• Tidak ada hasil yang ditemukan

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJ

METODE PENELITIAN

F. Teknik Pengumpulan Data

1. Jenis Data

Penggunaan jenis penelitian research and development akan menghasilkan jenis data kuantitatif dan kualitatif pada saat proses pengumpulan data. Data kuantitatif merupakan jenis data yang terdiri dari angka-angka, sedangkan data kualitatif merupakan jenis data yang terdiri dari teks-teks dan gambar-gambar (Creswell, 2012:310). Data kuantitatif dari penelitian ini diperoleh dari semua teknik pengumpulan data yang digunakan seperti kuesioner, observasi, wawancara, dan tes. Adapun data kuantitatif tersebut terdapat dari beberapa hasil seperti hasil validasi kuesioner, observasi, dan wawancara oleh beberapa ahli, hasil kuesioner analisis kebutuhan siswa dan guru, hasil validasi produk alat peraga oleh ahli dan siswa, hasil uji empiris kepada siswa kelas II SD setara, dan hasil pretest dan posttest oleh sekelompok siswa. Selain itu, data kualitatif dalam penelitian ini diperoleh dari teknik pengumpulan data seperti kuesioner, observasi, dan wawancara. Adapun secara spesifik data tersebut diperoleh dari beberapa hasil seperti hasil validasi kuesioner, observasi, dan wawancara, hasil kuesioner analisis kebutuhan guru dan siswa, hasil validasi produk alat peraga oleh ahli, hasil observasi, dan hasil wawancara. Pada penelitian ini, peneliti menggunakan

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

90

beberapa teknik tersebut dalam mengumpulkan data. Berikut merupakan teknik pengumpulan data yang digunakan dalam beberapa hal terkait dengan beberapa prosedur pengembangan yang telah dipaparkan di atas.

2. Kuesioner

Kuesioner adalah bentuk instrumen penelitian yang berisi seperangkat pertanyaan atau pernyataan tertulis yang diberikan kepada responden untuk diisi sesuai dengan kondisi atau keadaaanya (Widoyoko, 2014:155). Senada dengan pendapat Widoyoko, Sugiyono (2014:199) berpendapat bahwa kuesioner merupakan teknik pengumpulan data yang berisi sejumlah pertanyaan atau pernyataan tertulis yang diedarkan kepada responden untuk dijawab. Dalam menyusun kuesioner, peneliti mempertimbangkan beberapa prinsip penulisan seperti isi dan tujuan yang disusun dengan jelas, bahasa, tipe dan bentuk pertanyaan, pertanyaan tidak bersidat ambigu, tidak menanyakan yang sudah lupa, pertanyaan tidak menggiring, pertanyaan yang disusun terlalu panjang, urutan pertanyaan dari hal umum ke khusus, prinsip pengukuran data yang valid dan reliabel, dan penampilan fisik angket (Sugiyono, 2014: 199-203). Oleh karena itu, beberapa prinsip tersebut digunakan sebagai bahan pertimbangan peneliti dalam pembuatan kuesioner.

Peneliti menggunakan kuesioner untuk memperoleh data terkait analisis kebutuhan, uji validitas produk untuk pakar dan guru, dan uji coba lapangan terbatas untuk siswa. Berikut merupakan pembahasan dari ketiga macam kuesioner yang digunakan oleh peneliti.

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

91

a. Kuesioner Analisis Kebutuhan

Kuesioner analisis kebutuhan ini digunakan untuk melihat kebutuhan alat peraga yang diperlukan oleh siswa dan guru. Kuesioner tersebut berupa kuesioner terbuka. Kuesioner terbuka yang disusun dipakai untuk mendapatkan informasi berupa pendapat, tanggapan, perasaan, sikap,atau kesan dari guru maupun siswa tentang kondisi maupun keadaan sebenarnya. Dalam hal ini, siswa dan guru diberikan kebebasan untuk menuliskan pendapatnya secara luas tanpa pilihan jawaban yang sudah tersedia (Supratiknya, 2012:40-41). Kuesioner ini selanjutnya diberikan kepada 6 orang guru dan seluruh siswa kelas II SD BOPKRI Gondolayu.

b. Kuesioner Uji Validitas Produk Untuk Ahli Dan Guru

Kuesioner uji validitas produk untuk pakar dan guru berbentuk kuesioner terbuka. Kuesioner tersebut disusun dengan rating scale yang diambil dari skala Likert. Skala Likert yang digunakan adalah skala 1-4 dengan kategori 1 (sangat tidak baik), 2 (tidak baik), 3 (baik), dan 4 (sangat tidak baik). Kuesioner tersebut terdiri dari 10 pertanyaan yang dikembangkan dari 5 karakteristik alat peraga. Beberapa karakteristik tersebut adalah auto-education, auto-correction, menarik, bergradasi, dan kontekstual. Selain itu, kuesioner ini digunakan untuk menilai pengembangan produk alat peraga yang telah dilakukan dan melihat kesesuaian alat peraga dengan konsep penjumlahan dan pengurangan serta filosofi Montessori.

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

92

c. Kuesioner Validasi Produk melalui Uji Coba Lapangan Terbatas untuk Siswa

Kuesioner uji coba lapangan terbatas untuk siswa berbentuk kuesioner terbuka. Kuesioner tersebut disusun dengan rating scale yang diambil dari skala Likert. Skala Likert yang digunakan adalah skala 1-4 dengan kategori 1 (sangat tidak baik), 2 (tidak baik), 3 (baik), dan 4 (sangat tidak baik). Kuesioner tersebut terdiri dari 10 pertanyaan yang dikembangkan dari 5 karakteristik alat peraga. Beberapa karakteristik tersebut adalah auto-education, auto-correction, menarik, bergradasi, dan kontekstual. Selain itu, kuesioner ini digunakan untuk menilai pengembangan produk alat peraga setelah siswa mendapatkan pendampingan selama proses uji coba lapangan terbatas.

3. Wawancara

Wawancara merupakan salah satu teknik pengumpulan data yang digunakan dalam berbagai penelitian seperti kuantitatif dan kualitatif (Sukmadinata, 2007:216). Wawancara yang dilakukan dalam penelitian ini menggunakan teknik wawancara tidak terstruktur. Wawancara tidak terstruktur merupakan teknik wawancara bebas yang dapat digunakan oleh peneliti tanpa menggunakan pedoman wawancara secara sistematis dan lengkap (Sugiyono, 2010:197). Hal ini digunakan agar dapat memberikan kesempatan kepada siswa maupun guru secara luas untuk memberikan jawaban berupa pendapat, sikap, atau perasaannya (Supratiknya, 2012:53). Wawancara dalam pengumpulan data ini dilakukan kepada kepala sekolah SD BOPKRI Gondolayu, guru kelas II, dan sejumlah

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

93

murid untuk memberikan informasi terkait dengan keberadaan alat perada di Sekolah Dasar tersebut.

Selain itu, wawancara yang dilakukan oleh peneliti menggunakan jenis wawancara tidak terstruktur. Menurut Sugiyono (2014:197) menyatakan wawancara tidak terstruktur tidak menggunakan pedoman wawancara yang telah disusun secara sistematis namun mempersiapkan gasir besar permasalahan yang ditanyakan. Informasi tentang garis besar wawancara dapat dilihat pada tabel 3.5- 3.7 halaman 80 dan 81. Garis besar ini digunakan untuk mengumpulkan data analisis kebutuhan alat peraga dan permasalahan yang dialami siswa dan guru. Garis besar permasalahan ini dikembangkan oleh peneliti menggunakan pertanyaan yang relevan dan membuka kesempatan adanya jawaban terbuka dari narasumber.

4. Observasi

Observasi merupakan suatu teknik pengumpulan data yang dilakukan melalui pengamatan terkait dengan suatu kegiatan yang sedang berlangsung. Pengamatan tersebut dapat berkaitan dengan cara guru mengajar, kegiatan belajar siswa, dan sebagainya (Sukmadinata, 2007:220). Selain itu, observasi dapat dilakukan untuk mengamati perilaku manusia, proses kerja, gejala-gejala alam, dan responden yang kecil (Sugiyono, 2014:203). Oleh karena itu, teknik observasi ini merupakan salah satu teknik pengumpulan data yang digunakan untuk mengamati dan mengidentifikasi masalah di lapangan.

Jenis observasi yang digunakan dalam penelitian adalah observasi non- partisipatif. Observasi non-partisipatif merupakan jenis observasi yang tidak

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

94

mengikutsertakan peneliti dalam kegiatan dan hanya berperan mengamati (Sukmadinata, 2007:220). Selain itu, peneliti pada jenispenelitian ini perlu memiliki tujuan dari kegiatan pengamatan yang dilakukan. Tujuan tersebut selanjutnya dapat dijabarkan sebagai pedoman observasi. Penelitian ini menggunakan teknik observasi untuk mengamati pembelajaran matematika beserta aktivitas pembelajarannya. Hal ini dilakukan untuk mengetahui kebutuhan siswa dan guru terkait dengan alat peraga pembelajaran matematika yang digunakan.

5. Tes

Tes digunakan untuk mengetahui kemampuan dasar dan pencapaian atau yang disebut prestasi (Arikunto, 2006:223). Jenis tes yang digunakan dalam penelitian ini adalah tes uraian terbatas. Tes uraian terbatas merupakan bentuk tes uraian yang memberi batasan-batasan atau rambu-rambu tertentu kepada siswa dalam menjawab soal tes (Widoyoko, 2009:80). Hal ini berarti siswa hanya menjawab sesuai dengan batasan-batasan soal yang ada. Penggunaan jenis tes ini dilakukan untuk mengukur hasil belajar siswa secara kompleks dan siswa tidak banyak kesempatan untuk berspekulasi atau beruntungan-untungan (Widoyoko, 2009:84-85). Soal tes disusun berdasarkan kisi-kisi yang telah dibuat dengan indikator sesuai dengan tujuan pembelajaran yang telah ditetapkan. Tes dilakukan sebanyak dua kali meliputi pretest dan posttest. Pretest dilakukan sebelum pendampingan yang dilakukan di awal penelitian. Posttest dilakukan dilakukan di akhir penelitian setelah siswa selesai mengikuti serangkaian pendampingan belajar menggunakan alat peraga untuk materi penjumlahan dn pengurangan.

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

95

Posttest bertujuan untuk mengetahui kemampuan siswa setelah selesai mengikuti serangkaian pendampingan belajar menggunakan alat peraga papan penjumlahan dan pengurangan yang dikembangkan oleh peneliti sebagai produk dalam penelitian ini.

Selain itu, tes uraian dikembangkan berdasarkan sembilan langkah pengembangan menurut Mardapi. Adapun kesembilan langkah tersebut adalah menyusun spesifikasi tes, menulis soal tes, menelaah soal tes, melakukan uji coba tes, menganalisis butir soal tes, memperbaiki tes, merakit tes, melaksanakan tes, dan menafsirkan hasil tes (Mardapi, 2008:88-97).

6. Triangulasi

Hasil data yang terkumpul dari kuesioner, wawancara, dan observasi, selanjutnya diolah menggunakan teknik triangulasi. Menurut Wiersma dalam Sugiyono (2014: 372), “Triangulation is qualitative cross-validation, it assesses the sufficiency of the data collection procedures”. Hal tersebut dimaksudkan

bahwa, triangulasi adalah pengujian kualitatif untuk mengecek data dari berbagai sumber dengan berbagai cara. Selain itu dalam triangulasi, para penulis menggunakan beragam sumber, metode, dan teori untuk menyediakan bukti penguat (Creswell, 2014:349). Triangulasi tersebut digunakan pada saat pengolahan data analisis kebutuhan. Analisis kebutuhan merupakan bagian dari tahap pertama yang digunakan untuk mengumpulkan data tentang ketersediaan dan penggunaan alat peraga serta permasalahan terkait dengan pembelajaran matematika di kelas II. Oleh karena itu, teknik triangulasi ini digunakan untuk mengecek data dari ketiga teknik pengumpulan data yang berbeda. Berikut

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

96

merupakan bagan triangulasi data dari ketiga teknik yang digunakan dalam analisis data.

Bagan 3.3 Triangulasi Teknik Pengumpulan Data Analisis Kebutuhan

Bagan tersebut menggambar adanya 3 teknik yang digunakan oleh peneliti dalam menganalisis kebutuhan alat peraga matematika kelas II untuk guru dan siswa. Hasil analisis tersebut selanjutnya dianalisis oleh peneliti sebagai data sebagai bahan pertimbangan pembuatan alat peraga yang disesuaikan dengan kebutuhan guru dan siswa yang dapat dilihat pada halaman 130. Selian itu, peneliti juga menggunakan teknik triangulasi untuk menganalisis data wawancara berdasarkan 3 sumber data. Berikut merupakan bagan triangulasi 3 sumber data.

Bagan 3.4 Triangulasi Sumber Data Analisis Kebutuhan

Ketiga sumber data tersebut memiliki pandangan atau pendapat mengenai ketersediaan dan penggunaan alat peraga serta kesulitan belajar dalam pembelajaran matematika. Hasil data tersebut selanjutnya diidentifikasi untuk

Kuesioner

Observasi Wawancara

Kepala Sekolah

Siswa Guru

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

97

menemukan kesamaan pendapat maupun pandangan dari ketiga sumber. Analisis data tersebut secara lengkap dibahas pada halaman 104.