masing-masing unit utama Kemdikbud b. Pengkaji-ulangan dan redaksional data pada

15 Kertas Kerja di 15 provinsi

c. Kertas Kerja dan rencana aksi pengarusu-tamaan gender dalam pendidikan di 10 provinsi

d. Studi penggabungan hasil studi para PSW e. Penyusunan model sekolah tanggap gender f. Analisis bahan ajar dari segi gender untuk

bahan ajar pendidikan dasar dan menengah g. Talkshow melalui radio

h. Koordinasi dan sinkronisasi program untuk 32 provinsi

i. Penyediaan dan pengawasan dana APBN (dekon) untuk perencanaan pendidikan tanggap gender di 25 provinsi

j. Pembinaan pelaksanaan pengarusutamaan gender dalam pendidikan

k. Evaluasi program pelaksanaan pengarusuta-maan gender dalam pendidikan tahun 2002 -2005

a. Kertas Kerja di 15 provinsi b. Hasil analisis dari segi

tanggap gender terhadap bahan ajar pendidikan menengah pertama dan atas

c. Pedoman studi pelaksa-naan kebijakan pendidi-kan

d. Panduan blok grant pengembangan model pendidikan pencegahan perdagangan manusia bagi perempuan dan anak e. Tolok ukur gender dalam

pendidikan a. SK Dirjen Selaku Ketua Pokja Gender b. SK Gubernur un-tuk membenun-tuk Pokja PUG da-lam pendidikan (Jateng, Jatim, Sumbar, NTT)

a. Pokja PUG Pusat bekerja/berfungsi b. Pokja PUG di 25 provinsi bekerja/ berfungsi c. Pokja PUG di 45 kabupaten/kota bekerja/berfungsi Pengkaji-ulangan dan redaksional data pada Kertas Kerja

97

Lampir

an

Kaji Ulang Satu Dekade Pengarusutamaan Gender Bidang Pendidikan di Indonesia

Pengarusutamaan Gender Informasi 2007 17.9 Milyar APBN dan 3.116.000.00 (4 prov) dan Kerjasama dengan AUSAid

a. Hibah untuk mendukung pengarusutamaan gender tingkat provinsi pada 32 provinsi b. Peningkatan kapasitas Pokja di 32 provinsi c. Rapat koordinasi pengarusutamaan gender

dalam pendidikan bagi 32 provinsi

d. Lokakarya pengarusutamaan gender dalam pendidikan bagi unit-unit utama Kemdikbud e. Koordinasi Pokja Kemdikbud

a. Pesan baku/standar pengarusutamaan gender dalam pendidikan b. Panduan sekolah tanggap

gender

c. Kesetaraan gender dalam pendidikan

d. Model pendidikan keluar-ga/rumah tangga tanggap gender ( 7 judul )

e. Brosur, buku saku, stiker tentang PUG dalam pendi-dikan

f. Kampanye di TV, radio dan koran a. SK Menteri No.060/P/2007 tentang Pokja PUG Kemdikbud b. Rancangan Permendiknas tentang Pedo-man Pelaksana-an PUG BidPelaksana-ang Pendidikan c. SK Gubernur un-tuk membenun-tuk Pokja PUG da-lam pendidikan (Jabar, Jateng, Jatim, Sumbar, NTT)

a. Pokja PUG Pusat bekerja/berfungsi b. Pokja PUG di 25 provinsi bekerja/ berfungsi Pengumpulan dan analisis data oleh Pusat Data dan Stati-stik Pendidikan PDSP)

an

Kaji Ulang Satu Dekade Pengarusutamaan Gender Bidang Pendidikan di Indonesia

Tahun Anggaran

(Rupiah)

Tolok Ukur Keberhasilan

Program/Kegiatan Instrumen Regulasi Kelembagaan

Pengarusutamaan Gender Data/ Informasi 2008 17.5 M APBN Pengarusutamaan Gender Provinsi APBD Hibah AusAID

a. Penyusunan modul dan bahan pelatihan/kit bagi sekolah tanggap gender (PSBG) b. Penyusunan modul dan bahan pelatihan/kit

anggaran tanggap gender

c. Pembinaan uji coba pengarusutamaan gen-der tingkat kabupaten/kota

d. Penyediaan bahan penyebarluasan dan advokasi pengarusutamaan gender dalam pendidikan

e. Perencanaan program pengarusutamaan gender dalam pendidikan

f. Fasilitasi peningkatan kapasitas di 33 provinsi

g. Evaluasi pelaksanaan pengarusutamaan gender dalam pendidikan

h. Fasilitasi dan pembinaan tentang orientasi teknis pengarusutamaan gender dalam pendidikan

i. Bimbingan, pendampingan dan orientasi teknis PUG

j. Koordinasi pelaksanaan pengarusutamaan gender dalam pendidikan di unit utama Kemdikbud

a. Modul dan kit PSBG b. Modul dan kit anggaran

tanggap gender c. Panduan Model PUG

tingkat kabupaten/kota d. Brosur, spanduk, buku

saku

e. Data dan tolok ukur pendi-dikan tanggap gender f. Buku saku tentang PUG

dalam Pendidikan a. SK Menteri No.060/P/2007 tentang Pokja PUG Kemdikbud b. Permendiknas No 84/2008 ten-tang Pedoman Pelaksanaan PUG Bidang Pendidikan c. SK Gubernur un-tuk memben-tuk Pokja PUG dalam pendidi-kan pada setiap provinsi

a. Pokja PUG Pusat bekerja/berfungsi b. Pokja PUG di 32

provinsi bekerja/ berfungsi

99

Lampir

an

Kaji Ulang Satu Dekade Pengarusutamaan Gender Bidang Pendidikan di Indonesia

Pengarusutamaan Gender

Informasi

2009 17,4 Miliyar

APBN

a. Panduan sekolah tanggap gender (PAUD, SD, SMP, SMA/SMK dan Perguruan Tinggi) b. Penyusunan pesan baku/standar PUG bidang

pendidikan

c. Pelatihan anggaran tanggap gender d. Penyusunan model dan uji coba PUG di

tingkat kabupaten/kota

e. Penyediaan bahan penyebarluasan dan perjuangan (advokasi)

f. Fasilitasi peningkatan kapasitas untuk 33 provinsi

g. Uji coba dan peningkatan kapasitas di 6 kabupaten/kota

h. Evaluasi dan pemantauan PUG

a. Konsep panduan sekolah tanggap gender (PAUD, SD, SMP, SMA/SMK dan Perguruan Tinggi) b. Kampanye media masa

PUG dalam pendidikan seperti brosur, spanduk, buku saku

c. Pedoman pelaksanaan blok grant bagi men-dukung kegiatan PUG di tingkat provinsi dan kabupaten/kota.

d. Profil gender dalam pendi-dikan

e. Pedoman perencanaan dan penganggaran tang-gap gender

f. Kampanye media masa nasional seperti talkshow TV dan radio

SK Menteri Pendidikan dan Ke-budayaan tentang Pokja PUG dalam Pendidikan a. Pokja PUG Kemdikbud b. Pokja PUG di 33 provinsi c. Pokja PUG di 6 kabupaten/kota

2010 (Ihat 2011) a. Perencanaan dan pemrograman

pengarusu-tamaan gender dalam pendidikan b. Fasilitasi peningkatan kapasitas untuk 33

provinsi

c. Fasilitasi peningkatan kapasitas pengarusu-tamaan gender bagi 12 kabupaten/kota d. Evaluasi PUG

e. Orientasi teknis pengarusutamaan gender dalam pendidikan tingkat provinsi dan kabu-paten/kota

f. Koordinasi PUG tingkat pusat

a. Panduan sekolah tanggap gender (PAUD, SD, SMP, SMA/SMK dan Perguruan Tinggi)

b. Pedoman pelaksanaan blok grant bagi men-dukung kegiatan PUG di tingkat provinsi dan kabupaten/kota c. Profil gender serta

kampanye media masa tentang PUG dalam

Dokumen terkait