• Tidak ada hasil yang ditemukan

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJ

HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

4) Data Analisis Kebutuhan

a) Data Analisis Kebutuhan oleh Guru

Kuesioner analisis kebutuhan diberikan pada guru pada tanggal 10 September 2014. Kuesioner ini terdiri dari sepuluh pertanyaaan yang disesuaikan dengan lima karakteristik dari alat peraga yang akan dikembangkan. Hal tersebut dapat dilihat pada tabel 3.1 halaman 69 yang dijelaskan pada Bab III. Selain itu, hasil yang diperoleh dari pengisian kuesioner menjadi gambaran bagi peneliti terkait dengan penggunaan alat peraga selama pembelajaran matematika dan pembuatan alat peraga. Jawaban dari hasil kuesioner, selanjutnya diolah menggunakan rumus

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

127

3.1 untuk mengetahui presentase dari masing-masing jawaban. Berikut ini akan disajikan hasil rekapitulasi kuesioner analisis kebutuhan guru.

Tabel 4.24 Rekapitulasi Analisis Kebutuhan Guru

Indikator Pertanyaan Respon -den Persen -tase Auto-

education

1. Apakah Bapak/ Ibu pernah menggunakan alat peraga dalam pembelajaran matematika?

(...) Pernah

Sebut dan Jelaskan!

... .... 5 83,33% (...) Tidak Pernah Alasan : ... 1 16,67% Auto- education

2. Apakah penggunaan alat peraga dapat membantu siswa memahami konsep- konsep matematika?

(…) Ya 6 100%

(…) Tidak

Konteks -tual

3. Apakah Bapak/ Ibu berniat untuk membuat alat peraga matematika sesuai dengan kebutuhan siswa dengan memanfaatkan bahan-bahan di lingkungan sekitar?

(...) Ya Alasan : ... .... 6 100% (...) Tidak Alasan : ... Konteks -tual

4. Manakah bahan pembuatan alat peraga yang Bapak/ Ibu suka?

(…) Kayu 2 33,33% (…) Besi (…) Kertas 6 100% (…) Plastik 3 50% (…) Lainnya,sebutkan... ...

Menarik 5. Menurut Bapak/ Ibu apakah pemberian warna pada alat peraga membuat alat peraga tersebut lebih menarik?

(…) Ya 6 100%

(…) Tidak

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

128

Indikator Pertanyaan Respon -den Persen -tase Menarik 6. Warna seperti apa yang Bapak/Ibu suka

untuk alat peraga?

(…) Gelap

Sebutkan contoh warnanya!

……… …

1 16,67%

(…) Cerah

Sebutkan contoh warnanya!

...……….…

...

5 83,33%

Bergradasi 7. Menurut Bapak/ Ibu bagaimana salah satu kriteria dari sebuah alat peraga yang baik berdasarkan fungsinya?

(...) 1 alat peraga hanya untuk 1 materi Alasan:

……… …

2 33,33%

(...) 1 alat peraga untuk lebih dari 1 materi Alasan:

... ....

4 66,67%

Bergradasi 8. Menurut Bapak/ Ibu , jika dilihat dari beratnya, manakah alat peraga matematika yang ideal digunakan untuk siswa kelas bawah? (...) Ringan (<1,5 kg) 6 100% (…) Sedang (1,5-3kg) (...) Berat (>3kg) Auto- correction

9. Bagaimana salah satu kriteria alat peraga matematika yang berkualitas menurut Bapak/ Ibu?

(...) Dapat membantu siswa menyadari kesalahannya sendiri.

Alasan:

……… …

6 100%

(...) Tidak dapat membantu siswa menyadari kesalahannya sendiri. Alasan:

………... Auto-

correction

10. Apakah penggunaan alat peraga matematika dapat membantu siswa untuk menemukan jawaban yang benar?

(…) Ya 6 100%

(…) Tidak

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

129

Selain data tersebut, guru juga memaparkan beberapa deskripsi jawaban tentang sepuluh item pertanyaan. Berikut merupakan deskripsi jawaban yang diberikan guru dalam kuesioner analisis kebutuhan.

Tabel 4.25 Rekapitulasi Deskripsi Jawaban Guru terkait Kuesioner Analisis Kebutuhan

No. Item Pilihan Jawaban Kode Respon -den 1. (...) Pernah

Sebut dan Jelaskan! ... (...) Tidak Pernah Alasan : ... Keterbatasan waktu 1 2. (...) Ya Alasan : ... ..

Alat peraga membantu siswa dalam memahami materi pembelajaran 3 Efisiensi harga 3 (...) Tidak Alasan : ... 6. (…) Gelap

Sebutkan contoh warnanya!

……… Merah 1 Biru 1 Hijau 1 Kuning tua 1 Cokelat 1 (…) Cerah

Sebutkan contoh warnanya!

...………

Merah 4

Biru 4

Kuning 4

Hijau 5

7. (...) 1 alat peraga hanya untuk 1 materi Alasan:

………..

1 alat peraga untuk 1 materi

2

(...) 1 alat peraga untuk lebih dari 1 materi

Alasan:

...

Penghematan dalam hal pendanaan, waktu, tempat penyimpanan

4

8. (...) Ringan (<1,5 kg) Kemudahan siswa dalam membawa dan menggunakan

4

Karakter siswa yang beragam

2

(…) Sedang (1,5-3kg) (...) Berat (>3kg)

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

130 No. Item Pilihan Jawaban Kode Respon -den 9. (...) Dapat membantu siswa menyadari

kesalahannya sendiri. Alasan:

………

Alat peraga tidak berbahaya dan dapat digunakan berulang kali

1

Alat peraga dapat membantu siswa dalam memahami materi Melatih kemandirian siswa

3 (...) Tidak dapat membantu siswa

menyadari kesalahannya sendiri. Alasan:

………...

Berdasarkan tabel 4.24, dapat terlihat bahwa sebanyak 5 guru atau 83,33% menjawab pernah menggunakan alat peraga dalam pembelajaran matematika. Alat peraga yang digunakan antara lain kelereng, lidi, jam dinding, aneka bentuk bangun datar, dan sebagainya. Sedangkan 1 guru atau 16,67% menjawab tidak pernah menggunakan alat peraga dalam pembelajaran matematika. Guru tersebut menjawab karena kurangnya waktu untuk membuat alat peraga (lihat tabel 4.25). Dalam hal ini pembuatan alat peraga pun mempertimbangkan jawaban dari 1 guru yang tidak pernah menggunakan alat peraga dalam pembelajaran matematika. Pertimbangan lain yang mendukung pembuatan alat peraga adalah seluruh guru atau sebanyak 100% menyetujui bahwa penggunaan alat peraga dapat membantu siswa memahami konsep matematika.

Pembuatan alat peraga juga mempertimbangkan beberapa karakteristik alat peraga yang lain berdasarkan jawaban dari guru. Seluruh guru atau sebanyak 100% berniat untuk membuat alat peraga matematika dengan memanfaatkan bahan-bahan di lingkungan sekitar. Beberapa bahan yang akan dimanfaatkan di

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

131

antaranya kayu, kertas, dan plastik. Sebanyak 2 guru atau 33,33% ingin menggunakan kayu sebagai bahan pembuatan alat peraga, sebanyak 6 guru atau 100% ingin menggunakan plastik dalam pembuatan alat peraga, sedangkan 3 guru atau sebanyak 50% ingin menggunakan kertas dalam pembuatan alat peraga. Beberapa jawaban tersebut menjadi bahan pertimbangan peneliti dalam pembuatan alat peraga. Ketiga bahan yang dipilih oleh guru menjadi bahan pembuatan alat peraga yang dipilih oleh peneliti. Hal ini karena beberapa bahan tersebut awet digunakan dan dapat dicari di sekitar lingkungan.

Pertimbangan pembuatan alat peraga juga mempertimbangkan salah satu karakteristik alat peraga yaitu menarik. Seluruh guru atau sebanyak 100% menyetujui bahwa pemberian warna dapat membuat alat peraga menjadi lebih menarik untuk digunakan. Selain itu, sebanyak 1 guru atau sebanyak 16,67% menjawab bahwa warna gelap merupakan warna yang sesuai untuk pembuatan alat peraga. Sedangkan sebanyak 5 guru atau sebanyak 83,33% menjawab bahwa warna cerah merupakan warna yang sesuai untuk alat peraga. Beberapa warna yang disebutkan adalah merah, biru, kuning, dan hijau (lihat tabel 4.25). Warna yang dipilih oleh guru tersebut menjadi pertimbangan bagi peneliti dalam pembuatan alat peraga. Selain itu, warna yang dipilih tersebut juga disesuaikan dengan warna manik-manik yang digunakan oleh Montessori dalam beberapa alat peraga yaitu warna merah, biru, dan hijau.

Karakteristik lain yang dikembangkan peneliti adalah bergradasi. Sebanyak 2 guru atau 33,33% berpendapat bahwa pembuatan 1 alat peraga hanya digunakan untuk 1 materi pembelajaran. Hal ini dikarenakan karena setiap materi

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

132

membutuhkan alat peraga yang berbeda-beda. Sedangkan sebanyak 4 guru atau 66,67% berpendapat bahwa pembuatan 1 alat peraga untuk lebih dari 1 materi pembelajaran. Hal ini dikarenakan dan efektif dan efisiensi dalam segi waktu, biaya, dan tempat penyimpanan. Selain itu, seluruh guru atau sebanyak 100% berpendapat bahwa kategori berat alat peraga yang ideal digunakan untuk siswa kelas bawah adalah ringan yaitu dengan kisaran kurang dari 1,5 kg. Hal ini dikarenakan kemudahan siswa dalam membawa dan menggunakan alat peraga tersebut (lihat tabel 4.25). Hasil tersebut juga menjadi bahan pertimbangan peneliti dalam pembuatan alat peraga.

Karakteristik alat peraga lain yang dikembangkan oleh peneliti adalah auto- correction. Dalam hal ini, seluruh guru atau sebanyak 100% berpendapat bahwa salah satu kriteria alat peraga yang berkualitas yaitu alat peraga yang dapat membantu siswa menyadari kesalahannya sendiri. Beberapa guru berpendapat karna siswa dapat belajar secara mandiri dan lebih berhati-hati untuk tidak melakukan kesalahan yang sama. Selain itu, karakteristik tersebut juga didukung dengan pendapat seluruh guru bahwa penggunaan alat peraga dapat membantu siswa menemukan jawaban yang benar. Oleh karena itu, jawaban guru terkait dengan karakteristik alat peraga yang ingin dikembangkan menjadi bahan pertimbangan bagi peneliti dalam pembuatan alat peraga.

Jawaban kuesioner analisis kebutuhan yang diberikan oleh guru dan siswa memberikan gambaran bagi peneliti tentang keberadaan dan penggunaan alat peraga selama pembelajaran matematika. Hasil tersebut tidak hanya terdapat pada kuesioner, namun terdapat pada wawancara dan hasil observasi. Alat peraga yang

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

133

dikembangkan menggunakan beberapa benda di sekitar siswa dan memanfaatkan potensi lokal (kontekstual). Beberapa bahan yang dipertimbangkan peneliti adalah kayu, kertas, dan plastik. Selain itu, peneliti juga memperhatikan berbagai karakteristik dari alat peraga berbasis metode Montessori seperti kemandirian siswa belajar (auto-education), kemampuan siswa mengetahui kesalahannya sendiri (auto-correction), kemampuan siswa mempelajari berbagai kompetensi (gradasi), serta alat peraga yang menarik bagi siswa (menarik).

b) Data Analisis Kebutuhan oleh Siswa

Kebutuhan siswa terhadap alat peraga dapat dianalisis berdasarkan jawaban dari kuesioner analisis kebutuhan. Kuesioner analisis kebutuhan diberikan pada tanggal 11 dan 12 September 2014. Kuesioner ini terdiri dari sepuluh pertanyaaan yang disesuaikan dengan lima karakteristik dasar dari alat peraga. Selain itu, hasil yang diperoleh dari pengisian kuesioner menjadi gambaran bagi peneliti terkait dengan penggunaan alat peraga selama pembelajaran matematika dan bahan pertimbangan pembuatan alat peraga yang sesuai dengan kebutuhan siswa. Jawaban dari hasil kuesioner selanjutnya diolah dengan menggunakan rumus 3.1 untuk mengetahui presentase dari masing-masing jawaban. Berikut ini akan disajikan hasil rekapitulasi kuesioner analisis kebutuhan siswa.

Tabel 4.26 Rekapitulasi Analisis Kebutuhan Siswa

Indikator Pertanyaan Respon -den Persen -tase Auto-

education

1. Apakah Bapak/ Ibu gurumu pernah menggunakan alat peraga dalam pembelajaran matematika?

(...) Pernah, sebutkan ... 29 58%

(...) Tidak pernah 21 42%

Auto- 2. Seperti apa belajar matematika yang kamu

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

134

Indikator Pertanyaan Respon -den Persen -tase education suka?

(...) Belajar matematika menggunakan alat peraga

41 82% (...) Belajar matematika tidak menggunakan

alat peraga

Mengapa? Jelaskan alasanmu!

………..

9 18%

Konteks -tual

3. Apakah kamu pernah menggunakan benda- benda yang ada di sekitarmu untuk belajar matematika?

(...) Pernah, pada saat belajar materi ... Contoh benda yang kamu gunakan...

37 74%

(...) Tidak pernah 12 24%

Konteks -tual

4. Manakah bahan pembuatan alat peraga yang kamu suka? (...) Kayu 35 70% (…) Besi 3 6% (…) Kertas 12 24% (…) Plastik 28 56% (...) Lainnya, sebutkan ... 7 14% Menarik 5. Menurutmu, apakah pemberian warna pada

alat peraga membuatnya lebih menarik?

(…) Ya 49 98%

(…) Tidak 1 2%

Menarik 6. Warna apa yang kamu suka untuk alat peraga matematika?

(…) Gelap

Sebutkan contoh warnanya!

………..

3 6%

(…) Cerah

Sebutkan contoh warnanya!

………..………

47 94%

Bergra -dasi

7. Apakah kamu lebih suka jika alat peraga yang sama dapat digunakan untuk berbagai materi pembelajaran yang berbeda?

(…) Ya 44 88% (…) Tidak Mengapa? Jelaskan! ……… 6 12% Bergra -dasi

8. Jika dilihat dari beratnya, alat peraga matematika manakah yang sesuai untuk kamu gunakan?

(...) Ringan ( kurang dari 1,5 kg) 6 12%

(…) Sedang ( antara 1,5 sampai 3kg) 42 84%

(...) Berat ( lebih dari 3kg) Mengapa? Jelaskan!

………

2 4%

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

135

Indikator Pertanyaan Respon -den Persen -tase Auto-

correction

9. Manakah yang lebih kamu suka ketika belajar matematika?

(...) Saat belajar matematika menggunakan alat peraga, kamu mengetahui kesalahanmu sendiri melalui alat peraga yang kamu gunakan.

35 70%

(...) Saat belajar matematika menggunakan alat peraga, kamu mengetahui kesalahanmu karena diberitahu guru atau temanmu. Mengapa? Jelaskan! ……… 15 30% Auto- correction

10. Apakah penggunaan alat peraga dapat membantumu untuk menemukan jawaban yang benar?

(…) Ya 45 90%

(…) Tidak

Mengapa? Jelaskan alasanmu!

………...

5 10%

Selain data tersebut, siswa juga memaparkan beberapa deskripsi jawaban tentang sepuluh item pertanyaan. Berikut merupakan deskripsi jawaban yang diberikan siswa dalam kuesioner analisis kebutuhan.

Tabel 4.27 Rekapitulasi Deskripsi Jawaban Siswa terkait Kuesioner Analisis Kebutuhan

No. Item Pilihan Jawaban Kode Respon -den 1. Pernah Spidol 2 Manik-manik 2 Tidak pernah 2. Belajar matematika

menggunakan alat peraga

Mudah menghitung 30

Jelas 1

Suka Menggunakannya 3

Cepat 1

Belajar matematika tidak menggunakan alat peraga

Tidak suka 3

Menemukan jawaban 1

Lama 1

3. Pernah,

pada saat belajar materi

Koin 3

Manik-manik 2

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

136 No. Item Pilihan Jawaban Kode Respon -den ...

Contoh benda yang kamu gunakan ... Sedotan 2 Pensil 5 Penghapus 1 Penggaris 1 Tangan 1 Tidak pernah - - 4. (...) Kayu (…) Besi (…) Kertas (…) Plastik (...) Lainnya, sebutkan ... Sedotan 7 Koin 2 Karton 1 6. (…) Gelap

Sebutkan contoh warnanya!

……… Hijau tua 3 Merah tua 2 Biru tua 3 Coklat tua 3 Hitam 3 (…) Cerah

Sebutkan contoh warnanya!

……… Biru 16 Emas 2 Merah 28 Orange Kuning 30 Putih 5

Merah muda (pink) 6

Ungu 5

Hijau 20

Cokelat 8

7. (…) Ya Mudah dalam menggunakan 11

Belajar banyak hal 5

Menyenangkan 8

Pintar 8

Bagus 2

(…) Tidak Kurang sesuai 2

Tidak suka 2

Mudah 1

9. Saat belajar matematika menggunakan alat peraga, kamu mengetahui kesalahanmu sendiri melalui alat peraga yang kamu gunakan. Mandiri 12 Suka 4 Mudah 2 Mampu 3 Tanggungjawab 1

Saat belajar matematika menggunakan alat peraga, kamu mengetahui kesalahanmu karena

Tidak ada pengulangan/ kesalahan 3

Tanya jawab 1

Jika ulangan tidak boleh memakai alat peraga

1

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

137 No. Item Pilihan Jawaban Kode Respon -den diberitahu guru atau

temanmu.

Kesal 1

10. Ya Alat peraga membantu

menemukan jawaban

14 Membantu siswa belajar 9

Senang belajar 2

Tidak Tidak suka menggunakan alat peraga

2 Alat peraga belum tentu

menyajikan jawaban yang benar

1

Berdasarkan tabel 4.26 dapat terlihat bahwa sebanyak 29 siswa atau 58% menjawab pernah menggunakan alat peraga dalam pembelajaran matematika. Alat peraga yang digunakan antara lain pada materi perkalian. Sedangkan 21 siswa atau 42% menjawab tidak pernah menggunakan alat peraga dalam pembelajaran matematika. Dalam hal ini pembuatan alat peraga pun mempertimbangkan pendapatan siswa sebanyak 82% bahwa siswa lebih menyukai belajar menggunakan alat peraga. Hal tersebut salah satunya karena dapat membantu siswa memahami materi pembelajaran.

Pembuatan alat peraga juga mempertimbangkan beberapa karakteristik alat peraga yang lain. Salah satunya adalah kontekstual. Sebanyak 37 siswa atau 74% pernah menggunakan benda-benda di sekitar untuk belajar matematika seperti koin, manik-manik, dan sedotan. Selain itu, siswa juga menyetujui beberapa bahan pembuatan alat peraga yang didapatkan dari lingkungan sekitar. Beberapa bahan yang akan dimanfaatkan di antaranya kayu, besi kertas, dan plastik. Sebanyak 35 guru atau 70% ingin menggunakan kayu sebagai bahan pembuatan alat peraga, sebanyak 3 siswa atau 6% ingin menggunakan besi dalam pembuatan

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

138

alat peraga, 12 atau 24% siswa ingin menggunakan kertas dalam pembuatan alat peraga, sedangkan 28 siswa atau 56% ingin menggunakan plastik dalam pembuatan alat peraga. Sedangkan beberapa bahan lain yang disarankan oleh siswa adalah sedotan, koin, dan karton. Beberapa bahan tersebut sebenarnya termasuk dalam beberapa kategori yang telah disediakan oleh peneliti. Beberapa jawaban tersebut menjadi bahan pertimbangan peneliti dalam pembuatan alat peraga. Besi tidak menjadi bahan pembuatan alat peraga karena sifat besi yang mudah berkarat dan berat jika dibawa oleh siswa. Beberapa bahan yang dipilih berdasarkan jawaban tersebut adalah kayu, kertas, dan plastik.

Pertimbangan pembuatan alat peraga yang lain mempertimbangkan salah satu karakteristik alat peraga yaitu menarik. Sebanyak 49 siswa atau 98% menyetujui bahwa pemberian warna dapat membuat alat peraga menjadi lebih menarik untuk digunakan. Sedangkan 1 siswa atau 2% tidak menyetujui bahwa pemberian warna dapat membuat alat peraga menjadi lebih menarik. Selain itu, sebanyak 3 siswa atau sebanyak 6% menjawab bahwa warna gelap merupakan warna yang sesuai untuk pembuatan alat peraga. Sedangkan sebanyak 47 siswa atau sebanyak 94% menjawab bahwa warna cerah merupakan warna yang sesuai untuk alat peraga. Beberapa warna yang disebutkan adalah merah, biru, kuning, hijau, cokelat muda, dan sebagainya (lihat tabel 4.27). Warna yang dipilih oleh siswa tersebut menjadi pertimbangan bagi peneliti dalam pembuatan alat peraga. Selain itu, warna yang dipilih tersebut juga disesuaikan dengan warna manik-manik yang digunakan oleh Montessori dalam beberapa alat peraga yaitu warna merah, biru, dan hijau.

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

139

Karakteristik lain yang dikembangkan peneliti adalah bergradasi. Sebanyak 44 siswa atau 88% menyetujui bahwa alat peraga yang sama dapat digunakan untuk berbagai materi pembelajaran yang berbeda. Hal ini dikarenakan siswa lebih mudah memahami materi. Sedangkan sebanyak 6 siswa atau 12% berpendapat bahwa pembuatan 1 alat peraga hanya digunakan untuk 1 materi saja. Selain itu, sebanyak 6 siswa atau 12% berpendapat bahwa kategori berat alat peraga yang ideal digunakan untuk siswa kelas bawah adalah ringan yaitu dengan kisaran kurang dari 1,5 kg. Sebanyak 42 siswa atau 84% menyetujui bahwa kategori berat alat peraga yang ideal digunakan untuk siswa kelas bawah adalah sedang dengan kisaran 1,5-3 kg. Sementara sebanyak 2 siswa atau 4% menyetujui bahwa kategori berat yang ideal untuk siswa kelas bawah adalah berat dengan kisaran lebih dari 3 kg. Dalam hal ini peneliti memutuskan untuk memproduksi alat peraga dengan kategori berat sedang. Hal ini dikarenakan siswa kelas II dengan usia kisaran 8 tahun masih pada tahap perkembangan otot yang baik. Perkembangan tersebut ditunjukkan dengan kemampuan anak yang dapat berlari, melompat, berayun, dan sebangainya (Djiwandono, 2006:71-72).

Karakteristik alat peraga lain yang dikembangkan oleh peneliti adalah auto- correction. Dalam hal ini, sebanyak 15 siswa atau 30% menyetujui bahwa mengetahui kesalahan pada saat belajar matematika karena diberitahu guru atau teman. Sedangkan sebanyak 35 siswa atau sebanyak 70% menyetujui bahwa pembelajaran menggunakan alat peraga dapat membantu mengetahui kesalahan sendiri. Beberapa siswa berpendapat bahwa hal tersebut dapat membuat mereka belajar lebih mandiri. Selain itu, karakteristik tersebut juga didukung dengan

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

140

sebanyak 45 siswa atau 90% menyetujui bahwa penggunaan alat peraga dapat membantu siswa menemukan jawaban yang benar. Oleh karena itu, jawaban siswa terkait dengan karakteristik alat peraga yang ingin dikembangkan menjadi bahan pertimbangan bagi peneliti dalam pembuatan alat peraga.

Berdasarkan hasil yang diperoleh dari 3 teknik pengumpulan data, peneliti melakukan analisis dari data kualitatif yang diperoleh menggunakan teknik triangulasi. Teknik triangulasi tersebut dilakukan untuk memeriksa kesesuaian dan kesamaan pada masing-masing teknik pengumpulan data. Berikut akan dipaparkan triangulasi data dari ketiga teknik pengumpulan data yang digunakan

Bagan 4.2 Triangulasi berdasarkan Teknik Pengumpulan Data Wawancara

Ketersedian alat peraga masih terbatas. Beberapa alat perga merupakan alat peraga pada mata pelajaran IPA. Selain itu, guru tidak menggunakan alat peraga karena keterbatasan waktu. Materi penjumlahan dan pengurangan merupakan salah satu permasalahan dalam pembelajaran di kelas II Observasi Tidak ditemukan penggunaan alat peraga pada pembelajaran matematika. Intensitas siswa bertanya masih sering terjadi ketika mengerjakan soal penjumlahan. Kuesioner Hasil kuesioner menunjukkan bahwa alat peraga yang digunakan tidak terkait dengan materi penjumlahan dan pengurangan. Guru yang kelasnya akan digunakan sebagai subjek penelitian menyebutkan jika tidak menggunakan alat peraga karena keterbatasan waktu

Materi penjumlahan dan pengurangan adalah materi yang menjadi kesulitan belajar siswa. Penggunaan alat peraga penjumlahan dan pengurangan pun tidak ditemukan pada materi tersebut.

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

141

2. Perencanaan

Dalam hal ini peneliti membuat berbagai instrumen yang dibutuhkan dalam penelitian. Beberapa instrumen yang dipersiapkan peneliti adalah tes dan kuesioner. Berikut merupakan penjelasan dari masing-masing instrumen tersebut. a. Tes

Instrumen tes digunakan untuk mengukur keberhasilan uji coba terbatas terkait dengan alat peraga papan penjumlahan dan pengurangan Montessori. Instrumen tes yang dibuat oleh peneliti dikembangkan berdasarkan kisi-kisi pada tabel 3.9 halaman 85. Sebelum diujikan secara empiris, peneliti melakukan uji validitas untuk mengetahui tingkat kevalidan suatu instrumen sebelum digunakan dalam penelitian. Instrumen tes yang valid dalam pengumpulan data diharapkan data hasil penelitian yang didapatkan pun valid (Sugiyono, 2014:173). Oleh karena itu, uji validitas merupakan tahapan yang penting dalam penelitian sebelum melakukan uji empiris.