• Tidak ada hasil yang ditemukan

Tinjauan Pengarusutamaan Gender dalam Pendidikan K 2: Pelembagaan Pokja PUG di Provinsi

Kelompok kerja pengarusutamaan gender bidang pendidikan Propinsi Jawa Barat dibentuk sejak tahun 2005 yang berada di Bidang Pendidikan Luar Sekolah (PLS). Secara gradual mulai dari tahun 2005 seluruh Kabupaten/Kota di Jawa Barat telah menyusun Position Paper program pengarusutamaan gender yang sejalan dengan Renstra Pendidikan pada masing-masing Kabupaten/Kota tersebut. Pada tahun 2006 terlaksana kegiatan di 12 kabupaten/kota.

PUG bidang pendidikan sudah melakukan berbagai macam upaya dalam rangka mengatasi masalah PUG. Dana APBD yang dialokasikan untuk kegiatan pengarusutamaan gender di Propinsi Jawa Barat adalah sebagai berikut:

• Dana APBD sudah ada sejak Tahun 2008 sekitar Rp 100 juta dan hanya dilaksanakan untuk kegiatan di beberapa sekolah di Cianjur (3 juta per orang).

• Tahun 2009 melalui anggaran APBD sebesar Rp 2,5 milyar yang digunakan untuk pelatihan, penyusunan buku profil, penyusunan buku analisis (sebesar Rp 2,1 milyar) dan dana block grant untuk

5 Kabupaten pilot yaitu yaitu Subang, Sukabumi, Tasik, Kota Bogor dan Karawang (sebesar 400 juta).

• Pada tahun 2010 sebesar Rp 1,907 milyar. Untuk tahun 2010 provinsi memberikan dana block grant kepada 21 Kabupaten/Kota sebanyak masing-masing Rp 25 juta untuk pembentukkan Pokja gender tingkat kabupaten/ Kota.

• Pada tahun 2011 sebesar Rp 1,943 miliyar dengan cara diberikan bantuan langsung ke sekolah -sekolah. Kegiatan dengan dana APBD pada tahun 2011 adalah pemberian dana block grant atau bantuan sosial langsung untuk sosialisasi satuan pendidikan, yaitu sebesar Rp 7,5 juta untuk PKBM, Rp 10 juta untuk SD/SMP/SMA/SMK. Sebelum diberikan dana tersebut diberi pelatihan dahulu berkaitan dengan pelaksaan kegiatan.

• Pada tahun 2012, dana anggaran APBD (15 juta/ satuan pendidikan-PKBM, SD, SMP, SMA, SMK). Kabupaten Indramayu tidak mengajukan proposal untuk kegiatan tahun 2012.

Adapun bantuan dana APBN untuk Provinsi Jawa Barat adalah sebagai berikut:

• Pada tahun 2006 dana dari APBN sebesar Rp 200 juta dengan kegiatan capacity building.

• Pada tahun 2007 dana dari APBN sebesar Rp 500 juta dengan kegiatan capacity building.

• Pada tahun 2008 dan 2009 dana dari APBN masing-masing sebesar Rp 300 juta dengan kegiatan capacity building.

• Pada tahun 2009 dana dari APBN sebesar Rp 300 juta dengan kegiatan capacity building.

• Pada tahun 2010 dana dari APBN sebesar Rp 200 juta dengan kegiatan di Kabupaten Garut dan Cianjur.

• Pada tahun 2011 dana dari APBN sebesar Rp 200 juta dengan kegiatan di Kabupaten Majalengka dan Kuningan yang digunakan untuk sosialisasi capacity building.

Data profil gender bidang pendidikan di Jawa Barat yang dimiliki oleh Dinas Pendidikan Jawa Barat adalah data tahun 2008 yang disusun pada Tahun 2010. Rencana penyusunan profil gender bidang pendidikan dilakukan pada tahun 2012 dengan menggunakan update data tahun 2009-2011.

K 2: Pelembagaan Pokja PUG di Kabupaten Indramayu

Sebagai informasi, Kelompok Kerja Pengarusutamaan Gender (yang lintas sektoral) di Kabupaten Indramayu belum terbentuk sampai saat ini. Adapun kelompok kerja Pengarusutamaan Gender Pendidikan di Kabupaten Indramayu berdiri pada tahun 2007 dengan bantuan dana dari propinsi yang berasal dari APBN, namun kegiatannya tidak rutin. Berbagai hambatan seperti pergantian pimpinan mengakibatkan terhambatnya kegiatan pokja. Pada tanggal 10 Januari 2012 dibentuk kembali Kelompok kerja Pengarusutamaan Gender Pendidikan di Kabupaten Indramayu dengan nomor SK dari Kepala Dinas Pendidikan Kabupaten Indramayu Nomor 800/Kep.02-PLS/2012. Terdapat 12 orang anggota Pokja Pendidikan dengan ketua Kepala Bidang PLS.

Data profil gender bidang pendidikan di Kabupaten Indramayu belum ada sampai saat ini. Terdapat Profil Pendidikan Kabupaten Indramayu tahun 2010, namun data yang berkaitan dengan APS, APK dan APM tidak dipilah berdasarkan jenis kelamin.

Rincian PUG di Kabupaten/Kota dalam Program Pendidikan selama

Dasawarsa Terakhir

K 2: Kegiatan Pokja PUG di Provinsi

Program dan kegiatan PUG Pendidikan Propinsi adalah sebagai berikut:

• Pada tahun 2006 dan 2007 melakukan kegiatan capacity building kabupaten/kota.

• Pada tahun 2008:

o Penyusunan Position Paper PUG Bidang pendidikan Jawa Barat.

o Melakukan kegiatan capacity building stakeholder di tingkat provinsi dan kabupaten/kota dan di beberapa sekolah di Cianjur.

o Kerjasama kemitraan dengan PSW Unpad, PSW UPI dan PSW IPB dan BPPKB Provinsi Jawa Barat.

• Tahun 2009:

o Capacity building pada kabupaten/kota.

o Pemberian dana block grant piloting di 5 Kabupaten yaitu yaitu Subang, Sukabumi, Tasik, Kota Bogor dan Karawang (masing-masing Rp 80 juta).

o Penyusunan buku “Keterkaitan Sistem Keluarga dan Sekolah terhadap Kenakalan Pelajar”. o Penyusunan buku analisis bahan ajar yang responsif gender tingkat SD, SMP dan SMA/SMK.

• Pada tahun 2010:

o Pembentukan kembali Pokja Gender Pendidikan di tingkat Provinsi.

o Sosialisasi PUG tingkat pemangku kebijakan (Kasi/Kabid PNFI se Jawa Barat) dengan dana APBD. o Pelatihan PSBG untuk Kepala Sekolah tingkat SD, SMP, SMA/SMK se Jawa Barat (dana APBD). o Capacity building kabupaten/kota.

o Pemberian dana block grant pada 21 Kabupaten/Kota untuk pembentukan Pokja gender tingkat kabupaten/ Kota (masing-masing Rp 25 juta).

o Penyusunan profil gender tahun 2010.

• Pada tahun 2011:

o Pemberian bantuan PUG langsung ke sekolah SD, SMP, SAM/SMK untuk sosialisasi silabus tingkat satuan pendidikan (masing-masing Rp 15 juta).

o Pembuatan leaflet, poster dan buku pedoman PUG untuk bahan sosialisasi.

• Rencana kegiatan pada tahun 2012 :

o Direncanakan mendapat dana APBN Rp 200 juta.

o Direncanakan mendapatkan dana anggaran APBD yang jumlahnya belum tahu (15 juta/ satuan pendidikan-PKBM, SD, SMP, SMA, SMK).

o Direncanakan untuk menyusun Profil Gender Tahun 2012 dan analisis bahan ajar. K 2: Kegiatan Pokja PUG di Kabupaten Indramayu

Program dan kegiatan PUG Pendidikan Propinsi adalah sebagai berikut:

• Pokja Pendidikan Kabupaten Indramayu tidak mempunyai kegiatan rutin.

• Dukungan pemerintah sudah cukup banyak. Dana APBD provinsi pada tahun 2010 diberikan pada 3 sekolah yang mendapatkan Hibah untuk menerima bantuan (sasarannya SMK Swasta dan negeri). Untuk tahun 2010 ada bantuan untuk PKBM sebesar Rp 7,5juta, untuk SD sebesar Rp10 juta, SMP sebesar Rp10 juta, dan SMA sebesar Rp 10 juta dengan total dana sebesar Rp 37,5 juta. Untuk Dinas Pendidikan Kabupaten diberikan dana sebesar Rp 25 juta.

• Kegiatan yang dilakukan selama ini adalah menunggu mendapat undangan dari Pokja PUG Pendidikan Propinsi untuk dilatih gender bidang pendidikan. Pada tahun 2011 Pokja Pendidikan Kab. Indramayu mendapatkan dana Rp 60 juta dari APBD Propinsi namun tidak diambil karena proses administrasinya sangat rumit sehingga pegawai menjadi malas untuk membuat proposal. Disamping itu data pendidikan kabupaten tidak tersedia berdasarkan jenis kelamin sehingga sulit untuk menemukan isu gender dalam penulisan proposal.

• Pada tahun 2011 Pokja Pendidikan Kab. Indramayu mengajukan proposal dan mendapatkan dana Rp 100 juta dari APBN. Namun demikian dana tersebut kemudian dikembalikan lagi karena Pokja belum mampu dan belum siap untuk melakukan kegiatan. Rencana kegiatan adalah sosialisasi tentang responsif gender kepada Pokja dan tenaga pendidik serta penilik di Kab. Indramayu.

• Selama ini belum ada ketersediaan dana dari APBD Kabupaten dikarenakan pokja belum mampu meyakinkan bagian anggaran akan pentingnya integrasi gender ke dalam program-program pendidikan.

• Kabupaten Indramayu tidak mengajukan proposal ke Pokja Propinsi untuk kegiatan tahun 2012 dengan alasan prosedur rumit dan merepotkan.

Dinas Pendidikan dan Bapeda Kabupaten Indramayu telah melakukan berbagai kegiatan sosialisasi pembinaan melalui program formal (sosialisasi secara langsung kepada sekolah-sekolah) dan informal (melalui pendidikan PLS/kediknasan/ lembaga-PKBM (pusat kegiatan belajar masyarakat, Lembaga Pendidikan Keterampilan (LPK). Dengan demikian tahapan kegiatan yang dilakukan pokja adalah masih pada tahap sosialisasi.

Terdapat Peraturan Daerah Kabupaten Indramayu Nomor 18 tahun 2007 tentang pendidikan di Kabupaten Indramayu yang berisi diantaranya:

• Pasal 5 Ayat 1 menyatakan bahwa pendidikan diselenggarakan secara demokratis dan berkeadilan serta tidak diskriminatif dengan menjunjung tinggi hak asasi manusia, nilai keagamaan, nilai cultural dan kemajemukan bangsa.

• Bab XII tentang Pembinaan Kemuridan Pasal 26 Ayat 1 menyatakan bahwa pengembangan diri bertujuan memberikan kesempatan kepada peserta didik untuk mengembangkan dan mengekspresikan diri sesuai dengan kebutuhan, bakat dan minat peserta didik sesuai dengan kondisi sekolah; Ayat 2 menyatakan bahwa kegiatan pengembangan diri pada tingkat satuan pendidikan berupa pembentukan karakter dan pengembangan bakat, minat serta potensi peserta didik.

• Bab XVIII tentang Ketentuan Pidana Pasal 35 Ayat 1 menyatakan bahwa setiap orang yang menolak pelaksanaan, tidak mendukung dan tidak memberikan kesempatan kepada anggota keluarganya untuk melaksanakan dan atau mengikuti wajib belajar 12 tahun dikenakan pidana kurungan paling lama 3 (tiga) bulan dan atau denda paling banyak Rp50.000.000,- (lima puluh juta rupiah).

Dengan demikian peraturan daerah tersebut secara tidak langsung menyebutkan adanya kesetaraan akses dan wajib belajar untuk murid laki-laki dan perempuan.

Selama ini di Kabupaten Indramayu belum dilaksanakan pelaksanaan baik pelatihan maupun pelaksanaan

Gender Responsif Budgeting.

Berkaitan dengan pendataan pendidikan, Bagian perencanaan di Dinas Pendidikan Kabupaten Indramayu bertanggung jawab dalam pendataan. Bagian perencanaan juga mempunyai format pendataan berdasarkan jenis kelamin. Pokja gender selama ini belum banyak bekerjasama dengan Bagian Perencanaan dalam pendataan pendidikan. Dalam keanggotaan struktur Pokjapun, Bagian Perencanaan tidak dimasukkan dalam keanggotaan pokja. Namun pada akhirnya data yang dipublikasi adalah data total tanpa dibedakan berdasarkan jenis kelamin. Kendala yang dihadapi dalam pengumpulan data adalah minimnya biaya operasional. Metode pendataan yang digunakan oleh dinas adalah pendataan langsung yang dikumpulkan melalui sekolah-sekolah. Sedangkan metode pengumpulan data yang digunakan oleh BPS adalah melalui metode sampling. Oleh karena itu ada perbedaan data antara BPS dan Dinas.

Setiap tahunnya disusun buku Indramayu dalam Angka. Publikasi terbaru adalah Indramayu dalam Angka 2011 (menggunakan data Tahun 2010), namun sayangnya tidak terpilah berdasarkan jenis kelamin. Pelatihan gender diikuti oleh sebagian kecil (2 orang) saja dari anggota Pokja yang dilatih di Pokja Propinsi yaitu wakil ketua (kepala seksi Keaksaraan Fungsional) dan Sekretaris I (kepala seksi kesetaraan). Pelatihan yang diterima berupa konsep dan pengertian gender, gender analisis, gender responsif budgeting dan pendidikan sekolah berwawasan gender.

Pencapaian/dampak dari program PUG sampai kini dan praktek terbaik dari

Dokumen terkait