PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJ
METODE PENELITIAN
D. Prosedur Penelitian
Prosedur penelitian yang dikembangkan mengadopsi model Sugiyono (2014) dan sepuluh langkah penelitian menurut Borg dan Gall (1983). Peneliti memodifikasi tahap penelitian menjadi lima langkah, yaitu potensi masalah perencanaan, pengembangan desain, validasi produk, dan uji coba lapangan terbatas. Tahap penelitian dan pengembangan terkait lima langkah tersebut tersaji dalam bagan berikut.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
68
Bagan 3.2 Prosedur Pengembangan TAHAP KELIMA
Uji Coba Terbatas
Pretest Uji coba terbatas
Prototipe Alat Peraga Pembelajaran Matematika SD
Materi Penjumlahan dan Pengurangan Berbasis Metode Montessori Analisis II Posttest Revisi Produk TAHAP PERTAMA Potensi Masalah TAHAP KEEMPAT Validasi Produk TAHAP KETIGA Pengembangan Desain TAHAP KEDUA Perencanaan Konsep
Desain Alat Peraga
Desain Album Alat Peraga
Pengumpulan Bahan
Pembuatan Alat Peraga dan Album Validasi Ahli Bahasa Validasi Ahli Matematika Validasi Guru SD Setara Revisi Uji Keterbacaan Siswa Penyebaran Kuesioner Revisi Analisis Kebutuhan Wawancara Identifikasi Permasalahan Observasi Analisis Kebutuhan
Analisis Karakteristik Alat Peraga Montessori
Analisis Karakteristik Siswa
Pembuatan Kuesioner Analisis Kebutuhan
Instrumen Tes
Kuesioner
Uji Keterbacaan Soal
oleh Siswa Revisi Uji Empiris
Uji Keterbacaan
instrumen oleh Siswa Revisi Instrumen siap digunakan Uji Validasi Ahli Matematika
Uji Validasi Guru SD Setara
Uji Validasi Ahli Bahasa
Uji Validasi Guru SD Setara
Revisi
Revisi
Validasi oleh Ahli Pembelajaran Matematika Montessori Validasi oleh Ahli Pembelajaran Matematika
Validasi oleh Ahli Pembelajaran Montessori
Analisis I Validasi Alat Peraga
Validasi oleh Guru Kelas
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
69
1. Potensi Masalah
Tahap I peneliti memulai dengan mengidentifikasi permasalahan yang ada pada pembelajaran matematika di kelas II melalui wawancara dan observasi. Sebelum digunakan untuk mengumpulkan data, kedua instrumen tersebut divalidasi oleh beberapa ahli yaitu ahli pembelajaran matematika, ahli bahasa, dan guru SD setara. Wawancara dilakukan kepada kepala sekolah, guru kelas II, dan 5 orang siswa. Garis besar wawancara dapat dilihat tabel 3.5-3.7 halaman 80-81. Selain itu, peneliti juga melakukan observasi terkait dengan kegiatan pembelajaran matematika di kelas II. Selanjutnya, hasil dari wawancara dan observasi dianalisis terkait dengan karakteristik siswa, penggunaan dan ketersediaan alat peraga, dan kesulitan belajar terkait dengan pembelajaran matematika. Analisis terkait dengan karakteristik siswa dan selanjutnya menjadi bahan pembuatan kuesioner kebutuhan.
Selain itu, peneliti juga menambahkan karakteristik alat peraga Montessori dalam pembuatan kuesioner analisis kebutuhan. Selanjutnya, kuesioner tersebut divalidasi oleh ahli bahasa, matematika, dan guru SD setara. Hal ini bertujuan untuk mengetahui kelayakan kuesioner sebelum digunakan. Hasil dari validasi ahli digunakan sebagai bahan perbaikan berdasarkan saran atau masukan yang telah diberikan. Setelah itu, peneliti melakukan uji keterbacaan kuesioner kepada siswa SD setara. Hal ini bertujuan untuk mengetahui tingkat pemahaman siswa terhadap kalimat pertanyaan pada kuesioner analisis kebutuhan. Peneliti selanjutnya melakukan revisi berdasarkan hasil uji keterbacaan. Selanjutnya, kuesioner analisis kebutuhan siap digunakan dan disebarkan di SD penelitian.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
70
2. Perencanaan
Tahap II dalam prosedur penelitian dan pengembangan ini adalah perencanaan. Peneliti membuat beberapa instrumen yang digunakan dalam penelitian seperti tes dan kuesioner validasi produk pada tahap ini. Instrumen tes sebelum digunakan perlu dilakukan uji validitas untuk mengetahui tingkat kevalidan isi dan konstruk dari masing-masing item soal. Uji validasi dilakukan oleh beberapa ahli seperti ahli pembelajaran matematika, guru SD penelitian dan SD setara. Hasil validasi tersebut digunakan sebagai bahan perbaikan instrumen tes. Selanjutnya, peneliti melakukan uji keterbacaan soal pretest dan posttest
kepada 5 siswa SD setara. Hasil dari uji keterbacaan tersebut selanjutnya direvisi agar instrumen tes layak untuk digunakan. Setelah layak digunakan, instrumen tes diujikan secara empiris kepada siswa kelas II SD Kanisius Wirobrajan. Hasil dari uji empiris tersebut selanjutnya diolah untuk mengetahui validitas dan reliabilitas item soal dengan menggunakan SPSS (Statistic Package for Social Studies). Peneliti selanjutnya memilah item soal yang valid atau tidak. Item soal yang valid selanjutnya dipilih sebanyak 15 soal untuk soal pretest dan posttest.
Seperti pada instrumen tes, kuesioner kelayakan produk pun juga divalidasi terlebih dahulu sebelum digunakan. Validasi dilakukan oleh ahli bahasa. Hal ini dilakukan untuk mengetahui kesesuaian bahasa yang digunakan oleh peneliti dalam setiap kalimat pertanyaan. Selanjutnya, peneliti melakukan uji keterbacaan kepada 5 siswa SD setara. Hal ini dilakukan untuk mengetahui tingkat pemahaman siswa terhadap kalimat pertanyaan. Hasil dari uji keterbacaan
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
71
menjadi bahan bagi peneliti untuk memperbaiki kuesioner kelayakan produk sebelum digunakan.
3. Pengembangan Desain
Tahap III dalam penelitian ini adalah pengembangan desain. Peneliti mengembangkan desain alat peraga berdasarkan hasil identifikasi masalah dan analisis kebutuhan kepada guru dan siswa. Desain alat peraga dikembangkan berdasarkan lima karakteritik yaitu auto-correction, auto-education, menarik, bergradasi, dan kontekstual. Selanjutnya, peneliti mengumpulkan bahan-bahan yang digunakan dalam pembuatan alat peraga. Selain itu, alat peraga juga dilengkapi dengan album. Pembuatan album ini bertujuan sebagai pedoman penggunaan alat peraga.
4. Validasi Produk
Tahap keempat dalam penelitian ini adalah validasi produk. Alat peraga penjumlahan dan pengurangan yang telah dibuat kemudian divalidasi oleh beberapa ahli. Validasi ini dilakukan untuk menilai kelayakan produk sebelum diujicobakan secara terbatas di lapangan. Validasi produk ini dilakukan oleh beberapa ahli di antaranya ahli pembelajaran matematika, Montessori, dan guru SD penelitian. Selain alat peraga, beberapa ahli tersebut juga menilai album alat peraga yang telah dibuat. Selanjutnya peneliti menganalisis kelebihan dan kekurangan dari alat peraga penjumlahan dan pengurangan berdasarkan penilaian dan saran yang diberikan oleh beberapa ahli.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
72
5. Uji Coba Lapangan Terbatas
Tahap kelima adalah uji coba lapangan terbatas. Uji coba lapangan terbatas dilaksanakan kepada 5 siswa SD penelitian. Produk selanjutnya diujicobakan secara terbatas kepada sekelompok siswa yang telah diberi pretest. Selanjutnya, produk divalidasi oleh siswa sesudah siswa melaksanakan kegiatan pembelajaran menggunakan alat peraga tersebut dan mengerjakan posttest untuk mengetahui kualitas alat peraga. Hasil validasi oleh siswa maupun ahli selanjutnya menjadi bahan pertimbangan bagi peneliti sebelum diproduksi secara massal. Akan tetapi, penelitian ini hanya dibatasi sampai pada prototipe alat peraga matematika berupa papan penjumlahan dan pengurangan Montessori.